Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

“ Komunikasi Verbal dan Non Verbal ”

Oleh KELOMPOK III

1. DEWA AYU CANDRA DEWI NIM : 1914201132


2. I KADEK AGUS DARMAWAN NIM : 1914201136
3. NI KETUT SUARNIASIH NIM : 1914201153
4. NI LUH EKA PURWANTI NIM : 1914201154
5. NI MADE YASMINI NIM : 1914201157

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

ITEKES BALI TAHUN 2019


A. Definisi Komunikasi Verbal
Hardjana (2003) mengemukakan bahwa komunikasi verbal adalah komunikasi yang
menggunakan kata-kata, entah lisan maupun tertulis. Simbol atau pesan verbal adalah
semua jenis simbol yang menggunakan satu kata atau lebih. Bahasa dapat juga dianggap
sebagai sistem kode verbal (Mulyana, 2005). Bahasa dapat didefinisikan sebagai
seperangkat simbol, dengan aturan untuk mengkombinasikan simbol-simbol tersebut, yang
digunakan dan dipahami suatu komunitas.
1. Unsur penting dalam komunikasi verbal, yaitu:
a. Bahasa
Bahasa adalah alat komunikasi yang berupa sistem lambang bunyi yang dihasilkan
dari alat ucap manusia, yaitu mulut. Dalam komunikasi verbal, lambang bahasa
yang dipergunakan adalah bahasa verbal lisan, tertulis pada kertas, ataupun
elektronik. Bahasa suatu bangsa atau suku berasal dari interaksi antar warganya
satu sama lain. Kemudian bahasa itu bersifat arbitrer (bisa berubah-ubah atau tidak
tetap), karena bahasa setiap bangsa atau suku berbeda-beda. Bahasa memiliki
banyak fungsi, namun sekurang-kurangnya ada tiga fungsi yang erat hubungannya
dalam menciptakan komunikasi yang efektif. Ketiga fungsi itu adalah
1) Untuk mempelajari tentang dunia sekeliling kita.
2) Untuk membina hubungan yang baik di antara sesama manusia.
3) Untuk menciptaakan ikatan-ikatan dalam kehidupan manusia.
Menurut para ahli, ada tiga teori yang membicarakan sehingga orang bisa memiliki
kemampuan berbahasa.
Teori pertama disebut Operant Conditioning yang dikembangkan oleh seorang ahli
psikologi behavioristik yang bernama B. F. Skinner (1957). Teori ini menekankan
unsur rangsangan (stimulus) dan tanggapan (response) atau lebih dikenal dengan
istilah S-R. teori ini menyatakan bahwa jika satu organisme dirangsang oleh stimuli
dari luar, orang cenderung akan member reaksi. Anak-anak mengetahui bahasa
karena ia diajar oleh orang tuanya atau meniru apa yang diucapkan oleh orang lain.
Teori kedua ialah teori kognitif yang dikembangkan oleh Noam Chomsky.
Menurutnya kemampuan berbahasa yang ada pada manusia adalah pembawaan
biologis yang dibawa dari lahir.
Teori ketiga disebut Mediating theory atau teori penengah. Dikembangkan oleh
Charles Osgood. Teori ini menekankan bahwa manusia dalam mengembangkan
kemampuannya berbahasa, tidak saja bereaksi terhadap rangsangan (stimulus) yang
diterima dari luar, tetapi juga dipengaruhi oleh proses internal yang terjadi dalam
dirinya.
b. Kata
Kata adalah kumpulan beberapa huruf yang memiliki makna tertentu. Dalam KBBI
(Kamus Besar Bahasa Indonesia) kata adalah unsur bahasa yang diucapkan atau
dituliskan yang merupakan perwujudan suatu perasaan dan pikiran yang dapat
dipakai dalam berbahasa. Dari segi bahasa, kata diartikan sebagai kombinasi
morfem yang dianggap sebagai bagian terkecil dari kalimat. Sedangkan morfem
(suku kata) sendiri adalah bagian terkecil dari kata yang memiliki makna dan tidak
dapat dibagi lagi ke bentuk yang lebih kecil lagi.
2. Jenis Komunikasi Verbal
Karena komunikasi dilakukan dua arah jenis komunikasi dapat dibagi dua, yaitu sisi
yang memberi dan menerima
a. Sisi Pemberi
Jenis komunikasi ini biasanya terdiri dari berbicara dan menulis. Sebagai sisi yang
menyampaikan ide, maksud dan informasi, hal ini juga bisa disebut sebagai
komunikasi aktif.
b. Sisi Penerima
Jenis komunikasi ini biasanya terdiri dari mendengar dan membaca. Sebagai sisi
yang menyerap ide maksud dan informasi dari pihak lain, hal ini bisa disebut
sebagai komunikasi pasif.
3. Contoh Komunikasi Verbal
a. Chat dengan menggunakan smartphone
b.Pidato
c. Rapat dan diskusi
d.Berinteraksi tertulis lewat sosial media
e. Guru mengajar di kelas
f. Membaca novel
g.Menulis surat
4. Kelebihan
a. Jarang terjadi kesalapahaman.
b. Komunikasi lebih mudah jika berkomunikasi dengan seseorang dari budaya
sendiri.
c. Komunikasi verbal merupakan komunikasi yang bersifat formal.
d. Komunikasi verbal dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah, contoh: diskusi
dan rapat.
5. Kelemahan
a. Sering mengalami gangguan, seperti: suara yang gaduh sehingga komunikasi yang
dihasilkan menjadi kurang sempurna.
b. Keterbatasan kosa kata, sehingga pesan yang seharusnya dapat disampaikan
dengan baik menjadi kurang tepat.
c. Sulit dimengerti apabila antara komunikator dan komunikan berlainan bahasa dan
budaya, dan mereka tidak memahami bahasa lawan komunikasinya.

]
B. Definisi Komunikasi Non Verbal
Komunikasi non verbal adalah komunikasi yang pesannya dikemas dalam bentuk non
verbal (tanpa kata-kata). Dalam berkomunikasi hampir secara otomatis komunikasi non
verbal ikut terpakai. Karena komunikasi non verbal bersifat tetap dan selalu ada.
Komunikasi non verbal lebih jujur mengungkapkan hal yang mau diungkapkan karena
spontan.
1. Ciri-ciri Komunikasi non verbal yaitu;
a. Bahasa Tubuh
Bahasa tubuh yang berupa raut wajah, gerak kepala, gerak tangan, gerak-gerik tubuh
mengungkapkan berbagai perasaan, isi hati, isi pikiran, kehendak, dan ekspresi.
b. Tanda
Dalam komunikasi non verbal tanda mengganti kata-kata, misalnya, bendera, rambu-
rambu lalu lintas darat, laut, udara, dan lain-lain.
c. Tindakan/perbuatan
Ini sebenarnya tidak khusus dimaksudkan mengganti kata-kata, tetapi dapat
menghantarkan makna. Misalnya, menggebrak meja dalam pembicaraan, menutup
pintu keras-keras pada waktu meninggalkan rumah, menekan gas mobil kuat-kuat.
Semua itu mengandung makna tersendiri.
d. Objek
Objek sebagai bentuk komunikasi non verbal juga tidak mengganti kata, tetapi dapat
menyampaikan arti tertentu. Misalnya, pakaian, aksesori dan, rumah, perabot rumah,
harta benda, kendaraan, hadiah dan lain-lain.
2. Fungsi Penggunaan kode non verbal
Menurut Mark Knapp (1978) menyebut bahwa penggunaan kode non verbal dalam
berkomunikasi memiliki fungsi untuk:
a. Meyakinkan apa yang diucapkannya (repetitionb).
b. Menunjukkan perasaan dan emosi yang tidak bisa diutarakan dengan kata-kata
(substitution)
c. Menambah atau melengkapi ucapan-ucapan yang dirasakan belum sempurna.

3. Bentuk Komunikasi Nonverbal


Komunikasi nonverbal dapat berbentuk bahasa tubuh, tanda, tindakan,atau objek.
a. Bahasa tubuh , bahasa tubuh yang berupa raut wajah, gerak kepala , gerak tangan,
gerak-gerik tubuh mengungkapkan berbagai perasaan, isi hati, isi pikiran dan
kehendak seseorang.
b. Tanda. Dalam komunikasi nonverbal tanda mengganti kata-kata, misalnya bendera,
rambu-rambu lalu lntas darat, dan udara
c. Tindakan/ perbuatan. Tindakan / perbuatan sebetulnya tidak khusus dimaksutkan
mengganti kata-kata, tetapi dapat menghantarkan makna. misalnya, menutup pintu
keras-keras pada waktu meninggalkan rumah,menekan gas mobil kuat-kuat.
d. Objek. Objek sebagai bentuk komunikasi nonverbal juga tidak mengganti kata,
tetapi dapat menyampaikan arti tertentu. Misalnya, pakaian, harta benda, kendaraan.
4. Menafsirkan Pesan Non Verbal
Definisi harfiah komunikasi nonverbal – yaitu komunikasi tanpa kata-kata merupakan
satu penyederhanaan berlebihan (oversimplificaton), karena kata yang dianggap tulisan
tetap dianggap “verbal” meskipun tidak memiliki unsur suara. Stewart dan D’Angelo
(1980) berpendapat bahwa bila kita membedakan verbal dan nonverbal dan vokal dari
nonvokal, kita mempunyai empat kategori atau jenis komunikasi. Komunikasi
verbal/vokal merujuk pada komunikasi melalui kata yang diucapkan. Misalnya,
Stevedan ayahnya mendiskusikan mobil baru yang ingin dibeli oleh Steve dan
rencananya untuk mengumpulkan uang untuk membelinya. Dalam komunikasi
verbal/nonvokal kata-ata digunakan, tapi tidak diucapkan: bila Steve menulis surat
kepada ayahnya mengenai mobil, komunikasinya verbal tapi nonvokal. Atau bila Steve
berbicara tentang mobil, ia meminjam uang kepadaayahnya dan ayahnya hanya
menggerutu, gerutuan atau lokalisasi itu merupakan bentuk komunikasi
nonverbal/vokal. Jenis komunikasi yang keempat, komunikasi nonverbal/nonvokal
hanya mencakup sikap dan penampilan – bayangkan ayah Steve kelihatan marah atau
senang – atau mungkin hanya bingung.
5. Kelebihan
a. Komunikasi mudah di pahami tanpa harus menjelaskan lebih lanjut.
b. Melengkapi/mempertegas komunikasi verbal.
c. Melalui perilaku non verbal seseorang kita dapat mengetahui suasana emosional
orang tersebut.
d. Perilaku non verbal dapat menggantikan perilaku verbal.
e. Perilaku non verbal lebih jujur dari pada perilaku verbal, contoh: seorang dosen
melihat jam tangannya beberapa kali,padahal dia mengatakan bahwa dia
mempunyau banyak waktu untuk berbicara dengan mahasiswanya.
6. Kelemahan
a. Kadang terjadi kesalapahaman dalam memahami makna dari komunikasi non
verbal.
b. Kurang sopan bila di gunakan dalam komunikasi formal.
c. Tidak dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah.
d. Komunikasi non verbal hanya bisa dipakai di lingkungan dan budaya sendiri saja.
C. Perbedaan Antara Komunikasi Verbal Dan Non Verbal
Secara sekilas telah diuraikan pada bagian awal tulisan ini, bahwa antara komunikasi
verbal dan non verbal merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan, dalam arti.
kedua bahasa tersebut bekerja bersama-sama untuk menciptakan suatu makna. Namun,
keduanya juga memiliki perbedaan-perbedaan.
Gagasan ini dicetuskan oleh Malandro dan Barker seperti yang dikutip dalam buku
Komunikasi Antar Budaya yang di tulisan oleh Dra. Ilya Sunarwinadi, M.A.
1. Terstruktur X Non Struktur
Komunikasi verbal sangat terstruktur dan mempunyai hukum atau aturan-aturan tata
bahasa. sedangkan komunikasi non verbal terjadi secara tidak disadari, tanpa urut-urutan
kejadian yang dapat diramalkan sebelumnya. Tanpa pola yang jelas, perilaku non verbal
yang sama, dapat memberi arti yang berbeda pada saat yang berlainan.
2. Linguistik X Non Linguistik
Linguistik adalah ilmu yang mempelajari asal usul, struktur, sejarah, variasi regional
dan ciri-ciri fonetik dari bahasa. Dengan kata lain, linguistik mempelajari macam-
macam segi bahasa verbal, yaitu suatu sistem dari lambang-lambang yang sudah diatur
pemberian maknanya. Sebaliknya, pada komunikasi non verbal, karena tidak adanya
struktur khusus, maka sulit untuk memberi makna pada lambang, walaupun kita ada
usaha untuk memberikan arti khusus pada ekspresi-ekspresi wajah seseorang. Karena
setiap ekspresi wajah seseorang, berbeda-beda orang menilainya.
3. Terputus-Putus X Sinambung
Komunikasi verbal didasarkan pada unit-unit yang terputus-putus. Misalnya; pada saat
kita berbicara, kita berpisah dengan orang yang kita ajak berbicara sehingga komunikasi
kita terhenti (terputus). Sementara komunikasi non verbal dianggap bersifat
berkesinambung karena bisa (berkelanjutan atau terus-menerus). Maksudnya selama
tubuh, wajah dan kehadiran kita masih dapat dipersepsikan oleh orang lain atau diri kita
sendiri, berarti komunikasi non verbal dapat berkelanjutan atau terus-menerus kita
gunakan.
4. Dipelajari X Alami
Komunikasi verbal adalah sesuatu yang harus di pelajari. Misalnya seorang siswa SD
menghafal huruf abjad A s/d Z tujuannya agar dia bisa membaca. Sebaliknya komunikasi
non verbal Jarang sekali kita melihat individu yang diajarkan cara untuk berkomunikasi
secara non verbal. Bahkan ada yang berpendapat bahwa manusia lahir dengan naluri-
naluri dasar non verbal, seperi menangis dan tertawa.
5. Pemrosesan Otak Sebelah Kiri X Pemrosesan Otak Sebelah Kanan
Pendekatan neurofisiologik melihat perbedaan dalam pemrosesan verbal dan non verbal
pada diri manusia. Pendekatan ini menjelaskan bagaimana komunikasi verbal
memerlukan analisis dan penalaran, sehingga diproses bagian otak sebelah kiri
contohnya seperti guru bertanya pada muridnya “2x3+6-1:3x10=....” pasti dalam
pertanyaan ini muridnya masih menganalisis jawaban apa yang akan di berikan kepada
gurunya.
Sedangkan kebanyakan komunikasi non verbal di proses bagian otak sebelah kanan,
karena tidak memerlukan analisis dan penalaran, karena mereka sudah pernah
mengalaminya, seperti tertawa, menangis, dan lain-lain. Dengan adanya perbedaan ini,
maka kemampuan untuk mengirim dan menerima pesan berbeda pula.

Anda mungkin juga menyukai