Anda di halaman 1dari 6

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

“APPENDISITIS PADA ANAK”

DOSEN PEMBIMBING : Rahmalia, S.Kep., M.KM

DISUSUN OLEH:

NAMA : Rizky Fara Anisya (A21612060)

STIK SITI KHADIJAH PALEMBANG


TAHUN AKADEMIK 2017/2018
Satuan Acara Penyuluhan (SAP)

Pokok pembahasan : Appendisitis pada Anak


Sasaran : Mahasiswa/i Stik Siti Khadijah Palembang
Hari / tanggal : Rabu, 02 Mei 2018
Waktu : 15 Menit
Tempat : Kelas A program S1 keperawatan

A. TUJUAN
Tujuan Umum
Setelah dilakukan tindakan pendidikan kesehatan Mahasiswa/i dapat
memahami penyakit appendisitis.
Tujuan Khusus
Setelah melakukan penyuluhan Mahasiswa/i mampu :
1. Menjelaskan tentang pengertian penyakit appendisitis pada anak.
2. Mengetahui tentang penyebab penyakit appendisitis pada anak .
3. Mengetahui tanda dan gejala pada anak yang mengalami penyakit
appendisitis.
4. Mengetahui cara pencegahan pada anak agar tidak mengalami penyakit
appendisitis.
5. Mengetahui pengobatan pada anak yang mengalami penyakit appendisitis.
B. MATERI
 Terlampir

C. METODE
 Ceramah
 Tanya jawab
D. KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR
1. Pembukaan dengan menjelaskan materi yang akan disampaikan.
2. Penjelasan materi.
3. Tanya jawab.
4. Menyampaikan materi yang sudah disampaikan.
5. Evaluasi dengan cara bertanya pada Mahasiswa/i.
6. Penutup.

E. MEDIA
Media yang digunakan dalam penyuluhan ini yaitu leaflet.

F. STRATEGI PELAKSANAAN
NO KEGIATAN PENYULUHAN KLIEN WAKTU
1. Pembukaan 1.Mengucap salam. 1.Menjawab salam. 5 Menit
2.Memperkenalkan diri. 2.Menerima
3.Menjelaskan tujuan. dengan baik.
3.Menyimak
dengan baik.
2. Kegiatan inti 1.Menjelaskan materi 1.Menyimak 10 Menit
appendisitis. dengan baik.
2.Memberikan 2.Mengajukan
kesempatan untuk beberapa
bertanya. pertanyaan.
3.Menjawab pertanyaan 3.Mampu
yang diajukan. menjawab.
3. Penutup 1.Mengulang kembali 1.Mampu 5 Menit
materi yang disampaikan menjawab
dengan mengajukan pertanyaan yang
pertanyaan. diajukan
2.Mengucap salam. 2.Menjawab salam
G. RENCANA EVALUASI
1. Mahasiswa/i mampu menjelaskan tentang pengertian penyakit appendisitis
pada anak.
2. Mahasiswa/i mampu mengenal penyebab penyakit appendisitis pada anak.
3. Mahasiswa/i mengetahui tentang tanda dan gejala penyakit appendisitis
pada anak.
4. Mahasiswa/i mengetahui cara pencegahan pada anak agar tidak mengalami
penyakit appendisitis.
5. Mahasiswa/i mengetahui cara pengobatan pada anak yang mengalami
penyakit apendisitis.
MATERI PENYULUHAN

1. Pengertian
Appendisitis adalah peradangan pada apendiks yang biasa disebut radang usus
buntu, usus buntu merupakan penonjolan kecil yang berbentuk seperti jari, yang
terdapat di usus besar, tepatnya didaerah pembatasan usus halus. . Apendisitis adalah
suatu peradangan pada apendiks yang berbentuk cacing, Penyakit appendisitis sering
dijumpai pada anak yang berumur 6 -10 tahun .
2. Penyebab Appendisitis pada Anak
Adanya benda asing seperti biji-bijian.Makan cabai bersama bijinya atau
jambu klutuk bersama bijinya sering kali tak tercerna dalam tinja dan mnyelinap
masuk ke dalam appenddiks sebagai benda asing.begitu pula terjadinya pengerasan
tinja,dalam waktu yang lama sangat mungkin ada bagian yang terselip masuk
kesaluran appendiks yang pada akhirnya menjadi media kuman bersarang dan
berkembang biak sebagai infeksi yang menimbulkan peradangan usus buntu tersebut.
Pada anak-anak biasanya juga dapat disebabkan oleh cacing kremi.anak-anak
yang mengalami penyakit cacingan,apabila cacing yang berternak didalam usus besar
tersasar memasuki usus buntu maka dapat menimbulkan penyakit radang usus buntu.

3. Tanda dan Gejala Appendisitis pada Anak


Gejala-gejala awalnya sering hanya menangis dan tidak mau makan. Sering
kali anak tidak mau menjelaskan rasa nyerinya. Dan beberapa kemudian akan terjadi
muntah –muntah dan anak menjadi lemah.tubuh akan panas tinggi,pada bayi dan
anak-anak nyerinya bersifat menyeluruh, disemua bagian perut, buat berjalan jadi
sakit sehingga agak terbengkok
nyeri berkemih atau rasa kebelet dapat terjadi jika apendiks terletak dekat
.kandung kemih atau ureter. Muntah biasanya terjadi sesudah nyeri yang
berkepanjangan.tetapi diare hanya kadang-kadang dijumpai
Tandanya adalah demam bervariasi antara 37,8 sampai 38,4 C. Demam yang
sangat tinggi,. Anak biasaya gelisah dan berjalan membungkuk, sering memegang sisi
kanan.
4. Cara pencegahan pada anak agar tidak mengalami penyakit appendicitis
Menghindari makanan-makanan seperti cabai dan jambu klutuk,usahakan
BAB teratur dan lancar sehingga tinja tidak mengeras karena tinja yang mengeras
adalah penyebab penyumbatan,teratur minum obat cacing agar terhindar dari
penyakit cacingan.sering menjaga kebersihan dan makan makanan berserat.

5. Cara pengobatan pada anak yang mengalami penyakit appendicitis


Pengobatan yang paling baik untuk penyakit usus buntu adalah operasi
Operasi pengangkatan usus buntu biasanya sederhana dan tidak berbahaya, untuk
kasus yang berat diharuskan di rawat di rumah sakit selama 2 sampai 3 hari. Bila usus
buntu pecah, dokter melakukan pengangkatan dan kemungkinan membersihkan perut
dengan cairan, memberi antibiotik untuk beberapa hari, dan memantau kemungkinan
komplikasi, seperti infeksi dan masalah pada organ perut. Sekitar 10 sampai 20 %
kasus ahli bedah menemukan usus buntu yang normal ketika melakukan pembedahan
Apabila menunda operasi pada saat radang usus buntu dicurigai serius. Pada
saat usus buntu normal, ahli bedah melihat ke dalam perut untuk melihat penyebab
lain rasa sakit. Dokter biasanya mengangkat usus buntu yang normal sehingga anak
tidak mengalami radang usus buntu. Tanpa operasi dan antibiotik, lebih dari 50 %
orang meninggal karena radang usus buntu.

Pembedahan segera dilakukan, untuk mencegah terbentuknya abses atau


peradangan pada selaput rongga perut. Pembedahan yang segera dilakukan bisa
mengurangi angka kematian. Anak dapat pulang dari rumah sakit dalam waktu 2-3
hari dan penyembuhan biasanya cepat dan sempurna.

Anda mungkin juga menyukai