Anda di halaman 1dari 5

PENCEGAHAN PENGENDALIAN INFEKSI

(PPI)
Bagian esensial dari asuhan lengkap yang diberikan kepada klien
1. Pengertian untuk
melindungi petugas kesehatan itu sendiri.
Sebagai acuan petugas dalam menerapkan langkah-langkah
a2. Tujuan untuk Mencegah penularan penyakit secara langsung maupun
tidak langsung dari atau kepada pasien di fasilitas kesehatan.
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas
Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 270/Menkes/SK/III/
2007 tentang Pedoman Manajerial Pencegahan dan
Pengendalian Infeksi di Rumah Sakit dan Fasilitas Pelayanan
Kesehatan Lainnya, dan Keputusan Menteri Kesehatan
4. Referensi Nomor 382/Menkes/SK/III/2007 tentang Pedoman
Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Rumah Sakit dan
Fasilitas Kesehatan Lainnya, perlu dilakukan perubahan
sesuai dengan perkembangan mengenai pencegahan dan
pengendalian infeksi di fasilitas pelayanan kesehatan;
a. Alat
5. Prosedur
b. Bahan
A. A. MENJAGA KEBERSIHAN TANGAN
Jaga agar kuku jari-jari tangan tetap pendek. Tutup luka di
tangan dengan bahan kedap air. Selalu bersihkan tangan pada
situasi-situasi berikut.
5 momen cuci tangan /hand hygene ( WHO) :
6. Langkah-
1. Sebelum kontak dengan pasien
langkah
2. Sebelum tindakan aseptik
3. Setelah terkena cairan tubuh pasien
4. Setelah kontak dengan pasien
5. Setelah kontak dengan lingkungan di sekitar pasien Sebelum
dan sesudah kontak dengan pasien.
Sebelum memegang alat/instrumen invasif, baik ketika
mengenakan sarung tangan maupun tidak. Setelah kontak
dengan cairan tubuh atau ekskresi, membran mukosa, kulit yang
tidak intak, atau kasa penutup luka. Ketika berpindah dari satu
bagian tubuh yang terkontaminasi kebagian tubuh lain dari
pasien yang sama.
Setelah kontak dengan permukaan objek yang bersentuhan
dengan pasien (termasuk peralatan medis). Setelah melepas
sarung tangan (steril maupun non-steril) Jika tangan tidak terlihat
kotor, gunakan pembersih berbahan dasar alkohol (alcohol-
based handrub). Jika tangan tidak terlihat kotor
namun pembersih yangan berbahan dasar alkohol tidak tersedia,
cucilah tangan dengan sabun dan air bersih mengalir.
Jika tangan terlihat kotor, atau bila terkena darah/cairan
tubuh, atau selama 40-60 detik Sebelum menangani obat-obatan
atau menyiapkan makanan, bersihkan tangan dengan pembersih
tangan berbahan dasar alkohol atau cuci tangan dengan sabun
dan air bersih mengalir.

B.B. MENGENAKAN SARUNG TANGAN


1. Gunakan sarung tangan steril atau yang sudah didisinfeksi tingkat
tinggi (DTT) ketika melakukan prosedur bedah, menolong
persalinan, memotong tali pusat, menjahit luka episiotomi, dan
menjahit robekan perineum. Gunakan sarung tangan steril yang
panjang (sampai menutup siku) ketika melakukan manual
plasenta atau kompresi bimanual interna.
2. Gunakan sarung tangan pemeriksa (non steril) untuk melakukan
pemeriksaan vagina, memasasng infus, memberikan obat injeksi,
dan mengambil darah.
3. Gunakan sarung tangan rumah tangga saat :
Membersihkan alat dan tempat tidur
Mengelola bahan yang terkontaminasi, sampah, dan limbah
4. Membersihkan darah dan cairan tubuh yang berceceran

C. MELINDUNGI DIRI DARI DARAH DAN CAIRAN TUBUH


1. Gunakan sarung tangan sesuai petunjuk di atas
2. Tutup semua bagian kulit yang tidak intak/utuh dengan bahan
tahan air
3. Berhati-hati dalam mengelola sampah dan alat/benda tajam
4. Kenakan apron panjang yang terbuat dari plastik atau bahan tahan
air, serta sepatu boot karet ketika menolon g persalinan
5. Lindungi mata dengan mengenakan kacamata atau perlengkapan
lain.
6. Gunakan masker dan topi atau tutup kepala

D. MEMBUANG SAMPAH TAJAM DENGAN BENAR


1. Siapkan tempat penampungan sampah tajam yang tidak dapat
ditembus oleh jarum
2. Pastikan semua jarum dan spuit digunakan hanya satu kali
3. Jangan menutup kembali, membengkokkan, ataupun merusak
jarum yang telah digunakan.
4. Langsung buang semua jarum yang telah digunakan ke tempat
penampungan sampah tajam tanpa memberikannya ke orang lain.
5. Ketika tempat penampungan sudah tiga perempat penuh, tutup,
sumbat, atau plester wadah tersebut dengan rapat lalu bakar.

E. MEMBUANG SAMPAH DAN LIMBAH SECARA AMAN


1. Buang plasenta, darah, cairan tubuh, dan benda-benda yang
terkontaminasi ke wadah anti bocor.
2. Kubur atau bakar segera sampah padat yang terkontaminasi
3. Buang limbah cair ke saluran khusus
4. Cuci tangan, sarung tangan, dan tempat penampungan setelah
membuang sampah atau limbah infeksius

F.MENGELOLA PAKAIAN DAN KAIN YANG


TERKONTAMINASI
1. Petugas yang menangani linen harus menggunakan alat pelindung
diri berupa sarung tangan rumah tangga, sepatu tertutup kedap air,
apron, dan kacamata pelindung.
2. Kumpulkan dan pisahkan semua pakaian dan kain yang
terkontaminasi darah atau cairan tubuh di kantong plastik khusus
3. Jangan pernah meyentuh benda-benda tersebut dengan tangan
secara langsung. Bilas darah maupun cairan tubuh lain dengan air
sebelum mencuci nya dengan sabun

G. PEMPROSESAN INSTRUMEN
Untuk instrumen yang dipakai ulang, lakukan 3 langkah pokok yang
ada :
1. Dekontaminasi
2. Pencucian dan pembilasan
3. Sterilisasi atau disinfeksi tingkat tinggi (DTT)
Saat mencuci alat, kenakan sarung tangan tebal/sarung tangan
rumah tangga dan berhati-hatilah jangan sampai tertusuk
instrumen tajam. Jika tidak segera dipakai, instrumen yang
sudah di sterilisasi harus dijaga agar tidak terkontaminasi.
7. Bagan Alir
1. Pemeriksaan Umum
2. Ruang Tindakan
8. Unit Terkait 3. KIA-KB
4. MTBS-Imunisasi
5. Ruang Persalinan-IVA
6. Laboratorium
7. Konsultasi Kesehatan
8. Pendaftaran
9. Apotik

Anda mungkin juga menyukai