Anda di halaman 1dari 3

Lift Off Pipe ?

Posted: December 15, 2011 in Pipe Stress Related

4
Di dalam menganalisa hasil Caesar, seringkali ditemukan kondisi dimana terjadi Lift Off Pipe. Apa itu Lift Off Pipe ?

apabila kita menganalisa hasil dari caesar pada kondisi Operating (OPE), sering ditemukan bahwa pada pipe support yang di

definisikan sebagai +Y, gaya yang terjadi (Fy) sama dengan nol (0) dan displacement pada arah Y (DY) adalah positif.

Hal ini berarti terjadi Lift Off Pipe. Lihat contoh hasil caesar pada case OPE berikut ini :

Sebenarnya apa yang terjadi pada Node 45 dan 55 ? Kenapa bisa terjadi demikian ?

Fenomena ini berhubungan dengan Sustained Load. Ketika pipa berada dalam kondisi belum beroperasi (T = AMB), maka pipa

akan berdiri di atas supportnya. Namun ketika pipa beroperasi (T= T ope), maka thermal displacement kadangkala dapat

mengangkat (lift of) bagian pipa yang berada di atas non linear support.

Apa itu non linear support ? Non linear support adalah jenis support yang hanya menopang pipa pada satu arah saja. Misalnya

Pipe rack, clevis hanger, dsb nya. Support jenis ini tidak mampu untuk memberikan gaya support yang sebanding antara kondisi

operating (dimana thermal expansion terjadi) dan kondisi pipa pada Ambien Temperatur. Hal ini lah yang menyebabkan didapat

hasil adanya Lift Off Pipe pada kondisi operating.


Lalu bagaimana cara menganalisa nya ? Dari segi konsepnya, bagaimana ? apakah lift off condition ini masuk ke dalam kategorsi

primary load atau secondary load ? Sampai sekarang, sejauh yang saya tahu belum ada standar yang pasti tentang

memperlakukan kondisi lift off ini. Ada pendapat yang mengatakan bahwa karena Lift off pipe ini berhubungan dengan

Sustained Load (yang termasuk kategori Primary Load), maka sudah sewajarnya kondisi Lift off ini termasuk dalam Primary

Load juga. Ketika terjadi Lift Off, maka berat pipa yang terangkat itu di distribusikan kepada pipe support yang berada

disekitarnya.

Namun ada pula yang mengatakan bahwa kondisi Lift Off ini adalah Secondary Load. Kenapa ? Karena Lift Off pipe ini terjadi

karena adanya thermal displacement pada pipa, yang mana thermal displacement merupakan secondary load, sehingga Lift

Off pipe ini dikategorikan sebagai secondary load.

Jadi bagaimana menganalisanya ?

Sejauh ini, bagi saya pribadi, ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk menganalisa Lift Off pipe.

1. Apabila displacement yang terjadi di bawah 3mm, saya pribadi akan membiarkannya saja. Biarkan support itu tetap pada

tempatnya. Jangan hilangkan supportnya, karena barangkali support itu berguna untuk case EXPANSION.

2. Apabila displacement yang terjadi > 3mm, maka ada bbrp cara yang bisa dilakukan :

a. Cek terlebih dahulu semua stress pada semua case, pastikan masih di bawah allowable. Kemudian cek Load pada pipe support

di sekitar lift off pipe, pastikan load nya masih cukup wajar (penilaian wajar atau tidak tergantung case by case). Apabila load

dirasa tidak wajar, maka coba ubah konfigurasi pipe support nya. Sehingga tidak ada lift off pipe lagi.

b. Apabila stress dan load nya “aman” semua, maka bisa gunakan salah satu cara berikut ini :

b.1. Buat satu file baru lagi. Kemudian hilangkan support pada node yang lift off tersebut. Cek load dan stress pada kondisi

SUSTAINED, OPERATING dan OCCASIONAL nya. Pastikan semua aman, bila sudah aman maka HILANGKAN saja support

pada Node yang lift off itu. Artinya support itu tidak diperlukan.
b.2. Atau bisa dengan menambahkan HOT SUSTAINED case pada load case yang existing. Misalnya :

L1= W+P1+T1 (OPE)

L2= W+P1 (SUS)

L3 = T1 (EXP)

L4 = L1-L3 (SUS) –> ini dinamakan HOT SUSTAINED case

untuk kombinasi OCC dan EXP, gunakan juga HOT SUSTAINED case (L4), jangan gunakan COLD SUSTAINED CASE (L2)

Cek stress pada kondisi OPE, SUS (L4) dan OCC, pastikan semua stress nya masih di bawah allowable. Kalau stress nya di atas

allowable, ubah konfigurasi pipe support.

b.3. Cara yang terakhir adalah dengan mengganti support +Y yang mengalami Lift off menjadi support Y (hold down support).

Dengan cara ini tentunya pipa tidak akan mengalami lift off lagi. Kemudian cek stress dan load pada kondisi OPE, SUS dan

OCC. Pastikan stress masih di bawah allowable nya dan load masih dalam batas wajar.

Bagaimanapun, Caesar dan software Pipe stress lain hanyalah alat bantu. Engineer lah yang harus menganalisa dan mengambil

kesimpulan dari hasil yang di kalkulasi oleh Software. Semua hasil perhitungan Caesar merupakan proses idealisasi dalam

analisanya, sehingga ada banyak faktor yang harus dipertimbangkan selain hanya mengandalkan hasil analisa daripada

Caesar. “Be the pipe stress analyzer, not a Caesar operator”

(sumber : Dari hasil diskusi dengan sesama rekan engineer, forum COADE dan lain2nya)

Anda mungkin juga menyukai