Anda di halaman 1dari 10

PENGANTAR DEMOGRAFI

PERSEBARAN PENDUDUK DI PROVINSI SUMATERA SELATAN

1D31 / KELOMPOK 4

CHRIST EGY NATAMA PARDEDE 111911092

DINI PUTRIANI 111911028

RINDIANI ROSSALINDA 111911176

POLITEKNIK STATISTIKA STIS

2019
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sensus penduduk adalah keseluruhan proses pengumpulan, pengolahan,
penyusunan, dan penyajian data demografi, ekonomi dan sosial yang menyangkut
semua penduduk/orang pada waktu tertentu di suatu negara atau suatu wilayah. Sensus
penduduk di Indonesia biasa disebut pencacahan penduduk, yaitu pengumpulan
data/informasi yang dilakukan terhadap seluruh penduduk yang tinggal di wilayah
teritorial Indonesia. Data yang dikumpulkan antara lain: nama, umur, jenis kelamin,
pendidikan, agama, kewarganegaraan, pekerjaan, dan tempat lahir. Hasilnya adalah
data jumlah penduduk beserta karakteristiknya, yang sangat berguna sebagai bahan
perencanaan, monitoring, dan evaluasi pembangunan. Sensus Penduduk 2010 (SP2010)
dapat memberikan gambaran secara aktual mengenai kondisi penduduk, perumahan,
pendidikan dan ketenagakerjaan sampai wilayah administrasi terkecil.
Penduduk dalam satu wilayah menjadi faktor penting dalam pelaksanaan
pembangunan. Penduduk dapat menjadi modal pembangunan juga menjadi target
pembangunan. Pengambilan kebijakan di suatu daerah akan sangat dipengaruhi oleh
jumlah penduduk, pertumbuhan, persebaran, serta kepadatan penduduk di wilayah
tersebut. Untuk mendata semua itu, diperlukan penyebarluasan dan membutuhkan
banyak orang. Dengan mendata Indonesia, data yang dikumpulkan setelah disebar dari
seluruh provinsi akan dijadikan suatu kunci dari suatu keputusan untuk mengetahui
sampai mana pembangunan ataupun hal lainnya yang berada di Indonesia ini ataupun
per provinsinya.
Menurut data BPS, Sumatera Selatan berada di urutan ke-29 dari 33 provinsi
mengenai banyaknya pembangunan. Sumaetra selatan adalah provinsi terkaya ke-4 se
Indonesia, namun pembangunannya masih kurang. Untuk mendata mengenai hal itu,
sangat diperlukan jumlah penduduk yang berada disana dan juga kepadatan
penduduknya.
Tulisan mengenai pertumbuhan dan persebaran penduduk ini disusun untuk
memberikan gambaran persebarannya di provinsi sumatera selatan. Tulisan ini juga
akan menyajikan beberapa ukuran persebaran penduduk yang biasa digunakan dalam
analisa persebaran penduduk.
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu persebaran penduduk?
2. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi persebaran penduduk?
3. Apa saja indikator persebaran penduduk?
4. Bagaimanakah persentase penduduk menurut kabupaten di sumatera selatan?
5. Bagaimanakah kepadatan penduduk menurut kabupaten di sumatera selatan?
6. Bagaimanakah kepadatan fisiologi menurut kabupaten di sumatera selatan?
7. Bagaiamanakah kepadatan pertanian menurut kabupaten di sumatera selatan?
8. Bagaimanakah rasio konsentrasi gini menurut kabupaten di sumatera selatan?
C. Tujuan Makalah
1. Untuk mengetahui penjelasan persebaran penduduk.
2. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi persebaran penduduk.
3. Untuk mengetahui apa saja indikator persebaran penduduk.
4. Untuk mengetahui persentase penduduk menurut kabupaten di sumatera selatan.
5. Untuk mengetahui kepadatan penduduk menurut kabupaten di sumatera selatan.
6. Untuk mengetahui kepadatan fisiologi menurut kabupaten di sumatera selatan.
7. Untuk mengetahui kepadatan pertanian menurut kabupaten di sumatera selatan.
8. Untuk mengetahui rasio konsentrasi gini menurut kabupaten di sumatera selatan.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Persebaran Penduduk
Di Indonesia, dalam undang-undang No. 10 tahun 1992 tentang perkembangan
kependudukan dan pembangunan keluarga sejahtera, dinyatakan bahwa yang dimaksud
dengan persebaran penduduk adalah kondisi sebaran penduduk secara keruangan.
Sementara itu, penyebaran penduduk adalah upaya mengubah persebaran penduduk
agar serasi, selaras, dan seimbang dengan daya dukung dan daya tamping lingkungan.
Undang-undang No. 10 tahun 1992 pasal 14 ayat 1 menyatakan bahwa pemerintah
menetapkan kebijakan pengarahan mobilitas dan atau penyebaran penduduk untuk
mencapai persebaran penduduk yang optimal, didasarkan pada keseimbangan antara
jumlah penduduk dengan daya dukung dan daya tamping lingkungan. Dalam hal
tersebut, yang dimaksdu dengan daya dukung adalah kemampuan lingkungan alam
beserta segenap unsur dan sumbernya untuk menunjang perikehidupan manusia serta
makhluk lain secara berkelanjutan.
Hal-hal yang termasuk dalam daya tampung lingkungan meliputi daya tamping
lingkungan binaan dan social. Daya tamping lingkungan binaan adalah kemampuan
lingkungan hidup buatan manusi untuk memenuhi perikehidupan penduduk. Daya
tamping lingkungan social adalah kemampuan manusia dan kelompok penduduk yang
berbeda-beda untuk hidup bersama-sama sebagai satu masyarakat secara resmi, selaras,
seimbang, rukun, tertib dan aman.
B. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
C. Indikator Persebaran Penduduk
1. Persentase Penduduk Menurut Kabupaten

𝑱𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝒑𝒆𝒏𝒅𝒖𝒅𝒖𝒌 𝒌𝒂𝒃𝒖𝒑𝒂𝒕𝒆𝒏/𝒌𝒐𝒕𝒂


𝑷𝒆𝒓𝒔𝒆𝒏𝒕𝒂𝒔𝒆 𝑷𝒆𝒏𝒅𝒖𝒅𝒖𝒌(%) = × 𝟏𝟎𝟎%
𝑱𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝒑𝒆𝒏𝒅𝒖𝒅𝒖𝒌 𝒑𝒓𝒐𝒗𝒊𝒏𝒔𝒊

Persentase penduduk merupakan jumlah penduduk suatu wilayah dengan


total jumlah penduduk dan menggunakan pengali 100%. Persentase penduduk
digunakan untuk mengetahui persebaran penduduk dalam suatu wilayah seperti
tabel berikut.

Tabel Jumlah Penduduk, Persentase Wilayah, dan Persentase Penduduk


Menurut Kabupatan/Kota di Sumatera Selatan pada Tahun 2015

Persentase Jumlah Persentase


Kabupaten/Kota Wilayah % Penduduk(Jiwa) Penduduk %

Ogan Komering Ulu 4,29 349.405,00 4,34

Ogan Komering Ilir 19,54 786.590,00 9,78

Muara Enim 7,89 599.668,00 7,46

Lahat 4,92 392.829,00 4,88

Musi Rawas 7,24 383.927,00 4,77

Musi Banyuasin 16,62 610.654,00 7,59

Banyuasin 14,14 810.624,00 10,08

Ogan Komering Ulu


5,20 343.681,00 4,27
Selatan

Ogan Komering Ulu


3,89 648.810,00 8,07
Timur

Ogan Ilir 2,76 408.703,00 5,08

Empat Lawang 2,64 237.847,00 2,96


Penukal Abab Lematang
2,11 179.334,00 2,23
Ilir

Musi Rawas Utara 6,68 182.552,00 2,27

Palembang 0,42 1.578.582,00 19,63

Prabumulih 0,52 176.900,00 2,20

Pagar Alam 0,72 133.756,00 1,66

Lubuklinggau 0,42 219.180,00 2,73

Sumatera Selatan 100,00 8.043.042,00 100,00

Sumber : sumsel.bps.co.id

Berdasarkan data yang diperoleh dari BPS, persebaran penduduk si


Sumatera Selatan belum merata dimana Palembang memiliki persentase tertinggi
sebesar 19,63% dan Pagar Alam memiliki persentase 1,66%. Perbedaan yang jauh
ini menunjukan persebaran penduduk di Sumatera Selatan belum merata.

Salah satu penyebab hal ini dikarena Palembang merupakan ibukota


Sumatera Selatan yang merupakan pusat pembangunan sehingga memiliki fasilitas
atau sarana lebih baik dibandingkan daerah lain. Hal ini membuat lebih banyak
masyarakat yang ingin bertempat tinggal di Palembang disbanding daerah lain.

2. Kepadatan Penduduk

𝑱𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝒑𝒆𝒏𝒅𝒖𝒅𝒖𝒌
𝑲𝒆𝒑𝒂𝒅𝒂𝒕𝒂𝒏 𝑷𝒆𝒏𝒅𝒖𝒅𝒖𝒌(%) =
𝑳𝒖𝒂𝒔 𝑾𝒊𝒍𝒂𝒚𝒂𝒉(𝑲𝒎𝟐)

Kepadatan penduduk/density ratio adalah angka yang menyatakan


perbandingan antara jumlah penduduk suatu wilayah dengan luas suatu wilayah
tersebut atau berapa banyaknya penduduk per kilometer persegi pada tahun
tertentu. Semakin besar angka kepadatan penduduk di suatu wilayah semakin padat
penduduk di wilayah tersebut. Sebaliknya jika semakin kecil angka kepadatan
penduduk maka penduduk di wilayah tersebut tidak padat.
Tabel jumlah Penduduk, Persentase Penduduk, Luas Wilayah, Persentase
Wilayah, Kepadataan Penduduk per Kabupaten/kota di Sumatera Selatan
Tahun 2015

Persentase Luas Persentase Kepadataan


Jumlah
Kabupaten/Kota Penduduk Wilayah
Penduduk Wilayah % Penduduk
% (Km2)

Ogan Komering
349.405,00 4,34 3.747,77 4,29 93,23
Ulu

Ogan Komering
786.590,00 9,78 17.086,39 19,54 46,04
Ilir

Muara Enim 599.668,00 7,46 6.901,36 7,89 86,89

Lahat 392.829,00 4,88 4.297,12 4,92 91,42

Musi Rawas 383.927,00 4,77 6.330,53 7,24 60,65

Musi Banyuasin 610.654,00 7,59 14.530,36 16,62 42,03

Banyuasin 810.624,00 10,08 12.361,43 14,14 65,58

Ogan Komering
343.681,00 4,27 4.544,18 5,20 75,63
Ulu Selatan

Ogan Komering
648.810,00 8,07 3.397,10 3,89 190,99
Ulu Timur

Ogan Ilir 408.703,00 5,08 2.411,24 2,76 169,50

Empat Lawang 237.847,00 2,96 2.312,20 2,64 102,87

Penukal Abab
179.334,00 2,23 1.844,71 2,11 97,22
Lematang Ilir

Musi Rawas
182.552,00 2,27 5.836,70 6,68 31,28
Utara

Palembang 1.578.582,00 19,63 363,68 0,42 4.340,58

Prabumulih 176.900,00 2,20 458,11 0,52 386,15


Pagar Alam 133.756,00 1,66 632,80 0,72 211,37

Lubuklinggau 219.180,00 2,73 365,49 0,42 599,69

Sumatera
8.043.042,00 100,00 87.421,17 100,00 92,00
Selatan

Sumber : sumsel.bps.co.id
Berdasarkan data tersebut, kepadatan penduduk di Sumatera Selatan lebih
padat di daerah perkotaan yaitu Palembang,Prabumulih, Pagar Alam, Lubuklinggau
dimana Palembang merupakan kota terpadat dengan angka kepadatan sebesar
4.340,58.
Salah satu penyebab banyaknya masyarakat bertempat tinggal di perkotaan
dibandingkan di perdesaan dikarenakan daerah perkotaan memiliki banyak
lapangan pekerjaan, sarana dan fasilitas yang memadai peluang hidup yang lebih
baik dibandingkan daerah perdesaan. Sehingga hal ini menyebabkan banyaknya
masyarakat yang bertempat tinggal di daerah perkotaan dibandingkan daerah
perdasaan di Sumatera Selatan

3. Kepadatan Fisiologi

Luas Lahan
Jumlah Penduduk Kepadatan Fisiologis
Pertanian (m2)
349 405,00 18 723,50 18,66
786 590,00 10 479,92 75,06
599 668,00 19 211,70 31,21
392 829,00 2 567,05 153,03
383 927,00 17 455,06 22,00
610 654,00 18 599,15 32,83
810 624,00 17 261,08 46,96
343 681,00 2 607,03 131,83
648 810,00 10 505,09 61,76
408 703,00 11 965,65 34,16
237 847,00 15 843,55 15,01
179 334,00 20 156,90 8,90
182 552,00 27 720,94 6,59
1 578 582,00 7 842,32 201,29
176 900,00 14 654,39 12,07
133 756,00 10 965,18 12,20
219 180,00 13 112,82 16,71
8 043 042,00 15 921,06 505,18
Sumber : sumsel.bps.co.id

4. Kepadatan Pertanian

Luas Lahan
Jumlah petani Kepadatan Pertanian
Pertanian (m2)
45 185,00 18 723,50 2,41
146 765,00 10 479,92 14,00
115 361,00 19 211,70 6,00
131 230,00 2 567,05 51,12
81 573,00 17 455,06 4,67
144 344,00 18 599,15 7,76
150 813,00 17 261,08 8,74
75 279,00 2 607,03 28,88
136 672,00 10 505,09 13,01
74 479,00 11 965,65 6,22
45 954,00 15 843,55 2,90
37 295,00 20 156,90 1,85
39 981,00 27 720,94 1,44
22 389,00 7 842,32 2,85
13 063,00 14 654,39 0,89
22 816,00 10 965,18 2,08
15 689,00 13 112,82 1,20
1 298 888,00 15 921,06 81,58
Sumber : sumsel.bps.co.id

5. Rasio Konsentrasi Gini

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
B. Saran

DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai