ABSTRACT
This research are focused on designing systems that can perform data collection and the
search report container.PT Pelabuhan Indonesa IV (Persero) Container Terminal Unit is a
service company that is engaged in loading and unloading activities include stevedoring,
cargodoring, and receiving / delivery.One of the causes of his old dwelling time at PT
Pelabuhan Indonesa IV (Persero) Unit Container Terminal is inaccurate planning laying
containers. This research uses a method of designing Rapid Application Development (RAD).
Result of the research is a model system that can provide transparent information on the
placement of the container in order to tracking the dwelling time.
Fadli, Syarif, Perancangan Model Sistem Penelusuran Dwelling Time Terminal Petikemas Makassar 47
PT Pelabuhan Indonesia IV (Persero)
permintaan, dikarenakan petikemas yang sementara di pelabuhan dan penyiapan
dimaksud berada di bawahnya. dokumen pemberitahuan impor barang
Untuk pihak penyewa kontainer (PIB). Adapun tahap dari Pre Clearance
semakin lama dwelling time maka semakin sebagai berikut:
sulit pihak penyewa untuk mengetahui
keberadaan kontainernya, dan itu akan
mengakibatkan makin banyaknya biaya
yang dikeluarkan. Hal ini tentunya sangat
merugikan bagi pihak penyewa kontainer.
Jadi peneliti menawarkan sistem
penelusuran karena dwelling time banyak
melibatkan instansi-instansi lain dan
memiliki sistem tersendiri. Hasil
penelusuran wajib diinformasikan secara
terbuka agar mudah diketahui dan dipahami
masyarakat, baik diminta maupun tidak
diminta.
Dengan adanya sistem penelusuran ini
konsumen dapat mengetahui prosedur akan Gambar 2. Proses Pre Clearance
letak konteinernya berada.
b. Custom Clearance
2. TINJAUAN PUSTAKA Customs Clearance adalah proses
2.1 Dwelling Time pemeriksaan fisik petikemas (khusus
Dwelling time adalah waktu yang untuk jalur merah), lalu verifikasi
dihitung mulai dari suatu peti kemas dokumen-dokumen oleh Bea Cukai dan
(kontainer) dibongkar dan diangkat pengeluaran surat persetujuan
(unloading) dari kapal sampai peti kemas pengeluaran barang (SPPB). Adapun
tersebut meninggalkan terminal melalui tahap dari customs clearance sebagai
pintu utama [7]. Dwelling time memegang berikut:
peranan penting karena berhubungan dengan
lama waktu yang harus dilalui oleh peti
kemas saat masih berada di dalam terminal
untuk menunggu proses dokumen,
pembayaran, dan pemeriksaan Bea Cukai
selesai.
c. Post Clearance
Post Clearance adalah saat petikemas
diangkut ke luar kawasan pelabuhan dan
Gambar 1. Proses Import Petikemas pihak pemilik petikemas melakukan
pembayaran ke operator pelabuhan.
Dari gambar 1 bisa dilihat Beberapa faktor
–faktor utama yang menentukan dwelling 2.2 Enterprise Resource Planning (ERP)
time petikemas impor di pelabuhan yaitu Enterprise Resource Planning [9]
proses pre clearance, custom clearance dan merupakan suatu metode bagi industri dalam
post clearance[5] pada jalur dokumen. mengupayakan proses bisnis yang lebih
a. Pre Clearance efisien dengan membagi informasi di dalam
Pre Clearance adalah proses peletakan dan antar bisnis proses dan menjalankan
petikemas di tempat penimbunan bisnis secara elektronik. Enterprise
Fadli, Syarif, Perancangan Model Sistem Penelusuran Dwelling Time Terminal Petikemas Makassar 49
PT Pelabuhan Indonesia IV (Persero)
terhadap sistem yang akan dibuat kontainer, agen, alat, kapal dan transaksi.
nantinya Sedangkan entitas agen menginput data agen
b. Metode Literatur dan data kontainer untuk melakukan
Studi literatur adalah metode yang pencarian.
digunakan untuk pencarian informasi Dari kedua entitas ini maka akan
tentang materi. Tahap ini dilakukan menghasilkan kumpulan database pada
untuk mencari dan mempelajari sumber- sistem adalah Agen, Kontainer, Kapal, Alat,
sumber informasi dari beberapa artikel Transaksi dan Laporan
dan jurnal yang berkaitan dengan
Dwelling Time. Tahap ini sangat penting
untuk membangun pengertian yang benar
dan memadai untuk melakukan
penelitian.
c. Metode Wawancara
Melakukan wawancara pada beberapa
stakeholder sebagai pengambil
keputusan, pengguna ditingkat
operasional, staf teknologi informasi, dan
Gambar 7. Entity Relationship Diagram
staf-staf lain yang diperlukan.
4.3 Implementasi
4. HASIL DAN PEMBAHASAN
Model Sistem Penelusuran Dwelling
4.1 Hasil Pengumpulan Data
Time Terminal Petikemas Makassar PT
Berdasarkan hasil observasi, Pelabuhan Indonesia IV (Persero) dirancang
wawancara dan studi literature dapat dalam dua tampilan antar muka yaitu
disimpulkan bahwa faktor atau indikator tampilan untuk Pelindodan Agen. Berikut
yang mempengaruhi dwelling time pada akan ditunjukkan beberapa tampilan dari
Terminal Petikemas Makasssar yaitu adalah layanan sistem sebagai berikut :
a. Penetapan letak kontainer tergantung 4.3.1 Tampilan Pelindo
posisi kapal sandar.yang dilakukan. Pada tampilan Pelindo terdiri dari 5
b. Jenis atau isi kontainer. menu utama yaitu Kontainer, Agen, Alat,
c. Kesediaan alat. Kapal dan Transaksi. Pada Agen akan
d. Status kontainer. menampilkan daftar agen yang sudah
e. Waktu. bekerja sama dengan Terminal Petikemas
Berdasarkan kelima faktor tersebut Makassar.
maka disini peneliti ingin membuat sistem
yang fokus ketransparansi agar importer atau
agen dapat mengetahui keberadaan
kontainernya, status kontainernya, dan
tanggal kapan status kontainernya berubah.
PELINDO
Data Kontainer
Data Alat Data Agen
id agen, nama agen dan alama agent.
AGEN
Data Kapal SISTEM Data Kontainer
Data Transaksi PENELUSURAN
Laporan
Fadli, Syarif, Perancangan Model Sistem Penelusuran Dwelling Time Terminal Petikemas Makassar 51
PT Pelabuhan Indonesia IV (Persero)
5. KESIMPULAN [5] Rizkikurniadi, Murdjito 2015. Studi
Berdasarkan dari hasil penelitian Pengurangan Dwelling Time Petikemas
maka dapat ditarik beberapa kesimpulan, Impor Dengan Pendekatan Simulasi
antara lain sebagai berikut: (Studi Kasus : Terminal Petikemas
1. Rancangan Model Sistem yang baru Surabaya).
dapat melakukan pendataan kontainer.
2. Rancangan Model Sistem yang baru [6] Terminal Petikemas Makassar.2015.
dapat menghasilkan laporan penelusuran Struktur Organisasi Terminal
kontainer. Petikemas Makassar. (Online).
(http://tpk-
6. DAFTAR PUSTAKA
mks.co.id/ctos/index.php?utama=pfo,d
[1] Artakusuma A .2012 Analisis Import iakses tanggal 15 Desember 2015).
Container Dwelling Time Di Pelabuhan
Petikemas Jakarta International [7] World Bank. 2011. Why Cargo Dwell
Container Terminal (JICT) Tanjung Time Matters in Trade. Washington D.
Priok. Bandung: ITB. C.
[2] Kendall, J.E. & Kendall, K.E. [8] Undang-Undang Republik Indonesia
2010. Systems analysis and design 8th No.17 Tahun 2008 tentang Pelayaran.
[3] Nicoll, J. 2007. Innovative Approaches [9] Zang, Z., Lee, M.K.O., Huang, P.,
to Port Challenges. Zhang, L., Huang, X., “A framework
ofERP systems implementation success
[4] PT Pelabuhan Indonesia IV in China: An empirical
(PERSERO). 2015. Struktur Organisasi study”,International Journal Production
PT Pelabuhan Indonesia IV Economics 98 pp. 56-80.
(PERSERO). (Online).
(http://inaport4.co.id/?p=32,diakses
tanggal 15 Desember 2015