Anda di halaman 1dari 10

PROCEEDING PEMAPARAN HASIL-HASIL KEGIATAN LAPANGAN DAN NON LAPANGAN

TAHUN 2006, PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI

ANOMALI GAYABERAT DAERAH PANAS BUMI SONGA-WAYAUA, P.BACAN


KAB. HALMAHERA SELATAN-PROPINSI MALUKU UTARA

Alanda Idral, Liliek R.Rusli


Kelompok Program Penelitian Panas Bumi

ABSTRACT

Administratively the survey area is part of Halmahera Selatan Regency, Province of Maluku Utara.
Songa-Wayaua (Pele and Padopado) geothermal manifestation lies in the low gravity anomaly that is
associated with altered rock. Geothermal manifestation of Pele and Padopado are controlled by Pele and
Lapan fault structures, trending NE-SW and nearly N-S. High positif gravity anomaly (> 18 mgal) in the
west of Bukit Lansa is considered to be associated with rocks intrusion that acts as heat source for the
geothermal sytem in the area.
ABSTRAK

Daerah penyelidikan termasuk kedalam wilayah kecamatan Bacan Timur, kabupaten Halmahera selatan,
prop.Maluku utara
Manifestasi panasbumi Songa-Wayaua (Pele dan Pado-Pado) terletak pada zona anomali gayaberat
rendah yang berasosiasi dengan batuan ubahan..
Kenampakan manifestasi tsb diatas kepermukaan dikontrol oleh Sesar Pele dan Lapan yang berarah
timulaut-baratdaya dan hampir utara-selatan.
Anomali positf yang relatif tinggi pada anomali bouguer dan sisa ( > 18 mgal) dibarat Bkt.Lansa
diperkirakan merupakan batuan terobosan? (berulang) dan merupakan cairan magma sisa, serta bertindak
sebagai sumber panas untuk sistim panas bumi didaerah Songa (Pele dan Pado-Pado).
Ketebalan lapisan batuan terubahkan diperkirakan berkisar antara 200 s/d 500 meter.

Key words: Songa-Wayaua, P. Bacan, Maluku Utara, gayaberat, anomali, sesar,

1. PENDAHULUAN
2. METODA PENYELIDIKAN DAN
1.1 Lokasi Daerah Penyelidikan ANALISA DATA
Secara administratif daerah panas bumi Songa- Perbedaan densitas batuan merupakan prinsip
Wayaua, termasuk ke dalam wilayah Kecamatan dasar dalam penyelidikan gayaberat didaerah
Bacan timur, Kabupaten Halmahera selatan., Songa, dimana sumber panas dan daerah
Propinsi Maluku Utara akumulasinya dibawah permukaan bumi dapat
Daerah penyelidikan berada pada posisi geografis menyebabkan perbedaan densitas antara masa
antara 127.60.00 – 127.70.00 bujur timur dan batuan disekitarnya.
0.66.00 – 0.77.00 lintang selatan (Gambar 1).
Hasil dari penyelidikan gayaberat diharapkan
Daerah penyelidikan dapat dicapai dengan
dapat memberikan gambaran bawah permukaan
pesawat terbang dari Bandung-Jakarta-Manado-
seperti struktur –struktur basement, sesar yang
Ternate, kemudian dilanjutkan dengan kapal laut
bertindak sebagai jalur keluarnya fluida-fluida
(feri) selama 8 jam dari Ternate ke lokasi
panas bumi dan batuan terobosan yang bertindak
penyelidikan.
sebagai sumber panas untuk keberadaan suatu
sistim panas bumi
1.2 Penyelidikan Terdahulu
Analisa data gayaberat dilakukan dengan
Beberapa penyelidik terdahulu yang telah
menggunakan program gravity buatan Tatang
melakukan penyelidikan di daerah Tonga-Wayaua
Yohana dengan referensi IGSNI 1971 dan nilai
adalah Leiden. Bemmelen,R.W.Van (1949),
gayaberat dihitung dengan geodetic reference
Muchsin, M.C., 1976., dan Yasin, A., 1980.
system 1980. Hasil pengematan gaya berat
dilapangan diikat dengan harga jaringan gaya
PROCEEDING PEMAPARAN HASIL-HASIL KEGIATAN LAPANGAN DAN NON LAPANGAN TAHUN
2006, PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI

berat DG-0 Bandung (P3G). Selanjutnya anomali Hasil penyelidikan gayaberat berupa nilai density
gaya berat dihitung secara absolut mengacu pada batuan, anomaly geyaberat (regional,bouguer dan
Hochstein (1982). sisa) dan penampang/model anomaly gayaberat.
Perhitungan anomali gayaberat telah dikoreksi
4.1 Densitas Batuan
terrain dengan inner zone (BCD) yang dihitung
dilapangan dan outer zone dihitung dengan Analisa densitas batuan daerah Songa-Wayaua
computer sedangkan terin untuk stasiun dekat laut dilakukan dengan dua cara, yang pertama dengan
diabaikan karena tidak adanya peta batimetrik, menggunakan metoda estimasi dengan cara
walupun demikian pengaruh nya sangat kecil. Parasnis dan yang kedua dilakukan pengukuran
densiti di laboratorium terhadap 7 contoh batuan
3. PERALATAN DAN CARA KERJA yang representatif yang diambil didaerah
LAPANGAN penyelidikan
Selanjutnya hasil penggabungan kedua metoda tsb
Pengukuran gaya berat dilakukan dengan
diatas akan digunakan dalam perhitungan anomali
menggunakan peralatan Gravimeter La Coste &
dan pemodelan gayaberat.
Romberg Tipe D.114, pada titik-titik ukur yang
telah diukur koordinat dan ketinggiannya oleh
4.1.1 Densitas Parasnis
regu topografi sesuai dengan peta rencana kerja.
(lampiran). Gambar 4 memperlihatkan sebaran data dari
kurva (gObs – gN + 0,094h) vs. (0,01277h –
Pengambilan data geyaberat di lakukan dengan
terrain) untuk densitas 1 gr/cm3. Regresi linier
sistim kisaran tertutup (A, B, A) yakni
(least square) terhadap sebaran data
pengukuran selalu diawali dan diakhiri pada titik
memperlihatkan kemiringan garis regresi 2.6056.
tetap yang sama, Base Stasion, (BS), hal ini
dengan demikian nilai densiti batuan daerah
bertujuan untuk mengoreksi kondisi alat yang erat
Songa-Wayaua berdasarkan asumsi metoda
hubungannya dengan kualitas data hasil
Parasnis adalah sebesar 2.6056 gr/cm3.
pengukuran (drift alat). Harga titik amat BS
dilapangan diikat dengan harga DG.0 Bandung,
4.1.2 Variasi Densitas Contoh Batuan Hasil
guna mendapatkan nilai absolut/relatif gayaberat
Laboratorium
titik amat BS dilapangan
Dari hasil pengukuran laboratorium (table 2)
Pelaksanaan pengukuran gayaberat dilakukan
terlihat variasi harga densitas didaerah
dengan sistem kisi-kisi/ grid yang pengukurannya
penyelidikan berkisar antara 2.23 - 2.83 gr/cm3 ,
dilakukan pada setiap titik ukur dengan interval
sedangkan densitas batuan rata-rata untuk daerah
250 meter pada setiap lintasan dan 500-1000 m
Songa-Wayaua adalah 2.46 gr/cm3
untuk titik amat pada jalan raya dan setapak (titik
amat acak). Dari hasil pengukuran densitas batuan tampak
perbedaan densitas antara sediment dan batuan
Total panjang lintasan ukur 44 km atau rata-rata
andesit tidak begitu besar, hal ini
panjang lintasan 6.2 km. Lintasan ukur berarah
mengindikasikan bahwa batuan sedimen tsb diatas
N300oE dengan jarak antara lintasan 1000 meter
telah megalami kompaksi sedangkan batuan
Selain itu juga dilakukan pengambilanl contoh
andesit dipermukaan telah mengalami pelapukan
batuan yang representatif dari setiap lokasi pada
ataupuan terubahkan sedikit.
singkapan batuan yang berbeda dan masih segar.
Dengan mempertimbangkan data densitas conto
4. HASIL PENYELIDIKAN GAYA BERAT batuan hasil pengukuran di laboratorium dan hasil
estimasi Parasnis, maka perhitungan anomali
Titik amat gayaberat berjumlah 240 titik (gambar
gayaberat dilakukan dengan mengunakan nilai
2) yang tersebar pada lintasan random/acak dan 7
densitas 2.6 g/cm3, hal ini dilakukan dengan
lintasan ukur kisi
asumsi batuan sekis merupakan batuan dasar
Jumlah contoh batuan yang terkumpul sebanyak
didaerah penyelidikan.
18 buah, sedangkan untuk pengukuran density di
laboratorium setelah diseleksi terkumpul 7 contoh
batuan.
PROCEEDING PEMAPARAN HASIL-HASIL KEGIATAN LAPANGAN DAN NON LAPANGAN TAHUN
2006, PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI

4.2 ANOMALI GAYA BERAT akibat panas dibawah permukaan, sedangkan


anomali tinggi diperkirakan berkaitan batuan
intrusi dibawah permukaan yang mungkin
Hasil penyelidikan gayaberat ditampilkan berupa:
merupakan sumber panas untuk adanya suatu
anomali regional, Bouguer, dan sisa (gambar 4
sistim panas bumi didaerah penyelidikan.
s/d 6) serta penampang/model gayaberat, dengan
densitas 2.6 gr/cm3.
5.1 Anomali Regional
4.2.1 Anomali Gayaberat Regional Anomali regional ( gambar 4 ) memperlihatkan
kelurusan pola liniasi anomali yang searah dengan
Anomali gayaberat regional (gambar 4)
struktur regional P. Bacan, yakni timurlaut-
memperlihatkan harga anomali berkisar antara >
baratdaya. Dengan demikian pola anomali
134 mgal sampai < 106mgal. Anomali tinggi
regional ini mempertegas adanya struktur regional
terdapat di ujung timur daerah penyelidikan,
(sesar) dengan arah seperti tsb diatas sebagaimana
sedangkan anomali regional rendah tampak di
disebutkan oleh Yasin (1980) . Anomali
sebelah barat diapit oleh anomali sedang dibagian
gayaberat regional tinggi (> 134 mga)
tengah dan di ujung utara bagian barat. Anomali
memperlihatkan nilai anomali yang membesar
regional memperlihatkan arah/pola timurlaut
kearah timur, kondisi demikian mengindikasikan
baratdaya.
bahwa dibawah permukaan pada kedalaman yang
sangat dalam terdapat batuan yang kompak
4.2.2 Anomali Gayaberat Bouguer
dengan densiti yang relatif lebih besar dari daerah
Anomali Bouguer (gambar 5) tinggi sebesar > sekitarnya. Batuan tsb diperkirakan merupakan
126 mgal tampak dibagian timur dan sedikit di batuan vulkanik andesit? dari Bk. Bibinoi yang
bagian barat daerah penyelidikan, sedangkan terdapat di timur daerah penyelidikan. Anomali
anomali Bouguer rendah sebesar < 102 mgal sedang (106 – 134 mgal) yang mendominasi
tampak di bagian tengah daerah penyelidikan, anomali regional diperkirakan ditempati olah
diapit oleh anomali sedang (102-126m.gal). batuan vulkanik lapuk dan batuan sedimen,
Anomali Bouguer memperlihatkan pola yang sedangkan anomali rendah (< 106 mgal)
tidak beraturan, kondisi demikian menggambarkan dikedalaman terdapat batuan
mengindikasikan struktur geologi didaerah terubahkan.
penyelidilan cukup komplek.
Manifestasi panas bumi didaerah Songa yang
berupa mata air panas (m.a.p.) Pado-Pado
4.2.3 Anomali Gayaberat Sisa
(diutara), Pele-Pele (Pele Pesisir dan Pele Besar,
Hasil pengamatan gayaberat memperlihatkan nilai ditengah utara), dan Babalelansa (utara paling
tertinggi untuk anomali sisa (gambar 6) sebesar selatan) terdapat pada daerah zona anomali
> 12 mgal terakumulasi dibagian barat tengah gayaberat regional rendah (104 mgal), daerah tsb
daerah penyelidikan. Anomali rendah dengan merupakan daerah yang telah terubahkan secara
nilai – 2 sampai minus < 6 mgal tampak dibagian geologi yang diindikasikan dengan adanya
barat diapit oleh anomali sisa sedang (– 2 s/d 12 ubahan berupa kaolinit, ilit, haloysit dan
mgal), di ujung barat dan timur daerah monmorilonit.
penyelidikan.
Seperti halnya anomali bouguer pola anomali sisa 5.2 Anomali Bouguer
juga memperlihatkan pola yang tidak beraturan,
Anomali bouguer rendah (< 102 m.gal), gambar 4,
yang mengindikasikan struktur geologi lokal
tampak di bagian barat pada tiga lokasi yakni
didaerah penyelidilan relatif cukup komplek.
disekitar lintasan regional RC, diujung barat
antara lintasan gridding B s/d G dan disekitar P,
5. PEMBAHASAN
Gamjaha.
Pada penyelidikan panas bumi anomali gayaberat
Anomali bouguer tinggi ( > 128 mgal), tampak di
yang menarik untuk dianalisa dan diperkirakan
dua lokasi yaitu di sebelah barat Bk Lansa (
berkaitan dengan sistim panas bumi adalah
sekitar E1000-E2000), dan diujung timur lintasan
anomali rendah dan tinggi. Anomali rendah
gridding sekitar daerah Telaga Songa. Sedangkan
diperkirakan berhubungan dengan zona ubahan
PROCEEDING PEMAPARAN HASIL-HASIL KEGIATAN LAPANGAN DAN NON LAPANGAN TAHUN
2006, PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI

anomali sedang (102 – 128 mgal) yang tampak ujung barat lintasan regional RC, kondisi
mendominasi daerah penyelidikan tersebar dari demikian diperkirakan berkaitan dengan zona
barat sampai ke timur. ubahan yang cukup intensif disekitar lokasi yang
disebutkan diatas, hal ini ditandai dengan
Mata air panas Pado-Pado, Pele-Pele, dan
ditemukannya batuan ubahan seperti telah
Babalelansa, seperti halnya pada anomali regional
disebutkan sebelumnya disekitar mata air panas
rendah, juga tampak pada daerah zona anomali
Pele-Pele, dan Bkt Lansa, ataupun berhubungan
Bouguer rendah, akan tetapi dengan luas zona
dengan daerah akumulasi air dingin (sekitar
anomali yang relatif lebih kecil bila dibandingkan
Telaga Songa) akibat adanya rekahan-rekahan
dengan zona anomali regional rendah. Secara
ditubuh batuan vulkanik dan sedimen.
geologi daerah anomali rendah ini diperkirakan
Seperti halnya pada anomali gayaberat regional
berkaitan dengan zona ubahan (seperti disebutkan
dan bouguer mata air panas (m.a.p.) Pado-Pado,
diatas), dan pelapukan dari batuan vulkanik,
Pele-Pele, dan Babalelansa juga terdapat pada
metamorfik ataupun sedimen, sedangkan anomali
daerah zona anomali gayaberat sisa rendah (< – 2
tinggi dibarat dan timur diperkirakan berkaitan
mgal ) akan tetapi dengan luas zona anomali yang
dengan batuan vulkanik andesit, (dan batuan
relatif lebih besar bila dibandingkan dengan zona
terobosan) dari Bk,Lansa di barat dan Bk. Bibinoi
anomali bouguer rendah.
di timur. Seperti halnya anomali regional, daerah
anomali bouguer sedang juga ditempati oleh
5.4. Struktur
batuan vulkanik dan sedimen.
Struktur sesar/kelurusan gayaberat didaerah
5.3. Anomali Sisa penyelidikan dicirikan dengan adanya kelurusan
kontur kerapatan kontur dan pembelokan kontur
Gambar 5 memperlihatkan peta anomali sisa
yang cukup tajam ditempat-tempat tertentu serta
orde-2 daerah Songa-Wayaua.
pengkutuban anomali gaya berat sisa (positif dan
Anomali sisa rendah (– 2 s/d < – 8 mgal) tersebar
negatif). Secara umum kerapatan kontur dan
di barat dan berlanjut ke timur selatan daerah
liniasi anomali gaya berat regional ( gbr. 3)
penyelidikan dan merefleksikan batuan dibawah
didaerah penyelidikan berarah timurlaut –
permukaan daerah tsb disusun oleh batuan
baratdaya searah dengan struktur regional daerah
vulkanik terubahkan, sedimen vulkanik dan
tsb diatas, hal ini mencirikan adanya struktur
aluvium.
sesar yang berarah timurlaut – baratdaya disekitar
Anomali sisa sedang (– 2 s/d 18 mga)l tersebar desa Songa – Wayaua seperti tampak pada peta
dibarat dan tengah timur daerah penyelidikan, geologi regional daerah Bacan (Yasin 1980), akan
mengapit daerah anomali rendah dibagian barat. tetapi dilapangan tidak ditemukan indikasi adanya
Anomali sedang ini menggambarkan batuan sesar tsb. Kemungkinan sesar ini merupakan sesar
bawah permukaan terdiri dari batuan vulkanik tua yang keberadaannya telah tertutup oleh batuan
(lapuk dan segar), sedimen dan metamorfik (sekis sedimen. Sedangkan arah lineasi pada anomali
di selatan barat). bouger dan sisa tampak tidak beraturan, selain itu
Anomali sisa tinggi (> 18 mgal) tampak berupa juga tampak kerapatan dan pembelokan kontur
pengkutuban (positif) di barat Bkt.Lansa di sekitar anomali yang cukup tajam yang disertai
titik amat E1000 s/d E2000. Pengkutuban positif pengkutuban anomali positif dan negatif
yang tampak disekitar titik amat tsb diatas dibeberapa tempat sekitar mata air panas (gambar
mencirikan adanya suatu tubuh/masa batuan yang 4 dan 5), kondisi demikian menandakan struktur
berupa batuan intrusi? dibawah permukaan (sesar) didaerah penyelidikan cukup komplek.
dengan densiti relatif lebih besar dari batuan Pengkutuban anomali positif dan negatif disekitar
sekitarnya. Keberadaan batuan intrusi tsb juga mata air panas tsb diatas mempertegas adanya
didukung dengan kenampakan dilapangan struktur-struktur sesar yang berarah timurlaut –
(geologi permukaan) yang berupa batuan andesit baratdaya yang diperkirakan mengontrol
disekitar titik amat tsb diatas. kenampakan manifestasi panas bumi didaerah
Songa-Wayaua.
Selain pengkutuban positif juga tampak
pengutuban negatif di utara dan selatan Berdasarkan karakteristik dari pola kontur ketiga
Bkt.Lansa, sekitar mata air panas Pele-Pele dan di anomali tsb diatas diperkirakan terdapat 5 (lima )
PROCEEDING PEMAPARAN HASIL-HASIL KEGIATAN LAPANGAN DAN NON LAPANGAN TAHUN
2006, PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI

struktur sesar didaerah penyelidikan, diantaranya yang tedapat disekitar mata air panas Pele-Pele.
tiga ( 3 ) berarah timurlaut- baratdaya, dan Kedalaman batuan ubahan tersebut diperkirakan
masing-masing satu berarah baratlaut-tenggara berkisar antara < 200 m disekitar mata aipanas
dan hampir utara-selatan. Selanjutnya tiga sesar Pele-pele dan menebal sampai < 500 m kearah
yang berarah timurlaut barat-daya tsb berturut- baratdaya. Model gayaberat juga menunjukkan
turut disebut (dari timur ke barat) sesar Tonga, makin ke timurlaut laut batuan dasar metamorfik
Sesar Pele dan Sesar Tawa. Sesar yang berarah cenderung menipis ketebalannya dibandingkan
baratlaut-tenggara disebut sesar Lansa, sedangkan kearah baratdaya.
sesar yang berarah hampir utara-selatan disebut
sesar Lapan. 6. SIMPULAN
Ketiga anomali gayaberat (regional, bouguer dan
5.5 PEMODELAN GAYA BERAT
sisa) menunjukkan manifestasi panasbumi daerah
Pemodelan gayaberat dibuat melalui penampang Songa-Wayaua terdapat pada zona anomali gaya
CD (gambar 7) dengan arah baratdaya-timurlaut, berat rendah.
yang memotong mulai dari Bkt,Lansa sampai Kelurusan, pembelokan, dan pengkutuban
MAP Pele Pesisir. Pemodelan tsb dimaksudkan anomali negatif dan positif mengindikasikan
untuk memberikan gambaran geologi bawah adanya 5 (lima) struktur sesar bawah permukaan
permukaan terutama batuan terobosan yang yang berarah timurlaut-baratdaya, baratlaut-
diperkirakan sebagai sumber panas untuk sistim tenggara dan hampir utara selatan..
panas bumi didaerah Songa-Wayaua. Model Kenampakan manifestasi Panasbumi Songa (
geologi bawah permukaan pada penampang CD MAP Pele dan Pado-Pado ) kepermukaan
memperlihatkan kondisi adanya batuan terobosan diperkirakan dikontrol oleh sesar Pele dan Lapan
berulang dibagian tengah penampang yang yang masing-masing berarah timulaut-baratdaya
ditandai dengan 2 (dua) nilai densiti kontras dan hampir utara-selatan.
positif yang berbeda. Yang pertama batuan Ketebalan lapisan batuan terubahkan diperkirakan
terobosan dengan densiti kontras 0.45 gr/cm3 , berkisar antara 200 s/d 500 meter.
kemudian batuan tsb diterobos oleh batuan lain Anomali positf yang relatif tinggi pada anomali
dengan densiti kontras 0.76 gr/cm3 . Relatif bouguer dan sisa ( > 18 mgal) dibarat Bkt.Lansa
besarnya nilai densiti kontras kedua batuan tsb diperkirakan merupakan batuan terobosan?
diperkirakan disebabkan oleh adanya cairan (berulang) yang merupakan cairan magma sisa,
(fluida) yang mempunyai densiti cukup besar dan dan bertindak sebagai sumber panas untuk sistim
mengisi pori-pori batuan intrusi tsb sehingga panas bumi didaerah Songa (Pele dan Pado-Pado).
memperbesar nilai densiti kedua batuan tsb diatas
( Laughin, 1982). Keberadaan cairan fluida UCAPAN TERIMAKASIH
disekitar batuan terobosan tsb juga didukung oleh
relatif tingginya nilai anomali geokimia (Hg) Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan
disekitar batuan terobosan tsb. Kedua Batuan terima kasih sebesar-besarnya kepada Pusat
terobosan ( batuan intermediate/andesit ? dan Sumber Daya Geologi dan Rekan-rekan para Ahli
atau batuan basa? ) yang diperkirakan merupakan Geologi/Geofisika yang telah memberikan batuan
cairan magma sisa menerobos batuan dasar dan kontribusi yang berharga kepada penulis
(basement) metamorfik (sekis) dan batuan dalam memberikan masukan saat penulisan
vulkanik lainnya yang berumur lerbih tua dan makalah ini. Penulis juga ingin mengucapkan
mempunyai densiti kontras yang relatif kecil bila terimakasih kepada teman-teman surveyor yang
dibandingkan dengan kedua batuan terobosan tsb telah memberikan bantuan dalam penggambaran.
diatas. Batuan terobosan yang kedua (bersifat
basa?) diperkirakan terdapat pada kedalaman
200-300 m. dari dari muka tanah setempat dengan DAFTAR PUSTAKA
ketebalan kurang dari 1500 m. Dibagian timur laut
penampang tampak batuan dengan densiti kontras 1. Aquila. L.G.,1977: Magnetic and Gravity
negatif - 0.68 gr/cm3 . Batuan tsb diperkirakan surveys Suriagao Geothermal Field, The
marupakan batuan vulkanik yang terubahkan kuat Comvol letter, v.IV, No 5 & 6
berupa kaolinit, ilit, haloysit dan monmorilonit
PROCEEDING PEMAPARAN HASIL-HASIL KEGIATAN LAPANGAN DAN NON LAPANGAN TAHUN
2006, PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI

2 Burger.H.R.,1992: Exploration Geophysics 15 Yasin, A., 1980. Peta Geologi Lembar


of shallow Sub Surface, Prentice Hall. Bacan, Maluku Utara. Lembar 2515-2615,
3 Dobrin, M.B; 1976: Introduction to 1:250,000. Pusat Penelitian dan
Geophysical Prospecting. Mc. Grow Hill, Pengembangan Geologi, Bandung,
p.357-475. Indonesia
4 Hochstein, MP;1982: Introduction to 16 Van Bemmelen (1949) ‘’ Geologi
Geothermal Prospecting, Geothermal Indonesia, V.IA ‘’.
Institute, University of Auckland, New
Zealand.
5 Idral.A, dkk; 2004: Penyelidikan Terpadu
Geologi,Geokimia dan Geofisika Daerah
Panas Bumi Parangtritis D.I. Yogyakarta,
Kumpulan Makalah Hasil Kegiatan
Lapangan DIM.T.A. 2003.
6 Idral.A, dkk; 2005: Penyelidikan Terpadu
Geologi,Geokimia dan Geofisika Daerah
Panas Bumi B.Kili-Solok, Sumbar: Potensi,
Pemanfaatan dan kendalanya. Kumpulan
Makalah Hasil Kegiatan Lapangan DIM
T.A. 2004; hal.40-1 – 40-9.
7 Komazawa..M., et al., 2002: Gravity
Anomalies of The Central Flores Island,
Indonesia. Special publication: Indonesia-
Japan Geothermal Expl. Project in Flores
Island. p. 211-223.
8 Laughin, A.W.,1982: Exploration For
Geothermal Energy, in Hand Book of
Geothermal Energy, editor Edward,L.M.
et.al; p.215-242.
9 Lawless, J., 1995. Guidebook: An
Introduction to Geothermal System. Short
course. Unocal Ltd. Jakarta.
10 Muchsin, M.C., 1976: Inventarisasi dan
Penyelidikan pendahuluan terhadap gejala-
gejala panasbumi di daerah P.Bacan dan
Halmahera bagian tengah. Unpublished
Report LB-76-40, Direktorat Vulkanologi,
Bandung, Indonesia
11 Martin,K. 1897 ‘’ Journey in the mollucas
Ambon,Seram and Buru. EJ,Brile,Leiden’’
12 Parasnis, D.S., 1979: Principles of Applied
Geophysics, Chapman and Hall,p. 59-96.
13 Supramono (1974) “Inventarisasi
kenampakan gejala panas bumi di daerah
Maluku Utara (P. Makian, P. Tidore, P.
Halmahera), daerah Gorontalo dan
Kepulauan Sangihe Talaud (Sulawesi
Utara)
14 Telford, W.M. et al, 1982. Applied
Geophysics. Cambridge University Press.
Cambridge
PROCEEDING PEMAPARAN HASIL-HASIL KEGIATAN LAPANGAN DAN NON LAPANGAN TAHUN
2006, PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI

Tabel 1. Densitas contoh batuan daerah panas bumi Tonga-Wayaua, Bacan

No.Conto Nama Batuan Densitas (gr/cm3) Lokasi/Keterangan


A-3800 Andesit 2.25 Pada lintasan A-3800/abu-abu hitam
C-1750 Sekis 2.83 Pada lintasan C-1750/berlapis
D-2250 Sekis 2.72 Pada lintasan D-2250/berlapis
E-4000 Andesit 2.33 Pada lintasan E-4000/merah muda
RC-5 Andesit 2.31 Pada lintasan Regional RC-5 / merah
muda
R-37 Tufa 2.58 Pada lintasan Regional R-37/kuning
T-11 Sedimen/Ser- 2.23 Pada lintasan Regional T-11/abu-abu
pih hitam

LOKASI PENYELIDIKAN

Gambar 1 Peta Lokasi Daerah Penyelidikan

A-8000 PETA SEBARAN TITIK UKUR


BK. GENEM
6 82 Y-10
T-8
GAYA BERAT
9928000 Y-12 A-7000 DAERAH PANAS BUMI
Y-14
Y-16
Y-20
Y-18
Y-26
Y-24 Y-22
T-10
SONGA-WAYAUA
Y-28 A-6000
T-12
MAP Pado-Pado
KEC BACAN TIMUR
A-5000
P. Gamjaha
MALUKU UTARA
9926000 RC-3
RC-1
T-14
RC-5

6 59
A-4000 MAP Pelebesar

T -5
T-6 Teluk Lapan
Y-1
Y-3 Tg.Gotuto
9924000 F-1000
MAP PelePesisir
Y-7 Y-5
G-3000 R-11
F-2000
R-10 Bibinoi
F-3000 G-4000 MAP Babalelansa
R-9
KETERANGAN :
G-5000 R-23
F-4000
E-1000 R-8
R-7 R-24
E-2000 F-5000
BK. LANSA
9922000 E-3000 F-6000 R-1 R-6 R-25
D-2000
R-26
E-4000 Songa R-5
D-3000 BS F-7000
R-2 R-4

C-1000
D-4000
E-5000
A-3000
E-6000
R-3

R-12
R-27 Titik pengukuran
D-5000
C-2000 R-28
D-6000 E-7000
B-1000 R-13
C-3000
9920000 B-2000 C-4000
D-7000
R-14
R-15
R-29
Mata air panas
B-3000 D-8000 R-30
C-5000
B-4000 C-6000 R-31
B-5050 C-7000 Talaga Songa
B-6000
R-32
Jalan
BK. JERE
9918000 Wayaua
R-33 R-37
2 82 R-36 R-38
R-34
R-35
Kontur Topografi

9916000 Sungai
346000 348000 350000 352000 354000 356000 358000

Gambar 2 Sebaran titik ukurt gayaberat didaerah penyelidikan


PROCEEDING PEMAPARAN HASIL-HASIL KEGIATAN LAPANGAN DAN NON LAPANGAN TAHUN
2006, PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI

Densitas Parasnis

200

180 y = 2.6056x + 111.35

160

140

120

100

80

60

40

20

0
-3 -1 1 3 5 7 9 11 13 15 17 19

Gambar 3. Regresi linier untuk densitas Parasnis, daerah panas bumi


Tonga- Wayaua, densiti 2.6056 gr/cm3

PETA GAYA BERAT REGIONAL


ORDE 2 DENSITI: 2.6 gr/cm3
DAERAH PANAS BUMI
BK. GENEM
682
SONGA-WAYAUWA
9928000 KEC BACAN TIMUR
MALUKU UTARA

MAP PADO-PADO N
9926000 P. Gamjaha

MAP PELE BESAR


6 59

MAP PELE PESISIR Teluk Lapan


9924000
Tg.Gotuto
KETERANGAN :
Bibinoi
MAP BABALELANSA
mgal
102 104 106 119 132 134 136 146

BK. LANSA
9922000
Songa Kontur Anomali Gaya Berat

Titik pengukuran

9920000 Mata air panas

Talaga Songa Garis Struktur


BK. JERE
9918000 Wayaua 282
Kontur Topografi

Jalan

9916000 Sungai
346000 348000 350000 352000 354000 356000 358000

Gambar 4. Peta anomali gayaberat regional Tonga – Wayaua , P.Bacan


PROCEEDING PEMAPARAN HASIL-HASIL KEGIATAN LAPANGAN DAN NON LAPANGAN TAHUN
2006, PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI

PETA GAYA BERAT


ANOMALI BOUGUER
BK. GENEM
6 82 ORDE 2 DENSITI: 2.6 gr/cm3
9928000 DAERAH PANAS BUMI
SONGA-WAYAUWA
KEC BACAN TIMUR
MAP PADO-PADO
MALUKU UTARA
P. Gamjaha
N
9926000
MAP PELE BESAR
6 59

MAP PELE PESISIR Teluk Lapan KETERANGAN :


Tg.Gotuto
9924000
Bibinoi
mgal
MAP BABELELANSA 94 100 102 106 124 126 134 136

9922000
BK. LANSA Kontur Anomali Gaya Berat
Songa
Titik pengukuran

Mata air panas


9920000
Garis Struktur
Talaga Songa
Kontur Topografi
BK. JERE
9918000 Wayaua 2 82

Jalan
Sungai
9916000
346000 348000 350000 352000 354000 356000 358000

Gambar . Peta anomali gayaberat bouguer Tonga – Wayaua , P.Bacan

A-8000

BK. GENEM
PETA GAYA BERAT ANOMALI SISA
682 Y-10
T-8 ORDE 2 DENSITI: 2.6 gr/cm3
9928000 Y-12 A-7000
Y-14 DAERAH PANAS BUMI
Y-16
Y-20
Y-18
Y-24 Y-22
T-10 SONGA-WAYAUA
Y-26
Y-28 A-6000 KEC BACAN TIMUR
T-12
MAP.Pado-Pado
MALUKU UTARA
A-5000
P. Gamjaha
9926000 RC-1
RC-3
RC-5
A-4000 MAP.Pelebesar
659

D
T-5 MAP.Pelepesisir
T-6 Teluk Lapan
Y-1
9924000 F-1000 Y-5
Y-3 Tg. Gotuto
KETERANGAN :
Y-7
G-3000 R-11
F-2000 Bibi noi
R-10
G-4000
MAP.Babalelansa
F-3000
R-9

E-1000
F-4000
G-5000

R-7
R-8
R-23
-6 -4 -2 0 10 12 14 30 mgal
E-2000 F-5000 R-24
BK. LANSA
9922000 C D-2000
E-3000 F-6000 R-1 R-6 R-25
R-26
E-4000 Songa R-5
D-3000 BS F-7000
R-2 R-4
E-5000 R-3
D-4000 R-27
C-1000 A-3000
E-6000 R-12 Kontur Anomali Gaya Berat
D-5000
C-2000 R-28
D-6000 E-7000
B-1000 R-13

9920000 B-2000
C-3000
D-7000
R-29 Titik pengukuran
C-4000 R-14
R-15
B-3000 D-8000 R-30
C-5000
B-4000 C-6000 R-31
Mata air panas
B-5050 C-7000 Talaga Songa

B-6000
R-32 Garis Struktur
BK. JERE
9918000 Wayaua
R-33 R-37
282 R-36 R-38
R-34
R-35 Kontur Topografi

Jalan
9916000
346000 348000 350000 352000 354000 356000 358000 Sungai

Gambar 6. Peta anomali gayaberat sisa Tonga – Wayaua , P.Bacan


PROCEEDING PEMAPARAN HASIL-HASIL KEGIATAN LAPANGAN DAN NON LAPANGAN TAHUN
2006, PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI

baratdaya timurlaut

0
depth (m)

1000

2000
batuan ubahan (vulkanik) dan sedimen batuan terobosan (transisi/intermediate)
batuan terobosan (basa?) batuan dasar metamorf (metamorphic basement)
3000
0 675 1350 2025 2700 3375 4050 4725 5400 6075 6750

Gambar 7. Model gaya berat 2-D (atas), dan model geologi (bawah)
penampang CD daerah panas bumi Pele-Pele, Tonga -
Wayaua, P.Bacan

Anda mungkin juga menyukai