Anda di halaman 1dari 69

am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
PUTUSAN

a
NOMOR : 05/G/2015/PTUN.PLK.

si
“DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA”

ne
ng
Pengadilan Tata Usaha Negara Palangka Raya, yang memeriksa,

memutus serta menyelesaikan sengketa Tata Usaha Negara pada Peradilan

do
gu
Tingkat Pertama dengan acara biasa telah menjatuhkan putusan sebagai berikut,

dalam sengketa antara : ---------------------------------------------------------------------------------

In
A
PT. MATA ANDAU SAWIT KAHURIPAN, beralamat di jalan K.H. Wahid Hasyim
ah

lik
No. 188-190 Jakarta Pusat. Berdasarkan Anggaran Dasar Perseroan

Nomor : 1 tanggal 06 Februari 2003 dibuat dihadapan Notaris AGNES


am

ub
ANGELIKA, SH. dan disahkan oleh Departemen Kehakiman dan Hak

Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor : C-07597.HT.01.01.


ep
k

TH.2003, tanggal 08 April 2003. Kemudian diubah kembali dengan


ah

Akta Nomor : 78 dibuat dihadapan Notaris AGNES ANGELIKA, SH.,


R

si
dan persetujuan Menteri Hukum Dan Hak Asasi Manusia, Nomor :

ne
ng

AHU-54821.AH.01.02 Tahun 2008, tanggal 25 Agustus 2008. Dan

perubahan terakhir dengan Akta Nomor : 41, tanggal 12 Juni 2013.

do
gu

Dalam hal ini diwakili oleh IMAN SOFIAN SURIAWINATA,

Kewarganegaraan Indonesia, beralamat di Jl. K.H. Wahid Hasyim No.


In
A

188-190 Jakarta Pusat, Pekerjaan Direktur Utama PT. MATA ANDAU

SAWIT KAHURIPAN. -----------------------------------------------------------------


ah

lik

Dalam hal ini memberikan kuasa, kepada :--------------------------------------


m

ub

1. DR. Sadino, S.H., M.H.;----------------------------------------------------------

2. Manggara T. Hutagalung. S.H.;


ka

ep

3. Iwan Budisantoso, S.H.;


ah

4. Muhamad Zainal Arifin, S.H.


R

Ke-empatnya berkewarganegaraan Indonesia, beralamat Kantor


es
M

Advokad Dr. SADINO & PARTNERS, di Gedung Manggala Wanabakti


ng

on
gu

Hal. 1 dari 69 hal. Put. Pkr. 05/G/2015/ PTUN.PLK


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 1
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Blok IV Ruang 910 B Jalan Gatot Subroto, Jakarta Pusat 10270,

a
Pekerjaan Advokat. Berdasarkan Surat Kuasa Khusus Nomor: 003/SK-

si
LTG/MASK/III/2015, tertanggal 16 Maret 2015;

ne
ng
Selanjutnya disebut sebagai Pihak Penggugat;

Lawan :

do
gu
BUPATI BARITO SELATAN

Berkedudukan : Buntok, Kabupaten Barito Selatan, jalan Pelita Raya No. 305 F.

In
A
Propinsi Kalimantan Tengah.
ah

lik
Dalam hal ini memberikan kuasa, kepada :

I. 1. N a m a : ISRA BUDI, SH.


am

ub
Kewarganegaraan : Indonesia

Alamat Kantor : Jalan Pelita Raya Nomor 305 F Buntok,


ep
k

KabupatenBarito Selatan,
ah

Propinsi Kalimantan Tengah


R

si
Pekerjaan : Kepala Bagian Hukum Sekretariat Daerah

ne
ng

Kabupaten Barito Selatan

2. N a m a : PRIANTO, S.sos.

do
gu

Kewarganegaraan : Indonesia

Alamat Kantor : Jalan Pelita Raya Nomor 288 Buntok,


In
A

Kabupaten Barito Selatan,

Propinsi Kalimantan Tengah


ah

lik

Pekerjaan : Kepala Bidang Penelitian Dan Perhitungan


m

ub

Pada BP2TPM Kabupaten Barito Selatan

3. N a m a : TOSELONIKA, SE., M.Si.


ka

ep

Kewarganegaraan : Indonesia
ah

Alamat Kantor : Jalan Pelita Raya Nomor 305 F Buntok,


R

Kabupaten Barito Selatan,


es
M

Propinsi Kalimantan Tengah


ng

on
gu

Hal. 2 dari 69 hal. Put. Pkr. 05/G/2015/ PTUN.PLK


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 2
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Pekerjaan : Kepala Bagian Administrasi Perekonomian Dan

a
Sumber Daya Alam Sekretariat Daerah

si
Kabupaten Barito Selatan

ne
ng
4. N a m a : ALIP SURAYA, SP., MM.

Kewarganegaraan : Indonesia

do
gu Alamat Kantor : Jalan Panglima Batur Nomor 42 Buntok,

Kabupaten Barito Selatan,

In
A
Propinsi Kalimantan Tengah
ah

lik
Pekerjaan : Kepala Bidang Perkebunan Pada Dinas

Kehutanandan Perkebunan
am

ub
Kabupaten Barito Selatan

5. N a m a : PATRIS, SP.
ep
k

Kewarganegaraan : Indonesia
ah

Alamat Kantor : Jalan Panglima Batur Nomor 42 Buntok,


R

si
Kabupaten Barito Selatan,

ne
ng

Propinsi Kalimantan Tengah

Pekerjaan : Kepala Seksi Panen dan Pasca Panen Pada

do
gu

Dinas Perkebunan dan Kehutanan

Kabupaten Barito Selatan


In
A

6. N a m a : GEDMIE, SH.

Kewarganegaraan : Indonesia
ah

lik

Alamat Kantor : Jalan Pelita Raya Nomor 305 F Buntok,


m

ub

Kabupaten Barito Selatan,

Propinsi Kalimantan Tengah


ka

ep

Pekerjaan : Kepala Sub Bagian Advokasi Hukum dan HAM


ah

Sekretariat Daerah Kabupaten Barito Selatan


R

7. N a m a : RAHMAT NURYADIN, SH., MH.


es
M

Kewarganegaraan : Indonesia
ng

on
gu

Hal. 3 dari 69 hal. Put. Pkr. 05/G/2015/ PTUN.PLK


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 3
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Alamat Kantor : Jalan Pelita Raya Nomor 305 F Buntok,

a
Kabupaten Barito Selatan,

si
Propinsi Kalimantan Tengah

ne
ng
Pekerjaan : Kepala Sub Bagian Produk Hukum Daerah

Sekretariat Daerah, Kabupaten Barito Selatan

do
gu 8. N a m a : MAKHFUDIN, SP.

Kewarganegaraan : Indonesia

In
A
Alamat Kantor : Jalan Pelita Raya Nomor 305 F Buntok,
ah

lik
Kabupaten Barito Selatan,

Propinsi Kalimantan Tengah


am

ub
Pekerjaan : Kepala Sub Bagian Sumber Daya Alam Dan

Lingkungan Pada Bagian Administrasi


ep
k

Perekonomian Dan Sumber Daya Alam


ah

Sekretariat Daerah Kabupaten Barito Selatan


R

si
9. N a m a : UHING YUSIANTHO, S.KOM.

ne
ng

Kewarganegaraan : Indonesia

Alamat Kantor : Jalan Pelita Raya Nomor 288 Buntok,

do
gu

Kabupaten Barito Selatan,

Propinsi Kalimantan Tengah


In
A

Pekerjaan : Pelaksana Pada Bidang Penelitian Dan

Perhitungan Pada BP2TPM


ah

lik

Kabupaten Barito Selatan


m

ub

Berdasarkan Surat Kuasa Khusus Nomor : B-85/SETDA/AS.I-

HUK/181/04/2015, tertanggal 16 April 2015;


ka

ep

II. N a m a : S U A I, S.H.
ah

Kewarganegaraan : Indonesia
R

Alamat Kantor : Jalan Panglima Batur No.9, Buntok


es
M

Pekerjaan : Kepala Kejaksaan Negeri Buntok


ng

on
gu

Hal. 4 dari 69 hal. Put. Pkr. 05/G/2015/ PTUN.PLK


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 4
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Berdasarkan Surat Kuasa Khusus dengan Hak Substitusi Nomor :

a
B-82/SETDA/AS.I-HUK/181/04/2015, tertanggal 16 April 2015.

si
Dalam hal ini memberikan kuasa subtitusi, kepada :

ne
ng
1. ARY HANDOKO, S.H.;

2. AGUNG CAP PRAWARMIANTO, S.H.

do
gu Keduanya berkewarganegaraan Indonesia, Beralamat Kantor Jalan

Panglima Batur No.9 Buntok, Pekerjaan Jaksa Pengacara Negara;

In
A
Berdasarkan Surat Kuasa Subtitusi Nomor : 252/Q.2.15/Gtn.1/04/2015,
ah

lik
tertanggal 23 April 2015;

Selanjutnya disebut sebagai Pihak TERGUGAT;


am

ub
Pengadilan Tata Usaha Negara tersebut: ---------------------------------------------------------

1. Telah membaca Surat Gugatan Penggugat tertanggal 2 April 2015 yang


ep
k

didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Tata Usaha Negara Palangka Raya


ah

tanggal 2 April 2015 dengan Register Nomor : 05/G/2015/PTUN.PLK


R

si
sebagaimana telah diperbaiki pada tanggal 21 April 2015; -----------------------------

ne
ng

2. Telah membaca Penetapan Ketua Pengadilan Tata Usaha Negara Palangka

Raya Nomor : 05/PEN-DIS/2015/PTUN.PLK tentang Penetapan Lolos

do
gu

Dismissal tertanggal 07 April 2015; ----------------------------------------------------------

3. Telah membaca Penetapan Ketua Pengadilan Tata Usaha Negara Palangka


In
A

Raya Nomor : 05/PEN-MH/2015/PTUN.PLK tentang Penunjukan Majelis

Hakim tertanggal 07 April 2015 dan Surat Penunjukan Panitera Pengganti


ah

lik

Nomor : 05/G/2015/PTUN.PLK, tertanggal 07 April 2015; ------------------------------


m

ub

4. Telah membaca Penetapan Ketua Majelis Hakim Nomor : 05/PEN-

PP/2015/PTUN.PLK tentang Pemeriksaan Persiapan tertanggal 07 April


ka

ep

2015;-------------------------------------------------------------------------------------------------------
ah

5. Telah membaca Penetapan Ketua Majelis Hakim Nomor : 05/PEN-


R

HS/2015/PTUN.PLK tentang Penentuan Hari Sidang tertanggal


es
M

21 April 2015; ----------------------------------------------------------------------------------------


ng

on
gu

Hal. 5 dari 69 hal. Put. Pkr. 05/G/2015/ PTUN.PLK


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 5
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
6. Telah melaksanakan Pemeriksaan Setempat di Buntok, Kabupaten Barito

a
Selatan tangal 12 Mei 2015; -----------------------------------------------------------------------

si
7. Telah membaca dan memperhatikan surat-surat bukti yang diajukan oleh

ne
ng
Penggugat dan Tergugat; -------------------------------------------------------------------------

8. Telah mendengar keterangan Para Pihak yang berperkara dan keterangan

do
gu
Saksi Ahli; ------------------------------------------------------------------------------------------------

9. Telah membaca berkas perkara Nomor : 05/G/2015/PTUN.PLK beserta

In
A
seluruh lampiran yang terdapat di dalamnya; ------------------------------------------------
ah

lik
TENTANG DUDUKNYA PERKARA:

Menimbang, bahwa Penggugat dalam Surat Gugatannya tertanggal


am

ub
2 April 2015 yang terdaftar di Kepaniteraan Pengadilan Tata Usaha Negara

Palangka Raya pada tanggal 2 April 2015 dengan Register Perkara Nomor :
ep
k

05/G/2015/PTUN.PLK, dan telah diperbaiki terakhir pada tanggal 21 April 2015


ah

R
dengan mengemukakan dalil-dalil sebagai berikut: ----------------------------------------------

si
I. OBYEK SENGKETA ---------------------------------------------------------------------------

ne
ng

1. Bahwa adapun yang menjadi obyek sengketa Tata Usaha Negara dalam

do
perkara ini adalah Surat Keputusan Bupati Barito Selatan Nomor 4
gu

TAHUN 2015 Tentang Pencabutan Atas Izin Usaha Perkebunan


In
A

PT. MATA ANDAU SAWIT KAHURIPAN tanggal 9 Januari 2015. ------------

2. Bahwa adapun isi Surat Keputusan tersebut adalah sebagai berikut : -------------
ah

lik

MEMUTUSKAN

Menetapkan: ------------------------------------------------------------------------------------
m

ub

KESATU : Mencabut Izin Usaha Perkebunan (IUP) PT. Mata Andau Sawit
ka

Kahuripan----------------------------------------------------------------------
ep

KEDUA: Dengan dicabutnya Izin Usaha Perkebunan, maka perusahaan


ah

agar menyelesaikan hak dan kewajibannya dengan penuh


es

tanggungjawab serta menyerahkan segala fasilitas milik


M

ng

Pemerintah kepada Pemerintah Kabupaten Barito Selatan -----


on
gu

Hal. 6 dari 69 hal. Put. Pkr. 05/G/2015/ PTUN.PLK


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 6
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
KETIGA : Dengan berlakunya Keputusan ini, maka Izin Usaha

si
Perkebunan Nomor.500/366/EKBANG, dinyatakan dicabut dan

ne
ng
tidak berlaku ------------------------------------------------------------------

KEEMPAT: Keputusan ini berlaku pada tanggal ditetapkan dan apabila

do
gu dikemudian hari terdapat kekeliruan akan diperbaiki

sebagaimana mestinya ----------------------------------------------------

In
A
3. Bahwa Surat Keputusan tersebut, secara hukum telah memenuhi syarat
ah

“Konkrit, Individual dan Final” serta telah menimbulkan akibat hukum bagi

lik
kepentingan hukum PENGGUGAT, sehingga Surat Keputusan tersebut
am

ub
memenuhi syarat sebagai Obyek Sengketa Tata Usaha Negara (vide Pasal 1

angka 9 Undang-Undang No. 51 Tahun 2009 tentang Perubahan Kedua atas


ep
k

Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha


ah

Negara Jo Pasal 87 UU No.30 Tahun 2014 tentang Administrasi


R

si
Pemerintahan). ---------------------------------------------------------------------------------

ne
ng

II. TENGGANG WAKTU MENGAJUKAN GUGATAN -------------------------------------------

1. Bahwa Surat Keputusan tersebut secara hukum baru disampaikan atau

do
gu

diberitahukan kepada PENGGUGAT, pada tanggal 25 Januari 2015 melalui

Kantor POS Indonesia; -----------------------------------------------------------------------


In
A

2. Bahwa mengingat PENGGUGAT baru mengetahui surat keputusan

TERGUGAT pada tanggal 25 Januari 2015, maka gugatan ini diajukan


ah

lik

PENGGUGAT masih dalam tenggang waktu yang ditentukan dalam


m

ub

peraturan perundang-undangan yang berlaku (vide Pasal 55 UU Nomor. 5

Tahun 1986 yang telah diubah dengan UU No. 9 Tahun 2004 tentang
ka

ep

Peradilan Tata Usaha Negara) yang berbunyi sebagai berikut: ------------------


ah

Gugatan dapat diajukan hanya dalam tenggang waktu 90 (sembilan


R

puluh) hari terhitung sejak saat diterimanya atau diumumkannya


es
M

Keputusan Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara. -----------------------------


ng

on
gu

Hal. 7 dari 69 hal. Put. Pkr. 05/G/2015/ PTUN.PLK


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 7
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
III. ALASAN MENGAJUKAN GUGATAN ----------------------------------------------------------

si
1. Bahwa guna memenuhi ketentuan Pasal 53 ayat (2) UU No. 5 tahun 1986

ne
ng
sebagaimana yang telah diubah dengan UU No. 9 tahun 2004 tentang

Peradilan Tata Usaha Negara, berikut ini PENGGUGAT menyampaikan

do
gu alasan-alasan untuk mengajukan gugatan atas Sengketa Tata Usaha Negara

aquo sebagai berikut: ------------------------------------------------------------------------

In
A
2. Bahwa, PENGGUGAT telah memperoleh Izin Lokasi dari Bupati Barito
ah

lik
Selatan untuk keperluan perkebunan kelapa sawit seluas + 20.000 (dua

puluh ribu) hektar yang terletak di Kecamatan Dusun Utara, Kecamatan


am

ub
Dusun Selatan dan Kecamatan Gunung Bintang Awai, Kabupaten Barito

Selatan sesuai dengan Surat Keputusan Bupati Barito Selatan No. 115
ep
k

Tahun 2004 tanggal 29 Maret 2004 tentang Pemberian Izin Lokasi Usaha
ah

Perkebunan Kelapa Sawit kepada PT. Mata Andau Sawit Kahuripan di


R

si
Wilayah Kabupaten Barito Selatan dan telah diperpanjang sesuai dengan

ne
ng

Surat Keputusan Bupati Barito Selatan No. 519 TAHUN 2008 tanggal 27

September 2008 tentang Perpanjangan Ijin Lokasi Perkebunan Kelapa Sawit

do
gu

PT. Mata Andau Sawit Kahuripan (MASK) seluas ± 20.000 ha Terletak di

Kecamatan Dusun Utara dan Kecamatan Gunung Bintang Awai Kabupaten


In
A

Barito Selatan; ----------------------------------------------------------------------------------

3. Bahwa, selain PENGGUGAT telah memperoleh Izin Lokasi untuk usaha


ah

lik

perkebunan, PENGGUGAT juga telah memiliki izin lainnya seperti: -------------


m

ub

a. Izin Usaha Perkebunan (IUP) dari Bupati Barito Selatan dengan Surat

No. 500/366/ Ekbang, tanggal 19 Maret 2004 Tentang Izin Usaha


ka

ep

Perkebunan Kelapa Sawit kepada PT. Mata Andau Sawit Kahuripan; ----
ah

b. Surat Keputusan Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Hidup


R

Daerah Kabupaten Barito Selatan No. 173 TAHUN 2005 tanggal 19 Mei
es
M

2005 tentang Persetujuan Dokumen ANDAL - RKL - RPL Pembangunan


ng

on
gu

Hal. 8 dari 69 hal. Put. Pkr. 05/G/2015/ PTUN.PLK


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 8
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Perkebunan Dan Pabrik Pengolahan Kelapa Sawit PT. Mata Andau

a
Sawit Kahuripan Di Kecamatan Dusun Selatan, Dusun Utara dan

si
Gunung Bintang Awai Kabupaten Barito Selatan;--------------------------------

ne
ng
c. Surat Bupati Barito Selatan No.500/165/Ekbang tanggal 25 Januari 2008

tentang Rekomendasi Pelepasan/Penetapan Kawasan HPH PT. Sindo

do
gu Lumber kepada PT. Mata Andau Sawit Kahuripan;------------------------------

d. Surat Bupati Barito Selatan Nomor: 55/BUN/I/2009 Perihal Rekomendasi

In
A
Izin Pembukaan Lahan PT. Mata Andau Sawit Kahuripan tanggal 29
ah

lik
Januari 2009.-------------------------------------------------------------------------------

e. Surat Bupati Barito Selatan Nomor : 522/3.85/216.1/4.03/IV/2011 Perihal


am

ub
Rekomendasi Pelepasan Kawasan Hutan untuk Budidaya Perkebunan

Kelapa Sawit A.n. PT. Mata Andau Sawit Kahuripan tanggal 29 April
ep
k

2011;-----------------------------------------------------------------------------------------
ah

f. Surat Menteri Kehutanan No. S.330/Menhut-VII/KUH/2013 tanggal 20


R

si
Maret 2013 Perihal Tanggapan atas Permohonan Penyelesaian

ne
ng

Pelepasan Kawasan Hutan/ Tukar Menukar Kawasan Hutan sesuai

dengan Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2012;-------------------------

do
gu

4. Bahwa selama ini PENGGUGAT telah melaksanakan kegiatan usaha di

bidang perkebunan dengan mengurus segala perizinan yang diperlukan yang


In
A

disyaratkan oleh peraturan perundang-undangan serta telah melakukan

kegiatan dan pembebasan lahan di lokasi izin seluas kurang lebih 700 Ha,
ah

lik

yang didasarkan atas rekomendasi dari Surat Bupati Barito Selatan No.
m

ub

55/BUN/I/2009;-----------------------------------------------------------------------------------

5. Bahwa disamping itu, PENGGUGAT telah secara nyata mengeluarkan biaya


ka

ep

yang disyaratkan dan/atau ditentukan berdasarkan ketentuan peraturan


ah

perundang-undangan yang berlaku untuk mendapatkan segala perizinan


R

tersebut seperti : ---------------------------------------------------------------------------------


es
M

ng

on
gu

Hal. 9 dari 69 hal. Put. Pkr. 05/G/2015/ PTUN.PLK


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 9
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
- biaya penguasaan tanah yang berkaitan secara langsung dengan biaya-

a
biaya proses pelepasan hak-hak masyarakat dan/atau pihak lain; ----------

si
- biaya proses pelepasan kawasan hutan; -------------------------------------------

ne
ng
- biaya operasional yang sangat besar untuk mempersiapkan usaha

perkebunan kelapa sawit di Kabupaten Barito Selatan tersebut; serta -----

do
gu- biaya untuk merekrut tenaga kerja untuk menjadi pegawai pada

perkebunan kelapa sawit PENGGUGAT tersebut. ------------------------------

In
A
6. Bahwa, terhadap Izin Usaha Perkebunan yang dimiliki PENGGUGAT tersebut
ah

lik
kemudian telah DICABUT oleh TERGUGAT pada tanggal 9 Januari 2015,

berdasarkan Surat Keputusan Bupati Barito Selatan Nomor 4 TAHUN 2015


am

ub
Tentang Pencabutan Atas Izin Usaha Perkebunan PT. MATA ANDAU SAWIT

KAHURIPAN tanggal 9 Januari 2015; -----------------------------------------------------


ep
k

7. Bahwa, pencabutan Izin Usaha Perkebunan (IUP) tersebut dilakukan


ah

TERGUGAT secara sewenang-wenang dan tanpa prosedur hukum yang


R

si
berlaku, karena sebelum melakukan pencabutan atas obyek gugatan tersebut,

ne
ng

TERGUGAT tidak pernah melakukan pembinaan dan/atau

peringatan/peneguran kepada PENGGUGAT sebelum melakukan pencabutan

do
gu

atas perizinan yang dimiliki PENGGUGAT; ----------------------------------------------

8. Bahwa dengan demikian tindakan TERGUGAT nyata tidak melaksanakan


In
A

asas-asas penyelenggaraan pemerintahan yang baik dan dapat dikategorikan

sebagai tindakan Abuse of Power (penyalahgunaan kekuasaan) dan


ah

lik

melanggar asas-asas pemerintahan yang baik sebagaimana yang ditentukan


m

ub

dalam Pasal 53 UU No. 5 tahun 1986 yang kemudian telah diubah dengan UU

No. 9 tahun 2004 tentang Peradilan Tata Usaha Negara Jo Pasal 87 UU


ka

ep

No.30 Tahun 2014 tentang Administrasi Pemerintahan; ------------------------------


ah

9. Bahwa tindakan TERGUGAT yang melakukan pencabutan Izin Usaha


R

Perkebunan dari PENGGUGAT tersebut, secara hukum harus disebut sebagai


es
M

tindakan Melawan Hukum dan oleh karenanya sangatlah tepat dan beralasan
ng

on
gu

Hal. 10 dari 69 hal. Put. Pkr. 05/G/2015/PTUN.PLK


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 10
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
hukum apabila Surat Keputusan TERGUGAT yang menjadi obyek sengketa

a
perkara aquo dinyatakan BATAL atau TIDAK SAH, karena tidak didasarkan

si
atas prosedur hukum yang benar. ----------------------------------------------------------

ne
ng
IV. SURAT KEPUTUSAN TERGUGAT BERTENTANGAN PERATURAN

PERUNDANG-UNDANGAN YANG BERLAKU DAN ASAS-ASAS UMUM

do
gu
PEMERINTAHAN YANG BAIK ---------------------------------------------------------------

Bahwa berdasarkan alasan-alasan dan fakta-fakta hukum tersebut di atas,

In
A
maka sangatlah jelas dan terang bahwa penerbitan Surat Keputusan
ah

lik
TERGUGAT yang menjadi obyek perkara aquo bertentangan dengan peraturan

perundang undangan yang berlaku (vide Pasal 53 ayat (2) huruf a UU No. 5
am

ub
tahun 1986 sebagaimana telah diubah dengan UU No.9 tahun 2004 tentang

Peradilan Tata Usaha Negara) selengkapnya sebagai berikut: -----------------------


ep
k

1. Bahwa objek sengketa bertentangan dengan Pasal 3 ayat (1) huruf a,


ah

Pasal 4 ayat (2) huruf b dan Pasal 14 Undang-Undang No. 25 Tahun


R

si
2007 tentang Penanaman Modal, karena tidak memberikan jaminan

ne
ng

kepastian hukum dan kepastian berinvestasi kepada PENGGUGAT,

dengan mencabut Izin Usaha Perkebunan yang telah diterbitkan pada

do
gu

tahun 2004 secara sewenang-wenang. ------------------------------------------------

Pasal 3 ayat (1) huruf a UU No. 25 Tahun 2007 tentang Penanaman


In
A

Modal: ------------------------------------------------------------------------------------------

“Penanaman modal diselenggarakan berdasarkan asas: -------------------------


ah

lik

a. kepastian hukum” -------------------------------------------------------------------------


m

ub

Pasal 4 ayat (2) huruf b UU No. 25 Tahun 2007 tentang Penanaman

Modal: ------------------------------------------------------------------------------------------
ka

ep

“Dalam menetapkan kebijakan dasar sebagaimana dimaksud pada ayat (1),


ah

Pemerintah: -----------------------------------------------------------------------------------
R

b. menjamin kepastian hukum, kepastian berusaha, dan keamanan


es
M

berusaha bagi penanam modal sejak proses pengurusan perizinan


ng

on
gu

Hal. 11 dari 69 hal. Put. Pkr. 05/G/2015/PTUN.PLK


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 11
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
sampai dengan berakhirnya kegiatan penanaman modal sesuai dengan

a
ketentuan peraturan perundang-undangan.” -------------------------------------

si
Pasal 14 UU No. 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal:----------------

ne
ng
“Setiap penanam modal berhak mendapat: -------------------------------------------

a. kepastian hak, hukum, dan perlindungan; -----------------------------------------

do
gu b. informasi yang terbuka mengenai bidang usaha yang dijalankannya;-----

c. hak pelayanan; dan ----------------------------------------------------------------------

In
A
d.berbagai bentuk fasilitas kemudahan sesuai dengan ketentuan peraturan
ah

lik
perundang-undangan.”--------------------------------------------------------------------

2. Bahwa Surat Keputusan TERGUGAT yang menjadi obyek sengketa dalam


am

ub
perkara aquo, nyata dan jelas bertentangan dengan Pasal 63 Peraturan

Menteri Pertanian No.98/Permentan/OT.140/9/2013 tentang Pedoman


ep
k

Perizinan Usaha Perkebunan karena Rujukan dari Surat Keputusan


ah

Tergugat yang menjadi obyek sengketa perkara aquo, nyata tidak


R

si
berdasarkan hukum, karena TERGUGAT menggunakan Peraturan Menteri

ne
ng

Pertanian No.26/Permentan /OT.140/2/2007 tentang Pedoman Perizinan

Usaha Perkebunan, sebagai landasan atau dasar Surat Keputusannya,

do
gu

padahal peraturan tersebut telah dicabut terhitung sejak tanggal 2 Oktober

2013 atau sejak Peraturan Menteri Pertanian Republik Indonesia


In
A

No.98/Permentan/OT.140/9/2013 tentang Pedoman Perizinan Usaha

Perkebunan, diberlakukan (vide ketentuan Pasal 63 Peraturan Menteri


ah

lik

Pertanian Republik Indonesia No. 98/Permentan/OT.140/9/2013 tentang


m

ub

Pedoman Perizinan Usaha Perkebunan), yang pada pokoknya menyatakan:

“Dengan diundangkannya Peraturan ini, Peraturan Menteri Pertanian


ka

ep

No.26/Permentan /OT.140/2/2007 tentang Pedoman Perizinan Usaha

Perkebunan DICABUT dan dinyatakan tidak berlaku”; -----------------------------


ah

es
M

ng

on
gu

Hal. 12 dari 69 hal. Put. Pkr. 05/G/2015/PTUN.PLK


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 12
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
3. Bahwa obyek sengketa bertentangan dengan Pasal 20 ayat (1) Peraturan

a
Menteri Pertanian No.98/Permentan/OT.140/9/2013 tentang Pedoman

si
Perizinan Usaha Perkebunan, karena dengan mengacu pada ketentuan

ne
ng
tersebut, seharusnya Izin Usaha Perkebunan Penggugat masih tetap berlaku

mengingat Penggugat masih melaksanakan kegiatan usaha perkebunan

do
gu
sesuai dengan peraturan perundang-undangan. ----------------------------------------

Pasal 20 ayat (1) Permentan No. 98 Tahun 2013 tentang Pedoman

In
A
Perizinan Usaha Perkebunan: ------------------------------------------------------------
ah

“IUP-B, IUP-P atau IUP berlaku selama perusahaan masih melaksanakan

lik
kegiatan sesuai dengan baku teknis dan peraturan perundang-undangan.”
am

ub
4. Bahwa objek sengketa bertentangan dengan Ketentuan Peralihan Pasal 56

ayat (1) Peraturan Menteri Pertanian No. 98/Permentan/OT.140/9/2013


ep
k

tentang Pedoman Perizinan Usaha Perkebunan yang menyatakan: -----------


ah

“Izin Usaha Perkebunan (IUP), Surat Pendaftaran Usaha Perkebunan


R

si
(SPUP), Izin Tetap Usaha Budidaya Perkebunan (ITUBP), atau Izin Tetap

ne
ng

Usaha Industri Perkebunan (ITUIP), yang diterbitkan sebelum peraturan ini

diundangkan dinyatakan tetap berlaku”;------------------------------------------------

do
gu

5. Bahwa Izin Usaha Perkebunan PENGGUGAT sebagaimana Surat Bupati

Barito Selatan No. 500/366/Ekbang tanggal 19 Maret 2004, diterbitkan dengan


In
A

mengacu pada peraturan perundang-undangan perkebunan yang berlaku

pada waktu itu. Jika mengacu pada Ketentuan Peralihan Pasal 56 ayat (1)
ah

lik

Peraturan Menteri Pertanian No. 98/Permentan/OT.140/9/2013 tentang


m

ub

Pedoman Perizinan Usaha Perkebunan, maka seharusnya Izin Usaha

Perkebunan (IUP) PENGGUGAT yang diterbitkan sebelum 2 Oktober 2013


ka

ep

masih tetap berlaku dan harus mendapatkan perlindungan hukum apabila


ah

terdapat perubahan ketentuan peraturan perundang-undangan karena hukum


R

tidak mengenal Asas berlaku surut; ---------------------------------------------------------


es
M

ng

on
gu

Hal. 13 dari 69 hal. Put. Pkr. 05/G/2015/PTUN.PLK


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 13
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Bahwa esensi dari Ketentuan Peralihan dapat dilihat dalam Lampiran II

a
Undang-Undang No. 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan

si
Perundang-Undangan Butir 127 yang menyatakan:-------------------------------------

ne
ng
“Ketentuan Peralihan memuat penyesuaian pengaturan tindakan

hukum atau hubungan hukum yang sudah ada berdasarkan Peraturan

do
gu Perundang-undangan yang lama terhadap Peraturan Perundang-

undangan yang baru, yang bertujuan untuk: ------------------------------------

In
A
a. menghindari terjadinya kekosongan hukum; ---------------------------------
ah

lik
b. menjamin kepastian hukum; -------------------------------------------------

c. memberikan perlindungan hukum bagi pihak yang terkena


am

ub
dampak perubahan ketentuan Peraturan Perundang-undangan;

dan --------------------------------------------------------------------------------------
ep
k

d. mengatur hal-hal yang bersifat transisional atau bersifat sementara.”


ah

7. Bahwa objek sengketa bertentangan dengan Ketentuan Peralihan Pasal


R

si
114 ayat (2) Undang-Undang No. 39 Tahun 2014 tentang Perkebunan

ne
ng

yang menyatakan “Perusahaan Perkebunan yang telah melakukan Usaha

Perkebunan dan telah memiliki izin Usaha Perkebunan yang tidak sesuai

do
gu

dengan ketentuan Undang-Undang ini diberi waktu paling lama 5 (lima)

tahun untuk melaksanakan penyesuaian sejak Undang-Undang ini


In
A

berlaku.”-----------------------------------------------------------------------------------------

8. Bahwa objek sengketa bertentangan dengan Pasal 70 Undang-Undang


ah

lik

No. 39 Tahun 2014 tentang Perkebunan yang menyatakan:-------------------


m

ub

(1) Setiap Perusahaan Perkebunan yang melanggar ketentuan

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 69 dikenai sanksi administratif.


ka

ep

(2) Sanksi administratif sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berupa: --


ah

a. denda;-------------------------------------------------------------------------------
R

b. pemberhentian sementara dari kegiatan Usaha Perkebunan; dan /


es
M

atau----------------------------------------------------------------------------------
ng

on
gu

Hal. 14 dari 69 hal. Put. Pkr. 05/G/2015/PTUN.PLK


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 14
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
c. pencabutan izin usaha perkebunan.-----------------------------------------

a
(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai jenis, besaran denda, dan tata cara

si
pengenaan sanksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur

ne
ng
dalam Peraturan Pemerintah.----------------------------------------------------

9. Bahwa objek sengketa bertentangan dengan Pasal 44, Pasal 48, Pasal 51

do
gu dan Pasal 53 Peraturan Menteri Pertanian No.

98/Permentan/OT.140/9/2013 tentang Pedoman Perizinan Usaha

In
A
Perkebunan, karena dalam penerbitan objek sengketa tidak melakukan
ah

lik
pembinaan dan peneguran terlebih dahulu, tetapi langsung mencabut Izin

Usaha Perkebunan Penggugat tanpa dilakukan pemberian peringatan.------


am

ub
Pasal 44 Permentan No. 98 Tahun 2013 tentang Pedoman Perizinan

Usaha Perkebunan:------------------------------------------------------------------------
ep
k

(1) Pembinaan dan pengawasan terhadap pelaksanaan perizinan usaha


ah

perkebunan dilakukan oleh Direktur Jenderal, Gubernur dan


R

si
Bupati/Walikota sesuai kewenangan.-------------------------------------------

ne
ng

(2) Pembinaan dan pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

dilakukan Direktur Jenderal paling sedikit 1 (satu) tahun sekali

do
gu

terhadap pemberian izin dan pelaksanaan usaha perkebunan.----------

(3) Pembinaan dan pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)


In
A

dilakukan oleh gubernur atau bupati/walikota dalam bentuk evaluasi

kinerja perusahaan perkebunan dan penilaian usaha perkebunan. ---


ah

lik

(4) Evaluasi kinerja Perusahaan Perkebunan sebagaimana dimaksud


m

ub

pada ayat (3) dilakukan paling kurang 6 (enam) bulan sekali melalui

pemeriksaan lapangan berdasarkan laporan perkembangan usaha


ka

ep

perkebunan.----------------------------------------------------------------------------
ah

(5) Penilaian usaha perkebunan sebagaimana dimaksud pada ayat (3)


R

dilakukan sesuai dengan pedoman penilaian usaha perkebunan.-----


es
M

ng

on
gu

Hal. 15 dari 69 hal. Put. Pkr. 05/G/2015/PTUN.PLK


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 15
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Pasal 48 Permentan No. 98 Tahun 2013 tentang Pedoman Perizinan

a
Usaha Perkebunan: ------------------------------------------------------------------------

si
(1) Dalam hal Perusahaan Perkebunan yang memiliki IUP-P atau IUP

ne
ng
melakukan kemitraan dalam pemenuhan bahan baku yang

mengakibatkan terganggunya kemitraan yang telah ada sebagimana

do
gu dimaksud dalam Pasal 11 ayat (1) dikenai sanksi peringatan tertulis

3 (tiga) kali dalam tenggang waktu 4 (empat) bulan untuk

In
A
melakukan perbaikan. ------------------------------------------------------------
ah

lik
(2) Apabila Peringatan ke-3 sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak

dipenuhi, IUP-P atau IUP dicabut dan hak atas tanah diusulkan
am

ub
kepada instansi yang berwenang untuk dibatalkan--------------------------

Pasal 51 Permentan No. 98 Tahun 2013 tentang Pedoman Perizinan


ep
k

Usaha Perkebunan:------------------------------------------------------------------------
ah

(1) Perusahaan Perkebunan yang telah memperoleh IUP-B, IUP-P, IUP,


R

si
persetujuan perubahan luas lahan, persetujuan perubahan jenis

ne
ng

tanaman, persetujuan penambahan kapasitas industri pengolahan

hasil perkebunan, atau persetujuan diversifikasi usaha yang tidak

do
gu

melaksanakan kewajiban sebagaimana dimaksud dalam Pasal 40

huruf a, c, e, f, g dan/atau h dikenai sanksi peringatan tertulis 3


In
A

(tiga) kali masing-masing dalam tenggang waktu 4 (empat)

bulan;------------------------------------------------------------------------------------
ah

lik

(2) Perusahaan perkebunan yang telah memperoleh IUP-B, IUP-P, IUP


m

ub

yang mengalihkan kepemilikan perusahaan, tidak melaporkan

perubahan kepemilikan dan kepengurusan perusahaan perkebunan


ka

ep

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 41 dikenakan sanksi


ah

peringatan tertulis 3 (tiga) kali masing-masing dalam tenggang


R

waktu 2 (dua) bulan.----------------------------------------------------------------


es
M

ng

on
gu

Hal. 16 dari 69 hal. Put. Pkr. 05/G/2015/PTUN.PLK


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 16
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
(3) Apabila peringatan ke-3 sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

a
dan/atau ayat (2) tidak dipenuhi,IUP-B, IUP-P atau IUP dicabut hak

si
atas tanah diusulkan kepada instansi yang berwenang untuk

ne
ng
dibatalkan.------------------------------------------------------------------------------

Pasal 53 Permentan No. 98 Tahun 2013 tentang Pedoman Perizinan

do
gu Usaha Perkebunan:------------------------------------------------------------------------

(1) Perusahaan Perkebunan yang telah mendapat persetujuan

In
A
diversifikasi usaha sebagaimana dimaksud dalam Pasal 35 tidak
ah

lik
menjamin kelangsungan usaha pokok, menjaga kelestarian

lingkungan dan keragaman sumber daya genetik serta mencegah


am

ub
berjangkitnya organisme pengganggu tanaman (OPT) sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 42 dikenai sanksi peringatan tertulis 3


ep
k

(tiga) kali dalam tenggang waktu 4 (empat) bulan untuk


ah

melakukan perbaikan. -----------------------------------------------------------


R

si
(2) Dalam hal peringatan ke-3 sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

ne
ng

tidak dipenuhi, IUP-B atau IUP dicabut dan hak atas tanah diusulkan

kepada instansi yang berwenang untuk dibatalkan. -----------------------

do
gu

10. Bahwa Peraturan Menteri Pertanian sebelumnya yaitu Peraturan Menteri

Pertanian No.26/Permentan/OT.140/2/ 2007 tentang Pedoman Perizinan


In
A

Usaha Perkebunan, juga mengatur hal yang sama bahwa pencabutan

dapat dilakukan setelah diberikan peringatan sebanyak 3 (tiga) kali,


ah

lik

masing-masing dalam tenggang waktu 4 (empat) bulan. -------------------------


m

ub

Pasal 38 Permentan No. 26 Tahun 2007 tentang Pedoman Perizinan

Usaha Perkebunan: ------------------------------------------------------------------------


ka

ep

(1) Perusahaan perkebunan yang telah memperoleh IUP, IUP-B, atau IUP-
ah

P sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13, dan mendapat persetujuan


R

penambahan luas lahan, perubahan jenis tanaman, penambahan


es
M

kapasitas pengolahan, atau diversifikasi usaha sebagaimana dimaksud


ng

on
gu

Hal. 17 dari 69 hal. Put. Pkr. 05/G/2015/PTUN.PLK


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 17
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
dalam Pasal 30 yang tidak melaksanakan kewajiban sebagaimana

a
dimaksud dalam Pasal 34 huruf , b, c, e, f, g dan/atau h diberikan

si
peringatan paling banyak 3 (tiga) kali masing-masing dalam tenggang

ne
ng
waktu 4 (empat) bulan. ---------------------------------------------------------------

(2) Apabila dalam 3 (tiga) kali peringatan sebagaimana dimaksud pada

do
gu ayat (1) tidak di indahkan, maka IUP, IUP-B atau IUP-P perusahaan

bersangkutan dicabut dan diusulkan kepada instansi yang berwenang

In
A
untuk mencabut Hak Guna Usaha-nya.------------------------------------------
ah

lik
Pasal 40 Permentan No. 26 Tahun 2007 tentang Pedoman Perizinan

Usaha Perkebunan: ------------------------------------------------------------------------


am

ub
(1) Perusahaan perkebunan memperoleh IUP, IUP-B, atau IUP-P

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13, dan mendapat persetujuan


ep
k

diversifikasi usaha sebagaimana dimaksud dalam Pasal 30 tidak


ah

menjamin kelangsungan usaha pokok, menjaga kelestarian


R

si
lingkungan, plasma nutfah, dan mencegah berjangkitnya organisme

ne
ng

pengganggu tumbuhan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 35

diberikan peringatan paling banyak 3 (tiga) kali masing-masing dalam

do
gu

tenggang waktu 4 (empat) bulan. -------------------------------------------------

(2) Apabila dalam 3 (tiga) kali peringatan sebagaimana dimaksud pada


In
A

ayat (1) tidak di indahkan, maka IUP, IUP-B atau IUP-P perusahaan

bersangkutan dicabut dan diusulkan kepada instansi yang berwenang


ah

lik

untuk mencabut Hak Guna Usaha-nya. -----------------------------------------


m

ub

11. Bahwa dalam Pasal 38 dan Pasal 70 ayat (1), (2), (3) dan (4) Peraturan

Daerah Provinsi Kalimantan Tengah No. 5 Tahun 2011 tentang


ka

ep

Pengelolaan Usaha Perkebunan Berkelanjutan, juga mengatur bahwa


ah

sebelum dilakukan pencabutan harus dilakukan pembinaan dan peneguran


R

terlebih dahulu: -------------------------------------------------------------------------------


es
M

ng

on
gu

Hal. 18 dari 69 hal. Put. Pkr. 05/G/2015/PTUN.PLK


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 18
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Pasal 38 Perda Provinsi Kalimantan Tengah No. 5 Tahun 2011: -----------

a
“Pemerintah Provinsi menetapkan kebijakan perizinan pengelolaan usaha

si
perkebunan sebagai instrumen pembinaan, pengawasan dan pengendalian

ne
ng
guna optimalisasi pengelolaan usaha perkebunan.”---------------------------------

Pasal 70 Perda Provinsi Kalimantan Tengah No. 5 Tahun 2011: ------------

do
gu (1) Gubernur atau bupati/walikota menerapkan sanksi administratif kepada

pelaku usaha perkebunan jika dalam pengawasan ditemukan

In
A
pelanggaran terhadap izin-izin usaha perkebunan. --------------------------
ah

lik
(2) Sanksi Administratif terdiri atas: ---------------------------------------------------

a. teguran tertulis; --------------------------------------------------------------------


am

ub
b. pencabutan izin usaha perkebunan; dan -----------------------------------

c. pencabutan Hak Guna Usaha. ------------------------------------------------


ep
k

(3) Pelaku usaha yang tidak mentaati ketentuan sebagaimana pasal 18


ah

ayat (3), dan ayat (4) akan dikenakan sanksi administratif berupa
R

si
teguran tertulis sebanyak 3 (tiga) kali masing-masing dalam tenggang

ne
ng

waktu 4 bulan. --------------------------------------------------------------------------

(4) Pelaku usaha yang tidak mentaati sebagaimana dimaksud pada ayat

do
gu

(3), maka dilakukan pencabutan izin usaha perkebunan (IUP,IUP-B

atau IUP-P), dan selanjutnya perusahaan bersangkutan diusulkan


In
A

kepada instansi yang berwenang untuk dicabut Hak Guna Usaha

(HGU). ------------------------------------------------------------------------------------
ah

lik

12. Bahwa jika merujuk dan mengacu kepada Pasal 44, Pasal 48, Pasal 51
m

ub

dan Pasal 53 Peraturan Menteri Pertanian No. 98/Permentan/OT.140/

9/2013 tentang Pedoman Perizinan Usaha Perkebunan maupun Pasal


ka

ep

38 dan Pasal 70 Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Tengah


ah

tentang Pengelolaan Usaha Perkebunan Berkelanjutan, maka


R

sangatlah jelas bahwa TERGUGAT sebelum menerbitkan Surat Keputusan


es
M

yang menjadi obyek dalam perkara aquo, haruslah terlebih dahulu


ng

on
gu

Hal. 19 dari 69 hal. Put. Pkr. 05/G/2015/PTUN.PLK


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 19
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
melakukan pembinaan dan peneguran kepada PENGGUGAT jika ada

a
pelanggaran yang dilakukan PENGGUGAT terhadap persyaratan perizinan

si
yang telah ditetapkan oleh PENGGUGAT; --------------------------------------------

ne
ng
13. Bahwa sudah menjadi fakta hukum yang tidak terbantahkan bahwa

TERGUGAT dalam menerbitkan Surat Keputusan yang menjadi obyek

do
gu sengketa dalam perkara aquo, tidak pernah melakukan peneguran dan /

atau peringatan kepada PENGGUGAT terkait dengan perizinan yang

In
A
dimiliki PENGGUGAT, akan tetapi Surat Keputusan yang menjadi obyek
ah

lik
perkara aquo diterbitkan TERGUGAT tanpa melalui prosedur yang

diharuskan dalam peraturan perundang-undangan tersebut di atas; ----------


am

ub
14. Bahwa jika mengacu pada ketentuan-ketentuan di atas, dan dikaitkan

dengan prosedur penerbitan Surat Keputusan TERGUGAT yang menjadi


ep
k

obyek perkara aquo, maka sangatlah tepat dan beralasan hukum, apabila
ah

surat keputusan TERGUGAT tersebut dinyatakan sebagai surat keputusan


R

si
yang melanggar dan bertentangan dengan peraturan perundang-undangan

ne
ng

sebagaimana yang diatur dalam : -------------------------------------------------------

- Pasal 3 ayat (1) huruf a, Pasal 4 ayat (2) huruf b dan Pasal 14

do
gu

Undang-Undang No. 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal; ---

- Pasal 70 dan Pasal 114 ayat (2) UU No. 39 Tahun 2014 tentang
In
A

Perkebunan; -------------------------------------------------------------------------

- Pasal 20, Pasal 44, Pasal 48, Pasal 51, Pasal 53 dan Pasal 56
ah

lik

Peraturan Menteri Pertanian No.98/ Permentan/OT.140/9/2013,


m

ub

tentang Pedoman Perizinan Usaha Perkebunan; --------------------------

- Pasal 38 dan Pasal 70 Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan


ka

ep

Tengah No.5 Tahun 2011 Pengelolaan Usaha Perkebunan


ah

Berkelanjutan. -----------------------------------------------------------------------
R

es
M

ng

on
gu

Hal. 20 dari 69 hal. Put. Pkr. 05/G/2015/PTUN.PLK


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 20
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
15. Bahwa adapun Asas-Asas yang dilanggar TERGUGAT dalam menerbitkan

a
surat keputusan yang menjadi obyek perkara aquo adalah sebagai berikut:

si
a. Asas Kepastian Hukum (rechts zekerheids): --------------------------------

ne
ng
Bahwa TERGUGAT dalam menerbitkan Surat Keputusan aquo tidak

melihat dan tidak mengacu pada ketentuan hukum dan peraturan

do
gu perundang-undangan yang berlaku khususnya ketentuan : -----------------

- Pasal 44, Pasal 48, Pasal 51 dan Pasal 53 Peraturan Menteri

In
A
Pertanian No.98/ Permentan/OT.140/9/2013, tentang Pedoman
ah

lik
Perizinan Usaha Perkebunan; ---------------------------------------------------

- Pasal 38 dan Pasal 70 Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan


am

ub
Tengah No.5 Tahun 2011. -------------------------------------------------------

Yang pada pokoknya menyebutkan bahwa TERGUGAT sebelum


ep
k

menerbitkan Surat Keputusan yang menjadi obyek perkara aquo, harus


ah

terlebih dahulu melakukan pembinaan dan peneguran atau peringatan


R

si
tertulis kepada PENGGUGAT sebelum menerbitkan atau mengeluarkan

ne
ng

surat keputusan tersebut. ------------------------------------------------------------

Bahwa di samping itu, penerbitan objek sengketa mengabaikan

do
gu

kepastian hukum dan kepastian berusaha sebagaimana diatur dalam

Pasal 3 ayat (1) huruf a, Pasal 4 ayat (2) huruf b dan Pasal 14 Undang-
In
A

Undang No. 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal, Pasal 114 ayat

(2) Undang-Undang No. 39 Tahun 2014 tentang Perkebunan maupun


ah

lik

Pasal 20 ayat (1) dan Pasal 56 Peraturan Menteri Pertanian No.98/


m

ub

Permentan/OT.140/9/2013 tentang Pedoman Perizinan Usaha

Perkebunan yang mengatur bahwa Izin Usaha Perkebunan (IUP) masih


ka

ep

tetap berlaku dan harus mendapatkan perlindungan hukum apabila


ah

terdapat perubahan peraturan perundang-undangan. ------------------------


R

es
M

ng

on
gu

Hal. 21 dari 69 hal. Put. Pkr. 05/G/2015/PTUN.PLK


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 21
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
b. Asas Keterbukaan (Fair Play)------------------------------------------------------

a
Bahwa TERGUGAT dalam menerbitkan Surat Keputusan aquo tidak

si
pernah melakukan pembinaan dan peneguran kepada PENGGUGAT

ne
ng
sehingga PENGGUGAT tidak mendapatkan pembinaan secara terbuka

dari TERGUGAT terkait dengan perizinan yang dimiliki PENGGUGAT;

do
gu c. Asas Tertib Penyelenggaran Negara.-------------------------------------------

Bahwa TERGUGAT dalam menerbitkan Surat Keputusan aquo telah

In
A
mengabaikan Asas-Asas atau landasan keteraturan, Keserasian, dan
ah

lik
Keseimbangan dalam Pengendalian Penyelenggaraan Negara yang

didasarkan atas hukum;---------------------------------------------------------------


am

ub
Bahwa dalam penerbitan objek sengketa, TERGUGAT tidak tertib

dalam penyelenggaraan negara dengan tidak memberikan pembinaan


ep
k

maupun peringatan kepada PENGGUGAT terlebih dahulu


ah

sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan, akan tetapi


R

si
langsung mencabut Izin Usaha Perkebunan PENGGUGAT. ---------------

ne
ng

d. Asas Profesionalitas;-----------------------------------------------------------------

Bahwa TERGUGAT dalam menerbitkan Surat Keputusan aquo nyata-

do
gu

nyata tidak memperhatikan peraturan perundang-undangan yang

berlaku dan prinsip-prinsip dasar etika dalam menerbitkan suatu Surat


In
A

Keputusan;--------------------------------------------------------------------------------

Bahwa di dalam pertimbangan objek sengketa, TERGUGAT


ah

lik

menyatakan bahwa dalam penerbitan Izin Usaha Perkebunan harus


m

ub

dilengkapi syarat Hasil Analisis Mengenai Dampak Lingkungan

(AMDAL); ---------------------------------------------------------------------------------
ka

ep

Bahwa TERGUGAT dalam penerbitan objek sengketa tidak


ah

professional dengan tidak memperhatikan dokumen perizinan


R

PENGGUGAT dimana PENGGUGAT telah memiliki dokumen AMDAL


es
M

sebagaimana Surat Keputusan Kepala Badan Pengendalian Dampak


ng

on
gu

Hal. 22 dari 69 hal. Put. Pkr. 05/G/2015/PTUN.PLK


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 22
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Lingkungan Hidup Daerah Kabupaten Barito Selatan No. 173 Tahun

a
2005 tentang Persetujuan Dokumen ANDAL-RKL-RPL Pembangunan

si
Perkebunan dan Pabrik Pengolahan Kelapa Sawit PT. Mata Andau

ne
ng
Sawit Kahuripan di Kecamatan Dusun Selatan, Dusun Utara dan

Gunung Bintang Awai Kabupaten Barito Selatan; -----------------------------

do
gu
16. Bahwa berdasarkan alasan-alasan tersebut di atas mohon agar Majelis

Hakim yang memeriksa dan mengadili sengketa Tata Usaha Negara aquo,

In
A
berkenan untuk menyatakan Batal dan Tidak Sah Surat Keputusan
ah

lik
Bupati Barito Selatan No. 4 TAHUN 2015 Tentang Pencabutan Atas

Izin Usaha Perkebunan PT. MATA ANDAU SAWIT KAHURIPAN


am

ub
tanggal 9 Januari 2015, dan sekaligus memerintahkan TERGUGAT

untuk mencabut Kembali Surat Keputusan dimaksud. -----------------------


ep
k

V. SURAT KEPUTUSAN TERGUGAT MERUGIKAN PENGGUGAT --------------------


ah

1. Bahwa Surat Keputusan TERGUGAT tersebut, secara hukum telah


R

si
merugikan PENGGUGAT selaku pemilik Izin yang berhak untuk diperlakukan

ne
ng

secara adil dan tidak diskriminatif sesuai dengan ketentuan hukum yang

berlaku; -------------------------------------------------------------------------------------------

do
gu

2. Bahwa tindakan TERGUGAT yang menerbitkan Surat Keputusan Bupati

Barito Selatan Nomor 4 TAHUN 2015 tentang Pencabutan Atas Izin


In
A

Usaha Perkebunan PT. MATA ANDAU SAWIT KAHURIPAN tanggal 9

Januari 2015, secara hukum sangat merugikan PENGGUGAT karena


ah

lik

penerbitan atas surat keputusan tersebut tidak didasarkan atas prosedur


m

ub

hukum yang berlaku, sebab peraturan perundang-undangan mewajibkan

TERGUGAT untuk melakukan pembinaan dan peneguran sebelum


ka

ep

menerbitkan surat keputusan yang menjadi obyek perkara aquo; ----------------


ah

3. Bahwa selain Surat Keputusan tersebut merugikan kepentingan hukum


R

PENGGUGAT, Surat Keputusan tersebut juga diterbitkan TERGUGAT


es
M

secara sewenang-wenang dan bahkan mengabaikan syarat-syarat yang


ng

on
gu

Hal. 23 dari 69 hal. Put. Pkr. 05/G/2015/PTUN.PLK


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 23
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
telah ditetapkan dalam Peraturan Menteri Pertanian Peraturan Menteri

a
Pertanian No. 98/Permentan/OT.140/9/2013 tentang Pedoman Perizinan

si
Usaha Perkebunan, Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Tengah No.

ne
ng
5 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Usaha Perkebunan Berkelanjutan,

Undang-Undang No. 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal, dan

do
gu Undang-Undang 39 Tahun 2014 tentang Perkebunan; --------------------------

4. Bahwa, berdasarkan uraian yuridis PENGGUGAT tersebut di atas, maka

In
A
sangatlah jelas bahwa TERGUGAT sebelum menerbitkan surat keputusan
ah

lik
yang menjadi obyek perkara aquo tidak pernah melakukan pembinaan dan

peneguran secara tertulis kepada PENGGUGAT terkait dengan perizinan


am

ub
yang dimiliki PENGGUGAT; -----------------------------------------------------------------

5. Bahwa karena Surat Keputusan TERGUGAT tersebut telah merugikan


ep
k

kepentingan PENGGUGAT, maka berdasarkan ketentuan Pasal 53 ayat (1)


ah

Undang-Undang No.5 Tahun 1986 sebagaimana telah diubah dengan UU


R

si
No. 9 tahun 2004 Tentang Peradilan Tata Usaha Negara Jo Pasal 87 UU

ne
ng

No.30 Tahun 2014 tentang Administrasi Pemerintahan, maka sangatlah tepat

dan beralasan hukum, Surat Keputusan TERGUGAT tersebut harus

do
gu

dinyatakan BATAL dan TIDAK SAH (Vide Pasal 53 ayat (1) UU No.5 Tahun

1986) yang berbunyi: --------------------------------------------------------------------------


In
A

“Seseorang atau badan hukum perdata yang merasa kepentingannya

dirugikan oleh suatu keputusan Tata Usaha Negara dapat mengajukan


ah

lik

Gugatan tertulis melalui Pengadilan yang berwenang yang berisi


m

ub

tuntutan agar Keputusan Tata Usaha Negara yang disengketakan itu

dinyatakan batal atau tidak sah, dengan atau disertai ganti rugi dan atau
ka

ep

rehabilitasi”; -----------------------------------------------------------------------------------
ah

6. Bahwa Surat Keputusan TERGUGAT tersebut, secara hukum telah


R

merugikan PENGGUGAT yang berhak untuk diperlakukan secara adil dan


es
M

ng

on
gu

Hal. 24 dari 69 hal. Put. Pkr. 05/G/2015/PTUN.PLK


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 24
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
tidak diskriminatif serta berhak untuk diperlakukan yang sama dengan

a
lainnya. -------------------------------------------------------------------------------------------

si
VI. PERMOHONAN PENUNDAAN PELAKSANAAN SURAT KEPUTUSAN

ne
ng
TERGUGAT. -------------------------------------------------------------------------------------------

1. Bahwa, PENGGUGAT, adalah merupakan Pelaku Usaha dan Investor

do
gu perkebunan kelapa sawit di Kabupaten Barito Selatan, telah mendapatkan

perizinan-perizinan yang diperlukan dan disyaratkan berdasarkan ketentuan

In
A
hukum yang berlaku, sehubungan dengan penyelenggaraan investasi di
ah

lik
Provinsi Kalimantan Tengah, khususnya diwilayah Kabupaten Barito Selatan

dalam bidang usaha perkebunan kelapa sawit; ---------------------------------------


am

ub
2. Bahwa, dengan dikeluarkannya Surat Keputusan yang menjadi Obyek

sengketa in litis, yaitu Surat Keputusan Bupati Barito Selatan Nomor 4


ep
k

TAHUN 2015 Tentang Pencabutan Atas Izin Usaha Perkebunan PT.


ah

MATA ANDAU SAWIT KAHURIPAN tanggal 9 Januari 2015,maka


R

si
PENGGUGAT telah dihadapkan pada suatu keadaan yang sangat

ne
ng

mendesak, yang mengakibatkan kepentingan PENGGUGAT sangat

dirugikan jika obyek yang digugat tersebut tetap dilaksanakan, karena

do
gu

perizinan yang lain mempunyai jangka waktu dan pencabutan akan

mengganggu proses perizinan lainnya; ----------------------------------------------


In
A

3. Bahwa, sebagai bahan pertimbangan bagi yang Mulia Majelis Hakim,

PENGGUGAT menghadapi suatu keadaan yang sangat mendesak,


ah

lik

sehingga kepentingan PENGGUGAT sangat dirugikan, akibat dari surat


m

ub

Keputusan TERGUGAT tersebut, adapun kerugian materiil yang dialami

oleh PENGGUGAT akan terus bertambah jika Surat Keputusan yang


ka

ep

menjadi obyek sengketa aquo tidak ditunda keberlakuannya; ---------------------


ah

4. Bahwa terdapat keadaan yang mendesak yang apabila tidak dikabulkannya


R

permohonan penundaan, bukan saja kepentingan PENGGUGAT dirugikan,


es
M

tetapi juga kepentingan pihak pekerja yang bekerja pada PENGGUGAT


ng

on
gu

Hal. 25 dari 69 hal. Put. Pkr. 05/G/2015/PTUN.PLK


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 25
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
maupun keluarga pekerja akan menderita kerugian yang sangat besar

a
karena tidak mendapatkan pendapatan. Terdapat kekhawatiran yang cukup

si
beralasan akibat dari diterbitkannya objek sengketa akan berdampak

ne
ng
terhadap keuangan perusahaan PENGGUGAT dan mempengaruhi kinerja

para pekerja PENGGUGAT serta berakibat Pemutusan Hubungan Kerja

do
gu (PHK); --------------------------------------------------------------------------------------------

5. Bahwa, Penundaan Pelaksanaan Keputusan Tata Usaha Negara yang

In
A
dimohonkan oleh PENGGUGAT tersebut, juga tidak akan mengganggu atau
ah

lik
bertentangan dengan kepentingan umum dalam rangka pembangunan

nasional; -----------------------------------------------------------------------------------------
am

ub
6. Bahwa terkait dengan permohonan yang telah diuraikan PENGGUGAT

tersebut di atas, PENGGUGAT dengan ini mengajukan Permohonan kepada


ep
k

yang Mulia Majelis Hakim agar sebelum memberikan Putusan pokok perkara
ah

aquo, berkenan untuk memberikan Penetapan Penundaan Pelaksanaan


R

si
Keputusan TERGUGAT selama pemeriksaan sengketa Tata Usaha Negara

ne
ng

ini berjalan atau sampai ada putusan Pengadilan yang memperoleh

kekuatan hukum tetap; -----------------------------------------------------------------------

do
gu

7. Bahwa, adapun yang menjadi dasar permohonan penundaan pelaksanaan

keputusan ini sesuai dengan ketentuan Pasal 67 ayat (2) juncto Pasal 67
In
A

ayat (4) huruf a Undang-Undang No. 5 Tahun 1986 yang pada pokoknya

berbunyi sebagai berikut: --------------------------------------------------------------------


ah

lik

Pasal 67 ayat (2) Undang-Undang No. 5 Tahun 1986 ----------------------------


m

ub

“PENGGUGAT dapat mengajukan permohonan agar pelaksanaan

Keputusan Tata Usaha Negara itu ditunda selama pemeriksaan sengketa


ka

ep

Tata Usaha Negara sedang berjalan, sampai ada putusan Pengadilan yang
ah

memperoleh kekuatan hukum tetap.” ----------------------------------------------------


R

es
M

ng

on
gu

Hal. 26 dari 69 hal. Put. Pkr. 05/G/2015/PTUN.PLK


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 26
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Pasal 67 ayat (4) huruf a Undang-Undang No. 5 Tahun 1986 -----------------

a
“Permohonan penundaan sebagaimana dimaksud dalam ayat (2): --------------

si
a. dapat dikabulkan hanya apabila terdapat keadaan yang sangat mendesak

ne
ng
yang mengakibatkan kepentingan PENGGUGAT sangat dirugikan jika

Keputusan Tata Usaha Negara yang digugat itu tetap dilaksanakan.”-----

do
gu
Bahwa berdasarkan alasan-alasan dan fakta hukum yang telah dikemukakan

PENGGUGAT di atas, maka sangatlah tepat dan beralasan hukum apabila yang

In
A
Mulia Majelis Hakim yang memeriksa dan memutus perkara ini berkenan untuk
ah

lik
memberikan putusan sebagai berikut:-----------------------------------------------------------

DALAM PENUNDAAN ------------------------------------------------------------------------------


am

ub
1. Menerima Permohonan Penundaan Pelaksanaan Surat Keputusan Bupati

Barito Selatan Nomor 4 TAHUN 2015 Tentang Pencabutan Atas Izin Usaha
ep
k

Perkebunan PT. MATA ANDAU SAWIT KAHURIPAN tanggal 9 Januari


ah

2015, sampai ada putusan yang berkekuatan hukum tetap atas perkara
R

si
aquo; ----------------------------------------------------------------------------------------------

ne
ng

2. Memerintahkan TERGUGAT untuk tidak menerbitkan atau memberikan

Perizinan apapun kepada pihak lain di atas obyek sengketa tersebut, hingga

do
gu

putusan perkara ini berkekuatan hokum tetap atas perkara aquo. ---------------

DALAM POKOK PERKARA ----------------------------------------------------------------------


In
A

1. Mengabulkan Gugatan PENGGUGAT untuk seluruhnya; --------------------------

2. Menyatakan BATAL atau TIDAK SAH Surat Keputusan Bupati Barito Selatan
ah

lik

Nomor 4 TAHUN 2015 Tentang Pencabutan Atas Izin Usaha Perkebunan


m

ub

PT. MATA ANDAU SAWIT KAHURIPAN tanggal 9 Januari 2015;---------------

3. Memerintahkan kepada TERGUGAT untuk mencabut Surat Keputusan


ka

ep

Bupati Barito Selatan Nomor 4 TAHUN 2015 Tentang Pencabutan Atas Izin
ah

Usaha Perkebunan PT. MATA ANDAU SAWIT KAHURIPAN tanggal


R

9 Januari 2015;---------------------------------------------------------------------------------
es
M

ng

on
gu

Hal. 27 dari 69 hal. Put. Pkr. 05/G/2015/PTUN.PLK


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 27
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
4. Memerintahkan kepada TERGUGAT untuk memberikan pelayanan kepada

a
PENGGUGAT dalam proses perizinan selanjutnya;----------------------------------

si
5. Menghukum TERGUGAT untuk membayar seluruh biaya yang timbul

ne
ng
sehubungan dengan pemeriksaan perkara ini.-----------------------------------------

Atau

do
gu
Apabila yang mulia Majelis Hakim yang memeriksa dan memutus perkara ini

berpendapat lain, maka mohon putusan yang seadil-adilnya (Ex Aquo Et Bono).

In
A
Menimbang, bahwa atas gugatan Penggugat, maka pihak Tergugat telah
ah

lik
mengajukan jawabannya tertanggal 27 April 2015 dipersidangan tanggal

28 April 2015, sebagai berikut : ----------------------------------------------------------------------


am

ub
Dalam Eksepsi :-------------------------------------------------------------------------------

Berdasarkan ketentuan Pasal 77 ayat (3) Undang-Undang Nomor 5 Tahun


ep
k

1986 Jo Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2004 Jo Undang-Undang Nomor 51


ah

Tahun 2009 tentang Perubahan kedua Atas Undang-Undang Nomor 5 Tahun


R

si
1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara, maka Eksespsi Tergugat merupakan

ne
ng

Eksepsi lain-lain yang meliputi :-------------------------------------------------------------------

A. Dasar Gugatan Kabur (Abscure Libel) :---------------------------------------------

do
gu

- bahwa Pencabutan Izin Usaha Perkebunan (IUP) tersebut yang

disebutkan Penggugat merupakan Perbuatan sewenang-wenang


In
A

dan tanpa prosedur hukum, pendapat tersebut adalah keliru karena

berdasarkan Pasal 40 ayat (1) Undang-Undang Nomor 32 Tahun


ah

lik

2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup


m

ub

menyebutkan bahwa Izin Lingkungan merupakan persyaratan untuk

memperoleh izin usaha dan/atau kegiatan, bukan sebaliknya IUP


ka

ep

diperoleh sebelum adanya izin lingkungan.-----------------------------------


ah

- dan berdasarkan Gugatan Penggugat (Vide angka III angka 3 huruf f


R

Tanggapan atas Permohonan Penyelesaian Pelepasan Kawasan


es
M

Hutan/ Tukar Menukar Kawasan Hutan dikeluarkan tanggal 20 Maret


ng

on
gu

Hal. 28 dari 69 hal. Put. Pkr. 05/G/2015/PTUN.PLK


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 28
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
2013 sedangkan Izin Usaha Perkebunan yang dimiliki oleh PT. Mata

a
Andau Sawit Kahuripan Nomor 500/366/Ekbang tanggal 19 Maret

si
2004 tentang Izin Usaha Perkebunan atas nama PT. Mata Andau

ne
ng
Sawit Kahuripan.---------------------------------------------------------------------

- Hal ini memperjelas bahwa sejak terbitnya IUP baru 1 (satu) tahun

do
gu kemudian izin lingkungan dibuat oleh PT. Mata Andau Sawit

Kahuripan sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Pertanian

In
A
bahwa salah satu persyaratan mengajukan Permohonan Izin Usaha
ah

lik
Perkebunan adalah mempunyai izin lingkungan.---------------------------

B. Dasar Gugatan Dan Petitum Cacat Formal.---------------------------------------


am

ub
1. Pendasaran pencantuman Surat Keputusan pencabutan tersebut

dengan Peraturan Menteri Pertanian Nomor 26/Permentan/O.T.140/


ep
k

2/2007 tentang Pedoman Perizinan Usaha Perkebunan,dikarenakan


ah

keluarnya Izin Usaha Perkebunan (IUP) PT. Bumi Agro Makmur


R

si
adalah pada tahun 2011 yang masih berpedoman dan mengacu

ne
ng

Pada Permentan Nomor 26/Permentan/OT.140/2/2007. (gugatan vide

romawi IV angka 2)-------------------------------------------------------------------

do
gu

2. Bahwa agar obyek sengketa dibatalkan (Vide romawi IV angka 4)-------

“Izin Usaha Perkebunan (IUP), Surat Pendaftaran Usaha Perkebunan


In
A

(SPUP), Izin Tetap Usaha Budidaya Perkebunan (ITUBP) atau Izin

Usaha Industri Perkebunan (ITUIP), yang diterbitkan sebelum


ah

lik

peraturan ini diundangkan dinyatakan tetap berlaku, sehingga


m

ub

Permentan yang disebutkan oleh Penggugat mengakui bahwa IUP

yang dikeluarkan oleh Pihak Tergugat masih dijadikan acuan dan


ka

ep

berlaku sebelum lahirnya Permentan Nomor 98/Permentan/


ah

OT.140/9/2013 tentang Pedoman Perizinan Usaha Perkebunan, dan


R

ini bertolak belakang dengan Penyataan romawi IV angka 2 yang


es
M

ng

on
gu

Hal. 29 dari 69 hal. Put. Pkr. 05/G/2015/PTUN.PLK


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 29
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
menyatakan pencantuman Permentan Nomor 26/Permentan/

a
OT.140/2/2007 tentang Pedoman Perizinan Usaha Perkebunan.-------

si
3. (vide romawi IV angka 9), bahwa objek sengketa tidak melakukan

ne
ng
pembinaan dan peneguran terlebih dahulu maka : -------------------------

- bahwa berdasarkan Pasal 64 Undang – Undang Nomor 30 Tahun

do
gu 2014 tentang Administrasi Pemerintahan ayat (1) Keputusan hanya

dapat dilakukan pencabutan apabila terdapat cacat :---------------------

In
A
a. wewenang;------------------------------------------------------------------------
ah

lik
b. prosedur; dan / atau------------------------------------------------------------

c. substansi.-------------------------------------------------------------------------
am

ub
- kemudian berdasarkan hasil audit yang dilakukan oleh UKP4

berdasarkan konfirmasi dokumen persyaratan permohonan IUP,


ep
k

sampai tanggal dilakukannya pemeriksaan dokumen antara lain


ah

surat keterangan domisili perusahaan (SKDP), surat pengukuhan


R

si
pengusaha kena pajak (SPPKP), tanda daftar perusahaan (TDP)

ne
ng

yang masih berlaku, rencana kerja pembangunan unit pengolahan

hasil perkebunan, rencana kerja budidaya tanaman perkebunan

do
gu

(kusus kelapa sawit), rekomendasi kesesuaian dengan rencana tata

ruang wilayah, rekomendasi kesesuaian dengan rencana makro


In
A

pembangunan perkebunan provinsi yang diminta tidak tersedia

untuk diperiksa. (terlampir dalam alat bukti tergugat), selain itu


ah

lik

pembinaan dapat dilakukan jika penerima izin telah melaksanakan


m

ub

kewajibannya melaporkan secara berkala mengenai pelaksanaan

izin tersebut kepada pemberi izin, namun penggugat tidak pernah


ka

ep

melaporkan kepada pemberi izin secara berkala hingga


ah

dikeluarkannya Surat Keputusan Pencabutan IUP PT. Bumi Agro


R

Makmur.-------------------------------------------------------------------------------
es
M

ng

on
gu

Hal. 30 dari 69 hal. Put. Pkr. 05/G/2015/PTUN.PLK


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 30
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
4. (vide romawi IV angka 14), bahwa Penggugat memiliki dokumen

a
AMDAL dan Izin Lingkungan, namun dokumen-dokumen tersebut

si
dikeluarkan pada tanggal 19 Mei 2005 atau 1 (satu) tahun 4 (empat)

ne
ng
bulan sejak dikeluarkannya Izin Usaha Perkebunan tanggal 19 Maret

2004, sehingga terbitnya IUP setelah Dokumen AMDAL dan Izin

do
gu Lingkungan, yang menyalahi prosedur seperti yang disyaratkan oleh

Permentan Nomor 26/Permentan/OT.140/2/2007, maupun

In
A
Permentan Nomor 98/Permentan/OT.140/9/2013 tentang Pedoman
ah

lik
Perizinan Usaha Perkebunan. ---------------------------------------------------

- Berdasarkan Keputusan Menteri Pertanian Nomor 357/Kpts/


am

ub
HK.350/5/2002 pada Pasal 10 tentang Pedoman Perizinan Usaha

Perkebunan menyebutkan bahwa “ untuk memperoleh Izin Usaha


ep
k

Perkebunan wajib memenuhi syarat – syarat sebagai berikut pada


ah

huruf k yaitu “ Surat Persetujuan dokumen AMDAL dari Komisi


R

si
Amdal Daerah. ---------------------------------------------------------------------

ne
ng

- Pasal 45 ayat (1) Undang – Undang Nomor 39 Tahun 2014 tentang

Perkebunan pada huruf a menyebutkan untuk memperoleh izin

do
gu

usaha perkebunan harus memiliki izin lingkungan.------------------------

- hal ini menyatakan dalam pengajuan permohonan Izin Usaha


In
A

Perkebunan diharuskan dan disyaratkan terlebih dahulu memiliki

Amdal dan Izin Lingkungan sebagai kelengkapan untuk proses


ah

lik

pengajuan Izin Usaha Perkebunan.-------------------------------------------


m

ub

Kesimpulan Eksepsi Tergugat : ----------------------------------------------------------

Bahwa Gugatan Penggugat adalah Kabur (0bscure Libel), cacat


ka

ep

formil, tidak cermat, tidak jelas dan tidak lengkap sehingga dalam
ah

mengemukakan dalil-dalil gugatannya, gugatan Penggugat tidak memenuhi


R

ketentuan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2004 tentang perubahan Atas


es
M

ng

on
gu

Hal. 31 dari 69 hal. Put. Pkr. 05/G/2015/PTUN.PLK


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 31
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha

a
Negara. -----------------------------------------------------------------------------------------

si
Dalam Pokok Perkara: ---------------------------------------------------------------------

ne
ng
1. Bahwa Tergugat menolak atau membantah seluruh dalil-dalil Penggugat

kecuali yang diakui secara tegas kebenarannya. --------------------------------

do
gu 2. bahwa Tergugat mohon eksepsi-eksepsi di atas dianggap sebagai

bagian tidak terpisahkan dalam pokok perkara -----------------------------------

In
A
3. bahwa butir 7 halaman 5 Gugatan Penggugat menyatakan pencabutan
ah

lik
Izin Usaha Perkebunan (IUP) tersebut dilakukan oleh Tergugat secara

sewenang-wenang dan tanpa prosedur hukum yang benar dan Tergugat


am

ub
tidak pernah melakukan pembinaan dan /atau peringatan/ peneguran

kepada Penggugat. Hal tersebut dibantah oleh Tergugat dengan alasan :


ep
k

- bahwa pelaksanaan pembinaan dan/atau peringatan/peneguran


ah

kepada Penggugat dilakukan setelah pihak Penggugat melakukan


R

si
pelanggaran terhadap kewajiban-kewajiban yang telah diatur dalam

ne
ng

Permentan Nomor 26/Permentan/OT.140/2/2007,Permentan Nomor

98 / Permentan / OT.140/9/2013 dan Undang-Undang Nomor 52

do
gu

Tahun 2009 dan PP Nomor 27 Tahun 1999 serta terkait pelaporaan

rencana kegiatan lingkungan dan rencana pemantauan lingkungan,


In
A

sedangkan Obyek sengketa adalah kesalahan prosedur penerbitan

izin. ---------------------------------------------------------------------------------------
ah

lik

- bahwa berdasarkan hasil dari laporan Audit yang dilaksanakan oleh


m

ub

UKP4 disebutkan bahwa sampai tanggal dibuatnya Laporan, dokumen

permohonan IUP-B dan dokumen pemenuhan kewajiban perusahaan


ka

ep

tidak tersedia. --------------------------------------------------------------------------


ah

- Berdasarkan Pasal 44 ayat 3 Peraturan Daerah Kabupaten Barito


R

Selatan Nomor 6 tahun 2014 disebutkan bahwa “pemberi izin dapat


es
M

mencabut atau membatalkan izin apabila pemilik izin tidak memenuhi


ng

on
gu

Hal. 32 dari 69 hal. Put. Pkr. 05/G/2015/PTUN.PLK


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 32
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
kewajibannya sebagaimana ketentuan dalam peraturan perundang-

a
undangan ……”, maka berdasarkan hal tersebut pemberi izin (Bupati

si
Barito Selatan) dapat mencabut izin yang telah dikeluarkan termasuk

ne
ng
izin usaha perkebunan (IUP). ------------------------------------------------------

4. bahwa butir 10 halaman 6 gugatan Penggugat menyatakan tindakan

do
gu Tergugat yang melakukan pencabutan izin usaha perkebunan adalah

tindakan melawan hukum. -------------------------------------------------------------

In
A
Tergugat membantahnya dengan alasan karena adalah kewajiban
ah

lik
kepala daerah untuk menerbitkan izin-izin yang ada di wilayah

sebagaimana instruksi dari Surat Edaran Gubernur Nomor 540/287/EK/


am

ub
tanggal 12 Maret 2012 yang ditujukan kepada 7 (tujuh) Bupati di

Kalimantan Tengah, yaitu Bupati Barito Selatan, Barito Timur, Murung


ep
k

Raya, Kotawaringin Timur, Seruyan, Kapuas, dan Pulang Pisau yang


ah

pada intinya menginstruksikan, menghentikan untuk sementara waktu


R

si
(moratorium), terhadap izin pertambangan, perkebunan, kehutanan

ne
ng

(koridor/jalan khusus), dan perhubungan (pelabuhan/ terminal

khusus), mengaudit terhadap semua perizinan secara keseluruhan,

do
gu

apakah sudah sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang

terkait dikarenakan banyaknya indikasi / dugaan pelanggaran hukum dan


In
A

peraturan terhadap investasi di Provinsi Kalimantan Tengah. ----------------

5. bahwa butir 8 halaman 6 gugatan Penggugat dibantah oleh Tergugat


ah

lik

karena sesungguhnya perbuatan Tergugat adalah merupakan kewajiban


m

ub

yang merupakan kewenangan yang diberikan peraturan perundang-

undangan dalam rangka penataan dan penertiban pelaksanaan izin di


ka

ep

wilayahnya ( Pasal 45 PERDA Propinsi Kalimantan Tengah Nomor 5


ah

tahun 2011 pasal 45 ayat (3), PERDA Kabupaten Barito Selatan Nomor
R

6 tahun 2014 pasal 44 ayat (3)). ------------------------------------------------------


es
M

6. Butir 7 pada halaman 9 dibantah oleh Tergugat karena : ----------------------


ng

on
gu

Hal. 33 dari 69 hal. Put. Pkr. 05/G/2015/PTUN.PLK


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 33
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
bahwa IUP yang dimiliki Penggugat masih berlaku, namun karena cacat

a
administrasi atau tidak prosedural sebagaimana yang diatur dalam

si
Peraturan Menteri 26/Permentan/07.140/2/2007 serta Permentan

ne
ng
Nomor 98/Permentan/OT.140/4/2013 dimana mengharuskan pada saat

pengajuan Izin Usaha Perkebunan terlebih dahulu melengkapi

do
gu persyaratan dan tahapan sebagai kelengkapan dari suatu penerbitan

izin. Selain itu pemilik izin juga tidak pernah memberi/menyampaikan

In
A
laporan perkembangan perusahaan secara berkala kepada pihak
ah

lik
pemberi izin.-------------------------------------------------------------------------------

7. Butir 9 halaman 9 dibantah Tergugat karena Obyek sengketa a quo


am

ub
adalah bukan merupakan kelalaian ataupun pelanggaran atas

kewajiban dalam menjalankan usaha yang mengharuskan Tergugat


ep
k

dalam memenuhi kewajiban yang sudah ditentukan dalam izin


ah

perkebunan dan izin lingkungan yang harus diberikan tindakan


R

si
administrasi melainkan penerbitan izin yang tidak procedural, selain itu

ne
ng

kewajiban dari pemilik izin tidak pernah dilaksanakan sebagaimana

persyaratan pada saat mengajukan permohonan kepada pemberi izin

do
gu

seperti menyampaikan laporan secara berkala, sehingga pemberi izin

menganggap bahwa penerima izin pasif dalam melakukan kegiatan


In
A

usaha yang dijalankan.-----------------------------------------------------------------

8. Butir 16 halaman 14 di sangkal Tergugat karena dalam menerbitkan


ah

lik

Keputusan yang menjadi obyek sengketa a qua telah memperhatikan


m

ub

dan mempertimbangkan Asas – Asas Pemerintahan Umum Yang Baik,

yakni :---------------------------------------------------------------------------------------
ka

ep

a. Asas Kepastian Hukum-------------------------------------------------------------


ah

Keputusan Tergugat Nomor 7 Tahun 2015 tertanggal 9 Januari 2015


R

merupakan pencerminan asas Kepastian karena berdasarkan pada


es
M

Peraturan Perundang – Undangan yang berlaku yaitu dalam


ng

on
gu

Hal. 34 dari 69 hal. Put. Pkr. 05/G/2015/PTUN.PLK


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 34
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Undang- Undang Nomor 30 Tahun 2014 tentang Administrasi

a
Pemerintahan dan tidak ditaati syarat-syarat yang dikaitkan pada

si
keputusan tersebut serta Asas-Asas Umum Pemerintahan Yang

ne
ng
Baik dalam bentuk tertulis menurut penjelasan Pasal 3 Undang-

Undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 1999 tentang

do
gu Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi,

Kolusi dan Nepotisme yaitu Asas Kepastian Hukum yaitu asas dalam

In
A
Negara hukum yang mengutamakan landasan peraturan kepatutan
ah

lik
dan keadilan dalam setiap kebijakan Penyelenggara Negara.----------

b. Asas Kesamaan ----------------------------------------------------------------------


am

ub
bahwa Tergugat dalam mengeluarkan Keputusan objek sengketa a

qua, maka pemerintah dalam menghadapi kasus yang sama/ fakta


ep
k

yang sama, pemerintah harus bertindak yang sama tidak ada


ah

perbedaan, tidak ada pilih kasih dan lain sebagainya.---------------------


R

si
Berdasarkan seluruh uraian di atas, baik dalam Eksepsi maupun dalam pokok

ne
ng

perkara, maka kami Tergugat memohon dengan hormat kepada Ketua/ Majelis

Hakim Pengadilan Tata Usaha Negara yang mulia kiranya berkenan memutus

do
gu

perkara ini, dengan amar putusan sebagai berikut : ----------------------------------------

Dalam Eksepsi :-------------------------------------------------------------------------------


In
A

1. Mengabulkan Eksepsi Tergugat untuk seluruhnya.-----------------------------

2. Menolak Permohonan penundaan Keputusan Bupati Barito Selatan


ah

lik

Nomor 9 Tahun 2015 tentang Pencabutan Izin Usaha Perkebunan PT.


m

ub

Mata Andau Sawit Kahuripan.--------------------------------------------------------

3. Menyatakan Gugatan Penggugat tidak dapat diterima.------------------------


ka

ep

Dalam Pokok Perkara :---------------------------------------------------------------------


ah

1. Menolak Gugatan untuk seluruhnya.------------------------------------------------


R

es
M

ng

on
gu

Hal. 35 dari 69 hal. Put. Pkr. 05/G/2015/PTUN.PLK


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 35
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
2. Menyatakan Keputusan Bupati Barito Selatan Nomor 4 Tahun 2015

a
tentang Pencabutan Atas Izin Usaha Perkebunan PT. Mata Andau

si
Sawit Kahuripan adalah sah dan mengikat secara hukum.-------------------

ne
ng
3. Menghukum Penggugat untuk membayar biaya Perkara.---------------------

Apabila pengadilan berpendapat lain mohon putusan yang seadil-adilnya (ex

do
gu aequo ex bono).--------------------------------------------------------------------------------

Menimbang, bahwa atas Jawaban Pihak Tergugat, maka Pihak

In
A
Penggugat telah menyampaikan Repliknya secara lisan, sebagai berikut :
ah

lik
Menolak dengan tegas seluruh eksepsi Tergugat, Dalam pokok perkara menolak

seluruh dalil-dalil Tergugat dan Penggugat tetap pada pokok gugatan semula
am

ub
yang sudah diuraikan dalam gugatannya. Disampaikan pada persidangan tanggal

28 April 2015. sedangkan Pihak Tergugat telah menyampaikan Dupliknya secara


ep
k

tertulis, tertanggal 4 Mei 2015 yang disampaikan pada persidangan tanggal


ah

05 Mei 2015, dan selengkapnya telah termuat dalam Berita Acara persidangan
R

si
dan untuk singkatnya dianggap telah tercantum dan menjadi bagian yang tidak

ne
ng

terpisahkan dengan putusan ini; ------------------------------------------------------------------

Menimbang, bahwa untuk menguatkan dalil-dalil gugatannya Penggugat

do
gu

telah mengajukan bukti-bukti tertulis berupa foto Copy Surat-surat yang ditandai

dengan P-1 sampai dengan P-25 yang masing-masing telah dimateraikan cukup
In
A

dan telah dicocokkan dengan asli/foto copynya, sehingga dapat dijadikan alat
ah

lik

bukti yang sah, dengan perincian sebagai berikut:------------------------------------------

1. P-1 : Surat Keputusan Bupati Barito Selatan Nomor 4 Tahun


m

ub

2015 Tentang Pencabutan Atas Izin Usaha Perkebunan

PT. Mata Andau Sawit Kahuripan, Tertanggal 9 Januari


ka

ep

2015 (foto copy sesuai dengan asli);-------------------------------


ah

2. P-2 : Akta Pendirian Perseroan Terbatas PT. Mata Andau Sawit


R

es

Kahuripan Nomor : 1, Tertanggal 6 Februari 2003 (foto


M

ng

copy sesuai dengan asli);---------------------------------------------


on
gu

Hal. 36 dari 69 hal. Put. Pkr. 05/G/2015/PTUN.PLK


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 36
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
3. P-3 : Surat Keputusan Menteri Kehakiman Dan Hak Asasi

a
Manusia Republik Indonesia Nomor : C-07597 HT.01.01.

si
TH. 2003 Tentang Pengesahan Akta Pendirian Perseroan

ne
ng
Terbatas, Tertanggal 8 April 2003 (foto copy sesuai dengan

asli);-------------------------------------------------------------------------

do
4.
gu P-4 : Akta Berita Acara Rapat PT. Mata Andau Sawit Kahuripan

Nomor : 78, Tertanggal 22 Juli 2008 (foto copy sesuai

In
A
dengan asli);--------------------------------------------------------------
ah

lik
5. P-5 : Surat Keputusan Menteri Hukum Dan Hak Asasi Manusia

Republik Indonesia Nomor : AHU-54821.AH.01.02.Tahun


am

ub
2008 Tentang Persetujuan Akta Perubahan Anggaran

Dasar Perseroan, Tertanggal 25 Agustus 2008 (foto copy


ep
k

sesuai dengan asli);----------------------------------------------------


ah

6. P-6 : Akta Berita Acara Rapat PT. Mata Andau Sawit Kahuripan
R

si
Nomor 41, Tertanggal 12 Juni 2013 (foto copy sesuai

ne
ng

dengan asli);--------------------------------------------------------------

7. P-7 : Surat A.n. Menteri Hukum Dan Hak Asasi Manusia

do
gu

Republik Indonesia Direktur Jenderal Administrasi Hukum

Umum Nomor : AHU-AH.01.10-30460 Perihal Penerimaan


In
A

Pemberitahuan Perubahan Data Perseroan PT. Mata

Andau Sawit Kahuripan ditujukan kepada Notaris Agnes


ah

lik

Anjelika, SH., MKn, Tertanggal 24 Juli 2013 (foto copy


m

ub

sesuai dengan asli);----------------------------------------------------

8. P-8 : Surat Bupati Barito Selatan Nomor : 500/366/Ekbang


ka

ep

Perihal Izin Usaha Perkebunan Kelapa Sawit ditujukan


ah

kepada Sdr. Direktur PT. Mata Andau Sawit Kahuripan (PT.


R

MASK), tertanggal 19 Maret 2004 (foto copy sesuai dengan


es
M

asli);-------------------------------------------------------------------------
ng

on
gu

Hal. 37 dari 69 hal. Put. Pkr. 05/G/2015/PTUN.PLK


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 37
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
9. P-9 : Surat Bupati Barito Selatan Nomor : 55/BUN/I/2009 Perihal

a
Rekomendasi Izin Pembukaan Lahan PT. MASK ditujukan

si
kepada Direktur PT. Mata Andau Sawit Kahuripan (Mask),

ne
ng
tertanggal 29 Januari 2009 (foto copy dari foto copy);--------

10. P-10 : Surat Bupati Barito Selatan Nomor : 500/165/Ekbang

do
gu Perihal Rekomendasi Pelepasan/Penetapan Kawasan HPH

PT. Sindo Lumber kepada PT. Mata Andau Sawit

In
A
Kahuripan ditujukan kepada Bapak Menteri Kehutanan RI,
ah

lik
tertanggal 25 Januari 2008 (foto copy sesuai dengan asli);

11. P-11 : Surat Bupati Barito Selatan Nomor : 522/3.85/216.1/


am

ub
4.03/IV/2011 Perihal Rekomendasi Pelepasan Kawasan

Hutan untuk budidaya Perkebunan Kelapa Sawit a.n. PT.


ep
k

Mata Andau Sawit Kahuripan, ditujukan kepada Gubernur


ah

Kalimantan Tengah, tertanggal 29 April 2011 (foto copy


R

si
dari foto copy);-----------------------------------------------------------

ne
ng

12. P-12 : Surat Menteri Kehutanan Republik Indonesia Nomor

S.330/Menhut-VII/KUH/2013 Hal Tanggapan atas

do
gu

Permohonan Penyelesaian Pelepasan Kawasan

Hutan/Tukar Menukar Kawasan Hutan sesuai dengan PP


In
A

Nomor 60 Tahun 2012 ditujukan kepada Direktur PT. Mata

Andau Sawit Kahuripan, tertanggal 20 Maret 2013 (foto


ah

lik

copy dari foto copy);----------------------------------------------------


m

ub

13. P-13 : Surat Keputusan Kepala Badan Pengendalian Dampak

Lingkungan Hidup Daerah Kabupaten Barito Selatan No.


ka

ep

173 Tahun 2005 tentang Persetujuan Dokumen AMDAL-


ah

RKL-RPL Pembangunan Perkebunan Dan Pabrik


R

Pengolahan Kelapa Sawit PT. Mata Andau Sawit


es
M

Kahuripan di Kecamatan Dusun Selatan, Dusun Utara dan


ng

on
gu

Hal. 38 dari 69 hal. Put. Pkr. 05/G/2015/PTUN.PLK


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 38
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Gunung Bintang Awai Kabupaten Barito Selatan,

a
Tertanggal 19 Mei 2005 (foto copy sesuai dengan asli);-----

si
14. P-14 : Undang-undang Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 2014

ne
ng
Tentang Perkebunan, Tertanggal 17 Oktober 2014 (foto

copy dari foto copy);----------------------------------------------------

do
15.
gu P-15 : Undang-undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2007

Tentang Penanaman Modal, Tertanggal 26 April 2007 (foto

In
A
copy dari foto copy);----------------------------------------------------
ah

lik
16. P-16 : Undang-undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2011

Tentang Pembentukan Peraturan Perundangan-undangan,


am

ub
Tertanggal 12 Agustus 2011 (foto copy dari foto copy);-----

17. P-17 : Undang-undang Republik Indonesia Nomor 30 Tahun 2014


ep
k

Tentang Administrasi Pemerintahan, Tertanggal 17


ah

Oktober 2014 (foto copy dari foto copy);--------------------------


R

si
18. P-18 : Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Tengah Nomor 5

ne
ng

Tahun 2011 Tentang Pengelolaan Usaha Perkebunan

Berkelanjutan, Tertanggal 13 Desember 2011 (foto copy

do
gu

dari foto copy);-----------------------------------------------------------

19. P-19 : Peraturan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor


In
A

98/Permentan/OT.140/9/2013 Tentang Pedoman Perizinan

Usaha Perkebunan, Tertanggal 30 September 2013 (foto


ah

lik

copy dari foto copy);----------------------------------------------------


m

ub

20. P-20 : Peraturan Menteri Pertanian Nomor 26/Permentan/

OT.140/2/2007 Tentang Pedoman Perizinan Usaha


ka

ep

Perkebunan, Tertanggal 28 Februari 2007 (foto copy dari


ah

foto copy); ----------------------------------------------------------------


R

21. P-21 : Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL) Pembangunan


es
M

Perkebunan Dan Pabrik Pengolahan Kelapa Sawit PT Mata


ng

on
gu

Hal. 39 dari 69 hal. Put. Pkr. 05/G/2015/PTUN.PLK


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 39
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Andau Sawit Kahuripan Tahun 2005 (foto copy sesuai

a
dengan asli);--------------------------------------------------------------

si
22. P-22 : Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL) Pembangunan

ne
ng
Perkebunan Dan Pabrik Pengolahan Kelapa Sawit PT Mata

Andau Sawit Kahuripan Tahun 2005 (foto copy sesuai

do
gu dengan asli);--------------------------------------------------------------

23. P-23 : Rencana Pengelolaan Lingkungan (RKL) Pembangunan

In
A
Perkebunan Dan Pabrik Pengolahan Kelapa Sawit PT Mata
ah

lik
Andau Sawit Kahuripan Tahun 2005 (foto copy sesuai

dengan asli);--------------------------------------------------------------
am

ub
24. P-24 : Surat Keputusan Bupati Barito Selatan Nomor : 115 Tahun

2004 Tentang Pemberian Izin Lokasi Usaha Perkebunan


ep
k

Kelapa Sawit Kepada PT. Mata Andau Sawit Kahuripan Di


ah

Wilayah Kabupaten Barito Selatan, tertanggal 29 Maret


R

si
2004 (foto copy sesuai dengan asli);-------------------------------

ne
ng

25. P-25 : Surat Keputusan Bupati Barito Selatan Nomor 519 Tahun

2008 Tentang Perpanjangan Ijin Lokasi Perkebunan

do
gu

Kelapa Sawit PT. Mata Andau Sawit Kahuripan (MASK)

Seluas + 20.000 HA Terletak Di Kecamatan Dusun Utara


In
A

Dan Kecamatan Gunung Bintang Awai Kabupaten Barito

Selatan, tertanggal 27 September 2008 (foto copy dari foto


ah

lik

copy); ----------------------------------------------------------------------
m

ub

Menimbang, bahwa untuk menguatkan sangkalannya Tergugat telah

mengajukan bukti-bukti tertulis berupa foto copy Surat-surat yang ditandai T-1
ka

ep

sampai dengan T-26 yang masing-masing telah bermaterai cukup dan telah
ah

dicocokkan dengan asli/foto copynya, sehingga dapat dijadikan alat bukti yang
R

sah, dengan perincian sebagai berikut:--------------------------------------------------------------


es
M

ng

on
gu

Hal. 40 dari 69 hal. Put. Pkr. 05/G/2015/PTUN.PLK


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 40
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
1. T-1 : Surat Bupati Barito Selatan Nomor : 500/366/Ekbang

a
Perihal Izin Usaha Perkebunan Kelapa Sawit ditujukan

si
kepada Sdr. Direktur PT. Mata Andau Sawit Kahuripan (PT.

ne
ng
MASK), tertanggal 19 Maret 2004 (foto copy dari foto

copy);-----------------------------------------------------------------------

do
2.
gu T-2 : Surat Keputusan Bupati Barito Selatan Nomor : 115 Tahun

2004 Tentang Pemberian Izin Lokasi Usaha Perkebunan

In
A
Kelapa Sawit Kepada PT. Mata Andau Sawit Kahuripan Di
ah

lik
Wilayah Kabupaten Barito Selatan, tertanggal 29 Maret

2004 (foto copy dari foto copy);--------------------------------------


am

ub
3. T-3 : Surat Bupati Barito Selatan Nomor : 500/907/Ekbang

Perihal Pembukaan Lahan Perkebunan ditujukan kepada


ep
k

Sdr. Direktur PT. Mata Andau Sawit Kahuripan (PT.MAS),


ah

tertanggal 21 Mei 2004 (foto copy dari foto copy);-------------


R

si
4. T-4 : Surat Keputusan Kepala Badan Pengendalian Dampak

ne
ng

Lingkungan Hidup Daerah Kabupaten Barito Selatan No.

173 Tahun 2005 tentang Persetujuan Dokumen AMDAL-

do
gu

RKL-RPL Pembangunan Perkebunan Dan Pabrik

Pengolahan Kelapa Sawit PT. Mata Andau Sawit


In
A

Kahuripan di Kecamatan Dusun Selatan, Dusun Utara dan

Gunung Bintang Awai Kabupaten Barito Selatan,


ah

lik

Tertanggal 19 Mei 2005 (foto copy dari foto copy);------------


m

ub

5. T-5 : Surat Keputusan Bupati Barito Selatan Nomor 519 Tahun

2008 Tentang Perpanjangan Ijin Lokasi Perkebunan


ka

ep

Kelapa Sawit PT. Mata Andau Sawit Kahuripan (MASK)


ah

Seluas + 20.000 HA Terletak Di Kecamatan Dusun Utara


R

Dan Kecamatan Gunung Bintang Awai Kabupaten Barito


es
M

ng

on
gu

Hal. 41 dari 69 hal. Put. Pkr. 05/G/2015/PTUN.PLK


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 41
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Selatan, tertanggal 27 September 2008 (foto copy dari foto

a
copy);-----------------------------------------------------------------------

si
6. T-6 : Surat Bupati Barito Selatan Nomor : 55/BUN/I/2009 Perihal

ne
ng
Rekomendasi Izin Pembukaan Lahan PT. MASK ditujukan

kepada Direktur PT. Mata Andau Sawit Kahuripan (Mask),

do
gu tertanggal 29 Januari 2009 (foto copy dari foto copy);--------

7. T-7 : Surat Rekomendasi Kepala Badan Lingkungan Hidup

In
A
Kabupaten Barito Selatan, Nomor : 660/03/BLH ditujukan
ah

lik
kepada ARTAS SOEWAR Direktur Utama PT. Mata Andau

Sawit Kahuripan, tertanggal 14 Pebruari 2009 (foto copy


am

ub
dari foto copy);-----------------------------------------------------------

8. T-8 : Surat Bupati Barito Selatan Nomor : 522/3.85/216.1/


ep
k

4.03/IV/2011 Perihal Rekomendasi Pelepasan Kawasan


ah

Hutan untuk budidaya Perkebunan Kelapa Sawit a.n. PT.


R

si
Mata Andau Sawit Kahuripan, ditujukan kepada Gubernur

ne
ng

Kalimantan Tengah, tertanggal 29 April 2011 (foto copy

dari foto copy);-----------------------------------------------------------

do
gu

9. T-9 : Laporan Hasil Verifikasi Perizinan Perkebunan di

Kabupaten Barito Selatan Tahun 2014 (foto copy dari foto


In
A

copy);-----------------------------------------------------------------------

10. T-10 : Rekomendasi PT. Mata Andau Sawit Kahuripan (foto copy
ah

lik

dari foto copy);-----------------------------------------------------------


m

ub

11. T-11 : Surat Deputi VI Kepala UKP-PPP Nomor : B-142/UKP-

PPP/D.VI/09/2014 Perihal Jawaban Atas Tanggapan,


ka

ep

Penjelasan, dan Pertanyaan dari Pemerintah Daerah


ah

Terkait Laporan Hasil Audit, tertanggal 13 Mei 2014 (foto


R

copy dari foto copy);----------------------------------------------------


es
M

ng

on
gu

Hal. 42 dari 69 hal. Put. Pkr. 05/G/2015/PTUN.PLK


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 42
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
12. T-12 : Surat Bupati Barito Selatan Nomor : B405/SETDA/AS.II-

a
EK/500/3/2014 Perihal Penghentian Kegiatan Operasional

si
di Lapangan ditujukan kepada Direktur PT. Mata Andau

ne
ng
Sawit Kahuripan, Tertanggal 17 Maret 2014 (foto copy

sesuai dengan asli); ---------------------------------------------------

do
13.
gu T-13 : Undang-undang Nomor 23 Tahun 1997 Tentang

Pengelolaan Lingkungan Hidup, Tertanggal 19 September

In
A
1997 (foto copy dari foto copy); -------------------------------------
ah

lik
14. T-14 : Undang-undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2004

Tentang Perkebunan, Tertanggal 11 Agustus 2004 (foto


am

ub
copy dari foto copy); ---------------------------------------------------

15. T-15 : Undang-undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2007


ep
k

Tentang Penanaman Modal, Tertanggal 26 April 2007 (foto


ah

copy dari foto copy); ---------------------------------------------------


R

si
16. T-16 : Undang-undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2009

ne
ng

Tentang Perlindungan Dan Pengelolaan Lingkungan Hidup,

Tertanggal 3 Oktober 2009 (foto copy dari foto copy);--------

do
gu

17. T-17 : Undang-undang Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 2014

Tentang Perkebunan, Tertanggal 17 Oktober 2014 (foto


In
A

copy dari foto copy);----------------------------------------------------

18. T-18 : Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 27 Tahun


ah

lik

1999 Tentang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan


m

ub

Hidup, Tertanggal 7 Mei 1999 (foto copy dari foto copy);-----

19. T-19 : Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 27 Tahun


ka

ep

2012 Tentang Izin Lingkungan, Tertanggal 23 Februari


ah

2012 (foto copy dari foto copy);--------------------------------------


R

es
M

ng

on
gu

Hal. 43 dari 69 hal. Put. Pkr. 05/G/2015/PTUN.PLK


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 43
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
20. T-20 : Peraturan Menteri Pertanian Nomor 26/Permentan/OT.140/

a
2/2007 Tentang Pedoman Perizinan Usaha Perkebunan,

si
Tertanggal 28 Februari 2007 (foto copy dari foto copy);------

ne
ng
21. T-21 : Peraturan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor

98/Permentan/OT.140/9/2013 Tentang Pedoman Perizinan

do
gu Usaha Perkebunan, Tertanggal 30 September 2013 (foto

copy dari foto copy);----------------------------------------------------

In
A
22. T-22 : Peraturan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor
ah

lik
357/Kpts/HK.350/5/2002 Tentang Pedoman Perizinan

Usaha Perkebunan, Tertanggal 23 Mei 2002 (foto copy


am

ub
dari foto copy); ----------------------------------------------------------

23. T-23 : Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Tengah Nomor 5


ep
k

Tahun 2011 Tentang Pengelolaan Usaha Perkebunan


ah

Berkelanjutan, tertanggal 13 Desember 2013 (foto copy


R

si
dari foto copy);-----------------------------------------------------------

ne
ng

24. T-24 : Peraturan Gubernur Kalimantan Tengah Nomor 17 Tahun

2011 Tentang Pedoman Perizinan Pengelolaan Usaha

do
gu

Perkebunan (foto copy dari foto copy);----------------------------

25. T-25 : Peraturan Daerah Kabupaten Barito Selatan Nomor 6


In
A

Tahun 2014 Tentang Pengelolaan Usaha Perkebunan (foto

copy dari foto copy); ---------------------------------------------------


ah

lik

26. T-26 : Laporan Hasil Investigasi Nomor : 700/05/IV-LHI/IK/2013


m

ub

Terhadap Izin Perusahaan Kehutanan Dan Perusahaan

Perkebunan Di Kabupaten Barito Selatan, tertanggal 08


ka

ep

Maret 2013 (foto copy dari foto copy).-----------------------------


ah

Menimbang, bahwa Penggugat dalam persidangan tidak mengajukan


R

es

saksi-saksi, yang disampaikan pada persidangan tanggal 19 Mei 2015;----------------


M

ng

on
gu

Hal. 44 dari 69 hal. Put. Pkr. 05/G/2015/PTUN.PLK


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 44
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Menimbang, bahwa Tergugat dalam persidangan telah mengajukan

a
1 (satu) Saksi Ahli telah memberikan keterangannya, yaitu : -------------------------------

si
Nama : Prof. DR. H. SAMSUL WAHIDIN, S.H., M.H., Tempat/Tanggal Lahir :

ne
ng
Madiun, 14 Januari 1959, Umur : 56 Tahun, Jenis Kelamin : Laki-laki,

Kewarganegaraan : Indonesia, Tempat Tinggal : Bumi Asri Selatan Tahap II

do
guBlok B/1 RT/RW : 001/009 Kelurahan : Dadaprejo Kecamatan : Junrejo

Malang Jawa Timur, Agama : Islam, Pekerjaan Dosen dan telah diambil

In
A
sumpahnya menurut agama yang diyakininya telah menyampaikan
ah

lik
kesaksiannya di depan Majelis Hakim dan Para Pihak dalam Persidangan

tanggal 26 Mei 2015 yang terbuka untuk umum yang selengkapnya seperti
am

ub
termuat dalam Berita Acara Sidang yang merupakan bagian yang tidak

terpisahkan dengan Putusan ini;-----------------------------------------------------------------


ep
k

Menimbang, bahwa Penggugat telah menyampaikan Kesimpulannya


ah

tertanggal 3 Juni 2015 dan Tergugat telah menyampaikan Kesimpulannya


R

si
tertanggal 1 Juni 2015 pada persidangan tanggal 3 Juni 2015; ---------------------------

ne
ng

Menimbang, bahwa segala sesuatu yang belum termuat dalam duduk

perkara tersebut di atas telah termuat dalam Berita Acara Persidangan yang

do
gu

merupakan satu kesatuan dan bagian yang tidak terpisahkan dari putusan ini; ------

Menimbang, bahwa oleh karena para pihak yang bersengketa


In
A

menyatakan tidak ada hal-hal yang akan disampaikan dan akhirnya memohon

diberikan putusan, maka selanjutnya Majelis Hakim akan memberikan


ah

lik

Pertimbangan Hukum sebagai berikut; --------------------------------------------------------------


m

ub

---------------------------- TENTANG PERTIMBANGAN HUKUM ---------------------------

Menimbang, bahwa maksud dan tujuan gugatan Penggugat adalah


ka

ep

sebagaimana terurai dalam duduk sengketa di atas; ----------------------------------------


ah

Menimbang, bahwa yang menjadi objek sengketa dan sedang


R

es

dimohonkan oleh Penggugat untuk dinyatakan batal atau tidak sah pada
M

ng

Pengadilan Tata Usaha Negara Palangka Raya dalam perkara ini adalah Surat
on
gu

Hal. 45 dari 69 hal. Put. Pkr. 05/G/2015/PTUN.PLK


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 45
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Keputusan Bupati Barito Selatan Nomor 4 Tahun 2015 tentang Pencabutan Atas

a
Izin Usaha Perkebunan PT. Mata Andau Sawit Kahuripan tanggal 9 Januari 2015,

si
yang dikeluarkan oleh Tergugat (vide bukti P-1); ---------------------------------------------

ne
ng
Menimbang, bahwa Penggugat merasa keberatan dengan dikeluarkannya

obyek gugatan berupa Surat Keputusan Bupati Barito Selatan Nomor 4 Tahun

do
gu
2015 tentang Pencabutan Atas Izin Usaha Perkebunan PT. Mata Andau Sawit

Kahuripan tanggal 9 Januari 2015 dengan alasan bahwa Tergugat dalam

In
A
menerbitkan objek gugatan telah bertentangan dengan Peraturan Perundang-
ah

lik
undangan dan Azas-azas Umum Pemerintahan yang Baik; ------------------------------

Menimbang, bahwa Tergugat telah membantah dalil-dalil gugatan


am

ub
Penggugat a quo yang tertuang dalam Jawabannya tertanggal 27 April 2015 yang

pada pokoknya menyatakan bahwa objek sengketa tidak bertentangan dengan


ep
k

Peraturan Perundang-undangan yang berlaku serta Azas-Azas Umum


ah

Pemerintahan Yang Baik; --------------------------------------------------------------------------


R

si
Menimbang, bahwa sebelum mempertimbangkan eksepsi yang tertuang

ne
ng

di dalam Jawaban Tergugat, Majelis Hakim memandang perlu untuk

mempertimbangkan unsur-unsur formal Gugatan yang harus terpenuhi yaitu dari

do
gu

aspek kewenangan mengadili, kepentingan Penggugat dan Tenggang waktu

mengajukan Gugatan dalam perkara a quo apabila tidak terpenuhi akan berakibat
In
A

tidak diterima Gugatan a quo sesuai pada ketentuan Pasal 107 Undang-undang

Nomor 5 Tahun 1986 Tentang Peradilan Tata Usaha Negara bahwa, “Hakim
ah

lik

menentukan apa yang harus dibuktikan, beban pembuktian beserta penilaian


m

ub

pembuktian, dan untuk sahnya pembuktian diperlukan sekurang-kurangnya dua

alat bukti berdasarkan keyakinan Hakim”. Maka berdasarkan ketentuan tersebut


ka

ep

Hakim berperan aktif dalam menyelesaikan perkara a quo; ------------------------------


ah

I. KEWENANGAN MENGADILI ; ---------------------------------------------------------------


R

Menimbang, bahwa menurut Majelis Hakim untuk mengetahui


es
M

kewenangan absolut Pengadilan Tata Usaha Negara maka permasalahan hukum


ng

on
gu

Hal. 46 dari 69 hal. Put. Pkr. 05/G/2015/PTUN.PLK


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 46
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
yang akan dipertimbangkan adalah apakah obyek sengketa a quo merupakan

a
obyek sengketa Tata Usaha Negara yang menjadi kewenangan Pengadilan Tata

si
Usaha Negara untuk memeriksa, memutus dan menyelesaikannya atau bukan?; --

ne
ng
Menimbang, bahwa secara yuridis normatif, pasal 1 angka 9 Undang-

Undang Nomor 51 Tahun 2009 Tentang Perubahan Kedua atas Undang-undang

do
gu
Nomor 5 Tahun 1986 Tentang Peradilan Tata Usaha Negara telah mengatur

bahwa : ”Keputusan Tata Usaha Negara adalah suatu penetapan tertulis yang

In
A
dikeluarkan oleh Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara yang berisi tindakan
ah

lik
hukum Tata Usaha Negara yang berdasarkan peraturan perundang-undangan

yang berlaku, yang bersifat konkret, individual dan final, yang menimbulkan akibat
am

ub
hukum bagi seseorang atau badan hukum perdata.” Jo. Pasal 1 angka 7 dan

Pasal 87 Undang-Undang nomor 30 tahun 2014 Tentang Administrasi


ep
k

Pemerintahan ; ----------------------------------------------------------------------------------------
ah

Menimbang, bahwa unsur konkret diartikan bahwa obyek yang


R

si
diputuskan dalam keputusan tata usaha negara tidak abstrak tetapi berwujud,

ne
ng

tertentu dan dapat ditentukan. Unsur individual artinya keputusan tata usaha

negara itu tidak ditujukan untuk umum, tetapi tertentu baik alamat maupun hal

do
gu

yang dituju. Serta unsur bersifat final artinya sudah definitif dan karenanya dapat

menimbulkan akibat hukum dan terdapat juga perluasan dalam Undang-Undang


In
A

nomor 30 tahun 2014 Tentang Administrasi Pemerintahan khususnya Pasal 87

huruf a. penetapan tertulis yang juga mencakup tindakan factual, huruf d. bersifat
ah

lik

final dalam arti lebih luas, huruf e. Keputusan yang berpotensi menimbulkan
m

ub

akibat hukum dan/atau huruf f. Keputusan yang berlaku bagi Warga Masyarakat.

Pertimbangan dari unsur tersebut diatas dihubungkan dengan surat keputusan


ka

ep

yang menjadi obyek sengketa a quo, terdapat unsur konkret yaitu berupa Surat
ah

Keputusan Bupati Barito Selatan Nomor 4 Tahun 2015 tentang Pencabutan Atas
R

Izin Usaha Perkebunan PT. Mata Andau Sawit Kahuripan tanggal 9 Januari 2015,
es
M

yang dikeluarkan oleh Tergugat (vide bukti P-1), unsur individual bahwa surat
ng

on
gu

Hal. 47 dari 69 hal. Put. Pkr. 05/G/2015/PTUN.PLK


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 47
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
keputusan obyek sengketa a quo ditujukan kepada PT. Mata Andau Sawit

a
Kahuripan, sedangkan unsur Finalnya terdapat pada tidak adanya mekanisme

si
atau prosedur yang harus ditempuh oleh Penggugat sebelum mengajukan

ne
ng
gugatan a quo di Pengadilan Tata Usaha Negara Palangka Raya serta surat

keputusan obyek sengketa a quo telah berpotensi menimbulkan akibat hukum

do
gu
berupa Penggugat menjadi tidak bisa melakukan kegiatan usaha di bidang

perkebunan Kelapa Sawit di lahan Obyek Sengketa a quo, maka Majelis Hakim

In
A
berpendapat bahwa surat keputusan obyek sengketa a quo telah memenuhi unsur
ah

lik
sebagai suatu keputusan tata usaha negara sebagaimana ditentukan dalam pasal

1 angka 9 Undang-Undang Nomor 51 Tahun 2009 Jo. Pasal 1 angka 7, pasal 87


am

ub
Undang-Undang nomor 30 tahun 2014 Tentang Administrasi Pemerintahan, maka

Majelis hakim berkesimpulan bahwa Pengadilan Tata Usaha Negara in casu


ep
k

Pengadilan Tata Usaha Negara Palangka Raya berwenang untuk memeriksa,


ah

memutus dan menyelesaikan sengketa a quo;------------------------------------------------


R

si
II. Tenggang waktu pengajuan gugatan; ---------------------------------------------------

ne
ng

Menimbang, bahwa untuk mengetahui tenggang waktu/daluwarsa

Gugatan Penggugat yang diajukan ke Pengadilan Tata Usaha Negara Palangka

do
gu

Raya terhadap obyek sengketa a quo berpedoman pada Pasal 55 Undang-

Undang Nomor 5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara yang
In
A

berbunyi sebagai berikut : --------------------------------------------------------------------------

“Gugatan dapat diajukan hanya dalam waktu 90 (sembilan Puluh) hari


ah

lik

terhitung saat diterimanya atau diumumkannya keputusan Badan atau Pejabat


m

ub

Tata Usaha Negara”; --------------------------------------------------------------------------------

Menimbang, mencermati Obyek Sengketa adalah Surat Keputusan Bupati


ka

ep

Barito Selatan Nomor 4 Tahun 2015 tentang Pencabutan Atas Izin Usaha
ah

Perkebunan PT. Mata Andau Sawit Kahuripan tanggal 9 Januari 2015, yang
R

dikeluarkan oleh Tergugat (vide bukti P-1), bahwa Penggugat menerima atau
es
M

mengetahui Obyek Sengketa pada tanggal 25 Januari 2015 sedangkan


ng

on
gu

Hal. 48 dari 69 hal. Put. Pkr. 05/G/2015/PTUN.PLK


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 48
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Penggugat mendaftarkan Gugatan kepada kepaniteraan Pengadilan Tata Usaha

a
Negara Palangka Raya Tertanggal 2 April 2015, maka menurut Majelis Hakim

si
Gugatan Penggugat diajukan pada Pengadilan Tata Usaha Negara Palangka

ne
ng
Raya masih dalam tenggang waktu 90 hari sesuai dengan ketentuan Pasal 55

Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara; -----

do
gu
III. Kepentingan Penggugat; ---------------------------------------------------------------------

Menimbang, bahwa dalam proses beracara di Peradilan Tata Usaha

In
A
Negara dikenal asas tiada gugatan tanpa adanya suatu kepentingan (No interest,
ah

lik
No action), asas mana tercermin dalam Pasal 53 ayat (1) Undang-Undang Nomor

9 Tahun 2004 Jo. Undang-Undang Nomor 51 Tahun 2009 tentang Perubahan


am

ub
Atas Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara

yang menyatakan bahwa:”Orang atau badan hukum perdata yang merasa


ep
k

kepentingannya dirugikan oleh suatu Keputusan Tata Usaha Negara dapat


ah

mengajukan gugatan tertulis kepada pengadilan yang berwenang yang berisi


R

si
tuntutan agar Keputusan Tata Usaha Negara yang disengketakan itu dinyatakan

ne
ng

batal atau tidak sah, dengan atau tanpa disertai tuntutan ganti rugi dan/atau

direhabilitasi ;--------------------------------------------------------------------------------------------------

do
gu

Menimbang, bahwa rumusan di atas menekankan bahwa yang berkualitas

menjadi Penggugat adalah “Orang atau Badan Hukum Perdata yang merasa
In
A

kepentingannya dirugikan oleh suatu Keputusan Tata Usaha Negara yang

dikeluarkan oleh Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara baik di Pusat maupun di
ah

lik

Daerah”; ---------------------------------------------------------------------------------------------------------
m

ub

Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan Kepentingan dalam Peradilan

Tata Usaha Negara adalah kepentingan yang dilindungi oleh hukum yaitu
ka

ep

kepentingan yang berkaitan secara nyata dengan objek sengketa dan


ah

kepentingan dalam hal proses dimana dalam penerbitan objek sengketa,


R

seseorang atau badan hukum perdata dinyatakan dengan keterlibatannya baik


es
M

secara langsung maupun tidak langsung dengan penerbitan objek sengketa; --------
ng

on
gu

Hal. 49 dari 69 hal. Put. Pkr. 05/G/2015/PTUN.PLK


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 49
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Menimbang, bahwa dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa untuk

a
menggugat suatu Keputusan Tata Usaha Negara, seseorang atau badan hukum

si
perdata harus ada kepentingannya yang dirugikan atas diterbitkannya Keputusan

ne
ng
Tata Usaha Negara ; ---------------------------------------------------------------------------------------

Menimbang, bahwa Tergugat dalam mengeluarkan Surat Keputusan Bupati

do
gu
Barito Selatan Nomor 4 Tahun 2015 tentang Pencabutan Atas Izin Usaha

Perkebunan PT. Mata Andau Sawit Kahuripan tanggal 9 Januari 2015, yang

In
A
dikeluarkan oleh Tergugat (vide bukti P-1) ditujukan kepada PT. Mata Andau
ah

lik
Sawit Kahuripan in casu Penggugat ; ----------------------------------------------------------------

Menimbang, bahwa oleh karena Penggugat dalam kedudukan sebagai


am

ub
orang yang dirugikan atas terbitnya objek sengketa, dimana dengan terbitnya

Surat Keputusan tersebut Penggugat merasa dirugikan oleh adanya surat


ep
k

keputusan a quo karena tidak bisa melakukan kegiatan usaha di bidang


ah

perkebunan Kelapa Sawit di lahan Obyek Sengketa a quo dan kehilangan hak-
R

si
haknya sebagai pemegang Izin Usaha Perkebunan Kelapa Sawit untuk

ne
ng

memanfaatkan/mengelola seluruh wilayah yang telah ditentukan dalam izin

Penggugat berdasarkan surat keputusan Bupati Barito Selatan nomor

do
gu

500/366/Ekbang tanggal 19 Maret 2004 tentang Izin Usaha Perkebunan (IUP)

Kelapa Sawit Atas Nama PT. Mata Andau Sawit Kahuripan, sehingga Penggugat
In
A

telah memenuhi ketentuan Pasal 53 Ayat (1) Undang-Undang Nomor 9 Tahun

2004 Jo. Undang-Undang Nomor 51 Tahun 2009 tentang Perubahan Atas


ah

lik

Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara,


m

ub

maka kepentingan Penggugat dalam hal ini dikategorikan sebagai kepentingan

yang harus dilindungi oleh hukum, dengan demikian Penggugat memiliki


ka

ep

Kedudukan Hukum (legal standing) untuk mengajukan gugatan terhadap objek


ah

sengketa a quo ; -------------------------------------------------------------------------------------


R

es
M

ng

on
gu

Hal. 50 dari 69 hal. Put. Pkr. 05/G/2015/PTUN.PLK


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 50
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Menimbang, oleh karena Gugatan Penggugat telah memenuhi unsur-unsur

a
formal Gugatan maka selanjutnya Majelis Hakim akan mempertimbangkan

si
Eksepsi Tergugat dan Pokok Perkara sebagai berikut : ------------------------------------

ne
ng
DALAM EKSEPSI : ----------------------------------------------------------------------------------

Menimbang, bahwa Eksepsi yang diajukan oleh Tergugat sebagaimana

do
gu
terurai dalam duduk perkara tersebut di atas adalah berkenaan dengan : ------------

1. Gugatan Tidak Jelas, Tidak Lengkap dan Kabur (Obscuur Libel) yang

In
A
pada pokoknya berisi bahwa dicabutnya izin usaha perkebunan atas
ah

lik
nama PT. Mata Andau Sawit Kahuripan (Penggugat) dikarenakan izin

lingkungan diperoleh Penggugat setelah Penggugat mendapatkan IUP


am

ub
dimana seharusnya persyaratan untuk mengajukan permohonan izin

usaha adalah mempunyai izin lingkungan; -----------------------------------------


ep
k

2. Dasar Gugatan dan petitum cacat Formal yang pada pokoknya


ah

berkenaan dengan : ----------------------------------------------------------------------


R

si
a. Pendasaran pencantuman peraturan menteri pertanian nomor

ne
ng

26/permentan/O.T.140/2/2007 tentang pedoman perizinan usaha

perkebunan dikarenakan dikeluarkannya izin usaha perkebunan yang

do
gu

dimiliki Penggugat pada tahun 2011; --------------------------------------------

b. Bahwa Penggugat tidak pernah melaporkan secara berkala mengenai


In
A

pelaksanaan izin tersebut kemudian berdasarkan hasil audit yang

dilakukan oleh UKP4 dikeluarkanlah surat keputusan Objek sengketa;


ah

lik

c. Bahwa dokumen Amdal dan ijin Lingkungan yang dipunyai Penggugat


m

ub

diperoleh 1 (satu) tahun setelah Penggugat memiliki Izin Usaha

Perkebunan; ---------------------------------------------------------------------------
ka

ep

Menimbang, bahwa atas dalil-dalil Eksepsi tersebut, Penggugat telah


ah

menyampaikan bantahan yang termuat dalam Repliknya yang disampaikan


R

secara lisan pada persidangan tanggal 28 April 2015, yang pada pokoknya
es
M

ng

on
gu

Hal. 51 dari 69 hal. Put. Pkr. 05/G/2015/PTUN.PLK


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 51
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
menyatakan bahwa Penggugat menolak seluruh dalil Eksepsi Tergugat dan tetap

a
pada Gugatannya ; -----------------------------------------------------------------------------------

si
Menimbang, bahwa terhadap Eksepsi yang disampaikan oleh Tergugat

ne
ng
tersebut Majelis Hakim akan mempertimbangkannya sebagai berikut; -----------------

Menimbang, bahwa dalam ketentuan Pasal 77 Ayat 3 Undang-undang

do
gu
Nomor 51 Tahun 2009 tentang Perubahan Kedua atas Undang-undang Nomor 5

Tahun 1986, bahwa Eksepsi Lain yang tidak mengenai Kewenangan Pengadilan

In
A
hanya dapat diputus bersama dengan pokok sengketa, dan setelah Majelis Hakim
ah

lik
membaca dan mempelajari Eksepsi yang disampaikan oleh Tergugat sudah

masuk dalam substansi perkara atau pokok perkara serta termasuk dalam
am

ub
kategori Eksepsi Lain sehingga harus diputus bersama dengan pokok perkara; ----

Menimbang, bahwa Eksepsi Tergugat yang pada pokoknya menyatakan


ep
k

bahwa “gugatan Penggugat kabur (obscuur libel), maka Majelis Hakim akan
ah

mempertimbangkan, dengan pertimbangan hukum sebagaimana terurai di bawah


R

si
ini; ---------------------------------------------------------------------------------------------------------

ne
ng

Menimbang, bahwa dalam Undang-Undang Peradilan Tata Usaha Negara

telah ditentukan secara limitatif terkait hal-hal yang harus termuat dalam suatu

do
gu

Gugatan (syarat formal dan syarat materiil), hal tersebut diatur dalam ketentuan

Pasal 56 Undang-Undang Nomor : 5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha


In
A

Negara, yang menyatakan bahwa : --------------------------------------------------------------

Ayat (1) Gugatan harus memuat : ---------------------------------------------------------------


ah

lik

a. Nama, kewarganegaraan, tempat tinggal, dan pekerjaan Penggugat,


m

ub

atau Kuasanya; ---------------------------------------------------------------------

b. Nama jabatan, tempat kedudukan Tergugat; --------------------------------


ka

ep

c. Dasar gugatan dan hal yang dimintakan untuk diputuskan oleh


ah

Pengadilan; ---------------------------------------------------------------------------
R

Ayat (2) Apabila Gugatan dibuat dan ditandatangani oleh seorang Kuasa
es
M

Penggugat, maka Gugatan harus disertai Surat Kuasa yang sah; ----------
ng

on
gu

Hal. 52 dari 69 hal. Put. Pkr. 05/G/2015/PTUN.PLK


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 52
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Menimbang, bahwa sedangkan terkait dengan alasan-alasan yang dapat

a
digunakan dalam mengajukan suatu Gugatan, telah diatur pula dalam ketentuan

si
Pasal 53 Ayat (2) huruf a, dan b, Undang-Undang Nomor : 9 Tahun 2004 tentang

ne
ng
Perubahan Atas Undang-Undang Nomor : 5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata

Usaha Negara, yang menyatakan bahwa : ----------------------------------------------------

do
gu
Ayat (2) Alasan-alasan yang dapat digunakan dalam Gugatan sebagaimana

dimaksud pada Ayat (1) adalah : -----------------------------------------------------

In
A
a. Keputusan Tata Usaha Negara yang digugat itu bertentangan
ah

lik
dengan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku; ------------------

b. Keputusan Tata Usaha Negara yang digugat itu bertentangan


am

ub
dengan Asas-Asas Umum Pemerintahan Yang Baik ; --------------------

Menimbang, bahwa jika dicermati Gugatan Penggugat tertanggal 02 April


ep
k

2015, gugatan Penggugat tersebut telah jelas memuat identitas Subyek


ah

Penggugat serta Identitas Subyek Tergugat secara lengkap, gugatan Penggugat


R

si
telah pula memuat dasar dan alasan-alasan gugatan sebagaimana terurai secara

ne
ng

jelas di dalam posita gugatan, serta hal yang diminta untuk diputuskan oleh

Pengadilan sebagaimana terurai secara jelas di dalam petitum gugatan

do
gu

Penggugat (Pasal 56 Ayat (1) huruf a, b, dan c Undang-Undang Nomor 5 Tahun

1986 Jo. Pasal 53 Ayat (2) huruf a, dan b, Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2004),
In
A

dan gugatan Penggugat telah pula ditandatangani oleh Penggugat dan atau

Kuasa Penggugat, dengan demikian oleh karena gugatan Penggugat telah


ah

lik

memuat hal-hal yang dipersyaratkan khususnya sebagaimana dimaksud dalam


m

ub

ketentuan Pasal 56 Ayat (1) huruf a, b, dan c, dan Ayat (2) Undang-Undang

Nomor 5 Tahun 1986 Jo. Pasal 53 Ayat (2) Undang-Undang Nomor 9 Tahun
ka

ep

2004, maka gugatan Penggugat sudah jelas dan tidak dapat dikualifisir sebagai
ah

gugatan yang kabur, sedangkan mengenai dasar gugatan dan petitum cacat
R

formal hal tersebut telah masuk dalam kategori pokok perkara untuk itu Majelis
es
M

Hakim akan mempertimbangkan bersama dalam pokok perkaranya; ------------------


ng

on
gu

Hal. 53 dari 69 hal. Put. Pkr. 05/G/2015/PTUN.PLK


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 53
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Menimbang, bahwa berdasarkan uraian pertimbangan di atas Majelis

a
Hakim berpendapat bahwa Eksepsi yang diajukan Tergugat tersebut tidak

si
beralasan hukum, dengan demikian patutlah untuk dinyatakan ditolak; ----------------

ne
ng
DALAM POKOK PERKARA : --------------------------------------------------------------------

Menimbang, bahwa Penggugat tersebut pada pokoknya menuntut agar

do
gu
Pengadilan menyatakan batal atau tidak sah objek sengketa a quo, dengan

alasan bahwa objek sengketa a quo diterbitkan oleh Tergugat bertentangan

In
A
dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku baik secara
ah

lik
prosedural/formal maupun substansi materiilnya dan asas-asas umum

pemerintahan yang baik khususnya asas kepastian hukum, asas keterbukaan,


am

ub
asas tertib penyelenggaraan negara dan asas profesionalitas ; --------------------------

Menimbang, bahwa Tergugat telah membantah dalil-dalil Penggugat


ep
k

tersebut dengan alasan yang pada pokoknya menerangkan bahwa penerbitan


ah

objek sengketa a quo tidak melanggar peraturan perundang-undangan yang


R

si
berlaku baik secara prosedur/formal maupun substansi materiilnya dan asas-asas

ne
ng

pemerintahan yang baik ; ---------------------------------------------------------------------------

Menimbang, bahwa dari gugatan Penggugat, replik yang disampaikan

do
gu

secara lisan, jawaban Tergugat, duplik maupun kesimpulan dari para pihak,

menurut hemat Majelis Hakim hal-hal yang relevan dan merupakan inti pokok
In
A

persengketaan, sehingga perlu diuji dalam sengketa ini di Pengadilan Tata Usaha

Negara adalah mengenai : -------------------------------------------------------------------------


ah

lik

1. Apakah benar tindakan hukum Tergugat menerbitkan Objek Sengketa a quo


m

ub

bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku ?; -----------

2. Apakah benar tindakan hukum Tergugat tersebut juga bertentangan dengan


ka

ep

asas-asas umum pemerintah yang baik, khususnya asas kepastian hukum,


ah

asas keterbukaan, asas tertib penyelenggaraan negara dan asas


R

profesionalitas? ; --------------------------------------------------------------------------------
es
M

ng

on
gu

Hal. 54 dari 69 hal. Put. Pkr. 05/G/2015/PTUN.PLK


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 54
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Menimbang, bahwa atas dasar hal-hal sebagaimana terurai di atas,

a
terhadap obyek sengketa a quo, menurut Majelis Hakim harus dilakukan

si
pengujian dari segi Hukum Administrasi Negara (rechtmatigeheid) yang meliputi

ne
ng
aspek : Kewenangan Tergugat, Prosedur dan Substansi menurut Ketentuan

Perudangan-undangan yang berlaku, dan Azas-Azas Umum Pemerintahan yang

do
gu
Baik; ------------------------------------------------------------------------------------------------------

Menimbang, bahwa dalam sengketa a quo, Majelis Hakim berpendapat

In
A
bahwa yang perlu diuji terlebih dahulu adalah kewenangan Tergugat dalam
ah

lik
mengeluarkan objek sengketa, sebagai dasar pengujian untuk menentukan

apakah keputusan tata usaha negara yang digugat tersebut sah (rechtmatig) atau
am

ub
tidak adalah penilaian dari aspek kewenangan Tergugat untuk menerbitkan surat

keputusan dalam sengketa in litis ; ---------------------------------------------------------------


ep
k

Menimbang, bahwa dari segi kompetensi suatu jabatan, hal tidak


ah

berwenangnya Badan/Pejabat Tata Usaha Negara meliputi 3 (tiga) kemungkinan,


R

si
yaitu : tidak berwenang dari segi materi, tidak berwenang dari segi tempat dan

ne
ng

tidak berwenang dari segi waktu. Tidak berwenang dari segi materi terjadi apabila

pejabat tata usaha negara melakukan tindakan yang secara materi tidak termasuk

do
gu

wewenangnya. Tidak berwenang dari segi tempat terjadi apabila pejabat tata

usaha negara melakukan tindakan melampaui batas wilayah kekuasaannya.


In
A

Sedangkan tidak berwenang dari segi waktu terjadi apabila wewenang yang

digunakan oleh pejabat tata usaha negara telah melampaui jangka waktu yang
ah

lik

telah ditetapkan untuk wewenang tersebut; ---------------------------------------------------


m

ub

Menimbang, bahwa dalam ketentuan pasal 48 ayat (1) huruf b undang-

undang nomor 39 tahun 2014 tentang Perkebunan disebutkan “Izin Usaha


ka

ep

Perkebunan sebagaimana dimaksud dalam pasal 47 ayat (1) diberikan oleh

Bupati/Walikota untuk wilayah dalam suatu kabupaten/kota”, dengan demikian


ah

maka apabila dilihat dari segi kewenangan dalam hal mengeluarkan objek
es
M

ng

on
gu

Hal. 55 dari 69 hal. Put. Pkr. 05/G/2015/PTUN.PLK


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 55
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
sengketa pada perkara ini Majelis Hakim berpendapat bahwa Tergugat

a
mempunyai kewenangan untuk mengeluarkan objek sengketa in casu; ---------------

si
Menimbang, bahwa selanjutnya Majelis Hakim akan mempertimbangkan

ne
ng
apakah surat keputusan objek sengketa yang dikeluarkan oleh Tergugat telah

sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku baik

do
gu
secara prosedural maupun substansinya; ------------------------------------------------------

Menimbang, bahwa untuk memeriksa sengketa ini Majelis Hakim akan

In
A
mengujinya dengan fakta-fakta serta menggunakan peraturan perundang-
ah

lik
undangan yang mengatur pada saat surat keputusan objek sengketa tersebut

dikeluarkan (ex-tunc) ; -------------------------------------------------------------------------------


am

ub
Menimbang, bahwa walaupun izin usaha perkebunan diperoleh

Penggugat tahun 2004 namun pencabutan izin tersebut (objek sengketa)


ep
k

dikeluarkan pada tahun 2015 sesuai dengan dasar pengujian secara ex-tunc
ah

maka persyaratan pencabutan suatu izin usaha perkebunan tetap mengacu pada
R

si
ketentuan Peraturan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor

ne
ng

98/Permentan/OT.140/9/2013 tentang Pedoman Perizinan Usaha Perkebunan

tanggal 30 September 2013, Peraturan Gubernur Kalimantan Tengah Nomor 17

do
gu

Tahun 2011 tentang Pedoman Perizinan Pengelolaan Usaha Perkebunan tanggal

05 Mei 2011 dan Peraturan Daerah Kabupaten Barito Selatan Nomor 6 Tahun
In
A

2014 tentang Pengelolaan Usaha Perkebunan tanggal 26 Juni 2014; -----------------

Menimbang, bahwa untuk pencabutan suatu izin usaha perkebunan telah


ah

lik

diatur dalam Peraturan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor


m

ub

98/Permentan/OT.140/9/2013 tentang Pedoman Perizinan Usaha Perkebunan

tanggal 30 September 2013 disebutkan : ------------------------------------------------------


ka

ep

Pasal 48
ah

(1) Dalam hal Perusahaan Perkebunan yang memiliki IUP-P atau IUP
R

melakukan kemitraan dalam pemenuhan kebutuhan bahan baku yang


es
M

mengakibatkan terganggunya kemitraan yang telah ada sebagaimana


ng

on
gu

Hal. 56 dari 69 hal. Put. Pkr. 05/G/2015/PTUN.PLK


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 56
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
dimaksud dalam Pasal 11 ayat (1), dikenai sanksi peringatan tertulis 3 (tiga)

a
kali dalam tenggang waktu 4 (empat) bulan untuk melakukan perbaikan.----

si
(2) Apabila peringatan ke-3 sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak

ne
ng
dipenuhi, IUP-P atau IUP dicabut dan hak atas tanah diusulkan kepada

instansi yang berwenang untuk dibatalkan.--------------------------------------------

do
gu Pasal 49

(1) Perusahaan Perkebunan yang memperoleh IUP-P, tidak melakukan

In
A
penjualan saham kepada koperasi pekebun sebagaimana dimaksud dalam
ah

lik
Pasal 14 dikenai sanksi peringatan tertulis 3 (tiga) kali dalam tenggang

waktu 4 (empat) bulan untuk melakukan penjualan saham kepada koperasi


am

ub
pekebun.----------------------------------------------------------------------------------------

(2) Dalam hal peringatan ke-3 sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak
ep
k

dipenuhi, IUP-P dicabut dan hak atas tanah diusulkan kepada instansi yang
ah

berwenang untuk dibatalkan.--------------------------------------------------------------


R

si
Pasal 50

ne
ng

Perusahaan Perkebunan yang terbukti di kemudian hari memberikan

pernyataan bahwa status Perusahaan Perkebunan sebagai usaha mandiri atau

do
gu

bagian dari Kelompok (Group) Perusahaan Perkebunan belum menguasai lahan

melebihi batas paling luas yang tidak benar sebagaimana tercantum dalam Pasal
In
A

21 atau Pasal 23, maka IUP-B atau IUP Perusahaan bersangkutan

dicabut tanpa peringatan sebelumnya dan hak atas tanah diusulkan kepada
ah

lik

instansi yang berwenang untuk dibatalkan.---------------------------------------------------


m

ub

Pasal 51

(1) Perusahaan perkebunan yang telah memperoleh IUP-B, IUP-P, IUP,


ka

ep

Persetujuan Perubahan Luas Lahan, Persetujuan Perubahan Jenis


ah

Tanaman, Persetujuan Penambahan Kapasitas Industri Pengolahan Hasil


R

Perkebunan atau Persetujuan Diversifikasi Usaha yang tidak melaksanakan


es
M

kewajiban sebagaimana dimaksud dalam Pasal 40 huruf a, c, e, f, g


ng

on
gu

Hal. 57 dari 69 hal. Put. Pkr. 05/G/2015/PTUN.PLK


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 57
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
dan/atau h dikenai sanksi peringatan tertulis 3 (tiga) kali masing-masing

a
dalam tenggang waktu 4 (empat) bulan.------------------------------------------------

si
(2) Perusahaan perkebunan yang telah memperoleh IUP-B, IUP-P,

ne
ng
IUP yang mengalihkan kepemilikan perusahaan, tidak melaporkan

perubahan kepemilikan dan kepengurusan Perusahaan Perkebunan

do
gu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 41 dikenakan sanksi peringatan

tertulis 3 (tiga) kali masing-masing dalam tenggang waktu 2 (dua) bulan.-----

In
A
(3) Apabila peringatan ke-3 sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan/atau
ah

lik
ayat (2) tidak dipenuhi, IUP-B, IUP-P atau IUP dicabut dan hak atas tanah

diusulkan kepada instansi yang berwenang untuk dibatalkan.--------------------


am

ub
Pasal 52

Perusahaan Perkebunan yang memperoleh IUP-B, IUP-P, IUP,


ep
k

Persetujuan Perubahan Luas Lahan, Persetujuan Perubahan Jenis Tanaman,


ah

Persetujuan Penambahan Kapasitas Industri Pengolahan Hasil Perkebunan


R

si
atau Persetujuan Diversifikasi Usaha yang tidak melaksanakan kewajiban

ne
ng

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 40 huruf b dan/atau huruf d, IUP-B,

IUP-P atau IUP dicabut dan hak atas tanah diusulkan kepada instansi yang

do
gu

berwenang untuk dibatalkan. ---------------------------------------------------------------------

Pasal 53
In
A

(1) Perusahaan Perkebunan yang telah mendapat persetujuan diversifikasi

usaha sebagaimana dimaksud dalam Pasal 35 tidak menjamin


ah

lik

kelangsungan usaha pokok, menjaga kelestarian lingkungan dan


m

ub

keragaman sumber daya genetik serta mencegah berjangkitnya

organisme pengganggu tanaman (OPT) sebagaimana dimaksud


ka

ep

dalam Pasal 42 dikenai sanksi peringatan tertulis 3 (tiga) kali dalam


ah

tenggang waktu 4 (empat) bulan untuk melakukan perbaikan.-------------------


R

es
M

ng

on
gu

Hal. 58 dari 69 hal. Put. Pkr. 05/G/2015/PTUN.PLK


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 58
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
(2) Dalam hal peringatan ke-3 sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak

a
dipenuhi, IUP-B atau IUP dicabut dan hak atas tanah diusulkan kepada

si
instansi yang berwenang untuk dibatalkan.--------------------------------------------

ne
ng
Menimbang, bahwa selanjutnya dalam peraturan Gubernur Kalimantan

Tengah Nomor 17 Tahun 2011 tentang Pedoman Perizinan Pengelolaan Usaha

do
gu
Perkebunan disebutkan : ---------------------------------------------------------------------------

Pasal 17

In
A
(1) Pelaku usaha perkebunan skala kecil yang tidak memiliki surat
ah

lik
pendaftaran pengelolaan usaha perkebunan, tidak dapat dijamin

mendapat pelayanan pembinaan oleh Pemerintah Provinsi dan atau


am

ub
Pemerintah Kabupaten dan Kota.-------------------------------------------------------

(2) Pelaku usaha perkebunan skala besar yang tidak memiliki izin usaha
ep
k

pengelolaan usaha perkebunan dikenakan sanksi sebagai berikut :---------


ah

a. Peringatan tertulis sebanyak 2 (dua) kali dalam rentang waktu


R

si
paling lama 6 (enam) bulan sejak pelanggaran terjadi dan atau

ne
ng

sejak pelanggaran diketahui oleh pemberi izin, agar menyelesaikan

perizinan sesuai dengan peraturan perundang-undangan;-------------------

do
gu

b. Apabila selama 3 (tiga) bulan sejak peringatan tertulis kedua

sebagaimana dimaksud dalam huruf a pelaku usaha perkebunan


In
A

tetap tidak memenuhi kewajibannya, maka pemberi izin melakukan

tindakan penghentian dan atau mengambil alih pengelolaan usaha


ah

lik

perkebunan tersebut.--------------------------------------------------------------------
m

ub

(3) Pelaku usaha perkebunan skala besar yang telah memiliki izin

pengelolaan usaha perkebunan yang tidak memenuhi kewajibannya dan


ka

ep

atau melanggar ketentuan peraturan perundang-undangan, dikenakan


ah

sanksi administrasi berupa : -----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------


R

-
es
M

ng

on
gu

Hal. 59 dari 69 hal. Put. Pkr. 05/G/2015/PTUN.PLK


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 59
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a. Peringatan tertulis sebanyak 2 (dua) kali dalam rentang waktu

a
paling lama 6 (enam) bulan sejak pelanggaran terjadi dan atau

si
sejak pelanggaran diketahui oleh pemberi izin;-------------------------------

ne
ng
b. Apabila selama 3 (tiga) bulan sejak peringatan tertulis kedua

sebagaimana dimaksud dalam huruf a pelaku usaha perkebunan

do
gu tetap tidak memenuhi kewajibannya, maka izin usahanya dicabut

dan atau pemberi izin mengambil alih pengelolaan usaha

In
A
perkebunan tersebut.-------------------------------------------------------------------
ah

lik
(4) Proses pencabutan izin pengelolaan usaha perkebunan sebagaimana

dimaksud dalam ayat (3), ditempuh langkah-langkah secara berurutan


am

ub
sebagai berikut : ----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

a. Pemberi izin secara cermat dan terpadu melakukan evaluasi


ep
k

terhadap perizinan dan aktivitas lapangan terhadap pelaku usaha


ah

perkebunan.--------------------------------------------------------------------------------
R

si
b. Pemberi izin membuat dan menyampaikan teguran tertulis

ne
ng

kepada pelaku usaha perkebunan.-------------------------------------------------

c. Pemberi izin menerbitkan Keputusan pencabutan izin.----------------------------------------------------------

do
gu

Menimbang, bahwa dalam Peraturan Daerah Kabupaten Barito Selatan

Nomor 6 tahun 2014 disebutkan pula :


In
A

Pasal 69

(1) Bupati menerapkan sanksi administratif kepada pelaku usaha perkebunan jika
ah

lik

dalam pengawasan ditemukan pelanggaran terhadap izin-izin usaha


m

ub

perkebunan;---------------------------------------------------------------------------------------

(2) Sanksi administratif terdiri atas :-------------------------------------------------------------


ka

ep

a. Teguran tertulis;-----------------------------------------------------------------------------
ah

b. Pencabutan izin usaha perkebunan;---------------------------------------------------


R

c. Pencabutan Hak Guna Usaha;----------------------------------------------------------


es
M

ng

on
gu

Hal. 60 dari 69 hal. Put. Pkr. 05/G/2015/PTUN.PLK


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 60
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
(3) Pelaku usaha yang tidak mentaati ketentuan sebagaimana pasal 17 ayat (3)

a
dan ayat (4) akan dikenai sanksi administratif berupa teguran tertulis

si
sebanyak 3 (tiga) kali masing-masing dalam tenggang waktu 4 bulan;-----------

ne
ng
(4) Pelaku usaha yang tidak mentaati sebagaimana dimaksud pada ayat (3),

maka dilakukan pencabutan izin usaha perkebunan (IUP, IUP-B, atau IUP-P),

do
gu
dan selanjutnya perusahaan yang bersangkutan diusulkan kepada instansi

yang berwenang untuk dicabut Hak Guna Usaha (HGU);-----------------------------

In
A
Menimbang, bahwa selama dalam persidangan telah didapatkan fakta-fakta
ah

lik
yang tidak dibantah oleh para pihak yang bersengketa sebagai berikut : --------------

1. Bahwa Tergugat telah mengeluarkan surat keputusan nomor


am

ub
500/366/Ekbang tanggal 19 Maret 2004 tentang Izin Usaha Perkebunan

(IUP) Kelapa Sawit Atas Nama PT. Mata Andau Sawit Kahuripan (vide
ep
k

bukti P-8 = T-1) ; -----------------------------------------------------------------------------


ah

2. Bahwa Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Hidup Daerah


R

si
Kabupaten Barito Selatan telah mengeluarkan surat keputusan nomor 173

ne
ng

Tahun 2005 Tanggal 19 Mei 2005 tentang Persetujuan Dokumen ANDAL –

RKL – RPL pembangunan Perkebuan dan Pabrik Pengolahan Kelapa

do
gu

Sawit oleh PT. Mata Andau Sawit Kahuripan di Kecamatan Dusun Selatan,

Dusun Utara dan Gunung Bintang Away Kabupaten Barito Selatan (vide
In
A

bukti P-13, P-21, P-22, P-23 = T-4) ; ---------------------------------------------------

3. Bahwa pada lokasi objek sengketa terdapat adanya bangunan base camp
ah

lik

milik Penggugat dan sudah ditanami kelapa sawit oleh masyarakat seluas
m

ub

823 ha dikarenakan Penggugat menjalin kerjasama dengan masyarakat

pemilik lahan berupa bagi hasil (vide berita acara pemeriksaan setempat
ka

ep

tanggal 12 Mei 2015) ; ----------------------------------------------------------------------


ah

Menimbang, bahwa apabila dilihat dari segi prosedur penerbitan objek


R

sengketa maka dari semua peraturan perundang-undangan yang dijadikan dasar


es
M

pengujian oleh Majelis Hakim menyebutkan bahwa sebelum diterbitkannya


ng

on
gu

Hal. 61 dari 69 hal. Put. Pkr. 05/G/2015/PTUN.PLK


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 61
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
pencabutan izin usaha perkebunan maka Tergugat harus memberikan surat

a
teguran secara tertulis kepada pihak yang akan dicabut izin usaha

si
perkebunannya, hal tersebut dimaksudkan agar pihak yang akan dicabut izinnya

ne
ng
mengetahui letak kesalahannya dan apabila kesalahan tersebut hanya sebatas

administrasi maka diharapkan pihak yang akan dicabut izin usaha perkebunannya

do
gu
dapat melengkapi kekurangannya tersebut, sedangkan dalam sengketa ini objek

sengketa dikeluarkan langsung oleh Tergugat tanpa adanya peringatan tertulis

In
A
ataupun pemberitahuan yang disampaikan kepada Penggugat terlebih dahulu
ah

lik
dengan demikian maka Majelis Hakim berkesimpulan bahwa tindakan Tergugat

tersebut telah menyimpang dari prosedur yang diwajibkan oleh peraturan


am

ub
perundang-undangan yang berlaku; -------------------------------------------------------------

Menimbang, bahwa selanjutnya Majelis Hakim akan mempertimbangkan


ep
k

pula mengenai substansi dari penerbitan surat keputusan objek sengketa; ----------
ah

Menimbang, bahwa pada pokoknya dalam klausul “menimbang” yang


R

si
dijadikan bahan pertimbangan Tergugat dalam menerbitkan surat keputusan objek

ne
ng

sengketa adalah tidak adanya amdal yang dimiliki oleh Penggugat dan juga

berdasarkan atas surat deputi VI UKP-PPP Nomor B-142/UKP-PPP/D-VI/09/2014

do
gu

yang menyatakan ijin yang dimiliki oleh Penggugat tidak prosedural dan harus

dicabut ; -------------------------------------------------------------------------------------------------
In
A

Menimbang, bahwa telah disebutkan sebelumnya yang diakui juga oleh

Tergugat dalam jawabannya bahwa Penggugat telah memiliki Persetujuan


ah

lik

dokumen analisis mengenai dampak lingkungan (vide bukti P-13, P-21, P-22,
m

ub

P-23 = T-4) yang diterbitkan pada tanggal 19 Mei tahun 2005 yang dikeluarkan

oleh Badan Pengendalian Lingkungan Hidup sedangkan Izin Usaha Perkebunan


ka

ep

yang dikeluarkan oleh Tergugat tahun 2004 dengan demikian menurut Tergugat
ah

Izin Usaha Perkebunan yang dimiliki oleh Penggugat telah menyalahi prosedur
R

seperti yang tertera dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku ; -----------


es
M

ng

on
gu

Hal. 62 dari 69 hal. Put. Pkr. 05/G/2015/PTUN.PLK


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 62
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Menimbang, bahwa berdasarkan atas pasal 48, 49, 50, 51 dan 52

a
Peraturan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor 98/Permentan/OT.140/9/

si
2013 tentang Pedoman Perizinan Usaha Perkebunan tanggal 30 September

ne
ng
2013, pasal 17 Peraturan Gubernur Kalimantan Tengah Nomor 17 Tahun 2011

tentang Pedoman Perizinan Pengelolaan Usaha Perkebunan tanggal 05 Mei 2011

do
gu
dan pasal 69 Peraturan Daerah Kabupaten Barito Selatan Nomor 6 Tahun 2014

tentang Pengelolaan Usaha Perkebunan tanggal 26 Juni 2014 yang menerangkan

In
A
pada pokoknya bahwa apabila Tergugat hendak mengeluarkan surat keputusan
ah

lik
pencabutan Izin Usaha Perkebunan maka sebelumnya apabila pemilik Surat

Keputusan Izin Usaha Perkebunan tersebut menyalahi peraturan yang berlaku


am

ub
maka harus diberikan teguran secara tertulis sebanyak 3 (tiga) kali dan

ditunjukkan letak kesalahannya, apabila letak kesalahan tersebut hanya


ep
k

menyangkut masalah dokumen maka dimintakan untuk melengkapi dokumen


ah

yang kurang ; ------------------------------------------------------------------------------------------


R

si
Menimbang, bahwa dalam sengketa ini Tergugat memang telah

ne
ng

menerbitkan Izin Usaha Perkebunan sebelum adanya dokumen Andal dan izin

Lingkungan namun demikian oleh karena dokumen dan izin lingkungan tersebut

do
gu

telah dipenuhi oleh Penggugat walaupun tanpa adanya teguran-teguran secara

tertulis sebagaimana di amanahkan oleh peraturan perundang-undangan diatas,


In
A

maka Majelis Hakim menganggap bahwa Penggugat telah memiliki semua

persyaratan yang harus dilengkapi terkait dengan penerbitan Surat Izin Usaha
ah

lik

Perkebunan dan apabila Tergugat hendak memberikan sanksi Administrasi maka


m

ub

seharusnya Tergugat memberikan sanksi administrasi berupa teguran tertulis

sebanyak 3 (tiga) kali terlebih dahulu ( sesuai dengan Peraturan Menteri Pertanian
ka

ep

Republik Indonesia Nomor 98/Permentan/OT.140/9/2013 tentang Pedoman


ah

Perizinan Usaha Perkebunan tanggal 30 September 2013, Peraturan Gubernur


R

Kalimantan Tengah Nomor 17 Tahun 2011 tentang Pedoman Perizinan


es
M

Pengelolaan Usaha Perkebunan tanggal 05 Mei 2011 dan Peraturan Daerah


ng

on
gu

Hal. 63 dari 69 hal. Put. Pkr. 05/G/2015/PTUN.PLK


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 63
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Kabupaten Barito Selatan Nomor 6 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Usaha

a
Perkebunan tanggal 26 Juni 2014 dimana sanksi administrasi tersebut harus

si
disampaikan secara berurutan) dan hal tersebut harus dilakukan sebelum

ne
ng
Penggugat memiliki dokumen tentang analisis mengenai dampak lingkungan, dan

Izin Lingkungan dengan demikian maka tidak tepat apabila alasan yang dijadikan

do
gu
pertimbangan Tergugat dalam mengeluarkan objek sengketa tersebut

dikarenakan Penggugat tidak memiliki dokumen Analisis Mengenai Dampak

In
A
Lingkungan karena pada saat surat keputusan bupati Barito Selatan Nomor 4
ah

lik
tahun 2015 tentang Pencabutan Atas Izin Usaha Perkebunan PT. Mata Andau

Sawit Kahuripan (objek sengketa) tersebut dikeluarkan Penggugat telah memiliki


am

ub
dokumen analisis mengenai dampak lingkungan dan juga Izin Lingkungan (vide

bukti P-13, P-21, P-22, P-23 = T-4) ; ------------------------------------------------------------


ep
k

Menimbang, bahwa selanjutnya Majelis Hakim juga akan


ah

mempertimbangkan mengenai klausul “menimbang” dalam Obyek Sengketa huruf


R

si
b menyatakan bahwa berdasarkan ketentuan Peraturan Menteri Pertanian Nomor.

ne
ng

26/Permentan/OT.140/2/2007 Tentang Pedoman Perizinan Usaha Perkebunan,

sedangkan Obyek sengketa diterbitkan pada tanggal 9 Januari 2015 dimana telah

do
gu

ada perubahan atas Peraturan Menteri Pertanian Nomor. 26/Permentan/

OT.140/2/2007 Tentang Pedoman Perizinan Usaha Perkebunan menjadi


In
A

Peraturan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor 98/Permentan/OT.140/9/

2013 tentang Pedoman Perizinan Usaha Perkebunan, yang seharusnya Tergugat


ah

lik

jadikan pertimbangan adalah peraturan yang baru yaitu Peraturan Menteri


m

ub

Pertanian Republik Indonesia Nomor 98/Permentan/OT.140/9/2013 tentang

Pedoman Perizinan Usaha Perkebunan sesuai asas Lex posteriori derogat lege priori
ka

ep

(Peraturan yang terbaru mengesampingkan peraturan yang sebelumnya), dengan demikian


ah

maka tidak tepat apabila klausul pertimbangan tersebut yang dijadikan


R

pertimbangan Tergugat dalam mengeluarkan objek sengketa, dengan demikian


es
M

penerbitan objek sengketa dinyatakan cacat yuridis dari segi subtansi; ---------------
ng

on
gu

Hal. 64 dari 69 hal. Put. Pkr. 05/G/2015/PTUN.PLK


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 64
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Menimbang, bahwa berdasarkan atas hal tersebut diatas maka Majelis

a
Hakim berpendapat dan berkesimpulan bahwa objek sengketa yang dikeluarkan

si
oleh Tergugat telah melanggar ketentuan peraturan perundang-undangan

ne
ng
khususnya pasal 48, 49, 50, 51 dan 52 Peraturan Menteri Pertanian Republik

Indonesia Nomor 98/Permentan/OT.140/9/2013 tentang Pedoman Perizinan

do
gu
Usaha Perkebunan tanggal 30 September 2013, pasal 17 Peraturan Gubernur

Kalimantan Tengah Nomor 17 Tahun 2011 tentang Pedoman Perizinan

In
A
Pengelolaan Usaha Perkebunan tanggal 05 Mei 2011 dan pasal 69 Peraturan
ah

lik
Daerah Kabupaten Barito Selatan Nomor 6 Tahun 2014 tentang Pengelolaan

Usaha Perkebunan tanggal 26 Juni 2014 baik secara prosedural maupun


am

ub
substansinya sehingga beralasan hukum untuk dinyatakan batal; ----------------------

Menimbang, bahwa oleh karena objek sengketa a quo telah bertentangan


ep
k

dengan peraturan perundang-undangan khususnya pasal 48, 49, 50, 51 dan 52


ah

Peraturan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor 98/Permentan/OT.140/9/


R

si
2013 tentang Pedoman Perizinan Usaha Perkebunan tanggal 30 September

ne
ng

2013, pasal 17 Peraturan Gubernur Kalimantan Tengah Nomor 17 Tahun 2011

tentang Pedoman Perizinan Pengelolaan Usaha Perkebunan tanggal 05 Mei 2011

do
gu

dan pasal 69 Peraturan Daerah Kabupaten Barito Selatan Nomor 6 Tahun 2014

tentang Pengelolaan Usaha Perkebunan tanggal 26 Juni 2014 dengan demikian


In
A

maka telah melanggar pula asas-asas umum pemerintahan yang baik khususnya

asas kepastian hukum, asas keterbukaan, asas tertib penyelenggaraan negara


ah

lik

dan asas profesionalitas oleh karenanya beralasan hukum untuk dinyatakan batal,
m

ub

maka cukup alasan hukum bagi Majelis Hakim memerintahkan Tergugat untuk

menyatakan batal objek sengketa a quo serta cukup beralasan hukum kepada
ka

ep

Tergugat diwajibkan untuk mencabut objektum litis; ----------------------------------------


ah

DALAM PENUNDAAN ;----------------------------------------------------------------------------


R

es
M

ng

on
gu

Hal. 65 dari 69 hal. Put. Pkr. 05/G/2015/PTUN.PLK


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 65
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Menimbang, bahwa terhadap permohonan penundaan sebagaimana

a
diajukan oleh Penggugat dalam gugatannya maka Majelis Hakim akan

si
mempertimbangkannya sebagai berikut;--------------------------------------------------------

ne
ng
Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan hukum diatas dan bukti

yang disampaikan oleh kedua belah pihak dalam sengketa ini Majelis Hakim

do
gu
berpendapat bahwa telah terdapat kepentingan yang sangat mendesak yaitu

mencegah adanya tindakan administrasi lainnya yang dilakukan Tergugat atas

In
A
Pencabutan Izin Usaha Perkebunan Penggugat (Obyek Sengketa) yang dapat
ah

lik
lebih banyak merugikan bagi Penggugat secara Materil maupun imateril serta

tidak didapatkan adanya kepentingan umum dalam rangka pembangunan pada


am

ub
saat dilaksanakannya pemeriksaan setempat, sehingga permohonan penundaan

yang diajukan oleh Penggugat patutlah untuk dikabulkan; --------------------------------


ep
k

Menimbang, bahwa oleh karena Penggugat telah dapat membuktikan dalil


ah

gugatannya mengenai pelanggaran yang dilakukan oleh Tergugat dalam


R

si
penerbitan objek sengketa a quo dengan demikian Majelis Hakim dapat

ne
ng

mengabulkan gugatan penggugat untuk seluruhnya; ---------------------------------------

Menimbang, bahwa oleh karena gugatan Penggugat dinyatakan diterima,

do
gu

maka biaya-biaya yang timbul dalam sengketa ini dengan merujuk ketentuan

pasal 110 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 haruslah dibebankan kepada


In
A

Tergugat yang besarnya akan ditentukan dalam amar putusan ini; ---------------------

Menimbang bahwa, setelah Majelis Hakim mempertimbangkan tentang


ah

lik

segala alat bukti dalam sengketa a quo, namun yang disebutkan secara tegas
m

ub

dalam pertimbangan hukum ini merupakan alat bukti yang relevan, sedangkan

yang tidak disebutkan tidak pula dikesampingkan dan tetap terlampir dalam
ka

ep

berkas perkara a quo ;-------------------------------------------------------------------------------


ah

MENGINGAT : Pasal-pasal dari Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 jo.


R

Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2004 tentang Perubahan


es
M

Pertama Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 jo. Undang-


ng

on
gu

Hal. 66 dari 69 hal. Put. Pkr. 05/G/2015/PTUN.PLK


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 66
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Undang Nomor 51 Tahun 2009 tentang Perubahan Kedua

a
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 tentang Peradilan

si
Tata Usaha Negara serta ketentuan-ketentuan lain yang

ne
ng
berkaitan dengan perkara ini; -------------------------------------------

M E N G A D I L I:

do
gu
I. DALAM PENUNDAAN :

- Mengabulkan permohonan penundaan terhadap Surat Keputusan

In
A
Bupati Barito Selatan Nomor 4 Tahun 2015 tentang Pencabutan
ah

lik
Atas Izin Usaha Perkebunan PT. Mata Andau Sawit Kahuripan

tanggal 9 Januari 2015 ; ----------------------------------------------------------


am

ub
II. DALAM EKSEPSI :

- Menolak eksepsi Tergugat ; ------------------------------------------------------


ep
k

III. DALAM POKOK PERKARA :


ah

1. Mengabulkan gugatan Penggugat untuk seluruhnya ; -----------------------


R

si
2. Menyatakan batal Surat Keputusan Bupati Barito Selatan Nomor 4

ne
ng

Tahun 2015 tentang Pencabutan Atas Izin Usaha Perkebunan PT.

Mata Andau Sawit Kahuripan tanggal 9 Januari 2015 ; ---------------------

do
gu

3. Memerintahkan Tergugat untuk mencabut Surat Keputusan Bupati

Barito Selatan Nomor 4 Tahun 2015 tentang Pencabutan Atas Izin


In
A

Usaha Perkebunan PT. Mata Andau Sawit Kahuripan tanggal 9

Januari 2015 ; --------------------------------------- -----------------------------------


ah

lik

4. Menghukum Tergugat untuk membayar biaya perkara sebesar Rp.


m

ub

15.180.000 (lima belas juta seratus delapan puluh ribu rupiah); -------

Demikianlah diputuskan dalam Rapat Permusyawaratan Majelis Hakim


ka

ep

Pengadilan Tata Usaha Negara Palangka Raya, pada hari Jumat Tanggal 5 Juni
ah

2015, oleh kami H. BAMBANG WICAKSONO, S.H., M.H. sebagai Hakim Ketua
R

Majelis, ROS ENDANG NAIBAHO , S.H. dan RIKI YUDIANDI, S.H., M.H. masing-
es
M

masing sebagai Hakim Anggota. Putusan mana tersebut diucapkan dalam sidang
ng

on
gu

Hal. 67 dari 69 hal. Put. Pkr. 05/G/2015/PTUN.PLK


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 67
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
yang terbuka untuk umum pada hari Selasa, tanggal 16 Juni 2015, oleh Majelis

a
Hakim tersebut di atas dengan dibantu oleh DEVI HARTATI, SH., selaku Panitera

si
Pengganti, dengan dihadiri oleh Kuasa Hukum Penggugat, dan Kuasa Hukum

ne
ng
Tergugat.------------------------------------------------------------------------------------------------

do
KETUA MAJELIS,
gu

In
A
ah

lik
H. BAMBANG WICAKSONO, S.H., M.H.

HAKIM ANGGOTA
am

ub
ep
k
ah

1. ROS ENDANG NAIBAHO, S.H.


R

si
ne
ng

do
2. RIKI YUDIANDI, SH., MH.
gu

In
A

PANITERA PENGGANTI,
ah

lik

DEVI HARTATI, SH.


m

ub
ka

ep
ah

es
M

ng

on
gu

Hal. 68 dari 69 hal. Put. Pkr. 05/G/2015/PTUN.PLK


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 68
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Perincian Biaya Perkara Nomor: 05/G/2015/PTUN.PLK

a
1. Biaya Pendaftaran Rp. 30.000,-

si
2. Biaya Proses Rp. 80.000,-

ne
ng
3. Pemeriksaan Setempat Rp.15.000.000,-

4. Surat Panggilan Rp. 39.000,-

do
gu
5. Biaya Sumpah Rp. 20.000,-

6. Materai Rp. 6.000,-

In
A
7. Redaksi Rp. 5.000,-
ah

lik
Jumlah Rp. 15.180.000,- -

(Lima Belas Juta Seratus Delapan Puluh Ribu Rupiah)


am

ub
ep
k
ah

si
ne
ng

do
gu

In
A
ah

lik
m

ub
ka

ep
ah

es
M

ng

on
gu

Hal. 69 dari 69 hal. Put. Pkr. 05/G/2015/PTUN.PLK


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 69

Anda mungkin juga menyukai