Anda di halaman 1dari 2

Tuntut Penyelesaian Jual Beli Tanah, Petani Tambak Mangkang Kulon Aksi di Balai Kota

Pemerintah Kota Semarang, menerima segenap peserta aksi dari Petani Tambak Mangkang Kulon
yang melakukan aksis di Balai Kota. Mereka diterima oleh Sekda Kota Semarang, Iswar
AMinuddin. Perwakilan peserta aksi melakukan mediasi dengan pihak Pemkot.
Mediasi tersebut berlangsung di Ruang Rapat Sekda Kota Semarang pada pukul 10.30 WIB hingga
pukul 12.00 WIB. Dalam kesempatan ini tampak hadir Perwakilan Petani Tambak Mangkang
Kulon, Najib, Gundarto, H Munjilin, beserta tim kuasa hukumnya Sugiyarto, Perwakilan dari
Polrestabes Semarang Ketut, Sekda Kota Semarang Iswar Aminuddin, beserta sejumlah orang
berseragam Pegawai Negeri Sipil (PNS).
Saat mediasi akan dimulai, awak media dihalangi masuk oleh salah seorang PNS yang ada di
ruangan tersebut. Namun, Joss.co.id mengatakan bahwa ingin menyaksikan jalannya mediasi
tersebut. Namun masih belum diperkenankan karena Mediasi akan dilakukan secara tertutup,
akhirnya Tim Joss.co.id menungu diluar ruangan guna menunggu dan mengkonfirmasi
pembahasan dan proses mediasinya.
Perlu diketahui, Aksi ini dilakukan oleh Petani Tambak Mangkang Kulon dalam rangka menuntut
ganti rugi, penyelesaian dan kepastian atas Tanah yang telah dilakukan transaksi jual beli oleh PT
Mitra Makmur Propertindo (MMP) yang hingga sekarang tidak kunjung dituntaskan, padahal
Sertifikat Tanah Petani telah diserahkan, Namun seiring dengan berjalannya waktu, persoalan jual
beli ini mengalami kendala pembayaran. Petani merasa dirugikan karena Tanah yang telah mereka
lepas tidak kunjung diselesaikan proses transaksinya, namun disatu sisi Petani sudah tidak boleh
menggarap tanah yang mereka lepas. Sebagian warga bahkan sudah mendapatkan down payment
(DP) berbeda-beda prosentasenya mulai 5% hingga 20% dari total harga jual tanah. Jatuh tempo
pelunasan adalah Februari 2019, namun hingga kini tidak ada kejelasan.
Najib, perwakilan salah satu Petani mengungkapkan, Iswar Aminuddin dalam proses mediasi tadi
tidak memposisikan diri sebagai Bapak kami sebagai Warga Kota Semarang, ia memperhatikan
Iswar cenderung jadi seorang penyambung lidah perusahaan, dalam bahasa lugasnya, Makelar
Tanah dari Perusahaan.
Sementara itu, Kuasa Hukum Petani, Sugiyarto mengungkapkan bahwa pihaknya menduga ada
permainan besar dalam kasus ini, Iswar Aminudin yang saat itu sebagai DInas Pekerjaan Umum
Kota Semarang telah turut terlibat dan melibatkan diri, bahkan yang bersangkutan turut tanda
tangan sebagai saksi dalam perjanjian jual beli.
“Kami menduga ini ada permainan besar, karena ke pihak manp;un kami sampaikan dan laporkan
kasus ini, baik Polda, DPRD, tidak kunjung menindaklanjutinya. Saya kira ini bisa jadi referensi
baru KPK bahwa dalam proyek Negara banyak Spekulan Tanah yang turut bermain bahkan pejabat
turut jadi bagian, tentu hal inilah salah satu sebaba Negara merugi.” Imbuh Sugiarto
Pihaknya berharap para petani mendapat kepastian, DIlanjutkan hingga pelunasan jual beli,
ataukah Jika memang Pihak perusahaan tidak bisa menyelesaikan, kembalikan sertifikat tanah
petani, dan Down Payment yang telah diberikan otomatis hangus.
Ditempat terpisah, pasca Walikota Semarang Hendrar Prihardi menemui tamu dari Gubernur
Akapol Semarang, pihaknya menyambangi para peserta aksi, kemudian perwakilan juga
menghadap kembali.
Hendi, sapaan akrab Wali Kota Semarang mengungkapkan bahwa pihaknya sangat apresiasi jika
memang ada perusahaan yang hendak berinvestasi di Kota Semarang, namun pihaknya
menyayangkan jika dalam proses investasi itu ada pihak yang secara kepastiannya digantung,
terlebih ini Hak Para Petani Tambak yang telah melepas tanahnya untuk dibeli oleh PT MMP.
Selanjutnya Hendi menginstruksikan ke Iswar Aminuddin agar kasus ini segera diselesaikan, jika
memang bisa dilanjutkan dan selesaikan, teruskan. Namun jika perusahaan tidak bisa melanjutkan,
silahkan Sertifikat dikembalikan dan DP hangus, agar kepatian bagi para petani segera ada. (AHS)

Anda mungkin juga menyukai