Anda di halaman 1dari 45

am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
P U T U S AN

si
Nomor: 36/G/TF/2021/PTUN.PL
“DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA”

ne
ng
Pengadilan Tata Usaha Negara Palu yang memeriksa, memutus dan
menyelesaikan sengketa perbuatan melanggar hukum oleh Badan dan/atau

do
gu Pejabat Pemerintahan (Onrechtmatige Overheidsdaad) melalui persidangan
elektronik pada tingkat pertama dengan acara biasa telah menjatuhkan

In
A
Putusan di bawah ini, dalam sengketa antara:
PT. ENERPOWER, sebuah Badan Hukum Perdata berbentuk Perseroan
ah

lik
Terbatas berkedudukan di Jakarta, didirikan berdasarkan
Akta Perseroan Terbatas PT. ENERPOWER Nomor: 64
Tanggal 30 Januari 2006 yang dibuat di hadapan H.
am

ub
HARJONO MOEKIRAN, SH, Notaris di Jakarta, dan telah
disahkan berdasarkan Keputusan Menteri Hukum Dan
ep
Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor: C-10715
k

HT.01.01.TH.2006 tentang Pengesahan Akta Pendirian


ah

R
Perseroan Terbatas tanggal 17 April 2006 dan telah

si
diubah terakhir kali berdasarkan Akta Pernyataan

ne
Keputusan Rapat PT. ENERPOWER Nomor: 02 Tanggal
ng

03 Februari 2020 yang dibuat di hadapan CHARLES, SH.,


M.Kn, Notaris di Palu, dan telah tercatat dalam Sistem

do
gu

Administrasi Badan Hukum Kementerian Hukum Dan Hak


Asasi Manusia dengan Daftar Perseroan Nomor: AHU-
In
0023677.AH.01.11.TAHUN 2020 tanggal 05 Februari
A

2020.
Dalam hal ini diwakili oleh NORMAN EDWARD,
ah

lik

kewarganegaraan Indonesia, pekerjaan karyawan swasta,


tempat tinggal di Jalan Sungai Ampal No. 43-A, Kelurahan
m

ub

Sumber Rejo, Kecamatan Balikpapan Tengah, Kota


Balikpapan, Provinsi Kalimantan Timur, dalam
ka

ep

kedudukannya selaku Direktur Utama PT. ENERPOWER.


Selanjutnya berdasarkan Surat Kuasa Khusus Nomor:
ah

23/SKK.G.PTUN/AAF&Rekan/VI/2021 tanggal 11 Juni


R

2021 telah memberikan kuasa kepada:


es
M

1. ARIYANTO BANDU, S.H.


ng

2. AGUNG SUSANTO, S.H.


on

Halaman 1 dari 45 Putusan Nomor. 36/G/TF/2021/PTUN.PL


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 1
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
3. M. FAJRIN, S.H.

si
Semuanya berkewarganegaraan Indonesia, pekerjaan
Advokat/Pengacara dan Konsultan Hukum, berdomisili

ne
ng
hukum di Jalan Pipit I No. 3, Kelurahan Tanamodindi,
Kecamatan Mantikulore, Kota Palu, dengan domisili
elektronik pada email ariyantobandu898@gmail.com.

do
gu Selanjutnya disebut sebagai ----------------- PENGGUGAT;
MELAWAN

In
A
BUPATI MOROWALI UTARA, tempat kedudukan di Jl. Bumi Nangka,
Kelurahan Bahoue, Kolonodale, Kecamatan Petasia,
ah

lik
Kabupaten Morowali Utara, Provinsi Sulawesi Tengah;
Selanjutnya berdasarkan Surat Kuasa Khusus Nomor:
180/0278/HKM/VIII/2021 tanggal 6 Agustus 2021 telah
am

ub
memberikan kuasa kepada:
1. Heltan Ransa, SH., jabatan Kepala Bagian Umum dan
ep
Keuangan Sekretariat DPRD Kabupaten Morowali
k

Utara;
ah

R
2. Betsi A Pombalawo, SH., jabatan Kepala Bagian

si
Hukum Sekretariat Daerah Kabupaten Morowali

ne
Utara;
ng

3. Benilemba Padjula, SH., jabatan Kepala Sub Bagian


Bantuan Hukum Sekretariat Daerah Kabupaten

do
gu

Morowali Utara;
4. Nias Resmiati, SH., jabatan Kepala Sub Bagian
In
Perundang-Undangan Sekretariat Daerah Kabupaten
A

Morowali Utara;
5. Anggreani Landegawa, SH., jabatan Staf Sub Bagian
ah

lik

Bantuan Hukum Sekretariat Daerah Kabupaten


Morowali Utara;
m

ub

6. Boetje Christofh E Lalenoh, SH. jabatan Staf Sub


Bagian Bantuan Hukum Sekretariat Daerah
ka

ep

Kabupaten Morowali Utara;


Semuanya berkewarganegaraan Indonesia, memilih
ah

domisili hukum di Jl. Bumi Nangka, Kelurahan Bahoue,


R

Kolonodale, Kecamatan Petasia, Kabupaten Morowali


es
M

Utara, Provinsi Sulawesi Tengah, dengan domisili


ng

elektronik pada email bagianhukummorut@gmail.com;


on

Halaman 2 dari 45 Putusan Nomor. 36/G/TF/2021/PTUN.PL


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 2
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Selanjutnya disebut sebagai ---------------------TERGUGAT;

si
Pengadilan Tata Usaha Negara tersebut telah membaca:
1. Penetapan Ketua Pengadilan Tata Usaha Negara Palu Nomor: 36/PEN-

ne
ng
DIS/2021/PTUN.PL tanggal 19 Juli 2021 tentang Penetapan Pemeriksaan
Perkara ini dengan Acara Biasa;
2. Penetapan Ketua Pengadilan Tata Usaha Negara Palu Nomor: 36/PEN-

do
gu MH/2021/PTUN.PL tanggal 19 Juli 2021 tentang Penunjukan Majelis
Hakim;

In
A
3. Surat Panitera Pengadilan Tata Usaha Negara Palu Nomor: 36/PEN-
PPJS/2021/PTUN.PL tanggal 19 Juli 2021 tentang Penunjukan Panitera
ah

lik
Pengganti Dan Juru Sita Pengganti;
4. Penetapan Hakim Ketua Majelis Nomor: 36/PEN-PP/2021/PTUN.PL
tanggal 22 Juli 2021 tentang Hari dan tanggal Pemeriksaan Persiapan ;
am

ub
5. Penetapan Hakim Ketua Majelis Nomor: 36/PEN-HS/2021/PTUN.PL
tanggal 26 Agustus 2021 tentang Hari Persidangan yang terbuka untuk
ep
umum;
k

6. Penetapan Hakim Ketua Majelis Nomor 36/G/TF/2021/PTUN.PL tanggal


ah

R
26 Agustus 2021 tentang Jadwal Persidangan (court calendar);

si
7. Telah memeriksa, mempelajari, meneliti berkas perkara dan telah

ne
mendengar keterangan para pihak dalam perkara ini.
ng

TENTANG DUDUK SENGKETA

do
gu

Menimbang, bahwa Penggugat dalam surat gugatan nya tertanggal


16 Juli 2021 yang didaftarkan di Pengadilan Tata Usaha Negara Palu pada
In
tanggal 19 Juli 2021 dengan register Perkara Nomor: 36/G/TF/2021/PTUN.PL
A

dan telah diperbaiki serta diterima oleh Majelis Hakim pada Pemeriksaan
Persiapan tanggal 26 Agustus 2021 yang pada pokoknya mengemukakan hal-
ah

lik

hal sebagai berikut:


OBYEK SENGKETA:
m

ub

Bahwa yang menjadi Objek Sengketa adalah Tindakan Administrasi


Pemerintahan berupa Perbuatan Melanggar Hukum Oleh Badan dan/atau
ka

ep

Pejabat Pemerintahan (onrechtmatige overheidsdaad), yaitu Tindakan Tergugat


yang tidak menyerahkan dokumen Izin Usaha Pertambangan PT.
ah

ENERPOWER berupa Keputusan Bupati Morowali Nomor: 540.3/SK


R

020/DESDM/XII/2012 Tentang Persetujuan Peningkatan Izin Usaha


es
M

Pertambangan Eksplorasi Menjadi Izin Usaha Pertambangan Operasi Produksi


ng

on

Halaman 3 dari 45 Putusan Nomor. 36/G/TF/2021/PTUN.PL


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 3
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Kepada PT. Enerpower Tanggal 14 Desember 2012, Kepada Gubernur

si
Sulawesi Tengah.
I. KEWENANGAN PENGADILAN TATA USAHA NEGARA

ne
ng
1. Bahwa Pasal 47 juncto Pasal 50 juncto Pasal 54 Ayat (1) Undang-
Undang Nomor 5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara,
menyatakan sebagai berikut:

do
gu Pasal 47: Pengadilan bertugas dan berwenang memeriksa, memutus,
dan menyelesaikan sengketa Tata Usaha Negara.

In
A
Pasal 50: Pengadilan Tata Usaha Negara bertugas dan berwenang
memeriksa, memutus, dan menyelesaikan sengketa Tata
ah

lik
Usaha Negara di tingkat pertama.
Pasal 54 ayat (1): Gugatan sengketa Tata Usaha Negara diajukan
kepada Pengadilan yang berwenang yang daerah hukumnya
am

ub
meliputi tempat kedudukan Tergugat.
2. Bahwa ketentuan Pasal 47 juncto Pasal 50 juncto Pasal 54 Ayat (1)
ep
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha
k

Negara tersebut, mengatur pada pokoknya bahwa Pengadilan Tata


ah

R
Usaha Negara berwenang sebagai pengadilan tingkat pertama untuk

si
memeriksa, memutus dan menyelesaikan sengketa Tata Usaha Negara

ne
di daerah hukumnya;
ng

3. Bahwa kewenangan (kompetensi) absolut Peradilan Tata Usaha


Negara kemudian berkembang sejalan dengan lahirnya Undang-

do
gu

Undang Nomor 30 Tahun 2014 tentang Administrasi Pemerintahan


(UUAP), Obyek gugatan dalam sengketa tata usaha negara menjadi
In
bukan hanya berkaitan dengan pengujian keabsahan penerbitan
A

keputusan tata usaha negara (beschikking) saja, tetapi juga diperluas


dengan kewenangan pengujian sengketa administrasi pemerintahan
ah

lik

yang didalamnya mencakup sengketa tindakan pemerintahan dan


perbuatan melanggar hukum oleh badan dan/atau pejabat Pejabat
m

ub

Pemerintahan (onrechtmatige overheidsdaad), termasuk permohonan


penilaian penyalahgunaan wewenang;
ka

ep

4. Bahwa Pasal 1 angka 8 Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014


tentang Administrasi Pemerintahan menegaskan bahwa:
ah

“Tindakan Administrasi Pemerintahan yang selanjutnya disebut


R

Tindakan adalah perbuatan Pejabat Pemerintahan atau penyelenggara


es
M

negara lainnya untuk melakukan dan/atau tidak melakukan perbuatan


ng

konkret dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan”.


on

Halaman 4 dari 45 Putusan Nomor. 36/G/TF/2021/PTUN.PL


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 4
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
5. Bahwa selanjutnya Pasal 1 angka 1 dan 2 Peraturan Mahkamah Agung

si
Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2019 Tentang Pedoman
Penyelesaian Sengketa Tindakan Pemerintahan dan Kewenangan

ne
ng
Mengadili Perbuatan Melanggar Hukum Oleh Badan dan/atau Pejabat
Pemerintahan (onrechtmatige overheidsdaad), untuk selanjutnya cukup
disebut PERMA Nomor 2 Tahun 2019 menentukan bahwa:

do
gu 1. Tindakan Pemerintahan adalah perbuatan Pejabat Pemerintahan
atau penyelenggara negara lainnya untuk melakukan dan/atau tidak

In
A
melakukan perbuatan konkret dalam rangka penyelenggaraan
pemerintahan.
ah

lik
2. Pejabat Pemerintahan adalah unsur yang melaksanakan Fungsi
Pemerintahan baik di lingkungan pemerintah maupun
penyelenggara negara lainnya.
am

ub
6. Bahwa selanjutnya Pasal 2 ayat (1) dan ayat (2) Perma Nomor 2 Tahun
2019 menentukan bahwa:
ep
Ayat 1: Perkara perbuatan melanggar hukum oleh Badan dan/atau
k

Pejabat Pemerintahan (onrechtmatige overheidsdaad)


ah

merupakan kewenangan peradilan tata usaha negara”.


R

si
Ayat 2: Pengadilan Tata Usaha Negara berwenang mengadili Sengketa

ne
Tindakan Pemerintahan setelah menempuh upaya administratif
ng

sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 30


Tahun 2014 tentang Administrasi Pemerintahan dan Peraturan

do
gu

Mahkamah Agung Nomor 6 Tahun 2018 tentang Pedoman


Penyelesaian Sengketa Administrasi Pemerintahan Setelah
In
Menempuh Upaya Administratif.
A

7. Bahwa dalam perkara a quo, PENGGUGAT telah melakukan Upaya


Administratif, dengan mendasari pada ketentuan Pasal 2 ayat (2)
ah

lik

Perma Nomor 2 Tahun 2019 di atas, serta merujuk pada ketentuan


pasal 75 ayat (2) Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014 tentang
m

ub

Administrasi Pemerintahan dan ketentuan Pasal 3 Perma Nomor 6


Tahun 2018 tentang Pedoman Penyelesaian Sengketa Administrasi
ka

ep

Pemerintahan Setelah Menempuh Upaya Administratif.


8. Bahwa terhadap tindakan pemerintahan yang menjadi obyek sengketa,
ah

telah diajukan upaya keberatan oleh PENGGUGAT ditujukan


R

kepada TERGUGAT, melalui surat Nomor: 08/SKP-Dir.Ep/V/2021


es
M

tertanggal 5 Mei 2021, dan telah diterima oleh TERGUGAT pada


ng

tanggal 10 Mei 2021, namun hingga perkara a quo didaftarkan


on

Halaman 5 dari 45 Putusan Nomor. 36/G/TF/2021/PTUN.PL


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 5
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
tidak memperoleh tanggapan dalam tenggang waktu 10 (sepuluh) hari

si
kerja;
9. Bahwa dengan berlakunya Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014,

ne
ng
pengertian Keputusan Tata Usaha Negara telah mengalami pergeseran
sebagaimana dimaksud dalam ketentuan Pasal 87, yakni memuat
unsur-unsur sebagai berikut:

do
gu 1. Suatu penetapan tertulis yang juga mencakup tindakan faktual;
2. Dikeluarkan oleh Badan dan/atau Pejabat Tata Usaha Negara di

In
A
lingkungan eksekutif, legislatif, yudikatif, dan penyelenggara negara
lainnya;
ah

lik
3. Berisi tindakan hukum tata usaha negara;
4. Berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan
AUPB;
am

ub
5. Bersifat konkret, individual, dan final (bersifat final dalam arti lebih
luas);
ep
6. Menimbulkan akibat hukum bagi seseorang atau badan hukum
k

perdata (juga keputusan yang berpotensi menimbulkan akibat


ah

R
hukum );

si
7. Keputusan yang berlaku bagi warga masyarakat;

ne
10. Bahwa obyek sengketa dalam perkara a quo, merupakan tindakan
ng

administrasi pemerintahan yang telah memenuhi unsur keputusan tata


usaha negara dengan alasan sebagai berikut:

do
gu

- Bahwa obyek sengketa merupakan tindakan faktual yakni tidak


berbuat sesuatu yang menjadi kewajiban hukumnya;
In
- Bahwa Obyek sengketa dilakukan oleh Bupati Morowali Utara
A

selaku Pejabat Tata Usaha Negara yang menjalankan fungsi


pemerintahan di lingkungan Pemerintah Daerah Kabupaten
ah

lik

Morowali Utara;
- Bahwa obyek sengketa berisi tindakan hukum dibidang tata usaha
m

ub

negara terkait dengan tindakan administratif TERGUGAT dalam


ranah perizinan;
ka

- Bahwa dasar tindakan faktual Obyek Sengketa adalah peraturan


ep

perundang-undangan khususnya di bidang perizinan


ah

pertambangan;
R

- Bahwa tindakan hukum Tergugat in casu obyek sengketa telah


es
M

menimbulkan akibat hukum yang merugikan PENGGUGAT yakni


ng

tidak diserahkannya Izin Usaha Pertambangan PENGGUGAT


on

Halaman 6 dari 45 Putusan Nomor. 36/G/TF/2021/PTUN.PL


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 6
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
sehingga PENGGUGAT tidak dapat lagi melanjutkan kegiatan

si
usahanya karena terhalang secara teknis dan administratif;
11. Bahwa berdasarkan uraian tersebut diatas dan apabila dihubungkan

ne
ng
dengan tempat kedudukan TERGUGAT di Kabupaten Morowali Utara
Provinsi Sulawesi Tengah, maka Obyek Sengketa a quo merupakan
wewenang Pengadilan Tata Usaha Negara in casu yurisdiksi

do
gu Pengadilan Tata Usaha Negara Palu untuk menerima, memeriksa,
memutus, dan menyelesaikan sengketa a quo sebagaimana diatur

In
A
dalam Pasal 54 ayat (1) Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 tentang
Peradilan Tata Usaha Negara;
ah

lik
II. TENGGANG WAKTU PENGAJUAN GUGATAN
1. Bahwa Pasal 1 angka 8 Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014
tentang Administrasi Pemerintahan menegaskan bahwa :
am

ub
“Tindakan Administrasi Pemerintahan yang selanjutnya disebut
Tindakan adalah perbuatan Pejabat Pemerintahan atau penyelenggara
ep
negara lainnya untuk melakukan dan/atau tidak melakukan perbuatan
k

konkret dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan”.


ah

R
2. Bahwa selanjutnya Pasal 1 angka 1 dan 2 PERMA Nomor 2 Tahun

si
2019 menentukan bahwa:

ne
1. Tindakan Pemerintahan adalah perbuatan Pejabat Pemerintahan
ng

atau penyelenggara negara lainnya untuk melakukan dan/atau tidak


melakukan perbuatan konkret dalam rangka penyelenggaraan

do
gu

pemerintahan.
2. Pejabat Pemerintahan adalah unsur yang melaksanakan Fungsi
In
Pemerintahan baik di lingkungan pemerintah maupun
A

penyelenggara negara lainnya.


3. Bahwa menurut ketentuan Pasal 2 ayat (2) Perma Nomor 2 Tahun
ah

lik

2019 menyebutkan bahwa:


Pengadilan Tata Usaha Negara berwenang mengadili Sengketa
m

ub

Tindakan Pemerintahan setelah menempuh upaya administratif


sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014
ka

ep

tentang Administrasi Pemerintahan dan Peraturan Mahkamah


Agung Nomor 6 Tahun 2018 tentang Pedoman Penyelesaian
ah

Sengketa Administrasi Pemerintahan Setelah Menempuh Upaya


R

Administratif.
es
M

4. Bahwa dalam hal peraturan dasar penerbitan keputusan dan/atau


ng

Tindakan, tidak mengatur upaya administratif, Pengadilan


on

Halaman 7 dari 45 Putusan Nomor. 36/G/TF/2021/PTUN.PL


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 7
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
menggunakan ketentuan yang diatur dalam Undang-Undang Nomor 30

si
Tahun 2014 tentang Administrasi Pemerintahan (vide pasal 3 Perma
Nomor 6 Tahun 2018 tentang Pedoman Penyelesaian

ne
ng
Sengketa Administrasi Pemerintahan Setelah Menempuh Upaya
Administratif).
5. Bahwa mengenai ketentuan tenggang waktu pengajuan Gugatan

do
gu sebagaimana diatur berdasarkan ketentuan Pasal 5 Ayat (1) Peraturan
Mahkamah Agung Nomor 6 Tahun 2018 tentang Pedoman

In
A
Penyelesaian Sengketa Administrasi Pemerintahan Setelah Menempuh
Upaya Administratif, adalah sebagai berikut: “Tenggang waktu
ah

lik
pengajuan gugatan di Pengadilan dihitung 90 (sembilan puluh) hari
sejak keputusan atas upaya administratif diterima oleh
Warga Masyarakat atau diumumkan oleh Badan dan/atau Pejabat
am

ub
Administrasi pemerintahan yang menangani penyelesaian upaya
administratif”;
ep
6. Bahwa menurut ketentuan Pasal 77 Undang-Undang Nomor 30 Tahun
k

2014 tentang Administrasi Pemerintahan, pada pokoknya mengatur


ah

bahwa “Keputusan dapat diajukan keberatan secara tertulis kepada


R

si
Badan dan/atau Pejabat Pemerintahan yang menetapkan Keputusan

ne
dalam waktu paling lama 21 (dua puluh satu) hari kerja sejak
ng

diumumkannya Keputusan tersebut oleh Badan dan/atau Pejabat


Pemerintahan, serta Badan dan/atau Pejabat Pemerintahan wajib

do
gu

menetapkan Keputusan sesuai permohonan keberatan paling lama 10


(sepuluh) hari kerja”.
In
7. Bahwa tindakan TERGUGAT yang tidak melakukan Perbuatan Konkret
A

untuk menyerahkan dokumen Izin Usaha Pertambangan PT.


ENERPOWER berupa Keputusan Bupati Morowali Nomor:
ah

lik

540.3/SK.020/DESDM/XII/2012 Tentang Persetujuan Peningkatan Izin


Usaha Pertambangan Eksplorasi Menjadi Izin Usaha Pertambangan
m

ub

Operasi Produksi Kepada PT. ENERPOWER Tanggal 14 Desember


2012, beserta dokumen pendukungnya Kepada Gubernur Sulawesi
ka

ep

Tengah, baru diketahui oleh pihak PENGGUGAT pada tanggal 3 Mei


2021. Munculnya keinginan pihak perusahaan untuk mengkonfirmasi
ah

terkait penyerahan dokumen IUP PENGGUGAT dari Bupati Morowali


R

kepada Gubernur Sulawesi Tengah, setelah mendengar adanya


es
M

informasi bahwa terdapat beberapa perusahaan di bidang


ng

pertambangan, yang Izin Usaha Pertambangannya belum diserahkan


on

Halaman 8 dari 45 Putusan Nomor. 36/G/TF/2021/PTUN.PL


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 8
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
dari Pemerintah Kabupaten Morowali kepada Pemerintah Provinsi

si
Sulawesi Tengah. atas dasar itulah, sehingga Pihak Perusahaan
mengutus atau meminta bantuan kepada Sdr. Umran Abdul Rahim,

ne
ng
Sdr. Mauluddin Toppo dan Sdr. Dedy Kurniawan alias Leo guna
mencari data dan informasi apakah dokumen IUP PENGGUGAT
dimaksud, telah diserahkan oleh TERGUGAT kepada Gubernur

do
gu Sulawesi Tengah. berdasarkan informasi yang diterima dari pihak yang
diutus oleh perusahaan, diperoleh informasi bahwa tidak terdapat nama

In
A
atau Izin Usaha Pertambangan milik PENGGUGAT, dalam dokumen
daftar IUP yang telah diserahkan oleh TERGUGAT kepada Gubernur
ah

lik
Sulawesi Tengah;
8. Bahwa setelah mengetahui Izin Usaha Pertambangannya belum
diserahkan kepada Gubernur Sulawesi Tengah, selanjutnya
am

ub
PENGGUGAT mengajukan upaya keberatan melalui surat Nomor:
08/SKP-Dir.Ep/V/2021 tanggal 5 Mei 2021, dan telah diterima oleh
ep
TERGUGAT pada tanggal 10 Mei 2021, namun hingga perkara a quo
k

didaftarkan, tidak memperoleh tanggapan dalam tenggang waktu 10


ah

R
(sepuluh) hari kerja;

si
9. Bahwa berdasarkan uraian ketentuan diatas, dihubungkan upaya

ne
administratif yang telah ditempuh PENGGUGAT serta dihubungkan
ng

dengan tanggal diajukannya gugatan a quo melalui e-court pada


tanggal 16 Juli 2021, maka masih dalam tenggang waktu yang

do
gu

ditentukan oleh ketentuan perundang-undangan.


III. KEPENTINGAN PENGGUGAT YANG DIRUGIKAN
In
1. Bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 53 ayat (1) Undang-Undang
A

Nomor 9 Tahun 2004 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor


5 Tahun 1986 Tentang Peradilan Tata Usaha Negara, menentukan :
ah

lik

“Orang atau Badan Hukum perdata yang merasa kepentingannya


dirugikan oleh suatu Keputusan Tata Usaha Negara dapat
m

ub

mengajukan gugatan tertulis kepada Pengadilan yang berwenang


berisi tuntutan agar Keputusan Tata Usaha Negara yang
ka

ep

disengketakan itu dinyatakan batal atau tidak sah, dengan atau tanpa
disertai tuntutan ganti rugi dan/atau rehabilitasi”.
ah

2. Bahwa saat ini, alasan pengajuan gugatan dalam sengketa Tata Usaha
R

Negara tidak hanya didasarkan atas terjadinya kerugian yang sifatnya


es
M

aktual (actual injury) namun meliputi pula kerugian yang


ng

sifatnya potensial (potential injury) sebagaimana dimaksud


on

Halaman 9 dari 45 Putusan Nomor. 36/G/TF/2021/PTUN.PL


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 9
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
ketentuan Pasal 87 huruf (e) Undang-Undang Administrasi

si
Pemerintahan;
3. Bahwa syarat dan kriteria kedudukan hukum (legal standing)

ne
ng
PENGGUGAT mengajukan gugatan sengketa Tindakan
Pemerintahan/Perbuatan Melanggar Hukum oleh Badan dan/atau
pejabat pemerintahan (onrechtmatige overheidsdaad) di Pengadilan

do
gu Tata Usaha Negara diatur dalam ketentuan pasal 1 angka 5 dan 6
Perma Nomor 2 Tahun 2019 yang menentukan bahwa:

In
A
Angka 5: Warga Masyarakat adalah seseorang atau badan hukum
perdata yang terkait dengan Tindakan Pemerintahan.
ah

lik
Angka 6: Penggugat adalah Warga Masyarakat yang kepentingannya
dirugikan sebagai akibat dilakukannya Tindakan
Pemerintahan.
am

ub
4. Bahwa PENGGUGAT merupakan Badan Hukum Perdata berbentuk
Perseroan Terbatas, selaku pemegang Izin Usaha Pertambangan
ep
berdasarkan Keputusan Bupati Morowali Nomor:
k

540.3/SK.020/DESDM/XII/2012 Tentang Persetujuan Peningkatan Izin


ah

R
Usaha Pertambangan Eksplorasi Menjadi Izin Usaha Pertambangan

si
Operasi Produksi Kepada PT. ENERPOWER, Tanggal 14

ne
Desember 2012, untuk bahan galian Nikel DMP, dengan luas
ng

lokasi 2.502 Ha, terletak di Desa Kolo Atas dan Kolo Bawah,
Kecamatan Mamosalato, Kabupaten Morowali Utara, Provinsi Sulawesi

do
gu

Tengah;
5. Bahwa terhadap tindakan TERGUGAT yang Tidak Melakukan
In
Perbuatan Konkret berupa penyerahan IUP PENGGUGAT Kepada
A

Gubernur Sulawesi Tengah, menimbulkan kerugian bagi PENGGUGAT


baik yang sifatnya faktual maupun yang sifatnya potensial karena
ah

lik

sebagai pemegang IUP Operasi Produksi, tidak dapat melanjutkan


kegiatan usaha pertambangan yang meliputi kegiatan konstruksi,
m

ub

produksi, pengangkutan dan penjualan karena terkendala secara teknis


dan administratif. Tindakan TERGUGAT tersebut, dapat menghambat
ka

ep

dan atau menimbulkan potensi tidak diserahkannya dokumen Izin


Usaha Pertambangan Operasi Produksi PENGGUGAT dari Gubernur
ah

Kepada Pemerintah Pusat dalam hal ini Menteri yang


R

menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang Pertambangan


es
M

Mineral dan Batubara, sebagaimana diatur berdasarkan Undang-


ng

Undang Nomor 3 Tahun 2020 Tentang Perubahan Atas Undang-


on

Halaman 10 dari 45 Putusan Nomor. 36/G/TF/2021/PTUN.PL


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 10
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Undang Nomor 4 Tahun 2009 Tentang Pertambangan Mineral Dan

si
Batubara. Berdasarkan hal tersebut, maka gugatan a quo telah
memenuhi ketentuan pasal 1 angka 5 dan 6 Perma Nomor 2 Tahun

ne
ng
2019.
IV. POSITA/ALASAN GUGATAN
1. Bahwa PENGGUGAT Merupakan badan hukum perdata berbentuk

do
gu Perseroan Terbatas, berkedudukan di Jakarta Pusat, didirikan
berdasarkan Akta Perseroan Terbatas PT. ENERPOWER, Nomor: 64,

In
A
Tanggal 30 Januari 2006, dibuat dihadapan H. HARJONO MOEKIRAN,
SH, Notaris di Jakarta, yang telah disahkan berdasarkan Keputusan
ah

lik
Menteri Hukum Dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor C-
10715 HT.01.01.TH.2006 Tentang Pengesahan Akta Pendirian
Perseroan Terbatas tanggal 17 April 2006. yang telah beberapa kali
am

ub
dilakukan perubahan, dengan perubahan terakhir berdasarkan Akta
Pernyataan Keputusan Rapat PT. ENERPOWER Nomor: 02, Tanggal
ep
03 Februari 2020, dibuat dihadapan CHARLES, SH.,M.Kn, Notaris di
k

Palu, yang telah diterima dan dicatat di dalam Sistem Administrasi


ah

R
Badan Hukum Kementerian Hukum Dan Hak Asasi Manusia dengan

si
Daftar Perseroan Nomor AHU-0023677.AH.01.11.TAHUN 2020

ne
tanggal 05 Februari 2020. Dalam hal ini diwakili oleh NORMAN
ng

EDWARD, kewarganegaraan Indonesia, pekerjaan Karyawan


Swasta, tempat tinggal Jalan Sungai Ampal No. 43-A, Kel.

do
gu

Sumber Rejo, Kec. Balikpapan Tengah, Kota Balikpapan,


Kalimantan Timur, dalam kedudukannya selaku Direktur Utama PT.
In
ENERPOWER.
A

2. Bahwa PENGGUGAT selaku pemegang Izin Usaha Pertambangan


(IUP) Operasi Produksi, seluas 2.502 Ha, yang terletak di Desa Kolo
ah

lik

Atas dan Kolo Bawah, Kecamatan Mamosalato, Kabupaten Morowali


Utara, yang dahulunya merupakan wilayah Kabupaten Morowali. IUP
m

ub

dimaksud, berdasarkan Keputusan Bupati Morowali Nomor:


540.3/SK.020/DESDM/XII/2012 Tentang Persetujuan Peningkatan Izin
ka

ep

Usaha Pertambangan Eksplorasi Menjadi Izin Usaha Pertambangan


Operasi Produksi Kepada PT. ENERPOWER, Tanggal 14 Desember
ah

2012;
R

3. Bahwa dengan diterbitkannya dokumen perizinan tersebut, merupakan


es
M

bukti bahwa PENGGUGAT selaku pihak pelaku usaha khususnya di


ng

bidang pertambangan, telah dilakukan evaluasi baik dari segi


on

Halaman 11 dari 45 Putusan Nomor. 36/G/TF/2021/PTUN.PL


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 11
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
administratif, finansial, teknis dan lingkungan serta dipandang

si
memenuhi syarat sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang
berlaku;

ne
ng
4. Bahwa berdasarkan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2013 Tentang
Pembentukan Kabupaten Morowali Utara di Provinsi Sulawesi Tengah,
terjadi perubahan Wilayah Izin Usaha Pertambangan PT.

do
gu ENERPOWER yang sebelumnya berada diwilayah Kabupaten
Morowali, kemudian secara administratif masuk dalam wilayah

In
A
Kabupaten Morowali Utara. dan untuk saat ini, lokasi pertambangan
PENGGUGAT yang terletak di Desa Kolo Atas dan Kolo Bawah,
ah

lik
Kecamatan Mamosalato, merupakan Wilayah Kabupaten Morowali
Utara;
5. Bahwa sejak berlakunya Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014, maka
am

ub
kewenangan Bupati dan atau Walikota dalam hal pelaksanaan urusan
Pemerintahan Bidang Energi Dan Sumber Daya Mineral sub bidang
ep
pertambangan mineral dan batubara beralih ke Pemerintah Provinsi.
k

Selanjutnya sekaitannya dengan peralihan kewenangan tersebut, maka


ah

R
terhadap IUP Eksplorasi, IUP Operasi Produksi Mineral Logam, Mineral

si
bukan logam, batuan, dan batubara, dan.atau IPR yang telah

ne
diterbitkan oleh Bupati/Walikota sebelum berlakunya UU Nomor 23
ng

Tahun 2014, wajib segera diserahkan kepada Gubernur sebagaimana


dimaksud dalam ketentuan angka 4 huruf a Surat Edaran Menteri

do
gu

Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia Nomor:


04.E/30/DJB/2015 tentang Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan di
In
Bidang Pertambangan Mineral dan Batubara setelah berlakunya
A

Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan


Daerah;
ah

lik

6. Bahwa kewajiban TERGUGAT tersebut merupakan perintah ketentuan


UU Nomor 23 Tahun 2014, untuk serah terima personel, pendanaan,
m

ub

sarana dan prasarana serta dokumen dari daerah Kabupaten/Kota


kepada Daerah Provinsi sebagaimana diatur dalam ketentuan Pasal
ka

ep

404 yang menyebutkan bahwa:


“serah terima personel, pendanaan, sarana dan prasarana serta
ah

dokumen sebagai akibat pembagian urusan Pemerintahan antara


R

Pemerintah Pusat, Daerah Provinsi dan Daerah Kabupaten/Kota yang


es
M

diatur berdasarkan Undang-Undang ini dilakukan paling lama 2 (dua)


ng

tahun terhitung sejak Undang-Undang ini diundangkan”.


on

Halaman 12 dari 45 Putusan Nomor. 36/G/TF/2021/PTUN.PL


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 12
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
7. Bahwa pada kenyataanya, Tindakan Administrasi Pemerintahan yang

si
dilakukan oleh TERGUGAT adalah tidak melakukan perbuatan konkret
yaitu menyerahkan dokumen Izin Usaha Pertambangan PT.

ne
ng
ENERPOWER berupa Surat Keputusan Bupati Morowali Nomor:
540.3/SK.020/DESDM/XII/2012 Tentang Persetujuan Peningkatan Izin
Usaha Pertambangan Eksplorasi Menjadi Izin Usaha Pertambangan

do
gu Operasi Produksi Kepada PT. ENERPOWER Tanggal 14 Desember
2012, Kepada Gubernur Sulawesi Tengah;

In
A
8. Bahwa Pasal 1 angka 8 Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014
tentang Administrasi Pemerintahan menentukan bahwa:
ah

lik
“Tindakan Administrasi Pemerintahan yang selanjutnya disebut
Tindakan adalah perbuatan Pejabat Pemerintahan atau penyelenggara
negara lainnya untuk melakukan dan/atau tidak melakukan perbuatan
am

ub
konkret dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan”.
9. Bahwa selanjutnya Pasal 1 angka 1 dan 2 PERMA Nomor 2 Tahun
ep
2019 Tentang Pedoman Penyelesaian Sengketa Tindakan
k

Pemerintahan dan Kewenangan Mengadili Perbuatan Melanggar


ah

R
Hukum oleh Badan dan/atau Pejabat Pemerintahan (onrechtmatige

si
overheidsdaad), menentukan bahwa:

ne
1. Tindakan Pemerintahan adalah perbuatan Pejabat Pemerintahan
ng

atau penyelenggara negara lainnya untuk melakukan dan/atau tidak


melakukan perbuatan konkret dalam rangka penyelenggaraan

do
gu

pemerintahan
2. Pejabat Pemerintahan adalah unsur yang melaksanakan Fungsi
In
Pemerintahan baik di lingkungan pemerintah maupun
A

penyelenggara negara lainnya.


10. Bahwa TERGUGAT merupakan Bupati Morowali Utara selaku Pejabat
ah

lik

Pemerintahan yang melaksanakan Fungsi Pemerintahan di lingkungan


Pemerintah Kabupaten Morowali Utara yang berwenang
m

ub

melakukan tindakan pemerintahan untuk melakukan dan/atau tidak


melakukan perbuatan konkret dalam rangka penyelenggaraan
ka

ep

pemerintahan;
11. Bahwa dengan merujuk pada beberapa ketentuan yaitu Pasal 404
ah

Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 jo. Pasal 1 angka 8 Undang-


R

Undang Nomor 30 Tahun 2014 tentang Administrasi Pemerintahan jo.


es
M

Pasal 1 angka 1 dan 2 PERMA Nomor 2 Tahun 2019, dapat ditarik


ng

kesimpulan bahwa TERGUGAT merupakan Pejabat Pemerintahan


on

Halaman 13 dari 45 Putusan Nomor. 36/G/TF/2021/PTUN.PL


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 13
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
yang melaksanakan Fungsi Pemerintahan di lingkungan pemerintah

si
Kabupaten Morowali Utara, yang mempunyai kewajiban untuk
melakukan perbuatan konkret dalam rangka penyelenggaraan

ne
ng
pemerintahan yaitu menyerahkan dokumen Izin Usaha Pertambangan
PT. ENERPOWER berupa Keputusan Bupati Morowali Nomor:
540.3/SK.020/DESDM/XII/2012 Tentang Persetujuan Peningkatan Izin

do
gu Usaha Pertambangan Eksplorasi Menjadi Izin Usaha Pertambangan
Operasi Produksi Kepada PT. ENERPOWER Tanggal 14 Desember

In
A
2012, Kepada Gubernur Sulawesi Tengah;
12. Bahwa dengan merujuk pada ketentuan Undang-Undang Nomor 23
ah

lik
Tahun 2014 telah terdapat perintah sehingga menjadi kewajiban bagi
TERGUGAT selaku Pemerintah di Daerah Kabupaten untuk
menyerahkan seluruh dokumen IUP yang terbit sebelum berlakunya
am

ub
Undang-undang ini kepada Pemerintah Provinsi, dalam jangka waktu
selama 2 (dua) tahun sejak berlakunya Undang-Undang Nomor 23
ep
Tahun 2014;
k

13. Bahwa TERGUGAT adalah pejabat yang diberikan kewenangan oleh


ah

R
Undang-Undang untuk bertindak melaksanakan urusan pemerintahan,

si
sehingga melekat kewajiban hukum untuk menyerahkan seluruh

ne
dokumen IUP yang terbit sebelum berlakunya UU Nomor 23 Tahun
ng

2014 dan dengan adanya tindakan TERGUGAT yang belum atau tidak
melaksanakan penyerahan seluruh dokumen IUP PENGGUGAT

do
gu

kepada Pemerintah Provinsi (Gubernur), telah menimbulkan


kerugian bagi PENGGUGAT, maka perbuatan TERGUGAT yang
In
demikian, merupakan perbuatan melanggar hukum. Atau dengan kata
A

lain, apabila TERGUGAT tidak melaksanakan penyerahan


dokumen IUP PENGGUGAT sebagaimana mestinya, maka berarti
ah

lik

TERGUGAT tidak melaksanakan kewajiban hukumnya. Atas hal


tersebut, tentunya patut dipandang merupakan suatu perbuatan
m

ub

melanggar hukum;
14. Bahwa menurut PENGGUGAT, dengan adanya ketentuan yang
ka

ep

mengandung perintah untuk melakukan penyerahan dokumen IUP oleh


TERGUGAT kepada Gubernur Sulawesi Tengah, maka tidak terdapat
ah

alasan-alasan yang dapat digunakan TERGUGAT dan dapat diterima


R

berdasarkan penalaran yang wajar dan berkeadilan (redelijkheid en


es
M

billijkheid), atas tindakan TERGUGAT yang tidak melaksanakan dan


ng

atau menunda pelaksanaan penyerahan dokumen Izin Usaha


on

Halaman 14 dari 45 Putusan Nomor. 36/G/TF/2021/PTUN.PL


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 14
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Pertambangan PT. ENERPOWER berupa Keputusan Bupati Morowali

si
Nomor: 540.3/SK.020/DESDM/XII/2012 Tentang Persetujuan
Peningkatan Izin Usaha Pertambangan Eksplorasi Menjadi Izin Usaha

ne
ng
Pertambangan Operasi Produksi Kepada PT. ENERPOWER Tanggal
14 Desember 2012, Kepada Gubernur Sulawesi Tengah;
15. Bahwa oleh karena Tindakan Administrasi Pemerintahan oleh

do
gu TERGUGAT yaitu tidak melakukan perbuatan konkret untuk
menyerahkan dokumen Izin Usaha Pertambangan PT. ENERPOWER

In
A
padahal telah menjadi kewajiban hukumnya, sehingga hal tersebut
merupakan tindakan yang bertentangan dengan ketentuan perundang-
ah

lik
undangan dan Asas-Asas Umum Pemerintahan Yang Baik (AAUPB),
maka beralasan dikualifikasi sebagai perbuatan melanggar hukum oleh
Badan dan/atau hal tersebut Pejabat Pemerintahan (onrechtmatige
am

ub
overheidsdaad);
16. Bahwa berdasarkan uraian di atas, maka tindakan TERGUGAT telah
ep
bertentangan dengan Asas-Asas Umum Pemerintahan yang Baik,
k

sebagaimana diatur dalam Pasal 10 Ayat (1) huruf a, dan d Undang-


ah

R
Undang Nomor: 30 Tahun 2014 tentang Administrasi Pemerintahan,

si
yakni:

ne
- Asas Kepastian Hukum:
ng

Yaitu asas dalam negara hukum yang mengutamakan landasan


ketentuan peraturan perundang-undangan, kepatutan, keajegan, dan

do
gu

keadilan dalam setiap kebijakan penyelenggaraan pemerintahan


(Penjelasan Pasal 10 Ayat 1 huruf a).
In
Bahwa tindakan TERGUGAT yang tidak berbuat untuk menyerahkan
A

dokumen IUP PENGGUGAT kepada Gubernur Sulawesi Tengah


sejak terbitnya UU No. 23 Tahun 2014, telah memberikan
ah

lik

ketidakpastian hukum dan iklim berinvestasi bagi PENGGUGAT


selaku pemegang Izin Usaha Pertambangan Operasi Produksi,
m

ub

padahal PENGGUGAT telah mengikuti prosedur sesuai ketentuan


perundang-undangan;
ka

ep

- Asas Bertindak Cermat:


Yaitu asas yang menghendaki/mengharuskan agar Pejabat Tata
ah

Usaha Negara atau Pemerintah dalam hal ini TERGUGAT


R

mempertimbangkan akibat hukum dan bertindak cermat serta hati-hati


es
M

dalam melakukan aktifitas penyelenggaraan tugas pemerintahan agar


ng

on

Halaman 15 dari 45 Putusan Nomor. 36/G/TF/2021/PTUN.PL


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 15
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
tidak menimbulkan kerugian bagi Perseorangan atau Badan Hukum

si
termasuk kepentingan PENGGUGAT dalam perkara a quo;
Bahwa TERGUGAT telah bertindak tidak cermat dengan tidak

ne
ng
berbuat/tidak melakukan tindakan konkret yaitu tidak menyerahkan
dokumen Izin Usaha Pertambangan PT. ENERPOWER berupa
Keputusan Bupati Morowali Nomor: 540.3/SK.020/DESDM/XII/2012

do
gu Tentang Persetujuan Peningkatan Izin Usaha Pertambangan
Eksplorasi Menjadi Izin Usaha Pertambangan Operasi Produksi

In
A
Kepada PT. ENERPOWER, Tanggal 14 Desember 2012, Kepada
Gubernur Sulawesi Tengah, sejak terbitnya UU No. 23 Tahun 2014,
ah

lik
padahal ketentuan perundang-undangan telah memberikan
penegasan kepada TERGUGAT untuk melaksanakan kewajiban
hukumnya.
am

ub
- Asas Pelayanan Yang Baik:
Yaitu Asas yang menghendaki memberikan pelayanan yang tepat
ep
waktu, Prosedur yang mudah,biaya yang jelas sesuai dengan standar
k

pelayanan dan ketentuan Peraturan perundang-Undangan, dalam hal


ah

R
ini seharusnya TERGUGAT selaku pelaksana pemerintahan sebagai

si
Pejabat Tata Usaha Negara bersifat fungsional, artinya apa saja dan

ne
siapa saja yang mempunyai fungsi melaksanakan suatu tugas urusan
ng

pemerintahan (Pelayanan Publik) harus melakukan pelayanan yang


baik terhadap Badan Hukum ataupun Perseorangan termasuk

do
gu

Melakukan Perbuatan Konkret untuk menyerahkan dokumen Izin


Usaha Pertambangan PT. ENERPOWER berupa Keputusan Bupati
In
Morowali Nomor: 540.3/SK.020/DESDM/XII/2012 Tentang
A

Persetujuan Peningkatan Izin Usaha Pertambangan Eksplorasi


Menjadi Izin Usaha Pertambangan Operasi Produksi Kepada PT.
ah

lik

ENERPOWER, Tanggal 14 Desember 2012, Kepada Gubernur


Sulawesi Tengah, sejak terbitnya UU No. 23 Tahun 2014, sehingga
m

ub

TERGUGAT selaku Pejabat Tata Usaha Negara seharusnya


melaksanakan urusan pemerintahan dengan Pelayanan Yang Baik.
ka

- Asas Tidak Menyalahgunakan Wewenang


ep

Yaitu Asas yang mewajibkan setiap Badan dan/atau Pejabat


ah

Pemerintahan tidak menggunakan kewenangannya untuk kepentingan


R

pribadi atau kepentingan yang lain dan tidak sesuai dengan tujuan
es
M

pemberian kewenangan tersebut, tidak melampaui, tidak


ng

menyalahgunakan, dan/atau tidak mencampuradukkan kewenangan


on

Halaman 16 dari 45 Putusan Nomor. 36/G/TF/2021/PTUN.PL


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 16
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
dalam hal ini TERGUGAT seharusnya Melakukan Perbuatan Konkret

si
untuk menyerahkan dokumen Izin Usaha Pertambangan PT.
ENERPOWER berupa Keputusan Bupati Morowali Nomor:

ne
ng
540.3/SK.020/DESDM/XII/2012 Tentang Persetujuan Peningkatan Izin
Usaha Pertambangan Eksplorasi Menjadi Izin Usaha Pertambangan
Operasi Produksi Kepada PT. ENERPOWER, Tanggal 14 Desember

do
gu 2012, Kepada Gubernur Sulawesi Tengah.
Berdasarkan alasan yang diuraikan di atas, maka Tindakan TERGUGAT

In
A
yang tidak menyerahkan dokumen Izin Usaha Pertambangan PT.
ENERPOWER berupa Keputusan Bupati Morowali Nomor:
ah

lik
540.3/SK.020/DESDM/XII/2012 Tentang Persetujuan Peningkatan Izin
Usaha Pertambangan Eksplorasi Menjadi Izin Usaha Pertambangan
Operasi Produksi Kepada PT. ENERPOWER Tanggal 14 Desember 2012,
am

ub
Kepada Gubernur Sulawesi Tengah adalah bertentangan dengan ketentuan
perundang-undangan serta Asas-asas Umum Pemerintahan Yang Baik
ep
V. PETITUM
k

Berdasarkan seluruh uraian dan dalil-dalil tersebut di atas, dengan


ah

R
kerendahan hati, PENGGUGAT memohon kiranya Yang Mulia

si
Ketua/Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara a quo

ne
berkenan menjatuhkan putusan yang amarnya sebagai berikut:
ng

1. Mengabulkan gugatan PENGGUGAT untuk seluruhnya;


2. Menyatakan Tidak Sah dan/atau Batal Tindakan TERGUGAT yang

do
gu

tidak menyerahkan dokumen Izin Usaha Pertambangan PT.


ENERPOWER berupa Surat Keputusan Bupati Morowali Nomor:
In
540.3/SK.020/DESDM/XII/2012 Tentang Persetujuan Peningkatan Izin
A

Usaha Pertambangan Eksplorasi Menjadi Izin Usaha Pertambangan


Operasi Produksi Kepada PT. Enerpower Tanggal 14 Desember 2012,
ah

lik

Kepada Gubernur Sulawesi Tengah;


3. Mewajibkan TERGUGAT untuk menyerahkan dokumen Izin Usaha
m

ub

Pertambangan PT. ENERPOWER berupa Keputusan Bupati Morowali


Nomor: 540.3/SK.020/DESDM/XII/2012 Tentang Persetujuan
ka

ep

Peningkatan Izin Usaha Pertambangan Eksplorasi Menjadi Izin Usaha


Pertambangan Operasi Produksi Kepada PT. ENERPOWER Tanggal
ah

14 Desember 2012, Kepada Gubernur Sulawesi Tengah;


R

4. Menghukum TERGUGAT untuk membayar seluruh biaya yang timbul


es
M

dalam perkara ini.


ng

on

Halaman 17 dari 45 Putusan Nomor. 36/G/TF/2021/PTUN.PL


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 17
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Menimbang, bahwa terhadap Gugatan Penggugat tersebut Tergugat

si
telah mengajukan Jawaban tertanggal 6 September 2021 pada persidangan
elektronik tanggal 9 September 2021, yang pada pokoknya mengemukakan

ne
ng
hal-hal sebagai berikut
1. OBYEK GUGATAN
Bahwa obyek gugatan yang diajukan oleh Penggugat adalah tindakan

do
gu Pemerintah atas perbuatan melanggar hukum oleh badan dan/atau pejabat
Pemerintah dalam perkara ini adalah tindakan Tergugat yang tidak

In
A
melakukan perbuatan konkret untuk menyerahkan dokumen Izin Usaha
Pertambangan Penggugat berupa Keputusan Bupati Morowali Nomor:
ah

lik
540.3/SK.020/DESDM/XII/2012 tentang Persetujuan Peningkatan Izin
Usaha Pertambangan Eksplorasi Menjadi Izin Usaha Pertambangan
Operasi Produksi Kepada PT. ENERPOWER tanggal 14 Desember 2012,
am

ub
Kepada Gubernur Sulawesi Tengah yang selanjutnya disebut OBYEK
GUGATAN;
ep
2. DALAM JAWABAN GUGATAN
k

Dengan ini Tergugat menolak secara tegas gugatan Penggugat atas dalil -
ah

R
dalil yang ditujukan pada Tergugat;

si
2.1. Bahwa dengan terbentuknya Daerah Otonomi Baru Kabupaten Morowali

ne
Utara Tahun 2013, maka Pemerintah Kabupaten Morowali menyerahkan
ng

semua dokumen terkait izin usaha pertambangan yang telah dikeluarkan


oleh Kabupaten Morowali yang wilayah izin usaha pertambangannya

do
gu

berada di wilayah Kabupaten Morowali Utara kepada Pemerintah


Kabupaten Morowali Utara pada tanggal 31 Desember 2014 dan di
In
dalamnya tidak ada dokumen Izin Usaha Pertambangan Penggugat berupa
A

Keputusan Bupati Morowali Nomor: 540.3/SK.020/DESDM/XII/2012 tentang


Persetujuan Peningkatan Izin Usaha Pertambangan Eksplorasi Menjadi Izin
ah

lik

Usaha Pertambangan Operasi Produksi Kepada PT. ENERPOWER tanggal


14 Desember 2012;
m

ub

2.2. Bahwa pada dasarnya Izin Usaha Pertambangan Operasi Produksi PT


ENERPOWER obyeknya berada di daerah Kabupaten Morowali Utara
ka

ep

tetapi belum diserahkan dari Pemerintah Morowali ke Pemerintah Morowali


Utara, maka pada tanggal 16 April 2016 Pemerintah Daerah Kabupaten
ah

Morowali Utara telah menyerahkan seluruh dokumen perizinan di bidang


R

pertambangan mineral dan batubara kepada Pemerintah Provinsi Sulawesi


es
M

Tengah dan didalamnya tidak ada dokumen perizinan PT. ENERPOWER


ng

yang terdaftar pada berita acara serah terima penyerahan dokumen


on

Halaman 18 dari 45 Putusan Nomor. 36/G/TF/2021/PTUN.PL


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 18
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
perizinan di bidang pertambangan mineral dan batubara oleh Pemerintah

si
Kabupaten Morowali Utara kepada Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah;
2.3. Bahwa Sejak bulan Oktober 2016 seluruh kewenangan Tergugat dalam

ne
ng
bidang urusan Pertambangan/Energi dan Sumber Daya Mineral telah
dialihkan kepada Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah sebagai bagian
dari pelaksanaan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang

do
gu Pemerintahan Daerah;
2.4. Bahwa berdasarkan uraian tersebut diatas maka Tergugat tidak lagi

In
A
memiliki kewenangan yang terkait dengan urusan pertambangan sesuai
amanat Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
ah

lik
Daerah dan dokumen Izin Usaha Pertambangan sebagaimana yang
dimaksudkan Penggugat tidak diserahkan oleh Pemerintah Kabupaten
Morowali;
am

ub
3. DALAM POKOK PERKARA
3.1. Dipertegas kembali, bahwa segala dalil yang Tergugat kemukakan
ep
dalam Jawaban Gugatan, adalah merupakan bagian yang tidak
k

terpisahkan dengan Jawaban dalam Pokok Perkara ini;


ah

R
3.2. Bahwa Tergugat menolak secara tegas dalil-dalil Tergugat yang

si
ditujukan kepada Penggugat baik menyangkut esensi maupun

ne
substansi, terkecuali terhadap hal-hal yang diakui secara tegas dan
ng

nyata;
3.3. Bahwa dengan terbentuknya Daerah Otonomi Baru Kabupaten

do
gu

Morowali Utara Tahun 2013, maka Pemerintah Kabupaten Morowali


menyerahkan semua dokumen terkait izin usaha pertambangan yang
In
telah dikeluarkan oleh Kabupaten Morowali yang wilayah izin usaha
A

pertambangannya berada di wilayah Kabupaten Morowali Utara kepada


Pemerintah Kabupaten Morowali Utara dan didalamnya tidak ada
ah

lik

dokumen yang terkait PT. ENERPOWER;


3.4. Bahwa dengan tidak adanya dokumen yang diserahkan oleh
m

ub

Pemerintah Kabupaten Morowali kepada Pemerintah Kabupaten


Morowali Utara, maka Penggugat harus berkoordinasi dengan
ka

ep

Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah dan Pemerintah Kabupaten


Morowali terkait dokumen Perizinan PT. ENERPOWER karena
ah

Pemerintah Daerah Kabupaten Morowali Utara tidak lagi memiliki


R

kewenangan dalam urusan Mineral dan Batubara sesuai Ketentuan


es
M

Peraturan Perundang-Undangan ;
ng

on

Halaman 19 dari 45 Putusan Nomor. 36/G/TF/2021/PTUN.PL


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 19
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Bahwa berdasarkan seluruh uraian diatas, maka dimohon kehadapan

si
Ketua/Majelis Hakim Pengadilan Tata Usaha Negara yang memeriksa dan
mengadili perkara ini kiranya berkenan menjatuhkan putusan dengan amar

ne
ng
putusan sebagai berikut:
DALAM JAWABAN GUGATAN:
- Menerima Jawaban Gugatan Tergugat untuk seluruhnya;

do
gu - Menyatakan Gugatan Penggugat tidak dapat diterima (Niet Ontvankelijk
Verklaard);

In
A
DALAM POKOK PERKARA
- Menolak gugatan Penggugat untuk seluruhnya ;
ah

lik
- Menghukum Penggugat untuk membayar biaya perkara menurut hukum;
Apabila Majelis Hakim Yang Mulia berpendapat lain mohon Putusan yang
seadil-adilnya dan bijaksana (ex aquo et bono)
am

ub
Menimbang, bahwa terhadap Jawaban Tergugat tersebut, Penggugat
ep
telah mengajukan Replik tertanggal 16 September 2021 pada persidangan
k

elektronik tanggal 16 September 2021;


ah

R
Menimbang, bahwa terhadap Replik Penggugat tersebut, Tergugat telah

si
mengajukan Duplik tertanggal 21 September 2021 pada persidangan elektronik

ne
tanggal 23 September 2021;
ng

Menimbang, bahwa untuk menguatkan dalil-dalil gugatannya, Penggugat


telah mengajukan bukti surat sebanyak 19 (sembilan belas) bukti surat yang

do
gu

diberi tanda Bukti P-1 sampai dengan Bukti P-19, masing-masing bermeterai
cukup dan telah dicocokan dengan asli atau salinan resmi atau hasil
In
pemindaian atau fotokopinya, dengan rincian sebagai berikut:
A

1. Bukti P-1 : Surat PT. Enerpower Nomor: 08/SKP-Dir.EP/V/2021


Perihal: Keberatan atas tidak diserahkannya dokumen Izin
ah

lik

Usaha Pertambangan PT. Enerpower berupa Keputusan


Bupati Morowali Nomor: 540.3/SK.020/DESDM/XII/2012
m

ub

tentang Persetujuan Peningkatan Izin Usaha


Pertambangan Eksplorasi menjadi Izin Usaha
ka

ep

Pertambangan Operasi Produksi Kepada PT. Enerpower


Tanggal 18 Desember 2012 dari Pemerintah Kabupaten
ah

Morowali Utara kepada Gubernur Sulawesi Tengah, yang


R

ditujukan kepada Bupati Morowali Utara (fotokopi sesuai


es
M

fotokopi);
ng

on

Halaman 20 dari 45 Putusan Nomor. 36/G/TF/2021/PTUN.PL


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 20
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
2. Bukti P- 2 : Tanda Terima Surat/Dokumen PT. Enerpower Nomor:

si
08/SKP-Dir.EP/V/2021 yang diterima tanggal 10 Mei 2021
(fotokopi sesuai dengan aslinya);

ne
ng
3. Bukti P- 3 : Keputusan Bupati Morowali Nomor: 540.3/SK
020/DESDM/XII/2012 tentang Persetujuan Peningkatan Izin
Usaha Pertambangan Eksplorasi Menjadi Izin Usaha

do
gu Pertambangan Operasi Produksi Kepada PT. Enerpower
tanggal 14 Desember 2012 (fotokopi sesuai dengan

In
A
aslinya);
4. Bukti P- 4 : Keputusan Bupati Morowali Nomor: 540/SK.PW
ah

lik
0417/Distamben/XI/2008 tentang Persetujuan
Pencadangan Wilayah Untuk Lokasi Kuasa Pertambangan
PT. Enerpower tanggal 12 November 2008 (fotokopi sesuai
am

ub
dengan aslinya);
5. Bukti P-5 : Akta Perseroan Terbatas PT. ENERPOWER Nomor: 64
ep
Tanggal 30 Januari 2006 (fotokopi sesuai salinan resmi);
k

6. Bukti P- 6 : Keputusan Menteri Hukum Dan Hak Asasi Manusia


ah

R
Republik Indonesia Nomor: C-10715 HT.01.01.TH.2006

si
tentang Pengesahan Akta Pendirian Perseroan Terbatas

ne
tanggal 17 April 2006 (fotokopi sesuai dengan aslinya);
ng

7. Bukti P- 7 : Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar


Biasa Perseroan Terbatas PT. Enerpower Nomor 29

do
gu

Tanggal 28 Pebruari 2011 (fotokopi sesuai salinan resmi);


8. Bukti P- 8 : Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar
In
Biasa (RUPSLB) Perseroan Terbatas PT. Enerpower
A

Nomor: 11 Tanggal 06 April 2011 (fotokopi sesuai salinan


resmi);
ah

lik

9. Bukti P- 9 : Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang


Saham PT. Enerpower Nomor: 21 Tanggal 03 Juli 2015
m

ub

(fotokopi sesuai salinan resmi);


10. Bukti P- 10 : Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang
ka

ep

Saham PT. Enerpower Nomor: 83 Tanggal 31 Juli 2015


(fotokopi sesuai salinan resmi);
ah

11. Bukti P- 11 : Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang


R

Saham Perseroan Terbatas PT. Enerpower Nomor: 181


es
M

Tanggal 20 Februari 2019 (fotokopi sesuai salinan resmi);


ng

on

Halaman 21 dari 45 Putusan Nomor. 36/G/TF/2021/PTUN.PL


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 21
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
12. Bukti P- 12 : Akta Pernyataan Keputusan Rapat PT. Enerpower Nomor:

si
35 Tanggal 12 September 2019 (fotokopi sesuai salinan
resmi);

ne
ng
13. Bukti P- 13 : Surat Direktur Jenderal Administrasi Hukum Umum a.n.
Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor: AHU-
AH.01.03-0334484 Perihal: Penerimaan Pemberitahuan

do
gu Perubahan Anggaran Dasar PT. Enerpower tanggal 19
September 2019 yang ditujukan kepada Notaris Charles,

In
A
S.H., M.Kn. (fotokopi sesuai hasil pemindaian);
14. Bukti P-14 : Dokumen Laporan Study Kelayakan Rencana
ah

lik
Pertambangan Bahan Galian Nikel PT. Enerpower Tahun
2009 (fotokopi sesuai aslinya);
15. Bukti P-15 : Dokumen Laporan Eksplorasi Pertambangan Bahan Galian
am

ub
Nikel PT. Enerpower Tahun 2009 (fotokopi sesuai aslinya);
16. Bukti P- 16 : Dokumen Rencana Kerja Dan Anggaran Biaya (RKAB)
ep
Pertambangan Bahan Galian Nikel PT. Enerpower Tahun
k

2012 (fotokopi sesuai aslinya);


ah

R
17. Bukti P- 17 : Dokumen Laporan Rencana Reklamasi Pertambangan

si
Bahan Galian Nikel PT. Enerpower Tahun 2012 (fotokopi

ne
sesuai aslinya);
ng

18. Bukti P- 18 : Dokumen Rencana Sarana Dan Prasarana Pertambangan


Bahan Galian Nikel PT. Enerpower 2012 (fotokopi sesuai

do
gu

aslinya);
19. Bukti P- 19 : Dokumen Rencana Penutupan Pertambangan Bahan
In
Galian Nikel PT. Enerpower Tahun 2012 (fotokopi sesuai
A

aslinya);
Menimbang, bahwa untuk menguatkan dalil-dalil Jawabannya, Tergugat
ah

lik

telah mengajukan bukti surat sebanyak 3 (tiga) bukti surat yang diberi tanda
Bukti T-1 dan T-3, masing-masing bermeterai cukup dan telah dicocokan
m

ub

dengan asli atau fotokopinya dengan perincian sebagai berikut:


1. Bukti T-1 : Berita Acara Nomor: 540/07/DISESDM/2016, Penyerahan
ka

ep

Dokumen Perizinan Di Bidang Pertambangan Mineral Dan


Batu Bara Oleh Pemerintah Kabupaten Morowali Utara
ah

Kepada Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenga, tanggal 12


R

April 2016 dan lampiran (fotokopi sesuai fotokopi);


es
M

ng

on

Halaman 22 dari 45 Putusan Nomor. 36/G/TF/2021/PTUN.PL


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 22
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
2. Bukti T- 2 : Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2013

si
tentang Pembentukan Kabupaten Morowali Utara Di
Provinsi Sulawesi Tengah (fotokopi sesuai fotokopi);

ne
ng
3. Bukti T-3 : Surat PT. Enerpower Nomor: 08/SKP-Dir.EP/V/2021
Perihal: Keberatan atas tidak diserahkannya dokumen Izin
Usaha Pertambangan PT. Enerpower berupa Keputusan

do
gu Bupati Morowali Nomor: 540.3/SK.020/DESDM/XII/2012
tentang Persetujuan Peningkatan Izin Usaha

In
A
Pertambangan Eksplorasi menjadi Izin Usaha
Pertambangan Operasi Produksi Kepada PT. Enerpower
ah

lik
Tanggal 18 Desember 2012 dari Pemerintah Kabupaten
Morowali Utara kepada Gubernur Sulawesi Tengah, tanggal
5 Mei 2021, yang ditujukan kepada Bupati Morowali Utara
am

ub
beserta tanda terimanya (fotokopi sesuai aslinya);
ep
Menimbang, bahwa Pihak Penggugat maupun Pihak Tergugat tidak
k

mengajukan saksi maupun ahli, meskipun kesempatan untuk itu telah diberikan
ah

R
secara patut oleh Majelis Hakim;

si
Menimbang, bahwa Penggugat dan Tergugat telah mengajukan

ne
kesimpulan pada persidangan elektronik tanggal 11 November 2021;
ng

Menimbang, bahwa segala sesuatu yang terjadi dalam persidangan ini,


tercatat dalam Berita Acara Pemeriksaan Persiapan maupun Berita Acara

do
gu

Sidang dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dengan Putusan ini;
Menimbang, bahwa Para Pihak menyatakan tidak ada lagi yang
In
dikemukakan dan selanjutnya mohon Putusan, oleh karena itu Majelis Hakim
A

telah mengambil Putusan berdasarkan pertimbangan -pertimbangan hukum


sebagaimana diuraikan di bawah ini:
ah

lik

TENTANG PERTIMBANGAN HUKUM


m

ub

Menimbang, bahwa maksud dan tujuan gugatan Penggugat adalah


sebagaimana terurai dalam duduk sengketa di atas;
ka

ep

Menimbang, bahwa objek sengketa dalam perkara a quo adalah


tindakan Tergugat yang tidak menyerahkan dokumen Izin Usaha
ah

Pertambangan PT. Enerpower berupa Keputusan Bupati Morowali Nomor:


R

540.3/SK 020/DESDM/XII/2012 tentang Persetujuan Peningkatan Izin Usaha


es
M

Pertambangan Eksplorasi Menjadi Izin Usaha Pertambangan Operasi Produksi


ng

on

Halaman 23 dari 45 Putusan Nomor. 36/G/TF/2021/PTUN.PL


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 23
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Kepada PT. Enerpower tanggal 14 Desember 2012, kepada Gubernur Sulawesi

si
Tengah.
Menimbang, bahwa terhadap Gugatan Penggugat, Tergugat telah

ne
ng
membantah dalil-dalil gugatan Penggugat sebagaimana tertuang dalam
Jawaban yang diajukan pada persidangan elektronik tanggal 9 September
2021;

do
gu Menimbang, bahwa terhadap Jawaban Tergugat tersebut, Penggugat
telah mengajukan Replik tertanggal 16 September 2021 pada persidangan

In
A
elektronik tanggal 16 September 2021;
Menimbang, bahwa terhadap Replik Penggugat tersebut, Tergugat telah
ah

lik
mengajukan Duplik tertanggal 21 September 2021 pada persidangan elektronik
tanggal 23 September 2021;
Menimbang, bahwa terhadap pertentangan dalil yang diajukan oleh Para
am

ub
Pihak tersebut dengan merujuk pada ketentuan Pasal 80 juncto Pasal 107
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 1986 tentang Peradilan
ep
Tata Usaha Negara, selanjutnya untuk menemukan kebenaran materil dalam
k

proses pemeriksaan perkara di Pengadilan Tata Usaha Negara, Hakim bersifat


ah

R
dominus litis atau bersifat aktif sehingga untuk mengemukakan pertimbangan

si
hukumnya Majelis Hakim tidak terbatas pada hal-hal apa saja yang didalilkan

ne
oleh Para Pihak yang bersengketa;
ng

Menimbang, bahwa terhadap dalil-dalil yang diajukan oleh Para Pihak,


Majelis Hakim berpendapat bahwa pengujian dalil-dalil Para Pihak dalam

do
gu

sengketa tata usaha negara selain merupakan pengujian dari aspek


kewenangan, prosedur, dan substansi, juga merupakan pengujian terhadap
In
dalil-dalil para pihak terkait aspek formalitas pengajuan gugatan terdiri dari
A

aspek kewenangan/kompetensi pengadilan, kepentingan Penggugat yang


dirugikan, dan tenggang waktu pengajuan gugatan, sehingga sebelum Majelis
ah

lik

Hakim mempertimbangkan tentang pokok sengketa dalam perkara a quo,


terlebih dahulu perlu mempertimbangkan terkait aspek formal pengajuan
m

ub

gugatan Penggugat sebagai berikut;


1. Kewenangan Pengadilan Tata Usaha Negara
ka

ep

Menimbang, bahwa terkait aspek kewengangan Pengadilan Tata


Usaha Negara, terdapat beberapa ketentuan peraturan perundang-
ah

undangan yang berkaitan yaitu sebagai berikut:


R

Menimbang, bahwa Pasal 1 Angka 1 Peraturan Mahkamah Agung


es
M

Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2019 tentang Pedoman Penyelesaian


ng

Sengketa Tindakan Pemerintahan dan Kewenangan Mengadili Perbuatan


on

Halaman 24 dari 45 Putusan Nomor. 36/G/TF/2021/PTUN.PL


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 24
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Melanggar Hukum Oleh Badan Dan/Atau Pejabat Pemerintahan

R
(Onrechtmatige Overheidsdaad) mengatur “Tindakan Pemerintahan adalah

si
perbuatan Pejabat Pemerintahan atau penyelenggara negara lainnya untuk

ne
ng
melakukan dan/atau tidak melakukan perbuatan konkret dalam rangka
penyelenggaraan pemerintahan”;
Menimbang, bahwa Pasal 1 Angka 3 Peraturan Mahkamah Agung

do
gu Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2019 tentang Pedoman Penyelesaian
Sengketa Tindakan Pemerintahan dan Kewenangan Mengadili Perbuatan

In
A
Melanggar Hukum Oleh Badan Dan/Atau Pejabat Pemerintahan
(Onrechtmatige Overheidsdaad) mengatur “Sengketa Tindakan
ah

lik
Pemerintahan adalah sengketa yang timbul dalam bidang administrasi
pemerintahan antara Warga Masyarakat dengan Pejabat Pemerintahan
atau penyelenggara negara lainnya sebagai akibat dilakukannya Tindakan
am

ub
Pemerintahan”;
Menimbang, bahwa Pasal 1 Angka 4 Peraturan Mahkamah Agung
ep
Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2019 tentang Pedoman Penyelesaian
k

Sengketa Tindakan Pemerintahan dan Kewenangan Mengadili Perbuatan


ah

R
Melanggar Hukum Oleh Badan Dan/Atau Pejabat Pemerintahan

si
(Onrechtmatige Overheidsdaad) mengatur “Sengketa Perbuatan Melanggar

ne
Hukum oleh Badan dan/ atau Pejabat Pemerintahan (Onrechtmatige
ng

Overheidsdaad) adalah sengketa yang di dalamnya mengandung tuntutan


untuk menyatakan tidak sah dan/ atau batal tindakan Pejabat

do
gu

Pemerintahan, atau tidak mempunyai kekuatan hukum mengikat beserta


ganti rugi sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan”;
In
Menimbang, bahwa Pasal 2 Ayat (1) dan Ayat (2) Peraturan
A

Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2019 tentang


Pedoman Penyelesaian Sengketa Tindakan Pemerintahan dan
ah

lik

Kewenangan Mengadili Perbuatan Melanggar Hukum Oleh Badan


Dan/Atau Pejabat Pemerintahan (Onrechtmatige Overheidsdaad)
m

ub

mengatur:
(1) Perkara perbuatan melanggar hukum oleh Badan dan/atau Pejabat
ka

ep

Pemerintahan (Onrechtmatige Overheidsdaad) merupakan


kewenangan peradilan tata usaha negara.
ah

(2) Pengadilan Tata Usaha Negara berwenang mengadili Sengketa


R

Tindakan Pemerintahan setelah menempuh upaya administratif


es
M

sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014


ng

tentang Administrasi Pemerintahan dan Peraturan Mahkamah Agung


on

Halaman 25 dari 45 Putusan Nomor. 36/G/TF/2021/PTUN.PL


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 25
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Nomor 6 Tahun 2018 tentang Pedoman Penyelesaian Sengketa

si
Administrasi Pemerintahan Setelah Menempuh Upaya Administratif.
Menimbang, bahwa Pasal 14 Ayat (1) Undang-Undang Republik

ne
ng
Indonesia Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah mengatur
“Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan bidang kehutanan, kelautan, serta
energi dan sumber daya mineral dibagi antara Pemerintah Pusat dan

do
gu Daerah Provinsi”
Menimbang, bahwa Pasal 404 Undang-Undang Republik Indonesia

In
A
Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah mengatur “Serah
terima personel, pendanaan, sarana dan prasarana, serta dokumen
ah

lik
sebagai akibat pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah Pusat,
Daerah provinsi, dan Daerah kabupaten/kota yang diatur berdasarkan
Undang-Undang ini dilakukan paling lama 2 (dua) tahun terhitung sejak
am

ub
Undang-Undang ini diundangkan”
Menimbang, bahwa setelah Majelis Hakim mencermati seluruh dalil
ep
yang diajukan Para Pihak serta mencermati seluruh alat bukti yang diajukan
k

oleh Para Pihak, maka Majelis Hakim berpendapat bahwa pada pokoknya
ah

R
perselisihan dalam sengketa a quo diawali dengan berakhirnya

si
kewenangan dari Tergugat dalam penyelenggaraan urusan Pemerintahan

ne
di bidang energi dan sumber daya mineral pasca berlakunya Undang-
ng

Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan


Daerah, dan terhadap hal tersebut Tergugat menurut Pasal 404 Undang-

do
gu

Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan


Daerah diwajibkan untuk menyerahkan seluruh dokumen sebagai akibat
In
pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah Pusat dan Daerah
A

provinsi di bidang energi dan sumber daya mineral paling lama 2 (dua)
tahun terhitung sejak Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 diundangkan;
ah

lik

Menimbang, bahwa terhadap kewajiban Tergugat untuk


menyerahkan dokumen di bidang energi dan sumber daya mineral kepada
m

ub

Gubernur Sulawesi Tengah telah dibuktikan Tergugat melalui Bukti T-1,


yakni dengan diterbitkannya Berita Acara Nomor: 540/07/DISESDM/2016
ka

ep

Penyerahan Dokumen Perizinan di Bidang Pertambangan Mineral dan


Batubara oleh Pemerintah Kabupaten Morowali Utara kepada Pemerintah
ah

Provinsi Sulawesi Tengah tanggal 12 April 2016 dan setelah Majelis Hakim
R

mencermati bukti T-1 tersebut, diperoleh fakta bahwa Tergugat telah


es
M

menyerahkan sejumlah dokumen izin usaha pertambangan (IUP) kepada


ng

Gubernur Sulawesi Tengah dan telah diterima oleh Gubernur Sulawesi


on

Halaman 26 dari 45 Putusan Nomor. 36/G/TF/2021/PTUN.PL


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 26
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Tengah namun di dalamnya tidak terdapat IUP milik Penggugat berupa

si
Keputusan Bupati Morowali Nomor: 540.3/SK 020/DESDM/XII/2012 tentang
Persetujuan Peningkatan Izin Usaha Pertambangan Eksplorasi Menjadi Izin

ne
ng
Usaha Pertambangan Operasi Produksi Kepada PT. Enerpower tanggal 14
Desember 2012 (vide bukti P-3);
Menimbang, bahwa terhadap fakta mengenai tidak diserahkannya

do
gu IUP milik Penggugat kepada Gubernur Sulawesi Tengah tersebut diakui
oleh Tergugat dalam surat jawabannya yang pada pokoknya menyatakan

In
A
bahwa Tergugat telah menyerahkan seluruh dokumen perizinan di bidang
pertambangan mineral dan batubara kepada Pemerintah Provinsi Sulawesi
ah

lik
Tengah pada tanggal 16 April 2016, tanpa di dalamnya ada dokumen
perizinan milik Penggugat;
Menimbang, bahwa setelah Majelis Hakim mencermati dokumen IUP
am

ub
Operasi Produksi milik Penggugat (vide bukti P-3), diperoleh fakta bahwa
IUP Operasi Produksi milik Penggugat yang berlokasi di Desa Kolo Atas
ep
dan Kolo Bawah, Kecamatan Mamosalato tersebut diterbitkan oleh Bupati
k

Morowali, tetapi pasca terbentuknya Kabupaten Morowali Utara


ah

R
berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2013

si
tentang Pembentukan Kabupaten Morowali Utara di Provinsi Sulawesi

ne
Tengah, maka wilayah pertambangan Penggugat tersebut saat ini berada
ng

dalam wilayah administratif dari Kabupaten Morowali Utara;


Menimbang, bahwa berdasarkan fakta-fakta hukum sebagaimana

do
gu

diuraikan di atas dan dihubungkan dengan ketentuan dalam Peraturan


Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2019 tentang
In
Pedoman Penyelesaian Sengketa Tindakan Pemerintahan dan
A

Kewenangan Mengadili Perbuatan Melanggar Hukum Oleh Badan


Dan/Atau Pejabat Pemerintahan (Onrechtmatige Overheidsdaad), maka
ah

lik

Majelis Hakim menilai bahwa terhadap sikap dari Bupati Morowali Utara
selaku pejabat pemerintahan yang belum menyerahkan dokumen IUP
m

ub

Operasi Produksi milik Penggugat (vide bukti P-3) yang berada di wilayah
administratif Kabupaten Morowali Utara kepada Gubernur Sulawesi Tengah
ka

ep

dalam jangka waktu dua tahun sejak diundangkannya Undang-Undang


Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah,
ah

secara hukum termasuk sebagai suatu tindakan administrasi


R

pemerintahan/tindakan faktual (Feitelijke Handelingen), dalam hal ini


es
M

Tergugat terbukti tidak melakukan perbuatan konkret dalam rangka


ng

penyelenggaraan pemerintahan, sehingga hal tersebut menyebabkan


on

Halaman 27 dari 45 Putusan Nomor. 36/G/TF/2021/PTUN.PL


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 27
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
kerugian yang bersifat faktual terhadap Penggugat selaku badan hukum

si
perdata pemegang IUP Operasi Produksi yang beraktivitas di wilayah
Kabupaten Morowali Utara, oleh karenanya sikap Tergugat selaku Pejabat

ne
ng
Administrasi Pemerintahan yang tidak melakukan perbuatan konkret
tersebut telah memenuhi unsur sebagai suatu Sengketa Tindakan
Pemerintahan sebagaimana diatur dalam Pasal 1 Angka 3 Peraturan

do
gu Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2019 tentang
Pedoman Penyelesaian Sengketa Tindakan Pemerintahan dan

In
A
Kewenangan Mengadili Perbuatan Melanggar Hukum Oleh Badan
Dan/Atau Pejabat Pemerintahan (Onrechtmatige Overheidsdaad);
ah

lik
Menimbang, bahwa selanjutnya Majelis Hakim akan
mempertimbangkan Upaya Administratif yang ditempuh oleh Penggugat
dikaitkan dengan Peraturan Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 6
am

ub
Tahun 2018 tentang Pedoman Penyelesaian Sengketa Administrasi
Pemerintahan Setelah Menempuh Upaya Administratif dan Pasal 2 Ayat (2)
ep
Peraturan Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2019
k

tentang Pedoman Penyelesaian Sengketa Tindakan Pemerintahan dan


ah

R
Kewenangan Mengadili Perbuatan Melanggar Hukum Oleh Badan

si
Dan/Atau Pejabat Pemerintahan (Onrechtmatige Overheidsdaad);

ne
Menimbang, bahwa objek sengketa dalam perkara a quo adalah
ng

tindakan Tergugat yang tidak menyerahkan dokumen Izin Usaha


Pertambangan PT. Enerpower berupa Keputusan Bupati Morowali Nomor:

do
gu

540.3/SK 020/DESDM/XII/2012 tentang Persetujuan Peningkatan Izin


Usaha Pertambangan Eksplorasi Menjadi Izin Usaha Pertambangan
In
Operasi Produksi Kepada PT. Enerpower tanggal 14 Desember 2012,
A

kepada Gubernur Sulawesi Tengah.


Menimbang, bahwa oleh karena tidak terdapat ketentuan peraturan
ah

lik

perundang-undangan yang secara khusus mengatur mengenai prosedur


upaya administratif yang berkaitan dengan penyerahan dokumen izin usaha
m

ub

pertambangan, maka wajib bagi Penggugat untuk menempuh prosedur


upaya administratif dengan menggunakan ketentuan yang diatur dalam
ka

ep

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 30 Tahun 2014 tentang


Administrasi Pemerintahan;
ah

Menimbang, bahwa Penggugat telah menempuh upaya administratif


R

berupa keberatan secara tertulis melalui Surat Nomor: 08/SKP-


es
M

Dir.EP/V/2021 Perihal: Keberatan atas tidak diserahkannya dokumen Izin


ng

Usaha Pertambangan PT. Enerpower berupa Keputusan Bupati Morowali


on

Halaman 28 dari 45 Putusan Nomor. 36/G/TF/2021/PTUN.PL


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 28
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Nomor: 540.3/SK.020/DESDM/XII/2012 tentang Persetujuan Peningkatan

si
Izin Usaha Pertambangan Eksplorasi menjadi Izin Usaha Pertambangan
Operasi Produksi Kepada PT. Enerpower Tanggal 18 Desember 2012 dari

ne
ng
Pemerintah Kabupaten Morowali Utara kepada Gubernur Sulawesi Tengah
(vide Bukti P1=T3) yang diterima oleh staf pada instansi Tergugat pada
tanggal 10 Mei 2021 (vide Bukti P-2=T3) dan terhadap keberatan tertulis

do
gu yang diajukan oleh Penggugat tersebut tidak diperoleh fakta mengenai
tanggapan Tergugat dan Tergugat tidak mengajukan bantahan berkaitan

In
A
dengan keberatan tertulis tersebut, hingga pada akhirnya Penggugat
mengajukan gugatan pada Pengadilan Tata Usaha Negara Palu dan
ah

lik
teregister pada bagian Kepaniteraan Pengadilan Tata Usaha Negara Palu
pada tanggal 19 Juli 2021;
Menimbang, bahwa berdasarkan fakta hukum tersebut, Majelis
am

ub
Hakim berpendapat oleh karena terhadap tindakan administrasi
pemerintahan berupa sikap Tergugat yang tidak Melakukan Perbuatan
ep
Konkret untuk menyerahkan dokumen IUP Operasi Produksi milik
k

Penggugat kepada Gubernur Sulawesi Tengah, secara yuridis telah


ah

R
diajukan upaya administratif berupa keberatan secara tertulis yang diajukan

si
Penggugat kepada Tergugat dan hal tersebut disyaratkan dalam Pasal 77

ne
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 30 Tahun 2014 tentang
ng

Administrasi Pemerintahan, kemudian dalam jangka waktu 10 (sepuluh)


hari kerja, Tergugat tidak menyelesaikan keberatan yang diajukan secara

do
gu

tertulis oleh Penggugat, dengan demikian Majelis Hakim berkesimpulan


bahwa sebelum Penggugat mengajukan gugatan di Pengadilan Tata Usaha
In
Negara, Penggugat telah menempuh upaya administratif seperti yang
A

ditentukan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 30 Tahun 2014


tentang Administrasi Pemerintahan;
ah

lik

Menimbang, bahwa kemudian terhadap fakta mengenai wilayah


pertambangan dari Penggugat yang berlokasi di Desa Kolo Atas dan Kolo
m

ub

Bawah, Kecamatan Mamosalato berada di wilayah tempat kedudukan


Tergugat yakni di Kabupaten Morowali Utara, maka secara yurisdiksi
ka

ep

tempat kedudukan Tergugat tersebut merupakan kewenangan Pengadilan


Tata Usaha Negara Palu untuk menerima, memeriksa, memutus, dan
ah

menyelesaikan sengketa a quo sebagaimana diatur dalam Pasal 54 Ayat


R

(1) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 1986 tentang


es
M

Peradilan Tata Usaha Negara;


ng

on

Halaman 29 dari 45 Putusan Nomor. 36/G/TF/2021/PTUN.PL


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 29
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Menimbang, oleh karena Majelis Hakim telah menyatakan sengketa

si
a quo secara yuridis telah memenuhi unsur sebagai suatu Sengketa
Perbuatan Melanggar Hukum oleh Badan dan/ atau Pejabat Pemerintahan

ne
ng
(Onrechtmatige Overheidsdaad) dan Penggugat juga telah menempuh
upaya administratif, maka Majelis Hakim berkeyakinan bahwa secara
absolut maupun relatif, Pengadilan Tata Usaha Negara Palu berwenang

do
gu untuk memeriksa, memutus, dan menyelesaikan sengketa a quo
berdasarkan Pasal 2 Ayat (1) dan Ayat (2) Peraturan Mahkamah Agung

In
A
Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2019 tentang Pedoman Penyelesaian
Sengketa Tindakan Pemerintahan dan Kewenangan Mengadili Perbuatan
ah

lik
Melanggar Hukum Oleh Badan Dan/Atau Pejabat Pemerintahan
(Onrechtmatige Overheidsdaad);
2. Kepentingan Penggugat Yang Dirugikan
am

ub
Menimbang, bahwa berkaitan dengan aspek formalitas pengajuan
gugatan terkait dengan kepentingan/kedudukan hukum Penggugat dalam
ep
mengajukan gugatan di Pengadilan Tata Usaha Negara, terdapat beberapa
k

ketentuan peraturan perundang-undangan yang berkaitan yaitu sebagai


ah

R
berikut:

si
Menimbang, bahwa Pasal 53 Ayat (1) Undang-Undang Republik

ne
Indonesia Nomor 9 Tahun 2004 tentang Perubahan Terhadap Undang-
ng

Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata


Usaha Negara mengatur “Orang atau badan hukum perdata yang merasa

do
gu

kepentingannya dirugikan oleh suatu Keputusan Tata Usaha Negara dapat


mengajukan gugatan tertulis kepada pengadilan yang berwenang yang
In
berisi tuntutan agar Keputusan Tata Usaha Negara yang disengketakan itu
A

dinyatakan batal atau tidak sah, dengan atau tanpa disertai tuntutan ganti
rugi dan/atau direhabilitasi”;
ah

lik

Menimbang, bahwa Pasal 8 Peraturan Mahkamah Agung Republik


Indonesia Nomor 2 Tahun 2019 tentang Pedoman Penyelesaian Sengketa
m

ub

Tindakan Pemerintahan dan Kewenangan Mengadili Perbuatan Melanggar


Hukum Oleh Badan Dan/Atau Pejabat Pemerintahan (Onrechtmatige
ka

Overheidsdaad) mengatur “Setiap frasa "Keputusan Tata Usaha Negara"


ep

dan frasa "Sengketa Tata Usaha Negara" yang tercantum dalam BAB IV
ah

Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha


R

Negara sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Undang-


es
M

Undang Nomor 51 Tahun 2009 tentang Perubahan Kedua atas Undang-


ng

Undang Nomor 5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara


on

Halaman 30 dari 45 Putusan Nomor. 36/G/TF/2021/PTUN.PL


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 30
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
haruslah dimaknai juga sebagai "Tindakan Pemerintahan" dalam rangka

si
penyelesaian Sengketa Tindakan Pemerintahan menurut Peraturan
Mahkamah Agung ini”;

ne
ng
Menimbang, bahwa berdasarkan ketentuan tersebut di atas dapat
disimpulkan bahwa orang atau badan hukum perdata selaku subjek hukum
diberikan hak untuk mengajukan gugatan ke Pengadilan Tata Usaha

do
gu Negara, sepanjang yang bersangkutan dapat membuktikan adanya
kepentingan yang dirugikan dan terdapat hubungan kausal langsung antara

In
A
tindakan pemerintahan yang digugat dengan kerugian yang timbul;
Menimbang, bahwa secara yuridis normatif, peraturan perundang-
ah

lik
undangan tidak mengatur lebih lanjut mengenai pengertian “kepentingan
yang dirugikan” dalam mengajukan gugatan, oleh karena itu Majelis Hakim
merujuk pada doktrin yang menjelaskan bahwa “kepentingan” mengandung
am

ub
dua arti, yakni sebagai nilai yang mendapat perlindungan hukum, artinya
terhadap terbitnya suatu keputusan itu diperkirakan apakah dapat
ep
menguntungkan atau merugikan dari segi materi bagi pihak yang
k

berhubungan dengan tindakan pemerintahan tersebut, dan sebagai tujuan


ah

R
yang hendak dicapai dalam suatu proses, artinya dengan terbitnya suatu

si
tindakan pemerintahan apakah memiliki potensi menimbulkan akibat yang

ne
memperlancar atau menghambat tujuan yang akan dicapai;
ng

Menimbang, bahwa berdasarkan ketentuan, doktrin dan tolok ukur,


serta fakta hukum mengenai kepentingan sebagaimana diuraikan di atas

do
gu

dan dihubungkan dengan duduk perkara a quo, Majelis Hakim


berkeyakinan bahwa Penggugat memiliki kepentingan langsung yang
In
dirugikan secara faktual sebagai akibat dari sikap Tergugat yang tidak
A

menyerahkan dokumen Izin Usaha Pertambangan PT. Enerpower berupa


Keputusan Bupati Morowali Nomor: 540.3/SK 020/DESDM/XII/2012 tentang
ah

lik

Persetujuan Peningkatan Izin Usaha Pertambangan Eksplorasi Menjadi Izin


Usaha Pertambangan Operasi Produksi Kepada PT. Enerpower tanggal 14
m

ub

Desember 2012, kepada Gubernur Sulawesi Tengah , terlebih berdasarkan


dokumen IUP Penggugat tersebut masih berlaku (vide Bukti P-3) dan tidak
ka

ep

pernah dicabut oleh Pejabat Pemerintahan atau dibatalkan oleh suatu


Putusan Pengadilan, sehingga secara yuridis Majelis Hakim berkeyakinan
ah

bahwa Penggugat yang merupakan suatu badan hukum perdata berbentuk


R

perseroan terbatas tersebut memiliki kedudukan hukum/kepentingan dalam


es
M

mengajukan gugatan Sengketa Perbuatan Melanggar Hukum oleh Badan


ng

dan/ atau Pejabat Pemerintahan (Onrechtmatige Overheidsdaad);


on

Halaman 31 dari 45 Putusan Nomor. 36/G/TF/2021/PTUN.PL


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 31
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
3. Tenggang Waktu Pengajuan Gugatan

si
Menimbang, bahwa dalam mempertimbangkan mengenai syarat
formal terkait dengan tenggang waktu pengajuan gugatan, maka Majelis

ne
ng
Hakim mencermati ketentuan Pasal 55 Undang-Undang Republik Indonesia
Nomor 5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara yang mengatur
“Gugatan dapat diajukan hanya dalam tenggang waktu sembilan puluh hari

do
gu terhitung sejak saat diterima atau diumumkannya keputusan badan atau
pejabat tata usaha negara” dan ketentuan tenggang waktu pengajuan

In
A
gugatan juga diatur secara lebih spesifik dalam Pasal 4 Peraturan
Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2019 tentang
ah

lik
Pedoman Penyelesaian Sengketa Tindakan Pemerintahan dan
Kewenangan Mengadili Perbuatan Melanggar Hukum Oleh Badan
Dan/Atau Pejabat Pemerintahan (Onrechtmatige Overheidsdaad) yang
am

ub
mengatur:
(1) Gugatan diajukan paling lama 90 (sembilan puluh) Hari sejak Tindakan
ep
Pemerintahan dilakukan oleh Badan dan/ atau Pejabat Administrasi
k

Pemerintahan.
ah

R
(2) Selama Warga Masyarakat menempuh upaya administratif, tenggang

si
waktu sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terbantar sampai

ne
keputusan upaya administratif terakhir diterima.
ng

Menimbang, bahwa kemudian berdasarkan ketentuan Pasal 1 Angka


10 Peraturan Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2019

do
gu

tentang Pedoman Penyelesaian Sengketa Tindakan Pemerintahan dan


Kewenangan Mengadili Perbuatan Melanggar Hukum Oleh Badan
In
Dan/Atau Pejabat Pemerintahan (Onrechtmatige Overheidsdaad),
A

menentukan bahwa yang dimaksud dengan hari adalah hari kerja;


Menimbang, bahwa oleh karena dalam perkara ini tidak ditemukan
ah

lik

adanya ketentuan khusus yang mengatur mekanisme upaya administratif,


maka ketentuan batas waktu pengajuan upaya administratif dan pengajuan
m

ub

gugatan dalam perkara ini mengacu pada ketentuan Pasal 77 Undang-


Undang Republik Indonesia Nomor 30 Tahun 2014 tentang Administrasi
ka

ep

Pemerintahan yang mengatur:


(1) Keputusan dapat diajukan keberatan dalam waktu paling lama 21 (dua
ah

puluh satu) hari kerja sejak diumumkannya Keputusan tersebut oleh


R

Badan dan/atau Pejabat Pemerintahan.


es
M

ng

on

Halaman 32 dari 45 Putusan Nomor. 36/G/TF/2021/PTUN.PL


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 32
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
(2) Keberatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diajukan secara

si
tertulis kepada Badan dan/atau Pejabat Pemerintahan yang
menetapkan Keputusan.

ne
ng
(3) Dalam hal keberatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diterima,
Badan dan/atau Pejabat Pemerintahan wajib menetapkan Keputusan
sesuai permohonan keberatan.

do
gu (4) Badan dan/atau Pejabat Pemerintahan menyelesaikan keberatan paling
lama 10 (sepuluh) hari kerja.

In
A
(5) Dalam hal Badan dan/atau Pejabat Pemerintahan tidak menyelesaikan
keberatan dalam jangka waktu sebagaimana dimaksud pada ayat (4),
ah

lik
keberatan dianggap dikabulkan.
(6) Keberatan yang dianggap dikabulkan, ditindaklanjuti dengan penetapan
Keputusan sesuai dengan permohonan keberatan oleh Badan dan/atau
am

ub
Pejabat Pemerintahan.
(7) Badan dan/atau Pejabat Pemerintahan wajib menetapkan Keputusan
ep
sesuai dengan permohonan paling lama 5 (lima) hari kerja setelah
k

berakhirnya tenggang waktu sebagaimana dimaksud pada ayat (4).


ah

R
Menimbang, bahwa setelah Majelis Hakim mencermati ketentuan

si
hukum yang dijadikan dasar kewenangan Tergugat untuk melakukan

ne
perbuatan konkret yaitu ketentuan Pasal 404 Undang-Undang Republik
ng

Indonesia Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, pada


pokoknya mengatur bahwa tindakan berupa serah terima dokumen di

do
gu

bidang bidang energi dan sumber daya mineral sebagai akibat pembagian
Urusan Pemerintahan antara Daerah provinsi dan Daerah kabupaten/kota
In
merupakan tindakan pemerintahan yang semestinya dilaksanakan secara
A

internal di lingkungan Badan/Pejabat Pemerintahan yakni antara Gubernur


Sulawesi Tengah dan Bupati Morowali Utara, namun hingga berakhirnya
ah

lik

jangka waktu dua tahun sejak diundangkannya Undang-Undang Republik


Indonesia Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, dokumen
m

ub

IUP Operasi Produksi milik Penggugat belum diserahkan oleh Tergugat


kepada Gubernur Sulawesi Tengah, maka berkaitan dengan penghitungan
ka

ep

tenggang waktu pengajuan gugatan a quo secara yuridis kedudukan


Penggugat tersebut bukanlah sebagai pihak yang dituju langsung dalam
ah

tindakan pemerintahan sebagaimana diatur Pasal 404 Undang-Undang


R

Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah,


es
M

oleh karenanya Majelis Hakim berpendapat bahwa tenggang waktu


ng

pengajuan gugatan dihitung sejak Penggugat pertama kali mengetahui


on

Halaman 33 dari 45 Putusan Nomor. 36/G/TF/2021/PTUN.PL


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 33
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
sikap Tergugat yang tidak melakukan perbuatan konkret yang merugikan

si
kepentingannya;
Menimbang, bahwa Penggugat dalam surat gugatannya mendalilkan

ne
ng
tindakan Tergugat yang tidak menyerahkan dokumen Izin Usaha
Pertambangan PT. Enerpower berupa Keputusan Bupati Morowali Nomor:
540.3/SK 020/DESDM/XII/2012 tentang Persetujuan Peningkatan Izin

do
gu Usaha Pertambangan Eksplorasi Menjadi Izin Usaha Pertambangan
Operasi Produksi Kepada PT. Enerpower tanggal 14 Desember 2012,

In
A
kepada Gubernur Sulawesi Tengah, baru diketahui oleh Pihak Penggugat
pada tanggal 3 Mei 2021 yaitu ketika beberapa orang utusan PT.
ah

lik
Enerpower bernama Sdr. Umran Abdul Rahim, Sdr. Mauluddin Toppo dan
Sdr. Dedy Kurniawan alias Leo ditugaskan untuk mencari informasi perihal
IUP PT. Enerpower (vide halaman 9 surat gugatan) sehingga menurut
am

ub
Majelis dalil Penggugat tersebut merupakan pengakuan Penggugat yang
tidak dibantah kebenarannya oleh Tergugat dan pengakuan Penggugat
ep
tersebut tidak dapat ditarik kembali, kecuali berdasarkan alasan yang kuat
k

dan dapat diterima oleh Hakim sebagaimana di maksud dalam ketentuan


ah

R
Pasal 100 Ayat (1) huruf d juncto Pasal 105 Undang-Undang Republik

si
Indonesia No mor 5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara;

ne
Menimbang, bahwa selanjutnya Penggugat mengajukan upaya
ng

administratif berupa keberatan secara tertulis melalui Surat Nomor:


08/SKP-Dir.EP/V/2021 (vide bukti P-1=T-3) yang diterima oleh pegawai di

do
gu

instansi Tergugat pada 10 Mei 2021 (vide bukti P-2=T-3) kemudian


terhadap keberatan tertulis yang diajukan oleh Penggugat tersebut tidak
In
diperoleh fakta mengenai tanggapan Tergugat, dan terhadap dalil yang
A

dikemukakan Penggugat tersebut tidak diban tah kebenarannya oleh


Tergugat, selanjutnya Penggugat mendaftarkan gugatan perkara a quo
ah

lik

pada bagian Kepaniteraan Pengadilan Tata Usaha Negara Palu pada


tanggal 19 Juli 2021, maka dengan demikian gugatan Penggugat masih
m

ub

dalam tenggang waktu sebagaimana dimaksud ketentuan Pasal 4


Peraturan Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2019
ka

ep

tentang Pedoman Penyelesaian Sengketa Tindakan Pemerintahan dan


Kewenangan Mengadili Perbuatan Melanggar Hukum Oleh Badan
ah

Dan/Atau Pejabat Pemerintahan (Onrechtmatige Overheidsdaad) maupun


R

ketentuan Pasal 55 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun


es
M

1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara;


ng

on

Halaman 34 dari 45 Putusan Nomor. 36/G/TF/2021/PTUN.PL


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 34
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Menimbang, bahwa oleh karena gugatan Penggugat telah memenuhi

si
seluruh aspek formal pengajuan gugatan, selanjutnya Majelis Hakim
mempertimbangkan pokok sengketanya sebagai berikut:

ne
ng
Menimbang, bahwa terdapat 3 (tiga) aspek yang harus diuji berkaitan
dengan pokok gugatan quo, yaitu aspek wewenang, aspek prosedur, dan aspek
substansi;

do
gu Menimbang, bahwa untuk menguji aspek wewenang Tergugat untuk
melakukan dan/atau tidak melakukan tindakan pemerintahan, akan

In
A
dipertimbangkan sebagai berikut:
Menimbang, bahwa untuk mengetahui apakah Pejabat Pemerintahan
ah

lik
memiliki wewenang atau tidak untuk melakukan suatu tindakan pemerintahan,
maka dapat dilihat dari tiga parameter alat uji wewenang yang meliputi
wewenang yang berkaitan dengan masa atau tenggang waktu dari berlakunya
am

ub
wewenang, wewenang yang berkaitan dengan wilayah atau daerah berlakunya
wewenang, dan wewenang yang berkaitan dengan cakupan bidang atau materi
ep
wewenang;
k

Menimbang, bahwa dihubungkan dengan wewenang yang berkaitan


ah

R
dengan masa atau tenggang waktu dari berlakunya wewenang, Majelis Hakim

si
berpendapat bahwa Bupati Morowali Utara sebagai subjek hukum yang

ne
ditempatkan sebagai pihak Tergugat oleh Penggugat dalam sengketa a quo,
ng

adalah bertindak secara hukum dalam kapasitas sebagai Pejabat Pemerintahan


di lingkungan Pemerintah Kabupaten Morowali Utara yaitu sebagai Bupati

do
gu

Morowali Utara, sehingga Tergugat memiliki wewenang dari segi masa atau
tenggang waktu;
In
Menimbang, bahwa dihubungkan dengan wewenang yang berkaitan
A

dengan wilayah atau daerah berlakunya wewenang, Majelis Hakim


berpendapat bahwa oleh karena lokasi izin usaha pertambangan Operasi
ah

lik

Produksi Penggugat yang terletak Desa Kolo Atas dan Kolo Bawah, Kecamatan
Mamosalato, Kabupaten Morowali Utara, Provinsi Sulawesi Tengah, sehingga
m

ub

lokasi izin usaha pertambangan operasi produksi Penggugat tersebut termasuk


dalam wilayah hukum Kabupaten Morowali Utara, dengan demikian Majelis
ka

ep

Hakim berpendapat Tergugat memiliki wewenang dari segi daerah/wilayah


hukum;
ah

Menimbang, bahwa kemudian secara normatif, ketentuan yang


R

mengatur tentang wewenang Tergugat berkaitan dengan cakupan bidang atau


es
M

materi wewenang diatur dalam beberapa ketentuan peraturan perundang-


ng

undangan sebagai berikut:


on

Halaman 35 dari 45 Putusan Nomor. 36/G/TF/2021/PTUN.PL


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 35
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Menimbang, bahwa Pasal 1 Angka 3 Undang-Undang Nomor 30 Tahun

si
2014 mengatur:
“Badan dan/atau Pejabat Pemerintahan adalah unsur yang melaksanakan

ne
ng
fungsi pemerintahan, baik di lingkungan pemerintah maupun penyelanggara
negara lainnya.”
Menimbang, bahwa Pasal 1 Angka 3 Undang-Undang Republik

do
gu Indonesia Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah mengatur:
“Pemerintah Daerah adalah kepala daerah sebagai unsur penyelenggara

In
A
Pemerintahan Daerah yang memimpin pelaksanaan urusan pemerintahan yang
menjadi kewenangan daerah otonom.”
ah

lik
Menimbang, bahwa Pasal 37 Huruf a Undang-Undang Republik
Indonesia Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral Dan Batubara
mengatur:
am

ub
“IUP diberikan oleh Bupati/Walikota apabila WIUP berada di dalam satu wilayah
kabupaten/kota.”
ep
Menimbang, bahwa Pasal 14 Ayat (1) Undang-Undang Republik
k

Indonesia Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah mengatur:


ah

“Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan bidang kehutanan, kelautan, serta


R

si
energi dan sumber daya mineral dibagi antara Pemerintah Pusat dan Daerah
Provinsi.”

ne
ng

Menimbang, bahwa Pasal 404 Undang-Undang Republik Indonesia


Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah mengatur:

do
gu

“Serah terima personel, pendanaan, sarana dan prasarana, serta dokumen


sebagai akibat pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah Pusat,
In
Daerah provinsi, dan Daerah kabupaten/kota yang diatur berdasarkan Undang-
A

Undang ini dilakukan paling lama 2 (dua) tahun terhitung sejak Undang-Undang
ini diundangkan.”
ah

lik

Menimbang, bahwa Pasal 2 Ayat (1) Peraturan Menteri Energi Dan


Sumber Daya Mineral Nomor 43 Tahun 2015 tentang Tata Cara Evaluasi
m

ub

Penerbitan Izin Usaha Pertambangan Mineral Dan Batubara mengatur:


“Bupati/walikota wajib menyampaikan dokumen perizinan di bidang Mineral dan
ka

ep

Batubara dalam rangka penanaman modal dalam negeri dan WIUP-nya dalam
1 (satu) wilayah provinsi beserta kelengkapannya kepada gubernur sesuai
ah

dengan ketentuan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang


R

Pemerintahan Daerah”;
es
M

Menimbang, bahwa Pasal 1 Angka 7 Peraturan Mahkamah Agung


ng

Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2019 tentang Pedoman Penyelesaian


on

Halaman 36 dari 45 Putusan Nomor. 36/G/TF/2021/PTUN.PL


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 36
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Sengketa Tindakan Pemerintahan dan Kewenangan Mengadili Perbuatan

si
Melanggar Hukum Oleh Badan Dan/Atau Pejabat Pemerintahan
(Onrechtmatige Overheidsdaad) mengatur:

ne
ng
“Tergugat adalah Pejabat Pemerintahan atau penyelenggara negara lainnya
yang melakukan Tindakan Pemerintahan berdasarkan wewenang yang ada
padanya atau yang dilimpahkan kepadanya yang digugat oleh Warga

do
gu Masyarakat.”;
Menimbang, bahwa dengan menggunakan penafsiran sistematik

In
A
terhadap ketentuan peraturan perundang-undangan sebagaimana telah
diuraikan di atas, maka konstruksi wewenang menerbitkan Izin Usaha
ah

lik
Pertambangan (IUP) yang semula merupakan kewenangan atributif seorang
bupati atau walikota selaku Kepala Daerah Tingkat Kabupaten/Kota,
berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2014
am

ub
tentang Pemerintahan Daerah telah beralih kepada gubernur selaku Kepala
Daerah Tingkat Provinsi;
ep
Menimbang, bahwa konstruksi peralihan kewenangan dari
k

Bupati/Walikota selaku Kepala Daerah Tingkat Kabupaten/Kota kepada


ah

R
Gubernur selaku Kepala Daerah Tingkat Provinsi tersebut di atas, juga diikuti

si
kewajiban penyerahan dan penerimaan dokumen perizinan di bidang mineral

ne
dan batubara dari bupati/walikota kepada gubernur, sehingga bupati/walikota
ng

memiliki kewajiban untuk menyerahkan dokumen perizinan di bidang mineral


dan batubara, beserta dokumen kelengkapannya kepada gubernur dalam

do
gu

rangka peralihan kewenangan penyelenggaraan urusan Pemerintahan di


bidang energi dan sumber daya mineral pasca berlakunya Undang-Undang
In
Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah;
A

Menimbang, bahwa setelah mencermati Bukti P-3 dan ketentuan


peraturan perundang-undangan yang relevan, maka diperoleh fakta hukum
ah

lik

yang menunjukkan:
1. Bahwa Bupati Morowali dengan Keputusan Nomor:
m

ub

540.3/SK.020/DESDM/XII/2012 tanggal 18 Desember 2012 telah


menerbitkan Persetujuan Peningkatan Izin Usaha Pertambangan
ka

ep

Eksplorasi menjadi Izin Usaha Pertambangan Operasi Produksi Kepada


PT. Enerpower;
ah

2. Bahwa setelah terbentuknya Kabupaten Morowali Utara berdasarkan


R

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2013 tentang


es
M

Pembentukan Kabupaten Morowali Utara di Provinsi Sulawesi Tengah,


ng

maka wilayah pertambangan PT. Enerpower yang berada di Desa Kolo


on

Halaman 37 dari 45 Putusan Nomor. 36/G/TF/2021/PTUN.PL


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 37
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Atas dan Kolo Bawah, Kecamatan Mamosalato berada dalam wilayah

si
administratif Kabupaten Morowali Utara;
Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan dan fakta hukum

ne
ng
tersebut di atas, Majelis Hakim berpendapat bahwa dari segi cakupan bidang
atau materi wewenang, meskipun Izin Usaha Pertambangan Operasi Produksi
milik Penggugat diterbitkan oleh Bupati Morowali, tetapi dengan terbentuknya

do
gu Kabupaten Morowali Utara berdasarkan Undang-Undang Nomor 12 Tahun
2013 tentang Pembentukan Kabupaten Morowali Utara di Provinsi Sulawesi

In
A
Tengah, maka secara yuridis melekat pula wewenang dan tanggung jawab dari
Tergugat untuk menyerahkan seluruh dokumen perizinan di bidang
ah

lik
pertambangan mineral dan batubara yang berada di wilayah administratif
Kabupaten Morowali Utara kepada Gubernur Sulawesi Tengah, dan terhadap
hal tersebut telah dibuktikan Tergugat melalui bukti surat dengan kode bukti T-
am

ub
1, yakni dengan diterbitkannya Berita Acara Nomor: 540/07/DISESDM/2016
tentang Penyerahan Dokumen Perizinan di Bidang Pertambangan Mineral dan
ep
Batubara oleh Pemerintah Kabupaten Morowali Utara kepada Pemerintah
k

Provinsi Sulawesi Tengah tanggal 12 April 2016, tetapi dari seluruh dokumen
ah

R
izin usaha pertambangan yang telah diterima oleh Gubernur Sulawesi Tengah

si
berdasarkan berita acara tersebut tidak terdapat IUP milik Penggugat, sehingga

ne
Majelis Hakim berpendapat bahwa Bupati Morowali Utara selaku Pejabat
ng

Pemerintahan memiliki wewenang dan/atau kewajiban untuk menyerahkan


dokumen perizinan pertambangan milik Penggugat kepada Gubernur Sulawesi

do
gu

Tengah sebagaimana diatur dalam ketentuan Pasal 14 Ayat (1) dan Pasal 404
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014, serta ketentuan Pasal 2 Ayat (1)
In
Peraturan Menteri Energi Dan Sumber Daya Mineral Nomor 43 Tahun 2015
A

tentang Tata Cara Evaluasi Penerbitan Izin Usaha Pertambangan Mineral Dan
Batubara;
ah

lik

Menimbang, bahwa berdasarkan uraian pertimbangan hukum tersebut


di atas, Majelis Hakim berkesimpulan bahwa Tergugat memiliki wewenang
m

ub

dalam melakukan tindakan pemerintahan dari segi masa/tenggang waktu, segi


tempat/wilayah hukum maupun dari segi cakupan bidang/materi;
ka

ep

Menimbang, bahwa selanjutnya Majelis Hakim akan memberikan


pertimbangan hukum mengenai aspek prosedur dan substansi sebagai berikut;
ah

Menimbang, bahwa setelah mencermati Undang-Undang Republik


R

Indonesia Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah Peraturan


es
M

Menteri Energi Dan Sumber Daya Mineral Nomor 43 Tahun 2015 tentang Tata
ng

Cara Evaluasi Penerbitan Izin Usaha Pertambangan Mineral Dan Batubara,


on

Halaman 38 dari 45 Putusan Nomor. 36/G/TF/2021/PTUN.PL


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 38
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
serta peraturan perudang-undangan lainnya yang berkaitan, maka tidak

si
diperoleh ketentuan-ketentuan yang mengatur mengenai prosedur/tahapan
penyerahan dokumen perizinan di bidang Mineral dan Batubara dari

ne
ng
Bupati/Walikota kepada Gubernur;
Menimbang, bahwa setelah Majelis Hakim mencermati lebih seksama
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2014 tentang

do
gu Pemerintahan Daerah dan Peraturan Menteri Energi Dan Sumber Daya Mineral
Nomor 43 Tahun 2015 tentang Tata Cara Evaluasi Penerbitan Izin Usaha

In
A
Pertambangan Mineral Dan Batubara serta peraturan perundang-undangan
lainnya yang berkaitan, maka tidak ditemukan kewajiban Pemegang IUP dalam
ah

lik
hal ini Penggugat untuk mengajukan kepada Tergugat agar dokumen perizinan
pertambangan milik Penggugat diserahkan kepada Gubernur Sulawesi Tengah,
sehingga dengan adanya gugatan a quo, harus dipandang sebagai langkah
am

ub
hukum yang konstruktif-positif guna mengingatkan Tergugat agar kekuasaan
dan/atau kewajiban untuk menyelenggarakan pemerintahan dijalankan
ep
sebagaimana mestinya dalam tertib ikatan pemerintahan secara keseluruhan,
k

termasuk dan tidak terbatas kekuasaan atau kewajiban untuk menyerahkan


ah

R
dokumen perizinan di bidang mineral dan batubara sebagai konsekuensi

si
adanya peralihan kewenangan penyelenggaraan urusan Pemerintahan di

ne
bidang energi dan sumber daya mineral pasca berlakunya Undang-Undang
ng

Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah;


Menimbang, bahwa setelah Majelis Hakim mencermati gugatan dan

do
gu

alat bukti surat yang diajukan oleh Para Pihak, maka diperoleh fakta hukum
yang menunjukkan Penggugat merupakan sebuah badan hukum perdata yang
In
memperoleh Persetujuan Peningkatan Izin Usaha Pertambangan Eksplorasi
A

Menjadi Izin Usaha Pertambangan Operasi Produksi dari Bupati Morowali sejak
tanggal 18 Desember 2012, dan lokasi pertambangan dari Penggugat tersebut
ah

lik

saat ini berada di wilayah administratif Kabupaten Morowali Utara, yakni di


Desa Kolo Atas dan Kolo Bawah, Kecamatan Mamosalato, dengan luas wilayah
m

ub

2.502Ha (vide bukti P-3);


Menimbang, bahwa kemudian Tergugat dalam surat jawabannya
ka

ep

menyatakan pada pokoknya bahwa benar dokumen perizinan pertambangan


milik Penggugat tidak diikutsertakan dalam penyerahan dokumen perizinan
ah

pertambangan oleh Tergugat kepada Gubernur Sulawesi Tengah pada tanggal


R

12 April 2016 (vide bukti T-1) oleh karena dokumen perizinan milik Penggugat
es
M

tidak terdapat dalam daftar dokumen yang diserahkan dari Pemerintah


ng

Kabupaten Morowali kepada Pemerintah Kabupaten Morowali Utara (vide


on

Halaman 39 dari 45 Putusan Nomor. 36/G/TF/2021/PTUN.PL


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 39
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
halaman 2 (dua) dan halaman 3 (tiga) surat jawaban Tergugat) dan atas

si
pernyataan Tergugat tersebut, Majelis Hakim menilai bahwa dalil tersebut
merupakan pengakuan Tergugat dan tidak dapat ditarik kembali, kecuali

ne
ng
berdasarkan alasan yang kuat dan dapat diterima oleh Hakim sebagaimana di
maksud dalam ketentuan Pasal 100 Ayat (1) huruf d juncto Pasal 105 Undang-
Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata

do
gu Usaha Negara;
Menimbang, bahwa setelah mencermati pengakuan Tergugat tersebut

In
A
di atas, maka diperoleh fakta hukum yang menunjukkan bahwa sampai batas
yang ditentukan, yakni selama 2 (dua) tahun terhitung sejak Undang-Undang
ah

lik
Nomor 23 Tahun 2014 diundangkan, Tergugat tidak menyerahkan dokumen
perizinan di bidang pertambangan mineral milik Penggugat kepada Gubernur
Sulawesi Tengah, sedangkan hal tersebut merupakan kewajiban yang secara
am

ub
limitatif telah ditentukan dalam peraturan perundang-undangan, dalam hal ini
berdasarkan ketentuan Pasal 404 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor
ep
23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, sehingga Majelis Hakim menilai
k

bahwa terhadap dalil Tergugat yang menjadi alasan Tergugat belum


ah

R
menyerahkan dokumen perizinan pertambangan milik Penggugat sebagaimana

si
tertuang dalam surat jawabannya adalah dalil tidak beralasan secara hukum

ne
karena Penggugat sebagai pihak yang memperoleh suatu Keputusan Tata
ng

Negara dengan cara yang sah sesuai ketentuan peraturan perundang-


undangan, semestinya kedudukan Penggugat tersebut harus dilindungi dan

do
gu

terdapat pula fakta bahwa lokasi pertambangan milik Penggugat yang berada di
Desa Kolo Atas dan Kolo Bawah, Kecamatan Mamosalato saat ini berada di
In
wilayah administratif pemerintahan daerah Tergugat yaitu di Kabupaten
A

Morowali Utara, sehingga hak Penggugat tidak dapat dikurangi ketika terdapat
kesalahan administrasi berupa keterlambatan yang dilakukan oleh Badan
ah

lik

dan/atau Pejabat Pemerintahan;


Menimbang, bahwa berdasarkan uraian pertimbangan dan fakta hukum
m

ub

tersebut di atas, maka Majelis Hakim berpendapat bahwa sikap Tergugat yang
tidak melakukan perbuatan konkret dengan tidak menyerahkan dokumen
ka

ep

perizinan di bidang pertambangan mineral milik Penggugat kepada Gubernur


Sulawesi Tengah merupakan tindakan yang bertentangan dengan peraturan
ah

perundang-undangan, dalam hal ini ketentuan Pasal 14 Ayat (1) juncto Pasal
R

404 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2014 tentang


es
M

Pemerintahan Daerah juncto ketentuan Pasal 2 Ayat (1) Peraturan Menteri


ng

on

Halaman 40 dari 45 Putusan Nomor. 36/G/TF/2021/PTUN.PL


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 40
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Energi Dan Sumber Daya Mineral Nomor 43 Tahun 2015 tentang Tata Cara

si
Evaluasi Penerbitan Izin Usaha Pertambangan Mineral Dan Batubara;
Menimbang, bahwa selanjutnya Majelis Hakim akan menguji sikap

ne
ng
Tergugat yang tidak menyerahkan dokumen perizinan di bidang pertambangan
mineral milik Penggugat kepada Gubernur Sulawesi Tengah dengan asas-asas
umum pemerintahan yang baik, khususnya Asas Kepastian Hukum;

do
gu Menimbang, bahwa secara konseptual, Asas Kepastian Hukum
merupakan asas dalam negara hukum yang mengutamakan landasan

In
A
ketentuan peraturan perundang-undangan, kepatutan, keajegan, dan keadilan
dalam setiap kebijakan penyelenggaraan Pemerintahan;
ah

lik
Menimbang, bahwa berdasarkan uraian fakta hukum dan pertimbangan
hukum pada aspek substansi, maka telah terbukti bahwa sikap Tergugat yang
tidak melakukan perbuatan konkret dengan tidak menyerahkan dokumen
am

ub
perizinan di bidang pertambangan mineral milik Penggugat kepada Gubernur
Sulawesi Tengah menimbulkan ketidakpastian hukum bagi Penggugat karena
ep
sikap Tergugat tersebut merupakan tindakan yang bertentangan dengan
k

peraturan perundang-undangan, yaitu Pasal 14 Ayat (1) dan Pasal 404


ah

R
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2014 tentang

si
Pemerintahan Daerah juncto Pasal 2 Ayat (1) Peraturan Menteri Energi Dan

ne
Sumber Daya Mineral Nomor 43 Tahun 2015 tentang Tata Cara Evaluasi
ng

Penerbitan Izin Usaha Pertambangan Mineral Dan Batubara dan Majelis Hakim
menilai bahwa sikap Tergugat yang tidak melakukan perbuatan konkret

do
gu

berdampak secara faktual terhadap kepentingan Penggugat karena


mengakibatkan Penggugat tidak dapat melanjutkan kegiatan usaha
In
pertambangan yang meliputi kegiatan konstruksi, produksi, pengangkutan, dan
A

penjualan, serta terungkap fakta bahwa dokumen perizinan pertambangan milik


Penggugat berupa Keputusan Bupati Morowali Nomor:
ah

lik

540.3/SK.020/DESDM/XII/2012 tentang Persetujuan Peningkatan Izin Usaha


Pertambangan Eksplorasi menjadi Izin Usaha Pertambangan Operasi Produksi
m

ub

Kepada PT. Enerpower Tanggal 18 Desember 2012, masih berlaku dan tidak
pernah dicabut atau dibatalkan penerbitannya oleh Bupati Morowali/Bupati
ka

ep

Morowali Utara/lembaga peradilan, dengan demikian Majelis Hakim


berkeyakinan bahwa sikap Tergugat yang tidak melakukan perbuatan konkret
ah

dengan tidak menyerahkan dokumen perizinan di bidang pertambangan mineral


R

milik Penggugat kepada Gubernur Sulawesi Tengah telah nyata bertentangan


es
M

dengan Asas Kepastian Hukum;


ng

on

Halaman 41 dari 45 Putusan Nomor. 36/G/TF/2021/PTUN.PL


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 41
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Menimbang, bahwa berdasarkan seluruh pertimbangan hukum di atas,

si
Majelis Hakim berkeyakinan sikap Tergugat yang tidak melakukan perbuatan
konkret dengan tidak menyerahkan dokumen perizinan di bidang pertambangan

ne
ng
mineral milik Penggugat kepada Gubernur Sulawesi Tengah telah bertentangan
dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan asas-asas umum
pemerintahan yang baik, sehingga beralasan hukum bagi Majelis Hakim untuk

do
gu mengabulkan gugatan Penggugat untuk seluruhnya, dan menyatakan batal
tindakan Tergugat yang tidak menyerahkan dokumen Izin Usaha

In
A
Pertambangan PT. Enerpower berupa Keputusan Bupati Morowali Nomor:
540.3/SK 020/DESDM/XII/2012 tentang Persetujuan Peningkatan Izin Usaha
ah

lik
Pertambangan Eksplorasi Menjadi Izin Usaha Pertambangan Operasi Produksi
Kepada PT. Enerpower tanggal 14 Desember 2012, kepada Gubernur Sulawesi
Tengah, serta mewajibkan Tergugat untuk menyerahkan dokumen Izin Usaha
am

ub
Pertambangan PT. Enerpower berupa Keputusan Bupati Morowali Nomor:
540.3/SK 020/DESDM/XII/2012 tentang Persetujuan Peningkatan Izin Usaha
ep
Pertambangan Eksplorasi Menjadi Izin Usaha Pertambangan Operasi Produksi
k

Kepada PT. Enerpower tanggal 14 Desember 2012 kepada Gubernur Sulawesi


ah

R
Tengah;

si
Menimbang, bahwa oleh karena gugatan Penggugat dikabulkan untuk

ne
seluruhnya, maka sesuai ketentuan Pasal 110 juncto Pasal 112 Undang-
ng

Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata


Usaha Negara, Tergugat dinyatakan sebagai pihak yang kalah dihukum

do
gu

membayar biaya perkara yang jumlah nominalnya sebagaimana tersebut dalam


Amar Putusan;
In
Menimbang, bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 26 Peraturan
A

Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2019 tentang


Administrasi Perkara dan Persidangan di Peradilan Secara Elektronik, maka
ah

lik

dengan diucapkannya Putusan secara elektronik, maka secara hukum telah


dilaksanakan penyampaian Salinan Putusan Elektronik kepada Para Pihak
m

ub

melalui Sistem Informasi Pengadilan dan secara hukum dianggap telah dihadiri
oleh Para Pihak, serta dilakukan dalam sidang terbuka untuk umum;
ka

ep

Menimbang, bahwa dengan berpedoman pada sistem pembuktian


dalam hukum acara Peradilan Tata Usaha Negara yang mengarah pada
ah

pembuktian bebas yang terbatas, sebagaimana terkandung di dalam ketentuan


R

Pasal 100 juncto Pasal 107 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5


es
M

Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara, yang menggariskan bahwa
ng

Hakim bebas menentukan apa yang harus dibuktikan, luas lingkup pembuktian,
on

Halaman 42 dari 45 Putusan Nomor. 36/G/TF/2021/PTUN.PL


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 42
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
beban pembuktian beserta penilaian pembuktian, maka dalam memeriksa dan

si
mengadili sengketa ini, Majelis Hakim mempelajari dan memberikan penilaian
hukum terhadap seluruh alat-alat bukti yang diajukan oleh Para Pihak untuk

ne
ng
memutus dan menyelesaikan sengketa ini;
Memperhatikan, Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun
1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara sebagaimana telah diubah terakhir

do
gu kali dengan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 51 Tahun 2009 tentang
Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun

In
A
1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara, Undang-Undang Republik
Indonesia Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, Undang-
ah

lik
Undang Republik Indonesia Nomor 30 Tahun 2014 tentang Administrasi
Pemerintahan, Peraturan Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 2
Tahun 2019 tentang Pedoman Penyelesaian Sengketa Tindakan Pemerintahan
am

ub
dan Kewenangan Mengadili Perbuatan Melanggar Hukum Oleh Badan
Dan/Atau Pejabat Pemerintahan (Onrechtmatige Overheidsdaad), dan
ep
peraturan perundang-undangan serta ketentuan hukum lain yang berkaitan;
k
ah

R
MENGADILI

si
1. Mengabulkan gugatan Penggugat untuk seluruhnya;

ne
2. Menyatakan batal tindakan Tergugat yang tidak menyerahkan dokumen Izin
ng

Usaha Pertambangan PT. Enerpower berupa Keputusan Bupati Morowali


Nomor: 540.3/SK 020/DESDM/XII/2012 tentang Persetujuan Peningkatan

do
gu

Izin Usaha Pertambangan Eksplorasi Menjadi Izin Usaha Pertambangan


Operasi Produksi Kepada PT. Enerpower tanggal 14 Desember 2012,
In
kepada Gubernur Sulawesi Tengah.
A

3. Mewajibkan Tergugat untuk menyerahkan dokumen Izin Usaha


Pertambangan PT. Enerpower berupa Keputusan Bupati Morowali Nomor:
ah

lik

540.3/SK 020/DESDM/XII/2012 tentang Persetujuan Peningkatan Izin


Usaha Pertambangan Eksplorasi Menjadi Izin Usaha Pertambangan
m

ub

Operasi Produksi Kepada PT. Enerpower tanggal 14 Desember 2012,


kepada Gubernur Sulawesi Tengah.
ka

ep

4. Menghukum Tergugat untuk membayar biaya perkara sejumlah


Rp 330.000,00 (tiga ratus tiga puluh ribu rupiah).
ah

Demikian diputuskan dalam Rapat Musyawarah Majelis Hakim


R

Pengadilan Tata Usaha Negara Palu pada hari Rabu tanggal 17 November
es
M

2021 oleh Kami YOHANES CHRISTIAN MOTULO, S.H. sebagai Hakim Ketua
ng

Majelis, SLAMET RIYADI, S.H. dan ANISSA YANUARTANTI, S.H., masing-


on

Halaman 43 dari 45 Putusan Nomor. 36/G/TF/2021/PTUN.PL


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 43
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
masing sebagai Hakim Anggota, Putusan tersebut diucapkan pada hari Kamis

si
tanggal 25 November 2021 dalam sidang yang terbuka untuk umum melalui
persidangan secara elektronik oleh Majelis Hakim tersebut, dan dibantu oleh

ne
ng
JAR’AN KADIR, S.H. sebagai Panitera Pengganti pada Pengadilan Tata Usaha
Negara Palu, dengan dihadiri oleh Kuasa Hukum Penggugat dan Kuasa Hukum
Tergugat.

do
gu
HAKIM-HAKIM ANGGOTA HAKIM KETUA MAJELIS

In
A
ah

lik
TTD METERAI/TTD
SLAMET RIYADI, S.H. YOHANES CHRISTIAN MOTULO, S.H.
am

ub
ep
k

TTD
ah

R
ANISSA YANUARTANTI, S.H.

si
PANITERA PENGGANTI

ne
ng

do
gu

TTD
JAR’AN KADIR, S.H.
In
A
ah

lik
m

ub
ka

ep
ah

es
M

ng

on

Halaman 44 dari 45 Putusan Nomor. 36/G/TF/2021/PTUN.PL


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 44
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R

si
Perincian Biaya Perkara Nomor: 36/G/TF/2021/PTUN.PL
1. Biaya Pendaftaran gugatan (PNBP) Rp. 30.000,00

ne
ng
2. Biaya ATK Rp. 150.000,00
3. Biaya Panggilan Rp. 100.000,00

do
4. Biaya Surat Kuasa Hukum Penggugat Rp. 10.000,00
gu 5. Biaya Panggilan Pertama (PNBP) Rp. 20.000,00
6. Biaya Redaksi Rp. 10.000,00

In
A
7. Biaya Meterai Rp. 10.000,00
JUMLAH Rp 330.000,00
ah

lik
(Tiga ratus tiga puluh ribu rupiah)
am

ub
ep
k
ah

si
ne
ng

do
gu

In
A
ah

lik
m

ub
ka

ep
ah

es
M

ng

on

Halaman 45 dari 45 Putusan Nomor. 36/G/TF/2021/PTUN.PL


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 45

Anda mungkin juga menyukai