Anda di halaman 1dari 6

POSYANDU TBC

No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP
TanggalTerbit :
Halaman :
Kepala UPT Puskesmas
Pemerintah Daerah
Rawat Inap Danau Panggang
Kabupaten
IRFANI, S.KEP
Hulu Sungai Utara
NIP. 19730906 199303 1 007
Tuberkulosis (TBC) adalah penyakit menular langsung yang disebabkan oleh kuman TBC
(Mycobacterium Tuberculosis). Sebagian besar kuman TBC menyerang paru, tetapi dapat juga
mengenai organ tubuh lainnya.
Cara penularan adalah penderita TBC BTA positif Pada waktu batuk atau bersin, penderita
tersebut menyebarkan kuman ke udara dalam bentuk percikan dahak (droplet nuclei). Sekali
batuk dapat menghasilkan sekitar 3000 percikan dahak.

Posyandu TBC adalah Kegiatan luar gedung puskesmas yang diperuntukkan untuk penderita
terduga TBC dan penderita TBC yang menjalani pengobatan dengan tujuan untuk penanggulangan
Nasional TBC dalam rangka eliminasi TBC pada tahun 2050.

Kegiatan bulanan di Posyandu TBC merupakan kegiatan rutin, adalah sebagai berikut :

1. Melakukan Pemeriksaan anamnesa dan fisik pada penderita terduga TBC


2. Melakukan pengambilan sputum sewaktu pada penderita terduga TBC

Pengertian 3. Melakukan pengobatan TBC (pengobatan awal dan lanjutan) pada penderita TBC.
4. Melakukan monitoring perkembangan pengobatan pada penderita TBC
5. Melaksanakan pemeriksaan kontak serumah penderita TBC BTA Positif
6. Melakukan pelacakan penderita TBC paru yang mangkir/lalai pengobatan
7. Melakukan penyuluhan dan konseling tentang penyakit TBC kepada masyarakat desa

Penderita Terduga TBC adalah penderita yang mempunyai gejala utama TBC, seperti batuk
berdahak selama 2 minggu atau lebih. Batuk dapat diikuti dengan gejala tambahan yaitu dahak
bercampur darah, batuk darah, sesak nafas, badan lemas, nafsu makan menurun, berat badan
menurun, malaise, berkeringat malam hari tanpa kegiatan fisik, demam meriang lebih dari satu
bulan

Penderita TBC adalah penderita TBC yang telah dibuktikan secara mikroskopis atau didiagnosis
oleh dokter
Klasifikasi Penyakit dan Tipe Penderita.
A. Klasifikasi Penyakit.
1. Tuberkulosis Paru
Tuberkulosis Paru BTA Positif adalah :
a. Sekurang-kurangnya 1 dari 2 spesiman dahak SP, BTA (+).
b. 1 spesimen dahak SP, BTA (+) dan RO dada menunjuk-kan gambaran tuberkulosis aktif.
2. Tuberkulosis Paru BTA Negatif adalah :
Pemeriksaan 3 spesimen dahak SPS, BTA (─) dan RO dada menunjukkan gambaran
tuberkulosis aktif, dibagi menjadi 2 tingkat keparahan : berat dan ringan.
Tuberkulosis Ekstra Paru.
a. Tuberkulosis Ekstra Paru Ringan.
b. Tuberkulosis Ekstra Paru Berat.
B. Tipe Penderita
Tipe penderita ditentukan oleh riwayat pengobatan sebelumnya.
1 Kasus Baru.
Penderita yang belum pernah diobati dengan OAT atau sudah pernah minum OAT < 1bulan.
2. Kambuh ( Relaps )
Penderita tuberkulosis yang sudah dinyatakan sembuh, berobat lagi dengan hasil
pemeriksaan dahak BTA (+).
3. Pindahan ( Transfer In ).
Penderita tuberkulosis yang sedang mendapat pengobatan di daerah lain kemudian
pindah ke UPTD Puskesmas Danau Panggang.
4. Setelah Lalai ( Pengobatan setelah default / drop-out )
Penderita tuberkulosis yang sudah minum OAT ≤ 1 bulan, berhenti ≤ 2 bulan, berobat
kembali, biasanya BTA (+).
5. Gagal.
* Penderita tuberkulosis BTA (+) yang tetap BTA (+) atau kembali BTA (+), pada 1 bulan
sebelum akhir pengobatan / lebih.
* Penderita tuberkulosis BTA (─), RO (+); menjadi BTA (+) pada akhir pengobatan Intensif.
6. Kasus Kronis
Penderita tuberkulosis yang masih BTA (+) setelah selesai pengobatan ulang Kategori 2.
1. Meningkatkan cakupan/capaian program TBC Puskesmas
2. Memutus mata rantai penularan penyakit TBC sedini mungkin
Tujuan 3. Meningkatkan pengetahuan masyarakat dalam rangka pengenalan gejala awal TBC
4. Meningkatkan kepatuhan penderita TBC dalam menjalani pengobatan
5. Sebagai perpanjangan tangan puskesmas di program pelayanan TBC ke masyarakat desa
SK Kepala UPT Puskesmas Rawat Inap Danau Panggang Nomor : …../SK-ADMIN/PKM-DP/2018
Kebijakan
Tentang Jenis Pelayanan yang disediakan di UPT Puskesmas Rawat Inap Danau Panggang
1. Kementerian Kesehatan RI (2011). Pedoman Nasional Pengendalian Tuberkulosis . Jakarta
Penerbit Buku Kementerian RI Direktorat Jendral Pengendalian Penyakit Dan Penyehatan
Lingkungan
Referensi
2. Kementerian Kesehatan RI (2014). Pedoman Nasional Pengendalian Tuberkulosis . Jakarta
Penerbit Buku Kementerian RI Direktorat Jendral Pengendalian Penyakit Dan Penyehatan
Lingkungan
a. Buku Register
b. Kartu TB 01, 02, 04, 06
c. Pot Sputum
d. Obat Anti Tuberkulosis (OAT)
e. Timbangan
f. Masker
Alat dan Bahan g. Sarung Tangan
h. Blangko Pemeriksaan Kontak serumah
i. Blangko pelacakan TBC mangkir/lalai pengobatan
j. Blangko Resep
k. Stetoskop
l. Obat-obatan simpton
m. Kantong Plastik
Uraian
1. Posyandu TBC dilaksanakan rutin setiap bulan sesuai jadwal yang dibuat oleh petugas TBC
2. Petugas TBC Puskesmas membuat surat undangan/pemberitahuan pelaksanaan posyandu TBC
3. Petugas memberikan surat undangan kepada Kepala Desa untuk diumumkan kepada
masyarakat tentang pelaksanaan Posyandu TBC.
4. TU membuatkan surat tugas untuk melaksanakan Posyandu TBC
5. Petugas Posyandu TBC berjumlah : 5 orang, yang terdiri dari : Tim TBC Puskesmas (Dokter,
Petugas TBC dan Analis) ditambah petugas Apotik dan petugas Promkes atau program terkait.
6. Kader Posyandu TBC berjumlah : 3 orang, yang berasal dari kader desa tersebut yang sudah

Prosedur dilatih tentang posyandu TBC oleh puskesmas.


7. Pelaksanaan Posyandu TBC memakai pola : 4 (empat) Meja
 Meja 1 : Meja registrasi/pendaftaran
Petugasnya adalah Kader sebanyak 3 orang, yang mana kegiatannya adalah :
- mencatat identitas pasien yang datang.
- Menimbang
- membagikan PMT
 Meja 2 : Meja Pelayanan
Petugasnya adalah Dokter , Petugas TBC dan analis
Kegiatannya adalah :
- Pemeriksaan fisik dan anamnesa
- Pengobatan (memberi Resep)
- Pengambilan sputum sewaktu
 Meja 3 : Meja Apotik
Petugasnya adalah Apoteker
Kegiatannya adalah :
- Menerima Resep dan memberikan obat-obatan yang telah diresepkan
 Meja 4 : Meja Penyuluhan dan Konseling
Petugasnya adalah Petugas Promkes atau program terkait
Kegiatannya adalah :
- Memberikan penyuluhan kesehatan
- Konsultasi kesehatan

 KEGIATAN TAMBAHAN :
- Pemeriksaan kontak serumah penderita TBC BTA Positif
- Pelacakan penderita TBC paru yang mangkir/lalai pengobatan.
Dilakukan oleh petugas TBC Puskesmas bersama 1 (satu) orang kader.
1. Tata Usaha
2. Program Promosi Kesehatan
3. Program HIV/AIDS
4. Program Kesehatan Lingkungan
Unit Terkait
5. Program Gizi
6. Program KIA
7. Apotik
8. Labotorium
Diagram Alir
Diagram Alir :

Anda mungkin juga menyukai