Anda di halaman 1dari 3

Nama : Firmansyah Nadeak

Semester : VII
M. Kuliah : Teologi Perjanjian Lama

1. Refleksi kiranya berkaitan dengan pemeluk agama lain.

Pemilihan Allah bersifat kepada umat-Nya merupaka inisiatif Allah, dimana umat hanya
merespons. Di agama semitis, Allah menyatakan diri-Nya melalui umat pilhan-Nya yakni
bangsa Israel untuk memberitakan tentang kabar keselamatan untuk seluruh umat. Semuanya
itu tercatat dalam kitab suci masing-masing agama semitis. Agama semitis memiliki
pemahaman yang berbeda dalam beberapa aspek walaupun semuanya berasal dari masa
Abraham. Namun, perbedaan tidak menjadi jaminan bahwa ada satu yang benar diantara
yang lain, atau ada yang salah diantara yang lain. Allah mungkin saja menyatakan diri-Nya
juga dengan cara yang berbeda kepada para penganut agama semitis lainnya.

Kristus datang kepada dunia bukan membawa agama, melainkan membawa keselamatan
(Yoh 3:16). Hal ini menunjukkan bahwa agama Kristen bukanlah satu-satunya jalan untuk
memperoleh keselamatan itu, namun hanya Kristus yang membukakan jalan keselamatan itu.
Dalam konteks Kristen, Kristuslah yang menjadi jalan keselamatan, akan tetapi tidak
menutup kemungkinan bahwa dalam agama lain tidak ada keselamatan. Hanya Allah
tritunggal yang mengetahui jalan keselamatan, jika Kristus adalah jalan keselamatan bagi
Kristen. Allah juga bisa bekerja membuka jalan keselamatan bagi bangsa lain, dengan agama
lain. Bahkan jika agama tersebut berasal dari luar agama semitis.

2. Adakah tanda pemilihan yang kau sadari di dalam kehidupanmu

Saya mengilhami bahwa pemilihan Allah terjadi di dunia ini, dengan cara yang berbeda-
beda. Saya mempercayai bahwa kehadiran saya di STGH ini adalah jalan Allah yang terbaik,
mungkin tidak terbaik menurut versi saya, tapi saya yakin keberadaan saya di sekolah
pelayan adalah yang terbaik oleh Allah. Saya saat ini belum dapat melihat arah tujuan
pemanggilan saya, dengan segala sesuatu yang terjadi di jalan hidup saya berada di luar kuasa
saya. Saya merasa bahwa saya tidak memiliki kendali lagi atas apa yang akan terjadi di luar
hidup saya. Tapi saya yakin bahwa arah yang sudah ditentukan oleh Allah adalah arah yang
terbaik yang Allah persiapkan bagi umat-Nya dan saya sendiri. Mungkin saya tidak memiliki
kendali lagi, tapi saya memiliki tekad ingin melayani Allah sampai pada saatnya saya
dipanggil oleh-Nya

1
Pemanggilan saya ilhami juga terjadi di dunia ini, diluar diri saya. Pemanggilan terjadi di
sekitar saya, namun saya akan mulai dari kampus ini. Walaupun di STGH sering terjadi
pencurian, dan saya salah satu korban yang harus menanggung kerugian sebesar jutaan rupiah
atas pencurian itu. Saya yakin bahwa mereka yang mencuri itu juga dipanggil oleh Allah,
saya meyakini mereka hanya kebingungan mengambil langkah setelah salah langkah
sehingga harus mencuri. Allah tidak memanggil orang berdasarkan kebaikan budinya, namun
karna Allah merencanakan segala sesuatunya. Jika seseorang saat ini mencuri di STGH ini,
orang tersebut hanya butuh bimbingan dan arahan agar dapat menata hidupnya dengan
berserah kepada Tuhan. Saya juga mengilhami di dunia ini pemanggilan terjadi kepada setiap
orang. Setiap profesi dipanggil untuk mengabdi kepada Tuhan agar dapat mempertahankan
kestabilan yang ada di dunia. Jika semua orang dipanggil untuk bersaksi, tidak akan ada
orang yang akan membangun transportasi, atau menanam padi untuk makanan. Allah
memanggil setiap orang untuk melayani bidangnya, untuk menjaga keteraturan di dunia,
walaupun ada saja orang yang lari dari panggilan tersebut.

3. Bagaimana penampakan fungsi, kegunaan dan dampak pemilihan dalam


kehidupanmu

Sangat nyata penampakan pemanggilan tersebut. Seseorang yang kurang dalam segala
aspek untuk melayani dipanggil untuk melayani, dan secara mengejutkan dicintai oleh Jemaat
Allah. Dengan segala kekurangan saya, saya sadar bahwa saya seharusnya tidak menjadi
pelayan yang diukurkan dengan standart dunia. Akan tetapi Allah melihat itu dan mengubah
semuanya itu, membuat saya berfikir atas standart pelayan di dunia ini yang ditetapkan oleh
manusa tidak ada apa-apanya jika Allah sudah berkehendak. Saya hanyalah sebutir pasir jika
dibandingkan dengan ciptaan Allah yang semuanya saling berdampingan ini. Lebih kecil lagi
saya tidak pantas menjadi pelayan-Nya dengan segala kekurangan saya di kemampuan, dan
kelamnya masa lalu saya. Tapi Allah memakai yang kecil, dan bahkan terkecil ini, untuk
menunjukkan bahwa kepintara bukanlah segalanya dan malah dapat menjatuhkan seseorang
saat kepintaran tersebut menjadi senjata utama orang dalam menjalani hidup, bukan Tuhan.

4. Bagaimanakah penggenapan janji-janji Allah itu dalam konteks kehidupanmu

Penggenapan janji Allah sangat nyata. Saya katakan saya memiliki banyak
kekurangan, kekurangan yang saya maksud tidak hanya terkait dengan diri saya. Kekurangan
finansial menjadi salah satu hal yang membuat keluarga saya menderita akhir-akhir ini.
Namun secara luarbiasa, keluarga kami tidak berkekurangan. Bantuan datang dari segala sisi,

2
yang terutama berasal dari gereja saya sendiri. Saat kakak yang menguliahkan saya di sini
berhenti bekerja karna masalah gaji yang sering digelapkan, gereja datang membantu uang
asrama saya. Saya tidak pernah meminta kepada gereja, saya juga tidak meminta kepada
Tuhan secara eksplisit dalam doa saya. Saya hanya berdoa kepada Tuhan bahwa saya
menyerahkan hidup saya kepadanya. Allah mendengar doa saya dan menetapkan saya berada
di sekolah ini. Sampai saat ini dan detik ini segala kekurangan saya yang memenuhi segala
aspek kehidupan saya tersebut tidak menjadi penghalang bagi Allah untuk memakai saya.
Walaupun itu hanya pelayanan yang dianggap orang kecil, namun bagi saya pelayanan adalah
pelayanan, dan pelayanan mau apapun pelayanannya, mau kecil atau besar menurut orang,
selalu saya lakukan dengan hati yang tulus tanpa berharap apapun. Tapi Allah selalu
memberikan sesuatu kepada saya secara tidak heti-hentinya. Saya tidak akan berbohong
bahwa terkadang juga saya dibutakan oleh nominal uang yang saya terima, terutama ketika
berada di gereja saya yang saya tidak pernah meminta uang dari orang tua saya dan hanya
mendapat uang dari gereja dan maktua saya. Tapi pada akhirnya, yang menang adalah niat
melayani tersebut, saya senang ketika mendapat bantuan uang jajan dari Tuhan melalui gereja
namun pada akhirnya niat melayani Tuhanlah yang menang.

Pada saat orang tua saya sakit, saya meminta izin dari asrama untuk pulang selama
seminggu untuk mengurus orang tua saya. Orang tua saya adalah orang yang paling berharga
dalam hidup saya, karna pada masa nakal saya, beliau adalah orang satu-satunya yang
percaya bahwa saya bisa kembali menjadi baik. Orang tua saya adalah satu-satunya orang
yang menyayangi saya saat semua orang menjauhi saya. Kepercayaan itu adalah sesuatu yang
tak ternilai harganya. Maka dari itu saat saya mendengar orang tua saya sakit saya merasa
hancur dan remuk, sempat menyalahkan Tuhan dan juga meratap, bahwa saya belum sanggup
hidup tanpa orang tua saya. Sempat berfikir untuk cuti namun orang tua saya memaksa saya
tetap sekolah. Sekali lagi Allah bekerja menyatakan dirinya, dan seakan-akan berkata “Aku
tidak membutuhkan kekuatanmu untuk berkarya, berserahlah kepada-Ku dan Aku akan
menunjukkan kuasa Ku”. Orang tua saya sembuh dengan obat alami yang saya ragukan
kemampuannya dan menganggap bahwa obat itu hanyalah mitos dari orangtua-orangtua dulu.
Allah membuat saya menelan ego saya dan menunjukkan bahwa Allah tidak terbatas apapun.
Allah menunjukkan pada saya bahwa apa yang ditetapkan oleh-Nya akan dibawanya sampai
akhir.

Anda mungkin juga menyukai