10 09 2007
Saya harap pikiran Anda sudah semakin bebas distorsi karena membaca
artikel minggu lalu ya. Nah, melanjutkan bahasan kita tentang
’keajaiban’ dari Meta Model, mari kita mulai dengan…
Generalization
Universal Quantifiers. Ketika kita secara refleks menggunakan
’pelanggaran’ Meta Model ini, kita melakukan penyamarataan atas suatu
hal secara berlebihan. Dengan kata lain, satu, dua, atau beberapa
pengalaman kita jadikan label untuk mengenali satu kelompok
pengalaman tertentu.
Orang tua saya tidak pernah mau tahu apa yang saya inginkan.
Apa yang muncul dalam benak Anda jika mendengar kalimat model
begini? Orang tua sang pengucap adalah orang tua yang amat tidak
pengertian terhadap anaknya, bukan? Pertanyannya, apakah benar
selama seumur sang anak hidup dari kecil hingga dewasa orang tuanya
tidak pernah pengertian sama sekali? Saya jamin tidak. Karena jika
demikian adanya, mana mungkin sang anak bisa hidup sampai sekarang?
Bukankah ketika ia masih bayi dan menangis karena lapar, orang tuanya
pasti memberinya makan? Ah, bukankah ini suatu bentuk pengertian?
Tidak ada hal yang mutlak di dunia ini (ups…saya baru saja melanggar
Meta Model nih), karenanya kita bisa melakukan Meta Model dengan
menanyakan:
Dengan nada yang tepat, kalimat seperti ini akan membuka cakrawala
berpikir kita dan mempertanyakan kembali keyakinan yang kita buat.
Coba katakan kalimat di atas dalam hati, dan rasakan efeknya terhadap
state Anda. Tidak menyenangkan, bukan? Keterpaksaan barangkali bisa
mewakili satu dari sekian banyak efek yang bisa ditimbulkan oleh kalimat
model ini. Selain kita merasa memiliki beban berat secara emosi akibat
rasa ketidakberdayaan (hopelesness) yang muncul, kita tentu tidak akan
menjalani hidup dengan penuh kebahagiaan.
Apa yang akan terjadi jika kamu tidak belajar dengan giat?
Itu baru yang keharusan. Modal operator yang lain adalah possibility.
Mungkinkah sang pengucap akan bisa berbicara bahasa Inggris? Agak sulit
saya kira, jika kalimat ini benar-benar ia yakini. Mengatasi model ini,
kita bisa bertanya:
Menurut siapa saja persisnya memiliki harta yang banyak itu tidak
penting?
Deletion
Simple Deletion. Menggunakan simple deletion, kita mengucapkan suatu
kalimat dengan mengabaikan informasi mengenai seseorang, suatu
benda/hal, atau keterkaitan antara keduanya.
Contoh:
Aku takut.
Dengan mengatakan hal yang tidak lengkap seperti ini, sang pengucap
jelas akan merasakan kebingungan tanpa tahu persis apa penyebabnya
dan berakhir pada menggeneralisasi state tersebut kepada hal-hal lain
yang tidak secara langsung berkaitan.
Contoh:
Contoh:
Anda bisa menangkap poinnya? Apa yang Anda rasakan jika mendengar
kalimat pertama diucapkan kepada Anda? Seolah-olah semua teman yang
Anda kenal tidak suka dengan semua cara Anda, bukan?
OK, model-model di atas adalah pola-pola Meta Model yang paling umum
penggunaannya. Apakah hanya segini jumlahnya? Tentu tidak. Meta
Model, seperti halnya teknik-teknik lain, masih terus berkembang. John
Grinder dan Michael McMaster, misalnya, mengembangkan kembali Meta
Model dalam format yang lebih praktis untuk digunakan dalam dunia
bisnis dan manajemen.