PENDAHULUAN
Bab pertama membahas tentang pokok pikiran yang menjadi landasan utama
dari penelitian. Pikiran utama penelitian ini dijabarkan dalam beberapa sub bab, di
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan
masyarakat, bangsa dan negara. Pendidikan pada zaman era globalisasi saat ini
ditimbulkan ialah menurunnya kualitas dari segala aspek dari pendidkan. Oleh karena
tersebut diharapkan pendidikan akan jauh lebih baik pada abad 21 mendatang.
dilakukan dalam bentuk bimbingan kepada peserta didik untuk memberikan motivasi
pembelajaran. Pembelajaran itu sendiri berasal dari kata belajar. Belajar adalah suatu
perilaku, artinya bahwa seseorang yang mengalami proses belajar akan mengalami
perubahan perilaku, yaitu dari tidak mengerti menjadi mengerti, dari tidak bisa
menjadi bisa dan dari ragu-ragu menjadi yakin. Pembelajaran pada hakekatnya adalah
suatu proses interaksi antara anak dengan lingkungannnya baik antar anak dengan
anak, anak dengan sumber belajar, maupun anak dengan pendidik. Kegiatan
pembelajaran ini akan menjadi bermakna bagi anak jika dilakukan dalam lingkungan
yang nyaman dan memberikan rasa aman bagi anak. Pembelajaran pada dasarnya
kegiatan belajar, demi mencapai hasil belajar yang memuaskan (Isjoni, 2009).
relevan yang terdapat dalam struktur kognitif seorang. Struktur kognitif ialah fakta-
informasi atau materi baru dengan konsep-konsep yang telah ada dalam struktur
pembelajaran, yaitu struktur kognitif yang ada, stabilitas dan kejelasan pengetahuan
dalam suatu bidang studi tertentu dan pada waktu tertentu. Sehubungan dengan hal
ini, Dahar (1996) mengemukakan dua prasyarat terjadinya belajar bermakna, yaitu
materi yang akan dipelajari harus bermakna secara potensial dan anak yang akan
materi pelajaran bergantung kepada dua faktor yaitu materi itu harus memiliki
kebermaknaan logis dan gagasan-gagasan yang relevan harus terdapat dalam struktur
Berdasarkan hasil obervasi dan wawancara awal yang dilakukan oleh peneliti
masih rendah dan perlu ditingkatkan lagi. Terutama dalam pelajaran fisika yang dapat
ini dapat diamati ketika guru memberikan suatu permasalahan peserta didik belum
mampu menyelesaikan dengan baik dan sistematis. Guru juga menjadi faktor
suatu persamaan tanpa diberitahukan terlebih dahulu asal mula persamaan tersebut.
Penguasaan konsep yang rendah juga mengakibatkan peserta didik menjadi kesulitan
menghafal dan mengerjakan soal cenderung terpaku pada contoh soal yang ada tanpa
terpusat pada guru yang mengakibatkan peserta didik menjadi pasif dalam proses
penalaran dan analisis dalam penyelesaian suatu permaslahan. Menurut Redish tujuan
Model pembelajaran yang digunakan ialah model yang mampu memberikan peluang
peserta didik dalam memahami konsep fisika, mampu mendorong guru untuk
menghubungkan antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata peserta
didik serta mendorong peserta didik membuat hubungan antara pengetahuan yang
peserta didik. Model pembelajaran tersebut adalah problem solving. Model problem
solving merupakan suatu model yang mengkolaborasikan antara problem solving dan
pemahaman konsep fisika. Model pembelajaran problem solving terdiri atas enam
masalah serta penguasaan konsep yang merupakan tujuan utama dari suatu
fisika yang saling berhubungan antara konsep fisika yang satu dengan yang lain
menjadi salah satu permasalahan bagi siswa dalam menguasai konsep-konsep fisika,
misalnya pada materi momentum dan impuls. Berdasarkan hasil penelitian Lawson
momentum dan konsep impuls dalam penyelesaian soal. Penelitian lain yang
dilakukan oleh Close dan Heron melaporkan bahwa siswa cenderung meninjau
Negeri 4 Bengkulu. Hal ini dapat terlihat dari hasil yang diperoleh bahwa rata-rata
posttest kelas eksperimin dan kelas kontrol berbeda secara signifikan yang berada
dikategori sedang. Tiara Veronica et al(2018:31-39) juga menyimpulkan bahwa
terdapat pengaruh yang kuat dari model pembelajaran problem solving terhadap
kemampuan pemecahan masalah peserta didik setelah diberikan perlakuan dari pada
Jonggat”.
dalam penelitian ini, yaitu: Apakah terdapat pengaruh model pembelajaran problem
Dalam penelitian ini, tujuan yang hendak dicapai adalah untuk mengetahui
ruang lingkup penelitian. Adapun masalah yang dibatasi dalam penelitian ini adalah:
1. Bagi peneliti, dapat menjadi pengalaman yang berharga dan menjadi pelajaran
untuk mengembangkan diri menjadi lebih baik dan dapat mengetahui secara
3. Bagi guru, dapat menjadi bahan pertimbangan memilih model pembelajaran yang
dengan cara melatih peserta didik menghadapi berbagai masalah untuk dipecahkan
bahan pelajaran dengan menjadikan masalah sebagai titik tolak pembahasan untuk
dianalisis dan disintesis dalam usaha untuk mencari pemecahan atau jawabannya oleh
siswa.
menggunakan konsep, kaidah dan prinsip. Bloom (dalam Rustaman et al., 2005)
tinggi yang dapat digunakan untuk menyelesaikan suatu permasalahan baru yang
diperoleh dari pengalaman belajar yang diperoleh sebelumnya mengacu pada empat