Kelas : iv b
( STIK – IJ )
PENDAHULUAN
sebutkan, apa saja yang mengandung perkataan ekonomi! Ya! Dapat jugaditambahkan,
pelayanan ekonomi, dan banyak lagi.Istilah ekonomi mula-mula berasal dari perkataan
Yunani.Oikos berarti rumah tangga,dan nomos berarti aturan. Perubahan kata ekonomis
menjadi ekonomi mengandungarti aturan yang berlaku untuk memnuhi kebutuhan hidup
dalam suatu rumah tanggaTentunya Anda akan bertanya: “ Apakah rumah tangga
keluarga?” Rumah tanggadalam hal ini ,dapat meliputi rumah tangga perorangan
1.2 Masalah
1.3 Tujuan
kebijakanEkonomi kesehatan yang mana sekarang menjadi topik hangat dan dilema luar
biasa bagi s e l u r u h d u n i a . P a l i n g t i d a k m a h a s i s w a d a p a t m e m e c a h k a n
Ekonomi tersebut.
BAB II
PEMBAHASAN
atau tanpa uang, pada sumber daya yang terbatas tetapi dapat digunakan dalam berbagai
cara untuk menghasilkan berbagai jenis barang dan jasa serta mendistribusikannya untuk
Ilmu Ekonomi Kesehatan Merupakan integrasi 2 cabang ilmu yang sudah mapan
yaitu Ilmu Ekonomi dan Ilmu Kesehatan Masyarakat. Ada 2 alasan yang mendasari
2.Kebutuhan dan keinginan (needs and wants) manusia yang tidak terbatas dan dalam
DAMPAK POSITIF
Mengurangnya perhatian masyarakat tidak terbatas hanya pada lingkungan, tapi juga
terhadap berbagai kegiatan yang mendukung kesehatan, misalnya :Posyandu, Pos KB, Pos
Obat dan lain-lain.
Keadaan krisis ekonomi dapat menimbulkan kondisi pengabaian perilaku hidup sehat,
misalnya : meningkatnya merokok, kebebasan seksual, makan tidak teratur dan lain-lain.
Krisis ekonomi dapat menimbulkan secara tak langsung masalah kesehatan lain,
misalnya: meningkatnya stress, cidera akibat tindak kekerasan, penyakit hubungan seksual
dan lain-lain.
DAMPAK NEGATIF
C.I. Puskesmas
Pengaruh krisis ekonomi terhadap kinerja Puskesmas secara umum dapat dibedakan
atas dua macam yakni :
Keadaan yang dihadapi oleh Puskesmas hampir serupa dengan yang dihadapi oleh
Bidan di Desa. Kinerja Bidan di Desa akan menurun, karena beban kerja bertambah dan
kemampuan pelayanan menurun. Hal ini akan berakibat pada penurunan hasil pelayanan
kesehatan Ibu dan Anak, keluarga berencana, pelayanan perbaikan gizi dan pengembangan
Posyandu sesuai dengan tugas dan fungsi bidan di desa.
C.3. Posyandu
a. Meningkatkan kesadaran keluarga miskin akan masalah kesehatan yang dihadapi dan
segala konsekuensinya melalui Penyuluhan Kesehatan Masyarakat.
b. Memonitor dampak krisis ekonomi terhadap status gizi balita, status kesehatan lbu
dan anak melalui penimbangan balita dan pemeriksaan kesehatan ibu dan anak.
c. Mengatasi masalah kesehatan yang timbul, misalnya melalui : kegiatan PMT
pemulihan.
d. Memonitor dan mengatasi masalah kesehatan lain sebagai akibat langsung tidak
langsung krisis ekonomi, misalnya : diare, dan lain-lain.
D. PROGRAM JPSBK
Pada Desember 1998 di awal program JPSBK, 60% keluarga miskin telah mempunyai
kartu sehat. Pada April 1999 meningkat menjadi 85%.
Dari pengamatan di beberapa Puskesmas jumlah bayi bawah garis merah menurun
setelah diberi PMT.
1. Penajaman prioritas sasaran Kelompok keluarga miskin karena rawan terhadap masalah
kesehatan perlu diberi prioritas tinggi. Demikian juga sasaran tertentu, misalnya : bayi,
balita, bumil, bupas, usila.
3. Meningkatkan komitmen pada hat yang menjadi prioritas Utusan untuk memprioritaskan
program tertentu harus ditunjukkan dengan komitmen operasional yang nyata, misalnya :
dukungan kebijaksanaan, anggaran, tenaga, logistik.
a. Mengembangkan JPKM
b. Melaksanakan bottom up planning
c. Meningkatkan desentralisasi/otonomi
e. Pembiayaan block grant
keterbatasan sumberdaya. Lebih memusatkan perhatian pada apa yang sedang, sudah
Contoh:
*Jika tingkat harga naik maka jumlah barang yang diminta akan turun.
Mempelajari bagaimana menentukan apa yang seharusnya terjadi. Contoh: Apakah kita
1.Penyehatan lingkungan
5.Pegembangan organisasi sosial untuk menjamin standar hidup untuk mencapai hidup
Penerapan ilmu ekonomi dalam bidang kesehatan (aplikasi teori. Konsep dan teknik
ilmu ekonomi dalam bidang kesehatan) PPEKI, 1989: Penerapan ilmu ekonomi dalam upaya
kesehatan dan faktor-faktor yang mempengaruhi kesehatan untuk mencapai derajat kesehatan
yang optimal. Sesuai dengan batasan tersebut, Ilmu Ekonomi Kesehatan membahas tentang:
institusi penunjang
secara timbal balik dengan sektor lain, menganalisa pengaruh kebijakan dan implementasi
1.Menelaah biaya dari berbagai input program kesehatan seperti sarana gedung, alat
2.Analisis pembiayaan dari berbagai alternatif program yang dapat memberikan gambaran
dari:
pemerintah, swasta, out of pocket, berapa besarnya, kecendrungannya dan sistem mobilisasi
Menelaah pola penggunaan pelayanan kesehatan dan diferensiasinya menurut fasilitas, strata
1.Sir Williams Petty (Ahly Statistik dan Ekonom Ingris1623-1687) mengkaji dan mengukur
nilai kehidupan manusia dikaitkan dengan produksi dalam wabah penyakit kholera di
London.
2.Chadwick (ahli ekonom Inggris 1862) berpendapat perbaikan sanitasi sesuatu investasi
yang bermakna daripada membayar Rumah Sakit untuk mengobati orang sakit
3.Van Dine (Ekonom Amerika Serikat 1916) Penurunan produksi pertanian akibat serangan
4.Sinton ( India, 1935-1936) Kerugian ekonomi akibat penyakit malaria yang berakibat
5.Russel dan Menon (1942) Dampak penyakit malaria terhadap suply tenaga kerja dan
6.Ilmu Ekonomi Kesehatan sebagai suatu disiplin ilmu mulai diakui tahun 1950 di Amerika
7.Indonesia pada era tahun 1970-an yang dimotori oleh tokoh-tokoh litbangkes mulai
Asumsi tertentu pada ilmu ekonomi tidak seluruhnya berlaku apabila teori tersebut
1.Kejadian penyakit yang tidak bisa diduga: sulit seseorang menduga kapan seseorang jatuh
sakit dan jenis penyakit yang dideritanya dan pelayanan kesehatan yang dibutuhkannya.
orang lain sebagai akibat dari perilaku seseorang.Imunisasi memberi dampak makin kecilnya
resiko sakit bagi orang lain sedangkan bagi yang diimunisasi dapat memutuskan mata rantai
penularan.
4.Sehat dan pelayanan kesehatan sebagai hak Kesehatan merupakan kebutuhan dasar manusia
dan harus diusahakan untuk dipenuhi.Konsekuensinya distribusi yankes dilakukan atas dasar
Penerapan ilmu ekonomi dibidang kesehatan tidak bisa bertujuan Profit Maximization
semata melainkan harus juga mempertimbangkan Equity atau unsur pemerataan.Hal inilah
yang membedakan Ilmu Ekonomi murni dengan Ilmu Ekonomi Kesehatan.Untuk itu dalam
penerapan ilmu ekonomi kesehatan diperlukan Analisis Biaya Pelayanan Institusi Kesehatan
yang mengkaji tarif yang layak, besarnya subsidi yang harus diberikan, biaya yang harus
dihilangkan/diperkecil, dll
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan