Anda di halaman 1dari 25

PENDAHULUAN

Laju atau kecepatan didefinisikan sebagai jumlah suatu perubahan tiap satuan
waktu. Satuan waktu dapat berupa detik, menit, jam, hari atau tahun. sedangkan
Laju reaksi atau kecepatan reaksi menyatakan banyaknya reaksi yang
berlangsung per satuan waktu. Laju reaksi menyatakan konsentrasi zat terlarut
dalam reaksi yang dihasilkan tiap detik reaksi.

Bagaimanakah menyatakan laju dari suatu reaksi ?

Dalam reaksi kimia, perubahan yang dimaksud adalah perubahan konsentrasi


atau produk. Seiring dengan bertambahnya waktu reaksi, maka jumlah zat
pereaksi akan semakin sedikit, sedangkan produk semakin banyak. Laju reaksi
dinyatakan sebagai laju berkurangnya pereaksi atau laju bertambahnya produk.
Satuan konsentrasi yang digunakan adalah molaritas (M) atau mol per liter ( mol.
L -1 ). Satuan waktu yang digunakan biasanya detik ( dt ) sehingga laju reaksi
mempunyai satuan mol per liter per detik ( mol. L-1 . dt-1 atau M. dt -1 )

Pendefinisian laju reaksi lebih lanjut dapat kita perhatikan pada persamaan
stoikiometri berikut :

a A + b B ---> c C + d D

ini menyatakan berkurangnya pereaksi A atau B dan bertambahnya produk C


atau D tiap satuan waktu. Dimana A dan B adalah pereaksi , C dan D produk dan
a,b,c,d adalah koefisien penyetaraan reaksi, maka hukum lajunya dapat dituliskan
sebagai berikut :

Laju reaksi = K [A] m[B]n

Dimana : k = ketetapan laju, dipengaruhi suhu dan katalis ( jika ada )

m = orde ( tingkat ) reaksi terhadap pereaksi A

n = orde ( tingkat ) reaksi terhadap pereaksi B

[A],[B] = konsentrasi dalam molaritas

Pangkat ‘m’ dan ‘n’ ditentukan dari data eksperimen, biasanya harganya kecil dan
tidak selalu sama dengan koefisien ‘a’ dan ‘b’. Semakin besar harga ‘k’ reaksi
akan berlangsung lebih cepat. Kenaikan suhu dan penggunaan katalis umumnya
memperbesar harga ‘k’. Secara formal hukum laju adalah persamaan yang
menyatakan laju reaksi ‘v’ sebagai fungsidari konsentrasi semua komponen
spesimen yang menentukan laju reaksi

1
MATERI

1. Pengertian Laju Reaksi

Laju Reaksi atau kecepatan reaksi adalah banyaknya reaksi yang berlangsung
per satuan waktu. Laju reaksi menyatakan konsentrasi zat terlarut dalam reaksi
yang dihasilkan tiap detik reaksi.

2. Faktor yang mempengaruhi laju reaksi

Laju reaksi dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain:

a. Luas permukaan sentuh

Luas permukaan sentuh memiliki peranan yang sangat penting dalam laju reaksi,
sebab semakin besar luas permukaan bidang sentuh antar partikel, maka
tumbukan yang terjadi semakin banyak, sehingga menyebabkan laju reaksi
semakin cepat. Begitu juga, apabila semakin kecil luas permukaan bidang sentuh,
maka semakin kecil tumbukan yang terjadi antar partikel, sehingga laju reaksi pun
semakin kecil. Karakteristik kepingan yang direaksikan juga turut berpengaruh,
yaitu semakin halus kepingan itu, maka semakin cepat waktu yang dibutuhkan
untuk bereaksi ; sedangkan semakin kasar kepingan itu, maka semakin lama
waktu yang dibutuhkan untuk bereaksi.

b. Suhu

Suhu juga turut berperan dalam mempengaruhi laju reaksi. Apabila suhu pada
suatu rekasi yang berlangusng dinaikkan, maka menyebabkan partikel semakin
aktif bergerak, sehingga tumbukan yang terjadi semakin sering, menyebabkan laju
reaksi semakin besar. Sebaliknya, apabila suhu diturunkan, maka partikel
semakin tak aktif, sehingga laju reaksi semakin kecil.

c. Katalis

Katalis adalah suatu zat yang mempercepat laju reaksi kimia pada suhu tertentu,
tanpa mengalami perubahan atau terpakai oleh reaksi itu sendiri. Suatu katalis
berperan dalam reaksi tapi bukan sebagai pereaksi ataupun produk. Katalis
memungkinkan reaksi berlangsung lebih cepat atau memungkinkan reaksi pada
suhu lebih rendah akibat perubahan yang dipicunya terhadap pereaksi. Katalis
menyediakan suatu jalur pilihan dengan energi aktivasi yang lebih rendah. Katalis
mengurangi energi yang dibutuhkan untuk berlangsungnya reaksi.

Katalis dapat dibedakan ke dalam dua golongan utama: katalis homogen dan
katalis heterogen. Katalis heterogen adalah katalis yang ada dalam fase berbeda

2
dengan pereaksi dalam reaksi yang dikatalisinya, sedangkan katalis homogen
berada dalam fase yang sama. Satu contoh sederhana untuk katalisis heterogen
yaitu bahwa katalis menyediakan suatu permukaan di mana pereaksi-pereaksi
(atau substrat) untuk sementara terjerat. Ikatan dalam substrat-substrat menjadi
lemah sedemikian sehingga memadai terbentuknya produk baru. Ikatan atara
produk dan katalis lebih lemah, sehingga akhirnya terlepas.

Katalis homogen umumnya bereaksi dengan satu atau lebih pereaksi untuk
membentuk suatu perantarakimia yang selanjutnya bereaksi membentuk produk
akhir reaksi, dalam suatu proses yang memulihkan katalisnya. Berikut ini
merupakan skema umum reaksi katalitik, di mana C melambangkan katalisnya:

A + C → AC (1)
B + AC → AB + C (2)

Meskipun katalis (C) termakan oleh reaksi 1, namun selanjutnya dihasilkan


kembali oleh reaksi 2, sehingga untuk reaksi keseluruhannya menjadi :

A + B + C → AB + C

Beberapa katalis yang pernah dikembangkan antara lain berupa katalis Ziegler-
Natta yang digunakan untuk produksi masal polietilen dan polipropilen. Reaksi
katalitis yang paling dikenal adalah proses Haber, yaitu sintesis amoniak
menggunakan besi biasa sebagai katalis. Konverter katalitik yang dapat
menghancurkan produk emisi kendaraan yang paling sulit diatasi, terbuat dari
platina dan rodium.

3 Efek dari Luas Permukaan pada Laju Reaksi

Halaman ini menjelaskan efek dari perubahan dari luas permukaan zat padat
pada laju reaksi. Hal ini berlaku untuk reaksi yang melibatkan zat padat dan gas,
atau zat padat dan zat cair. Juga termasuk kasus dimana zat padat berlaku
sebagai katalis.

Fakta-fakta

Apa yang sebenarnya terjadi ?

Semakin zat padat terbagi menjadi bagian kecil-kecil, semakin cepat reaksi
berlangsung. Bubuk zat padat biasanya menghasilkan reaksi yang lebih cepat
dibandingkan sebuah bungkah zat padat dengan massa yang sama. Bubuk padat
memiliki luas permukaan yang lebih besar daripada sebuah bungkah zat padat.

Beberapa contoh Carikan contoh lain selain contoh dari bahan yg saya berikan

3
Kalsium karbonat dan asam hidroklorida

Di labotarium, bubuk kalsium karbonat bereaksi lebih cepat dengan larutan asam
hidroklorida dibandingkan dengan massa yang sama dalam bentuk pualam atau
batu gamping.

Katalis perubah

Katalis perubah berupa logam seperti platina, palladium, dan rhodium digunakan
untuk merubah zat-zat beracun buangan kendaraan bermotor menjadi zat yang
relatif aman. Sebagai contoh, reaksi pengubahaan karbon monooksida dan oksida
nitrogen adalah:

Karena gas-gas buangan hanya berinteraksi dengan katalis dalam waktu yang
sangat singkat, reaksi harus berlangsung cepat. Logam yang luar biasa mahal
digunakan sebagai katalis dengan melapiskan struktur keramik 'honeycomb' suatu
lapisan yang sangat tipis untuk memaksimalkan luas permukaan.

Penjelasan

Anda hanya dapat melangsungkan reaksi jika partikel dalam gas maupun cair
bertumbukan dengan partikel padat. Peningkatkan luas permukaan dari zat padat
meningkatkan kemungkinan tumbukan bertambah besar.

Bayangkan suatu reaksi antara logam magnesium dengan larutan asam seperti
asam hidroklorida. Reaksi melibatkan tumbukan antara atom magnesium dengan
ion hidrogen.

4
Kita dapat menyimpulkan bahwa peningkatan jumlah tumbukan per detik
meningkatkan laju reaksi.

4 Efek dari Konsentrasi pada Laju Reaksi

Fakta-fakta

Apa yang sebenarnya terjadi ?

Untuk berbagai reaksi yang melibatkan zat cair dan gas, peningkatan konsentrasi
dari pereaksi meningkatkan laju reaksi. Dalam beberapa kasus tertentu,
peningkatan salah satu pereaksi memungkinkan terjadinya sedikit efek pada laju
reaksi. Kasus-kasus ini akan dibahas di halaman ini lebih lanjut.

Jangan beranggapan apabila Anda melipatgandakan konsentrasi dari satu


pereaksi Anda akan melipatgandakan laju reaksi. Hal itu mungkin saja terjadi,
tetapi hubungannya akan jauh lebih rumit.

Beberapa contoh, Carikan contoh lain selain dr bahan yang saya berikan

Seng dan asam hidroklorida

Di labotarium, butiran seng beraksi cukup lambat dengan larutan asam


hidroklorida, tetapi akan lebih cepat apabila konsentrasi dari asam ditingkatkan.

5
Dekomposisi katalis pada hidrogen peroxide

Mangan(IV) oksida padat biasa digunakan sebagai katalis dalam reaksi ini.
Oksigen dihasilkan jauh lebih cepat apabila hidrogen peroxide dalam konsentrasi
pekat daripada dalam konsentrasi encer.

Reaksi antara larutan natrium thiosulfat dan asam hidroklorida

Reaksi ini sering digunakan untuk menyelidiki relasi antara konsentrasi dan laju
reaksi. Ketika larutan asam ditambahkan ke dalam larutan natrium thiosulfat,
endapan berwarna kuning pucat dari belerang dihasilkan.

Semakin banyak larutan natrium thiosulfate menjadi encer, semakin lama juga
endapan terbentuk.

Penjelasan

Kasus ketika perubahaan konsentrasi mempengaruhi laju reaksi

Ini merupakan kasus yang umum dan dengan mudah dijelaskan dengan mudah.

Tumbukan yang melibatkan dua partikel

Argumen yang sama berlaku ketika dua reaksi melibatkan tumbukan antara dua
partikel yang berbeda atau dua partikel yang sama.

Supaya suatu reaksi dapat berlangsung, partikel-partikel tersebut pertama-tama


haruslah bertumbukan. Hal ini berlaku ketika dua partikel itu larutan atau salah
satu larutan dan satunya lagi benda padat. Jika konsentrasinya tinggi,
kemungkinan untuk bertumbukan pun semakin besar.

6
Reaksi yang melibatkan hanya satu partikel

Jika reaksi hanya melibatkan satu partikel tersebar ke berbagai arah, maka
tumbukan-tumbukan tidak saling berhubungan. Yang menjadi masalah sekarang
adalah bagaimana berbagai partikel memiliki energi yang cukup untuk bereaksi
pada waktu yang bersamaan.

Andaikan dalam satu waktu 1 per satu juta partikel memiliki energi yang cukup
atau melebihi energi aktivasi. Jika Anda memiliki 100 juta partikel, 100 diantaranya
akan bereaksi. Jika Anda memilki 200 juta partikel pada volume yang sama, maka
200 diantaranya akan bereaksi. Laju reaksi akan berlipat ganda dengan
menggandakan konsentrasi.

Ketika katalis telah bekerja sangat cepat

Andaikan Anda menggunakan sedikit jumlah dari katalis padat dalam reaksi, dan
direaksikan dengan reaktan dengan larutan konsentrasi yang cukup tinggi, maka
permukaan katalis akan seluruhnya diliputi oleh partikel yang bereaksi yang
menghalangi terjadinya reaksi yang lebih cepat.

Peningkatan konsentrasi dari larutan terkadang tidak memberikan efek apa-apa


karena katalis telah bekerja pada kapasitas maksimumnya.

7
Dalam beberapa reaksi bertahap tertentu

Andaikan Anda memiliki suatu reaksi yang berlangsung sebagai suatu rentetan
dari tahap-tahap kecil. Tahap-tahap ini memilki perbedaan laju yang cukup besar -
beberapa cepat, beberapa lambat.

Sebagai contoh, andaikan dua reaksi A dan B bereaksi bersama dalam dua tahap
:

Laju total dari seluruh reaksi akan ditentukan dari berapa cepatnya A terpecah
membentuk X dan Y. Ini dapat dideskripsikan sebagai rate determining step dari
reaksi.

Jika Anda meningkatkan konsentrasi dari A, Anda akan mendapatkan


peningkatan laju reaksi pada tahap pertama maupun laju reaksi keseluruhan.

Jika Anda meningkatkan konsentrasi dari B, Anda akan mendapatkan penigkatan


laju reaksi pada tahap kedua, namun akan sulit mendapatkan peningkatan laju
keseluruhan. Anda dapat membayangkan reaksi tahap kedua akan berlangsung
segera setelah X terbentuk sehingga reaksi tahap kedua sebagai 'reaksi yang
menunggu' yang berlangsung setelah reaksi pertama berlangsung.

Contoh yang paling tepat untuk reaksi ini berada dalam kimia organik. Reaksi
yang melibatkan tertier halogenalkana (alkil halida) dan beberapa senyawa yang
memungkinkan - termasuk hidroksi ion.

Efek dari Tekanan pada Laju Reaksi

Halaman ini menjelaskan efek dari perubahaan dari konsentrasi larutan pada laju
reaksi.

Fakta-fakta

Peningkatan tekanan pada reaksi yang melibatkan gas pereaksi akan


meningkatan laju reaksi. Perubahaan tekanan pada suatu reaksi yang melibatkan
hanya zat padat maupun zat cair tidak memberikan perubahaan apapun pada laju
reaksi

Beberapa contoh, Carikan contoh lain selain dari contoh yang saya berikan

8
Dalam proses pembuatan amonia dengan proses Haber, laju reaksi antara
hidrogen dan nitrogen ditingkatkan dengan menggunakan tekanan yang sangat
tinggi.

Sesungguhnya, alasan utama menggunakan tekanan tinggi adalah untuk


meningkatkan persentase amonia didalam kesetimbangan campuran, namun hal
ini juga memberikan perubahaan yang berarti pada laju reaksi juga.

Penjelasan

Hubungan antara tekanan dan konsentrasi

Peningkatan tekanan dari gas adalah sama dengan peningkatan pada


konsentrasi. Jika Anda memilki gas dalam massa tertentu, semakin Anda
meningkatkan tekanan semakin kecil juga volumenya. Jika Anda memiliki massa
yang sama dengan volume yang lebih kecil, maka semakin tinggi konsentrasinya.

Kita juga dapat menggambarkan relasi matematis apabila keadaan berlangsung


dalam keadaan gas ideal :

Karena "RT" merupakan tetapan selama suhu tetap, menunjukkan bahwa tekanan
berbanding lurus dengan konsentrasi. Jika Anda melipat gandakannya, Anda juga
menggandakan konsentrasinya.

Pengaruh peningkatan tekanan terhadap laju reaksi

Tumbukan yang melibatkan dua partikel

Argumen yang sama berlaku ketika dua reaksi melibatkan tumbukan antara dua
partikel yang berbeda atau dua partikel yang sama.

Supaya suatu reaksi dapat berlangsung, partikel-partikel tersebut pertama-tama

9
haruslah bertumbukan. Hal ini berlaku ketika dua partikel itu gas atau salah satu
gas dan satunya lagi benda padat. Jika tekanan tinggi, kemungkinan untuk
bertumbukan pun semakin besar.

Reaksi yang melibatkan hanya satu partikel

Jika reaksi hanya melibatkan satu partikel tersebar ke berbagai arah, maka
tumbukan-tumbukan tidak saling berhubungan. Yang menjadi masalah sekarang
adalah bagaimana berbagai partikel memiliki energi yang cukup untuk bereaksi
pada waktu yang bersamaan.

Andaikan dalam satu waktu 1 per satu juta partikel memiliki energi yang cukup
atau melebihi energi aktivasi. Jika Anda memiliki 100 juta partikel, 100 diantaranya
akan bereaksi. Jika Anda memilki 200 juta partikel pada volume yang sama, maka
200 diantaranya akan bereaksi. Laju reaksi akan berlipat ganda dengan
menggandakan tekanan.Bottom of Form

2.5 Efek dari Tekanan pada Laju Reaksi

Halaman ini menjelaskan efek dari perubahaan dari konsentrasi larutan pada laju
reaksi.

Fakta-fakta

10
Apa yang sebenarnya terjadi ?

Peningkatan tekanan pada reaksi yang melibatkan gas pereaksi akan


meningkatan laju reaksi. Perubahaan tekanan pada suatu reaksi yang melibatkan
hanya zat padat maupun zat cair tidak memberikan perubahaan apapun pada laju
reaksi

Beberapa contoh, carikan contoh lain selain dari bahan yang saya berikan

Dalam proses pembuatan amonia dengan proses Haber, laju reaksi antara
hidrogen dan nitrogen ditingkatkan dengan menggunakan tekanan yang sangat
tinggi.

Sesungguhnya, alasan utama menggunakan tekanan tinggi adalah untuk


meningkatkan persentase amonia didalam kesetimbangan campuran, namun hal
ini juga memberikan perubahaan yang berarti pada laju reaksi juga.

Penjelasan

Hubungan antara tekanan dan konsentrasi

Peningkatan tekanan dari gas adalah sama dengan peningkatan pada


konsentrasi. Jika Anda memilki gas dalam massa tertentu, semakin Anda
meningkatkan tekanan semakin kecil juga volumenya. Jika Anda memiliki massa
yang sama dengan volume yang lebih kecil, maka semakin tinggi konsentrasinya.

Kita juga dapat menggambarkan relasi matematis apabila keadaan berlangsung


dalam keadaan gas ideal :

Karena "RT" merupakan tetapan selama suhu tetap, menunjukkan bahwa tekanan
berbanding lurus dengan konsentrasi. Jika Anda melipat gandakannya, Anda juga

11
menggandakan konsentrasinya.

Pengaruh peningkatan tekanan terhadap laju reaksi

Tumbukan yang melibatkan dua partikel

Argumen yang sama berlaku ketika dua reaksi melibatkan tumbukan antara dua
partikel yang berbeda atau dua partikel yang sama.

Supaya suatu reaksi dapat berlangsung, partikel-partikel tersebut pertama-tama


haruslah bertumbukan. Hal ini berlaku ketika dua partikel itu gas atau salah satu
gas dan satunya lagi benda padat. Jika tekanan tinggi, kemungkinan untuk
bertumbukan pun semakin besar.

Reaksi yang melibatkan hanya satu partikel

Jika reaksi hanya melibatkan satu partikel tersebar ke berbagai arah, maka
tumbukan-tumbukan tidak saling berhubungan. Yang menjadi masalah sekarang
adalah bagaimana berbagai partikel memiliki energi yang cukup untuk bereaksi
pada waktu yang bersamaan.

Andaikan dalam satu waktu 1 per satu juta partikel memiliki energi yang cukup

12
atau melebihi energi aktivasi. Jika Anda memiliki 100 juta partikel, 100 diantaranya
akan bereaksi. Jika Anda memilki 200 juta partikel pada volume yang sama, maka
200 diantaranya akan bereaksi. Laju reaksi akan berlipat ganda dengan
menggandakan tekanan.

2.6 Efek dari Suhu pada Laju Reaksi

Halaman ini menjelaskan bahwa perubahaan suhu memperngaruhi laju reaksi.


Halaman ini mengansumsikan bahwa Anda telah mengerti prinsip dasar dari teori
tumbukan dan distribusi energi molekular Maxwell-Bpltzmann pada gas.

Fakta-fakta

Apa yang sebenarnya terjadi ?

Ketika Anda meningkatkan temperatur laju reaksi akan meningkat. Sebagai


perkiraan kasar, sebagian reaksi berlangsung dalam temperatur ruangan, laju
reaksi akan berlipatganda setiap kenaikan 10oC suhu.

Perkiraan ini bukan keadaan yang mutlak dan tidak bisa diterapkan pada seluruh
reaksi. Bahkan bilapun mendekati benar, laju reaksi akan berlipat ganda tiap 9oC
atau 11oC atau tiap suhu tertentu. Angka dari derajat suhu yang diperlukan untuk
melipatgandakan laju reaksi akan berubah secara bertahap seiring dengan
meningkatnya temperatur.

Beberapa contoh, carikan contoh lain selain dari bahan yang saya berikan

Beberapa reaksi pada hakekatnya sangat cepat - sebagai contoh, reaksi


pernafasan melibatkan ion yang terlarut menjadi zat padat yang tidak larut, atau
reaksi antara ion hidrogen dengan asam dan ion hidroksi dari alkali di dalam
larutan. Sehingga memanaskan salah satu dari contoh ini tidak memperoleh
perbedaan laju reaksi yang cukup bereaksi.

Hampir sebagian besar reaksi yang terjadi baik di labotarium maupun industri
akan berlangsung lebih cepat apabila kita memanaskannya.

Penjelasan

Peningkatan frekwensi tumbukan

13
Partikel hanya dapat bereaksi ketika mereka bertumbukan. Jika Anda
memanaskan suatu benda, maka partikel-partikelnya akan bergerak lebih cepat
sehingga frekwensi tumbukan akan semakin besar. Hal ini mempercepat laju dari
reaksi.

Mari kita lihat lebih jauh secara matematis.

Frekwensi dari tumbukan dua partikel gas berbanding lurus dengan akar dari
temperatur kelvin. Jika kita meningkatkan suhu dari 293 K ke 303 K (20 oC ke
30oK)

Kita akan memperoleh 1.7 % peningkatan dari tiap kenaikan 10o. Laju reaksi akan
meningkat kurang lebih dua kali pada tiap kenaikan suhu - dengan kata lain
peningkatan sekitar 100%. Efek dari peningkatan frekwensi tumbukan pada laju
reaksi sangatlah kecil. Namun efek yang dihasilkannya sangat berbeda.

Pentingnya aktivasi energi

Tumbuka-tumbukan akan menghasilkan reaksi jika partikel-partikel bertumbukan


dengan energi yang cukup untuk memulai suatu reaksi. Energi minimum yang
diperlukan disebut dengan reaksi aktivasi energi.

Kita dapat menggambarkan keadaan dari energi aktivasi pada distribusi Maxwell-
Boltzmann seperti ini:

14
Hanya partikel-partikel yang berada pada area di sebelah kanan dari aktivasi
energi yang akan bereaksi ketika mereka bertumbukan. Sebagian besar dari
partikel tidak memiliki energi yang cukup dan tidak menghasilkan reaksi.

Untuk mempercepat reaksi, kita perlu untuk meningkatkan jumlah dari partikel-
partikel energik - partikel-partikel yang memiliki energi sama atau lebih besar dari
aktivasi energi. Peningkatan suhu memberi pengaruh yang tepat - merubah
bentuk dari diagram.

Diagram berikut, grafik yang berlabel T merupakan suhu awal. Grafik yang
berlabelkan T+t adalah suhu yang lebih tinggi.

Jika kita memperhatikan posisi dari aktivasi energi, kita dapat melihat walaupun kurva tidak
bergeser terlalu banyak, ada peningkatan yang cukup berarti pada pertikel-partikel energik untuk
bertumbukkan dengan energi yang cukup untuk bereaksi.

15
Ingat bahwa luas dibawah kurva merupakan jumlah dari partikel-partikel. Diagram
diatas menggambarkan luas dibawah kurva pada sebelah kanan energ i aktivasi
menjadi kurang lebih dua kali lipat lebih luas, oleh karena itu laju reaksi pun
berlipatganda.

Ringkasan

Peningkatan suhu meningkatkan laju reaksi karena bertambahnya jumlah energi


tumbukan aktif.

7. Efek dari Katalis pada Laju Reaksi

Halaman ini menjelaskan bahwa penambahan katalis mempengaruhi laju reaksi.


Halaman ini mengasumsikan bahwa Anda telah mengerti prinsip dasar dari teori
tumbukan dan distribusi energi molekular Maxwell-Boltzmann pada gas.

Fakta-fakta

Apa itu katalis?

Katalis adalah suatu zat yang mempercepat suatu laju reaksi, namun ia sendiri,
secara kimiawi, tidak berubah pada akhir reaksi. Ketika reaksi selesai, kita akan
mendapatkan massa katalasis yang sama seperti pada awal kita tambahkan.

Beberapa contoh

Beberapa katalis umum yang digunakan :

Reaksi katalis

mangan(IV)oksida,
Dekomposisi hidrogen peroxide
MnO2

Nitrasi benzena asam sulfur pekat

16
Produksi amonia dengan proses Haber besi

Konversi dari SO2 ke SO3 melalui proses


vanadium(V)oxida,V2O5
Kontak untuk memproduksi asam sulfur

Hidrogenasi C=C ikatan rangkap

Penjelasan

Pentingnya aktivasi energi

Tumbukan-tumbukan akan menghasilkan reaksi jika partikel-partikel bertumbukan


dengan energi yang cukup untuk memulai suatu reaksi. Energi minimum yang
diperlukan disebut dengan reaksi aktivasi energi.

Kita dapat menggambarkan keadaan dari energi aktivasi pada distribusi Maxwell-
Boltzmann seperti ini:

Hanya partikel-partikel yang berada pada area di sebelah kanan dari aktivasi
energi yang akan bereaksi ketika mereka bertumbukan. Sebagian besar dari
partikel tidak memiliki energi yang cukup dan tidak menghasilkan reaksi.

Katalis dan aktivasi energi

Untuk meningkatkan laju reaksi kita perlu untuk meningkatkan jumlah tumbukan-
tumbukan yang berhasil. Salah satu cara alternatif untuk mewujudkannya adalah
dengan menurunkan energi aktivasi.

Dengan kata lain, menggeser energi aktivasi seperti diagram dibawah ini :

17
Menambahkan katalis memberikan perubahaan yang berarti pada energi aktivasi. Katalis
menyediakan satu rute alternatif bagi reaksi. Rute alternatif ini memiliki energi aktivasi
yang rendah. Diagram dibawah ini merupakan gambaran keadaan energi.

Ingat, katalais hanya mempengaruhi laju pencapaian kesetimbangan, bukan


posisi keseimbangan (misalnya : membalikkan reaksi). Katalis tidak menggangu
gugat hasil suatu reaksi kesetimbangan dan konsentrasi atau massanya setelah
reaksi selesai sama dengan konsentrasi atau massa reaksi sebelum reaksi
dilangsungkan.

18
2.8 Waktu Paruh (half-life)

Waktu paruh (t1/2 ) adalah waktu yang dibutuhkan untuk meluruhkan ½ dari
kuantitas awal suatu reaktan atau waktu yang diperlukan agar konsentrasi reaktan
turun menjadi setengah dari kosentrasi awalnya. Kita dapat memperoleh
persamaan untuk waktu paruh untuk reaksi orde pertama seperti berikut.

𝑙 [𝐴]𝑜
𝑡= ln
𝑘 [𝐴]

Berdasarkan definisi waktu paruh t = t1/2 , [A] = [A]0/2, maka

𝑙 [𝐴]𝑜
Atau t1/2 = ln [𝐴]
𝑘

Persamaan (14.5) menyatakan bahwa waktu paruh dari reaksi orde pertama tidak
bergantung pada konsentrasi awal reaktan. Jadi, diperlukan waktu yang sama
agar konsentrasi reaktan turun dari 1,0 M menjadi 0,50 M , katakanlah, dengan
penurunan konsentrasi dari 0,1 menjadi 0,05 M. Mengukur waktu paruh suatu
reaksi merupakan suatu cara untuk menentukan konstanta laju reaksi orde
pertama.

Hubungan waktu paruh dengan konstanta laju reaksi

Waktu paruh dapat digunakan untuk menghitung konsntanta laju reaksi orde
pertama

Contoh N2O5 dengan waktu paruh 1900 detik

Dari data N2O5 dilihat bahwa dibutuhkan waktu 1900 detik untuk mereduksi
jumlah awal N2O5 menjadi setengahnya.

Maka butuh 1900 detik lagi untuk mereduksi setengahnya kembali

19
20
RINGKASAN

Laju reaksi atau kecepatan reaksi adalah banyaknya reaksi yang berlangsung per
satuan waktu. Laju reaksi menyatakan konsentrasi zat terlarut dalam reaksi yang
dihasilkan tiap detik reaksi.

Ada beberapa faktor yang mempegaruhi laju reaksi antara lain :

a. Suhu
b. Katalis
c. Luas Permukaan
d. Konsentrasi

Buat dalam bentuk power pont dan tambahkan rumusan masalah dan tujuannya
dlm powert point

Alamat email saya : diantariningsihyasa@gmail.com

21
DAFTAR PUSTAKA

www.chem-is-try.org

www.wikipedia.com

Chang, Raymond. 2005. Kimia Dasar. Erlangga : Jakarta

Retnowati, Priscilla. 1999. Seribu Pena Kimia. Erlangga : Jakarta

22
SESI TANYA JAWAB

Pertanyaan Sesi 1

1. Apa yang dimaksud dengan orde reaksi total ?


[ Chandra Dewi ( 009/G/08 ) ]
2. Bagaimana peran katalis dalam laju reaksi ?
[ I Wayan Agus Wirya Pratama ( 013/G/08 ) ]
3. Apa yang dimaksud dengan katalis bersifat selektif dan autokatalis ?
[ Ni Made Yuwanti Praptini ( 044/G/08 ) ]

Jawaban Sesi 1
1. Orde reaksi total adalah jumlah dari pangkat-pangkat setiap konsentrasi reaktan
yang ada dalam laju reaksi.
[ Gusti Ngurah Komang Agus Wirajaya ( 060/G/08 ) ]
2. Peran katalis dalam laju reaksi adalah mengubah mekanisme reaksi dengan
membuat tahap-tahap reaksi yang memiliki energi aktivasi lebih rendah
( mekanisme reaksi, yaitu urutan-urutan tumbukan dalam suatu reaksi ).

23
[ I Made Parwica ( 061/G/08 ) ]
3. Katalis bersifat selektif artinya katalis pada suatu reaksi tidak bersifat katalis pada
reaksi yang lain, dan autokatalis adalah salah satu reaktan bersifat katalis dalam
suatu reaksi. Ciri-cirinya yaitu mula-mula reaksi berjalan lambat, lama kelamaan
semakin cepat. Hal itu disebabkan karena jumlah katalisnya semakin banyak.
[ Putu Era Ardianti ( 059/G/08 ) ]

Pertanyaan Sesi 2
1. Apa yang dimaksud dengan energi aktivasi ?
[ Luh Putu Eka Sriwijayanti ( 014/G/08 ) ]
2. Apa yang dimaksud dengan konstanta laju reaksi ?
[ Made Chersyana Dwidiantari Hardika ( 025/G/08 ) ]
3. Bagaimanakah cara menentukan laju reaksi ?
[ A.A Gede Adirta Putra ( 053/G/08 ) ]

Jawaban Sesi 2
1. Energi aktivasi adalah energi minimum untuk menghasilkan tumbukan yang efektif
atau jumlah energi minimum yang diperlukan utnuk mengawali reaksi kimia.
[ Putu Maya Rizkita Putri (063/G/08 ) ]
2. Konstanta laju reaksi laju reaksi adalah konstanta kesebandingan ( proporsinalitas )
antara laju reaksi dengan konsentrasi reaktan.
[ Anna Maria Paula ( 062/G/08 ) ]
3. Cara menentukan laju reaksi adalah dengan melihat perubahan konsentrasi molekul
reaktan atau konsentrasi molekul produk terhadap waktu. Contohnya adalah sebagai
berikut :
N2 + 3H2 ---- 2NH3
Dari persamaan reaksi di atas kita dapat menentukan laju reaksi dari N2, H2, dan
NH3. Adapun laju reaksinya adalah sebagai berikut :
[ N 2 ]
V(N2) = 
t

[ H 2 ]
V(H2) = 
t

[ NH 3 ]
V(NH3) = 
t
[ I Made Parwica ( 061/G/08 ) ]

Pertanyaan Sesi 3
1. Sebutkan dan jelaskan jenis-jenis katalis ?
[ Asiani Putri ( 039/G/08 ) ]
2. Coba berikan contoh soal yang berkaitan dengan waktu paruh.
[ Ni Gusti Agung Mirah Tresna Andayani ( 010/G/08 ) ]

24
Jawaban Sesi 3
1. Katalis dibedakan menjadi 2 jenis yaitu
a) Katalis Homogen
Yaitu katalis yang satu fase dengan zat yang dikatalisis
Contohnya : ion Fe3+ (aq) dalam reaksi penguraian hidrogen peroksida.
b) Katalis Heterogen
Yaitu katalis yang tidak satu fase dengan zat-zat pereaksi
Contohnya : Serbuk MnO2 pada penguraian Kalium klorat
2KClO3(s) ---- 2KCl(s) + 3O2(g)
[ Putu Era Ardianti ( 059/G/08 ) ]
2. Penguraian etana ( C2H6 ) menjadi radikal metil termasuk reaksi orde pertama
dengan konstanta laju 5,36 x 10-4 detik-1 pada 7000C
C2H6(g) -- 2CH3(g)
Hitunglah waktu paruh reaksi ini dalam menit !
Penyelesaian dan penjelasan :
Untuk reaksi orde pertama kita hanya memerlukan konstanta laju untuk
menghitung waktu paruh reaksi
0,693
t1/2 =
k
0,693
t1/2 =
5,36 X 10 4 det ik 1

t1/2 = 1,29 X 103 detik


t1/2 = 21,5 menit
[ Gst. Ngurah Komang Agus Wirajaya (060/G/08) ]

25

Anda mungkin juga menyukai