Anda di halaman 1dari 26

MAKALAH

MULTIMEDIA INTERAKTIF SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN


PEMBELAHAN SEL

DOSEN PEMBIMBING
Much. Fuad Saifuddin M. Pd.

DISUSUN OLEH
Intan Pratiwi

PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh


Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami tidak
akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga
terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-
natikan syafa’atnya di akhirat nanti.
Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya, baik itu
berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk menyelesaikan
pembuatan makalah sebagai tugas dari mata kuliah Aplikasi TIK dengan judul “multimedia
interaktif sebagai media pembelajaran pembelahan sel. Merupakan salah satu bidang
pengetahuan terapan yang diharapkan semakin memberi sumbangan bagi perkembangan
pendidikan di tanah air ialah bidang Teknologi Pendidikan khususnya dalam hal pembuatan
multimedia interaktif.
Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih
banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik
serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi makalah
yang lebih baik lagi. Meskipun demikian, sebagai penulis tetap mengharapkan agar makalah ini
dapat bermanfaat baik itu sebagai sumber informasi maupun sebagai sumber belajar.

Yogyakarta, 25 Oktober 2019

ii
DAFTAR ISI

Daftar isi ....................................................................................................................................................... i


Daftar tabel ................................................................................................................................................ iii
Daftar gambar ............................................................................................................................................. 4
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................................................. 1
A. Latar Belakang................................................................................................................................. 1
C. Identifikasi Masalah ........................................................................................................................ 3
E. Rumusan Masalah ........................................................................................................................... 4
G. Tujuan ............................................................................................................................................. 5
BAB II PEMBAHASAN................................................................................................................................... 6
A. Definisi Media Pembelajaran .......................................................................................................... 6
C. Pemanfaatan Multimedia Interaktif Sebagai Media Pembelajran ................................................. 7
C. Penjabaran materi pembelahan sel ................................................................................................ 8
D. Penerapan Multimedia Interaktif dalam pembelajaran pembelahan sel ..................................... 10
E. Efektifitas pemanfaatan multimedia interaktif pembelajaran pembelahan sel ........................... 14
F. Kendala penggunaan multimedia interaktif ................................................................................. 15
BAB III PENUTUP ....................................................................................................................................... 16
A. Simpulan ....................................................................................................................................... 16
D. Saran ............................................................................................................................................. 17
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................................................... 18

iii
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Perbandingan pembelahan sel 1........................................................................................... 10

iv
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2. Amitosis yang terjadi pada bakteri 1 .................................................................................. 8

Gambar 2. Tahapan pembelahan sel secara Mitosis 1 ......................................................................... 9

Gambar 3. tahapan pembelahan sel secara meiosis 1 ......................................................................... 9

v
1800008005 | M E D I A P E M B E L A J A R A N

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Pembelahan sel merupakan salah satu materi pelajaran biologi yang mengandung konsep-
konsep abstrak, yang sulit untuk dipahami oleh siswa dan obyek yang dipelajari susah diamati
secara langsung. Hal ini sesuai dengan pendapat (Lestari, 2016) sel sebagai objek dan salah satu
tingkat organisasi kehidupan yang dipelajari dalam Biologi, memiliki ukuran yang sangat kecil.
Untuk dapat mengamati strukturnya secara detail sekaligus mekanisme fisiologis yang terjadi di
dalamnya, diperlukan alat bantu pengamatan yang tidak biasa.Bukan hanya terkait dengan materi
pembelahan sel yang abstrak yang menyebabkan siswa kesulitan dalam memahami materi
pembelahan sel, tetapi terkait juga dengan penggunaan media pembelajaran, yakni ketersediaan
dan pemanfaatan media yang masih sangat jarang digunakan oleh guru. Kurangnya variasi dalam
penggunaan media pembelajaran membuat siswa menjadi bosan bahkan cenderung malas.
Media pembelajaran yang sering digunakan anatar lain buku teks, modul dan LKS. Hal-hal
tersebut yang membuat siswa mengalami kesulitan dalam proses pembelajaran terkait materi
pembelahan sel
Oleh karena diperlukan media pembelajaran yang tepat untuk mengatasi kesulitan siswa
dalam memahami konsep pada materi pembelahan sel dengan cara yang efektif dan menarik.
Keberadaan media pembelajaran membuat peserta didik lebih mudah memahami materi yang
sulit. Salah satu media yang dirasa tepat sebagai untuk mengatasi hal tersebut adalah dengan
menggunakan multimedia interaktif.
Multimedia Interaktif adalah salah satu media pembelajaran yang dapat dijadikan bahan
ajar pendamping yang merupakan gabungan dari teks, suara, gambar, animasi, dan warna dimana
pengguna mendapatkan keleluasaan dalam mengontrol multimedia tersebut (Aina, 2013).
Multimedia interaktif merupakan kombinasi teks, seni, suara, gambar, animasi dan video
yang disampaikan dengan komputer atau dimanipulasi secara digital dan dapat dikontrol secara
interaktif . Penggunaan multimedia interaktif sebagai media pembelajaran di kelas juga memiliki
banyak keunggulan, diantaranya adalah 1) dapat memperbesar benda yang sangat kecil dan tidak
tampak oleh mata, 2) menyajikan benda atau peristiwa yang kompleks, rumit, dan berlangsung
cepat atau lambat, 3) meningkatkan daya tarik dan perhatian siswa (Vertebrata, Suplemen, & Di,
2012)
Dengan adanya multimedia interaktif dalam kegiatan pembelajaran diharapkan dapat
menciptakan pembelajaran yang berkualitas yakni membantu memecahkan masalah belajar yang
dihadapi mahasiswa dalam rangka pencapaian hasil belajar yang optimal. Selain itu pembelajaran

APLIKASI TIK| 1
M E D I A P E M B E L A J A R A N | 800008005

dengan multimedia diharapkan dapat lebih efektif, menyenangkan serta dapat melibatkan siswa
secara aktif.

2|APLIKASI TIK
1800008005 | M E D I A P E M B E L A J A R A N

C. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, dapat diidentifikasikan permasalahan


dalam makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Kurangnya variasi media pembelajran dalam penyampaian materi pembelajaran
2. Penggunaan media pembelajaran yang kuraang menarik membuat siswa menjadi
bosan
3. Pembelajaran hanya berfokus pada guru sehingga siswa kurang aktif dalam
pembelajaran
4. Kurangnya motivasi belajar siswa, sehingga diperlukan media pelajaran yang menarik

APLIKASI TIK| 3
M E D I A P E M B E L A J A R A N | 800008005

E. Rumusan Masalah

A. Berdasarkan latar belakang diatas maka dapat dirumuskan masalah yang akan dibahas
oleh peneliti dalam makalah ini
1. Bagaimana meningkatkan motivasi belajar siswa melalui pemanfaatan multimedia
pembelajaran pada materi pembelahan sel?
2. Bagaimana efektivitas penerapan media pembelajaran pembelahan sel terhadap
hasil belajar siswa?
3. Apakendala-kendala dalam penerapan berbagai multimedia pembelajaran untuk
meningkatkan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran pembelahan sel?

4|APLIKASI TIK
1800008005 | M E D I A P E M B E L A J A R A N

G. Tujuan

Adapun tujuan dari makalah ini ialah sebagai berikut:

1. Mengetahui peningkatan motivasi belajar siswa melalui pemanfaatan multimedia


pembelajaran pada materi pembelahan sel
2. Mengetahui efektifitas Pemanfaatan Multimedia Interaktif Pembelajaran pada
materi pembelahan sel terhadap hasil belajar siswa
3. Mengetahui kendala-kendala dalam penerapan berbagai multimedia pembelajran
ntuk meningkatkan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran pembelahan sel

APLIKASI TIK| 5
M E D I A P E M B E L A J A R A N | 1800008005

BAB II PEMBAHASAN
A. Definisi Media Pembelajaran

Media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyampaikan
pesan atau informasi dalam proses belajar mengajar sehingga dapat merangsang perhatian dan
minat siswa (Arsyad, 2016). Dalam proses pembelajaran, media memegang peranan penting
untuk mencapai tujuan pembelajaran. Media pembelajaran juga bisa dapat digunakan untuk
merangsang pikiran, perasaan, dan perhatian peserta didik agar dapat lebih memahami materi
yang sedang dijelaskan oleh guru. Selain itu, media pembelajaran juga bisa dapat digunakan untuk
merangsang pikiran, perasaan, dan perhatian peserta didik agar dapat lebih memahami materi
yang sedang dijelaskan oleh guru(Sadiman, Rahardjo, Haryono, & Harjito, 2014). Media
sangatlah membantu dalam proses pembelajaran. Keberadaan media pembelajaran membuat
peserta didik lebih mudah memahami materi yang sulit.
Pemakaian media pembelajaran dalam proses belajar juga dapat meningkatkan
pemahaman konsep dan dapat meningkatkan kreativitas siswa, membuat siswa lebih ternarik
untuk memperhatikan penjelasan dari guru dan juga dapat membantu siswa untuk menerima
informasi dengan seluruh panca indra. Menggunakan media pembelajaran di dalam proses
belajar-mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru, dan rangsangan kegiatan
belajar dan bahkan membawa pengaruh psikologis terhadap siswa. Penggunaan media
pembelajaran pada tahap orientasi pembelajaran akan sangat membantu efektivitas proses
pembelajaran dan penyampaian pesan dan isi pelajaran(Ilmu, Pkn, Budaya, & Anshori, 20AD).
Oleh karna media pembelajaran sangatlah membantu dalam proses pembelajaran baik itu
membantu guru dalam menjelaskan suatu materi pembelajaran maupun membantu atau
mempermudah siswa untuk dapat memahami suatu materi tertentu.

6
1800008005 | M E D I A P E M B E L A J A R A N

C. Pemanfaatan Multimedia Interaktif Sebagai Media Pembelajran

Perkembangan pesat dalam Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) telah mengubah
gaya hidup pada saat ini. Teknologi di era globalisasi saat ini sudah menjadi kebutuhan yang
mendasar, khususnya dalam bidang pendidikan. Ada banyak inovasi pembelajaran yang dapat
diterapkan untuk mendorong terciptanya pembelajaran yang efektif. Salah satunya adalah dengan
menggunakan pendekatan pembelajaran PAKEMATIK (Pembelajaran Aktif Kreatif Efektif dan
Menyenangkan Memanfaatkan Teknologi Informasi dan Komunikasi). TIK digunakan sebagai
media pendukung untuk menciptakan pembelajaran yang berkualitas (Gora & Sunarto, 2010)
Kemajuan teknologi sangat berpengaruh terhadap penyusunan dan implementasi strategi
maupun metode pembelajaran. Kemajuan tersebut berimbas pada banyaknya alternatif pilihan
yang dapat dimanfaatkan guru untuk menggunakan media yang variatif dalam pembelajaran di
kelas. Dalam bidang pendidikan pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi difokuskan
pada peningkatan kualitas pembejaran yang akhirnya dapat meningkatkan kualitas pendidikan.
Multimedia secara umum diartikan sebagai gabungan data, suara, video, audio, animasi,
grafik, teks dan suara dimana gabungan elemen-elemen tersebut mampu dipaparkan melalui
komputer (Supardi, 2015). Peranan multimedia interaktif semakin memegang peranan yang
sangat penting dalam bidang pendidikan sejalan dengan pertumbuhan pengguna komputer dan
pertumbuhan internet di masyarakat yang semakin memudahkan aliran produk multimedia dari
satu komputer ke komputer lainnya (Nandi, 2016). Perkembangan teknoloagi multimedia telah
menjanjikan potensi besar dalam merubah cara seseorang untuk belajar, untuk memperoleh
informasi, menyesuaikan informasi dan sebagainnya. multimedia diterapkan dalam pembelajaran
sebagai upaya peningkatan kualitas pembelajaran jika metode pembelajaran konvensional yang
diterapkan dirasa kurang efektif.

APLIKASI TIK| 7
M E D I A P E M B E L A J A R A N | 1800008005

C. Penjabaran materi pembelahan sel

Pada materi pembelahan sel selama ini masih dianggap sebagai suatu pembelajaran yang
sulit, baik di tingkat sekolah menengah maupun perguruan tinggi. Hal ini dikarenakan materinya
sukar dipahami, seperti karakteristik objek sel yang memang sulit untuk bisa ditemukan atau
dihadirkan secara nyata pada siswa. Selain itu siswa kesulitan untuk menjelaskan ciri-ciri dari tiap
fase pembelahan sel.
Seperti yang kita ketahui bahwa materi pembelahan sel itu merupakan materi yang
berkaitan mengenai kemampuan Sel untuk memperbanyak diri dengan melakukan pembelahan.
Ada dua macam pembelahan sel, yaitu pembelahan secara langsung ’amitosis’ dan pembelahan
secara tidak langsung ’mitosis dan meiosis’.Amitosis adalah pembelahan inti secara langsung
diikuti dengan pembelahan sitoplasma(Telofase et al., n.d.)
Amitosis
Amitosis adalah reproduksi sel di mana sel membelah diri secara langsung tanpa melalui
tahap-tahap pembelahan sel. Pembelahan cara ini banyak dijumpai pada sel-sel yang bersifat
prokariotik, misalnya pada bakteri, ganggang biru.

Gambar 1. Amitosis yang terjadi pada bakteri 1


Mitosis
Mitosis adalah cara reproduksi sel dimana sel membelah melalui tahap-tahap yang teratur,
yaitu Profase Metafase-Anafase-Telofase. Antara tahap telofase ke tahap profase berikutnya
terdapat masa istirahat sel yang dinamakan Interfase (tahap ini tidak termasuk tahap pembelahan
sel)

8|APLIKASI TIK
1800008005 | M E D I A P E M B E L A J A R A N

Gambar 2. Tahapan pembelahan sel secara Mitosis 1


Meiosis
Pembelahan meiosis adalah suatu proses terjadinya pembelahan sel pada sel-sel kelamin
dari organisme-organisme yang melakukan proses reproduksi dengan cara generatif ataupun
seksual.Pembelahan meiosis biasanya sering disebut dengan proses pembelahan sel secara
reduksi, karena proses yang dihasilkan adalah sel-sel anakan dengan jumlah kromosom setengah
/ separuh dari kromosom indukannya (Abdullah & Jaya, 2017)

Gambar 3. tahapan pembelahan sel secara meiosis 1

APLIKASI TIK| 9
M E D I A P E M B E L A J A R A N | 1800008005

Faktor pembanding Mitosis Meiosis


Jumlah pembelahan Satu kali pembelahan Dua kali pembelahan
Jumlah sel anak dan Dua, masing-masing Empat, masing-masing
komposisi genetic diploid(2n) dan secara haploid(n), mengandung
genetika identic dengan separuh dari jumlah
induknya kromosom sel induk, secara
genetika tidak identic dengan
sel induk dan dengan
sesamanya
Sinapsis kromosom Tidak terjadi Sinapsis merupakan
homolog keunikan meosis I, kromosom
homolog bergabung sepanjang
tubuhnya, membentuk tetrad ,
sinapsis menyebabkan pindah
silang antara kromatid
Tempat terjadinya Terjadi di sel tubuh Terjadi di organ
Reproduksi
Perananan Untuk perbanyakan Untuk pembentukan sel
sel,pertumbuhan, perbaikan, kelamin
dan reproduksi sel

Tabel 1. Perbandingan pembelahan sel 1

D. Penerapan Multimedia Interaktif dalam pembelajaran pembelahan sel

Tingkat pemahaman siswa pada materi pembelahan sel tergolong renda. Data berupa
persentase penguasaan materi soal biologi UN tahun 2012 oleh Pusat Pengembangan Tenaga
Kependidikan (Pusbangtendik) menunjukkan bahwa indikator menjelaskan tahap-tahap
pembelahan mitosis/meiosis/gametogenesis tidak dapat dikuasai siswa denan baik (Situmorang &
Sembiring, 2016). Diperlukan alat bantu pengamatan yang tidak biasa untuk dapat mengamati
struktur dan mekanisme fisiologi yang terjadi di dalamnya secara detail. Pemanfaatan media
gambar selama ini telah membantu guru membelajarkan siswa khususnya untuk masalah struktur-
struktur sel, tetapi untuk menjelaskan proses pembelahan sel, media tersebut dirasa kurang

10 | A P L I K A S I T I K
1800008005 | M E D I A P E M B E L A J A R A N

optimal. Diperlukan media pembelajaran yang tepat untuk mengatasi kesulitan siswa dalam
memahami konsep pada materi pembelahan sel dengan cara yang efektif dan menarik. Salah satu
media yang dirasa tepat sebagai untuk mengatasi hal tersebut adalah dengan menggunakan
multimedia interaktif.Multimedia interaktif merupakan kombinasi teks, seni, suara, gambar,
animasi dan video yang disampaikan dengan komputer atau dimanipulasi secara digital dan dapat
dikontrol secara interaktif. Pengguna dapat mengontrol apa dan kapan elemen-elemen
multimedia akan digunakan atau ditampilkan.
Berdasarkan paparan tersebut, makadalam penelitian ini dikembangkan multimedia
interaktif materi pembelahan sel untuk siswa SMA kelas XII IPA yang valid, parktis, dan efisien.
Pengembangan multimedia interaktif tersebut terdiri dari beberapa langkah diantaranya:
Tahap pertama, yakni tahap pengumpulan informasi, dilakukan melalui pengkajian materi
dan survei lapangan. Pengkajian materi dilakukan dengan mengkaji materi pembelahan sel
berdasarkan Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) kurikulum KTSP yang
berlaku bagi siswa kelas XII.

Tahap perencanaan dilakukan dengan merumuskan indikator kompetensi berdasarkan SK


dan KD sebagai dasar untuk mengembangkan multimedia interaktif. Setelah indikator kopetensi
tersusun, selanjutnya dilakukan pengembangan materi dan perancangan evaluasi. Materi yang
akan dikembangkan dalam multimedia interaktif ini meliputi pembelahan sel secara amitosis,
mitosis, meiosis, dan gametogenesis yang terdiri dari spermatogenesis, oogenesis,
mikrosprogenesis, dan megasporogenesis. Evaluasi dilakukan melalui pengerjaan soal tes yang
ada pada multimedia interaktif. Selanjutnya dialakukan analisis terhadap tingkat pemahaman
siswa terhadap materi pembelahan sel setelah menggunakan multimedia interaktif melalui skor
yang diperoleh siswa.
Tahap pengembangan produk awal Tahap ini bertujuan untuk pengembangan produk awal
berupa multimedia interkatif. Adapun tahap pengembangan ini dilakukan melalui langkah-
langkah: 1) menyiapkan materi yang dibutuhkan, 2) membuatflowchart,3) membuat storyboard,
4) membuat softwaremultimedia interaktif materi pembelahan sel, (5) menyimpan software
multimedia interaktif materi pembelahan sel ke Compact Disk(CD).
Validasi dilakukan oleh ahli materi dan ahli media. Validasi oleh ahli materi dilakukan
untuk mengukur validitas multimedia interaktif pada aspek kebenaran materi dan aspek
penyajian materi. Validasi oleh ahli mediadilakukan untuk mengukur validitas pada aspek teknis
dan tampilan multimedia interaktif.

APLIKASI TIK| 11
M E D I A P E M B E L A J A R A N | 1800008005

Revisi dilakukan apabila pada tahap validasi belum tercapai angka validitas yang
diharapkan. Skor yang diperoleh dari validator dianalisis kemudian ditentukanvaliditasnya.
Produk dianggap valid jika nilai validitas yang dicapai sebesar ≥ 80%. Selain dari nilai validitas
tersebut, revisi produk juga dilakukan dengan pertimbangan saran atau komentar dari validator.
Tahap uji lapangan terdiri dari uji kepraktisan dan uji efektivitas multimedia interaktif. Uji
kepraktisan dilakukan oleh guru untuk mengukur kepraktisan multimedia interaktif ditinjau dari
aspek kesesuian dengan kurikulum dan aspek keterpakaian. Uji efektivitas dilakukan terhadap
siswa kelas XII IPA pada sekolah yang bersangkutan.
elanjutnya, hasil uji lapangan dianalisis agar multimedia interaktif yang dikembangkan
diketahui efektivitasnya. Selain itu, uji efektivitas multimedia interaktif juga dilakukan melalui tes
yang ada pada menu evaluasi dalam multimedia interaktif pembelahan sel.Instrumen yang
digunakan dalam penelitian ini berupa angket dan tes hasil belajar. Angket yang digunakan
berupa angket tertutup agar penilaian dari subyek coba tertarah pada aspek yang ingin dinilai dari
produk, yakni aspek-aspekvaliditas, kepraktisan, dan efektivitas produk. Tes hasil belajar
digunakan untuk mendapatkan skor hasil belajar setelah siswa mempelajari materi pembelahan
sel menggunakan multimedia interaktif yang dikembangkan.
Produk pengembangan ini berupa multimedia interaktifyang memuat materi pembelahan
sel. Multimedia interaktif yag dihasilkan dikemas dalam bentuk Compact Disc (CD). Produksi
multimedia interaktif ini diolah menggunakan program PowerPoint 2007 serta program-program
pendukung seperti iSpring, AVS Video Editor, dan Audio Converter. Multimedia interaktif yang
dikembangkan dapat dioperasikan pada komputer atau laptop berbasis Windows. Spesifikasi
minimal komputer atau laptop yang dibutuhkan untuk menjalankan multimedia ini antara lain: a)
prosesor pentium IV, b) RAM 512 Mb, c) resolusi 1024 x 768, d) CD-ROM, e) VGA 16 bit, f)
Soundcard, g) Speaker, h) ukuran layar 12”, i) kapasitas harddisk (free space) minimal 150 Mb,
dan j) sistem operasi Windows XP.
Multimedia interakif yang dikembangkan memuat lima menu utama, yaitu menu petunjuk
yang berisi penjelasan isi menu utama dan fungsi tombol dalam multimedia interaktif; menu
kompetensi yang memuat Standar Kompetensi (SK), Kompetensi Dasar (KD), dan Indikator
Kompetensi;menu materi yang terdiri dari materi pendahuluan, amitosis, mitosis, meiosis,
perbedaan pitosis dan meiosis, gametogenesis, spermatogenesis, oogenesis, mikrosporogenesis,
dan megasporogenesis;menu evaluasi yang memuat 25 soal tes pemahaman siswayang terdiri 15
soal pilihan ganda dan 10 soal benar/salah;dan menu pengembang yang berisi profil pengembang
multimedia interaktif. Setelah produk multimedia hasil pengembangan dalam bentuk CD

12 | A P L I K A S I T I K
1800008005 | M E D I A P E M B E L A J A R A N

tersebut selesai dibuat, maka dilakukan validasi oleh ahli materi dan ahli media, yang dilanjutkan
pada tahap uji coba yang terdiri dari uji kepraktisan oleh guru, dan uji keefektivan oleh siswa.
Multimedia interaktif pembelahan sel memuat limamenu utama yang sudah disebutkan
sebelumnya, juga memuat sub-menu mozaik pengetahuan yang terdiri dari materi struktur
kromosom, set kromosom dalam sel manusia, gelendong pembelahan, dan sitokenesis. Materi
dalam menu mozaik pengetahuan merupakan materi prasyarat atau materi yang harus dipelajari
terlebih dahulu agar memudahkan siswa dalam mempelajari materi pembelahan sel. Menu
mozaik pengetahuan diharapkan mampu menjembatani pengetahuan yang telah dimiliki siswa
pada materi sebelumnya dengan materi pembelahan sel yang akan dipelajari.
Sub-menu lain dalam multimedia interaktif ini adalah kuis berupa soal tes untuk tiap materi
pada menu materi dan sub-menu mozaik pengetahuan. Penambahan kuis tersebut merupakan
tindak lanjut dari saran yang diberikan oleh ahli media pada tahap valiadasi produk awal. Kuis
terdiri dari dua hingga lima pertanyaan untuk tiap materi. Tujuan ditambahkannya kuis adalah
untuk menguji pemahaman dan memberi penguatan atau pengulangan terhadap materi yang baru
dipelajari. Pengulangan sangat diperlukan agar siswa lebih memahami suatu konsep. Suatu
informasi yang diulang-ulang, akan lebih berbekas pada ingatan siswa.Materi pendahuluan pada
multiedia interaktif ini berisi penjelasan umum disertai gambar dan materi yang
kontekstual.Materipendahuuan yang bersifat kontekstual bertujuan untuk mendorong siswa
membangun pengetahuannya sendiri berdasarkan kejadian yang ada disekitarnya, serta mampu
memahami makna materi pelajaran yang dipelajarinya.

APLIKASI TIK| 13
M E D I A P E M B E L A J A R A N | 1800008005

E. Efektifitas pemanfaatan multimedia interaktif pembelajaran pembelahan sel

Data yang diambil yaitu data Pretest dan Postest Pembelajaran Sistem Koordinasi Pada
Manusia yang merupakan data kemampuan kogntif, terdiri dari 20 soal test yang telah divalidasi.
Dan data Motivasi Belajar didapatkan dari pengisian angket motivasi belajar siswa terdiri dari 36
soal dengan menggunakan Skala Likert. Hasil yang didapatkan yaitu bahwa penggunaan media
ajar multimedia interaktif yang mempengaruhi minat belajar siswa lebih pada interaktif yang
diharapkan mampu memberikan keleluasaan kepada siswa untuk menentukan ketertarikannya
terhadap pembelajaran yang akan dilaksanakan. Minat belajar yang ditunjukkan dengan
penggunaan multimedia interaktif adalah kesiapan siswa dalam mengikuti pembelajaran.
Beberapa siswa juga mengungkapkan bahwa mereka menjadi lebih tertarik mempelajari biologi
setelah mempelajari materi pembelahan sel melalui multimedia interaktif ini. Adanya motivasi
belajar pada mahasiswa merupakan gejala yang baik untuk meningkatkan proses dan hasilbelajar
pada materi pembelahan sel.

14 | A P L I K A S I T I K
1800008005 | M E D I A P E M B E L A J A R A N

F. Kendala penggunaan multimedia interaktif

1. guru yang belum mengetahui mengenai penggunaan media pembelajaaran


2. belum meratanya infrastruktur sebagai pendukung penerapan media pembelajaran
berbasis teknologi
3. mahalnya biaya pengadaaan dan penggunaan fasilitas.

APLIKASI TIK| 15
M E D I A P E M B E L A J A R A N | 1800008005

BAB III PENUTUP


A. Simpulan

Pembelajaran geografi di persekolahan membutuhkan sentuhan baru dalam kemasan


proses belajar mengajarnya agar pembelajaran geografi lebih menarik dan minat siswa dapat
meningkat. Namun tidak mengesampingkan tujuan serta hasil yang ingin dicapai. Salah satu usaha
yang dilakukan yaitu dengan penggunaan multimedia interaktif, dimana dalam prosesnya dapat
melibatkan siswa dan media secara lansung dan interaktif.
Berdasarkan pemaparan pada makalah ini, dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan
antara hasil belajar biologi siswa yang menggunakan multimedia interaktif sebagai media
pembelajaran pembelahan sel dengan tanpa menggunakan multimedia interaktif sebagai media
pembelajaran pembelahan sel. Perbedaan tersebut terletak pada siswa yang menggunakan
multimedia interaktif dalam pembelajaran terjadi peningkatan motivasi siswa dalam belajar.
Pembelajaran dengan menggunakan teknologi multimedia interaktif dapat meningkatkan
pemahaman dan retensi siswa pada konsep materi pada pembelahan sel sehingga terjadi
peningkatan terhadap hasil belajar siswa.
Dalam penerapan multimedia terdapat beberapa kendala yang harus dihadapi diantaranya
banyak guru yang belum mengetahui mengenai penggunaan media pembelajaaran, belum
meratanya infrastruktur sebagai pendukung penerapan media pembelajaran berbasis teknologi
serta mahalnya biaya pengadaaan dan penggunaan fasilitas.

16
1800008005 | M E D I A P E M B E L A J A R A N

D. Saran

Mengingat selama ini proses pembelajaran masih menggunakan media ajar yang kurang
interaktif, maka disarankan agar guru menggunakan media pembelajaran yang telah
dikembangkan dengan menggunakan multimedia interaktif khususnya pada materi pembelahan
sel yang dapat menarik dan membantu siswa lebih memahami materi pembelajaran

APLIKASI TIK| 17
M E D I A P E M B E L A J A R A N | 1800008005

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, F. N., & Jaya, A. S. (2017). Penentuan waktu perendaman sel ( fase mitosis ) akar
bawang merah ( Allium ascalonicum L .) menggunakan safranin untuk mendukung
praktikum biologi Determination of cell immersion time ( Mitosis Phase ) roots of onion
( Allium ascalonicum L .) using safranin to support biological practicum. 1(3), 86–91.
Aina, M. (2013). Efektifitas Pemanfaatan Multimedia Interaktif Pembelajaran IPA-Biologi dalam
Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pria dan Wanita SMP 9 Kota Jambi. Prosiding Semirata
FMIPA Universitas Lampung.

Arsyad, A. (2016). media pembelajaran (19th ed.; A. Rahman, ed.). jakarta: PT. RajaGrafindo Persada.

Gora, W., & Sunarto, S. (2010). PAKEMATIK : Strategi Pembelajaran Inovatif Berbasis TIK (-, ed.).
Retrieved from
https://books.google.co.id/books?id=D5MYVbhT81UC&printsec=frontcover&hl=id#v=onepage&q
&f=false

Ilmu, J., Pkn, P., Budaya, S., & Anshori, S. (20AD). "Civic-Culture: Pemanfaatan Tik Sebagai Sumber Dan
Media Pembelajaran Di Sekolah. 9924, 10–20.

Lestari, R. (2016). Efektivitas Penerapan Media Pembelajaran Pembelahan Sel Dengan Menggunakan
Macromedia Flash Pada Siswa Kelas X Sma Negeri 1 Rambah. 2016, 825–829.

Nandi, N. (2016). Penggunaan Multimedia Interaktif Dalam Pembelajaran Geografi Di Persekolahan.


Jurnal Geografi Gea, 6(2). https://doi.org/10.17509/gea.v6i2.1741

Sadiman, A. S., Rahardjo, R., Haryono, A., & Harjito. (2014). Medika Pendidikan (17th ed.; S.
Natakusumah, ed.). Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada.

Situmorang, O., & Sembiring, A. S. (2016). PERANCANGAN APLIKASI PEMBELAJARAN TEKNOLOGI


INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK) DENGAN MENGGUNAKAN METODE COMPUTER BASED
INSTRUCTION. JURIKOM (Jurnal Riset Komputer), 3(1). Retrieved from https://ejurnal.stmik-
budidarma.ac.id/index.php/jurikom/article/view/49

Supardi, A. (2015). Penggunaan Multimedia Interaktif Sebagai Bahan Ajar Suplemen Dalam
Peningkatan Minat Belajar. Jurnal Ilmiah Pendidikan, 7, 43–64. Retrieved from
https://media.neliti.com/media/publications/97221-ID-penggunaan-multimedia-interaktif-
sebagai.pdf

Telofase, M. I., Ii, P., Ii, P., Ii, M., Ii, A., & Ii, T. (n.d.). Reproduksi sel.

Vertebrata, M., Suplemen, S., & Di, P. (2012). Pengembangan Multimedia Interaktif Berbahasa Inggris
Materi Vertebrata Sebagai Suplemen Pembelajarandi Sma. Journal of Biology Education, 1(1), 40–
46. Retrieved from http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/ujbe/article/view/381

18 | A P L I K A S I T I K

Anda mungkin juga menyukai