Anda di halaman 1dari 2

Latar belakang

Minyak goreng termasuk dalam daftar belanja rumah tangga tiap rumah tangga setiap
bulannya. Karena minyak goreng merupakan salah satu bahan pokok yang digunakan untuk
menggoreng dan membuat makanan ringan. Akan tetapi, bila minyak goreng sudah digunakan
dua hingga tiga kali maka akan menjadi limbah. Minyak goreng habis pakai inilah yang disebut
dengan minyak jelantah. Produksi limbah minyak jelantah ini tidak hanya pada rumah tangga,
tapi juga pada rumah makan, pedagang kaki lima, dll. Biasanya minyak jelantah akan dibuang
karena sudah tidak bisa digunakan lagi. Karena minyak jelantah tersebut kotor, memiliki banyak
ampas, dan dapat menimbulkan penyakit bagi orang yang mengkonsumsinya. Hal ini seharusnya
menjadi perhatian kita untuk mencari solusi yang tepat dan tidak merugikan. Sehingga
ditemukanlah ide untuk melakukan pembuatan produk sabun dari limbah minyak jelantah,
namun sebelumnya dilakukan penjernihan menggunakan kulit pisang kepok.
Sampah organik rumah tangga seperti kulit pisang kepok mudah untuk di jumpai. Pisang
kepok merupakan tanaman yang sangat mudah tumbuh di Negara tropis seperti Indonesia.
Jumlah produktivitas buah pisang kepok yang sangat tinggi menyebabkan jumlah limbah kulit
pisang kepok tersebut juga ikut meningkat. Kulit pisang kepok dapat digunakan untuk
menjernihkan minyak jelantah. Kulit pisang kepok yang telah dikeringkan terlebih dahulu dapat
digunakan untuk mengadsorpsi zat pengotor dalam minyak jelantah. Kulit pisang kepok
mengandung selulosa yang memiliki permukaan yang seragam dan bentuk lapisan struktur fiber-
like pore yang memiliki kemampuan sebagai adsorben (Wilbraham dan Michael, 1992).
Pembuatan sabun dari limbah minyak jelantah sebelumnya beberapa orang telah
melakukannya. Akan tetapi perbedaannya sabun dari limbah minyak jelantah ini akan dibuat
dengan menggunakan bahan yang lebih sederhana dan juga menggunakan bahan sampah organik
rumah tangga. Kemudian sabun limbah minyak jelantah ini akan dibuat dalam bentuk dan
kemasan yang menarik. Kemudian sabun tersebut dapat digunakan sebagai fasilitas cuci tangan.
Terkhusus untuk anak-anak yang kurang tertarik untuk melakukan cuci tangan pakai sabun.
Cuci tangan pakai sabun (CTPS) merupakan salah satu indikator Perilaku Hidup Bersih
dan Sehat (PHBS). Cuci tangan pakai sabun (CTPS) adalah salah satu tindakan sanitasi dengan
membersihkan tangan dan jari-jemari menggunakan air dan sabun untuk menjadi bersih. Hanya
saja masih ada orang yang melakukan cuci tangan tanpa menggunakan sabun. Padahal mencuci
tangan dengan sabun merupakan salah satu upaya pencegahan penyakit. Salah satu faktor
penyebab seseorang mencuci tangan tanpa sabun, karena tidak tersedianya sabun. Sehingga
penulis menghadirkan solusi untuk melakukan pengabdian masyarakat dengan
mengsosialisasikan kepada masyarakat cara membuat sabun dari limbah minyak jelantah dan
beberapa bahan organik lainnya yang mudah ditemukan.

Wilbraham, A.C., dan Michael, B.M. 1992. Pengantar Kimia Organik dan Hayati. Terjemahan:
Suminar Achmadi. Bandung: ITB.

Anda mungkin juga menyukai