JUDUL
Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Materi Barisan Aritmetika
Melalui Penerapan Model Problem Based Learning Pada Peserta Didik
Kelas XI IPA 1 SMAS Santo Tarcisius Dumai Tahun Ajaran 2019 - 2020.
1
Freudental, 1991 dalam buku Ariyadi Wijaya, 2011:3
Nilai Tes Kendali Mutu TKM Kelas XI SMAS Santo Tarcisius Dumai
Semester 1 tahun 2018/2019:
No Rentang nilai Banyaknya Siswa
1 10-20 -
2 21-30 -
3 31-40 7
4 41-50 8
5 51-60 7
6 61-70 8
7 71-80 1
8 81-90 1
9 91-100 -
Jumlah Siswa 32
D. Tujuan Penelitian
E. Manfaat Penelitian
Manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini adalah:
1. Bagi peserta didik : melalui pengalaman belajar dengan Problem
Based Learning diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar
peserta didik kelas XI IPA 1 SMAS Santo Tarcisius Dumai
2. Bagi guru : model Problem Based Learning (PBL) dapat diterapkan
khususnya untuk mata pelajaran matematika, sehingga hasil belajar
peserta didik semakin meningkat.
3. Bagi SMAS Santo Tarcisius Dumai: model Problem Based Learning
diterapkan dalam proses pembelajaran sehingga dapat
meningkatkan mutu pendidikan matematika, dan tujuan pendidikan
dapat tercapF.
F. Kajian Pustaka
1. Belajar
a. Pengertian Belajar
2
Baharudin, dkk (2007: 16),
Banyak hal yang dapat dilakukan dalam kegiatan belajar,
belajar itu tidak identik dengan pelajaran sekolah yang duduk,
mendengarkan, tugas, dan lain-lain. Dalam bermain juga sebetulnya
terjadi proses belajar yaitu belajar bekerjasama, memecahkan
masalah secara cepat, dan belajar menghargai. 3Keterangan di atas
dapat disimpulkan bahwa belajar adalah suatu proses usaha yang
dilakukan seseorang untuk melakukan perubahan pengetahuan,
kecakapan, tingkah laku yang baru secara keseluruhan baik yang
diamati maupun yang tidak diamati, secara langsung sebagai hasil
pengalaman dalam interaksinya dengan lingkungan dan berusaha
mengatasi apabila ada masalah yang muncul.
3
Menurut M. Ngalim Purwanto (2007: 87),
2. Prestasi Belajar
a. Pengertian prestasi belajar
4
Menurut Slameto (1995: 2)
Faktor – faktor yang mempengaruhi prestasi belajar ada 2 yaitu
factor internal dan eksternal5. Yang tergolong faktor internal adalah:
3. Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan pembelajaran diselenggarakan untuk membentuk watak,
peradaban, dan meningkatkan mutu kehidupan peserta didik. Kegiatan
pembelajaran perlu memberdayakan semua potensi didik untuk
menguasai kompentensi yang diharapkan. Pemberdayaan diarahkan untuk
mendorong pencapaian kompetensi dan perilaku khusus, supaya setiap
5
Ahmadi dan Supriyono(2004;138)
individu mampu menjadi pelajar sepanjang hayat dan mewujudkan
masyarakat belajar.
Kegiatan pembelajaran mengembangkan kemampuan untuk
mengetahui, memahami, melakukan sesuatu, hidup dalam kebersamaan,
dan mengaktualisasikan diri, sehingga kegiatan pembelajaran perlu :
1. berpusat pada peserta didik.
2. mengembangkan kreativitas peserta didik.
3. menciptakan kondisi menyenangkan dan menantang.
4. bermuatan nilai, etika, estetika, logika dan kinestetika.
5. menyediakan pengalaman belajar yang beragam.
Pelaksanaan kegiatan pembelajaran menerapkan berbagai strategi
dan metode pembelajarn yang menyenangkan, kontekstual, efektif, efisien
dan bermakna. Dalam hal ini kegiatan pembelajaran mampu
mengembangkan dan meningkatkan kompetensi, kreativitas, kemandirian,
kerjasama, solidaritas, kepemimpinan, empati, toleransi dan kecakapan
hidup peserta didik guna membentuk watak serta meningkatkan
peradaban dan martabat bangsa.
H. Metode Penelitian
1. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMAS Santo Tarcisius Dumai. Waktu
pelaksanaan tanggal 21 Oktober 2019 sampai dengan tanggal 21
November 2019.
2. Bentuk Penelitian
Bentuk penelitian yang akan dilakukan adalah Penelitian Tindakan
Kelas (PTK).
PTK merupakan suatu bentuk kajian yang bersifat reflektif oleh
pelaku tindakan, yang ditujukan untuk memperdalam pemahaman
terhadap tindakan yang dilakukan selama proses pembelajaran, serta
untuk memperbaiki kelemahan-kelemahan yang terjadi dalam proses
pembelajaran dan untuk mewujudkan tujuan-tujuan dalam proses
pembelajaran tersebut.
PTK dapat didefinisikan sebagai suatu bentuk penelitian yang
bersifat reflektif dengan melakukan tindakan tertentu agar dapat
memperbaiki atau meningkatkan praktek-prakrek pembelajaran di
kelas, sehingga kondisi ini sangat menghambat pencapaian tujuan
pembelajaran. Karena itu guru dapat melakukan penelitian tindakan
kelas agar minat siswa terhadap pembelajaran dapat ditingkatkan.
Penelitian ini terdiri dari dua siklus. Pada siklus pertama
dilakukan tindakan menggunakan dan mengacu pada penerapan
model pembelajaran berdasarkan masalah, selanjutnya siklus kedua
tindakan yang dilakukan adalah berdasarkan hasil refleksi dari siklus
pertama. Menurut Suharsimi Arikunto(2012) menyatakan bahwa
secara garis besar penelitian tindakan kelas dilaksanakan melalui
empat tahap, yaitu (1)perencanaan; (2)pelaksanaan; (3)pengamatan
dan (4)refleksi. Siklus penelitian tindakan kelas dapat digambarkan
sebagai berikut:
Kegiatan yang akan dilakukan pada setiap tahap masing-masing siklus
adalah sebagai berikut:
1. Perencanaan (Planning)
Pada tahap ini, peneliti mempersiapkan instrument penelitian
yang terdiri dari perangkat pembelajaran dan instrument
pengumpul data. Perangkat pembelajaran diantaranya silabus,
Rencana Pelaksaan Pembelajaran (RPP) yang terdiri dari enam kali
pertemuan, Lembar Kegiatan Peserta Didik (LKPD) untuk enam kali
pertemuan. Semua perangkat pembelajaran ini disusun
berdasarkan model Problem Based Learning. Selain perangkat
pembelajaran, peneliti juga menyiapkan instrumen pengumpul
data, diantaranya lembar pengamatan yang memiliki deskriptor
untuk enam kali pertemuan, soal ulangan harian I dan II serta
alternatif jawabannya.
2. Pelaksanaan Tindakan (Acting)
Pelaksanaan tindakan merupakan implementasi dari tahap
perencanaan. Kegiatan yang akan dilakukan oleh guru atau peneliti
adalah dalam upaya memperbaiki atau meningkatkan mutu
pembelajaran yang diinginkan yang bertujuan untuk meningkatkan
hasil belajar matematika siswa. Pelaksanaan tindakan dilakukan
pada proses pembelajaran sesuai dengan Silabus, Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), serta memberikan Lembar
Kegiatan Peserta Didik (LKPD) dengan menerapkan model Problem
Based Learning. Selama proses pembelajaran, siswa dikelompokkan
pada kelompok yang telah dibagi guru.
3. Pengamatan (Observing)
Dalam tahap ini yang bertindak sebagai pengamat utama
adalah guru. Pengamatan dilakukan terhadap aktivitas, interaksi
dan sikap siswa selama pembelajaran berlangsung. Pengamatan
atau observasi dilakukan bersama dengan pelaksanaan tindakan.
Pengamatan bertujuan untuk mengamati apakah ada hal-hal yang
harus segera diperbaiki agar tindakan yang dilakukan mencapai
tujuan yang diinginkan. Kegiatan ini dilakukan untuk menelaah
kondisi objektif pada saat tindakan itu dilakukan. Bagaimana
kegiatan belajar mengajar itu berlangsung, baik ditinjau dari segi
siswa, guru, materi, alat pelajaran, ataupun model pembelajaran itu
sendiri, serta bagaimana prestasi yang dicapai oleh siswa.
4. Refleksi (Reflecting)
Refleksi dilakukan setelah tindakan tiap siklus berakhir yang
merupakan perenungan bagi peneliti atas dampak dari proses
pembelajaran yang dilakukan.
Kegiatan refleksi akan menimbulkan pertanyaan yang bisa
dijadikan sebagai acuan keberhasilan, misalnya apakah hasil belajar
siswa sudah menunjukkan ketuntasan secara individual serta
bagaimana aktivitas dan interaksi siswa dalam proses pembelajaran
yang diterapkan. Hasil dari refleksi ini dapat dijadikan sebagai
langkah untuk merencanakan tindakan baru pada pelaksanaan
pembelajaran selanjutnya. Karena penelitian ini terdiri dari dua
siklus, maka tahap ini bertujuan untuk mengkaji, melihat dan
mempertimbangkan hasil atau dampak dari tindakan. Kelemahan
dan kekurangan pada siklus I akan diperbaiki pada siklus II.
I. Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah siswa kelas XI SMAS Santo Tarcisius
Dumai yang berjumlah 32 orang, terdiri dari 14 orang laki-lai dan 18
orang perempuan.
J. Instrumen Penelitian
Instrumen dalam penelitian ini terdiri dari :
a. Perangkat Pembelajaran
Perangkat pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini
adalah:
1) Silabus
Sanjaya (2009) mengatakan bahwa silabus adalah
rancangan program pembelajaran pada suatu kelompok mata
pelajaran. Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu mata
pelajaran atau tema tertentu yang mencakup Kompetensi Inti,
Kompetensi Dasar, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran,
penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar. (Permendikbud No.
65 Tahun 2013). Silabus merupakan penjabaran dari kompetensi
inti dan kompetensi dasar yang bertujuan agar peneliti mempunyai
acuan yang jelas dalam melakukan tindakan.
2. Teknik Tes
Data tentang hasil belajar matematika siswa dikumpulkan
melalui tes hasil belajar berupa penilaian harian. Penilaian harian
terdiri dari ulangan harian I dan ulangan harian II. Ulangan harian
I dilaksanakan pada siklus pertama setelah melalui tiga kali
pertemuan. Ulangan harian II dilaksanakan pada siklus kedua
setelah melalui tiga kali pertemuan.
3. Prosedur Penelitian
PTK dilaksanakan dalam bentuk proses pengkajian berdaur siklus
yang terdiri dari tiga tahap, yaitu :
a. Perencanaan (planning);
b. Tindakan (action) diikuti oleh pengamatan (observation); dan
c. Refleksi (refleksion);
Berilah tanda ( ) pada kolom yang tersedia sesuai dengan pendapat anda.
Keterangan
SS = ……………
S = ……………
TS = ……………
STS = ……………
NO PERNYATAAN SS S TS STS
1 Saya senang dengan pembelajaran
Matematika seperti ini
PEDOMAN OBSERVASI
Asesmen Partisipasi Siswa
Petunjuk
Amatilah partisipasi Siswa dan suasana pembelajaran selama
pembelajaran tanpa mengganggu kegiatan KBM.
Isikanlah tanda cek ( ) pada kolom sangat baik (SB), Baik (B), Cukup (C),
Kurang (K), sangat kurang (SK), sesuai dengan aspek Asesmen.
No Aspek Asesmen SB B C K SK
1 Frekwensi kehadiran Siswa
2 Disiplin Siswa
Observer,
(………….)