Anda di halaman 1dari 96

am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
P U T U S A N

si
NOMOR: 73/G/TF/2022/PTUN.PL
“DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA”

ne
ng
Pengadilan Tata Usaha Negara Palu yang memeriksa, memutus dan

do
gu menyelesaikan sengketa perbuatan melanggar hukum oleh Badan dan /atau
Pejabat Pemerintahan (Onrechtmatige Overheidsdaad) melalui persidangan
elektronik pada tingkat pertama dengan acara biasa telah menjatuhkan

In
A
Putusan di bawah ini, dalam sengketa antara:
PT. TAMISYA UTAMA, suatu badan hukum Perdata berbentuk Perseroan
ah

lik
Terbatas yang berkedudukan di Kabupaten Donggala, Provi n si
Sulawesi Tengah, didirikan berdasarkan Akta Pendirian
am

ub
Perseroan Terbatas PT. TAMISYA UTAMA Nomor: 01 Tanggal
24 Desember 2007 yang dibuat di hadapan JAFAR, S.H.,
M.Kn., Notaris di Kota Palu dan telah disahkan berdasarkan
ep
k

Keputusan Menteri Hukum dan HAM RI Nomor: AHU-


ah

23623.AH.01.01.Tahun 2008 tentang Pengesahan Badan


R

si
Hukum Perseroan tanggal 08 Mei 2008, terakhir kali diubah
berdasarkan Akta Penegasan Berita Acara Rapat Umum

ne
ng

Pemegang Saham Luar Biasa PT. TAMISYA UTAMA Nomor:


14 tanggal 16 Maret 2022 yang dibuat di hadapan Indah

do
gu

Khaerunnisa, S.H., M.Kn., Notaris di Jakarta dan telah


disetujui berdasarkan Keputusan Menteri Hukum dan HAM RI
Nomor: AHU-0028233.AH.01.02.TAHUN 2022 tentang
In
A

Persetujuan Perubahan Anggaran Dasar Perseroan terbatas


PT. Tamisya Utama tanggal 13 April 2022;
ah

lik

Dalam perkara ini diwakili oleh IKBAL BASIR KHAN,


kewarganegaraan Indonesia, tempat tinggal di Jalan Lamotu
m

ub

Nomor 01, RT/RW 001/003, Kelurahan Lere, Kecamatan Palu


Barat, Kota Palu, Provinsi Sulawesi Tengah, pekerjaan sebagai
ka

Direktur Utama PT. TAMISYA UTAMA;


ep
ah

Halaman 1 dari 96 halaman Putusan Nomor: 73/G/TF/2022/PTUN.PL


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 1
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Selanjutnya berdasarkan surat kuasa khusus tanggal 22 Juni

si
2022 telah memberikan kuasa kepada:
1. ANDI ISKANDAR, S.H.;

ne
ng
2. M. FAJRIN, S.H.;
3. A. EMRIWAWAN EKA PUTRA, S.H.;

do
gu Seluruhnya berkewarganegaraan
Advokat pada “Kantor Hukum ANDI ISKANDAR & REKAN”
Indonesia, pekerjaan

yang beralamat di Jalan Yos Sudarso No. 32 Kota Palu,

In
A
Provinsi Sulawesi Tengah, dengan domisili elektronik pada e-
mail andiiskandarsh@gmail.com;
ah

lik
Selanjutnya disebut sebagai------------------------PENGGUGAT;
MELAWAN:
am

ub
I. KEPALA DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU
SATU PINTU PROVINSI SULAWESI TENGAH, berkedudukan
di Jalan Cik Ditiro No. 29 Kota Palu, Provinsi Sulawesi Tengah;
ep
k

Selanjutnya berdasarkan Surat Kuasa Khusus Nomor:


ah

180/05.78/Bid.I/DPMPTSP tanggal 18 Juli 2022 telah


R

si
memberikan kuasa kepada Drs. Asrab, M.Si.,
kewarganegaraan Indonesia, jabatan Kepala Bidang

ne
ng

Perencanaan dan Pengembangan Iklim Penanaman Modal,


memilih domisili pada Kantor Dinas PMPTSP Provinsi Sulawesi

do
gu

Tengah di Jalan Cik Ditiro No. 29, Kota Palu, Provinsi Sulawesi
Tengah, dengan domisili elektronik pada e-mail
iyentm@gmail.com atau
In
A

perencanaanpengembanganpm@gmail.com;
Selanjutnya disebut sebagai-------------------------TERGUGAT I;
ah

lik

II. DIREKTUR JENDERAL MINERAL DAN BATUBARA KEMENTERIAN


ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK
m

ub

INDONESIA, berkedudukan di Jl. Prof. Dr. Soepomo, S.H. No.


10, Jakarta 12870;
ka

ep
ah

Halaman 2 dari 96 halaman Putusan Nomor: 73/G/TF/2022/PTUN.PL


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 2
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Selanjutnya berdasarkan Surat Kuasa Khusus Nomor:

si
61.Ks/HK.06/DJB/2022 tanggal 22 Juli 2022 telah memberikan
kuasa kepada:

ne
ng
1. Bambang Sujito, S.H., M.H., jabatan sebagai Koordinator
Hukum Ditjen Mineral dan Batubata Kementerian ESDM;

do
gu 2. Laksono Nur Brahmantyo, S.H., M.H., jabatan sebagai
Koordinator Advokasi dan Informasi Hukum Sekretariat
Jenderal Kementerian ESDM;

In
A
3. Ougy Dayyantara, S.H., M.H., jabatan sebagai
Subkoordinator Pertimbangan Hukum Ditjen Mineral dan
ah

lik
Batubata Kementerian ESDM;
4. Anita Widowati, S.H., M.H., jabatan sebagai
am

ub
Subkoordinator Advokasi Hukum Mineral, Batubara,
Setjen, dan Itjen Sekretariat Jenderal Kementerian ESDM;
5. Buana Sjahboeddin, S.H., M.H., jabatan sebagai Analis
ep
k

Hukum Ahli Muda Ditjen Mineral dan Batubata


ah

Kementerian ESDM;
R

si
6. Wawan Supriawan, S.H., jabatan sebagai Analis Hukum
Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara Kementerian

ne
ng

ESDM;
7. Yosephine Anastasia, S.H., jabatan sebagai Analis Hukum

do
gu

Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara Kementerian


ESDM;
8. Muhammad Aditya Putra, S.H., jabatan sebagai Analis
In
A

Hukum Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara


Kementerian ESDM;
ah

lik

9. Putra Maulana, S.H., jabatan sebagai Perancang


Perundang-Undangan Sekretariat Jenderal Kementerian
m

ub

ESDM;
10. Shinta Octavia, S.H., M.H., jabatan sebagai Analis Hukum
ka

Sekterariat Jenderal Kementerian ESDM;


ep
ah

Halaman 3 dari 96 halaman Putusan Nomor: 73/G/TF/2022/PTUN.PL


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 3
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Seluruhnya berkewarganegaraan Indonesia, berkedudukan

si
hukum di Jl. Prof. Dr. Soepomo, S.H. No. 10 Jakarta dan Jl.
Medan Merdeka Selatan No. 18 Jakarta, dengan domisili

ne
ng
elektronik pada e-mail litigasiminerba@gmail.com;
Selanjutnya disebut sebagai------------------------TERGUGAT II;

do
gu Pengadilan Tata Usaha Negara Palu tersebut:
1. Telah membaca Penetapan Ketua Pengadilan Tata Usaha Negara Palu

In
A
Nomor: 73/PEN-DIS/2022/PTUN.PL tanggal 24 Juni 2022 tentang
Penetapan Pemeriksaan Perkara ini dengan Acara Biasa;
ah

lik
2. Telah membaca Penetapan Ketua Pengadilan Tata Usaha Negara Palu
Nomor: 73/PEN-MH/2022/PTUN.PL tanggal 24 Juni 2022 tentang
am

ub
Penunjukan Majelis Hakim untuk memeriksa dan memutus perkara
gugatan ini;
3. Telah membaca Surat Panitera Pengadilan Tata Usaha Negara Palu
ep
k

Nomor: 73/PEN-PPJS/2022/PTUN.PL tanggal 24 Juni 2022 tentang


ah

Penunjukan Panitera Pengganti dan Juru Sita Pengganti dalam Perkara


R

si
ini;
4. Telah membaca Penetapan Hakim Ketua Majelis Nomor: 73/PEN-

ne
ng

PP/2022/PTUN.PL tanggal 24 Juni 2022 tentang Penetapan Hari dan


Tanggal Pemeriksaan Persiapan;

do
gu

5. Telah membaca Penetapan Hakim Ketua Majelis Nomor: 73/PEN-


HS/2022/PTUN.PL tanggal 26 Juli 2022 tentang Penetapan Hari dan
Tanggal Persidangan;
In
A

6. Telah membaca Penetapan Hakim Ketua Majelis Nomor:


73/G/TF/2022/PTUN.PL tanggal 26 Juli 2022 tentang court calendar
ah

lik

(jadwal persidangan);
7. Telah memeriksa, mempelajari, meneliti berkas perkara dan telah
m

ub

mendengar keterangan Para Pihak dalam perkara ini;


ka

ep
ah

Halaman 4 dari 96 halaman Putusan Nomor: 73/G/TF/2022/PTUN.PL


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 4
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
DUDUK SENGKETA

si
Bahwa Penggugat dalam Gugatan tertanggal 22 Juni 2022 yang
didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Tata Usaha Negara Palu pada

ne
ng
tanggal 24 Juni 2022 dengan Register Perkara Nomor:
73/G/TF/2022/PTUN.PL dan telah diperbaiki secara formal pada tanggal 26

do
gu Juli 2022, pada pokoknya mengemukakan hal-hal sebagai berikut:
I. OBYEK SENGKETA :
Bahwa yang menjadi Obyek Sengketa dalam perkara ini adalah:

In
A
1. Tindakan TERGUGAT I yang tidak meneruskan data Izin Usaha
Pertambangan PT. TAMISYA UTAMA berupa Keputusan Bupati
ah

lik
Morowali Nomor: 540.3/SK-026/DESDM/IV/2011 tentang
Persetujuan Peningkatan Izin Usaha Pertambangan Eksplorasi
am

ub
menjadi Izin Usaha Pertambangan Operasi Produksi Kepada PT.
TAMISYA UTAMA, tanggal 28 April 2011 Kepada Direktur Jenderal
Mineral Dan Batubara.
ep
k

2. Tindakan TERGUGAT II yang tidak memproses pendaftaran Izin


ah

Usaha Pertambangan PT. TAMISYA UTAMA berupa Keputusan


R

si
Bupati Morowali Nomor: 540.3/SK-026/DESDM/IV/2011 tentang
Persetujuan Peningkatan Izin Usaha Pertambangan Eksplorasi

ne
ng

menjadi Izin Usaha Pertambangan Operasi Produksi Kepada PT.


TAMISYA UTAMA, tanggal 28 April 2011 kedalam sistem Minerba

do
gu

One Data Indonesia (MODI).


II. KEWENANGAN PENGADILAN TATA USAHA NEGARA
Bahwa mengenai kewenangan (kompetensi relatif) Pengadilan
In
A

Tata Usaha Negara, diatur sebagaimana dalam ketentuan Pasal 47


Juncto Pasal 50 Juncto Pasal 54 ayat (1) dan ayat (2) Undang-Undang
ah

lik

Nomor 5 Tahun 1986 Tentang Peradilan Tata Usaha Negara, yang


menyatakan sebagai berikut :
m

ub

Pasal 47 : Pengadilan bertugas dan berwenang memeriksa, memutus


dan menyelesaikan sengketa Tata Usaha Negara;
ka

ep
ah

Halaman 5 dari 96 halaman Putusan Nomor: 73/G/TF/2022/PTUN.PL


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 5
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Pasal 50 : Pengadilan Tata Usaha Negara bertugas dan berwenang

si
memeriksa, memutus, dan menyelesaikan sengketa Tata
Usaha Negara di tingkat pertama;

ne
ng
Pasal 54 ayat (1) : Gugatan sengketa Tata Usaha Negara diajukan
kepada Pengadilan yang berwenang yang daerah

do
gu hukumnya meliputi tempat kedudukan tergugat.
Pasal 54 ayat (2) : Apabila Tergugat lebih dari satu Badan atau Pejabat
Tata Usaha Negara dan berkedudukan tidak dalam

In
A
satu daerah hukum Pengadilan, gugatan diajukan
kepada Pengadilan yang daerah hukumnya meliputi
ah

lik
tempat kedudukan salah satu Badan atau Pejabat
Tata Usaha Negara
am

ub
Bahwa selanjutnya Pasal 2 ayat (6) Keputusan Presiden Republik
Indonesia Nomor 2 Tahun 1997 Tentang Pembentukan Pengadilan Tata
Usaha Negara Banda aceh, Pakanbaru, Jambi, Bengkulu, Palangkaraya,
ep
k

Palu, Kendari, Yogyakarta, Mataram, dan Dili, menyatakan :


ah

“Daerah hukum Pengadilan Tata Usaha Negara Palu meliputi seluruh


R

si
Wilayah Kabupaten dan Kotamadya Daerah Tingkat II yang terdapat
dalam Wilayah Provinsi Daerah Tingkat I Sulawesi Tengah”

ne
ng

Bahwa TERGUGAT I berkedudukan di Jalan Cik Ditiro No.29,


Besusu Tengah, Kecamatan Palu Timur, Kota Palu, Provinsi Sulawesi

do
gu

Tengah dan wilayah lokasi IUP PENGGUGAT di Desa Larobenu dan


Wosu Kecamatan Bungku Barat, Kabupaten Morowali, Provinsi Sulawesi
Tengah serta Objek Sengketa 2 (dua) merupakan tindak lanjut dari Objek
In
A

Sengketa 1 (satu) maka dengan demikian kewenangan (kompetensi


relatif) Pengadilan Tata Usaha Negara Palu untuk menerima, memeriksa,
ah

lik

memutus, dan menyelesaikan sengketa a quo sebagaimana diatur dalam


Pasal 6 ayat (2), Pasal 54 ayat (1) dan ayat (2) Undang-Undang Nomor 5
m

ub

Tahun 1986 tentang Pengadilan Tata Usaha Negara Juncto Undang-


Undang Nomor 9 Tahun 2004.
ka

Bahwa Kompetensi Absolut berkaitan dengan kewenangan


ep

Peradilan Tata Usaha Negara untuk mengadili suatu perkara menurut


ah

Halaman 6 dari 96 halaman Putusan Nomor: 73/G/TF/2022/PTUN.PL


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 6
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
obyek, materi atau pokok sengketa. Adapun yang menjadi obyek

si
sengketa Tata Usaha Negara adalah Keputusan Tata Usaha Negara
sebagaimana diatur dalam Pasal 1 angka 3 Undang-Undang Nomor 5

ne
ng
Tahun 1986 Juncto Pasal 1 angka 9 Undang-Undang Nomor 51 Tahun
2009.

do
gu Bahwa Kompetensi absolut PTUN adalah sengketa Tata Usaha
Negara yang timbul dalam bidang Tata Usaha Negara antara orang atau
Badan Hukum Perdata dengan Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara,

In
A
baik di Pusat maupun di Daerah, sebagai akibat dikeluarkannya
Keputusan Tata Usaha Negara, termasuk sengketa kepegawaian
ah

lik
berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku (Pasal 1
angka 4 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 Juncto Undang-Undang
am

ub
Nomor 9 Tahun 2004).
Bahwa Obyek sengketa Tata Usaha Negara adalah Keputusan
Tata Usaha Negara sesuai Pasal 1 angka 3 dan Pasal 3 Undang-Undang
ep
k

Nomor 5 Tahun 1986 Juncto Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2004


ah

Juncto Pasal 1 angka 9 Undang-Undang Nomor 51 Tahun 2009.


R

si
Bahwa sejalan dengan pembaharuan ilmu hukum di bidang
administrasi Pemerintahan, kewenangan mengadili (kompetensi absolute)

ne
ng

Pengadilan Tata Usaha Negara tidak hanya terkhusus pada pengujian


Keputusan Pejabat Tata Usaha Negara, tetapi lebih diperluas dengan

do
gu

kewenangan pengujian sengketa admin istrasi pemerintahan yang


meliputi sengketa tindakan pemerintahan dan sengketa perbuatan
melanggar hukum oleh badan dan/atau pejabat pemerintahan
In
A

(Onrechmatige Overheidsdaad).
Bahwa pergeseran paradigma kompetensi mengadili sengketa
ah

lik

tindakan pemerintahan dan perbuatan melanggar hukum oleh badan


dan/atau pejabat pemerintahan (Onrechtmatige Overheidsdaad),
m

ub

diantaranya dapat ditemukan dalam penjelasan umum Undang-Undang


Nomor 30 Tahun 2014 Tentang Administrasi Pemerintahan pada
ka

Paragraf kelima yang menyebutkan:


ep

“Warga Masyarakat juga dapat mengajukan gugatan terhadap


ah

Halaman 7 dari 96 halaman Putusan Nomor: 73/G/TF/2022/PTUN.PL


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 7
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Keputusan dan/atau tindakan Badan dan/atau Pejabat Pemerintahan

si
kepada Peradilan Tata Usaha Negara, karena Undang-Undang ini
merupakan hukum materiil dari sistem Peradilan Tata Usaha Negara”.

ne
ng
Bahwa frasa “tindakan” (Handeling) ditemukan dalam ketentuan
Pasal 1 angka 8 Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014 Tentang

do
gu Administrasi Pemerintahan, yang menyebutkan:
“Tindakan Administrasi Pemerintahan yang selanjutnya disebut Tindakan
adalah perbuatan Pejabat Pemerintahan atau penyelenggara negara

In
A
lainnya untuk melakukan dan/atau tidak melakukan perbuatan konkret
dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan”.
ah

lik
Bahwa mengenai tindakan faktual (feitelijk handelingen), termasu k
dalam definisi KTUN dalam Undang-Undang PERATUN (Perluasan)
am

ub
sebagaimana ketentuan Pasal 87 huruf a Undang-Undang Nomor 30
Tahun 2014 tentang Administrasi Pemerintahan yang menentukan
bahwa:
ep
k

“Dengan berlakunya Undang-Undang ini, Keputusan Tata Usaha Negara


ah

sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986


R

si
tentang Peradilan Tata Usaha Negara sebagaimana telah diubah
dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2004 dan Undang-Undang

ne
ng

Nomor 51 Tahun 2009 harus dimaknai sebagai:


a. penetapan tertulis yang juga mencakup tindakan faktual;

do
gu

Bahwa dari ketentuan Pasal 1 angka 8 Juncto Pasal 87 huruf a


beserta penjelasan umum Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014
tentang Administrasi Pemerintahan dapat disimpulkan bahwa pengertian
In
A

Tindakan Administrasi Pemerintahan adalah semua perbuatan Pejabat


Pemerintahan atau Penyelenggara Negara lainnya, dalam melaksanakan
ah

lik

fungsi Pemerintahan, baik di lingkungan pemerintah maupun


penyelenggara negara lainnya, berupa tindakan (berbuat/aktif atau tidak
m

ub

berbuat/pasif).
Bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 8 Peraturan Mahkamah
ka

Agung Nomor 2 Tahun 2019 Tentang Pedoman Penyelesaian Sengketa


ep

Tindakan Pemerintahan dan Kewenangan Mengadili Perbuatan


ah

Halaman 8 dari 96 halaman Putusan Nomor: 73/G/TF/2022/PTUN.PL


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 8
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Melanggar Hukum Oleh Badan dan/atau Pejabat Pemerintahan,

si
menegaskan bahwa:
“setiap frasa “Keputusan Tata Usaha Negara” dan frasa “Sengketa Tata

ne
ng
Usaha Negara” yang tercantum dalam BAB IV Undang-Undang Nomor 5
Tahun 1986 Tentang Peradilan Tata Usaha Negara sebagaimana telah

do
gu beberapakali diubah, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 51 Tahun
2009 Tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 5 Tahun
1986 Tentang Peradilan Tata Usaha Negara haruslah dimaknai juga

In
A
sebagai “Tindakan Pemerintahan” dalam rangka penyelesaian Sengketa
Tindakan Pemerintahan menurut Peraturan Mahkamah Agung ini”
ah

lik
Bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 8 Peraturan Mahkamah
Agung Nomor 2 Tahun 2019 Tentang Pedoman Penyelesaian Sengketa
am

ub
Tindakan Pemerintahan dan Kewenangan Mengadili Perbuatan
Melanggar Hukum oleh Badan dan/atau Pejabat Pemerintahan., tafsir
keputusan Tata Usaha Negara dan sengketa Tata Usaha Negara
ep
k

termasuk pula didalamnya mengenai tindakan Pemerintahan


ah

sebagaimana yang menjadi objek gugatan dalam perkara a quo.


R

si
Bahwa selanjutnya ketentuan mengenai tindakan pemerintahan
dan tindakan perbuatan melanggar hukum oleh badan dan/atau pejabat

ne
ng

pemerintahan diatur pula dalam ketentuan Pasal 1 angka 1, angka 2,


angka 4, dan angka 7 Peraturan Mahkamah Agung Nomor 2 Tahun 2019

do
gu

Tentang Pedoman Penyelesaian Sengketa Tindakan Pemerintahan dan


Kewenangan Mengadili Perbuatan Melanggar Hukum oleh Badan
dan/atau Pejabat Pemerintahan yang menyatakan bahwa:
In
A

Pasal 1 angka 1: Tindakan Pemerintahan adalah perbuatan Pejabat


Pemerintahan atau penyelenggara Negara lainnya untuk
ah

lik

melakukan dan/atau tidak melakukan perbuatan konkret dalam


rangka peyelenggaraan pemerintahan.
m

ub

Pasal 1 angka 2: Pejabat Pemerintahan adalah unsur yang


melaksanakan Fungsi Pemerintahan baik dilingkungan pemerintah
ka

maupun peyelenggara negara lainnya.


ep
ah

Halaman 9 dari 96 halaman Putusan Nomor: 73/G/TF/2022/PTUN.PL


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 9
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Pasal 1 angka 4: Sengketa Perbuatan Melanggar Hukum oleh Badan

si
dan/atau Pejabat Pemerintahan (onrechtmatige overheidsdaad)
adalah sengketa yang didalamnya mengandung tuntutan untuk

ne
ng
menyatakan tidak sah dan/atau batal tindakan Pejabat
Pemerintahan, atau tidak mempunyai kekuatan hukum mengikat

do
gu beserta ganti rugi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 1 angka 7: Tergugat adalah Pejabat Pemerintahan atau

In
A
penyelenggara Negara lainnya yang melakukan Tindakan
Pemerintahan berdasarkan wewenang yang ada padanya atau
ah

lik
yang dilimpahkan kepadanya yang digugat oleh Warga
Masyarakat.
am

ub
Bahwa yang menjadi objek sengketa dalam perkara a’quo adalah
Tindakan TERGUGAT I yang tidak meneruskan data Izin Usaha
Pertambangan PT. TAMISYA UTAMA berupa Keputusan Bupati Morowali
ep
k

Nomor: 540.3/SK-026/DESDM/IV/2011 tentang Persetujuan Peningkatan


ah

Izin Usaha Pertambangan Eksplorasi menjadi Izin Usaha Pertambangan


R

si
Operasi Produksi Kepada PT. TAMISYA UTAMA, tanggal 28 April 2011
Kepada Direktur Jenderal Mineral Dan Batubara dan Tindakan

ne
ng

TERGUGAT II yang tidak memproses pendaftaran Izin Usaha


Pertambangan PT. TAMISYA UTAMA berupa Keputusan Bupati Morowali

do
gu

Nomor: 540.3/SK-026/DESDM/IV/2011 tentang Persetujuan Peningkatan


Izin Usaha Pertambangan Eksplorasi menjadi Izin Usaha Pertambangan
Operasi Produksi Kepada PT. TAMISYA UTAMA, tanggal 28 April 2011
In
A

kedalam sistem Minerba One Data Indonesia (MODI)


Bahwa PENGGUGAT baru mengetahui objek sengketa tersebut
ah

lik

sekitar tanggal 25 April 2022 ketika PENGGUGAT mendatangi kantor


TERGUGAT II guna menanyakan tindak lanjut dari Surat Penggugat
m

ub

Nomor: 007/TU/III/2022, Perihal: Permohonan Registrasi MODI PT.


TAMISYA UTAMA, tanggal 28 Maret 2022 sehingga PENGGUGAT baru
ka

mengetahui bahwa permohonan registrasi MODI yang dimohonkan


ep

PENGGUGAT tersebut terkendala akibat tindakan TERGUGAT I yang


ah

Halaman 10 dari 96 halaman Putusan Nomor: 73/G/TF/2022/PTUN.PL


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 10
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
tidak meneruskan data Izin Usaha Pertambangan PT. TAMISYA UTAMA

si
berupa Keputusan Bupati Morowali Nomor: 540.3/SK-
026/DESDM/IV/2011 tentang Persetujuan Peningkatan Izin Usaha

ne
ng
Pertambangan Eksplorasi menjadi Izin Usaha Pertambangan Operasi
Produksi Kepada PT. TAMISYA UTAMA, tanggal 28 April 2011 kepada

do
gu Direktur Jenderal Mineral Dan Batubara;
Bahwa TERGUGAT I selaku Pejabat Pemerintahan yang
melaksanakan fungsi Pemerintahan di lingkungan Pemerintah Provinsi

In
A
Sulawesi Tengah di bidang Perizinan dan Non Perizinan, memiliki
kewenangan meneruskan data Izin Usaha Pertambangan PENGGUGAT
ah

lik
Kepada Direktur Jenderal Mineral Dan Batubara berdasarkan
pendelegasian wewenang dari Gubernur Sulawesi Tengah sesu ai Pasal
am

ub
169 C huruf c Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2020 tentang Peru bah an
Atas Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 Tentang Pertambangan
Mineral Dan Batubara Joncto Pasal 1 angka 3, angka 6, angka 7 dan
ep
k

angka 8 Juncto Pasal 2 ayat (1) Peraturan Gubernur Sulawesi Tengah


ah

Nomor 17 Tahun 2021 Tentang Perubahan Atas Peraturan Gubernur


R

si
Nomor 26 Tahun 2018 Tentang Pendelegasian Kewenangan, Penerbitan
Dan Penandatanganan Perizinan Dan Non Perizinan, menegaskan

ne
ng

bahwa:
Pasal 169 C huruf c:

do
“Gubernur wajib menyerahkan dokumen IUP Eksplorasi, IUP Operasi
gu

Produksi, IPR, IUP Operasi Produksi khusus untuk pengangkutan dan


penjualan, IUP Operasi Produksi untuk penjualan, dan IUJP yang
In
A

menjadi kewenangannya sebelum berlakunya Undang-Undang ini


kepada Menteri dalam jangka waktu paling lambat 2 (dua) tahun sejak
ah

lik

Undang-Undang ini berlaku untuk diperbarui oleh Menteri”


Pasal 1 angka 3:
m

ub

“Gubernur adalah Gubernur Sulawesi Tengah”


Pasal 1 angka 6:
ka

“Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu


ep

Daerah yang selanjutnya disingkat DPM-PTSP adalah unsur


ah

Halaman 11 dari 96 halaman Putusan Nomor: 73/G/TF/2022/PTUN.PL


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 11
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Perangkat Daerah Provinsi Sulawesi Tengah yang mempunyai

si
kewenangan di bidang Perizinan dan Non Perizinan berdasarkan
pendelegasian wewenang dari Gubernur”

ne
ng
Pasal 1 angka 7:
“Kepala DPM-PTSP adalah Kepala Dinas Penanaman Modal

do
gu dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Sulawesi Tengah”
Pasal 1 angka 8:
“Pendelegasian Wewenang adalah penyerahan tugas, hak,

In
A
kewajiban dan pertanggungjawaban Perizinan dan Non Perizinan
termasuk penandatanganan oleh Gubernur kepada Kepala DPM-
ah

lik
PTSP”
Pasal 2 ayat (1):
am

ub
“Gubernur berdasarkan Peraturan Gubernur ini mendelegasikan
kewenangan kepada Kepala DPM-PTSP untuk menandatangani
Perizinan dan Non Perizinan”.
ep
k

Pasal 2 ayat (2):


ah

“Kewenangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi:


R

si
a. kewenangan Gubernur; dan
b. kewenangan Pemerintah Pusat yang memperoleh

ne
ng

pendelegasian kepada Gubernur.


Bahwa begitu pula TERGUGAT II sebagai salah satu Pejabat

do
gu

Pemerintahan di Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral,


khususnya pada Direktorat Jenderal Mineral Dan Batubara yang bertugas
memproses Izin Usaha Pertambangan PT. TAMISYA UTAMA berupa
In
A

Keputusan Bupati Morowali Nomor: 540.3/SK-026/DESDM/IV/2011


tentang Persetujuan Peningkatan Izin Usaha Pertambangan Eksplorasi
ah

lik

menjadi Izin Usaha Pertambangan Operasi Produksi Kepada PT.


TAMISYA UTAMA, tanggal 28 April 2011 kedalam sistem Minerba One
m

ub

Data Indonesia (MODI) sesuai maksud Keputusan Menteri Energi Dan


Sumber Daya Mineral Republik Indonesia Nomor:
ka

15.K/HK.02/MEM.B/2022 Tentang Tata Cara Pemrosesan Penerbitan


ep

Dan Pendaftaran Izin Usaha Pertambangan, Tanggal 21 Januari


ah

Halaman 12 dari 96 halaman Putusan Nomor: 73/G/TF/2022/PTUN.PL


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 12
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
2022 Juncto Pasal 87 dan Pasal 88 Peraturan Menteri Energi dan

si
Sumber Daya Mineral Nomor 15 Tahun 2021 tentang Organisasi Dan
Tata Kerja Kementrian Energi Dan Sumber Daya Mineral.

ne
ng
Pasal 87:
“Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara mempunyai tugas

do
gu menyelenggarakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di
bidang pembinaan, pengendalian, dan pengawasan kegiatan
mineral dan batubara”

In
A
Pasal 88:
“Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal
ah

lik
87, Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara menyelenggarakan
fungsi:
am

ub
a. perumusan kebijakan di bidang pembinaan, pengendalian, dan
pengawasan kegiatan pengusahaan, keteknikan, keselamatan
kerja, lingkungan, dan pembangunan sarana dan prasarana
ep
k

tertentu, serta pengelolaan Penerimaan Negara Bukan Pajak


ah

subsektor mineral dan batubara sesuai dengan ketentuan


R

si
peraturan perundang-undangan;
b. pelaksanaan kebijakan di bidang pembinaan, pengendalian,

ne
ng

dan pengawasan kegiatan pengusahaan, keteknikan,


keselamatan kerja, lingkungan, dan pembangunan sarana dan

do
gu

prasarana tertentu, serta pengelolaan Penerimaan Negara


Bukan Pajak subsektor mineral dan batubara sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan;
In
A

c. penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang


pembinaan, pengendalian, dan pengawasan kegiatan
ah

lik

pengusahaan, keteknikan, keselamatan kerja, lingkungan, dan


pembangunan sarana dan prasarana tertentu, serta
m

ub

pengelolaan Penerimaan Negara Bukan Pajak subsektor


mineral dan batubara sesuai dengan ketentuan peraturan
ka

perundang-undangan;
ep
ah

Halaman 13 dari 96 halaman Putusan Nomor: 73/G/TF/2022/PTUN.PL


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 13
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
d. pelaksanaan pemberian bimbingan teknis dan supervisi di

si
bidang pembinaan, pengendalian, dan pengawasan kegiatan
pengusahaan, keteknikan, keselamatan kerja, lingkungan, dan

ne
ng
pembangunan sarana dan prasarana tertentu, serta
pengelolaan Penerimaan Negara Bukan Pajak subsektor

do
gu mineral dan batubara sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan;
e. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang pembinaan,

In
A
pengendalian, dan pengawasan kegiatan pengusahaan,
keteknikan, keselamatan kerja, lingkungan, dan pembangunan
ah

lik
sarana dan prasarana tertentu, serta pengelolaan Penerimaan
Negara Bukan Pajak subsektor mineral dan batubara sesuai
am

ub
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;
f. pelaksanaan administrasi Direktorat Jenderal Mineral dan
Batubara; dan
ep
k

g. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Menteri.


ah

Bahwa dengan demikian, perbuatan TERGUGAT I selaku Pejabat


R

si
Pemerintahan yang melaksanakan fungsi Pemerintahan di lingkungan
Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah di bidang Perizinan dan Non

ne
ng

Perizinan yang tidak meneruskan data Izin Usaha Pertambangan Operasi


Produksi PENGGUGAT kepada Direktur Jenderal Mineral Dan Batubara

do
gu

dan tindakan TERGUGAT II sebagai salah satu Pejabat Pemerintahan di


Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral, khususnya pada Direktorat
Jenderal Mineral Dan Batubara yang tidak memproses pendaftaran Izin
In
A

Usaha Pertambangan Operasi Produksi PENGGUGAT kedalam sistem


Minerba One Data Indonesia (MODI) merupakan tindakan faktual pasif
ah

lik

(omission) yang dikualifikasi sebagai perbuatan melanggar hukum


(onrechtmatige overheidsdaad)
m

ub

Bahwa Pasal 2 ayat (1) dan ayat (2) Peraturan Mahkamah Agung
Nomor 2 Tahun 2019 menentukan bahwa:
ka

ep
ah

Halaman 14 dari 96 halaman Putusan Nomor: 73/G/TF/2022/PTUN.PL


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 14
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Pasal 2 ayat (1): Perkara perbuatan melanggar hukum oleh Badan

si
dan/atau Pejabat Pemerintah (onrechtmatige overheidsdaad)
merupakan kewenangan Peradilan Tata Usaha Negara.

ne
ng
Pasal 2 ayat (2): Pengadilan Tata Usaha Negara berwenang mengadili
Sengketa Tindakan Pemerintahan setelah menempuh upaya

do
gu administratif sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang
Nomor 30 Tahun 2014 tentang Administrasi Pemerintahan dan
Peraturan Mahkamah Agung Nomor 6 Tahun 2018 tentang

In
A
Pedoman Penyelesaian Sengketa Administrasi Pemerintahan
Setelah Menempuh Upaya Administratif.
ah

lik
Bahwa terhadap sengketa perbuatan melanggar hukum oleh
badan dan/atau pejabat pemerintahan yang bersifat “tidak bertindak”
am

ub
(Omission) sebagaimana obyek sengketa dalam perkara a quo, diberikan
penegasan bahwa tidak diperlukan upaya administrasi. Hal ini secara
tegas tertuang dalam Rumusan Hukum Rapat Pleno Mahkamah Agung
ep
k

Tahun 2021 pada bagian Huruf E Rumusan Hukum Kamar Tata Usaha
ah

Negara, Angka 1 huruf c Surat Edaran Mahkamah Agung (SEMA) Nomor


R

si
5 Tahun 2021 sebagai pedoman dalam penanganan perkara, yang
menegaskan pada pokoknya bahwa:

ne
ng

“Gugatan terhadap Tindakan melawan hukum oleh Pejabat


Pemerintah berupa perbuatan tidak bertindak (Omission) tidak

do
gu

diperlukan upaya adminstratif”.


Bahwa Surat Edaran Mahkamah Agung (SEMA) a quo dari segi
kewenangan, dibentuk berdasarkan kewenangan pengaturan yang
In
A

dimiliki oleh Mahkamah Agung. Pengatu ran tersebut berkaitan dengan


fungsi lainnya yaitu administrasi, nasehat, pengawasan, dan peradilan.
ah

lik

Surat Edaran ditujukan untuk memberikan petunjuk lebih lanjut mengenai


suatu norma peraturan perundang-undangan yang bersifat umum, yang
m

ub

mengatur secara intern lembaga peradilan, namun dapat berimplikasi


kepada masyarakat umum.
ka

Bahwa dengan demikian, oleh karena dalam perkara a quo yang


ep

menjadi obyek sengketa adalah perbuatan melanggar hukum oleh badan


ah

Halaman 15 dari 96 halaman Putusan Nomor: 73/G/TF/2022/PTUN.PL


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 15
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
dan/atau pejabat pemerintahan yang bersifat “tidak bertindak” (Omission),

si
yang dihubungkan dengan ketentuan tersebut diatas, maka menurut
PENGGUGAT, Peradilan Tata Usaha Negara berwenang untuk

ne
ng
memeriksa, mengadili dan memutus perkara a quo.
Bahwa berdasarkan seluruh uraian tersebut di atas, menurut

do
gu PENGGUGAT, Pengadilan Tata Usaha Negara Palu berwenang untuk
memeriksa, mengadili dan memutus perkara a quo baik berdasarkan
yurisdiksi wilayah kedudukan hukumnya (kompetensi relatif) maupun

In
A
menurut objek atau materi pokok sengketanya (kompetensi absolute).
III. KEPENTINGAN PENGGUGAT YANG DIRUGIKAN
ah

lik
Bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 53 ayat (1) Undang-Undang
Nomor 9 Tahun 2004 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 5
am

ub
Tahun 1986 Tentang Peradilan Tata Usaha Negara, menentukan:
“Orang atau Badan Hukum perdata yang merasa kepentingannya
dirugikan oleh suatu Keputusan Tata Usaha Negara dapat
ep
k

mengajukan gugatan tertulis kepada Pengadilan yang berwenang


ah

berisi tuntutan agar Keputusan Tata Usaha Negara yang


R

si
disengketakan itu dinyatakan batal atau tidak sah, dengan atau tanpa
disertai tuntutan ganti rugi dan/atau rehabilitasi”.

ne
ng

Bahwa alasan pengajuan gugatan dalam sengketa Tata Usaha


Negara tidak hanya didasarkan atas terjadinya kerugian yang sifatnya

do
gu

aktual (actual injury) namun meliputi pula kerugian yang sifatnya potensial
(potential injury) sebagaimana maksud ketentuan Pasal 87 huruf (e)
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 30 Tahun 2014 tentang
In
A

Administrasi Pemerintahan yang menyatakan:


“Dengan berlakunya Undang-Undang ini, Keputusan Tata Usaha
ah

lik

Negara sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 5


Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara sebagaimana
m

ub

telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2004 dan


UndangUndang Nomor 51 Tahun 2009 harus dimaknai sebagai:
ka

e. Keputusan yang berpotensi menimbulkan akibat hukum.


ep
ah

Halaman 16 dari 96 halaman Putusan Nomor: 73/G/TF/2022/PTUN.PL


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 16
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Bahwa selanjutnya ketentuan Pasal 1 angka 5 angka 6 Peraturan

si
Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2019 Tentang
Pedoman Penyelesaian Sengketa Tindakan Pemerintahan Dan

ne
ng
Kewenangan Mengadili Perbuatan Melanggar Hukum Oleh Pemerintah
Badan Dan/Atau Pejabat Pemerintahan (Onrechtmatige Overheidsdaad),

do
gu menentukan bahwa :
Angka 5 : Warga Masyarakat adalah seseorang atau badan hukum
perdata yang terkait dengan Tindakan Pemerintahan.

In
A
Angka 6 : Penggugat adalah Warga Masyarakat yang
kepentingannya dirugikan sebagai akibat dilakukannya
ah

lik
Tindakan Pemerintahan;
Bahwa PENGGUGAT dalam kedudukan selaku Direktur Utama
am

ub
PT. TAMISYA UTAMA berdasarkan Akta Pendirian Perseroan Terbatas PT.
TAMISYA UTAMA Nomor: 01, tanggal 24 Desember 2007 yang dibuat
dihadapan JAFAR, SH.,M.Kn, Notaris berkedudukan di Kota Palu, Provinsi
ep
k

Sulawesi Tengah, dan telah memperoleh pengesahan badan hukum


ah

berdasarkan Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik


R

si
Indonesia Nomor: AHU-23623.AH.01.01.Tahun 2008 tentang Pengesahan
Badan Hukum Perseroan, tanggal 08 Mei 2008, terakhir kali diubah dengan

ne
ng

Akta Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perseroan Terbatas PT.
TAMISYA UTAMA Nomor: 11, tanggal 15 Juli 2013, dibuat dihadapan

do
gu

JAFAR, SH.,M.Kn, Notaris berkedudukan di Kota Palu, Provinsi Sulawesi


Tengah memiliki kekuasaan untuk mewakili Perseroan Terbatas PT.
TAMISYA UTAMA didalam dan diluar Pengadilan sebagaimana diatur
In
A

dalam Pasal 12 ayat 1 dan ayat 2 huruf a Akta Perubahan PT. TAMISYA
UTAMA Nomor: 11, tanggal 15 Juli 2013 yaitu:
ah

lik

Pasal 12 ayat 1: “Direksi berhak mewakili perseroan didalam dan


diluar Pengadilan tentang segala hal dan segala
m

ub

kejadian,…dst
Pasal 12 ayat 2 huruf a: “Direktur Utama berhak dan berwenang
ka

bertindak untuk dan atas nama Direksi serta mewakili Perseroan”


ep
ah

Halaman 17 dari 96 halaman Putusan Nomor: 73/G/TF/2022/PTUN.PL


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 17
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Bahwa berkenaan dengan kedudukan hukum (legal standing)

si
sebagaimana tersebut diatas, PENGGUGAT selaku pemegang Izin
Usaha Pertambangan PT. TAMISYA UTAMA berupa Keputusan Bupati

ne
ng
Morowali Nomor: 540.3/SK-026/DESDM/IV/2011 tentang Persetujuan
Peningkatan Izin Usaha Pertambangan Eksplorasi menjadi Izin Usaha

do
gu Pertambangan Operasi Produksi Kepada PT. TAMISYA UTAMA, tanggal
28 April 2011, yang berlaku sampai dengan tahun 2031 dan tidak pern ah
dicabut/dibatalkan serta tidak tumpang tindih dengan IUP perusahaan

In
A
lain, mengalami kerugian, baik yang bersifat faktual maupun yang bersifat
potensial akibat:
ah

lik
Tindakan TERGUGAT I yang tidak meneruskan data Izin Usaha
Pertambangan PT. TAMISYA UTAMA berupa Keputusan Bupati
am

ub
Morowali Nomor: 540.3/SK-026/DESDM/IV/2011 tentang
Persetujuan Peningkatan Izin Usaha Pertambangan Eksplorasi
menjadi Izin Usaha Pertambangan Operasi Produksi Kepada PT.
ep
k

TAMISYA UTAMA, tanggal 28 April 2011 Kepada Direktur


ah

Jenderal Mineral Dan Batubara, sehingga Izin Usaha


R

si
Pertambangan Operasi Produksi PT. TAMISYA UTAMA tersebut
tidak dapat diproses kedalam Sistem Minerba One Data Indonesia

ne
ng

(MODI).
Tindakan TERGUGAT II yang tidak memproses pendaftaran Izin

do
gu

Usaha Pertambangan PT. TAMISYA UTAMA berupa Keputusan


Bupati Morowali Nomor: 540.3/SK-026/DESDM/IV/2011 tentang
Persetujuan Peningkatan Izin Usaha Pertambangan Eksplorasi
In
A

menjadi Izin Usaha Pertambangan Operasi Produksi Kepada PT.


TAMISYA UTAMA, tanggal 28 April 2011, kedalam sistem Minerba
ah

lik

One Data Indonesia (MODI). sehingga PENGGUGAT selaku


pemegang Izin Usaha Pertambangan Operasi Produksi yang
m

ub

berlaku sampai dengan tahun 2031 tersebut tidak dapat


melanjutkan kegiatan usaha pertambangan yang meliputi kegiatan
ka

konstruksi, produksi, pengangkutan dan penjualan karena


ep

terkendala secara teknis dan administratif;


ah

Halaman 18 dari 96 halaman Putusan Nomor: 73/G/TF/2022/PTUN.PL


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 18
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Bahwa berdasarkan uraian tersebut diatas, maka gugatan a’quo

si
telah memenuhi ketentuan Pasal 53 ayat (1) Undang-Undang Nomor 9
Tahun 2004 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 5 Tahun

ne
ng
1986 Tentang Peradilan Tata Usaha Negara Juncto ketentuan Pasal 1
angka 5 dan angka 6 Peraturan Mahkamah Agung Nomor 2 Tahun 2019

do
gu Tentang Pedoman Penyelesaian Sengketa Tindakan Pemerintahan dan
Kewenangan Mengadili Perbuatan Melanggar Hukum oleh Badan
dan/atau Pejabat Pemerintahan .

In
A
IV. TENGGANG WAKTU PENGAJUAN GUGATAN
Bahwa ketentuan mengenai tenggang waktu pengajuan Gugatan
ah

lik
di Pengadilan Tata Usaha Negara, secara umum diatur dalam ketentuan
Pasal 55 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 Ten tang Peradilan Tata
am

ub
Usaha Negara, menyebutkan bahwa:
“Gugatan dapat diajukan hanya dalam tenggang waktu Sembilan
puluh hari terhitung sejak saat diterimanya atau di umumkannya
ep
k

Keputusan Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara”


ah

Bahwa selanjutnya berdasarkan Surat Edaran Ketua Mahkamah


R

si
Agung Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2021 Tentang Pemberlaku an
Rumusan Hasil Rapat Pleno Kamar Mahkamah Agung Tahun 2021

ne
ng

Sebagai Pedoman Pelaksanaan Tugas Bagi Pengadilan, Huruf E


Rumusan Hukum Kamar Peradilan Tata Usaha Negara Angka 3, yaitu:

do
“Tenggang waktu pengajuan gugatan dalam gugatan perbuatan
gu

melanggar hukum oleh Badan dan/atau Pejabat Pemerintahan


(Onrechtmatige Overheidsdaad) yang tidak melakukan Tindakan,
In
A

dihitung 90 (sembilan puluh) hari kerja setelah dilewati tenggang


waktu 5 (lima) hari kerja, kecuali diatur secara khusus didalam
ah

lik

peraturan dasarnya”.
Bahwa yang menjadi objek sengketa dalam perkara a’quo adalah
m

ub

Tindakan TERGUGAT I yang tidak meneruskan data Izin Usaha


Pertambangan PT. TAMISYA UTAMA berupa Keputusan Bupati Morowali
ka

Nomor: 540.3/SK-026/DESDM/IV/2011 tentang Persetujuan Peningkatan


ep

Izin Usaha Pertambangan Eksplorasi menjadi Izin Usaha Pertambangan


ah

Halaman 19 dari 96 halaman Putusan Nomor: 73/G/TF/2022/PTUN.PL


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 19
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Operasi Produksi Kepada PT. TAMISYA UTAMA, tanggal 28 April 2011

si
Kepada Direktur Jenderal Mineral Dan Batubara dan Tindakan
TERGUGAT II yang tidak memproses pendaftaran Izin Usaha

ne
ng
Pertambangan PT. TAMISYA UTAMA berupa Keputusan Bupati Morowali
Nomor: 540.3/SK-026/DESDM/IV/2011 tentang Persetujuan Peningkatan

do
gu Izin Usaha Pertambangan Eksplorasi menjadi Izin Usaha Pertambangan
Operasi Produksi Kepada PT. TAMISYA UTAMA, tanggal 28 April 2011
kedalam sistem Minerba One Data Indonesia (MODI)

In
A
Bahwa Tindakan TERGUGAT I dan TERGUGAT II tersebut yang
tidak berbuat atau tindakan faktual pasif (Omission) dikualifikasi sebagai
ah

lik
Perbuatan Melanggar Hukum oleh Pemerintah Badan Dan/Atau Pejabat
Pemerintahan (Onrechtmatige Overheidsdaad), baru diketahui secara
am

ub
nyata oleh PENGGUGAT sekitar tanggal 25 April 2022 pada saat
PENGGUGAT mendatangi kantor TERGUGAT II guna menanyakan
tindak lanjut dari Surat Penggugat Nomor: 007/TU/III/2022, Perihal:
ep
k

Permohonan Registrasi MODI PT. TAMISYA UTAMA, tanggal 28 Maret


ah

2022 tersebut sehingga PENGGUGAT baru mengetahui bahwa


R

si
permohonan registrasi MODI PENGGUGAT terkendala akibat tindakan
TERGUGAT I yang tidak meneruskan data Izin Usaha Pertambangan PT.

ne
ng

TAMISYA UTAMA berupa Keputusan Bupati Morowali Nomor: 540.3/SK-


026/DESDM/IV/2011 tentang Persetujuan Peningkatan Izin Usaha

do
gu

Pertambangan Eksplorasi menjadi Izin Usaha Pertambangan Operasi


Produksi Kepada PT. TAMISYA UTAMA, tanggal 28 April 2011 Kepada
Direktur Jenderal Mineral Dan Batubara
In
A

Bahwa dengan demikian berdasarkan ketentuan Pasal 55 Undang-


Undang Nomor 5 Tahun 1986 Tentang Peradilan Tata Usaha Negara
ah

lik

juncto Pasal 4 ayat (1) Peraturan Mahkamah Agung Nomor 2 Tahun 2019
tentang Pedoman Penyelesaian Sengketa Tindakan Pemerintahan dan
m

ub

Kewenangan Mengadili Perbuatan Melanggar Hukum oleh Badan


dan/atau Pejabat Pemerintahan juncto Huruf E Rumusan Hukum Kamar
ka

Peradilan Tata Usaha Negara Angka 3, SEMA Nomor 5 Tahun 2021


ep

Rumusan Kamar Peradilan Tata Usaha Negara tersebut diatas,


ah

Halaman 20 dari 96 halaman Putusan Nomor: 73/G/TF/2022/PTUN.PL


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 20
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
dihubungkan dengan waktu diketahuinya secara nyata objek sengketa

si
yaitu sekitar tanggal 25 April 2022 dengan waktu didaftarkannya gugatan
a’quo di Pengadilan Tata Usaha Negara Palu melalui E-Court pada

ne
ng
tanggal 23 Juni 2022 maka Pengajuan gugatan a’quo masih dalam
tenggang waktu yang ditentukan oleh Peratu ran Perundang-undangan.

do
gu V. POSITA/ALASAN GUGATAN :
Bahwa PENGGUGAT merupakan pemegang Izin Usaha
Pertambangan dibidang Usaha Pertambangan Nikel, berlokasi di Desa

In
A
Larobenu Kecamatan Bungku Barat, Kabupaten Morowali, Provinsi
Sulawesi Tengah dengan luas 1.031 Ha, yang diterbitkan oleh Bupati
ah

lik
Morowali dengan tahapan sebagai berikut:
a. Keputusan Bupati Morowali Nomor: 540/SK-
am

ub
PW.035/DESDM/V/2008 Tentang Persetujuan Pencadangan
Wilayah Untuk Lokasi Kuasa Pertambangan PT. TAMISYA
UTAMA, tanggal 23 Mei 2008;
ep
k

b. Keputusan Bupati Morowali Nomor: 540.2/SK.064/DESDM/V/2010


ah

Tentang Persetujuan Izin Usaha Pertambangan Eksplorasi PT.


R

si
TAMISYA UTAMA, tanggal 25 Mei 2010;
c. Keputusan Bupati Morowali Nomor: 540.3/SK-026/DESDM/IV/2011

ne
ng

Tentang Persetujuan Peningkatan Izin Usah a Pertambangan


Eksplorasi menjadi Izin Usaha Pertambangan Operasi Produksi

do
gu

Kepada PT. TAMISYA UTAMA, tanggal 28 April 2011;


Bahwa terhadap Izin Usaha Pertambangan Operasi Produksi
PENGGUGAT berdasarkan Keputusan Bupati Morowali Nomor:
In
A

540.3/SK-026/DESDM/IV/2011 Tentang Persetujuan Peningkatan Izin


Usaha Pertambangan Eksplorasi menjadi Izin Usaha Pertambangan
ah

lik

Operasi Produksi kepada PT. TAMISYA UTAMA, tanggal 28 April 2011


adalah berlaku selama 20 (dua puluh) Tahun sampai dengan tanggal 28
m

ub

April 2031 dan belum pernah dicabut dan/atau dibatalkan serta tidak
tumpang tindih dengan IUP Perusahaan lain;
ka

Bahwa Izin Usaha Pertambangan Operasi Produksi PENGGUGAT


ep

tersebut telah dilakukan evaluasi baik dari segi administratif, finansial,


ah

Halaman 21 dari 96 halaman Putusan Nomor: 73/G/TF/2022/PTUN.PL


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 21
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
teknis dan lingkungan seh in gga Izin Usaha Pertambangan Operasi

si
Produksi PENGGUGAT tersebu t telah memen u h i syarat men u ru t
keten tuan peraturan perundang -undangan;

ne
ng
Bah wa den gan diterbitkannya Undang-undang Republik
Indonesia Nomor 3 Tahun 2020 tentang Perubahan Atas Undang-Undang

do
gu Nomor 4 Tahun 2009 Tentang Pertambangan Mineral Dan Batubara,
yang diundangkan pada tanggal 10 Juni 2020 maka kewenangan
pelaksanaan urusan Pemerintahan Bidang Pertambangan Mineral Dan

In
A
Batubara diselenggarakan oleh Pemerintah Pusat sesuai maksud
ketentuan Pasal 4 ayat (2) dan Pasal 169 C huruf g Undang-undang
ah

lik
Nomor 3 Tahun 2020 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 4
Tahun 2009 Tentang Pertambangan Mineral Dan Batubara, menegaskan
am

ub
bahwa:
Pasal 4 ayat (2):
“Penguasaan Mineral dan Batubara oleh Negara sebagaimana
ep
k

dimaksud pada ayat (1) diselenggarakan oleh Pemerintah Pusat


ah

sesuai dengan ketentuan Undang-Undang ini”


R

si
Pasal 169 C huruf g:
“Seluruh kewenangan Pemerintah Daerah dalam Undang-Undang

ne
ng

Nomor 4 Tahun 2OO9 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara


(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2OO9 Nomor 4,

do
gu

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4959) dan


Undang-Undang lain yang mengatur tentang kewenangan Pemerintah
Daerah di bidang Pertambangan Mineral dan Batubara wajib dimaknai
In
A

sebagai kewenangan Pemerintah Pusat kecuali ditentukan lain dalam


Undang-Undang ini”
ah

lik

Bahwa dengan beralihnya kewenangan pelaksanaan urusan


Pemerintahan Bidang Pertambangan Mineral Dan Batubara kepada
m

ub

Pemerintah Pusat sebagaimana dimaksud Undang-undang Nomor 3


Tahun 2020 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 4 Tahun
ka

2009 Tentang Pertambangan Mineral Dan Batubara tersebut, maka


ep

PENGGUGAT selaku pemegang Izin Usaha Pertambangan berupa


ah

Halaman 22 dari 96 halaman Putusan Nomor: 73/G/TF/2022/PTUN.PL


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 22
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Keputusan Bupati Morowali Nomor: 540.3/SK-026/DESDM/IV/2011

si
Tentang Persetujuan Peningkatan Izin Usaha Pertambangan Eksplorasi
menjadi Izin Usaha Pertambangan Operasi Produksi kepada PT.

ne
ng
TAMISYA UTAMA, tanggal 28 April 2011 melakukan Permohonan
kepada TERGUGAT II guna didaftarkan kedalam Sistem Minerba One

do
gu Data Indonesia (MODI) sesuai Surat Penggugat Nomor: 007/TU/III/2022,
Perihal: Permohonan Registrasi MODI PT. TAMISYA UTAMA, tanggal 28
Maret 2022;

In
A
Bahwa sehubungan dengan Permohonan registrasi MODI tersebu t
maka PENGGUGAT sekitar tanggal 25 April 2022 mendatangi kantor
ah

lik
TERGUGAT II guna menanyakan tindak lanjut dari Surat Penggugat
Nomor: 007/TU/III/2022, Perihal: Permohonan Registrasi MODI PT.
am

ub
TAMISYA UTAMA, tanggal 28 Maret 2022 tersebut sehingga
PENGGUGAT baru mengetahui bahwa permohonan registrasi MODI
yang dimohonkan PENGGUGAT tersebut terkendala akibat tindakan
ep
k

TERGUGAT I yang tidak meneruskan data Izin Usaha Pertambangan PT.


ah

TAMISYA UTAMA berupa Keputusan Bupati Morowali Nomor: 540.3/SK-


R

si
026/DESDM/IV/2011 tentang Persetujuan Peningkatan Izin Usaha
Pertambangan Eksplorasi menjadi Izin Usaha Pertambangan Operasi

ne
ng

Produksi Kepada PT. TAMISYA UTAMA, tanggal 28 April 2011 kepada


Direktur Jenderal Mineral Dan Batubara;

do
gu

Bahwa berdasarkan Ketentuan Pasal 169 C huruf c Undang-


Undang Nomor 3 Tahun 2020 tentang Perubahan Atas Undan g-Undang
Nomor 4 Tahun 2009 Tentang Pertambangan Mineral Dan Batubara,
In
A

menegaskan bahwa: “Gubernur wajib menyerahkan dokumen IUP


Eksplorasi, IUP Operasi Produksi, IPR, IUP Operasi Produksi khusus
ah

lik

untuk pengangkutan dan penjualan, IUP Operasi Produksi untuk


penjualan, dan IUJP yang menjadi kewenangannya sebelum berlakunya
m

ub

Undang-Undang ini kepada Menteri dalam jangka waktu paling lambat 2


(dua) tahun sejak Undang-Undang ini berlaku untuk diperbarui oleh
ka

Menteri”
ep
ah

Halaman 23 dari 96 halaman Putusan Nomor: 73/G/TF/2022/PTUN.PL


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 23
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Bahwa Gubernur selaku Pemerintah Daerah Provinsi Sulawesi

si
Tengah telah mendelegasikan kewenangannya dibidang Perizinan Dan
Non Perizinan kepada TERGUGAT I selaku Pejabat Pemerintahan yang

ne
ng
melaksanakan fungsi Pemerintahan di lingkungan Pemerintah Provinsi
Sulawesi Tengah di bidang Perizinan dan Non Perizinan sesu ai maksu d

do
gu ketentuan Pasal 1 angka 3, angka 6, angka 7 dan angka 8 Juncto Pasal 2
ayat (1) Peraturan Gubernur Sulawesi Tengah Nomor 17 Tahun 2021
Tentang Perubahan Atas Peraturan Gubernur Nomor 26 Tah un 2018

In
A
Tentang Pendelegasian Kewenangan, Penerbitan Dan Penandatanganan
Perizinan Dan Non Perizinan, menegaskan bahwa:
ah

lik
Pasal 1 angka 3:
“Gubernur adalah Gubernur Sulawesi Tengah”
am

ub
Pasal 1 angka 6:
“Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu
Daerah yang selanjutnya disingkat DPM-PTSP adalah unsur
ep
k

Perangkat Daerah Provinsi Sulawesi Tengah yang mempunyai


ah

kewenangan di bidang Perizinan dan Non Perizinan berdasarkan


R

si
pendelegasian wewenang dari Gubernur”
Pasal 1 angka 7:

ne
ng

“Kepala DPM-PTSP adalah Kepala Dinas Penanaman Modal


dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Sulawesi Tengah”

do
gu

Pasal 1 angka 8:
“Pendelegasian Wewenang adalah penyerahan tugas, hak,
kewajiban dan pertanggungjawaban Perizinan dan Non Perizinan
In
A

termasuk penandatanganan oleh Gubernur kepada Kepala DPM-


PTSP”
ah

lik

Pasal 2 ayat (1):


“Gubernur berdasarkan Peraturan Gubernur ini mendelegasikan
m

ub

kewenangan kepada Kepala DPM-PTSP untuk menandatangani


Perizinan dan Non Perizinan”.
ka

Pasal 2 ayat (2):


ep

“Kewenangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi:


ah

Halaman 24 dari 96 halaman Putusan Nomor: 73/G/TF/2022/PTUN.PL


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 24
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
a. kewenangan Gubernur; dan

si
b. kewenangan Pemerintah Pusat yang memperoleh
pendelegasian kepada Gubernur.

ne
ng
Bahwa atas dasar pendelegasian kewenangan dibidang Perizinan
Dan Non Perizinan sebagaimana dimaksud tersebut diatas maka

do
gu TERGUGAT I selaku Pejabat Pemerintahan yang melaksanakan fungsi
Pemerintahan di lingkungan Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah di
bidang Perizinan dan Non Perizinan memiliki kewenangan untuk

In
A
melakukan tindakan konkret meneruskan data Izin Usaha Pertamban gan
PT. TAMISYA UTAMA berupa Keputusan Bupati Morowali Nomor:
ah

lik
540.3/SK-026/DESDM/IV/2011 tentang Persetujuan Peningkatan Izin
Usaha Pertambangan Eksplorasi menjadi Izin Usaha Pertambangan
am

ub
Operasi Produksi Kepada PT. TAMISYA UTAMA, tanggal 28 April 2011
kepada Direktur Jenderal Mineral Dan Batubara selaku penyelenggara
dan pelaksana tugas dibidang Mineral Dan Batubara sesuai maksud
ep
k

Pasal 86 ayat (1) dan ayat (2), Pasal 87 dan Pasal 88 Peraturan Menteri
ah

Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 15 Tahun 2021 tentang


R

si
Organisasi Dan Tata Kerja Kementrian Energi Dan Sumber Daya Mineral
tetapi pada faktanya TERGUGAT I tidak meneruskan data Izin Usaha

ne
ng

Pertambangan Operasi Produksi PENGGUGAT tersebut kepada Direktur


Jenderal Mineral Dan Batubara sehingga mengakibatkan Izin Usaha

do
gu

Pertambangan Operasi Produksi PENGGUGAT terhalang untuk


didaftarkan kedalam Sistem Minerba One Data Indonesia (MODI)
sebagaimana Surat Penggugat Nomor: 007/TU/III/2022, Perihal:
In
A

Permohonan Registrasi MODI PT. TAMISYA UTAMA, tanggal 28 Maret


2022 tersebut;
ah

lik

Bahwa begitu pula, TERGUGAT II sebagai salah satu Pejabat


Pemerintahan di Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral,
m

ub

khususnya pada Direktorat Jenderal Mineral Dan Batubara memiliki tugas


dan kewenangan memproses pendaftaran Izin Usaha Pertambangan PT.
ka

TAMISYA UTAMA berupa Keputusan Bupati Morowali Nomor: 540.3/SK-


ep

026/DESDM/IV/2011 tentang Persetujuan Peningkatan Izin Usaha


ah

Halaman 25 dari 96 halaman Putusan Nomor: 73/G/TF/2022/PTUN.PL


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 25
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Pertambangan Eksplorasi menjadi Izin Usaha Pertambangan Operasi

si
Produksi Kepada PT. TAMISYA UTAMA, tanggal 28 April 2011 kedalam
sistem Minerba One Data Indonesia (MODI) sebagaimana Surat

ne
ng
Penggugat Nomor: 007/TU/III/2022, Perihal: Permohonan Registrasi
MODI PT. TAMISYA UTAMA, tanggal 28 Maret 2022 sesuai maksud

do
gu Lampiran III, Keputusan Menteri Energi Dan Sumber Daya Mineral
Republik Indonesia Nomor: 15.K/HK.02/MEM.B/2022 Tentang Tata
Cara Pemrosesan Penerbitan Dan Pendaftaran Izin Usaha

In
A
Pertambangan, Tanggal 21 Januari 2022 Juncto Pasal 87 juncto Pasal
88 Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 15 Tahun
ah

lik
2021 tentang Organisasi Dan Tata Kerja Kementrian Energi Dan Sumber
Daya Mineral, menegaskan bahwa:
am

ub
Pasal 87:
“Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara mempunyai tugas
menyelenggarakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di
ep
k

bidang pembinaan, pengendalian, dan pengawasan kegiatan


ah

mineral dan batubara”


R

si
Pasal 88:
“Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal

ne
ng

87, Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara menyelenggarakan


fungsi:

do
gu

a. perumusan kebijakan di bidang pembinaan, pengendalian,


dan pengawasan kegiatan pengusahaan, keteknikan,
keselamatan kerja, lingkungan, dan pembangunan sarana
In
A

dan prasarana tertentu, serta pengelolaan Penerimaan


Negara Bukan Pajak subsektor mineral dan batubara sesuai
ah

lik

dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;


b. pelaksanaan kebijakan di bidang pembinaan, pengendalian,
m

ub

dan pengawasan kegiatan pengusahaan, keteknikan,


keselamatan kerja, lingkungan, dan pembangunan sarana
ka

dan prasarana tertentu, serta pengelolaan Penerimaan


ep
ah

Halaman 26 dari 96 halaman Putusan Nomor: 73/G/TF/2022/PTUN.PL


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 26
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Negara Bukan Pajak subsektor mineral dan batubara sesuai

si
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;
c. penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di

ne
ng
bidang pembinaan, pengendalian, dan pengawasan
kegiatan pengusahaan, keteknikan, keselamatan kerja,

do
gu lingkungan, dan pembangunan sarana dan prasarana
tertentu, serta pengelolaan Penerimaan Negara Bukan
Pajak subsektor mineral dan batubara sesuai dengan

In
A
ketentuan peraturan perundang-undangan;
d. pelaksanaan pemberian bimbingan teknis dan supervisi di
ah

lik
bidang pembinaan, pengendalian, dan pengawasan
kegiatan pengusahaan, keteknikan, keselamatan kerja,
am

ub
lingkungan, dan pembangunan sarana dan prasarana
tertentu, serta pengelolaan Penerimaan Negara Bukan
Pajak subsektor mineral dan batubara sesuai dengan
ep
k

ketentuan peraturan perundang-undangan;


ah

e. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang pembinaan,


R

si
pengendalian, dan pengawasan kegiatan pengusahaan,
keteknikan, keselamatan kerja, lingkungan, dan

ne
ng

pembangunan sarana dan prasarana tertentu, serta


pengelolaan Penerimaan Negara Bukan Pajak subsektor

do
gu

mineral dan batubara sesuai dengan ketentuan peraturan


perundang-undangan;
f. pelaksanaan administrasi Direktorat Jenderal Mineral dan
In
A

Batubara; dan
g. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Menteri.
ah

lik

Bahwa dengan demikian maka TERGUGAT II sebagai salah satu


Pejabat Pemerintahan di Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral,
m

ub

khususnya pada Direktorat Jenderal Mineral Dan Batubara memiliki


kewenangan memproses pendaftaran Izin Usaha Pertambangan Operasi
ka

Produksi PENGGUGAT kedalam sistem Minerba One Data Indonesia


ep

(MODI) sebagaimana Surat Penggugat Nomor: 007/TU/III/2022, Perihal:


ah

Halaman 27 dari 96 halaman Putusan Nomor: 73/G/TF/2022/PTUN.PL


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 27
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Permohonan Registrasi MODI PT. TAMISYA UTAMA, tanggal 28 Maret

si
2022 tetapi pada faktanya TERGUGAT II tidak memproses IUP Oprasi
Produksi PENGGUGAT kedalam kedalam sistem Minerba One Data

ne
ng
Indonesia (MODI) sehingga mengakibatkan PENGGUGAT selaku
pemegang Izin Usaha Pertambangan Operasi Produksi yang berlaku

do
gu sampai dengan tahun 2031 tersebut tidak dapat melanjutkan kegiatan
usaha pertambangan yang meliputi kegiatan konstruksi, produksi,
pengangkutan dan penjualan karena terkendala secara teknis dan

In
A
administratif;
Bahwa dengan demikian, Tindakan TERGUGAT I yang tidak
ah

lik
meneruskan data Izin Usaha Pertambangan Operasi Produksi
PENGGUGAT kepada Direktorat Jenderal Mineral Dan Batubara dan
am

ub
Tindakan TERGUGAT II yang tidak memproses pendaftaran Izin Usaha
Pertambangan Operasi Produksi PENGGUGAT kedalam sistem Minerba
One Data Indonesia (MODI) sebagaimana Surat Penggugat Nomor:
ep
k

007/TU/III/2022 Perihal: Permohonan Registrasi MODI PT. TAMISYA


ah

UTAMA, tanggal 28 Maret 2022 adalah merupakan tindakan faktual


R

si
pasif (omission) yang tidak melaksanakan kewajiban hukumnya
sehingga secara hukum dikualifikasi sebagai suatu perbuatan melanggar

ne
ng

hukum oleh Badan dan/atau Pejabat Pemerintahan (onrechtmatige


overheidsdaad) yang telah menimbulkan kerugian yang bersifat faktual

do
gu

terhadap PENGGUGAT selaku pemegang IUP Operasi Produksi, oleh


karenanya telah memenuhi unsur sebagai suatu sengketa Tindakan
Pemerintahan sebagaimana diatur dalam Pasal 1 Angkat 3 Peraturan
In
A

Mahakamah Agung Nomor 2 Tahun 2019 tentang Pedoman


Penyelesaian Sengketa Tindakan Pemerintahan dan Kewenangan
ah

lik

Mengadili Perbuatan Melanggar Hukum Oleh Badan dan/atau Pejabat


Pemerintahan (onrechtmatige Overheidsdaad).
m

ub

Bahwa tolak ukur untuk menentukan tindakan oleh Pejabat


Pemerintahan atau Penyelenggaran Negara in casu TERGUGAT I dan
ka

TERGUGAT II sebagai suatu perbuatan melawan hukum (onrechtmatige


ep

overheidsdaad), dapat mengacu pada pertimbangan Arrest HR tanggal


ah

Halaman 28 dari 96 halaman Putusan Nomor: 73/G/TF/2022/PTUN.PL


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 28
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
31 Januari 1919 yang menyatakan bahwa:

si
“Perbuatan Melawan Hukum' harus dipahami sebagai tindakan
atau kelalaian yang melanggar hak orang lain, atau

ne
ng
bertentangan dengan kewajiban pelaku, atau perilaku yang
bertentangan baik terhadap moral yang baik atau terhadap

do
gu perilaku yang semestinya dalam lalu lintas sosial berkaitan
dengan orang lain atau barang, maka karena kesalahannya
yang disebabkan oleh tindakannya diwajibkan mengganti

In
A
kerugian”.
Bahwa Pertimbangan hukum tersebut diatas dapat menjadi Kriteria
ah

lik
untuk menentukan suatu perbuatan bersifat bertentangan dengan hukum
oleh Pejabat Pemerintahan atau Penyelenggara Negara yaitu sebagai
am

ub
berikut:
- Bertentangan dengan kewajiban hukum si pelaku; atau
- Melanggar hak subyektif orang lain; atau
ep
k

- Melanggar kaidah tata susila (goede zeden); atau


ah

- Bertentangan dengan asas kepatutan, ketelitian serta sikap hati-hati


R

si
dalam pergaulan hidup masyarakat.
Bahwa jika tindakan administrasi Negara melanggar salah satu

ne
ng

dari keempat kriteria di atas maka dapat dikatakan melawan hukum.


Berkenaan dengan unsur melawan hukum dalam ranah administrasi

do
gu

pemerintahan atau tata usaha Negara maka keempat kriteria tersebut


dikaitkan kepada “Batu Uji” yang ada dalam Pasal 53 ayat (2) UU
PERATUN sebagai berikut:
In
A

“Alasan-alasan yang dapat digunakan dalam gugatan sebagaimana


dimaksud pada ayat (1) adalah:
ah

lik

a. Keputusan Tata Usaha Negara yang digugat itu bertentangan


dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku;
m

ub

b. Keputusan Tata Usaha Negara yang digugat itu bertentangan


dengan asas-asas umum pemerintahan yang baik.
ka

Bahwa berdasarkan hal tersebut diatas, tindakan TERGUGAT I


ep

yang tidak meneruskan data Izin Usaha Pertambangan PT. TAMISYA


ah

Halaman 29 dari 96 halaman Putusan Nomor: 73/G/TF/2022/PTUN.PL


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 29
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
UTAMA berupa Keputusan Bupati Morowali Nomor: 540.3/SK-

si
026/DESDM/IV/2011 tentang Persetujuan Peningkatan Izin Usaha
Pertambangan Eksplorasi menjadi Izin Usaha Pertambangan Operasi

ne
ng
Produksi Kepada PT. TAMISYA UTAMA, tanggal 28 April 2011 kepada
Direktorat Jenderal Mineral Dan Batubara adalah merupakan tindakan

do
gu yang bertentangan dengan peraturan perundang-undangan sebagai
berikut:
Pasal 7 ayat (2) huruf a dan b Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014

In
A
Tentang Asministrasi Pemerintahan berbunyi sebagai berikut: Pejabat
pemerintahan memiliki kewajiban:
ah

lik
a. membuat Keputusan dan/atau Tindakan sesuai dengan
kewenangannya
am

ub
b. Mematuhi AUPB dan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan
Pasal 18 huruf 1 Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 Tentang
ep
k

Pelayanan Publik yang berbunyi sebagai berikut: Masyarakat berhak


ah

mendapatkan pelayanan yang berkualitas sesuai dengan asas dan tujuan


R

si
pelayanan”
Pasal 169 C huruf c Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2020 tentang

ne
ng

Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 Tentang


Pertambangan Mineral Dan Batubara Jis. Pasal 1 angka 3, angka 6,

do
gu

angka 7 dan angka 8 Juncto Pasal 2 ayat (1) Peraturan Gubernur


Sulawesi Tengah Nomor 17 Tahun 2021 Tentang Perubahan Atas
Peraturan Gubernur Nomor 26 Tahun 2018 Tentang Pendelegasian
In
A

Kewenangan, Penerbitan Dan Penandatanganan Perizinan Dan Non


Perizinan
ah

lik

Bahwa begitu pula Tindakan TERGUGAT II yang tidak memproses


pendaftaran Izin Usaha Pertambangan Operasi Produksi PENGGUGAT
m

ub

kedalam sistem Minerba One Data Indonesia (MODI) sebagaimana Surat


Penggugat Nomor: 007/TU/III/2022, Perihal: Permohonan Registrasi
ka

MODI PT. TAMISYA UTAMA, tanggal 28 Maret 2022 adalah merupakan


ep
ah

Halaman 30 dari 96 halaman Putusan Nomor: 73/G/TF/2022/PTUN.PL


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 30
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
tindakan yang bertentangan dengan peraturan perundang-undangan

si
sebagai berikut:
Pasal 7 ayat (2) huruf a dan b Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014

ne
ng
Tentang Asministrasi Pemerintahan berbunyi sebagai berikut: Pejabat
pemerintahan memiliki kewajiban:

do
gu c. membuat
kewenangannya
Keputusan dan/atau Tindakan sesuai dengan

d. Mematuhi AUPB dan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-

In
A
undangan
Pasal 18 huruf 1 Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 Tentang
ah

lik
Pelayanan Publik yang berbunyi sebagai berikut: Masyarakat berhak
mendapatkan pelayanan yang berkualitas sesuai dengan asas dan tujuan
am

ub
pelayanan”
Pasal 87 juncto Pasal 88 Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya
Mineral Nomor 15 Tahun 2021 tentang Organisasi Dan Tata Kerja
ep
k

Kementrian Energi Dan Sumber Daya Mineral


ah

Keputusan Menteri Energi Dan Sumber Daya Mineral Republik


R

si
Indonesia Nomor: 15.K/HK.02/MEM.B/2022 Tentang Tata Cara
Pemrosesan Penerbitan Dan Pendaftaran Izin Usaha Pertambangan

ne
ng

Bahwa selain tindakan TERGUGAT I dan Tindakan TERGUGAT II


tersebut diatas telah bertentangan dengan peraturan perundang-

do
gu

undangan telah pulah bertentangan dengan Asas-Asas Umum


Pemerintahan yang Baik, sebagaimana diatur dalam Pasal 10 Ayat (1)
huruf a, dan d Undang-Undang Nomor: 30 Tahun 2014 tentang
In
A

Administrasi Pemerintahan, antara lain:


a. Asas Kepastian Hukum yakni Asas dalam negara hukum yang
ah

lik

mengutamakan landasan ketentuan Peraturan Perundang-Undangan,


kepatutan dan keadilan dalam setiap kebijakan penyelenggaraan
m

ub

pemerintahan sehingga dengan demikian dihubungkan dengan:


Tindakan TERGUGAT I yang tidak melaksanakan tindakan (omission)
ka

yang menjadi kewenangannya untuk meneruskan data Izin Usaha


ep

Pertambangan Operasi Produksi PENGGUGAT kepada Direktorat


ah

Halaman 31 dari 96 halaman Putusan Nomor: 73/G/TF/2022/PTUN.PL


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 31
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Jenderal Mineral Dan Batubara berdasarkan Pasal 169 C huruf c

si
Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2020 tentang Perubahan Atas
Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 Tentang Pertambangan

ne
ng
Mineral Dan Batubara Jis. Pasal 1 angka 3, angka 6, angka 7 dan
angka 8 Juncto Pasal 2 ayat (1) Peraturan Gubernur Sulawesi Tengah

do
gu Nomor 17 Tahun 2021 Tentang Perubahan Atas Peraturan Gubernur
Nomor 26 Tahun 2018 Tentang Pendelegasian Kewenangan,
Penerbitan Dan Penandatanganan Perizinan Dan Non Perizinan

In
A
adalah telah menimbulkan kerugian factual bagi PENGGUGAT
selaku pemegang Izin Usaha Pertambangan Operasi Produksi yang
ah

lik
berlaku selama 20 (dua puluh) Tahun sampai dengan tanggal 28 April
2031 dan belum pernah dicabut dan/atau dibatalkan serta tidak
am

ub
tumpang tindih dengan IUP Perusahaan lain karena tidak dapat
diproses kedalam sistem Minerba One Data Indonesia (MODI), hal
mana dengan nyata bertentangan dengan Asas Kepastian Hukum.
ep
k

Tindakan TERGUGAT II yang tidak melaksanakan tindakan


ah

(omission) yang menjadi kewenangannya untuk memproses


R

si
pendaftaran Izin Usaha Pertambangan Operasi Produksi
PENGGUGAT kedalam sistem Minerba One Data Indonesia (MODI)

ne
ng

sebagaimana Surat Penggugat Nomor: 007/TU/III/2022, Perihal:


Permohonan Registrasi MODI PT. TAMISYA UTAMA, tanggal 28

do
gu

Maret 2022 berdasarkan Pasal 87 juncto Pasal 88 Peraturan Menteri


Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 15 Tahun 2021 tentang
Organisasi Dan Tata Kerja Kementrian Energi Dan Sumber Daya
In
A

Mineral dan Keputusan Menteri Energi Dan Sumber Daya Mineral


Republik Indonesia Nomor: 15.K/HK.02/MEM.B/2022 Tentang Tata
ah

lik

Cara Pemrosesan Penerbitan Dan Pendaftaran Izin Usaha


Pertambangan adalah telah menimbulkan kerugian factual bagi
m

ub

PENGGUGATselaku pemegang Izin Usaha Pertambangan Operasi


Produksi yang berlaku selama 20 (dua puluh) Tahun sampai dengan
ka

tanggal 28 April 2031 dan belum pernah dicabut dan/atau dibatalkan


ep

serta tidak tumpang tindih dengan IUP Perusahaan lain tidak dapat
ah

Halaman 32 dari 96 halaman Putusan Nomor: 73/G/TF/2022/PTUN.PL


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 32
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
melanjutkan kegiatan usaha pertambangan yang meliputi kegiatan

si
konstruksi, produksi, pengangkutan dan penjualan karena terken dala
secara teknis dan administratif, hal mana dengan nyata bertentan gan

ne
ng
dengan Asas Kepastian Hukum;
b. Asas Bertindak Cermat yakni asas yang mengandung arti bahwa

do
gu suatu Keputusan dan/atau Tindakan harus didasarkan pada informasi
dan dokumen yang lengkap untuk mendukung legalitas penetapan
dan/atau pelaksanaan Keputusan dan/atau Tindakan sehingga

In
A
Keputusan dan/atau Tindakan yang bersangkutan dipersiapkan
dengan cermat sebelum Keputusan dan/atau Tindakan tersebut
ah

lik
ditetapkan dan/atau dilakukan (Penjelasan Pasal 10 ayat 1 huruf d),
dengan demikian oleh karena TERGUGAT I telah bertindak tidak
am

ub
cermat dengan tidak berbuat (omission) yakni dengan tidak
meneruskan data Izin Usaha Pertambangan Operasi Produksi
PENGGUGAT kepada Direktorat Jenderal Mineral Dan Batubara dan
ep
k

tindakan TERGUGAT II telah bertindak tidak cermat dengan tidak


ah

berbuat (omission) yakni dengan tidak memproses pendaftaran Izin


R

si
Usaha Pertambangan Operasi Produksi PENGGUGAT kedalam
sistem Minerba One Data Indonesia (MODI) sebagaimana Surat

ne
ng

Penggugat Nomor: 007/TU/III/2022, Perihal: Permohonan Registrasi


MODI PT. TAMISYA UTAMA, tanggal 28 Maret 2022 padahal

do
gu

peraturan perundang-undangan tegas mengatur kewenangan


TERGUGAT I meneruskan data Izin Usaha Pertambangan Operasi
Produksi PENGGUGAT kepada kepada Direktorat Jenderal Mineral
In
A

Dan Batubara serta tugas dan kewenangan TERGUGAT II


memproses pendaftaran Izin Usaha Pertambangan Operasi Produksi
ah

lik

PENGGUGAT kedalam sistem Minerba One Data Indonesia (MODI).


sehingga tindakan TERGUGAT I dan TERGUGAT II telah bertindak
m

ub

tidak cermat dengan tidak berbuat (omission) tersebut menimbulkan


kerugian bagi PENGGUGAT sebagai pemegang IUP oprasi Produksi
ka

yang masi berlaku sampai dengan tahun 2031 tidak dapat


ep

melaksanakan kegiatan pertambangan.


ah

Halaman 33 dari 96 halaman Putusan Nomor: 73/G/TF/2022/PTUN.PL


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 33
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Bahwa salah satu sarana untuk “memaksa” TERGUGAT I dan

si
TERGUGAT II memenuhi hak-hak hukum PENGGUGAT selaku
pemegang IUP Operasi Produksi yang berlaku selama 20 (dua puluh)

ne
ng
Tahun sampai dengan tanggal 28 April 2031 dan belum pernah dicabut
dan/atau dibatalkan serta tidak tumpang tindih dengan IUP Perusahaan

do
gu lain adalah dengan mengajukan gugatan hukum sebagaimana dalam
perkara a quo.
VI. PETITUM

In
A
Bahwa berdasarkan uraian posita tersebut diatas, Penggugat memohon
kiranya Yang Mulia Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili
ah

lik
perkara a quo berkenan menjatuhkan putusan yang amarnya sebagai
berikut :
am

ub
1. Mengabulkan gugatan PENGGUGAT untuk seluruhnya;
2. Menyatakan Tidak Sah dan/atau Batal:
2.1. Tindakan TERGUGAT I yang tidak meneruskan data Izin Usaha
ep
k

Pertambangan PT. TAMISYA UTAMA berupa Keputusan Bupati


ah

Morowali Nomor: 540.3/SK-026/DESDM/IV/2011 tentang


R

si
Persetujuan Peningkatan Izin Usaha Pertambangan Eksplorasi
menjadi Izin Usaha Pertambangan Operasi Produksi Kepada PT.

ne
ng

TAMISYA UTAMA, tanggal 28 April 2011 Kepada Direktur


Jenderal Mineral Dan Batubara;

do
gu

2.2. Tindakan TERGUGAT II yang tidak memproses pendaftaran Izin


Usaha Pertambangan PT. TAMISYA UTAMA berupa Keputusan
Bupati Morowali Nomor: 540.3/SK-026/DESDM/IV/2011 tentang
In
A

Persetujuan Peningkatan Izin Usaha Pertambangan Eksplorasi


menjadi Izin Usaha Pertambangan Operasi Produksi Kepada PT.
ah

lik

TAMISYA UTAMA, tanggal 28 April 2011 kedalam sistem


Minerba One Data Indonesia (MODI).
m

ub

3. Mewajibkan kepada:
3.1. TERGUGAT I untuk meneruskan data Izin Usaha Pertambangan
ka

PT. TAMISYA UTAMA berupa Keputusan Bupati Morowali


ep

Nomor: 540.3/SK-026/DESDM/IV/2011 tentang Persetujuan


ah

Halaman 34 dari 96 halaman Putusan Nomor: 73/G/TF/2022/PTUN.PL


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 34
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Peningkatan Izin Usaha Pertambangan Eksplorasi menjadi Izin

si
Usaha Pertambangan Operasi Produksi Kepada PT. TAMISYA
UTAMA, tanggal 28 April 2011 kepada Direktur Jenderal Mineral

ne
ng
Dan Batubara;
3.2. TERGUGAT II memproses pendaftaran Izin Usaha

do
gu Pertambangan PT. TAMISYA UTAMA berupa Keputusan Bupati
Morowali Nomor: 540.3/SK-026/DESDM/IV/2011 tentang
Persetujuan Peningkatan Izin Usaha Pertambangan Eksplorasi

In
A
menjadi Izin Usaha Pertambangan Operasi Produksi Kepada PT.
TAMISYA UTAMA, tanggal 28 April 2011 kedalam sistem
ah

lik
Minerba One Data Indonesia (MODI).
4. Menghukum TERGUGAT I dan TERGUGAT II secara tanggung
am

ub
renteng untuk membayar seluruh biaya yang timbul dalam perkara ini;
Atau apabila yang Mulia Majelis Hakim berpendapat lain, mohon Putusan
yang seadil-adilnya.
ep
k
ah

Bahwa terhadap Gugatan Penggugat tersebut, maka Tergugat I telah


R

si
mengajukan Jawaban pada persidangan elektronik tanggal 16 Agustus
2022, yang pada pokoknya mengemukakan hal-hal sebagai berikut:

ne
ng

I. DALAM POKOK PERKARA:


1. Bahwa Gubernur Sulawesi Tengah telah mendelegasikan

do
gu

kewenangannya dibidang Perizinan dan Non Perizinan kepada


TERGUGAT I selaku Pejabat Pemerintahan yang melaksanakan
fungsi Pemerintahan di lingkungan Pemerintah Provinsi Sulawesi
In
A

Tengah di bidang Perizinan dan Non Perizinan berdasarkan Peraturan


Gubernur Sulawesi Tengah Nomor 17 Tahun 2021 Tentang
ah

lik

Perubahan Atas Peraturan Gubernur Nomor 26 Tahun 2018 Tentang


Pendelegasian Kewenangan, Penerbitan Dan Penandatanganan
m

ub

Perizinan Dan Non Perizinan;


2. Bahwa TERGUGAT I dalam menjalankan tugas dan kewenangannya
ka

dibidang Perizinan dan Non Perizinan telah memberikan Surat


ep

Pengantar kepada Penggugat berupa Surat Nomor:


ah

Halaman 35 dari 96 halaman Putusan Nomor: 73/G/TF/2022/PTUN.PL


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 35
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
050/03.45/Stk/DPMPTSP, Perihal: Permohonan Pendaftaran Minerba

si
One Data Indonesia (MODI) tanggal 20 April 2022 yang ditujukan
Kepada Direktur Jenderal Mineral Dan Batubara Kementerian ESDM

ne
ng
RI;
3. Bahwa Surat Permohonan Pendaftaran Minerba One Data Indonesia

do
gu (MODI) dengan Nomor: 050/03.45/Stk/DPMPTSP tanggal 20 April
2022 yang ditujukan Kepada Direktur Jenderal Mineral Dan Batubara
Kementerian ESDM RI tersebut diberikan kepada pihak Penggugat

In
A
dengan maksud sebagai persyaratan administrasi serta tindak lanjut
atas permohonan Penggugat agar dapat didaftarkan dalam Sistem
ah

lik
Minerba One Data Indonesia (MODI) di Kementerian ESDM Republik
Indonesia;
am

ub
4. Bahwa dikeluarkannya Surat Pengantar Permohonan Pendaftaran
Minerba One Data Indonesia (MODI) tersebut dimaksudkan dalam
rangka pelaksanaan amanah Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2020
ep
k

Tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009


ah

tentang Pertambangan Mineral dan Batubara, selain dari pada itu


R

si
Surat Pengantar Permohonan Pendaftaran Minerba One Data
Indonesia (MODI) dimaksudkan pula dalam rangka menstimulasi

ne
ng

pertumbuhan ekonomi melalui investasi disektor Pertambangan di


wilayah Provinsi Sulawesi Tengah;

do
gu

5. Bahwa adapun terkait dengan objek Gugatan Penggugat yakni


“Tindakan TERGUGAT I yang tidak meneruskan data Izin Usaha
Pertambangan PT. TAMISYA UTAMA berupa Keputusan Bupati
In
A

Morowali Nomor: 540.3/SK-026/DESDM/2011 tentang Persetujuan


Peningkatan lzin Usaha Pertambangan Eksplorasi menjadi lzin Usaha
ah

lik

Pertambangan Operasi Produksi Kepada PT. TAMISYA UTAMA,


tanggal 28 April 2011, Kepada Direktur Jenderal Mineral Dan
m

ub

Batubara”. tersebut dapat kami jelaskan bahwa belum diteruskannya


data IUP OP Penggugat kepada Direktur Jenderal Mineral Dan
ka

Batubara oleh karena data IUP OP Penggugat tersebut masih berada


ep

di Bagian Umum Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Sulawesi


ah

Halaman 36 dari 96 halaman Putusan Nomor: 73/G/TF/2022/PTUN.PL


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 36
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Tengah untuk dilakukan proses pemberkasan dan penataan IUP OP

si
atas sejumlah Perusahaan yang bergerak disektor Pertambangan
diseluruh wilayah Sulawesi Tengah, sehingga kami khilaf untuk

ne
ng
meneruskan data IUP OP Penggugat tersebut kepada Direktur
Jenderal Mineral Dan Batubara untuk didaftarkan dalam Sistem

do
gu Minerba One Data (MODI) di Kementerian ESDM Republik Indonesia;
6. Bahwa dengan demikian tindakan TERGUGAT I yang belum
meneruskan data Izin Usaha Pertambangan PT. TAMISYA UTAMA

In
A
berupa Keputusan Bupati Morowali Nomor: 540.3/SK-
026/DESDM/2011 tentang Persetujuan Peningkatan lzin Usaha
ah

lik
Pertambangan Eksplorasi menjadi lzin Usaha Pertambangan Op erasi
Produksi Kepada PT. TAMISYA UTAMA, tanggal 28 April 2011,
am

ub
kepada Direktur Jenderal Mineral Dan Batubara, sekiranya dapat
dipahami dan murni sebuah kehilafan yang tidak disengaja serta jau h
dari kesan penyalahgunaan keadaan.
ep
k

II. PETITUM:
ah

Berdasarkan segala alasan yang dikemukakan diatas, TERGUGAT I


R

si
mohon kepada Majelis Hakim Pengadilan Tata Usaha Negara Palu
yang memeriksa dan Mengadili Perkara ini, berkenan memutuskan

ne
ng

sebagai berikut:
1. Menerima seluruh alasan dan dalil Jawaban Tergugat I;

do
gu

2. Menolak Gugatan Penggugat untuk seluruhnya;


3. Menghukum Penggugat untuk membayar seluruh biaya perkara ini.
In
A

Bahwa terhadap Gugatan Penggugat tersebut, maka Tergugat II telah


ah

lik

mengajukan Jawaban pada persidangan elektronik, tanggal 16 Agustus


2022, yang pada pokoknya mengemukakan hal-hal sebagai berikut:
m

ub

A. DASAR HUKUM PERIZINAN PERTAMBANGAN


ka

ep
ah

Halaman 37 dari 96 halaman Putusan Nomor: 73/G/TF/2022/PTUN.PL


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 37
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
1. Bahwa telah berlaku Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2020 tentang

si
Perubahan atas Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang
Pertambangan Mineral dan Batubara (“UU 3/2020”) pada 10 Juni 2020;

ne
ng
2. Bahwa sesuai dengan Pasal 35 ayat (1) huruf l UU 3/2020, Pemerin tah
Pusat dalam pengelolaan Pertambangan Mineral dan Batubara

do
gu berwenang melakukan pembinaan
pelaksanaan kegiatan Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara
dan pengawasan terhadap

yang dilakukan oleh pemegang Perizinan Berusaha;

In
A
3. Bahwa dengan berlakunya ketentuan Pasal 35 ayat (1) UU 3/2020,
maka kewenangan pengelolaan Pertambangan Mineral dan Batubara
ah

lik
telah sepenuhnya berada dalam kewenangan Pemerintah Pusat;
4. Bahwa sesuai dengan Pasal 36 ayat (1) UU 3/2020, IUP terdiri atas dua
am

ub
tahap kegiatan, yakni:
a. Eksplorasi yang meliputi kegiatan penyelidikan umum, eksplorasi,
dan studi kelayakan; dan
ep
k

b. Operasi Produksi yang meliputi kegiatan konstruksi, penambangan,


ah

pengolahan dan/atau pemurnian atau pengembangan dan/atau


R

si
pemanfaatan, serta pengangkutan dan penjualan;
5. Bahwa dengan berlakunya UU 3/2020 peraturan turunan dari u n dang -

ne
ng

undang yang lama sepanjang tidak bertentangan dengan undang-


undang yang baru;

do
gu

6. Bahwa terkait dengan gugatan Penggugat diatur dalam Pasal 54


Peraturan Menteri ESDM Nomor 26 Tahun 2018 (“Permen ESDM
26/2018”) dengan isi pasal sebagai berikut:
In
A

(1) Dalam rangka pelaksanaan pengawasan terhadap penyelenggaraan


pengelolaan pengusahaan pertambangan mineral dan batubara,
ah

lik

Direktur Jenderal menerbitkan daftar IUP hasil penataan IUP dan


IUPK yang memenuhi ketentuan sebagai berikut:
m

ub

a. WIUP atau WIUPK-nya tidak tumpang tindih sama komoditas;


b. Telah memenuhi kewajiban pembayaran penerimaan bukan
ka

pajak; dan
ep
ah

Halaman 38 dari 96 halaman Putusan Nomor: 73/G/TF/2022/PTUN.PL


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 38
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
c. Telah memenuhi kewajiban teknis dan lingkungan sesuai dengan

si
ketentuan peraturan perundang-undangan.
(2) Dalam hal pemenuhan ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat

ne
ng
(1) sedang dalam proses penyelesaian sengketa di pengadilan atau
lembaga terkait yang berwenang, Direktur Jenderal memasukkan

do
gu IUP atau IUPK dalam daftar sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
setelah adanya putusan pengadilan atau lembaga terkait yang
berwenang menyatakan IUP atau IUPK dimaksud telah memenuhi

In
A
ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1).
(3) Penerbitan daftar IUP dan IUPK oleh Direktur Jenderal
ah

lik
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) sebagai dasar
pemberian pelayanan perizinan dalam kegiatan usaha
am

ub
pertambangan mineral dan batubara;
7. Bahwa sesuai dengan Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya
Mineral Nomor 15.K/HK.02/MEM.B/2022 tentang Tata Cara
ep
k

Pemrosesan Penerbitan dan Pendaftaran Izin Usaha Pertambangan


ah

(“Kepmen 15/2022”) sebagai ius constitutum disaat perkara a quo


R

si
berlangsung, dalan Diktum Ketujuh menjelaskan bahwa dalam hal
terdapat putusan Pengadilan Tata Usaha Negara yang telah

ne
ng

berkekuatan hukum tetap, pemegang IUP mineral logam atau batu bara
dapat mengajukan permohonan pendaftaran IUP kepada Menteri

do
gu

Energi dan Sumber Daya Mineral melalui Direktur Jenderal Mineral dan
Batubara dengan ketentuan:
a. Amar putusan memuat:
In
A

i. Menyatakan sah atau tidak sahnya keputusan tata usaha


negara; atau
ah

lik

ii. Memerintahkan untuk memproses pendaftaran IUP; dan


b. Memenuhi persyaratan administratif serta persyaratan dan kriteria
m

ub

kewilayahan, persyaratan teknis, lingkungan, dan finansial.


B. EKSEPSI GUGATAN TIDAK JELAS, TIDAK CERMAT, DAN TIDAK
ka

LENGKAP (OBSCUUR LIBEL): PENGGUGAT TIDAK MENGIRIMKAN


ep

PERMOHONAN KEPADA TERGUGAT


ah

Halaman 39 dari 96 halaman Putusan Nomor: 73/G/TF/2022/PTUN.PL


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 39
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R

si
8. Bahwa dalam gugatannya, Penggugat mendalilkan telah mengajukan
permohonan kepada Tergugat agar IUP Penggugat dapat dimasukkan

ne
ng
ke dalam daftar IUP yang memenuhi ketentuan melalui Surat Nomor
007/MD/III/2022 tanggal 28 Maret 2022;

do
gu 9. Bahwa hingga saat ini, Tergugat tidak pernah menerima surat
permohonan yang didalilkan oleh Penggugat. Terbukti bahwa surat
Penggugat tidak masuk ke dalam sistem persuratan Kementerian

In
A
ESDM;
10. Bahwa dengan adanya fakta di atas, maka Tergugat selaku pejabat
ah

lik
teknis yang melaksanakan tugas dan fungsi evaluasi persyaratan
administratif dan kewailayahan tidak dapat melakukan evaluasi atas
am

ub
permohonan sehingga pada akhirnya Tergugat tidak dapat memberi
korespondensi atas permohonan dan upaya adminsitratif Penggugat;
11. Bahwa berdasarkan hal-hal tersebut di atas, Penggugat tidak lengkap
ep
k

dalam mengajukan persyaratan yang diajukan dalam peraturan


ah

perundang-undangan dalam mendaftarkan IUP nya. Sehingga dapat


R

si
dikatakan bahwa gugatan Penggugat tidak jelas, tidak cermat, dan tidak
lengkap (obscuur libel). Dengan demikian mohon kiranya Yang Mulia

ne
ng

Majelis Hakim pada PTUN Jakarta dapat menyatakan Gugatan


Penggugat tidak dapat diterima (Niet Ontvankelijke Verklaard).

do
gu

D. DALAM POKOK PERKARA: TERGUGAT TELAH


MELAKSANAKAN PERATURAN PERUNDANG-
UNDANGAN DAN ASAS UMUM PEMERINTAHAN YANG
In
BAIK (AUPB)
A

i. Tergugat telah melaksanakan peraturan perundang-undangan


ah

lik

12. Bahwa sesuai dengan Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya
Mineral Nomor 15.K/HK.02/MEM.B/2022 tentang Tata Cara
m

ub

Pemrosesan Penerbitan dan Pendaftaran Izin Usaha Pertambangan


(“Kepmen 15/2022”) sebagai ius constitutum disaat perkara a quo
ka

berlangsung, dalan Diktum Ketujuh menjelaskan bahwa dalam hal


ep

terdapat putusan Pengadilan Tata Usaha Negara yang telah


ah

Halaman 40 dari 96 halaman Putusan Nomor: 73/G/TF/2022/PTUN.PL


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 40
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
berkekuatan hukum tetap, pemegang IUP mineral logam atau batu bara

si
dapat mengajukan permohonan pendaftaran IUP kepada Menteri
Energi dan Sumber Daya Mineral melalui Direktur Jenderal Mineral dan

ne
ng
Batubara dengan ketentuan:
a. Amar putusan memuat:

do
gu i. Menyatakan sah atau tidak sahnya keputusan tata usaha
negara; atau
ii. Memerintahkan untuk memproses pendaftaran IUP; dan

In
A
b. Memenuhi persyaratan administratif serta persyaratan dan kriteria
kewilayahan, persyaratan teknis, lingkungan, dan finansial.
ah

lik
13. Bahwa sesuai dengan ketentuan Lampiran III Kepmen 15/2020, syarat
yang perlu dipenuhi oleh Penggugat adalah sebagai berikut:
am

ub
a. Persyaratan administratif:
i. Surat permohonan;
ii. Salinan nomor induk berusaha;
ep
k

iii. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) Badan Usaha;


ah

iv. Susunan pengurus, daftar pemegang saham atau modal, dan


R

si
daftar pemilik manfaat (beneficial ownership) dari Badan
Usaha yang dilengkapi dengan salinan identitas dan NPWP;

ne
ng

v. Salinan dokumen hasil putusan Pengadilan Tata Usaha


Negara yang amarnya memuat:

do
gu

1. Menyatakan sah atau tidak sahnya keputusan tata usah a


negara; dan/atau
2. Memerintahkan untuk memproses pendaftaran IUP;
In
A

vi. Salinan akta pendirian Badan Usaha yang bergerak di bidang


pertambangan dan perubahannya yang telah disahkan oleh
ah

lik

pejabat yang berwenang; dan


vii. Dokumen perizinan IUP yang masih berlaku;
m

ub

b. Persyaratan dan kriteria kewilayahan:


i. WIUP tidak tumpang tindih sama komoditas;
ka

ep
ah

Halaman 41 dari 96 halaman Putusan Nomor: 73/G/TF/2022/PTUN.PL


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 41
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
ii. Peta dan daftar koordinat berupa garis lintang dan garis bujur

si
sesuai sistem informasi geografis yang berlaku secara
nasional;

ne
ng
iii. WIUP berbentuk poligon tertutup dibatasi oleh garis yang
sejajar dengan garis lintang dan garis bujur, serta

do
gu iv.
menggunakan sistem koordinat geografis; dan
Koordinat IUP tahap kegiatan operasi produksi berada di
dalam koordinat IUP tahap kegiatan eksplorasi;

In
A
c. Persyaratan teknis berupa persetujuan studi kelayakan bagi
pemegang IUP tahap kegiatan operasi produksi;
ah

lik
d. Persyaratan lingkungan berupa dokumen lingkungan dan
persetujuan lingkungan yang diterbitkan oleh instansi yang
am

ub
berwenang sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan; dan
e. Persyaratan finansial berupa pelunasan kewajiban penerimaan
ep
k

negara bukan pajak terutang subsektor mineral dan batubara;


ah

14. Bahwa dikarenakan hingga saat ini Penggugat belum


R

si
menyampaikan seluruh persyaratan yang diatur dalam peraturan
perundang-undangan, maka jelas bagi Tergugat untuk tidak

ne
ng

memasukkan IUP Penggugat ke dalam Daftar IUP yang Memenuhi


Ketentuan karena permohonan Penggugat tidak memenuhi

do
gu

persyaratan yang diatur dalam peraturan perundang-undangan;


ii. Tergugat telah Melaksanakan Asas Umum Pemerintahan yang Baik
(AUPB)
In
A

15. Bahwa dalam gugatannya, Penggugat mendalilkan Tergugat tidak


menjalankan Asas Umum Pemerintahan yang Baik (AUPB) dalam
ah

lik

perkara a quo;
16. Bahwa Tergugat menerima surat permohonan Penggugat
m

ub

membutuhkan waktu dalam sesuai dengan prinsip kehati-hatian.


Tergugat setidak-tidaknya telah menjalankan asas kepastian
ka

hukum, ketidakberpihakan, dan tidak menyalahgunakan


ep

kewenangan yang termasuk dalam AUBP yang dianut di Indonesia;


ah

Halaman 42 dari 96 halaman Putusan Nomor: 73/G/TF/2022/PTUN.PL


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 42
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
17. Bahwa Tergugat telah menerapkan asas kepastian hukum dengan

si
belum memproses permohonan Penggugat dikarenakan upaya
yang dilakukan Penggugat belum sesuai dengan peraturan

ne
ng
perundang-undangan sehingga permohonan dan upaya hukum
Penggugat belum dapat diproses oleh Tergugat;

do
gu 18. Bahwa belum diprosesnya permohonan dan upaya administratif
oleh Penggugat menunjukan bahwa Tergugat telah menjalankan
asas ketidakberpihakan kepada Penggugat yang memang dalam

In
A
permohonan dan upaya administratifnya belum sesuai peraturan
perundang-undangan. Akan menjadi kesalahan Tergugat apabila
ah

lik
memroses dan menyetujui permohonan Penggugat;
19. Bahwa Tergugat dengan tidak mengabulkan permohonan
am

ub
Penggugat telah menjalankan asas tidak menyalahgunakan
wewenang, dikarenakan wewenang Tergugat dapat digunakan
apabila permohonan Penggugat telah sesuai dengan peraturan
ep
k

perundang-undangan;
ah

20. Bahwa dengan demikian telah jelas Penggugat telah menjalankan


R

si
peraturan perundang-undangan dan AUPB.
Sebagai penutup, berdasarkan seluruh uraian, dalil, argumen, dan bukti yang

ne
ng

disebutkan, Tergugat dengan ini memohon dengan hormat agar Yan g Mu lia
Majelis Hakim Pengadilan Tata Usaha Negara pemeriksa perkara a quo

do
gu

untuk berkenan memutus dengan amar/diktum sebagai berikut:


DALAM EKSEPSI:
1. Menerima dan Mengabulkan Eksepsi Tergugat untuk seluruhnya;
In
A

2. Menyatakan Gugatan Penggugat tidak dapat diterima (niet


ontvankelijke verklaard);
ah

lik

DALAM POKOK PERKARA:


1. Menolak Gugatan Penggugat untuk seluruhnya, atau setidak-tidaknya
m

ub

menyatakan Gugatan Penggugat tidak dapat diterima (niet


ontvankelijke verklaard);
ka

ep
ah

Halaman 43 dari 96 halaman Putusan Nomor: 73/G/TF/2022/PTUN.PL


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 43
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
2. Menyatakan sah Tindakan Tergugat berupa tidak memasukkan IUP

si
Penggugat ke dalam daftar Izin Usaha Pertambangan yang memenuhi
ketentuan;

ne
ng
3. Menghukum Penggugat untuk membayar seluruh biaya yang timbul
dalam perkara ini.

do
gu atau apabila Majelis Hakim berpendapat lain, kami mohon putusan yang
seadil-adilnya (ex aquo et bono)

In
A
Bahwa atas Jawaban Tergugat I dan Tergugat II tersebut, Penggugat
melalui catatan persidangan elektronik tanggal 23 Agustus 2022 menyatakan
ah

lik
tidak mengajukan replik;
Bahwa oleh karena Penggugat tidak mengajukan replik, maka
am

ub
Tergugat I dan Tergugat II secara yuridis tidak memiliki hak untuk
mengajukan duplik;
Bahwa untuk membuktikan dalil–dalil gugatannya Penggugat di
ep
k

persidangan telah menyampaikan 22 (dua puluh dua) bukti surat yan g telah
ah

diberi meterai cukup dan telah dicocokkan dengan pembandingnya, dan


R

si
telah diberi tanda P-1 sampai dengan P-22, sebagai berikut:
1. P-1 Akta Pendirian Perseroan Terbatas PT. Tamisya Utama

ne
ng

Nomor: 01 tanggal 24 Desember 2007 (Fotokopi dari asli)


2. P –2 Keputusan Menteri Hukum dan HAM RI Nomor: AHU-

do
gu

23623AH.01.01.Tahun 2008 tentang Pengesahan Badan


Hukum Perseroan tanggal 8 Mei 2008 (Fotokopi dari
fotokopi)
In
A

3. P –3 Akta Penegasan Berita Acara Rapat Umum Pemegang


Saham Luar Biasa PT. Tamisya Utama Tanggal 16 Maret
ah

lik

2022 Nomor: 14 (Fotokopi dari salinan resmi)


4. P –4 Keputusan Menteri Hukum dan HAM RI Nomor: AHU-
m

ub

0028233.AH.01.02.TAHUN 2022 tentang Persetujuan


Perubahan Anggaran Dasar Perseroan terbatas PT.
ka

Tamisya Utama tanggal 13 April 2022 (Fotokopi sesuai


ep

dengan aslinya)
ah

Halaman 44 dari 96 halaman Putusan Nomor: 73/G/TF/2022/PTUN.PL


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 44
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
5. P –5 Kartu NPWP: 02.678.481.9-831.000 atas nama PT.

si
Tamisya Utama (Fotokopi sesuai dengan aslinya)
6. P-6 Susunan Kepengurusan PT. Tamisya Utama

ne
ng
ditandatangani oleh Direktur PT. Tamisya Utama tanggal
25 April 2022 beserta lampiran (Fotokopi sesuai dengan

do
gu 7. P –7
aslinya)
Keputusan Bupati Morowali Nomor:
540/SK.PW.035/Distamben/V/2008 tentang Persetujuan

In
A
Pencadangan Wilayah Untuk Lokasi Kuasa Pertambangan
Kepada PT. Tamisya Utama tanggal 23 Mei 2008
ah

lik
(Fotokopi sesuai dengan aslinya)
8. P –8 Keputusan Bupati Morowali Nomor:
am

ub
540.2/SK.064/DESDM/V/2010 tentang Persetujuan Izin
Usaha Pertambangan Eksplorasi PT. Tamisya Utama
tanggal 25 Mei 2010 (Fotokopi sesuai dengan aslinya)
ep
k

9. P –9 Keputusan Bupati Morowali Nomor: 540.3/SK-


ah

026/DESDM/IV/2011 tentang Persetujuan Peningkatan


R

si
Izin Usaha Pertambangan Eksplorasi menjadi Izin Usaha
Pertambangan Operasi Produksi Kepada PT. Tamisya

ne
ng

Utama tanggal 28 April 2011 (Fotokopi sesuai dengan


aslinya)

do
gu

10. P - 10 Kerangka Acuan Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL)


PT. Tamisya Utama Tahun 2011 (Fotokopi dari fotokopi)
11. P – 11 Kerangka Acuan Analisis Dampak Lingkungan (KA-
In
A

ANDAL) PT. Tamisya Utama Tahun 2011 (Fotokopi dari


fotokopi)
ah

lik

12. P – 12 Rencana Pengelolaan Lingkungan (RPL) PT. Tamisya


Utama Tahun 2011 (Fotokopi dari fotokopi)
m

ub

13. P – 13 Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup (RPL)


Penambangan Nikel PT. Tamisya Utama Tahun 2011
ka

ep

(Fotokopi dari fotokopi)


14. P – 14 Dokumen Study Kelayakan Tambang PT. Tamisya Utama
ah

Halaman 45 dari 96 halaman Putusan Nomor: 73/G/TF/2022/PTUN.PL


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 45
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Tahun 2011 (Fotokopi dari fotokopi)

si
15. P – 15 Surat Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral
Kabupaten Morowali Nomor: 540/047.2/DESDM/IV/2011

ne
ng
Perihal: Persetujuan Dokumen Study Kelayakan PT.
Tamisya Utama tanggal 6 April 2011 (Fotokopi dari asli)

do
gu 16. P – 16 Laporan Akhir Eksplorasi PT. Tamisya Utama Tahun 2011
(Fotokopi dari fotokopi)
17. P – 17 Surat Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral

In
A
Kabupaten Morowali Nomor: 540/047.1/DESDM/V/2011
Perihal: Persetujuan Laporan Akhir Eksplorasi PT.
ah

lik
Tamisya Utama tanggal 6 April 2011 (Fotokopi dari asli)
18. P – 18 Dokumen Perizinan Berusaha Berbasis Risiko Nomor
am

ub
Induk Berusaha: 1905220064816 atas nama PT. Tamisya
Utama tanggal 19 Mei 2022 (Fotokopi dari asli)
19. P – 19 Surat Direktur PT. Tamisya Utama Nomor: 007/TU/III/2022
ep
k

Perihal: Permohonan Rigistrasi MODI PT. Tamisya Utama


ah

tanggal 28 Maret 2022 ditujukan kepada Direktorat


R

si
Jenderal Mineral dan Batubara Cq Direktur Pembinaan
Program (Fotokopi dari asli)

ne
ng

20. P - 20 Bukti Pengiriman Permohonan Registrasi MODI PT.


Tamisya utama yang ditujukan kepada alamat elektronik

do
gu

Menteri ESDM Cq. Direktur Jenderal Mineral dan Batubara


(Fotokopi dari fotokopi)
21. P-21 Keputusan Bupati Morowali Nomor:
In
A

660.1/244.A/DLH/IV/20011 tentang Kelayakan Lingkungan


Kegiatan Penambangan Bijih Nikel di Larobenu dan Wosu
ah

lik

Kecamatan Bungku Barat Kabupaten Morowali Provinsi


Sulawesi Tengah oleh PT. TAMISYA UTAMA tanggal 1
m

ub

April 2011 (Fotokopi sesuai dengan aslinya)


22. P-22 Surat Pernyataan ditandatangani oleh Rahmatullah Basir,
ka

ep

S.H. tanggal 9 Sepetember 2022 (Fotokopi sesuai dengan


aslinya)
ah

Halaman 46 dari 96 halaman Putusan Nomor: 73/G/TF/2022/PTUN.PL


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 46
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R

si
Bahwa untuk membuktikan dalil–dalil bantahannya, Tergugat I di
persidangan telah menyampaikan 4 (empat) bukti surat yang telah diberi

ne
ng
meterai cukup dan telah dicocokkan dengan pembandingnya, dan telah
diberi tanda TI-1 sampai dengan TI-4, sebagai berikut:

do
gu 1. TI-1 Keputusan
540/SK.PW.035/Distamben/V/2008
Bupati Morowali
tentang Persetujuan
Nomor:

Pencadangan Wilayah Untuk Lokasi Kuasa Pertambangan

In
A
PT. Tamisya Utama tanggal 23 Mei 2008 (Fotokopi dari
fotokopi)
ah

lik
2. TI-2 Keputusan Bupati Morowali Nomor:
540.2/SK.064/DESDM/V/2010 tentang Persetujuan Izin
am

ub
Usaha Pertambangan Eksplorasi PT. Tamisya Utama tanggal
25 Mei 2010 (Fotokopi dari fotokopi)
3. TI-3 Keputusan Bupati Morowali Nomor:
ep
k

540.3/SK.026/DESDM/IV/2011 tentang Persetujuan


ah

Peningkatan Izin Usaha Pertambangan Eksplorasi menjadi


R

si
Izin Usaha Pertambangan Operasi Produksi Kepada PT.
Tamisya Utama tanggal 28 April 2011 (Fotokopi dari fotokopi)

ne
ng

4. TI-4 Keputusan Bupati Morowali Nomor: 660.1/244.A/DLH/IV/2011


tentang Kelayakan Lingkungan Kegiatan Penambangan Bijih

do
gu

Nikel di Larobenu dan Wosu Kecamatan Bungku Barat


Kabupaten Morowali Provinsi Sulawesi Tengah oleh PT.
Tamisya Utama tanggal 28 April 2011 (Fotokopi dari fotokopi)
In
A

Bahwa untuk membuktikan dalil-dalil bantahannya, Tergugat II melalui


ah

lik

Kuasa Hukumnya di persidangan telah menyampaikan 8 (delapan) bukti


surat yang telah diberi meterai cukup dan telah dicocokkan dengan
m

ub

pembandingnya, dan telah diberi tanda TII-1 sampai dengan TII-8, sebagai
berikut:
ka

1. TII-1 : Peraturan Menteri Energi Dan Sumber Daya Mineral Republik


ep

Indonesia Nomor 26 Tahun 2018 tentang Pelaksanaan Kaidah


ah

Halaman 47 dari 96 halaman Putusan Nomor: 73/G/TF/2022/PTUN.PL


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 47
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Pertambangan Yang Baik Dan Pengawasan Pertambangan

si
Mineral Dan Batubara (Fotokopi sesuai dengan hasil cetak
data elektronik);

ne
ng
2. TII-2 : Keputusan Menteri Energi Dan Sumber Daya Mineral
Republik Indonesia Nomor: 15.K/HK.02/MEM.B/2022 tentang

do
gu Tata Cara Pemrosesan Penerbitan Dan Pendaftaran Izin
Usaha Pertambangan tanggal 21 Januari 2022 (Fotokopi
sesuai dengan hasil cetak data elektronik);

In
A
3. TII-3 : Berita Acara Serah Terima Data Izin Usaha Pertambangan Di
Provinsi Sulawesi Tengah Nomor: 02/SUL/DJMB/2011 tanggal
ah

lik
5 Mei 2011 (Fotokopi dari fotokopi);
4 TII-4 : Berita Acara Penyelesaian Penataan Izin Usaha
am

ub
Pertambangan Di Kabupaten Morowali tanggal 3 Oktober
2012 (Fotokopi dari fotokopi);
5. TII-5 : Berita Acara Koordinasi IUP CNC Dan NON CNC Antara
ep
k

Ditjen Mineral Dan Batubara, Kementerian ESDM, Dinas


ah

ESDM Prov. Sulawesi Tengah Dengan Dinas ESDM


R

si
Kabupaten Morowali tanggal 31 Oktober 2014 (Fotokopi dari
fotokopi);

ne
ng

6. TII -6 : Berita Acara Koordinasi IUP CNC Dan NON CNC Antara
Ditjen Mineral Dan Batubara, Kementerian ESDM, Dinas

do
gu

ESDM Prov. Sulawesi Tengah Dengan Dinas ESDM


Kabupaten Morowali tanggal 18 Nopember 2014 (Fotokopi
dari fotokopi);
In
A

7. TII-7 : Berita Acara Rekonsiliasi Data IUP CNC Dan NON CNC
Antara Ditjen Mineral Dan Batubara – KESDM, Dinas ESDM
ah

lik

Prov. Sulawesi Tengah Dengan Dinas ESDM Kabupaten


Morowali Dan Morowali Utara tanggal 12 Desember 2014
m

ub

(Fotokopi dari fotokopi);


8. TII-8 : Berita Acara Koordinasi Dan Klarifikasi IUP Provinsi Sulawesi
ka

Tengah Dan Sulawesi Selatan tanggal 13 Agustus 2019


ep

(Fotokopi dari fotokopi);


ah

Halaman 48 dari 96 halaman Putusan Nomor: 73/G/TF/2022/PTUN.PL


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 48
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R

si
Bahwa Penggugat, Tergugat I, dan Tergugat II tidak mengajukan saksi
dan/atau ahli meskipun telah diberikan kesempatan yang cukup;

ne
ng
Bahwa Penggugat tidak mengajukan kesimpulan meskipun telah
diberikan kesempatan yang cukup, sedangkan Tergugat I dan Tergugat II

do
gu masing-masing telah menyerahkan kesimpulan pada persidangan elektron ik
tanggal 27 September 2022 yang isi selengkapnya sebagaimana terlampir
dalam berkas perkara maupun termuat dalam sistem informasi pengadilan

In
A
(e-court) yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dengan Putusan
perkara ini;
ah

lik
Bahwa oleh karena tidak ada lagi hal-hal yang diajukan oleh Para
Pihak kepada Majelis Hakim, maka selanjutnya Para Pihak mohon untuk
am

ub
diberi Putusan;
Bahwa segala sesuatu yang terjadi dalam Persidangan selama
pemeriksaan perkara ini berlangsung sebagaimana telah tercantum dalam
ep
k

berita acara pemeriksaan persiapan dan berita acara persidangan, dianggap


ah

telah termuat dan merupakan satu kesatuan dalam putusan ini dan pada
R

si
akhirnya Majelis Hakim mengambil Putusan berdasarkan pertimbangan
hukum sebagai berikut;

ne
ng

PERTIMBANGAN HUKUM

do
gu

Menimbang, bahwa maksud dan tujuan gugatan Penggugat adalah


sebagaimana terurai dalam duduk sengketa di atas;
Menimbang, bahwa tindakan yang dijadikan objek sengketa untuk
In
A

dinyatakan Tidak Sah dan/atau Batal adalah:


1. Tindakan Tergugat I yang tidak meneruskan data Izin Usaha
ah

lik

Pertambangan PT. TAMISYA UTAMA berupa Keputusan Bupati


Morowali Nomor: 540.3/SK.026/DESDM/IV/2011 tentang Persetujuan
m

ub

Peningkatan Izin Usaha Pertambangan Eksplorasi menjadi Izin Usaha


Pertambangan Operasi Produksi Kepada PT. TAMISYA UTAMA, tanggal
ka

28 April 2011 Kepada Direktur Jenderal Mineral Dan Batubara (Objek


ep

Sengketa 1);
ah

Halaman 49 dari 96 halaman Putusan Nomor: 73/G/TF/2022/PTUN.PL


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 49
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
2. Tindakan Tergugat II yang tidak memproses pendaftaran Izin Usaha

si
Pertambangan PT. TAMISYA UTAMA berupa Keputusan Bupati
Morowali Nomor: 540.3/SK.026/DESDM/IV/2011 tentang Persetujuan

ne
ng
Peningkatan Izin Usaha Pertambangan Eksplorasi menjadi Izin Usaha
Pertambangan Operasi Produksi Kepada PT. TAMISYA UTAMA, tanggal

do
gu 28 April 2011 kedalam sistem Minerba One Data Indonesia (MODI)
(Objek Sengketa 2);
Untuk selanjutnya disebut sebagai objek-objek sengketa a quo.

In
A
Menimbang, bahwa terhadap Gugatan Penggugat yang didaftarkan ke
Pengadilan Tata Usaha Negara pada tanggal 24 Juni 2022 tersebut, telah
ah

lik
ditanggapi oleh Tergugat I dan Tergugat II melalui surat yang berisi Jawaban
dalam Persidangan Elektronik tanggal 16 Agustus 2022;
am

ub
Menimbang, bahwa terhadap Jawaban Tergugat I dan Tergugat II
tersebut, Penggugat tidak menggunakan haknya untuk menanggapi dalam
bentuk Replik walaupun telah diberikan kesempatan untuk itu;
ep
k

Menimbang, bahwa oleh karena Penggugat tidak mengajukan Replik


ah

maka secara yuridis tidak relevan untuk memberikan kesempatan kepada


R

si
Tergugat I dan Tergugat II guna mengajukan Duplik;
Menimbang, bahwa setelah mencermati surat yang berisi Jawaban

ne
ng

dari Tergugat I dan Tergugat II, maka terdapat dalil-dalil Eksepsi yang
diajukan oleh Tergugat II, sedangkan Tergugat I tidak mengajukan dadil-dalil

do
gu

Eksepsi;
Menimbang, bahwa oleh karena dalam Jawaban Tergugat II turut
memuat Eksepsi, maka sebelum mempertimbangkan pokok sengketa
In
A

perkara a quo, Majelis Hakim terlebih dahulu akan mempertimbangkan


Eksepsi Tergugat II tersebut;
ah

lik

Menimbang, bahwa sebelum memberikan pertimbangan hukum


mengenai dalil-dalil Eksepsi Tergugat II, maka Majelis Hakim terlebih dah u lu
m

ub

akan memberikan pertimbangan hukum pada aspek formal gugatan selain


dari yang termuat dalam Eksepsi Tergugat II, yaitu: Apakah Pengadilan Tata
ka

Usaha Negara memiliki kewenangan untuk memeriksa, memutus, dan


ep

menyelesaikan sengketa a quo? Apakah Penggugat memiliki kepentingan


ah

Halaman 50 dari 96 halaman Putusan Nomor: 73/G/TF/2022/PTUN.PL


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 50
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
yang dirugikan untuk mengajukan gugatan a quo? Dan apakah gugatan

si
Penggugat masih dalam tenggang waktu pengajuan gugatan?;
Menimbang, bahwa Apakah Pengadilan Tata Usaha Negara memiliki

ne
ng
kewenangan untuk memeriksa, memutus, dan menyelesaikan sengketa a
quo? Akan dipertimbangkan sebagai berikut:

do
gu Menimbang, bahwa ketentuan Pasal 47 Undang-Udang Nomor 5
Tahun 1986 Tentang Peradilan Tata Usaha Negara berbunyi:
“Pengadilan bertugas dan berwenang memeriksa, memutus, dan

In
A
menyelesaikan sengketa tata usaha negara.”
Menimbang, bahwa ketentuan Pasal 50 Undang-Udang Nomor 5
ah

lik
Tahun 1986 Tentang Peradilan Tata Usaha Negara berbunyi:
“Pengadilan Tata Usaha Negara bertugas dan berwenang memeriksa,
am

ub
memutus, dan menyelesaikan sengketa Tata Usaha Negara di tingkat
pertama.”
Menimbang, bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 1 angka 10
ep
k

Undang-Udang Nomor 51 Tahun 2009 Tentang Perubahan Kedua Atas


ah

Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 Tentang Peradilan Tata Usaha


R

si
Negara maka yang dimaksud dengan Sengketa Tata Usaha Negara adalah
sengketa yang timbul dalam bidang tata usaha negara antara orang atau

ne
ng

badan hukum perdata dengan badan atau pejabat tata usaha negara, baik di
pusat maupun di daerah, sebagai akibat dikeluarkannya keputusan tata

do
gu

usaha negara, termasuk sengketa kepegawaian berdasarkan peraturan


perundang-undangan yang berlaku;
Menimbang, bahwa jika mencermati ketentuan Pasal 1 angka 10
In
A

tersebut di atas, maka jelas dan lugas disebutkan sebuah sengketa tata
usaha negara (dapat) timbul sebagai akibat dikeluarkannya sebuah
ah

lik

keputusan tata usaha negara atau timbul setelah dilakukannya sebuah


perbuatan hukum oleh badan atau pejabat tata usaha negara, dimana
m

ub

perbuatan hukum tersebut memberi dampak hukum kepada orang atau


badan hukum perdata;
ka

Menimbang, bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 1 angka 9 Undan g -


ep

Undang Nomor 51 Tahun 2009 Tentang Perubahan Kedua Atas Undang-


ah

Halaman 51 dari 96 halaman Putusan Nomor: 73/G/TF/2022/PTUN.PL


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 51
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Undang Nomor 5 Tahun 1986 Tentang Peradilan Tata Usaha Negara maka

si
yang dimaksud dengan Keputusan Tata Usaha Negara adalah suatu
penetapan tertulis yang dikeluarkan oleh badan atau pejabat tata usaha

ne
ng
negara yang berisi tindakan hukum tata usaha negara yan berdasarkan
peraturan perundang-undangan yang berlaku, yang bersifat konkret,

do
gu individual, dan final, yang menimbulkan akibat hukum bagi seseorang atau
badan hukum;
Menimbang, bahwa definisi normatif Keputusan Tata Usaha Negara

In
A
sebagaimana tersebut dalam Pasal 1 angka 9 di atas, telah mengalami
perubahan dan perluasan makna. Jika sebelumnya Keputusan Tata Usaha
ah

lik
Negara hanya dimaknai sebagai penetapan tertulis, namun dalam
perkembangannya Keputusan Tata Usaha Negara juga harus dimaknai dan
am

ub
mencakup tindakan faktual. Hal ini secara expressive verbis tercantum dalam
ketentuan Pasal 87 Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014 Tengang
Administrasi Pemerintahan yang berbunyi:
ep
k

Dengan berlakunya Undang-Undang ini, Keputusan Tata Usaha Negara


ah

sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986


R

si
tentang Peradilan Tata Usaha Negara sebagaimana telah diubah dengan
Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2004 dan Undang-Undang Nomor 51

ne
ng

Tahun 2009 harus dimaknai sebagai:


a. penetapan tertulis yang juga mencakup tindakan faktual;

do
gu

b. Keputusan Badan dan/atau Pejabat Tata Usaha Negara di lingkungan


eksekutif, legislatif, yudikatif, dan penyelenggara negara lainnya;
c. berdasarkan ketentuan perundang-undangan dan AUPB;
In
A

d. bersifat final dalam arti lebih luas;


e. Keputusan yang berpotensi menimbulkan akibat hukum; dan/atau
ah

lik

f. Keputusan yang berlaku bagi Warga Masyarakat.


Menimbang, bahwa ketentuan Pasal 1 angka 8 Undang-Undang
m

ub

Nomor 30 Tahun 2014 tentang Administrasi Pemerintahan berbunyi:


“Tindakan Administrasi Pemerintahan yang selanjutnya disebut Tindakan
ka

adalah perbuatan Pejabat Pemerintahan atau penyelenggara negara


ep
ah

Halaman 52 dari 96 halaman Putusan Nomor: 73/G/TF/2022/PTUN.PL


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 52
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
lainnya untuk melakukan dan/atau tidak melakukan perbuatan konkret

si
dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan.”
Menimbang, bahwa ketentuan Pasal 1 Angka 1 Peraturan Mah kamah

ne
ng
Agung Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2019 Tentang Pedoman
Penyelesaian Sengketa Tindakan Pemerintahan dan Kewenangan Mengadili

do
gu Perbuatan Melanggar Hukum Oleh Badan Dan/Atau Pejabat Pemerintahan
(Onrechtmatige Overheidsdaad), menyebutkan: “Tindakan Pemerintahan
adalah perbuatan Pejabat Pemerintahan atau penyelenggara negara lainnya

In
A
untuk melakukan dan/atau tidak melakukan perbuatan konkret dalam rangka
penyelenggaraan pemerintahan”;
ah

lik
Menimbang, bahwa ketentuan Pasal 1 Angka 3 Peraturan Mahkamah
Agung Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2019 tentang Pedoman
am

ub
Penyelesaian Sengketa Tindakan Pemerintahan dan Kewenangan Mengadili
Perbuatan Melanggar Hukum Oleh Badan Dan/Atau Pejabat Pemerintahan
(Onrechtmatige Overheidsdaad), yang menyebutkan: “Sengketa Tindakan
ep
k

Pemerintahan adalah sengketa yang timbul dalam bidang administrasi


ah

pemerintahan antara Warga Masyarakat dengan Pejabat Pemerintahan atau


R

si
penyelenggara negara lainnya sebagai akibat dilakukannya Tindakan
Pemerintahan”;

ne
ng

Menimbang, bahwa ketentuan Pasal 1 angka 4 Peraturan Mah kamah


Agung Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2019 tentang Pedoman

do
gu

Penyelesaian Sengketa Tindakan Pemerintahan dan Kewenangan Mengadili


Perbuatan Melanggar Hukum Oleh Badan Dan/Atau Pejabat Pemerintahan
(Onrechtmatige Overheidsdaad), menyebutkan: “Sengketa Perbuatan
In
A

Melanggar Hukum oleh Badan dan/ atau Pejabat Pemerintahan


(Onrechtmatige Overheidsdaad) adalah sengketa yang di dalamnya
ah

lik

mengandung tuntutan untuk menyatakan tidak sah dan/ atau batal Tindakan
Pejabat Pemerintahan, atau tidak mempunyai kekuatan hukum mengikat
m

ub

beserta ganti rugi sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan”;


Menimbang, bahwa ketentuan Pasal 2 Ayat (1) dan Ayat (2) Peraturan
ka

Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2019 tentang


ep

Pedoman Penyelesaian Sengketa Tindakan Pemerintahan dan Kewenangan


ah

Halaman 53 dari 96 halaman Putusan Nomor: 73/G/TF/2022/PTUN.PL


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 53
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Mengadili Perbuatan Melanggar Hukum Oleh Badan Dan/Atau Pejabat

si
Pemerintahan (Onrechtmatige Overheidsdaad), menyebutkan:
(1) Perkara perbuatan melanggar hukum oleh Badan dan/atau Pejabat

ne
ng
Pemerintahan (Onrechtmatige Overheidsdaad) merupakan
kewenangan peradilan tata usaha negara.

do
gu (2) Pengadilan Tata Usaha Negara berwenang mengadili Sengketa
Tindakan Pemerintahan setelah menempuh upaya administratif
sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 30 Tahun

In
A
2014 tentang Administrasi Pemerintahan dan Peraturan Mahkamah
Agung Nomor 6 Tahun 2018 tentang Pedoman Penyelesaian
ah

lik
Sengketa Administrasi Pemerintahan Setelah Menempuh Upaya
Administratif.
am

ub
Menimbang, bahwa setelah Majelis Hakim mencermati seluruh dalil
yang diajukan Para Pihak sebagaimana dikemukakan dalam gugatan
maupun jawaban masing-masing, maka pokok perselisihan dalam sengketa
ep
k

a quo berawal dari tindakan Tergugat I yang tidak meneruskan data Izin
ah

Usaha Pertambangan PT. TAMISYA UTAMA berupa Keputusan Bupati


R

si
Morowali Nomor: 540.3/SK-026/DESDM/IV/2011 tentang Persetujuan
Peningkatan Izin Usaha Pertambangan Eksplorasi menjadi Izin Usaha

ne
ng

Pertambangan Operasi Produksi Kepada PT. TAMISYA UTAMA, tanggal 28


April 2011 Kepada Direktur Jenderal Mineral Dan Batubara, padahal hal

do
gu

tersebut menjadi kewenangan bagi TERGUGAT I untuk melakukannya;


Menimbang, bahwa kewenangan (kewajiban) TERGUGAT I untuk
melakukan tindakan berupa menyerahkan atau meneruskan data atau
In
A

dokumen izin usaha pertambangan (in casu dokumen pertambangan


Penggugat) kepada Menteri cq. Direktur Jenderal Mineral Dan Batubara,
ah

lik

telah diatur secara tegas dalam ketentuan Pasal 169 C huruf c Undang-
Undang Nomor 3 Tahun 2020 tentang Perubahan Atas Undang-Undang
m

ub

Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral Dan Batubara yang


selengkapnya berbunyi:
ka

“Gubernur wajib menyerahkan dokumen IUP Eksplorasi, IUP Operasi


ep

Produksi, IPR, IUP Operasi Produksi khusus untuk pengangkutan dan


ah

Halaman 54 dari 96 halaman Putusan Nomor: 73/G/TF/2022/PTUN.PL


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 54
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
penjualan, IUP Operasi Produksi untuk penjualan, dan IUJP yang menjadi

si
kewenangannya sebelum berlakunya Undang-Undang ini kepada Menteri
dalam jangka waktu paling lambat 2 (dua) tahun sejak Undang-Undang ini

ne
ng
berlaku untuk diperbarui oleh Menteri.”
Menimbang, bahwa Tergugat I merupakan Satuan Kerja Perangkat

do
gu Daerah Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah yang secara yuridis
memperoleh pendelegasian wewenang dari Gubernur Sulawesi Tengah
berdasarkan Peraturan Gubernur Sulawesi Tengah Nomor 17 Tahun 2021

In
A
tentang Perubahan Atas Peraturan Gubernur Nomor 26 Tahun 2018 tentan g
Pendelegasian Kewenangan, Penerbitan Dan Penandatanganan Perizinan
ah

lik
Dan Non Perizinan;
Menimbang, bahwa demikian pula kaitannya dengan Tergugat II,
am

ub
sengketa berawal dari tindakan Tergugat II yang tidak memproses
pendaftaran Izin Usaha Pertambangan PT. TAMISYA UTAMA berupa
Keputusan Bupati Morowali Nomor: 540.3/SK-026/DESDM/IV/2011 tentang
ep
k

Persetujuan Peningkatan Izin Usaha Pertambangan Eksplorasi menjadi Izin


ah

Usaha Pertambangan Operasi Produksi Kepada PT. TAMISYA UTAMA,


R

si
tanggal 28 April 2011 kedalam sistem Minerba One Data Indonesia (MODI)
sebagaimana surat permohonan yang diajukan oleh Penggugat (vide Bukti

ne
ng

P-19 dan Bukti P-20);


Menimbang, bahwa kewenangan Tergugat II untuk melakukan

do
gu

tindakan berupa memproses pendaftaran Izin Usaha Pertambangan atas


nama Penggugat ke dalam sistem Minerba One Data Indonesia (MODI) telah
diatur dalam ketentuan Pasal 54 ayat (1) dan (3) Peraturan Menteri Energi
In
A

Dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 2018


tentang Pelaksanaan Kaidah Pertambangan Yang Baik Dan Pengawasan
ah

lik

Pertambangan Mineral Dan Batubara yang berbunyi:


(1) Dalam rangka pelaksaan pengawasan terhadap penyelenggaraan
m

ub

pengelolaan pengusahaan pertambangan mineral dan batubara,


Direktur Jenderal menerbitkan daftar IUP hasil penataan IUP dan
ka

IUPK yang memenuhi ketentuan sebagai berikut:


ep

a. WIUP atau WIUPK-nya tidak tumpang tindih sama komoditas;


ah

Halaman 55 dari 96 halaman Putusan Nomor: 73/G/TF/2022/PTUN.PL


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 55
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
b. Telah memenuhi kewajiban pembayaran penerimaan negara bukan

si
pajak; dan
c. Telah memenuhi kewajiban teknis dan lingkungan sesuai dengan

ne
ng
ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Penerbitan daftar IUP dan IUPK oleh Direktur Jenderal sebagaimana

do
gu dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) sebagai dasar pemberian
pelayanan perizinan dalam kegiatan usaha pertambangan mineral dan
batubara.

In
A
Menimbang, bahwa kewenangan Tergugat II untuk melakukan
tindakan berupa memproses pendaftaran Izin Usaha Pertambangan atas
ah

lik
nama Penggugat ke dalam sistem Minerba One Data Indonesia (MODI)
diatur lebih lanjut dalam Keputusan Menteri Energi Dan Sumber Daya
am

ub
Mineral Repulik Indonesia Nomor: 15.K/HK.02/MEM.B/2022 tentang Tata
Cara Pemrosesan Penerbitan Dan Pendaftaran Izin Usaha Pertambangan,
tanggal 21 Januari 2022;
ep
k

Menimbang, bahwa berdasarkan fakta dan pertimbangan hukum


ah

tersebut diatas maka dapat disimpulkan: pertama, objek yang disengketakan


R

si
dalam perkara a quo merupakan tindakan administrasi pemerin tahan berupa
tidak melakukan perbuatan konkret dalam rangka penyelanggaraan urusan

ne
ng

pemerintahan dalam sektor energi sumber daya mineral atau dalam bidang
tata kelola perizinan usaha pertambangan; dan kedua, subjek hukum yang

do
gu

bersengketa dalam perkara a quo adalah badan hukum perdata dan


badan/pejabat tata usaha atau pemerintahan yang memilik wewenang
menyelenggarakan urusan pemerintahan pada sektor energi sumber daya
In
A

mineral atau dalam bidang tata kelola perizinan usaha pertambangan


Menimbang, bahwa berdasarkan kesimpulan tersebut di atas maka
ah

lik

Majelis Hakim berpendapat, pokok sengketa dalam perkara a quo telah


memenuhi unsur sebagai Sengketa Tindakan Pemerintahan sebagaimana
m

ub

dimaksud dalam ketentuan Pasal 1 Angka 3 Peraturan Mahkamah Agung


Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2019 tentang Pedoman Penyelesaian
ka

Sengketa Tindakan Pemerintahan dan Kewenangan Mengadili Perbuatan


ep

Melanggar Hukum Oleh Badan Dan/Atau Pejabat Pemerintahan


ah

Halaman 56 dari 96 halaman Putusan Nomor: 73/G/TF/2022/PTUN.PL


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 56
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
(Onrechtmatige Overheidsdaad), sehingga Pengadilan Tata Usaha Negara

si
secara yuridis berwenang memeriksa, memutus, dan menyelesaiakan
sengketa dalam perkara a quo sebagaimana dimaksud dalam ketentuan

ne
ng
Pasal 2 ayat (1) dan (2) Peraturan Mahkamah Agung Republik Indonesia
Nomor 2 Tahun 2019 tentang Pedoman Penyelesaian Sengketa Tindakan

do
gu Pemerintahan dan Kewenangan Mengadili Perbuatan Melanggar Hukum
Oleh Badan Dan/Atau Pejabat Pemerintahan (Onrechtmatige
Overheidsdaad);

In
A
Menimbang, bahwa selanjutnya Majelis Hakim mencermati hasil
rumusan hukum Kamar Tata Usaha Negara Mahkamah Agung Republik
ah

lik
Indonesia Tahun 2021, sebagaimana tertuang pada Surat Edaran
Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2021 tanggal 28
am

ub
Desember 2021, yang mana berkaitan dengan norma upaya administratif
terhadap sikap Badan dan/Pejabat Pemerintahan yang tidak melakukan
tindakan (omission), maka berdasarkan Surat Edaran Mahkamah Agung
ep
k

tersebut telah dirumuskan bahwa “Gugatan terhadap Tindakan melawan


ah

hukum oleh Pejabat Pemerintah berupa perbuatan tidak bertindak (omission)


R

si
tidak diperlukan upaya administratif”, sehingga dengan mencermati rumusan
dari Surat Edaran Mahkamah Agung Republik Indonesia tersebut yang

ne
ng

bertujuan untuk menjaga kesatuan penerapan hukum dan konsistensi


putusan, maka Majelis Hakim berpendapat bahwa sebelum Penggugat

do
gu

mengajukan gugatan perkara a quo di Pengadilan Tata Usaha Negara, tidak


diperlukan upaya administratif;
Menimbang, bahwa selanjutya Majelis Hakim akan
In
A

mempertimbangkan: apakah Penggugat memiliki kepentingan yang dirugikan


untuk mengajukan gugatan a quo?
ah

lik

Menimbang, bahwa ketentuan Pasal 53 Ayat (1) Undang-Undang


Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2004 tentang Perubahan Terhadap
m

ub

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 1986 tentang Peradilan


Tata Usaha Negara, yang menyebutkan, “Orang atau badan hukum perdata
ka

yang merasa kepentingannya dirugikan oleh suatu Keputusan Tata Usaha


ep

Negara dapat mengajukan gugatan tertulis kepada pengadilan yang


ah

Halaman 57 dari 96 halaman Putusan Nomor: 73/G/TF/2022/PTUN.PL


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 57
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
berwenang yang berisi tuntutan agar Keputusan Tata Usaha Negara yang

si
disengketakan itu dinyatakan batal atau tidak sah, dengan atau tanpa disertai
tuntutan ganti rugi dan/atau direhabilitasi”;

ne
ng
Menimbang, bahwa ketentuan Pasal 8 Peraturan Mahkamah Agung
Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2019 tentang Pedoman Penyelesaian

do
gu Sengketa Tindakan Pemerintahan dan Kewenangan Mengadili Perbuatan
Melanggar Hukum Oleh Badan Dan/Atau Pejabat Pemerintahan
(Onrechtmatige Overheidsdaad), menyebutkan: “Setiap frasa "Keputusan

In
A
Tata Usaha Negara" dan frasa "Sengketa Tata Usaha Negara" yang
tercantum dalam BAB IV Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 tentang
ah

lik
Peradilan Tata Usaha Negara sebagaimana telah beberapa kali diubah,
terakhir dengan Undang-Undang Nomor 51 Tahun 2009 tentang Perubahan
am

ub
Kedua atas Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata
Usaha Negara haruslah dimaknai juga sebagai "Tindakan Pemerintahan"
dalam rangka penyelesaian Sengketa Tindakan Pemerintahan menurut
ep
k

Peraturan Mahkamah Agung ini”;


ah

Menimbang, bahwa ketentuan Pasal 1 Angka 5 dan 6 Peraturan


R

si
Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2019 tentang
Pedoman Penyelesaian Sengketa Tindakan Pemerintahan dan Kewenangan

ne
ng

Mengadili Perbuatan Melanggar Hukum Oleh Badan Dan/Atau Pejabat


Pemerintahan (Onrechtmatige Overheidsdaad) berbunyi:

do
gu

Dalam Peraturan Mahkamah Agung ini yang dimaksud dengan:


5. Warga Masyarakat adalah seseorang atau badan hukum perdata yang
terkait tindakan pemerintahan;
In
A

6. Penggugat adalah Warga Masyarakat yang kepentingannya dirugikan


sebagai akibat dilakukannya Tindakan Pemerintahan;
ah

lik

Menimbang, bahwa berdasarkan ketentuan pasal tersebut dapat


disimpulkan bahwa orang/seseorang atau badan hukum perdata selaku
m

ub

subjek hukum diberikan hak untuk mengajukan gugatan ke Pengadilan Tata


Usaha Negara, sepanjang yang bersangkutan dapat membuktikan adanya
ka

kepentingan yang dirugikan dan terdapat hubungan kausal langsung an tara


ep

tindakan pemerintahan yang digugat dengan kerugian yang timbul;


ah

Halaman 58 dari 96 halaman Putusan Nomor: 73/G/TF/2022/PTUN.PL


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 58
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Menimbang, bahwa secara normatif peraturan perundang-undangan

si
tidak mengatur lebih lanjut mengenai pengertian “kepentingan yang
dirugikan” dalam mengajukan gugatan, oleh karena itu Majelis Hakim

ne
ng
merujuk pada doktrin yang menjelaskan bahwa “kepentingan” men gandung
dua arti, yakni:

do
gu - Sebagai nilai yang mendapat perlindungan hukum, artinya terhadap
terbitnya suatu keputusan itu diperkirakan apakah dapat menguntungkan
atau merugikan dari segi materi bagi pihak yang berhubungan dengan

In
A
tindakan pemerintahan tersebut;
- Sebagai tujuan yang hendak dicapai dalam suatu proses, artinya dengan
ah

lik
terbitnya suatu tindakan pemerintahan apakah memiliki potensi
menimbulkan akibat yang memperlancar atau menghambat tujuan yang
am

ub
akan dicapai;
(Indroharto, Usaha Memahami Undang-Undang tentang Peradilan Tata
Usaha Negara, Buku II Beracara Di Pengadilan Tata Usaha Negara, Sinar
ep
k

Harapan, 2003, hal. 37).


ah

Menimbang, bahwa setelah mencermati Bukti P-1, Bukti P-2, Bukti P-


R

si
3, Bukti P-4, dan Bukti P-22 maka diperoleh fakta hukum yang menunjukkan:
Pertama : PT. TAMISYA UTAMA berkedudukan di Kabupaten

ne
ng

Donggala, Provinsi Sulawesi Tengah, didirikan berdasarkan


Akta Pendirian Perseroan Terbatas PT. TAMISYA UTAMA

do
gu

Nomor: 01 Tanggal 24 Desember 2007 yang dibuat di


hadapan JAFAR, S.H., M.Kn., Notaris di Kota Palu dan telah
disahkan berdasarkan Keputusan Menteri Hukum dan HAM RI
In
A

Nomor: AHU-23623.AH.01.01.Tahun 2008 tentang


Pengesahan Badan Hukum Perseroan tanggal 08 Mei 2008
ah

lik

Kedua : IKBAL BASIR KHAN yang mewakili PT. Tamisya Utama


dalam mendaftarkan gugatan a quo, bertindak selaku Direktur
m

ub

PT. Tamisya Utama yang diangkat berdasarkan Akta Rapat


Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perseroan Terbatas PT.
ka

Tamisya Utama Nomor: 11 Tanggal 15 Juli 2003;


ep
ah

Halaman 59 dari 96 halaman Putusan Nomor: 73/G/TF/2022/PTUN.PL


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 59
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Ketiga : RAHMATULLAH BASIR, S.H., selaku Direktur PT. Tamisya

si
Utama yang diangkat berdasarkan Akta Penegasan Berita
Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT.

ne
ng
TAMISYA UTAMA Nomor: 14 tanggal 16 Maret 2022 yang
dibuat di hadapan Indah Khaerunn isa, S.H., M.Kn., Notaris

do
gu di Jakarta dan telah disetujui berdasarkan Keputusan
Menteri Hukum dan HAM RI Nomor: AHU-
0028233.AH.01.02.TAHUN 2022 tentang Persetujuan

In
A
Perubahan Anggaran Dasar Perseroan terbatas PT. Tamisya
Utama tanggal 13 April 2022, telah menyatakan menyetujui
ah

lik
dan bermaksud melanjutkan gugatan yang diajukan oleh PT.
Tamisya Utama yang sebelumnya diwakili oleh Rahmatullah
am

ub
Basir, S.H.;
Menimbang, bahwa setelah mencermati Bukti P-7, Bukti P-8, dan
Bukti P-9 maka diperoleh fakta hukum yang menunjukkan:
ep
k

Pertama : PT. Tamisya Utama telah memperoleh Persetujuan


ah

Pencadangan Wilayah Untuk Lokasi Kuasa Pertambangan


R

si
berdasarkan Keputusan Bupati Morowali Nomor:
540/SK.PW.035/Distamben/V/2008 tanggal 23 Mei 2008;

ne
ng

Kedua : PT. Tamisya Utama juga telah memperoleh Persetujuan Izin


Usaha Pertambangan Eksplorasi berdasarkan Keputusan

do
gu

Bupati Morowali Nomor: 540.2/SK.064/DESDM/V/2010


tanggal 25 Mei 2010 dan telah memperoleh Persetujuan
Peningkatan Izin Usaha Pertambangan Eksplorasi Menjadi
In
A

Izin Usaha Pertambangan Operasi Produksi berdasarkan


Keputusan Bupati Morowali Nomor:
ah

lik

540.3/SK.026/DESDM/IV/2011 tanggal 28 April 2011;


Ketiga : IUP Operasi Produksi sebagaimana tercantum dalam
m

ub

Keputusan Bupati Morowali Nomor: 540.3/SK-


026/DESDM/IV/2011 tentang Persetujuan Peningkatan Izin
ka

Usaha Pertambangan Eksplorasi menjadi Izin Usaha


ep

Pertambangan Operasi Produksi Kepada PT. Tamisya Utama


ah

Halaman 60 dari 96 halaman Putusan Nomor: 73/G/TF/2022/PTUN.PL


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 60
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
tanggal 28 April 2011 berlaku dalam jangka 20 (dua puluh)

si
tahun sejak diterbitkannya;
Menimbang, bahwa ketentuan Pasal 54 ayat (3) Peraturan Menteri

ne
ng
Energi Dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia Nomor 26 Tahun
2018 tentang Pelaksanaan Kaidah Pertambangan Yang Baik Dan

do
gu Pengawasan Pertambangan Mineral Dan Batubara berbunyi:
(3) Penerbitan daftar IUP dan IUPK oleh Direktur Jenderal sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) sebagai dasar pemberian

In
A
pelayanan perizinan dalam kegiatan usaha pertambangan mineral
dan batubara.
ah

lik
Menimbang, bahwa ketentuan lebih lanjut mengenai penerbitan
pembaharuan daftar izin usaha pertambangan berupa pemrosesan
am

ub
pendaftaran Izin Usaha Pertambangan ke dalam Sistem Minerba One Data
Indonesia (MODI) diatur lebih lanjut dalam Keputusan Menteri Energi Dan
Sumber Daya Mineral Repulik Indonesia Nomor: 15.K/HK.02/MEM.B/2022
ep
k

tentang Tata Cara Pemrosesan Penerbitan Dan Pendaftaran Izin Usaha


ah

Pertambangan, tanggal 21 Januari 2022;


R

si
Menimbang, bahwa dengan mencermati ketentuan tersebut maka
secara a contrario (makna sebaliknya) semua izin usaha pertambangan yang

ne
ng

tidak terdaftar dalam Sistem Minerba One Data Indonesia (MODI) tidak dapat
diberikan pelayanan perizinan dalam kegiatan usaha pertambangan min eral

do
gu

dan batubara atau dengan kata lain tidak dapat melaksanakan kegiatan
usaha pertambangan;
Menimbang, bahwa Tergugat I dalam Jawabannya secara tegas
In
A

menyatakan pada pokoknya terdapat kekhilafan Tergugat I sehingga belum


meneruskan dokumen atau data Izin Usaha Pertambangan PT. Tamisya
ah

lik

Utama kepada Kementerian ESDM Republik Indonesia dan hal tersebut


secara yuridis harus dipandang sebagai bukti pengakuan para pihak yang
m

ub

tidak dapat ditarik kembali kecuali berdasarkan alasan yang kuat dan dapat
diterima oleh hakim sebagaimana dimaksud dalam ketentuan Pasal 100 ayat
ka

(1) huruf d juncto Pasal 105 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 tentang
ep

Peradilan Tata Usaha Negara;


ah

Halaman 61 dari 96 halaman Putusan Nomor: 73/G/TF/2022/PTUN.PL


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 61
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Menimbang, bahwa tindakan Tergugat I yang tidak melakukan

si
tindakan (omission) berupa meneruskan dokumen atau data Izin Usaha
Pertambangan PT. Tamisya Utama kepada Kementerian ESDM Republik

ne
ng
Indonesia secara langsung berdampak tidak diprosesnya pendaftaran Izin
Usaha Pertambangan PT. Tamisya Utama ke dalam Sistem Minerba One

do
gu Data Indonesia (MODI) oleh Tergugat II walaupun
permohonan tertulis untuk dilakukan registrasi ke dalam Sistem Minerba One
telah terdapat

Data Indonesia (MODI) dari PT. Tamisya Utama selaku Penggugat (vide

In
A
Bukti P-19 dan Bukti P-20);
Menimbang, bahwa setelah mencermati bukti surat yang diajukan
ah

lik
Para Pihak maka tidak terdapat satupun fakta hu kum yang menunjukkan jika
Tergugat I telah meneruskan dokumen atau data Izin Usaha Pertambangan
am

ub
PT. Tamisya Utama kepada Kementerian ESDM Republik Indonesia cq.
Direktur Jenderal Mineral Dan Batubara dan Tergugat II telah memproses
pendaftaran Izin Usaha Pertambangan PT. Tamisya Utama ke dalam Sistem
ep
k

Minerba One Data Indonesia (MODI);


ah

Menimbang, bahwa berdasarkan fakta dan pertimbangan hukum


R

si
tersebut di atas maka Penggugat nyata memiliki kepentingan langsung yan g
dirugikan sebagai akibat dari tindakan Tergugat I yang tidak melakukan

ne
ng

perbuatan konkret berupa tindakan meneruskan dokumen atau data Izin


Usaha Pertambangan PT. Tamisya Utama kepada Kementerian ESDM

do
gu

Republik Indonesia cq. Direktur Jenderal Mineral Dan Batubara dan Tergugat
II yang tidak memproses pendaftaran Izin Usaha Pertambangan PT.
Tamisya Utama ke dalam Sistem Minerba One Data Indonesia (MODI),
In
A

sehingga secara yuridis Majelis Hakim berkeyakinan bahwa Penggugat yang


merupakan suatu badan hukum perdata berbentuk perseroan terbatas
ah

lik

memiliki kedudukan hukum dan kepentingan untuk mengajukan gugatan


Sengketa Perbuatan Melanggar Hukum oleh Badan dan/atau Pejabat
m

ub

Pemerintahan (Onrechtmatige Overheidsdaad);


Menimbang, bahwa selanjutnya akan dipertimbangkan mengenai
ka

tenggang waktu pengajuan gugatan Penggugat sebagai berikut;


ep
ah

Halaman 62 dari 96 halaman Putusan Nomor: 73/G/TF/2022/PTUN.PL


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 62
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Menimbang, bahwa ketentuan Pasal 55 Undang-Undang Republik

si
Indonesia Nomor 5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara, yan g
menyebutkan: “Gugatan dapat diajukan hanya dalam tenggang waktu

ne
ng
sembilan puluh hari terhitung sejak saat diterima atau diumumkannya
keputusan badan atau pejabat tata usaha negara”;

do
gu Menimbang, bahwa ketentuan Pasal 4 ayat (1) Peraturan Mahkamah
Agung Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2019 tentang Pedoman
Penyelesaian Sengketa Tindakan Pemerintahan dan Kewenangan Mengadili

In
A
Perbuatan Melanggar Hukum Oleh Badan Dan/Atau Pejabat Pemerintahan
(Onrechtmatige Overheidsdaad) berbunyi:
ah

lik
“Gugatan diajukan paling lama 90 (sembilan puluh) hari sejak Tindakan
Pemerintahan dilakukan oleh Badan dan/atau Pejabat Administrasi
am

ub
Pemerintahan.”
Menimbang, bahwa berkaitan dengan tenggang waktu pengajuan
gugatan terhadap sikap Badan dan/Pejabat Pemerintahan yang tidak
ep
k

melakukan tindakan (omission) rumusan hukum Kamar Tata Usaha Negara


ah

Mahkamah Agung Republik Indonesia Tahun 2021, sebagaimana tertuang


R

si
pada Surat Edaran Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 5 Tahun
2021 tanggal 28 Desember 2021 tentang Pemberlakuan Rumusan Hasil

ne
ng

Rapat Pleno Kamar Mahkamah Agung Tahun 2021 Sebagai Pedoman


Pelaksanaan Tugas Bagi Hakim, yang mana berkaitan dengan hal tersebut

do
telah dirumuskan bahwa: “Tenggang waktu pengajuan gugatan dalam
gu

gugatan perbuatan melanggar hukum oleh Badan dan/atau Pejabat


Pemerintahan (Onrechtmatige Overheidsdaad) yang tidak melakukan
In
A

Tindakan dihitung 90 (sembilan puluh) hari kerja setelah dilewati tenggang


waktu 5 (lima) hari kerja, kecuali diatur secara khusus di dalam peraturan
ah

lik

dasarnya.”
Menimbang, bahwa setelah Majelis Hakim mencermati ketentuan
m

ub

hukum yang dijadikan dasar kewenangan Tergugat I dan Tergugat II untuk


melakukan perbuatan konkret, yaitu ketentuan Pasal 169 C huruf c Un dan g -
ka

Undang Nomor 3 Tahun 2020 tentang Perubahan Atas Un dang-Undang


ep

Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral Dan Batubara


ah

Halaman 63 dari 96 halaman Putusan Nomor: 73/G/TF/2022/PTUN.PL


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 63
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
ketentuan dan Pasal 54 ayat (1) dan (3) Peraturan Menteri Energi Dan

si
Sumber Daya Mineral Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 2018 tentang
Pelaksanaan Kaidah Pertambangan Yang Baik Dan Pengawasan

ne
ng
Pertambangan Mineral Dan Batubara serta Keputusan Menteri Energi Dan
Sumber Daya Mineral Repulik Indonesia Nomor: 15.K/HK.02/MEM.B/2022

do
gu tentang Tata Cara Pemrosesan Penerbitan Dan Pendaftaran Izin Usaha
Pertambangan, tanggal 21 Januari 2022, maka rumusan norma dalam
ketentuan-ketentuan tersebut pada pokoknya mengatur bahwa tindakan

In
A
berupa meyerahkan atau meneruskan data atau dokumen perizinan di
bidang energi dan sumber daya mineral merupakan tindakan pemerintahan
ah

lik
yang semestinya hanya dilaksanakan secara internal di lingkungan
Badan/Pejabat Pemerintahan yakni antara Gubernur Sulawesi Tengah
am

ub
dengan Kementerian ESDM cq. Direktur Jenderal Minerba. Begitupun
dengan pemrosesan pendaftaran Izin Usaha Pertambangan ke dalam Sistem
Minerba One Data Indonesia (MODI) merupakan tindakan yang dilakukan
ep
k

secara internal oleh Kementerian ESDM saat menerima pelimpahan data


ah

atau dokumen izin usaha pertambangan dari Pemerintah Daerah Provinsi.


R

si
Namun hingga berakhirnya jangka waktu dua tahun sejak diundangkannya
Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2020 tentang Perubahan Atas Undang-

ne
ng

Undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral Dan Batubara ,


dokumen atau data izin usaha pertambangan (in casu milik Penggugat)

do
gu

belum diserahkan oleh Tergugat I kepada Kementerian ESDM cq. Direktur


Jenderal Minerba dan hal tersebut berdampak belum diprosesnya
pendaftaran Izin Usaha Pertambangan milik Penggugat ke dalam Sistem
In
A

Minerba One Data Indonesia (MODI);


Menimbang, bahwa oleh karena tindakan Tergugat I dan Tergugat II
ah

lik

berlaku dan dilaksanakan dalam internal pemerintahan maka berkaitan


dengan penghitungan tenggang waktu pengajuan gugatan a quo, secara
m

ub

yuridis kedudukan Penggugat tersebut bukanlah sebagai pihak yang dituju


langsung dalam tindakan pemerintahan sehingga Majelis Hakim berpendapat
ka

bahwa tenggang waktu pengajuan gugatan secara yuridis dihitung sejak


ep
ah

Halaman 64 dari 96 halaman Putusan Nomor: 73/G/TF/2022/PTUN.PL


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 64
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Penggugat pertama kali mengetahui sikap Tergugat I dan Tergugat II yang

si
tidak melakukan perbuatan konkret yang merugikan kepentingannya;
Menimbang, bahwa tindakan Tergugat II berupa pemrosesan

ne
ng
pendaftaran Izin Usaha Pertambangan milik Penggugat ke dalam Sistem
Minerba One Data Indonesia (MODI) secara yuridis sangat bergantung dari

do
gu tindakan Tergugat I berupa tindakan menyerahkan atau meneruskan data
atau dokumen izin usaha pertambangan milik Penggugat ke Kementerian
ESDM Republik Indonesia. Sehingga dari sudut pandang ini, tindakan

In
A
Tergugat I dan Tindakan Tergugat II secara hukum harus dipandang sebagai
tindakan pemerintahan yang berkelanjutan;
ah

lik
Menimbang, bahwa oleh karena tindakan Tergugat I dan Tindakan
Tergugat II secara hukum dipandang sebagai tindakan pemerintahan yang
am

ub
berkelanjutan, maka hal tersebut membawa konsekuensi hukum: pertama,
Tergugat II tidak dapat melakukan tindakan berupa pemrosesan pendaftaran
Izin Usaha Pertambangan milik Penggugat ke dalam Sistem Minerba One
ep
k

Data Indonesia (MODI) sampai dengan Tergugat I melakukan tindakan


ah

berupa menyerahkan atau meneruskan data atau dokumen izin usaha


R

si
pertambangan milik Penggugat ke Kementerian ESDM Republik Indonesia
cq. Direktur Jenderal Minerba; dan kedua, Tergugat II harus menindaklanjuti

ne
ng

permohonan pemrosesan pendaftaran Izin Usaha Pertambangan milik


Penggugat ke dalam Sistem Minerba One Data Indonesia (MODI) setelah

do
gu

menerima berkas yang diteruskan atau diserahkan oleh Tergugat I;


Menimbang, bahwa berdasarkan Bukti P-19 Penggugat telah
menyampaikan permohonan Registrasi ke dalam MODI kepada Tergugat II
In
A

sebagaimana Surat Nomor: 007/TU/III/2022 Perihal: Permohonan Rigistrasi


MODI PT. Tamisya Utama tanggal 28 Maret 2022. Namun terhadap surat
ah

lik

permohonan tersebut Tergugat II sebagai pihak yang diberikan kewenangan


untuk melakukan pengawasan, termasuk dan tidak terbatas kepada
m

ub

penyusunan daftar perizinan dibidang pertambangan seluruh Indonesia,


nyata tidak memberikan tanggapan terhadap permohonan tersebut apakah
ka

dapat dikabulkan atau tidak? Atau setidak-setidaknya informasi mengenai


ep

apakah dokumen perizinan Penggugat telah diserahkan/diteruskan oleh


ah

Halaman 65 dari 96 halaman Putusan Nomor: 73/G/TF/2022/PTUN.PL


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 65
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Gubernur (atau pejabat lain yang ditunjuk) kepada pihak Kementerian ESDM

si
Republik Indonesia Cq. Direktur Jenderal Mineral dan Batubara;
Menimbang, bahwa Tergugat I dalam Jawabannya secara tegas

ne
ng
menyatakan pada pokoknya terdapat kekhilafan Tergugat I sehingga belum
meneruskan dokumen atau data Izin Usaha Pertambangan PT. Tamisya

do
gu Utama kepada Kementerian ESDM Republik Indonesia dan hal tersebut
secara yuridis harus dipandang sebagai bukti pengakuan para pihak yang
tidak dapat ditarik kembali kecuali berdasarkan alasan yang kuat dan dapat

In
A
diterima oleh hakim sebagaimana dimaksud dalam ketentuan Pasal 100 ayat
(1) huruf d juncto Pasal 105 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 tentang
ah

lik
Peradilan Tata Usaha Negara. Namun sebagai pihak yang diberikan beban
kewajiban untuk menyerahkan dokumen perizinan, termasuk dokumen
am

ub
perizinan milik Penggugat, Tergugat I tidak melakukan upaya-upaya aktif
untuk memberikan informasi sedini mungkin (in casu) kepada Penggugat
mengenai belum diserahkannya dokumen perizinan milik Penggugat kepada
ep
k

Tergugat II, apalagi mengingat telah terlampauinya tenggang waktu 2 (dua)


ah

tahun kewajiban penyerahan dokumen perizinan;


R

si
Menimbang, bahwa andaikata Tergugat I sedini mungkin memberikan
informasi mengenai belum diserahkan/diteruskannya dokumen perizinan

ne
ng

milik Penggugat kepada Tergugat II, maka berkemungkinan besar


Penggugat tidak akan mengajukan permohonan kepada Tergugat II

do
gu

sebagaimana dimaksud dalam Surat Penggugat Nomor: 007/TU/III/2022


Perihal: Permohonan Rigistrasi MODI PT. Tamisya Utama tanggal 28 Maret
2022 (vide Bukti P-19);
In
A

Menimbang, bahwa ketidaktahuan Penggugat jika dokumen atau data


izin usaha pertambangannya belum diserahkan oleh Dinas Penanaman
ah

lik

Modal Dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPM-PTSP) Provinsi Sulawesi


Tengah selaku Tergugat I, baru diketahui secara pasti pada tanggal 25 April
m

ub

2022 dan terhadap dalil Gugatan Penggugat tersebut tidak dibantah oleh
Tergugat I dan tidak terdapat satupun alat bukti yang menunjukkan atau
ka

menyatakan sebaliknya;
ep
ah

Halaman 66 dari 96 halaman Putusan Nomor: 73/G/TF/2022/PTUN.PL


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 66
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Menimbang, bahwa berdasarkan fakta dan pertimbangan hukum dan

si
dengan berpedoman pada asas tidak seorangpun boleh diuntungkan oleh
penyimpangan dan pelanggaran yang dilakukannya sendiri dan tidak

ne
ng
seorangpun boleh dirugikan oleh penyimpangan dan pelanggaran orang lain
(nullus/nemo commodum capere potest de injuria sua propia) maka demi

do
gu menghindari kerugian yang lebih besar serta memberikan perlindungan
hukum kepada warga masyarakat pencari keadilan (in casu Penggugat),
maka secara hukum penghitungan tenggang waktu pengajuan gugatan

In
A
Penggugat harus mulai dihitung sejak tanggal 25 April 2022 saat Penggu gat
mengetahui izin usaha pertambangannya belum diserahkan oleh Dinas
ah

lik
Penanaman Modal Dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPM-PTSP)
Provinsi Sulawesi Tengah selaku Tergugat I kepada Kementerian ESDM
am

ub
Republik Indonesia cq. Direktur Jenderal Minerba selaku Tergugat II dan
bukan sejak permohonan Penggugat sebagaimana Surat Penggugat Nomor:
007/TU/III/2022 Perihal: Permohonan Rigistrasi MODI PT. Tamisya Utama
ep
k

tanggal 28 Maret 2022 (vide Bukti P-19);


ah

Menimbang, bahwa oleh karena Penggugat secara hukum dipan dang


R

si
baru mengetahui objek sengketa pada tanggal 25 April 2022 dan Gugatan
didaftarkan di Pengadilan Tata Usaha Negara Palu pada tanggal 24 Juni

ne
ng

2022, maka Majelis Hakim berpendapat Gugatan Penggugat diajukan masih


dalam tenggang waktu 90 hari sebagaimana dimaksud dalam ketentuan

do
gu

Pasal 55 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata


Usaha Negara dan Pasal 4 ayat (1) Peraturan Mahkamah Agung Republik
Indonesia Nomor 2 Tahun 2019 tentang Pedoman Penyelesaian Sengketa
In
A

Tindakan Pemerintahan dan Kewenangan Mengadili Perbuatan Melanggar


Hukum Oleh Badan Dan/Atau Pejabat Pemerintahan (Onrechtmatige
ah

lik

Overheidsdaad);
Menimbang, bahwa selanjutnya Majelis Hakim akan memberikan
m

ub

pertimbangan hukum terhadap Eksepsi Tergugat II sebagai berikut:


I. DALAM EKSEPSI
ka

Menimbang, bahwa untuk tidak mengulangi hal yang sama terhadap


ep

apa yang menjadi alasan-alasan eksepsi dari Tergugat, maka Majelis Hakim
ah

Halaman 67 dari 96 halaman Putusan Nomor: 73/G/TF/2022/PTUN.PL


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 67
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
tidak akan menguraikannya lagi dalam pertimbangan hukum mengenai

si
eksepsi, sebab telah termuat di dalam duduk sengketa tersebut di atas;
Menimbang, bahwa untuk memberikan pertimbangan hukum terhadap

ne
ng
eksepsi-eksepsi tersebut di atas, maka Majelis Hakim berpedoman kepada
ketentuan Pasal 77 ayat (1), (2), dan (3) Undang-Undang Nomor 5 Tahun

do
gu 1986 Tentang Peradilan Tata Usaha Negara yang mengatur bahwa:
(1) Eksepsi tentang kewenangan absolut Pengadilan dapat diajukan
setiap waktu selama pemeriksaan, dan meskipun tidak ada eksepsi

In
A
tentang kewenangan absolut Pengadilan apabila Hakim
mengetahui hal itu, ia karena jabatannya wajib menyatakan bahwa
ah

lik
Pangadilan tidak berwenang mengadili sengketa yang
bersangkutan.
am

ub
(2) Eksepsi tentang kewenangan relatif Pengadilan diajukan sebelum
disampaikan jawaban atas pokok sengketa, dan eksepsi tersebut
harus diputus sebelum pokok sengketa diperiksa.
ep
k

(3) Eksepsi lain yang tidak mengenai kewenangan Pengadilan hanya


ah

dapat diputus bersama dengan pokok sengketa.


R

si
Menimbang, bahwa setelah mencermati eksepsi-eksepsi yang
diajukan oleh Tergugat II, maka eksepsi tersebut pada pokoknya merupakan

ne
ng

eksepsi lain berupa Eksepsi Gugatan Tidak Jelas, Tidak Cermat, Dan Tidak
Lengkap (Obscuur Lible), yang akan dipertimbangkan sebagai berikut:

do
gu

Menimbang, bahwa untuk menentukan dan menilai tidak jelas, tidak


cermat, atau tidak lengkapnya sebuah gugatan, Majelis Hakim menggunakan
kaidah hukum dalam ketentuan Pasal 56 ayat (1) Undang-Undang Nomor 5
In
A

Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara untuk menguji dan
menilainya, yang selengkapnya berbunyi:
ah

lik

Gugatan harus memuat:


a. nama, kewarganegaraan, tempat tinggal, dan pekerjaan penggugat,
m

ub

atau kuasanya;
b. nama, jabatan, dan tempat kedudukan Tergugat;
ka

c. dasar gugatan dan hal yang diminta untuk diputuskan oleh pengadilan.
ep
ah

Halaman 68 dari 96 halaman Putusan Nomor: 73/G/TF/2022/PTUN.PL


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 68
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Menimbang, bahwa setelah mencermati Gugatan yang diajukan oleh

si
Penggugat, maka terdapat beberapa fakta yang menunjukkan: pertama,
identitas subyek penggugat maupun kuasa hukumnya serta Tergugat I dan

ne
ng
Tergugat II telah cukup jelas dan tidak menimbulkan kekaburan; kedua,
penulisan objek sengketa cukup jelas dan tidak kabur dan tidak menimbulkan

do
gu ambiguitas; ketiga, dalil-dalil Penggugat baik pada aspek formal dan pokok
sengketa tersusun cukup jelas dan sistematis; dan keempat, hal-hal yang
dituntut dan diminta untuk diputuskan cukup jelas dan sesuai dengan

In
A
ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku;
Menimbang, bahwa terhadap dalil Tergugat II yang pada pokoknya
ah

lik
mendalilkan bahwa Penggugat tidak mengirimkan permohonan kepada
Tergugat, maka Majelis hakim dengan memperhatikan bukti P-19 berupa
am

ub
Surat Nomor: 007/TU/III/2022 Perihal: Permohonan Rigistrasi MODI PT.
Tamisya Utama tanggal 28 Maret 2022 yang ditujukan kepada Direktorat
Jenderal Mineral dan Batubara Cq Direktur Pembinaan Program serta Bukti
ep
k

P-20 berupa Bukti Pengiriman Permohonan Registrasi MODI PT. Tamisya


ah

Utama yang ditujukan kepada alamat elektronik Menteri ESDM Cq. Direktur
R

si
Jenderal Mineral dan Batubara, berpendapat bahwa Penggugat telah
mengirimkan permohonan untuk diregistrasi kedalam sistem Minerba One

ne
ng

Data Indonesia (MODI), terlebih hingga berakhirnya agenda pembuktian


dalam perkara a quo dan setelah diberikan kesempatan yang cukup,

do
gu

Tergugat II tidak juga membuktikan dalilnya tersebut;


Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan hukum tersebut di
atas, maka Majelis Hakim berpendapat Gugatan Penggugat sudah disusun
In
A

dan dibuat dengan cukup jelas dan tidak kabur sebagaimana dimaksud
dalam ketentuan Pasal 56 ayat (1) Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986
ah

lik

tentang Peradilan Tata Usaha Negara, sehingga selanjutnya cukup


beralasan hukum untuk menyatakan eksepsi Tergugat II mengenai Gu gatan
m

ub

Tidak Jelas, Tidak Cermat, Dan Tidak Lengkap (Obscuur Lible) tidak
diterima;
ka

Menimbang, bahwa oleh karena Gugatan Penggugat telah memen u hi


ep

aspek formal pengajuan gugatan dan eksepsi yang diajukan oleh Tergugat II
ah

Halaman 69 dari 96 halaman Putusan Nomor: 73/G/TF/2022/PTUN.PL


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 69
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
telah dinyatakan tidak diterima, maka selanjutnya Majelis Hakim akan

si
memberikan pertimbangan hukum terhadap pokok sengketa;
II. DALAM POKOK PERKARA

ne
ng
Menimbang, bahwa untuk memberikan pertimbangan hukum dalam
pokok perkara ini, Majelis Hakim berpedoman pada ketentuan Pasal 53 ayat

do
gu (2) Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2004 tentang Perubahan Atas Undan g -
Undang Nomor 5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara, yang
selengkapnya berbunyi:

In
A
Alasan-alasan yang dapat digunakan dalam gugatan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) adalah:
ah

lik
a. Keputusan Tata Usaha Negara yang digugat bertentangan dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku;
am

ub
b. Keputusan Tata Usaha Negara yang digugat bertentangan dengan
asas-asas umum pemerintahan yang baik.
Menimbang, bahwa tindakan yang dijadikan objek sengketa untuk
ep
k

dinyatakan Tidak Sah dan/atau Batal adalah:


ah

1. Tindakan Tergugat I yang tidak meneruskan data Izin Usaha


R

si
Pertambangan PT. TAMISYA UTAMA berupa Keputusan Bupati
Morowali Nomor: 540.3/SK-026/DESDM/IV/2011 tentang Persetujuan

ne
ng

Peningkatan Izin Usaha Pertambangan Eksplorasi menjadi Izin Usaha


Pertambangan Operasi Produksi Kepada PT. TAMISYA UTAMA, tanggal

do
gu

28 April 2011 Kepada Direktur Jenderal Mineral Dan Batubara (Objek


Sengketa 1);
2. Tindakan Tergugat II yang tidak memproses pendaftaran Izin Usaha
In
A

Pertambangan PT. TAMISYA UTAMA berupa Keputusan Bupati


Morowali Nomor: 540.3/SK-026/DESDM/IV/2011 tentang Persetujuan
ah

lik

Peningkatan Izin Usaha Pertambangan Eksplorasi menjadi Izin Usaha


Pertambangan Operasi Produksi Kepada PT. TAMISYA UTAMA, tanggal
m

ub

28 April 2011 kedalam sistem Minerba One Data Indonesia (MODI)


(Objek Sengketa 2);
ka

Untuk selanjutnya disebut sebagai objek-objek sengketa a quo.


ep
ah

Halaman 70 dari 96 halaman Putusan Nomor: 73/G/TF/2022/PTUN.PL


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 70
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Menimbang, bahwa yang menjadi isu hukum dalam sengketa tindakan

si
faktual omission (yang tidak melakukan tindakan) ini adalah:
1. Apakah tindakan Tergugat I yang tidak meneruskan data Izin Usaha

ne
ng
Pertambangan PT. Tamisya Utama kepada Direktur Jenderal Mineral
Dan Batubara merupakan tindakakn yang bertentangan dengan

do
gu peraturan perundang-undangan dan asas-asas umum pemerin tan yan g
baik?
2. Apakah tindakan Tergugat II yang tidak memproses pendaftaran Izin

In
A
Usaha Pertambangan PT. Tamisya Utama ke dalam sistem Minerba One
Data Indonesia (MODI) merupakan tindakan yang bertentangan dengan
ah

lik
peraturan perundang-undangan dan asas-asas umum pemerintahan
yang baik?
am

ub
Menimbang, bahwa kaidah dasar hukum administrasi menghendaki
bahwa apabila Pejabat Pemerintahan akan melakukan suatu tindakan
pemerintahan, maka Pejabat Pemerintahan harus terlebih dahulu memiliki
ep
k

wewenang yang telah ditentukan dalam peraturan perundang-undangan


ah

yang berlaku;
R

si
Menimbang, bahwa secara konsepsional wewenang merupakan
kumpulan hak dan kewajiban. Dalam kaitan dengan otonomi daerah, hak

ne
ng

mengandung pengertian kekuasaan untuk mengatur sendiri dan men gelola


sendiri, sedangkan kewajiban memiliki pengertian kekuasaan untuk

do
gu

menyelenggarakan pemerintahan sebagaimana mestinya dan menjalankan


pemerintahan dalam tertib ikatan negara secara keseluruhan;
Menimbang, bahwa selanjutnya apakah tindakan Tergugat I yang
In
A

tidak meneruskan data Izin Usaha Pertambangan PT. Tamisya Utama


kepada Direktur Jenderal Mineral Dan Batubara merupakan tindakan yang
ah

lik

bertentangan dengan peraturan perundang-undangan? Akan


dipertimbangkan sebagai berikut:
m

ub

Menimbang, bahwa ketentuan Pasal 1 Angka 3 Undang-Undang


Nomor 30 Tahun 2014, berbunyi sebagai berikut:
ka

ep
ah

Halaman 71 dari 96 halaman Putusan Nomor: 73/G/TF/2022/PTUN.PL


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 71
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
“Badan dan/atau Pejabat Pemerintahan adalah unsur yang melaksanakan

si
fungsi pemerintahan, baik di lingkungan pemerintah maupun
penyelanggara negara lainnya.”

ne
ng
Menimbang, bahwa ketentuan Pasal 1 Angka 3 Undang-Undang
Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah,

do
gu berbunyi sebagai berikut:
“Pemerintah Daerah adalah kepala daerah sebagai unsur penyelenggara
Pemerintahan Daerah yang memimpin pelaksanaan urusan pemerintahan

In
A
yang menjadi kewenangan daerah otonom.”
Menimbang, bahwa ketentuan Pasal 14 Ayat (1) Undang-Undang
ah

lik
Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah an Daerah,
berbunyi sebagai berikut:
am

ub
“Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan bidang kehutanan, kelautan,
serta energi dan sumber daya mineral di bagi antara Pemerintah Pusat
dan Daerah Provinsi.”
ep
k

Menimbang, bahwa ketentuan Pasal 43 Ayat (1) dan Ayat (2) huru f b
ah

Peraturan Menteri Energi Dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia


R

si
Nomor 26 Tahun 2018 tentang Pelaksanaan Kaidah Pertambangan Yang
Baik Dan Pengawasan Pertambangan Mineral Dan Batubara, berbunyi:

ne
ng

(1) Penyelenggaraan pengelolaan Usaha Pertambangan dilakukan oleh


Menteri atau Gubernur sesuai denga kewenangannya;

do
gu

(2) Dalam rangka penyelenggaraan pengelolaan usaha pertambangan


sebagaimana dimaksud ayat (1), gubernur wajib:
a. ...dstnya;
In
A

b. melaksanakan pengelolaan data Usaha Pertambangan Mineral


dan Batubara; dan
ah

lik

c. ...dstnya.
Menimbang, bahwa ketentuan Pasal 44 Ayat (1) dan Ayat (2) huruf b
m

ub

Peraturan Menteri Energi Dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia


Nomor 26 Tahun 2018 tentang Pelaksanaan Kaidah Pertambangan Yang
ka

Baik Dan Pengawasan Pertambangan Mineral Dan Batubara, berbunyi:


ep
ah

Halaman 72 dari 96 halaman Putusan Nomor: 73/G/TF/2022/PTUN.PL


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 72
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
(1) Menteri melakukan pengawasan terhadap penyelenggaraan

si
pengelolaan Usaha Pertambangan yang dilaksanakan oleh gubernur;
(2) Pengawasan terhadap penyelenggaraan pengelolaan Usaha

ne
ng
Pertambangan yang dilaksanakan oleh gubernur sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) meliputi pengawasan terhadap:

do
gu a. penetapan dan pemberian WIUP Mineral bukan logam dan WIUP
batuan;
b. pemberian WIUP Mineral logam dan WIUP Batubara;

In
A
c. penerbitan IPR;
d. penerbitan IUP;
ah

lik
e. penerbitan IUP Operasi Produksi khusus pengolahan dan/atau
pemurnian;
am

ub
f. penerbitan IUP Operasi Produksi khusus pengangkutan dan
penjualan;
g. penerbitan IUJP;
ep
k

h. pelaksanaan pembinaan dan pengawasan... dstnya;


ah

i. pengelolaan data Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara; dan


R

si
j. penyusunan cetak biru (blueprint) pengembangan dan
pemberdayaan masyarakat;

ne
ng

Menimbang, bahwa ketentuan Pasal 35 Ayat (1), (2), (3), dan (4)
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2020 ten tang

do
gu

Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang


Pertambangan Mineral Dan Batubara, berbunyi:
(1) Usaha Pertambangan dilaksanakan berdasarkan Perizinan Berusaha
In
A

dari Pemerintah Pusat.


(2) Perizinan Berusaha sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
ah

lik

dilaksanakan melalui pemberian:


a. nomor induk berusaha;
m

ub

b. sertifikat standar; dan /atau


c. izin.
ka

(3) Izin sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf c terdiri atas:
ep

a. IUP;
ah

Halaman 73 dari 96 halaman Putusan Nomor: 73/G/TF/2022/PTUN.PL


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 73
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
b. IUPK;

si
c. IUPK sebagai Kelanjutan Operasi Kontrak/Perjanjian;
d. IPR;

ne
ng
e. SIPB;
f. izin penugasan;

do
gu g. Izin Pengangkutan dan Penjualan;
h. IUJP; dan
i. IUP untuk Penjualan.

In
A
(4) Pemerintah Pusat dapat mendelegasikan kewenangan pemberian
Perizinan Berusaha sebagaimana dimaksud pada ayat (2) kepada
ah

lik
Pemerintah Daerah Provinsi sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
am

ub
Menimbang, bahwa ketentuan Pasal 169C huruf c Undang-Undang
Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2020 tentang Perubahan Atas Undang-
Undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral Dan Batubara,
ep
k

berbunyi:
ah

“gubernur wajib menyerahkan dokumen IUP Eksplorasi, IUP Operasi


R

si
Produksi, IPR, IUP Operasi Produksi Khusus untuk pengangkutan dan
panjualan, dan IUJP yang menjadi kewenangannya sebelum berlakunya

ne
ng

Undang-Undang ini kepada Menteri dalam jangka waktu paling lambat 2


(dua) tahun sejak Undang-Undang ini berlaku untuk diperbaharui oleh

do
Menteri.”
gu

Menimbang, bahwa ketentuan Pasal 1 Angka 7 Peraturan Mahkamah


Agung Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2019 tentang Pedoman
In
A

Penyelesaian Sengketa Tindakan Pemerintahan dan Kewenangan Mengadili


Perbuatan Melanggar Hukum Oleh Badan Dan/Atau Pejabat Pemerintahan
ah

lik

(Onrechtmatige Overheidsdaad), berbunyi sebagai berikut:


“Tergugat adalah Pejabat Pemerintahan atau penyelenggara negara
m

ub

lainnya yang melakukan Tindakan Pemerintahan berdasarkan wewenang


yang ada padanya atau yang dilimpahkan kepadanya yang digugat oleh
ka

Warga Masyarakat.”;
ep
ah

Halaman 74 dari 96 halaman Putusan Nomor: 73/G/TF/2022/PTUN.PL


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 74
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Menimbang, bahwa dengan menggunakan penafsiran sistematik

si
terhadap ketentuan peraturan perundang-undangan sebagaimana telah
diuraikan di atas, maka konstruksi wewenang menerbitkan Izin Usaha

ne
ng
Pertambangan (IUP) yang semula merupakan kewenangan atributif seoran g
Gubernur selaku Kepala Daerah Tingkat I Provinsi (berdasarkan Undang-

do
gu Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah), telah beralih kepada Pemerintah Pusat berdasarkan Undang-
Undang Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2020 tentang Perubahan Atas

In
A
Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral Dan
Batubara;
ah

lik
Menimbang, bahwa setelah mecermati lebih jauh ketentuan -ketentuan
mengenai peralihan kewenangan maka konstruksi peralihan kewenangan
am

ub
penerbitan izin dari Gubernur kepada Pemerintah Pusat tersebut di atas,
juga diikuti kewajiban penyerahan dokumen perizinan di bidang mineral dan
batubara dari Gubernur kepada Pemerintah Pusat, dalam hal ini Direktur
ep
k

Jenderal Mineral Dan Batubara (vide Pasal 44 ayat (1) dan ayat (2)
ah

Peraturan Menteri Energi Dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia


R

si
Nomor 26 Tahun 2018 tentang Pelaksanaan Kaidah Pertambangan Yang
Baik Dan Pengawasan Pertambangan Mineral Dan Batubara). Gubernur

ne
ng

sebagai pejabat yang memiliki kewenangan menerbitkan dokumen izin


usaha pertambangan, maka secara hukum melekat pula kewenangan (baca:

do
gu

kewajiban) bagi gubernur untuk menyerahkan dokumen perizinan di bidan g


mineral dan batubara, beserta dokumen kelengkapannya kepada menteri
dalam rangka peralihan kewenangan penyelenggaraan urusan Pemerintahan
In
A

di bidang energi dan sumber daya mineral pasca berlakunya Undang-


Undang Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2020 tentang Perubahan Atas
ah

lik

Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral Dan


Batubara;
m

ub

Menimbang, bahwa berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia


(KBBI) yang diterbitkan oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa,
ka

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, maka istilah


ep

“meneruskan” dan istilah “menyerahkan” memiliki irisan makna yang sama,


ah

Halaman 75 dari 96 halaman Putusan Nomor: 73/G/TF/2022/PTUN.PL


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 75
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
yaitu menyampaikan (kepada). Sehingga secara yuridis, istilah meneruskan

si
data atau dokumen sebagaimana tercantum dalam Gugatan Penggugat,
harus dimaknai sama dengan istilah menyerahkan sebagaimaan dimaksud

ne
ng
dalam ketentuan 169C huruf c Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 3
Tahun 2020 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009

do
gu tentang Pertambangan Mineral Dan Batubara;
Menimbang, bahwa selanjutnya berdasarkan Peraturan Gubernur
Sulawesi Tengah Nomor 17 Tahun 2021 tentang Perubahan Atas Peratu ran

In
A
Gubernur Nomor 26 Tahun 2018 tentang Pendelegasian Kewenangan,
Penerbitan Dan Penandatanganan Perizinan Dan Non Perizinan, Pasal 2
ah

lik
ayat (1) dan (2), maka Gubernur berdasarkan Peraturan Gubernur ini
mendelegasika kewenangan kepada Kepada Kepala DPM-PTSP untuk
am

ub
menandatangani Perizinan dan Non Perizinan yang meliputi:
a. kewenangan Gubernur; dan
b. kewenangan Pemerintah Pusat yang memperoleh pendelegasian kepada
ep
k

Gubernur;
ah

Menimbang, bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 1 angka 6


R

si
Peraturan Gubernur Sulawesi Tengah Nomor 17 Tahun 2021 tentang
Perubahan Atas Peraturan Gubernur Nomor 26 Tahun 2018 tentang

ne
ng

Pendelegasian Kewenangan, Penerbitan Dan Penandatanganan Perizinan


Dan Non Perizinan, maka yang dimaksud Dinas Penanaman Modal dan

do
gu

Pelayanan Terpadu Satu Pintu Daerah (DPM-PTSP) adalah unsur Perangkat


Daerah Provinsi Sulawesi Tengah yang mempunyai kewenangan di bidang
Perizinan dan Non Perizinan berdasarkan pendelegasian wewenang dari
In
A

Gubernur;
Menimbang, bahwa selanjutnya berdasarkan ketentuan Pasal 1 angka
ah

lik

8 Peraturan Gubernur Sulawesi Tengah Nomor 17 Tahun 2021 tersebut


diatas, maka yang dimaksud pendelegasian wewenang dari Gubernur
m

ub

kepada Kepala DPM-PTSP adalah penyerahan tugas, hak, dan kewajiban


dan pertanggungjawaban perizinan dan non perizinan termasuk
ka

penandatangan, termasuk dan tidak terbatas pada sektor energi dan sumber
ep

daya mineral;
ah

Halaman 76 dari 96 halaman Putusan Nomor: 73/G/TF/2022/PTUN.PL


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 76
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Menimbang, bahwa jika mencermati Peraturan Gubernur Sulawesi

si
Tengah Nomor 26 Tahun 2018 tentang Pendelegasian Kewenangan,
Penerbitan Dan Penandatanganan Perizinan Dan Non Perizinan, maka

ne
ng
kewenangan Kepala DPM-PTSP dalam bidang pertambangan dan sumber
daya mineral, termasuk dan tidak terbatas menerbitkan Izin Usaha

do
gu Pertambangan. Hal ini secara hukum dapat dipahami, oleh karena saat
ditetapkannya Pergub tersebut Gubernur masih memiliki kewenangan u ntuk
menerbitkan perizinan dibidang pertambangan dan sumber daya mineral;

In
A
Menimbang, bahwa berdasarkan konstruksi pertimbangan tersebut di
atas maka Majelis Hakim berpendapat Kepala Dinas Penanaman Modal dan
ah

lik
Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPM-PTSP) selaku Tergugat I dalam
perkara a quo, secara yuridis memiliki kewenangan menyelenggarakan
am

ub
pengelolaan usaha pertambangan dalam bidang sumber daya mineral,
termasuk dan tidak terbatas untuk meneruskan (baca:menyerahkan) data
ataupun dokumen Izin Usaha Pertambangan in casu milik Penggugat kepada
ep
k

Menteri Energi Sumber Daya Mineral Republik Indonesia cq. Direktur


ah

Jenderal Mineral dan Batubara;


R

si
Menimbang, bahwa setelah mencermati Bukti P-7, Bukti P-8, dan
Bukti P-9 maka diperoleh fakta hukum yang menunjukkan:

ne
ng

Pertama : PT. Tamisya Utama telah memperoleh Persetujuan


Pencadangan Wilayah Untuk Lokasi Kuasa Pertambangan

do
gu

berdasarkan Keputusan Bupati Morowali Nomor: 540/SK-


PW.035/Distamben/V/200 tanggal 23 Mei 2008;
Kedua : PT. Tamisya Utama juga telah memperoleh Persetujuan Izin
In
A

Usaha Pertambangan Eksplorasi berdasarkan Keputusan


Bupati Morowali Nomor: 540.2/SK.064/DESDM/V/2010
ah

lik

tanggal 25 Mei 2010 dan telah memperoleh Persetujuan


Peningkatan Izin Usaha Pertambangan Eksplorasi Menjadi
m

ub

Izin Usaha Pertambangan Operasi Produksi berdasarkan


Keputusan Bupati Morowali Nomor: 540.3/SK-
ka

026/DESDM/IV/2011 1 tanggal 28 April 2011;


ep
ah

Halaman 77 dari 96 halaman Putusan Nomor: 73/G/TF/2022/PTUN.PL


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 77
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Ketiga : IUP Operasi Produksi sebagaimana tercantum dalam

si
Keputusan Bupati Morowali Nomor: 540.3/SK-
026/DESDM/IV/2011 tentang Persetujuan Peningkatan Izin

ne
ng
Usaha Pertambangan Eksplorasi menjadi Izin Usaha
Pertambangan Operasi Produksi Kepada PT. Tamisya Utama

do
gu tanggal 28 April 2011 berlaku dalam jangka 20 (dua puluh)
tahun sejak diterbitkannya;
Menimbang, bahwa Tergugat I dalam Jawabannya secara tegas

In
A
menyatakan pada pokoknya terdapat kekhilafan Tergugat I sehingga belum
meneruskan (baca: menyerahkan) dokumen atau data Izin Usaha
ah

lik
Pertambangan PT. Tamisya Utama kepada Menteri Energi Sumber Daya
Mineral Republik Indonesia cq. Direktu r Jenderal Mineral dan Batubara dan
am

ub
hal tersebut secara yuridis harus dipandang sebagai bukti pengakuan para
pihak yang tidak dapat ditarik kembali kecuali berdasarkan alasan yang kuat
dan dapat diterima oleh hakim sebagaimana dimaksud dalam ketentuan
ep
k

Pasal 100 ayat (1) huruf d juncto Pasal 105 Undang-Undang Nomor 5 Tahun
ah

1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara;


R

si
Menimbang, bahwa setelah mencermati bukti surat yang diajukan
Para Pihak maka tidak terdapat satupun fakta hukum yang menunjukkan jika

ne
ng

Tergugat I telah meneruskan (baca: menyerahkan) dokumen atau data Izin


Usaha Pertambangan PT. Tamisya Utama kepada Menteri Energi Sumber

do
gu

Daya Mineral Republik Indonesia cq. Direktur Jenderal Mineral dan


Batubara;
Menimbang, bahwa berdasarkan fakta dan pertimbangan hu kum
In
A

tersebut di atas maka dapat disimpulkan, Kepala Dinas Penanaman Modal


dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPM-PTSP) Provinsi Sulawesi Tengah
ah

lik

selaku Tergugat I dalam perkara a quo tidak melakukan tindakan


pemerintahan yang menjadi kewenangan atau kewajibannya berupa
m

ub

tindakan meneruskan (baca: menyerahkan) data Izin Usaha Pertambangan


PT. Tamisya Utama berupa Keputusan Bupati Morowali Nomor: 540.3/SK-
ka

026/DESDM/IV/2011 tentang Persetujuan Peningkatan Izin Usaha


ep

Pertambangan Eksplorasi menjadi Izin Usaha Pertambangan Operasi


ah

Halaman 78 dari 96 halaman Putusan Nomor: 73/G/TF/2022/PTUN.PL


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 78
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Produksi Kepada PT. Tamisya Utama tanggal 28 April 2011 Kepada Direktur

si
Jenderal Mineral Dan Batubara;
Menimbang, bahwa berdasarkan kesimpulan tersebut di atas maka

ne
ng
Majelis Hakim berpendapat, tindakan Tergugat I yang tidak meneruskan data
Izin Usaha Pertambangan PT. TAMISYA UTAMA berupa Keputusan Bupati

do
gu Morowali Nomor: 540.3/SK-026/DESDM/IV/2011
Peningkatan Izin Usaha Pertambangan Eksplorasi menjadi Izin Usaha
tentang Persetujuan

Pertambangan Operasi Produksi Kepada PT. TAMISYA UTAMA, tanggal 28

In
A
April 2011 Kepada Direktur Jenderal Mineral Dan Batubara telah
bertentangan dengan ketentuan Pasal 169C huruf c Un dang-Undang
ah

lik
Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2020 tentang Perubahan Atas Undang-
Undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral Dan Batubara;
am

ub
Menimbang, bahwa oleh karena sengketa dalam perkara a quo
merupakan sengketa tindakan pemerintahan yang tidak melakukan tindakan
(omission), maka tidak relevan lagi bagi Majelis Hakim memberikan
ep
k

pertimbangan hukum mengenai aspek prosedur dan substansi;


ah

Menimbang, bahwa apakah tindakan Tergugat I yang tidak


R

si
meneruskan data Izin Usaha Pertambangan PT. TAMISYA UTAMA berupa
Keputusan Bupati Morowali Nomor: 540.3/SK-026/DESDM/IV/2011 tentang

ne
ng

Persetujuan Peningkatan Izin Usaha Pertambangan Eksplorasi menjadi Izin


Usaha Pertambangan Operasi Produksi Kepada PT. TAMISYA UTAMA,

do
gu

tanggal 28 April 2011 Kepada Direktur Jenderal Mineral Dan Batubara


merupakan tindakan yang bertentangan dengan Asas-Asas Umum
Pemerintan Yang Baik? Akan dipertimbangkan sebagai berikut:
In
A

Menimbang, bahwa setelah mencermati Asas-Asas Umum


Pemerintahan Yang Baik, baik yang tercantum dalam peraturan perundang-
ah

lik

undangan maupun yang tercantum dalam berbagai doktrin atau literatur,


maka Asas Kepastian Hukum merupakan salah satu asas yang cukup
m

ub

relevan untuk dijadikan batu uji tindakan pemerintahan dari Tergugat I;


Menimbang, bahwa Asas Kepastian Hukum adalah asas dalam
ka

negara hukum yang mengutamakan landasan ketentuan peraturan


ep
ah

Halaman 79 dari 96 halaman Putusan Nomor: 73/G/TF/2022/PTUN.PL


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 79
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
perundang-undangan, kepatutan, keajegan, dan keadilan dalam setiap

si
kebijakan penyelenggaraan pemerintahan;
Menimbang, bahwa dalam pertimbangan hukum pada aspek apakah

ne
ng
tindakan Tergugat I yang tidak meneruskan data Izin Usaha Pertambangan
PT. Tamisya Utama kepada Direktur Jenderal Mineral Dan Batubara

do
gu bertentangan dengan peraturan perundang-undangan? Telah terbukti
dengan nyata terdapat kekhilafan sehingga Tergugat I tidak/belum
meneruskan (baca: menyerahkan) dokumen atau data Izin Usaha

In
A
Pertambangan PT. Tamisya Utama kepada Menteri Energi Sumber Daya
Mineral Republik Indonesia cq. Direktur Jenderal Mineral dan Batubara;
ah

lik
Menimbang, bahwa tidak terdapat satupun bukti yang menunjukkan
fakta hukum jika Tergugat I telah meneruskan (baca: menyerahkan)
am

ub
dokumen atau data Izin Usaha Pertambangan PT. Tamisya Utama kepada
Menteri Energi Sumber Daya Mineral Republik Indonesia cq. Direktur
Jenderal Mineral dan Batubara;
ep
k

Menimbang, bahwa berdasarkan uraian pertimbangan di atas maka


ah

Majelis Hakim berpendapat, tindakan Tergugat I yang tidak meneruskan data


R

si
Izin Usaha Pertambangan PT. TAMISYA UTAMA berupa Keputusan Bupati
Morowali Nomor: 540.3/SK-026/DESDM/IV/2011 tentang Persetujuan

ne
ng

Peningkatan Izin Usaha Pertambangan Eksplorasi menjadi Izin Usaha


Pertambangan Operasi Produksi Kepada PT. TAMISYA UTAMA, tanggal 28

do
gu

April 2011 Kepada Direktur Jenderal Mineral Dan Batubara merupakan


tindakan nyata yang mencerminkan sikap ketidakpatuhan melaksanakan
peraturan perundang-undangan yang berlaku dalam hal ini ketentu an Pasal
In
A

169C huruf c Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2020


tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang
ah

lik

Pertambangan Mineral Dan Batubara. Sikap tidak patu h dan tidak ajeg
(tegak lurus) terhadap peraturan perundang-undangan tersebut, sangat
m

ub

berpotensi pula melahirkan ketidakadilan bagi warga masyarakat (seseoran g


dan badan hukum) dan tindakan Tergugat I tersebut nyata telah terbukti
ka

bertentangan dengan maksu d dan tujuan dari Asas Kepastian Hukum


ep

sebagaimana di maksud dalam ketentuan Pasal 53 ayat (2) Undang-Undang


ah

Halaman 80 dari 96 halaman Putusan Nomor: 73/G/TF/2022/PTUN.PL


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 80
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Nomor 9 Tahun 2004 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 5

si
Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara;
Menimbang, bahwa selanjutnya Majelis Hakim akan memberikan

ne
ng
pertimbangan mengenai: Apakah tindakan Tergugat II yang tidak memproses
pendaftaran Izin Usaha Pertambangan PT. Tamisya Utama ke dalam sistem

do
gu Minerba One Data Indonesia
bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku? Akan
(MODI) merupakan tindakan yang

dipertimbangkan sebagai berikut:

In
A
Menimbang, bahwa ketentuan Pasal 44 ayat (1) dan ayat (2)
Peraturan Menteri Energi Dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia
ah

lik
Nomor 26 Tahun 2018 tentang Pelaksanaan Kaidah Pertambangan Yang
Baik Dan Pengawasan Pertambangan Mineral Dan Batubara, berbunyi:
am

ub
(1) Menteri melakukan pengawasan terhadap penyelenggaraan
pengelolaan Usaha Pertambangan yang dilaksanakan oleh gubernur;
(2) Pengawasan terhadap penyelenggaraan pengelolaan Usaha
ep
k

Pertambangan yang dilaksanakan oleh gubernur sebagaimana


ah

dimaksud pada ayat (1) meliputi pengawasan terhadap:


R

si
a. penetapan dan pemberian WIUP Mineral bukan logam dan WIUP
batuan;

ne
ng

b. pemberian WIUP Mineral logam dan WIUP Batubara;


c. penerbitan IPR;

do
gu

d. penerbitan IUP;
e. penerbitan IUP Operasi Produksi khusus pengolahan dan/atau
pemurnian;
In
A

f. penerbitan IUP Operasi Produksi khusus pengangkutan dan


penjualan;
ah

lik

g. penerbitan IUJP;
h. pelaksanaan pembinaan dan pengawasan... dstnya;
m

ub

i. pengelolaan data Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara; dan


j. penyusunan cetak biru (blueprint) pengembangan dan
ka

pemberdayaan masyarakat;
ep
ah

Halaman 81 dari 96 halaman Putusan Nomor: 73/G/TF/2022/PTUN.PL


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 81
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
(3) Pelaksanaan pengawasan sebagaimana di maksud pada ayat (1) dan

si
ayat (2) dilakukan oleh Direktur Jenderal atas nama Menteri;
Menimbang, bahwa sebagaimana telah diuraikan sebelumnya

ne
ng
(khususnya pada bagian kewenangan Tergugat I) maka peralihan
kewenangan penerbitan izin dari Gubernur kepada Pemerintah Pusat

do
gu tersebut di atas, juga diikuti kewajiban penyerahan dokumen perizinan di
bidang mineral dan batubara dari Gubernur kepada Menteri (Pemerintah
Pusat). Gubernur sebagai pejabat yang memiliki kewenangan menerbitkan

In
A
dokumen izin usaha pertambangan, maka secara hukum melekat pula
kewenangan (baca: kewajiban) bagi gubernur untuk menyerahkan doku men
ah

lik
perizinan di bidang mineral dan batubara, beserta dokumen kelengkapannya
kepada menteri dalam rangka peralihan kewenangan penyelenggaraan
am

ub
urusan Pemerintahan di bidang energi dan sumber daya mineral pasca
berlakunya Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2020
tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang
ep
k

Pertambangan Mineral Dan Batubara;


ah

Menimbang, bahwa sebagaimana telah diuraikan juga pada bagian


R

si
sebelumnya (khususnya pada bagian kewenangan Tergugat I), maka oleh
karena telah mendapatkan pelimpahan kewenangan delegatif dari Gubernur,

ne
ng

Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPM -
PTSP) Provinsi Sulawesi Tengah selaku Tergugat I dalam perkara a quo,

do
gu

secara yuridis memiliki kewenangan menyelenggarakan pengelolaan u saha


pertambangan dalam bidang sumber daya mineral, termasuk dan tidak
terbatas untuk meneruskan (baca:menyerahkan) data ataupun dokumen Izin
In
A

Usaha Pertambangan in casu milik Penggugat kepada Menteri Energi


Sumber Daya Mineral Republik Indonesia cq. Direktur Jenderal Mineral dan
ah

lik

Batubara;
Menimbang, bahwa oleh karena Direktur Jenderal Mineral Dan
m

ub

Batubara diberikan wewenang (baca: kewajiban) melakukan pengawasan


langsung terhadap pelaksanaan kewenangan atributif Gubernur dalam
ka

rangka menerbitkan penetapan dan pemberian WIUP Mineral bukan logam


ep

dan WIUP batuan, pemberian WIUP Mineral logam dan WIUP Batubara,
ah

Halaman 82 dari 96 halaman Putusan Nomor: 73/G/TF/2022/PTUN.PL


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 82
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
penerbitan IPR, penerbitan IUP, penerbitan IUP Operasi Produksi khusus

si
pengolahan dan/atau pemurnian, penerbitan IUP Operasi Produksi khusus
pengangkutan dan penjualan, penerbitan IUJP dan seterusnya,

ne
ng
sebagaimana dimaksud dalam ketentuan Pasal 44 ayat (1) dan ayat (2)
Peraturan Menteri Energi Dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia

do
gu Nomor 26 Tahun 2018 tentang Pelaksanaan Kaidah Pertambangan Yang
Baik Dan Pengawasan Pertambangan Mineral Dan Batubara, maka secara
yuridis Direktur Jenderal Mineral Dan Batubara juga memiliki

In
A
kewenangan (baca: kewajiban) melakukan pengawasan dalam rangka
penyerahan dokumen perizinan di bidang mineral dan batubara, beserta
ah

lik
dokumen kelengkapannya kepada menteri dalam rangka peralihan
kewenangan penyelenggaraan urusan Pemerintahan di bidang energi
am

ub
dan sumber daya mineral sebagaimana dimaksud dalam ketentuan
Pasal 169C huruf c Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 3 Tahun
2020 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009
ep
k

tentang Pertambangan Mineral Dan Batubara;


ah

Menimbang, bahwa dalam Persidangan tanggal 6 September 2022,


R

si
Tegugat I secara tegas menyatakan bahwa dokumen perizinan milik
Penggugat masih berada di DPM-PTSP Provinsi Sulawesi Tengah dan

ne
ng

terjadi kekhilafan sehingga belum diserahkan kepada Kementerian ESDM


Republik Indonesia cq. Direktur Jenderal Mineral dan Batubara (vide

do
gu

Jawaban Tergugat I) dan hal tersebut secara yuridis harus dipandang


sebagai bukti pengakuan para pihak yang tidak dapat ditarik kembali kecu ali
berdasarkan alasan yang kuat dan dapat diterima oleh hakim sebagaimana
In
A

dimaksud dalam ketentuan Pasal 100 ayat (1) huruf d juncto Pasal 105
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha
ah

lik

Negara;
Menimbang, bahwa ketentuan Pasal 54 ayat (1), ayat (2), dan ayat (3)
m

ub

Peraturan Menteri Energi Dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia


Nomor 26 Tahun 2018 tentang Pelaksanaan Kaidah Pertambangan Yang
ka

Baik Dan Pengawasan Pertambangan Mineral Dan Batubara, berbunyi:


ep
ah

Halaman 83 dari 96 halaman Putusan Nomor: 73/G/TF/2022/PTUN.PL


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 83
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
(1) Dalam rangka pelaksanaan pengawasan terhadap penyelenggaraan

si
pengelolaan pengusahaan pertambangan mineral dan batubara,
Direktur Jenderal menerbitkan daftar IUP hasil penataan IUP dan

ne
ng
IUPK yang memnuhi ketentuan sebagai berikut:
a. WIUP atau WIUPK-nya tidak tumpang tindih sama komoditas;

do
gu b. telah memenuhi kewajiban pembayaran penerimaan negara bukan
pajak; dan
c. telah memenuhi kewajiban teknis dan lingkungan sesuai dengan

In
A
ketentuan peraturan perundang-undangan.
(2) Dalam hal pemenuhan ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat
ah

lik
(1) sedang dalam proses penyelesaian sengketa di pengadilan atau
lembaga terkait yang berwenang, Direktur Jenderal memasukkan IUP
am

ub
atau IUPK dalam daftar sebagaimana dimaksud pada ayat (1) setelah
adanya putusan pengadilan atau lembaga terkait yang berwenang
menyatakan IUP atau IUPK dimaksud telah memenuhi ketentuan
ep
k

sebagaimana dimaksud pada ayat (1);


ah

(3) Penerbitan daftar IUP dan IUPK oleh Direktur Jenderal sebagaimana
R

si
di maksud ayat (1) dan ayat (2) sebagai dasar pemberian pelayanan
perizinan dalam kegiatan usaha pertambangan mineral dan batubara;

ne
ng

Menimbang, bahwa pengaturan lebih lanjut mengenai penerbitan


daftar IUP atau IUPK sebagaimana di maksud dalam Peraturan Menteri

do
gu

Energi Dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia Nomor 26 Tahun


2018, dituangkan dalam Keputusan Menteri Energi Dan Sumber Daya
Mineral Republik Indonesia Nomor: 15.K/HK.02/MEM.B/2022 Tentang Tata
In
A

Cara Pemrosesan Penerbitan Dan Pendaftaran Izin Usaha Pertambangan;


Menimbang, bahwa Diktum Keempatbelas Keputusan Menteri Energi
ah

lik

dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia Nomor:


15.K/HK.02/MEM.B/2022 Tentang Tata Cara Pemrosesan Penerbitan Dan
m

ub

Pendaftaran Izin Usaha Pertambangan berbunyi:


Direktur Jenderal Mineral dan Batubara atas nama Menteri Energi dan
ka

Sumber Daya Mineral dalam melakukan pemrosesan penerbitan IUP


ep

mineral logam atau batubara dan/atau pendaftaran IUP dapat


ah

Halaman 84 dari 96 halaman Putusan Nomor: 73/G/TF/2022/PTUN.PL


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 84
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
berkoordinasi dengan Pemerintah Daerah Provinsi, termasuk jika

si
putusan Pengadilan Tata Usaha Negara yang telah berkekuatan hukum
tetap atau laporan hasil akhir pemeriksaan dari lembaga negara yang

ne
ng
memiliki kewenangan untuk mengawasi penyelenggaraan pelayanan
publik memerintahkan Pemerintah Daerah Provinsi untuk menerbitkan

do
gu IUP mineral logam atau batubara atau memproses pendaftaran IUP
mineral logam atau batubara.
Menimbang, bahwa setelah mencermati Bukti P-19 dan Bukti P-20

In
A
maka diperoleh fakta yang menunjukkan Penggugat telah menyampaikan
permohonan Registrasi ke dalam MODI kepada Tergugat II sebagaimana
ah

lik
Surat Penggugat Nomor: 007/TU/III/2022 Perihal: Permohonan Rigistrasi
MODI PT. Tamisya Utama tanggal 28 Maret 2022;
am

ub
Menimbang, bahwa setelah mencermati bukti surat dan keterangan
Para Pihak dalam Persidangan perkara a quo, maka tidak satupun fakta
hukum yang menunjukkan Tergugat II telah memberikan tanggapan yang
ep
k

berisi sikap menolak atau mengabulkan permohonan Penggugat atau


ah

setidak-tidaknya sekadar memberikan informasi mengenai eksistensi


R

si
dokumen perizinan milik Penggugat. Padahal Tergugat II selain memiliki
kewajiban melakukan pengawasan dalam rangka penyerahan dokumen

ne
ng

perizinan di bidang mineral dan batubara, beserta dokumen kelengkapannya


kepada menteri dalam rangka peralihan kewenangan penyelenggaraan

do
gu

urusan pemerintahan di bidang energi dan sumber daya mineral


sebagaimana dimaksud dalam ketentuan Pasal 169C huruf c Undang-
Undang Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2020 tentang Perubahan Atas
In
A

Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral Dan


Batubara juncto Pasal 44 Peraturan Menteri Energi Dan Sumber Daya
ah

lik

Mineral Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 2018 tentang Pelaksanaan


Kaidah Pertambangan Yang Baik Dan Pengawasan Pertambangan Mineral
m

ub

Dan Batubara, Tergugat II juga memiliki kewenangan atau kewajiban untuk


melakukan pengawasan pengelolaan usaha pertambangan, termasuk dan
ka

tidak terbatas kepada penyusunan daftar perizinan dibidang pertambangan


ep

seluruh Indonesia sebagaimana dimaksud dalam ketentuan Pasal 54


ah

Halaman 85 dari 96 halaman Putusan Nomor: 73/G/TF/2022/PTUN.PL


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 85
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Peraturan Menteri Energi Dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia

si
Nomor 26 Tahun 2018 tentang Pelaksanaan Kaidah Pertambangan Yang
Baik Dan Pengawasan Pertambangan Mineral Dan Batubara;

ne
ng
Menimbang, bahwa jika mencermati kaidah pemrosesan Pendaftaran
Izin Usaha Pertambangan kh ususnya Diktum Keempatbelas Keputusan

do
gu Menteri Energi Dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia Nomor:
15.K/HK.02/MEM.B/2022 Tentang Tata Cara Pemrosesan Penerbitan Dan
Pendaftaran Izin Usaha Pertambangan, maka telah diatur secara jelas

In
A
Direktur Jenderal Mineral dan Batubara atas nama Menteri Energi Sumber
Daya Mineral dalam melakukan pemrosesan pendaftaran IUP dapat
ah

lik
berkoordinasi dengan Pemerintah Daerah Provinsi, termasuk jika putusan
Pengadilan Tata Usaha Negara yang telah berkekuatan hukum tetap atau
am

ub
laporan hasil akhir pemeriksaan lembaga negara yang memiliki kewenangan
untuk mengawasi penyelenggaraan pelayanan publik, memerintahkan
Pemerintah Daerah Provinsi untuk menerbitkan atau memproses
ep
k

pendaftaran IUP mineral logam atau batubara. Hal tersebut menunjukkan


ah

bahwa tindakan penyerahan dokumen perizinan di bidang mineral dan


R

si
batubara kepada menteri dalam rangka peralihan kewenangan
penyelenggaraan urusan Pemerintahan di bidang energi dan sumber daya

ne
ng

mineral dengan pengawasan pengelolaan usaha pertambangan, termasuk


dan tidak terbatas kepada penerbitan atau pemrosesan pendaftaran IUP dan

do
gu

IUPK merupakan tindakan administratif yang berkelanjutan, dimana suatu


tindakan penyerahan harus segera ditindaklanjuti dengan tindakan
pemrosesan pendaftaran IUP dan IUPK;
In
A

Menimbang, bahwa dengan demikian maka kewajiban melakukan


pengawasan dalam rangka penyerahan dokumen perizinan di bidang mineral
ah

lik

dan batubara, beserta dokumen kelengkapannya (in casu milik Penggugat)


kepada menteri dalam rangka peralihan kewenangan penyelenggaraan
m

ub

urusan Pemerintahan di bidang energi dan sumber daya mineral


sebagaimana dimaksud dalam ketentu an Pasal 169C huruf c Undang-
ka

Undang Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2020 tentang Perubahan Atas


ep

Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral Dan


ah

Halaman 86 dari 96 halaman Putusan Nomor: 73/G/TF/2022/PTUN.PL


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 86
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Batubara dan kewenangan atau kewajiban untuk melakukan pengawasan

si
pengelolaan usaha pertambangan, termasuk dan tidak terbatas kepada
penyusunan daftar perizinan dibidang pertambangan atau pemrosesan

ne
ng
pendaftaran IUP dan IUPK (in casu permohonan) sebagaimana dimaksud
dalam ketentuan Pasal 44 juncto Pasal 54 Peraturan Menteri Energi Dan

do
gu Sumber Daya Mineral Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 2018 tentang
Pelaksanaan Kaidah Pertambangan Yang Baik Dan Pengawasan
Pertambangan Mineral Dan Batubara, telah membawa konsekuensi yuridis

In
A
bagi Tergugat II untuk lebih aktif dan responsif dalam rangka penyusunan
daftar IUP dan IUPK sebagai dasar pemberian pelayanan perizinan dalam
ah

lik
kegiatan usaha pertambangan mineral dan batubara;
Menimbang, bahwa berdasarkan ketentuan dan kaidah mengenai
am

ub
pemrosesan pendaftaran IUP atau IUPK di atas, maka untuk
mengimplementasikan kewenangan yang dimiliki terhadap permohonan yang
diajukan oleh Pengugat sebagaimana Surat Penggugat Nomor:
ep
k

007/TU/III/2022 Perihal: Permohonan Rigistrasi MODI PT. Tamisya Utama


ah

tanggal 28 Maret 2022 (vide Bukti P-19 dan Bukti P-20), pihak Tergugat II
R

si
seyogyanya mengambil langkah -langkah konstruktif sebagai berikut:
Pertama : berdasarkan Surat Penggugat Nomor: 007/TU/III/2022, Tergugat

ne
ng

II melakukan pemeriksaan dan analisa terhadap dokumen


perizinan milik Penggugat, apakah sudah berada dalam

do
gu

penguasaan Tergugat II atau masih berada dalam penguasaan


Tergugat I?
Kedua : dalam hal dokumen perizinan milik Penggugat belum berada
In
A

dalam penguasaan Tergugat II, maka Tergugat II dapat


melakukan koordinasi dengan Pemerintah Provinsi guna
ah

lik

memastikan eksistensi dokumen perizinan Penggugat, apakah


sudah diserahkan oleh Bupati kepada Gubernur atau dokumen
m

ub

perizinan milik Penggugat masih berada dalam penguasaan


Bupati. Atau setidak-tidaknya Tergugat II dapat memberikan
ka

informasi kepada Penggugat berkaitan dengan hasil


ep

pemeriksaan dan analisa yang dilakukan;


ah

Halaman 87 dari 96 halaman Putusan Nomor: 73/G/TF/2022/PTUN.PL


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 87
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Ketiga : dalam hal dokumen perizinan milik Penggugat masih berada

si
dalam penguasaan Gubernur atau Instansi lain yang ditunjuk
(DPM-PTSP), maka Tergugat II melakukan koordinasi berkaitan

ne
ng
dengan penyerahan dokumen perizinan tersebut guna dilakukan
evaluasi teknis, administratif, kewilayahan, finansial, dan

do
gu lingkungan sebelum dimasukkan dalam daftar IUP atau IUPK
pada basis data perizinan pertambangan mineral dan batubara
yang termuat dalam aplikasi MODI;

In
A
Menimbang, bahwa berdasarkan fakta dan pertimbangan hukum
tersebut di atas, maka dapat disimpulkan: Pertama, Tergugat II tidak
ah

lik
menjalankan kewenangan (baca: kewajiban) untuk melakukan pen gawasan
dalam rangka penyerahan dokumen perizinan di bidang mineral dan
am

ub
batubara, beserta dokumen kelengkapannya kepada direktur jenderal
mineral dan batubara dalam rangka peralihan kewenangan penyelenggaraan
urusan Pemerintahan di bidang energi dan sumber daya mineral
ep
k

sebagaimana dimaksud dalam ketentuan Pasal 169C huruf c Undang-


ah

Undang Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2020 tentang Perubahan Atas


R

si
Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral Dan
Batubara juncto Pasal 44 Peraturan Menteri Energi Dan Sumber Daya

ne
ng

Mineral Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 2018 tentang Pelaksanaan


Kaidah Pertambangan Yang Baik Dan Pengawasan Pertambangan Mineral

do
gu

Dan Batubara; dan Kedua, Tergugat II tidak menjalankan kewenangan


(baca: kewajiban) secara aktif dan responsif dalam rangka penyusunan
daftar IUP dan IUPK pada basis data perizinan pertambangan mineral dan
In
A

batubara yang termuat dalam aplikasi MODI sebagai dasar pemberian


pelayanan perizinan dalam kegiatan usaha pertambangan mineral dan
ah

lik

batubara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 54 Peraturan Menteri Energi


Dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 2018
m

ub

tentang Pelaksanaan Kaidah Pertambangan Yang Baik Dan Pen gawasan


Pertambangan Mineral Dan Batubara dan Keputusan Menteri Energi Dan
ka

Sumber Daya Mineral Republik Indonesia Nomor: 15.K/HK.02/MEM.B/2022


ep
ah

Halaman 88 dari 96 halaman Putusan Nomor: 73/G/TF/2022/PTUN.PL


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 88
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Tentang Tata Cara Pemrosesan Penerbitan Dan Pendaftaran Izin Usaha

si
Pertambangan;
Menimbang, bahwa berdasarkan kesimpulan tersebut di atas maka

ne
ng
Majelis Hakim berpendapat, tindakan Tergugat II yang tidak memproses
pendaftaran Izin Usaha Pertambangan PT. TAMISYA UTAMA berupa

do
gu Keputusan Bupati Morowali Nomor: 540.3/SK-026/DESDM/IV/2011 tentang
Persetujuan Peningkatan Izin Usaha Pertambangan Eksplorasi menjadi Izin
Usaha Pertambangan Operasi Produksi Kepada PT. TAMISYA UTAMA,

In
A
tanggal 28 April 2011 kedalam sistem Minerba One Data Indonesia (MODI)
telah bertentangan dengan ketentuan Pasal 54 Peraturan Menteri Energi
ah

lik
Dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 2018
tentang Pelaksanaan Kaidah Pertambangan Yang Baik Dan Pengawasan
am

ub
Pertambangan Mineral Dan Batubara dan Keputusan Menteri Energi Dan
Sumber Daya Mineral Republik Indonesia Nomor: 15.K/HK.02/MEM.B/2022
Tentang Tata Cara Pemrosesan Penerbitan Dan Pendaftaran Izin Usaha
ep
k

Pertambangan;
ah

Menimbang, bahwa oleh karena sengketa dalam perkara a quo


R

si
merupakan sengketa tindakan pemerintahan yang tidak melakukan tindakan
(omission), maka tidak relevan lagi bagi Majelis Hakim memberikan

ne
ng

pertimbangan hukum mengenai aspek prosedur dan substansi;


Menimbang, bahwa apakah tindakan Tergugat II yang tidak

do
gu

memproses pendaftaran Izin Usaha Pertambangan PT. Tamisya Utama ke


dalam sistem Minerba One Data Indonesia (MODI) merupakan tindakan
yang bertentangan dengan Asas-Asas Umum Pemerintan Yang Baik? Akan
In
A

dipertimbangkan sebagai berikut:


Menimbang, bahwa setelah mencermati Asas-Asas Umum
ah

lik

Pemerintahan Yang Baik, baik yang tercantum dalam peraturan perundang-


undangan maupun yang tercantum dalam berbagai doktrin atau literatur,
m

ub

maka Asas Kepastian Hukum merupakan salah satu asas yang cukup
relevan untuk dijadikan batu uji tindakan pemerintahan dari Tergugat II;
ka

Menimbang, bahwa Asas Kepastian Hukum adalah asas dalam


ep

negara hukum yang mengutamakan landasan ketentuan peraturan


ah

Halaman 89 dari 96 halaman Putusan Nomor: 73/G/TF/2022/PTUN.PL


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 89
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
perundang-undangan, kepatutan, keajegan, dan keadilan dalam setiap

si
kebijakan penyelenggaraan pemerintahan;
Menimbang, bahwa dalam pertimbangan hukum pada aspek tindakan

ne
ng
Tergugat II yang tidak memproses pendaftaran Izin Usaha Pertambangan
PT. Tamisya Utama ke dalam sistem Minerba One Data Indonesia (MODI)

do
gu bertentangan dengan peraturan perundang-undangan? Maka telah terbukti
Tergugat II tidak menjalankan kewenangan (baca: kewajiban) secara aktif
dan responsif dalam rangka penyusunan daftar IUP dan IUPK pada basis

In
A
data perizinan pertambangan mineral dan batubara yang termuat dalam
aplikasi MODI sebagai dasar pemberian pelayanan perizinan dalam kegiatan
ah

lik
usaha pertambangan mineral dan batubara;
Menimbang, bahwa tidak terdapat satupun fakta hukum yang
am

ub
menunjukkan jika Tergugat II telah menjalankan kewenangan (baca:
kewajiban) secara aktif dan responsif dalam rangka penyusun an daftar IUP
dan IUPK pada basis data perizinan pertambangan mineral dan batubara
ep
k

yang termuat dalam aplikasi MODI sebagai dasar pemberian pelayanan


ah

perizinan dalam kegiatan usaha pertambangan mineral dan batubara;


R

si
Menimbang, bahwa berdasarkan uraian pertimbangan di atas maka
Majelis Hakim berpendapat, tindakan Tergugat II yang tidak memproses

ne
ng

pendaftaran Izin Usaha Pertambangan PT. TAMISYA UTAMA berupa


Keputusan Bupati Morowali Nomor: 540.3/SK-026/DESDM/IV/2011 tentang

do
gu

Persetujuan Peningkatan Izin Usaha Pertambangan Eksplorasi menjadi Izin


Usaha Pertambangan Operasi Produksi Kepada PT. TAMISYA UTAMA,
tanggal 28 April 2011 kedalam sistem Minerba One Data Indonesia (MODI)
In
A

merupakan tindakan nyata yang mencerminkan sikap ketidakpatuhan


melaksanakan peraturan perundang-undangan yang berlaku dalam hal ini
ah

lik

ketentuan Pasal 54 Peraturan Menteri Energi Dan Sumber Daya Mineral


Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 2018 tentang Pelaksanaan Kaidah
m

ub

Pertambangan Yang Baik Dan Pengawasan Pertambangan Mineral Dan


Batubara dan Keputusan Menteri Energi Dan Sumber Daya Mineral Republik
ka

Indonesia Nomor: 15.K/HK.02/MEM.B/2022 Tentang Tata Cara Pemrosesan


ep

Penerbitan Dan Pendaftaran Izin Usaha Pertambangan. Sikap tidak patuh


ah

Halaman 90 dari 96 halaman Putusan Nomor: 73/G/TF/2022/PTUN.PL


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 90
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
dan tidak ajeg (tegak lurus) terhadap peraturan perundang-undangan

si
tersebut, sangat berpotensi pula melahirkan ketidakadilan bagi warga
masyarakat (seseorang dan badan hukum) dan tindakan Tergugat II tersebu t

ne
ng
nyata telah terbukti bertentangan dengan maksud dan tujuan dari Asas
Kepastian Hukum sebagaimana di maksud dalam ketentuan Pasal 53 ayat

do
gu (2) Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2004 tentang Perubahan Atas Undan g -
Undang Nomor 5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara;
Menimbang, bahwa dengan berpedoman pada asas tidak seorangpun

In
A
boleh diuntungkan oleh penyimpangan dan pelanggaran yang dilakukannya
sendiri dan tidak seorangpun boleh dirugikan oleh penyimpangan dan
ah

lik
pelanggaran orang lain (nullus/nemo commodum capere potest de injuria
sua propia) maka sikap, tindakan, maupun kebijakan Tergugat I dan
am

ub
Tergugat II (apalagi sikap dan tindakan yang bertentangan dengan hukum)
tidak boleh sedikitpun merugikan kepentingan warga masyarakat in casu
Penggugat dan demi menghindari kerugian yang lebih besar serta
ep
k

memberikan perlindungan hukum kepada Penggugat, sudah sepatutnya


ah

menurut hukum pihak Dinas Penanaman Modal Dan Pelayanan Terpadu


R

si
Satu Pintu (DPM-PTSP) Provinsi Sulawesi Tengah selaku Tergugat I dan
Direktur Jenderal Mineral dan Batubara selaku Tergugat II sesegera mungkin

ne
ng

mengambil langkah-langkah aktif dan responsif untuk melaksanakan


kewenangannya (baca: kewajiban) masing-masing sesuai dengan ketentuan

do
gu

peraturan perundang-undangan dan Asas-Asas Umum Pemerintah an Yan g


Baik (AAUPB);
Menimbang, bahwa oleh karena tindakan Tergugat I dan Tergugat II
In
A

telah terbukti bertentangan dengan peraturan perundang-undangan dan


Asas-Asas Umum Pemerintahan Yang Baik (AAUPB) maka cukup beralasan
ah

lik

hukum bagi Majelis Hakim untuk menyatakan tindakan Tergugat I (objek


sengketa 1) dan Tindakan Tergugat II (objek sengketa 2) merupakan
m

ub

perbuatan melanggar hukum sebagaimana di maksud dalam Peraturan


Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2019 tentang
ka

Pedoman Penyelesaian Sengketa Tindakan Pemerintahan dan Kewenangan


ep
ah

Halaman 91 dari 96 halaman Putusan Nomor: 73/G/TF/2022/PTUN.PL


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 91
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Mengadili Perbuatan Melanggar Hukum Oleh Badan Dan/Atau Pejabat

si
Pemerintahan (Onrechtmatige Overheidsdaad);
Menimbang, bahwa oleh karena tindakan Tergugat I (objek sengketa

ne
ng
1) dan Tindakan Tergugat II (objek sengketa 2) merupakan perbuatan
melanggar hukum oleh Badan/Pejabat Pemerintahan, maka cukup beralasan

do
gu hukum pula bagi Majelis Hakim untuk mengabulkan Gugatan Penggugat
untuk seluruhnya, menyatakan batal Tindakan Tergugat I dan Tergugat II,
serta mewajibkan Tergugat I untuk meneruskan data Izin Usaha

In
A
Pertambangan PT. TAMISYA UTAMA berupa Keputusan Bupati Morowali
Nomor: 540.3/SK-026/DESDM/IV/2011 tentang Persetujuan Peningkatan Izin
ah

lik
Usaha Pertambangan Eksplorasi menjadi Izin Usaha Pertambangan Operasi
Produksi Kepada PT. TAMISYA UTAMA, tanggal 28 April 2011 Kepada
am

ub
Direktur Jenderal Mineral Dan Batubara dan mewajibkan Tergugat II untuk
memproses pendaftaran Izin Usaha Pertambangan PT. TAMISYA UTAMA
berupa Keputusan Bupati Morowali Nomor: 540.3/SK-026/DESDM/IV/2011
ep
k

tentang Persetujuan Peningkatan Izin Usaha Pertambangan Eksplorasi


ah

menjadi Izin Usaha Pertambangan Operasi Produksi Kepada PT. TAMISYA


R

si
UTAMA, tanggal 28 April 2011 kedalam sistem Minerba One Data Indonesia
(MODI);

ne
ng

Menimbang, bahwa oleh karena gugatan Penggugat dikabulkan untuk


seluruhnya, maka sesuai ketentuan Pasal 110 juncto Pasal 112 Undang-

do
gu

Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata


Usaha Negara, Tergugat I dan Tergugat II dinyatakan sebagai pihak yang
kalah dihukum membayar biaya perkara secara tanggung renteng yang
In
A

jumlah nominalnya sebagaimana tersebut dalam Amar Putusan;


Menimbang, bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 26 Peraturan
ah

lik

Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2019 tentang


Administrasi Perkara dan Persidangan di Peradilan Secara Elektronik, maka
m

ub

dengan diucapkannya Putusan secara elektronik, maka secara huku m telah


dilaksanakan penyampaian Salinan Putusan Elektronik kepada Para Pihak
ka

melalui Sistem Informasi Pengadilan dan secara hukum dianggap telah


ep

dihadiri oleh Para Pihak, serta dilakukan dalam sidang terbuka untuk umum;
ah

Halaman 92 dari 96 halaman Putusan Nomor: 73/G/TF/2022/PTUN.PL


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 92
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Menimbang, bahwa dengan berpedoman pada sistem pembuktian

si
dalam hukum acara Peradilan Tata Usaha Negara yang mengarah pada
pembuktian bebas yang terbatas, sebagaimana terkandung di dalam

ne
ng
ketentuan Pasal 100 juncto Pasal 107 Undang-Undang Republik Indonesia
Nomor 5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara, yang

do
gu menggariskan bahwa Hakim bebas menentukan apa yang harus dibuktikan,
luas lingkup pembuktian, beban pembuktian beserta penilaian pembuktian,
maka dalam memeriksa dan mengadili sengketa ini, Majelis Hakim

In
A
mempelajari dan memberikan penilaian hukum terhadap seluruh alat-alat
bukti yang diajukan oleh Para Pihak untuk memutus dan menyelesaikan
ah

lik
sengketa ini;
Memperhatikan, ketentuan Undang-Undang Republik Indonesia
am

ub
Nomor 5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara sebagaimana
telah diubah terakhir kali dengan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor
51 Tahun 2009 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Republik
ep
k

Indonesia Nomor 5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara,


ah

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2014 tentang


R

si
Pemerintahan Daerah, Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 30 Tahun
2014 tentang Administrasi Pemerintahan, Peraturan Mahkamah Agung

ne
ng

Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2019 tentang Pedoman Penyelesaian


Sengketa Tindakan Pemerintahan dan Kewenangan Mengadili Perbuatan

do
gu

Melanggar Hukum Oleh Badan Dan/Atau Pejabat Pemerintahan


(Onrechtmatige Overheidsdaad), dan peraturan perundang-undangan serta
ketentuan hukum lain yang berkaitan;
In
A

MENGADILI
ah

lik

I. DALAM EKSEPSI
- Menyatakan eksepsi Tergugat II tidak diterima seluruhnya;
m

ub

II. DALAM POKOK SENGKETA


1. Mengabulkan gugatan Penggugat untuk seluruhnya;
ka

2. Menyatakan batal:
ep
ah

Halaman 93 dari 96 halaman Putusan Nomor: 73/G/TF/2022/PTUN.PL


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 93
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
2.1. Tindakan Tergugat I yang tidak meneruskan data Izin Usaha

si
Pertambangan PT. TAMISYA UTAMA berupa Keputusan Bupati
Morowali Nomor: 540.3/SK.026/DESDM/IV/2011 tentang

ne
ng
Persetujuan Peningkatan Izin Usaha Pertambangan Eksplorasi
menjadi Izin Usaha Pertambangan Operasi Produksi Kepada PT.

do
gu TAMISYA UTAMA, tanggal 28 April 2011 Kepada Direktur
Jenderal Mineral Dan Batubara;
2.2. Tindakan TERGUGAT II yang tidak memproses pendaftaran Izin

In
A
Usaha Pertambangan PT. TAMISYA UTAMA berupa Keputusan
Bupati Morowali Nomor: 540.3/SK.026/DESDM/IV/2011 tentang
ah

lik
Persetujuan Peningkatan Izin Usaha Pertambangan Eksplorasi
menjadi Izin Usaha Pertambangan Operasi Produksi Kepada PT.
am

ub
TAMISYA UTAMA, tanggal 28 April 2011 kedalam sistem
Minerba One Data Indonesia (MODI);
3. Mewajibkan:
ep
k

3.1. Tergugat I untuk meneruskan data Izin Usaha Pertambangan


ah

PT. TAMISYA UTAMA berupa Keputusan Bupati Morowali


R

si
Nomor: 540.3/SK.026/DESDM/IV/2011 tentang Persetujuan
Peningkatan Izin Usaha Pertambangan Eksplorasi menjadi Izin

ne
ng

Usaha Pertambangan Operasi Produksi Kepada PT. TAMISYA


UTAMA, tanggal 28 April 2011 Kepada Direktur Jenderal

do
gu

Mineral Dan Batubara;


3.2. Tergugat II untuk memproses pendaftaran Izin Usaha
Pertambangan PT. TAMISYA UTAMA berupa Keputusan
In
A

Bupati Morowali Nomor: 540.3/SK.026/DESDM/IV/2011 tentang


Persetujuan Peningkatan Izin Usaha Pertambangan Eksplorasi
ah

lik

menjadi Izin Usaha Pertambangan Operasi Produksi Kepada


PT. TAMISYA UTAMA, tanggal 28 April 2011 kedalam sistem
m

ub

Minerba One Data Indonesia (MODI);


4. Menghukum Tergugat I dan Tergugat II secara tanggung renteng
ka

untuk membayar biaya perkara sejumlah Rp 400.000,00 (Empat


ep

Ratus Ribu Rupiah).


ah

Halaman 94 dari 96 halaman Putusan Nomor: 73/G/TF/2022/PTUN.PL


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 94
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R

si
Demikian diputuskan dalam Rapat Musyawarah Majelis Hakim
Pengadilan Tata Usaha Negara Palu, pada Hari Kamis tanggal

ne
ng
29 September 2022, oleh Kami, SUSILOWATI SIAHAAN, S.H., M.H., Ketua
Pengadilan Tata Usaha Negara Palu sebagai Hakim Ketua Majelis,

do
gu MURSALIN NADJIB, S.H. dan ANISSA YANUARTANTI, S.H., masing-
masing sebagai Hakim Anggota, Putusan tersebut diucapkan pada hari
Selasa tanggal 11 Oktober 2022 dalam sidang yang terbuka untuk umum

In
A
melalui persidangan secara elektronik dan telah disampaikan secara
elektronik melalui Sistem Informasi Pengadilan kepada para pihak oleh
ah

lik
Majelis Hakim tersebut, dan dibantu oleh RISWAN LAIDI, S.H., sebagai
Panitera Pengganti pada Pengadilan Tata Usaha Negara Palu, dengan
am

ub
dihadiri oleh Kuasa Hukum Penggugat, Kuasa Hukum Tergugat I, dan Kuasa
Hukum Tergugat II. ep
k

HAKIM - HAKIM ANGGOTA HAKIM KETUA MAJELIS


ah

si
Ttd Meterai/Ttd

ne
ng

MURSALIN NADJIB, S.H. SUSILOWATI SIAHAAN, S.H., M.H.

do
gu

Ttd
In
A

ANISSA YANUARTANTI, S.H.


ah

lik

PANITERA PENGGANTI
m

ub

Ttd
ka

ep

RISWAN LAIDI, S.H.,


ah

Halaman 95 dari 96 halaman Putusan Nomor: 73/G/TF/2022/PTUN.PL


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 95
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R

si
Perincian Biaya Perkara Nomor: 73/G/TF/2022/PTUN.PL:

ne
ng
1. Biaya pendaftaran gugatan (PNBP) Rp. 30.000,00
2. Biaya ATK Rp. 150.000,00

do
gu 3. Pendaftaran Surat Kuasa Penggugat
4. Biaya Panggilan/Pemberitahuan
Rp.
Rp.
10.000,00
160.000,00
5. Biaya Panggilan Pertama (PNBP) Rp. 30.000,00

In
A
6. Biaya Meterai Rp. 10.000,00
7. Biaya Redaksi Rp. 10.000,00
ah

lik
Jumlah Rp. 400.000,00
(Empat Ratus Ribu Rupiah)
am

ub
ep
k
ah

si
ne
ng

do
gu

In
A
ah

lik
m

ub
ka

ep
ah

Halaman 96 dari 96 halaman Putusan Nomor: 73/G/TF/2022/PTUN.PL


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 96

Anda mungkin juga menyukai