ABSTRACT
Administratively the survey area is part of Halmahera Selatan Regency, Province of Maluku Utara.
Songa-Wayaua (Pele and Padopado) geothermal manifestation lies in the low gravity anomaly that is
associated with altered rock. Geothermal manifestation of Pele and Padopado are controlled by Pele and
Lapan fault structures, trending NE-SW and nearly N-S. High positif gravity anomaly (> 18 mgal) in the
west of Bukit Lansa is considered to be associated with rocks intrusion that acts as heat source for the
geothermal sytem in the area.
ABSTRAK
Daerah penyelidikan termasuk kedalam wilayah kecamatan Bacan Timur, kabupaten Halmahera selatan,
prop.Maluku utara
Manifestasi panasbumi Songa-Wayaua (Pele dan Pado-Pado) terletak pada zona anomali gayaberat
rendah yang berasosiasi dengan batuan ubahan..
Kenampakan manifestasi tsb diatas kepermukaan dikontrol oleh Sesar Pele dan Lapan yang berarah
timulaut-baratdaya dan hampir utara-selatan.
Anomali positf yang relatif tinggi pada anomali bouguer dan sisa ( > 18 mgal) dibarat Bkt.Lansa
diperkirakan merupakan batuan terobosan? (berulang) dan merupakan cairan magma sisa, serta bertindak
sebagai sumber panas untuk sistim panas bumi didaerah Songa (Pele dan Pado-Pado).
Ketebalan lapisan batuan terubahkan diperkirakan berkisar antara 200 s/d 500 meter.
1. PENDAHULUAN
2. METODA PENYELIDIKAN DAN
1.1 Lokasi Daerah Penyelidikan ANALISA DATA
Secara administratif daerah panas bumi Songa- Perbedaan densitas batuan merupakan prinsip
Wayaua, termasuk ke dalam wilayah Kecamatan dasar dalam penyelidikan gayaberat didaerah
Bacan timur, Kabupaten Halmahera selatan., Songa, dimana sumber panas dan daerah
Propinsi Maluku Utara akumulasinya dibawah permukaan bumi dapat
Daerah penyelidikan berada pada posisi geografis menyebabkan perbedaan densitas antara masa
antara 127.60.00 – 127.70.00 bujur timur dan batuan disekitarnya.
0.66.00 – 0.77.00 lintang selatan (Gambar 1).
Hasil dari penyelidikan gayaberat diharapkan
Daerah penyelidikan dapat dicapai dengan
dapat memberikan gambaran bawah permukaan
pesawat terbang dari Bandung-Jakarta-Manado-
seperti struktur –struktur basement, sesar yang
Ternate, kemudian dilanjutkan dengan kapal laut
bertindak sebagai jalur keluarnya fluida-fluida
(feri) selama 8 jam dari Ternate ke lokasi
panas bumi dan batuan terobosan yang bertindak
penyelidikan.
sebagai sumber panas untuk keberadaan suatu
sistim panas bumi
1.2 Penyelidikan Terdahulu
Analisa data gayaberat dilakukan dengan
Beberapa penyelidik terdahulu yang telah
menggunakan program gravity buatan Tatang
melakukan penyelidikan di daerah Tonga-Wayaua
Yohana dengan referensi IGSNI 1971 dan nilai
adalah Leiden. Bemmelen,R.W.Van (1949),
gayaberat dihitung dengan geodetic reference
Muchsin, M.C., 1976., dan Yasin, A., 1980.
system 1980. Hasil pengematan gaya berat
dilapangan diikat dengan harga jaringan gaya
PROCEEDING PEMAPARAN HASIL-HASIL KEGIATAN LAPANGAN DAN NON LAPANGAN TAHUN
2006, PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI
berat DG-0 Bandung (P3G). Selanjutnya anomali Hasil penyelidikan gayaberat berupa nilai density
gaya berat dihitung secara absolut mengacu pada batuan, anomaly geyaberat (regional,bouguer dan
Hochstein (1982). sisa) dan penampang/model anomaly gayaberat.
Perhitungan anomali gayaberat telah dikoreksi
4.1 Densitas Batuan
terrain dengan inner zone (BCD) yang dihitung
dilapangan dan outer zone dihitung dengan Analisa densitas batuan daerah Songa-Wayaua
computer sedangkan terin untuk stasiun dekat laut dilakukan dengan dua cara, yang pertama dengan
diabaikan karena tidak adanya peta batimetrik, menggunakan metoda estimasi dengan cara
walupun demikian pengaruh nya sangat kecil. Parasnis dan yang kedua dilakukan pengukuran
densiti di laboratorium terhadap 7 contoh batuan
3. PERALATAN DAN CARA KERJA yang representatif yang diambil didaerah
LAPANGAN penyelidikan
Selanjutnya hasil penggabungan kedua metoda tsb
Pengukuran gaya berat dilakukan dengan
diatas akan digunakan dalam perhitungan anomali
menggunakan peralatan Gravimeter La Coste &
dan pemodelan gayaberat.
Romberg Tipe D.114, pada titik-titik ukur yang
telah diukur koordinat dan ketinggiannya oleh
4.1.1 Densitas Parasnis
regu topografi sesuai dengan peta rencana kerja.
(lampiran). Gambar 4 memperlihatkan sebaran data dari
kurva (gObs – gN + 0,094h) vs. (0,01277h –
Pengambilan data geyaberat di lakukan dengan
terrain) untuk densitas 1 gr/cm3. Regresi linier
sistim kisaran tertutup (A, B, A) yakni
(least square) terhadap sebaran data
pengukuran selalu diawali dan diakhiri pada titik
memperlihatkan kemiringan garis regresi 2.6056.
tetap yang sama, Base Stasion, (BS), hal ini
dengan demikian nilai densiti batuan daerah
bertujuan untuk mengoreksi kondisi alat yang erat
Songa-Wayaua berdasarkan asumsi metoda
hubungannya dengan kualitas data hasil
Parasnis adalah sebesar 2.6056 gr/cm3.
pengukuran (drift alat). Harga titik amat BS
dilapangan diikat dengan harga DG.0 Bandung,
4.1.2 Variasi Densitas Contoh Batuan Hasil
guna mendapatkan nilai absolut/relatif gayaberat
Laboratorium
titik amat BS dilapangan
Dari hasil pengukuran laboratorium (table 2)
Pelaksanaan pengukuran gayaberat dilakukan
terlihat variasi harga densitas didaerah
dengan sistem kisi-kisi/ grid yang pengukurannya
penyelidikan berkisar antara 2.23 - 2.83 gr/cm3 ,
dilakukan pada setiap titik ukur dengan interval
sedangkan densitas batuan rata-rata untuk daerah
250 meter pada setiap lintasan dan 500-1000 m
Songa-Wayaua adalah 2.46 gr/cm3
untuk titik amat pada jalan raya dan setapak (titik
amat acak). Dari hasil pengukuran densitas batuan tampak
perbedaan densitas antara sediment dan batuan
Total panjang lintasan ukur 44 km atau rata-rata
andesit tidak begitu besar, hal ini
panjang lintasan 6.2 km. Lintasan ukur berarah
mengindikasikan bahwa batuan sedimen tsb diatas
N300oE dengan jarak antara lintasan 1000 meter
telah megalami kompaksi sedangkan batuan
Selain itu juga dilakukan pengambilanl contoh
andesit dipermukaan telah mengalami pelapukan
batuan yang representatif dari setiap lokasi pada
ataupuan terubahkan sedikit.
singkapan batuan yang berbeda dan masih segar.
Dengan mempertimbangkan data densitas conto
4. HASIL PENYELIDIKAN GAYA BERAT batuan hasil pengukuran di laboratorium dan hasil
estimasi Parasnis, maka perhitungan anomali
Titik amat gayaberat berjumlah 240 titik (gambar
gayaberat dilakukan dengan mengunakan nilai
2) yang tersebar pada lintasan random/acak dan 7
densitas 2.6 g/cm3, hal ini dilakukan dengan
lintasan ukur kisi
asumsi batuan sekis merupakan batuan dasar
Jumlah contoh batuan yang terkumpul sebanyak
didaerah penyelidikan.
18 buah, sedangkan untuk pengukuran density di
laboratorium setelah diseleksi terkumpul 7 contoh
batuan.
PROCEEDING PEMAPARAN HASIL-HASIL KEGIATAN LAPANGAN DAN NON LAPANGAN TAHUN
2006, PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI
anomali sedang (102 – 128 mgal) yang tampak ujung barat lintasan regional RC, kondisi
mendominasi daerah penyelidikan tersebar dari demikian diperkirakan berkaitan dengan zona
barat sampai ke timur. ubahan yang cukup intensif disekitar lokasi yang
disebutkan diatas, hal ini ditandai dengan
Mata air panas Pado-Pado, Pele-Pele, dan
ditemukannya batuan ubahan seperti telah
Babalelansa, seperti halnya pada anomali regional
disebutkan sebelumnya disekitar mata air panas
rendah, juga tampak pada daerah zona anomali
Pele-Pele, dan Bkt Lansa, ataupun berhubungan
Bouguer rendah, akan tetapi dengan luas zona
dengan daerah akumulasi air dingin (sekitar
anomali yang relatif lebih kecil bila dibandingkan
Telaga Songa) akibat adanya rekahan-rekahan
dengan zona anomali regional rendah. Secara
ditubuh batuan vulkanik dan sedimen.
geologi daerah anomali rendah ini diperkirakan
Seperti halnya pada anomali gayaberat regional
berkaitan dengan zona ubahan (seperti disebutkan
dan bouguer mata air panas (m.a.p.) Pado-Pado,
diatas), dan pelapukan dari batuan vulkanik,
Pele-Pele, dan Babalelansa juga terdapat pada
metamorfik ataupun sedimen, sedangkan anomali
daerah zona anomali gayaberat sisa rendah (< – 2
tinggi dibarat dan timur diperkirakan berkaitan
mgal ) akan tetapi dengan luas zona anomali yang
dengan batuan vulkanik andesit, (dan batuan
relatif lebih besar bila dibandingkan dengan zona
terobosan) dari Bk,Lansa di barat dan Bk. Bibinoi
anomali bouguer rendah.
di timur. Seperti halnya anomali regional, daerah
anomali bouguer sedang juga ditempati oleh
5.4. Struktur
batuan vulkanik dan sedimen.
Struktur sesar/kelurusan gayaberat didaerah
5.3. Anomali Sisa penyelidikan dicirikan dengan adanya kelurusan
kontur kerapatan kontur dan pembelokan kontur
Gambar 5 memperlihatkan peta anomali sisa
yang cukup tajam ditempat-tempat tertentu serta
orde-2 daerah Songa-Wayaua.
pengkutuban anomali gaya berat sisa (positif dan
Anomali sisa rendah (– 2 s/d < – 8 mgal) tersebar
negatif). Secara umum kerapatan kontur dan
di barat dan berlanjut ke timur selatan daerah
liniasi anomali gaya berat regional ( gbr. 3)
penyelidikan dan merefleksikan batuan dibawah
didaerah penyelidikan berarah timurlaut –
permukaan daerah tsb disusun oleh batuan
baratdaya searah dengan struktur regional daerah
vulkanik terubahkan, sedimen vulkanik dan
tsb diatas, hal ini mencirikan adanya struktur
aluvium.
sesar yang berarah timurlaut – baratdaya disekitar
Anomali sisa sedang (– 2 s/d 18 mga)l tersebar desa Songa – Wayaua seperti tampak pada peta
dibarat dan tengah timur daerah penyelidikan, geologi regional daerah Bacan (Yasin 1980), akan
mengapit daerah anomali rendah dibagian barat. tetapi dilapangan tidak ditemukan indikasi adanya
Anomali sedang ini menggambarkan batuan sesar tsb. Kemungkinan sesar ini merupakan sesar
bawah permukaan terdiri dari batuan vulkanik tua yang keberadaannya telah tertutup oleh batuan
(lapuk dan segar), sedimen dan metamorfik (sekis sedimen. Sedangkan arah lineasi pada anomali
di selatan barat). bouger dan sisa tampak tidak beraturan, selain itu
Anomali sisa tinggi (> 18 mgal) tampak berupa juga tampak kerapatan dan pembelokan kontur
pengkutuban (positif) di barat Bkt.Lansa di sekitar anomali yang cukup tajam yang disertai
titik amat E1000 s/d E2000. Pengkutuban positif pengkutuban anomali positif dan negatif
yang tampak disekitar titik amat tsb diatas dibeberapa tempat sekitar mata air panas (gambar
mencirikan adanya suatu tubuh/masa batuan yang 4 dan 5), kondisi demikian menandakan struktur
berupa batuan intrusi? dibawah permukaan (sesar) didaerah penyelidikan cukup komplek.
dengan densiti relatif lebih besar dari batuan Pengkutuban anomali positif dan negatif disekitar
sekitarnya. Keberadaan batuan intrusi tsb juga mata air panas tsb diatas mempertegas adanya
didukung dengan kenampakan dilapangan struktur-struktur sesar yang berarah timurlaut –
(geologi permukaan) yang berupa batuan andesit baratdaya yang diperkirakan mengontrol
disekitar titik amat tsb diatas. kenampakan manifestasi panas bumi didaerah
Songa-Wayaua.
Selain pengkutuban positif juga tampak
pengutuban negatif di utara dan selatan Berdasarkan karakteristik dari pola kontur ketiga
Bkt.Lansa, sekitar mata air panas Pele-Pele dan di anomali tsb diatas diperkirakan terdapat 5 (lima )
PROCEEDING PEMAPARAN HASIL-HASIL KEGIATAN LAPANGAN DAN NON LAPANGAN TAHUN
2006, PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI
struktur sesar didaerah penyelidikan, diantaranya yang tedapat disekitar mata air panas Pele-Pele.
tiga ( 3 ) berarah timurlaut- baratdaya, dan Kedalaman batuan ubahan tersebut diperkirakan
masing-masing satu berarah baratlaut-tenggara berkisar antara < 200 m disekitar mata aipanas
dan hampir utara-selatan. Selanjutnya tiga sesar Pele-pele dan menebal sampai < 500 m kearah
yang berarah timurlaut barat-daya tsb berturut- baratdaya. Model gayaberat juga menunjukkan
turut disebut (dari timur ke barat) sesar Tonga, makin ke timurlaut laut batuan dasar metamorfik
Sesar Pele dan Sesar Tawa. Sesar yang berarah cenderung menipis ketebalannya dibandingkan
baratlaut-tenggara disebut sesar Lansa, sedangkan kearah baratdaya.
sesar yang berarah hampir utara-selatan disebut
sesar Lapan. 6. SIMPULAN
Ketiga anomali gayaberat (regional, bouguer dan
5.5 PEMODELAN GAYA BERAT
sisa) menunjukkan manifestasi panasbumi daerah
Pemodelan gayaberat dibuat melalui penampang Songa-Wayaua terdapat pada zona anomali gaya
CD (gambar 7) dengan arah baratdaya-timurlaut, berat rendah.
yang memotong mulai dari Bkt,Lansa sampai Kelurusan, pembelokan, dan pengkutuban
MAP Pele Pesisir. Pemodelan tsb dimaksudkan anomali negatif dan positif mengindikasikan
untuk memberikan gambaran geologi bawah adanya 5 (lima) struktur sesar bawah permukaan
permukaan terutama batuan terobosan yang yang berarah timurlaut-baratdaya, baratlaut-
diperkirakan sebagai sumber panas untuk sistim tenggara dan hampir utara selatan..
panas bumi didaerah Songa-Wayaua. Model Kenampakan manifestasi Panasbumi Songa (
geologi bawah permukaan pada penampang CD MAP Pele dan Pado-Pado ) kepermukaan
memperlihatkan kondisi adanya batuan terobosan diperkirakan dikontrol oleh sesar Pele dan Lapan
berulang dibagian tengah penampang yang yang masing-masing berarah timulaut-baratdaya
ditandai dengan 2 (dua) nilai densiti kontras dan hampir utara-selatan.
positif yang berbeda. Yang pertama batuan Ketebalan lapisan batuan terubahkan diperkirakan
terobosan dengan densiti kontras 0.45 gr/cm3 , berkisar antara 200 s/d 500 meter.
kemudian batuan tsb diterobos oleh batuan lain Anomali positf yang relatif tinggi pada anomali
dengan densiti kontras 0.76 gr/cm3 . Relatif bouguer dan sisa ( > 18 mgal) dibarat Bkt.Lansa
besarnya nilai densiti kontras kedua batuan tsb diperkirakan merupakan batuan terobosan?
diperkirakan disebabkan oleh adanya cairan (berulang) yang merupakan cairan magma sisa,
(fluida) yang mempunyai densiti cukup besar dan dan bertindak sebagai sumber panas untuk sistim
mengisi pori-pori batuan intrusi tsb sehingga panas bumi didaerah Songa (Pele dan Pado-Pado).
memperbesar nilai densiti kedua batuan tsb diatas
( Laughin, 1982). Keberadaan cairan fluida UCAPAN TERIMAKASIH
disekitar batuan terobosan tsb juga didukung oleh
relatif tingginya nilai anomali geokimia (Hg) Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan
disekitar batuan terobosan tsb. Kedua Batuan terima kasih sebesar-besarnya kepada Pusat
terobosan ( batuan intermediate/andesit ? dan Sumber Daya Geologi dan Rekan-rekan para Ahli
atau batuan basa? ) yang diperkirakan merupakan Geologi/Geofisika yang telah memberikan batuan
cairan magma sisa menerobos batuan dasar dan kontribusi yang berharga kepada penulis
(basement) metamorfik (sekis) dan batuan dalam memberikan masukan saat penulisan
vulkanik lainnya yang berumur lerbih tua dan makalah ini. Penulis juga ingin mengucapkan
mempunyai densiti kontras yang relatif kecil bila terimakasih kepada teman-teman surveyor yang
dibandingkan dengan kedua batuan terobosan tsb telah memberikan bantuan dalam penggambaran.
diatas. Batuan terobosan yang kedua (bersifat
basa?) diperkirakan terdapat pada kedalaman
200-300 m. dari dari muka tanah setempat dengan DAFTAR PUSTAKA
ketebalan kurang dari 1500 m. Dibagian timur laut
penampang tampak batuan dengan densiti kontras 1. Aquila. L.G.,1977: Magnetic and Gravity
negatif - 0.68 gr/cm3 . Batuan tsb diperkirakan surveys Suriagao Geothermal Field, The
marupakan batuan vulkanik yang terubahkan kuat Comvol letter, v.IV, No 5 & 6
berupa kaolinit, ilit, haloysit dan monmorilonit
PROCEEDING PEMAPARAN HASIL-HASIL KEGIATAN LAPANGAN DAN NON LAPANGAN TAHUN
2006, PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI
LOKASI PENYELIDIKAN
6 59
A-4000 MAP Pelebesar
T -5
T-6 Teluk Lapan
Y-1
Y-3 Tg.Gotuto
9924000 F-1000
MAP PelePesisir
Y-7 Y-5
G-3000 R-11
F-2000
R-10 Bibinoi
F-3000 G-4000 MAP Babalelansa
R-9
KETERANGAN :
G-5000 R-23
F-4000
E-1000 R-8
R-7 R-24
E-2000 F-5000
BK. LANSA
9922000 E-3000 F-6000 R-1 R-6 R-25
D-2000
R-26
E-4000 Songa R-5
D-3000 BS F-7000
R-2 R-4
C-1000
D-4000
E-5000
A-3000
E-6000
R-3
R-12
R-27 Titik pengukuran
D-5000
C-2000 R-28
D-6000 E-7000
B-1000 R-13
C-3000
9920000 B-2000 C-4000
D-7000
R-14
R-15
R-29
Mata air panas
B-3000 D-8000 R-30
C-5000
B-4000 C-6000 R-31
B-5050 C-7000 Talaga Songa
B-6000
R-32
Jalan
BK. JERE
9918000 Wayaua
R-33 R-37
2 82 R-36 R-38
R-34
R-35
Kontur Topografi
9916000 Sungai
346000 348000 350000 352000 354000 356000 358000
Densitas Parasnis
200
160
140
120
100
80
60
40
20
0
-3 -1 1 3 5 7 9 11 13 15 17 19
MAP PADO-PADO N
9926000 P. Gamjaha
BK. LANSA
9922000
Songa Kontur Anomali Gaya Berat
Titik pengukuran
Jalan
9916000 Sungai
346000 348000 350000 352000 354000 356000 358000
9922000
BK. LANSA Kontur Anomali Gaya Berat
Songa
Titik pengukuran
Jalan
Sungai
9916000
346000 348000 350000 352000 354000 356000 358000
A-8000
BK. GENEM
PETA GAYA BERAT ANOMALI SISA
682 Y-10
T-8 ORDE 2 DENSITI: 2.6 gr/cm3
9928000 Y-12 A-7000
Y-14 DAERAH PANAS BUMI
Y-16
Y-20
Y-18
Y-24 Y-22
T-10 SONGA-WAYAUA
Y-26
Y-28 A-6000 KEC BACAN TIMUR
T-12
MAP.Pado-Pado
MALUKU UTARA
A-5000
P. Gamjaha
9926000 RC-1
RC-3
RC-5
A-4000 MAP.Pelebesar
659
D
T-5 MAP.Pelepesisir
T-6 Teluk Lapan
Y-1
9924000 F-1000 Y-5
Y-3 Tg. Gotuto
KETERANGAN :
Y-7
G-3000 R-11
F-2000 Bibi noi
R-10
G-4000
MAP.Babalelansa
F-3000
R-9
E-1000
F-4000
G-5000
R-7
R-8
R-23
-6 -4 -2 0 10 12 14 30 mgal
E-2000 F-5000 R-24
BK. LANSA
9922000 C D-2000
E-3000 F-6000 R-1 R-6 R-25
R-26
E-4000 Songa R-5
D-3000 BS F-7000
R-2 R-4
E-5000 R-3
D-4000 R-27
C-1000 A-3000
E-6000 R-12 Kontur Anomali Gaya Berat
D-5000
C-2000 R-28
D-6000 E-7000
B-1000 R-13
9920000 B-2000
C-3000
D-7000
R-29 Titik pengukuran
C-4000 R-14
R-15
B-3000 D-8000 R-30
C-5000
B-4000 C-6000 R-31
Mata air panas
B-5050 C-7000 Talaga Songa
B-6000
R-32 Garis Struktur
BK. JERE
9918000 Wayaua
R-33 R-37
282 R-36 R-38
R-34
R-35 Kontur Topografi
Jalan
9916000
346000 348000 350000 352000 354000 356000 358000 Sungai
baratdaya timurlaut
0
depth (m)
1000
2000
batuan ubahan (vulkanik) dan sedimen batuan terobosan (transisi/intermediate)
batuan terobosan (basa?) batuan dasar metamorf (metamorphic basement)
3000
0 675 1350 2025 2700 3375 4050 4725 5400 6075 6750
Gambar 7. Model gaya berat 2-D (atas), dan model geologi (bawah)
penampang CD daerah panas bumi Pele-Pele, Tonga -
Wayaua, P.Bacan