Anda di halaman 1dari 7

PEMBANGUNAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA NUKLIR

DI INDONESIA

Makalah

Diajukan Sebagai Persyaratan Menjadi Warga Asrama Mahasiswa Merapi


Singgalang Yogyakarta

Disusun Oleh:
Ilham Hafidz Fahry
D4-Teknofisika Nuklir Elektromekanika
Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir

MASA PENGENALAN DAN KASIH SAYANG


ASRAMA MAHASISWA MERAPI SINGGALANG DAN BUNDO KANDUNG
PROVINSI SUMATERA BARAT
YOGYAKARTA
2019
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Teknologi nuklir yang tidak dapat lepas dari reaksi berantai inti atom yang
menghasilkan energi yang sangat besar dan radiasi yang beragam. Namun,
kebanyakan orang awam memandang bahwa nuklir sesuatu yang sangat menakutkan
dan menolak berkembangnya iptek nuklir, ditambah pula dengan peristiwa bom atom
pada tahun 1945 di Nagasaki dan Hiroshima yang menelan banyak korban dalam satu
ledakan dan meledaknya reaktor nuklir di Fukushima dan Chernobly yang membuat
banyak masyarakat harus secara terpaksa berpindah dari tempat tinggalnya dan tidak
bisa di tempat lagi dalam waktu yang lama.
Percobaan senjata nuklir yang telah melepas radiasi ke alam yang telah
merusak lingkungan sekitar seperti habitat fauna dan flora dan telah menambah
tingkat radioaktivitas ke alam. Walaupun di abad ke-21 senjata nuklir sudah di atur
secara ketat oleh dunia. Pembangunan energi nuklir untuk perdamaian dunia lambat
laun sudah dilakukan oleh negara-negara yang memiliki nuklir.
Energi nuklir yang memiliki banyak manfaat salah satunya sebagai
pembangkit listrik tenaga nuklir. PLTN sangat berguna untuk masa kini salah satunya
memenuhi kebutuhan listrik yang besar dan dapat mendokrak industri. Pembangunan
reaktor nuklir di Indonesia masih terhambat, jika PLTN bisa terealisasikan maka
Indonesia akan mendapatkan manfaat yang besar dari PLTN tersebut. Salah satunya
alasan terhambatnya pembangunannya PLTN di Indonesia adalah biaya
pembanungan, seberapa murah tarif listrik jika sudah di bangun, dan bagaimana
keamanan tingkat keamanan reaktor nuklir dari bocornya radiasi ke lingkungan .
B. Rumusan Masalah
Bersadarkan latar belakang tersebut, penulis merumusakan suatu masalah
yaitu:
1. Bagaimana keuntungan dan kerugian dari pembangunan PLTN di Indonesia?
2. Bagaimana dukungan dan penolakan pembangunan PLTN di Indonesia?
C. Tujuan
Adapun tujuan dari pembautan makalah adalah sebagai berikut:
1. Menambah pengetahuan pembaca tentang pembanguna PLTN
2. Memberikan gambar tentang pembangunan PLTN di Indonesia
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Energi Nuklir
Energi nuklir adalah energi yang dihasilkan dari inti atom yang bereaksi
secara berantai. Reaksi inti atom memiliki 2 jenis yaitu reaksi fusi nuklir dan
reaksi fisi nuklir. Hasil dari reaksi tersebut adalah energi nuklir, inti atom yang
lebih kecil atau yang lebih besar, menghasilkan sinar alfa, beta, dan gamma.
Reaksi fisi (pembelahan) nuklir adalah saat inti atom diganggu, misal
235
Uranium-235 92𝑈, dengan cara di tembakan dengan neutron dan menghasilkan
U-236 yang tidak stabil kemudian terjadi pembalahan menjadi Kripton-92 (Kr-
92), Barium-141 (Ba-141), dan 3 buah neutron (eprints.uny.ac.id). Hasil
sampingan tersebut juga menghasilkan energy dari reaksi fisi.
Reaksi fusi (penggabungan) nukir adalah reaksi ketika dua inti atom
bergabung untuk membentuk satu inti atom yang lebih berat, reaksi in terjadi pada
bintang. Ketika isotop- isotop hidrogen bergabung pada tekanan tinggi lalu
menghasilkan helium, neutron, dan energi (artikel-teknologi.com).
B. Reaktor Nuklir
Reaktor nuklir adalah suatu tempat untuk mengatur, membuat, dan
menjaga dan mengendalika terjadinya reaksi berantai nuklir. Energi nuklir dapat
dihasilkan melalui dua cara yaitu pembelahan inti atau reaksi fisi dan
penggabungan inti atom atau rekasi fusi tetapi, saat ini reaktor nuklir masih
menggunakan reaksi fisi nuklir.
Di dalam sebuah reaktor nuklir juga terdapat komponen yang penting
yaitu:
a) Bahan bakar (fuel)
Bahan bakar nuklir merupakan bahan yang menyebabkan
terjadinya reaksi nuklir.
b) Moderator
Komponen yang berfungsi untuk menurunkan energi dan juga
sebagai pendingin primer.
c) Batang kendali (control rod)
Komponen ini bertanggung jawab atas pengendalian pengatur
jumlah neutron yang bereaksi pada bahan bakar.
d) Perisai (shielding)
Sebagai penahan agar radiasi hasil fisi tidak menyebar ke
lingkungan (digilib.unila.ac.id).
D. Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN)
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir atau PLTN adalah sebuah pembangkit
daya thermal yang menggunakan satu atau beberapa reaktor nuklir sebagai
sumber panasnya. Sebuah PLTN menggunakan Uranium sebagai sumber
panasnya. Reaksi fisi inti Uranium menghasilkan energi panas yang sangat besar
(batan.go.id)
Prinsip kerja sebuah PLTN hampir sama dengan sebuah Pembangkilt
Listrik Tenaga Uap, menggunakan uap bertekanan tinggi untuk memutar turbin.
Putaran turbin inlah yang diubah menjadi energi listrik. Perbedaannya ialah
sumber panas yang digunakan untuk menghasilkan panas.
PLTN dalam hal membangkitkan listrik prosesnya tidak mengluarkan dan
melepaskan emisi gas dan partikel yang berbahaya bagi lingkungan karbon
dioksida (𝐶𝑂2), sulfur dioksida (𝑆𝑂2), dan nitrogen oksida (𝑁𝑂), serta debu yang
mengandung logam berat. Oleh karna itu, PLTN merupakan pembangkit listrik
yang ramah lingkungan (pengenalan pembangkit listrik tenaga nuklir-BATAN,
2016).
E. Keuntungan dan kerugian dari pembangunan PLTN di Indonesia
Pada suatu pengambilan keputusan pasti mempunyai resiko yang tarjadi
positif atau negatife. Begitu pula dengan pembangunan PLTN harus
membutuhkan pertimbangan dalam membangun terutama untuk kepentigan
bersama. Adapun hal-hal yang harus di pertimbangkan yaitu:
a) Lokasi
Syarat lokasi pembangunan PLTN memiliki tanah yang kuat,
lokasi yang luas, adanya suplai air yang melimpah secara kontinu.
b) Keamanan
Dalam suatu asumsi jika PLTN terjadi suatu kecelakaan. PLTN
harus memiliki sistem keamanan yang berlapis.
c) Politik

d) Ekonomi
e) Budaya
Keuntungan PLTN : 1. Lahan PLTN tidak memerlukan area yang luas, tidak seperti
pembangkit lain semacam Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (angin) atau PLTA yang
memerlukan catchment area yang luas. Namun untuk pendinginan, PLTN memerlukan air
yang banyak, sehingga PLTN biasanya diletakkan di pinggir pantai, yang juga untuk
mencegah terganggunya air minum. 2. Rendah Emisi Karbon PLTN tidak berkontribusi
terhadap emisi karbon. Tak ada emisi CO2 yang dikeluarkan oleh PLTN, karenanya PLTN
tidak menjadi penyebab global warming. 3. Tidak Memproduksi Partikel Polutan PLTN juga
tidak mengeluarkan partikel polutan seperti halnya Pembangkit Thermal dari bahan fosil.
Sehingga tidak menimbulkan pencemaran udara yang dapat menyebabkan hujan asam. 4.
Padat Energi Energi nuklir memiliki intensitas energi yang tertinggi, energi yang sangat besar
diproduksi dari jumlah bahan bakar yang sangat sedikit. 5. Raliable Energi nuklir sangat
reliable, tidak tergantung cuaca, tidak seperti PLT Bayu atau PLTA. 6.Volume Sampah Kecil
Sampah dari energi nulir volumenya relatif kecil. Meskipun demikian sampah ini bersifat
radioaktif. 17 Kekurangan PLTN : 1. Pembuangan Energi Nuklir Pembuangan sampah nuklir
sangat mahal. Karena sampahnya bersifat radioaktif maka harus mendapatkan treatment
khusus sehingga sampahnya tidak mencemari lingkungan. 2. Decomissioning PLTN yang
tidak terpakai tidak bisa begitu saja ditinggalkan. Proses decomisiioning akan memakan
waktu yang lama dan biaya yang besar untuk mencegah terpaparnya lingkungan sekitar dari
sampah radioaktif. 3. Kecelakaan Nuklir Kecelakaan nuklir dapat menyebarkan partikel
radioaktif kelingkungan yang luas. Radiasi ini dapat merusak sel-sel tubuh yang dapat
menyebabkan penyakit atau kematian. Penyakit dapat muncul dalam waktu yang lama
setelah kejadian radiasi.

Anda mungkin juga menyukai