Bahan Kul FKG Laju Reaksi-2019
Bahan Kul FKG Laju Reaksi-2019
Laju atau kecepatan didefinisikan sebagai jumlah suatu perubahan tiap satuan
waktu. Satuan waktu dapat berupa detik, menit, jam, hari atau tahun. sedangkan
Laju reaksi atau kecepatan reaksi menyatakan banyaknya reaksi yang
berlangsung per satuan waktu. Laju reaksi menyatakan konsentrasi zat terlarut
dalam reaksi yang dihasilkan tiap detik reaksi.
Pendefinisian laju reaksi lebih lanjut dapat kita perhatikan pada persamaan
stoikiometri berikut :
a A + b B ---> c C + d D
Pangkat ‘m’ dan ‘n’ ditentukan dari data eksperimen, biasanya harganya kecil dan
tidak selalu sama dengan koefisien ‘a’ dan ‘b’. Semakin besar harga ‘k’ reaksi
akan berlangsung lebih cepat. Kenaikan suhu dan penggunaan katalis umumnya
memperbesar harga ‘k’. Secara formal hukum laju adalah persamaan yang
menyatakan laju reaksi ‘v’ sebagai fungsidari konsentrasi semua komponen
spesimen yang menentukan laju reaksi
1
MATERI
Laju Reaksi atau kecepatan reaksi adalah banyaknya reaksi yang berlangsung
per satuan waktu. Laju reaksi menyatakan konsentrasi zat terlarut dalam reaksi
yang dihasilkan tiap detik reaksi.
Luas permukaan sentuh memiliki peranan yang sangat penting dalam laju reaksi,
sebab semakin besar luas permukaan bidang sentuh antar partikel, maka
tumbukan yang terjadi semakin banyak, sehingga menyebabkan laju reaksi
semakin cepat. Begitu juga, apabila semakin kecil luas permukaan bidang sentuh,
maka semakin kecil tumbukan yang terjadi antar partikel, sehingga laju reaksi pun
semakin kecil. Karakteristik kepingan yang direaksikan juga turut berpengaruh,
yaitu semakin halus kepingan itu, maka semakin cepat waktu yang dibutuhkan
untuk bereaksi ; sedangkan semakin kasar kepingan itu, maka semakin lama
waktu yang dibutuhkan untuk bereaksi.
b. Suhu
Suhu juga turut berperan dalam mempengaruhi laju reaksi. Apabila suhu pada
suatu rekasi yang berlangusng dinaikkan, maka menyebabkan partikel semakin
aktif bergerak, sehingga tumbukan yang terjadi semakin sering, menyebabkan laju
reaksi semakin besar. Sebaliknya, apabila suhu diturunkan, maka partikel
semakin tak aktif, sehingga laju reaksi semakin kecil.
c. Katalis
Katalis adalah suatu zat yang mempercepat laju reaksi kimia pada suhu tertentu,
tanpa mengalami perubahan atau terpakai oleh reaksi itu sendiri. Suatu katalis
berperan dalam reaksi tapi bukan sebagai pereaksi ataupun produk. Katalis
memungkinkan reaksi berlangsung lebih cepat atau memungkinkan reaksi pada
suhu lebih rendah akibat perubahan yang dipicunya terhadap pereaksi. Katalis
menyediakan suatu jalur pilihan dengan energi aktivasi yang lebih rendah. Katalis
mengurangi energi yang dibutuhkan untuk berlangsungnya reaksi.
Katalis dapat dibedakan ke dalam dua golongan utama: katalis homogen dan
katalis heterogen. Katalis heterogen adalah katalis yang ada dalam fase berbeda
2
dengan pereaksi dalam reaksi yang dikatalisinya, sedangkan katalis homogen
berada dalam fase yang sama. Satu contoh sederhana untuk katalisis heterogen
yaitu bahwa katalis menyediakan suatu permukaan di mana pereaksi-pereaksi
(atau substrat) untuk sementara terjerat. Ikatan dalam substrat-substrat menjadi
lemah sedemikian sehingga memadai terbentuknya produk baru. Ikatan atara
produk dan katalis lebih lemah, sehingga akhirnya terlepas.
Katalis homogen umumnya bereaksi dengan satu atau lebih pereaksi untuk
membentuk suatu perantarakimia yang selanjutnya bereaksi membentuk produk
akhir reaksi, dalam suatu proses yang memulihkan katalisnya. Berikut ini
merupakan skema umum reaksi katalitik, di mana C melambangkan katalisnya:
A + C → AC (1)
B + AC → AB + C (2)
A + B + C → AB + C
Beberapa katalis yang pernah dikembangkan antara lain berupa katalis Ziegler-
Natta yang digunakan untuk produksi masal polietilen dan polipropilen. Reaksi
katalitis yang paling dikenal adalah proses Haber, yaitu sintesis amoniak
menggunakan besi biasa sebagai katalis. Konverter katalitik yang dapat
menghancurkan produk emisi kendaraan yang paling sulit diatasi, terbuat dari
platina dan rodium.
Halaman ini menjelaskan efek dari perubahan dari luas permukaan zat padat
pada laju reaksi. Hal ini berlaku untuk reaksi yang melibatkan zat padat dan gas,
atau zat padat dan zat cair. Juga termasuk kasus dimana zat padat berlaku
sebagai katalis.
Fakta-fakta
Semakin zat padat terbagi menjadi bagian kecil-kecil, semakin cepat reaksi
berlangsung. Bubuk zat padat biasanya menghasilkan reaksi yang lebih cepat
dibandingkan sebuah bungkah zat padat dengan massa yang sama. Bubuk padat
memiliki luas permukaan yang lebih besar daripada sebuah bungkah zat padat.
Beberapa contoh Carikan contoh lain selain contoh dari bahan yg saya berikan
3
Kalsium karbonat dan asam hidroklorida
Di labotarium, bubuk kalsium karbonat bereaksi lebih cepat dengan larutan asam
hidroklorida dibandingkan dengan massa yang sama dalam bentuk pualam atau
batu gamping.
Katalis perubah
Katalis perubah berupa logam seperti platina, palladium, dan rhodium digunakan
untuk merubah zat-zat beracun buangan kendaraan bermotor menjadi zat yang
relatif aman. Sebagai contoh, reaksi pengubahaan karbon monooksida dan oksida
nitrogen adalah:
Karena gas-gas buangan hanya berinteraksi dengan katalis dalam waktu yang
sangat singkat, reaksi harus berlangsung cepat. Logam yang luar biasa mahal
digunakan sebagai katalis dengan melapiskan struktur keramik 'honeycomb' suatu
lapisan yang sangat tipis untuk memaksimalkan luas permukaan.
Penjelasan
Anda hanya dapat melangsungkan reaksi jika partikel dalam gas maupun cair
bertumbukan dengan partikel padat. Peningkatkan luas permukaan dari zat padat
meningkatkan kemungkinan tumbukan bertambah besar.
Bayangkan suatu reaksi antara logam magnesium dengan larutan asam seperti
asam hidroklorida. Reaksi melibatkan tumbukan antara atom magnesium dengan
ion hidrogen.
4
Kita dapat menyimpulkan bahwa peningkatan jumlah tumbukan per detik
meningkatkan laju reaksi.
Fakta-fakta
Untuk berbagai reaksi yang melibatkan zat cair dan gas, peningkatan konsentrasi
dari pereaksi meningkatkan laju reaksi. Dalam beberapa kasus tertentu,
peningkatan salah satu pereaksi memungkinkan terjadinya sedikit efek pada laju
reaksi. Kasus-kasus ini akan dibahas di halaman ini lebih lanjut.
Beberapa contoh, Carikan contoh lain selain dr bahan yang saya berikan
5
Dekomposisi katalis pada hidrogen peroxide
Mangan(IV) oksida padat biasa digunakan sebagai katalis dalam reaksi ini.
Oksigen dihasilkan jauh lebih cepat apabila hidrogen peroxide dalam konsentrasi
pekat daripada dalam konsentrasi encer.
Reaksi ini sering digunakan untuk menyelidiki relasi antara konsentrasi dan laju
reaksi. Ketika larutan asam ditambahkan ke dalam larutan natrium thiosulfat,
endapan berwarna kuning pucat dari belerang dihasilkan.
Semakin banyak larutan natrium thiosulfate menjadi encer, semakin lama juga
endapan terbentuk.
Penjelasan
Ini merupakan kasus yang umum dan dengan mudah dijelaskan dengan mudah.
Argumen yang sama berlaku ketika dua reaksi melibatkan tumbukan antara dua
partikel yang berbeda atau dua partikel yang sama.
6
Reaksi yang melibatkan hanya satu partikel
Jika reaksi hanya melibatkan satu partikel tersebar ke berbagai arah, maka
tumbukan-tumbukan tidak saling berhubungan. Yang menjadi masalah sekarang
adalah bagaimana berbagai partikel memiliki energi yang cukup untuk bereaksi
pada waktu yang bersamaan.
Andaikan dalam satu waktu 1 per satu juta partikel memiliki energi yang cukup
atau melebihi energi aktivasi. Jika Anda memiliki 100 juta partikel, 100 diantaranya
akan bereaksi. Jika Anda memilki 200 juta partikel pada volume yang sama, maka
200 diantaranya akan bereaksi. Laju reaksi akan berlipat ganda dengan
menggandakan konsentrasi.
Andaikan Anda menggunakan sedikit jumlah dari katalis padat dalam reaksi, dan
direaksikan dengan reaktan dengan larutan konsentrasi yang cukup tinggi, maka
permukaan katalis akan seluruhnya diliputi oleh partikel yang bereaksi yang
menghalangi terjadinya reaksi yang lebih cepat.
7
Dalam beberapa reaksi bertahap tertentu
Andaikan Anda memiliki suatu reaksi yang berlangsung sebagai suatu rentetan
dari tahap-tahap kecil. Tahap-tahap ini memilki perbedaan laju yang cukup besar -
beberapa cepat, beberapa lambat.
Sebagai contoh, andaikan dua reaksi A dan B bereaksi bersama dalam dua tahap
:
Laju total dari seluruh reaksi akan ditentukan dari berapa cepatnya A terpecah
membentuk X dan Y. Ini dapat dideskripsikan sebagai rate determining step dari
reaksi.
Contoh yang paling tepat untuk reaksi ini berada dalam kimia organik. Reaksi
yang melibatkan tertier halogenalkana (alkil halida) dan beberapa senyawa yang
memungkinkan - termasuk hidroksi ion.
Halaman ini menjelaskan efek dari perubahaan dari konsentrasi larutan pada laju
reaksi.
Fakta-fakta
Beberapa contoh, Carikan contoh lain selain dari contoh yang saya berikan
8
Dalam proses pembuatan amonia dengan proses Haber, laju reaksi antara
hidrogen dan nitrogen ditingkatkan dengan menggunakan tekanan yang sangat
tinggi.
Penjelasan
Karena "RT" merupakan tetapan selama suhu tetap, menunjukkan bahwa tekanan
berbanding lurus dengan konsentrasi. Jika Anda melipat gandakannya, Anda juga
menggandakan konsentrasinya.
Argumen yang sama berlaku ketika dua reaksi melibatkan tumbukan antara dua
partikel yang berbeda atau dua partikel yang sama.
9
haruslah bertumbukan. Hal ini berlaku ketika dua partikel itu gas atau salah satu
gas dan satunya lagi benda padat. Jika tekanan tinggi, kemungkinan untuk
bertumbukan pun semakin besar.
Jika reaksi hanya melibatkan satu partikel tersebar ke berbagai arah, maka
tumbukan-tumbukan tidak saling berhubungan. Yang menjadi masalah sekarang
adalah bagaimana berbagai partikel memiliki energi yang cukup untuk bereaksi
pada waktu yang bersamaan.
Andaikan dalam satu waktu 1 per satu juta partikel memiliki energi yang cukup
atau melebihi energi aktivasi. Jika Anda memiliki 100 juta partikel, 100 diantaranya
akan bereaksi. Jika Anda memilki 200 juta partikel pada volume yang sama, maka
200 diantaranya akan bereaksi. Laju reaksi akan berlipat ganda dengan
menggandakan tekanan.Bottom of Form
Halaman ini menjelaskan efek dari perubahaan dari konsentrasi larutan pada laju
reaksi.
Fakta-fakta
10
Apa yang sebenarnya terjadi ?
Beberapa contoh, carikan contoh lain selain dari bahan yang saya berikan
Dalam proses pembuatan amonia dengan proses Haber, laju reaksi antara
hidrogen dan nitrogen ditingkatkan dengan menggunakan tekanan yang sangat
tinggi.
Penjelasan
Karena "RT" merupakan tetapan selama suhu tetap, menunjukkan bahwa tekanan
berbanding lurus dengan konsentrasi. Jika Anda melipat gandakannya, Anda juga
11
menggandakan konsentrasinya.
Argumen yang sama berlaku ketika dua reaksi melibatkan tumbukan antara dua
partikel yang berbeda atau dua partikel yang sama.
Jika reaksi hanya melibatkan satu partikel tersebar ke berbagai arah, maka
tumbukan-tumbukan tidak saling berhubungan. Yang menjadi masalah sekarang
adalah bagaimana berbagai partikel memiliki energi yang cukup untuk bereaksi
pada waktu yang bersamaan.
Andaikan dalam satu waktu 1 per satu juta partikel memiliki energi yang cukup
12
atau melebihi energi aktivasi. Jika Anda memiliki 100 juta partikel, 100 diantaranya
akan bereaksi. Jika Anda memilki 200 juta partikel pada volume yang sama, maka
200 diantaranya akan bereaksi. Laju reaksi akan berlipat ganda dengan
menggandakan tekanan.
Fakta-fakta
Perkiraan ini bukan keadaan yang mutlak dan tidak bisa diterapkan pada seluruh
reaksi. Bahkan bilapun mendekati benar, laju reaksi akan berlipat ganda tiap 9oC
atau 11oC atau tiap suhu tertentu. Angka dari derajat suhu yang diperlukan untuk
melipatgandakan laju reaksi akan berubah secara bertahap seiring dengan
meningkatnya temperatur.
Beberapa contoh, carikan contoh lain selain dari bahan yang saya berikan
Hampir sebagian besar reaksi yang terjadi baik di labotarium maupun industri
akan berlangsung lebih cepat apabila kita memanaskannya.
Penjelasan
13
Partikel hanya dapat bereaksi ketika mereka bertumbukan. Jika Anda
memanaskan suatu benda, maka partikel-partikelnya akan bergerak lebih cepat
sehingga frekwensi tumbukan akan semakin besar. Hal ini mempercepat laju dari
reaksi.
Frekwensi dari tumbukan dua partikel gas berbanding lurus dengan akar dari
temperatur kelvin. Jika kita meningkatkan suhu dari 293 K ke 303 K (20 oC ke
30oK)
Kita akan memperoleh 1.7 % peningkatan dari tiap kenaikan 10o. Laju reaksi akan
meningkat kurang lebih dua kali pada tiap kenaikan suhu - dengan kata lain
peningkatan sekitar 100%. Efek dari peningkatan frekwensi tumbukan pada laju
reaksi sangatlah kecil. Namun efek yang dihasilkannya sangat berbeda.
Kita dapat menggambarkan keadaan dari energi aktivasi pada distribusi Maxwell-
Boltzmann seperti ini:
14
Hanya partikel-partikel yang berada pada area di sebelah kanan dari aktivasi
energi yang akan bereaksi ketika mereka bertumbukan. Sebagian besar dari
partikel tidak memiliki energi yang cukup dan tidak menghasilkan reaksi.
Untuk mempercepat reaksi, kita perlu untuk meningkatkan jumlah dari partikel-
partikel energik - partikel-partikel yang memiliki energi sama atau lebih besar dari
aktivasi energi. Peningkatan suhu memberi pengaruh yang tepat - merubah
bentuk dari diagram.
Diagram berikut, grafik yang berlabel T merupakan suhu awal. Grafik yang
berlabelkan T+t adalah suhu yang lebih tinggi.
Jika kita memperhatikan posisi dari aktivasi energi, kita dapat melihat walaupun kurva tidak
bergeser terlalu banyak, ada peningkatan yang cukup berarti pada pertikel-partikel energik untuk
bertumbukkan dengan energi yang cukup untuk bereaksi.
15
Ingat bahwa luas dibawah kurva merupakan jumlah dari partikel-partikel. Diagram
diatas menggambarkan luas dibawah kurva pada sebelah kanan energ i aktivasi
menjadi kurang lebih dua kali lipat lebih luas, oleh karena itu laju reaksi pun
berlipatganda.
Ringkasan
Fakta-fakta
Katalis adalah suatu zat yang mempercepat suatu laju reaksi, namun ia sendiri,
secara kimiawi, tidak berubah pada akhir reaksi. Ketika reaksi selesai, kita akan
mendapatkan massa katalasis yang sama seperti pada awal kita tambahkan.
Beberapa contoh
Reaksi katalis
mangan(IV)oksida,
Dekomposisi hidrogen peroxide
MnO2
16
Produksi amonia dengan proses Haber besi
Penjelasan
Kita dapat menggambarkan keadaan dari energi aktivasi pada distribusi Maxwell-
Boltzmann seperti ini:
Hanya partikel-partikel yang berada pada area di sebelah kanan dari aktivasi
energi yang akan bereaksi ketika mereka bertumbukan. Sebagian besar dari
partikel tidak memiliki energi yang cukup dan tidak menghasilkan reaksi.
Untuk meningkatkan laju reaksi kita perlu untuk meningkatkan jumlah tumbukan-
tumbukan yang berhasil. Salah satu cara alternatif untuk mewujudkannya adalah
dengan menurunkan energi aktivasi.
Dengan kata lain, menggeser energi aktivasi seperti diagram dibawah ini :
17
Menambahkan katalis memberikan perubahaan yang berarti pada energi aktivasi. Katalis
menyediakan satu rute alternatif bagi reaksi. Rute alternatif ini memiliki energi aktivasi
yang rendah. Diagram dibawah ini merupakan gambaran keadaan energi.
18
2.8 Waktu Paruh (half-life)
Waktu paruh (t1/2 ) adalah waktu yang dibutuhkan untuk meluruhkan ½ dari
kuantitas awal suatu reaktan atau waktu yang diperlukan agar konsentrasi reaktan
turun menjadi setengah dari kosentrasi awalnya. Kita dapat memperoleh
persamaan untuk waktu paruh untuk reaksi orde pertama seperti berikut.
𝑙 [𝐴]𝑜
𝑡= ln
𝑘 [𝐴]
𝑙 [𝐴]𝑜
Atau t1/2 = ln [𝐴]
𝑘
Persamaan (14.5) menyatakan bahwa waktu paruh dari reaksi orde pertama tidak
bergantung pada konsentrasi awal reaktan. Jadi, diperlukan waktu yang sama
agar konsentrasi reaktan turun dari 1,0 M menjadi 0,50 M , katakanlah, dengan
penurunan konsentrasi dari 0,1 menjadi 0,05 M. Mengukur waktu paruh suatu
reaksi merupakan suatu cara untuk menentukan konstanta laju reaksi orde
pertama.
Waktu paruh dapat digunakan untuk menghitung konsntanta laju reaksi orde
pertama
Dari data N2O5 dilihat bahwa dibutuhkan waktu 1900 detik untuk mereduksi
jumlah awal N2O5 menjadi setengahnya.
19
20
RINGKASAN
Laju reaksi atau kecepatan reaksi adalah banyaknya reaksi yang berlangsung per
satuan waktu. Laju reaksi menyatakan konsentrasi zat terlarut dalam reaksi yang
dihasilkan tiap detik reaksi.
a. Suhu
b. Katalis
c. Luas Permukaan
d. Konsentrasi
Buat dalam bentuk power pont dan tambahkan rumusan masalah dan tujuannya
dlm powert point
21
DAFTAR PUSTAKA
www.chem-is-try.org
www.wikipedia.com
22
SESI TANYA JAWAB
Pertanyaan Sesi 1
Jawaban Sesi 1
1. Orde reaksi total adalah jumlah dari pangkat-pangkat setiap konsentrasi reaktan
yang ada dalam laju reaksi.
[ Gusti Ngurah Komang Agus Wirajaya ( 060/G/08 ) ]
2. Peran katalis dalam laju reaksi adalah mengubah mekanisme reaksi dengan
membuat tahap-tahap reaksi yang memiliki energi aktivasi lebih rendah
( mekanisme reaksi, yaitu urutan-urutan tumbukan dalam suatu reaksi ).
23
[ I Made Parwica ( 061/G/08 ) ]
3. Katalis bersifat selektif artinya katalis pada suatu reaksi tidak bersifat katalis pada
reaksi yang lain, dan autokatalis adalah salah satu reaktan bersifat katalis dalam
suatu reaksi. Ciri-cirinya yaitu mula-mula reaksi berjalan lambat, lama kelamaan
semakin cepat. Hal itu disebabkan karena jumlah katalisnya semakin banyak.
[ Putu Era Ardianti ( 059/G/08 ) ]
Pertanyaan Sesi 2
1. Apa yang dimaksud dengan energi aktivasi ?
[ Luh Putu Eka Sriwijayanti ( 014/G/08 ) ]
2. Apa yang dimaksud dengan konstanta laju reaksi ?
[ Made Chersyana Dwidiantari Hardika ( 025/G/08 ) ]
3. Bagaimanakah cara menentukan laju reaksi ?
[ A.A Gede Adirta Putra ( 053/G/08 ) ]
Jawaban Sesi 2
1. Energi aktivasi adalah energi minimum untuk menghasilkan tumbukan yang efektif
atau jumlah energi minimum yang diperlukan utnuk mengawali reaksi kimia.
[ Putu Maya Rizkita Putri (063/G/08 ) ]
2. Konstanta laju reaksi laju reaksi adalah konstanta kesebandingan ( proporsinalitas )
antara laju reaksi dengan konsentrasi reaktan.
[ Anna Maria Paula ( 062/G/08 ) ]
3. Cara menentukan laju reaksi adalah dengan melihat perubahan konsentrasi molekul
reaktan atau konsentrasi molekul produk terhadap waktu. Contohnya adalah sebagai
berikut :
N2 + 3H2 ---- 2NH3
Dari persamaan reaksi di atas kita dapat menentukan laju reaksi dari N2, H2, dan
NH3. Adapun laju reaksinya adalah sebagai berikut :
[ N 2 ]
V(N2) =
t
[ H 2 ]
V(H2) =
t
[ NH 3 ]
V(NH3) =
t
[ I Made Parwica ( 061/G/08 ) ]
Pertanyaan Sesi 3
1. Sebutkan dan jelaskan jenis-jenis katalis ?
[ Asiani Putri ( 039/G/08 ) ]
2. Coba berikan contoh soal yang berkaitan dengan waktu paruh.
[ Ni Gusti Agung Mirah Tresna Andayani ( 010/G/08 ) ]
24
Jawaban Sesi 3
1. Katalis dibedakan menjadi 2 jenis yaitu
a) Katalis Homogen
Yaitu katalis yang satu fase dengan zat yang dikatalisis
Contohnya : ion Fe3+ (aq) dalam reaksi penguraian hidrogen peroksida.
b) Katalis Heterogen
Yaitu katalis yang tidak satu fase dengan zat-zat pereaksi
Contohnya : Serbuk MnO2 pada penguraian Kalium klorat
2KClO3(s) ---- 2KCl(s) + 3O2(g)
[ Putu Era Ardianti ( 059/G/08 ) ]
2. Penguraian etana ( C2H6 ) menjadi radikal metil termasuk reaksi orde pertama
dengan konstanta laju 5,36 x 10-4 detik-1 pada 7000C
C2H6(g) -- 2CH3(g)
Hitunglah waktu paruh reaksi ini dalam menit !
Penyelesaian dan penjelasan :
Untuk reaksi orde pertama kita hanya memerlukan konstanta laju untuk
menghitung waktu paruh reaksi
0,693
t1/2 =
k
0,693
t1/2 =
5,36 X 10 4 det ik 1
25