1. LATAR BELAKANG
Transportasi merupakan hal yang vital dalam mendukung perekonomian suatu daerah.
Tersedianya suatu jaringan dan sistem transportasi yang baik akan meningkatkan interaksi
antar pelakunya yang pada kelanjutannya akan dapat meningkatkan perekonomian
masyarakat. Selain itu, sesuai dengan perkembangan kebudayaan dan teknologi,
pengguna sistem transportasi menuntut peningkatan suatu sistem transportasi baik dari
segi kuantitas maupun kualitas.
Pemerintah Kabupaten Wakatobi, melalui Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum dan
Penataan Ruang sebagai pelaksana tugas penyelenggaraan jalan kabupaten, dituntut
mampu mewujudkan prasarana jalan yang memadai. Sehubungan dengan hal tersebut,
diperlukan perencanaan dan informasi/data yang akurat sesuai dengan kondisi dilapangan.
Maksud pekerjaan ini adalah melaksanakan survey lapangan dan menyusunan perencanaan
teknik jalan.
Tujuan dari pekerjaan ini adalah untuk menyediakan dokumen pengadaan pelaksanaan
pekerjaan jalan.
3. SASARAN
Sasaran dari pekerjaan ini adalah tersedianya dokumen perencanaan dan dokumen
pengadaan pekerjaan jalan.
1
Kerangka Acuan Kerja Perencanaan Rekotruksi/Peningkatan Kapasitas Struktur Jalan Langge/Sandi-Pajam – Dinas
Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kab. Wakatobi
5. SUMBER PENDANAAN
Kegiatan ini dibiayai melalui sumber dana DAK Penugasan Tahun Anggaran 2019
dengan pagu biaya sebesar Rp. 100.000.000,- (Seratu Juta Rupiah)
2
Kerangka Acuan Kerja Perencanaan Rekotruksi/Peningkatan Kapasitas Struktur Jalan Langge/Sandi-Pajam – Dinas
Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kab. Wakatobi
Lokasi Kegiatan perencanaan yang akan didesain adalah Ruas Jalan di Kec.
Kaledupa selatan
Apabila dipandang perlu oleh pengguna jasa, maka Penyedia Jasa harus
mengadakan presentasi/diskusi terkait dengan substansi pelaksanaan
pekerjaan dalam rangka alih pengetahuan kepada staf satuan kerja.
3
Kerangka Acuan Kerja Perencanaan Rekotruksi/Peningkatan Kapasitas Struktur Jalan Langge/Sandi-Pajam – Dinas
Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kab. Wakatobi
7. METODOLOGI
Penyedia Jasa harus mendapat informasi umum mengenai kondisi jalan yang akan
ditempuh, sehingga dapat mempersiapkan hal-hal yang diperlukan dalam pelaksanaan
survei pada setiap ruas jalan yang bersangkutan.
Uraian detail pekerjaan yang tercakup dalam kegiatan ini adalah sebagai berikut :
7.1. Survei Pendahuluan.
Survey pendahuluan ditujukan untuk mengumpulkan data-data awal
berdasarkan aspek-aspek yang diperlukan yang akan digunakan sebagai
dasar atau referensi untuk pelaksanaan survei detail.
4
Kerangka Acuan Kerja Perencanaan Rekotruksi/Peningkatan Kapasitas Struktur Jalan Langge/Sandi-Pajam – Dinas
Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kab. Wakatobi
7.2. SurveiTopografi
5
Kerangka Acuan Kerja Perencanaan Rekotruksi/Peningkatan Kapasitas Struktur Jalan Langge/Sandi-Pajam – Dinas
Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kab. Wakatobi
c. Pemasangan Monumen
Sebelum dilakukan pengukuran, terlebih dahulu dilakukan pemasangan
titik- titik ikat baru berupa bench mark (BM), titik-titik control point
(CP) dan patok kayu pengukuran.
Yang perlu diperhatikan dalampemasangan monument antara lain :
- Spesifikasi BM berupa patok beton bertulang denan ukuran 20
x 20 x 100 cm dicat warna kuning dan diberi nomor;
- Spesfifikasi CP adalah patok paralon bertulang dengan ukuran
panjang 80 cm dicat warna kuning dan diberi nomor;
- BM dipasang (ditanam sedalam 70 cm sehingga yang
muncul di atas permukaan tanah kira-kira 30 cm) disepanjang
ruas jalan yang akan diukur pada setiap interval jarak + 1 Km. BM
0 dipasang di awal jalan sebagai KM. 0 + 000;
- Setiap pemasangan BM harus disertai pemasangan patok CP
sebagai pasangannya untuk mendapatkan azimut arah pada
pekerjaan pelaksanaan (stake out). Pemasangan BM sebaiknya
dilakukan di kiri jalan dan CP di kanan jalan;
- BM dan CP dipasang pada lokasi yang aman dari gangguan dan
tidak mengganggu aktifitas sehari-hari dan pelaksanaan
konstruksi, dipasang dengan kuat, dan mudah dicari.
- Patok kayu dipasang pada salah satu sisi jalan (jalan eksisting)
atau pada as rencana jalan (jalan baru) dimulai dari awal sampai
6
Kerangka Acuan Kerja Perencanaan Rekotruksi/Peningkatan Kapasitas Struktur Jalan Langge/Sandi-Pajam – Dinas
Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kab. Wakatobi
7
Kerangka Acuan Kerja Perencanaan Rekotruksi/Peningkatan Kapasitas Struktur Jalan Langge/Sandi-Pajam – Dinas
Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kab. Wakatobi
8
Kerangka Acuan Kerja Perencanaan Rekotruksi/Peningkatan Kapasitas Struktur Jalan Langge/Sandi-Pajam – Dinas
Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kab. Wakatobi
Hal ini dilakukan sebagai kontrol sudut dan jarak pengukuran. Pada
kondisi ini dianggap permukaan bumi adalah datar sehingga hasil
pengukuran langsung dihitung koordinatnya dengan perhitungan
poligon tertutup.
Kelebihan cara ini adalah perhitungan lebih mudah karena tidak ada
reduksi dan koreksi proyeksi. Jika akan dilakukan pengukuran stake
out, maka koordinasi titik pengukuran dapat langsung dipakai
sebagai titik referensi.
Kekurangan cara ini adalah koordinat hasil pengukuran tidak dapaat
dimasukkan dalam sistem koordinat nasional seperti sistem
koordinat UTM ataupun TM3o Karena hanya terikat pada satu titik
referensi maka orientasi arah azimutnya tidak terkontrol (tidak kuat).
10
Kerangka Acuan Kerja Perencanaan Rekotruksi/Peningkatan Kapasitas Struktur Jalan Langge/Sandi-Pajam – Dinas
Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kab. Wakatobi
12
Kerangka Acuan Kerja Perencanaan Rekotruksi/Peningkatan Kapasitas Struktur Jalan Langge/Sandi-Pajam – Dinas
Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kab. Wakatobi
nilai 100 m untuk masing- masing absis dan tepi kiri peta untuk
angka ordinat.
7.3 Survei Perkerasan Jalan
a. Pemeriksaan Dynamic Cone Penetrometer (DCP).
Tujuan pemeriksaan ini adalah untuk menilai CBR lapisan tanah dasar
badan jalan yang dilakukan pada ruas-ruas jalan yang belum beraspal,
seperti jalan tanah.
b. Pengujian Benkelman Beam
Tujuan pengujian ini adalah untuk mengetahui besarnya nilai lendutan
balik dari konstruksi perkerasan jalan yang beraspal.
Pemeriksaan harus dilakukan dengan ketentuan-ketentuan sebagai berikut
:
➢ Truck yang dipakai harus dibebani sehingga mencapai
beban gandar belakang sebesar 8,2 ton dengan tekanan angin
ban sebesar 80 psi atau 5,5 kg/cm2.
➢ Pengukuran beban gandar belakang harus dilakukan
dengan menggunakan jembatan timbang atau dengan alat yang
telah terbukti dapat dipakai untuk pengukuran beban gandar,
dan hasil pengukuran beban gandar harusdicatat dengan jelas
pada formulir pemeriksaan Benkelman Beam.
➢ Alat Benkelman Beam yang dipakai harus mempunyai
ukuran yang standar, misalnya perbandingan batang 1 : 2.
➢ Alat pembacaan (dial Gauge) lendutan harus dalam kondisi yang
baik dan skala ketelitian pembacaan jarum petunjuk harus
dicatat (ketelitian 0,01 mm).
➢ Pemeriksaan balik dilakukan dengan interval pemeriksaan
setiap 100 meter sepanjang ruas jalan beraspal yang telah
ditetapkan.
➢ Selama pemeriksaan, konsultan harus mencatat hal-hal
khusus yang dijumpai seperti kondisi drainase, nama daerah
yang dilalui, cuaca, waktu, peninggian permukaan jalan dan
sebagainya.
➢ Semua data hasil pemeriksaan yang diperoleh dicatat
dalam formulir pemeriksaan Benkelman Beam.
➢ Persyaratan lainnya sesuai dengan SNI. 03-2416-1991.
a. Penyelidikan Geologi.
13
Kerangka Acuan Kerja Perencanaan Rekotruksi/Peningkatan Kapasitas Struktur Jalan Langge/Sandi-Pajam – Dinas
Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kab. Wakatobi
2) Pemetaan.
Jenis batuan yang ada disepanjang trase jalan dipetakan, batas-
batasnya ditetapkan dengan jelas sesuai dengan data pengukuran,
untuk selanjutnya diplot dalam gambar rencana dalam skala 1:2000
ukuran A3. Pemetaan mencakup jenis struktur geologi yang ada antara
lain : sesar/patahan, kekar, pelapisan batuan dan perlipatan.
14
Kerangka Acuan Kerja Perencanaan Rekotruksi/Peningkatan Kapasitas Struktur Jalan Langge/Sandi-Pajam – Dinas
Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kab. Wakatobi
”piston tube” untuk tanah lunak). Setiap contoh tanah harus diberi
identitas yang jelas (nomor bor tangan, lokasi, kedalaman).
Pemboran tangan dilakukan pada setiap lokasi yang diperkirakan
akan timbun (untuk perhitungan penurunan) dengan ketinggian
timbunan lebih dari 4 meter dan pada setiap lokasi yang
diperkirakan akan digali (untuk perhitungan stabilitas lereng)
dengan kedalaman galian lebih dari 6 meter; dengan interval
sekurang-kurangnya 100 meter dan/atau setiap perubahan jenis tanah
dengan kedalaman sekurang-kurangnya 4 meter. Setiap pemboran
tangan dan contoh tanah yang diambil harus difoto. Dalam foto
harus terlihat jelas identitas nomor bor tangan dan lokasi. Semua
contoh tanah harus diamankan baik selama pemyimpanan di
lapangan maupun dalam pengangkutan ke laboratorium.
Pemboran untuk pengambilan contoh tanah tak terganggu
dilakukan dengan mengacu pada ASTM D 6151.
c. Lokasi Quarry.
Penentuan lokasi quarry baik untuk perkerasan jalan, struktur pelengkap
bangunan jalan, maupun untuk bahan timbunan (borrow pit) diutamakan
yang ada disekitar lokasi pekerjaan. Bila tidak dijumpai, maka harus
menginformasikan lokasi quarry lain yang dapat dimanfaatkan.
d. Pekerjaan Laboratorium.
Pekerjaan laboratorium dilaksanakan sesuai ketentuan yang tercantum
pada Spesifikasi Umum 2010 (Revisi 3).
15
Kerangka Acuan Kerja Perencanaan Rekotruksi/Peningkatan Kapasitas Struktur Jalan Langge/Sandi-Pajam – Dinas
Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kab. Wakatobi
Data hidrologi yang diperlukan untuk pekerjaan jalan dan jembatan meliputi
data curah hujan, data debit dan tinggi muka air serta data daerah
pengaliran air hujan (catchment area). Untuk perencanaan drainase jalan,
data curah hujan yang dibutuhkan adalah data curah hujan maksimum harian
yang terjadi dalam 1 tahun.
Data pengamatan debit dan tinggi muka air sungai merupakan data dasar yang
sangat dibutuhkan untuk perencanaan bangunan air. Verifikasi lapangan untuk
mencocokkan hasil hitungan debit rencana dari analisa hidrologi dan hasil
hitungan tinggi muka air sungai dari analisa hidrolika, umumnya
diperlukan dalam perencanan. Beberapa metode yang dapat dilakukan
untuk mengetahui debit dantinggi muka air sungai diantaranya melalui :
➢ Wawancara dengan penduduk setempat mengenai tinggi muka air banjir
maksimum yang pernah terjadi di lokasi tempat rencana bangunan air,
elevasi ini harus ditandai pada pohon atau tempat-tempat lainnya
untuk kemudian elevasinya diukur oleh surveyor topografi.
➢ Mengukur penampang melintang sungai/alur alam di daerah yang
lurus dan cukup panjang serta yang kira-kira memiliki penampang
melintang seragam serta mengukur tinggi muka air dan kecepatan arus
untuk memperkirankan besaran debit aliran sesaat.
16
Kerangka Acuan Kerja Perencanaan Rekotruksi/Peningkatan Kapasitas Struktur Jalan Langge/Sandi-Pajam – Dinas
Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kab. Wakatobi
Survey lalulintas dilakukan pada hari kerja dari senin sampai jumat
Pos pencacahan ditempatkan denga memperhatikan kondisi lokasi
survei sebagai berikut :
a. Survei pada jaringan jalan antar kota
Pos harus ditempatkan pada ruas jalan, dimana :
➢ Lalu lintas tidak dipengaruh oleh lalu lintas ulang alik (commuter
traffic);
➢ Pos mempunyai jarak dan kebebasan pandang yang cukup untuk
kedua arah;
➢ Karakter pergerakan lalu lintas mewakili pergerakan lalu lintas pada
ruas jalan.
b. Survei pada jaringan jalan perkotaan
Pos harus ditempatkan pada ruas jalan, dimana :
➢ Lalu lintas yang dicacah tidak dipengaruhi oleh pergerakan lalu
lintas dari persimpangan;
➢ Pos harus mempunyai jarak pandang yang cukup untuk mengamati
kedua arah
c. Survei pada persimpangan
➢ Pos mempunyai jarak pandang yang cukup untuk mengawasi
pergerakan pada lengan-lengan yang ditinjau;
➢ Pos tidak mengganggu kebebasan pandang pengemudi;
➢ Lokasi pos dapat memberikan ruang pengamatan yang jelas untuk
melihat lintasan dan arah pergerakan lalu lintas.
17
Kerangka Acuan Kerja Perencanaan Rekotruksi/Peningkatan Kapasitas Struktur Jalan Langge/Sandi-Pajam – Dinas
Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kab. Wakatobi
Perencanaan
18
Kerangka Acuan Kerja Perencanaan Rekotruksi/Peningkatan Kapasitas Struktur Jalan Langge/Sandi-Pajam – Dinas
Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kab. Wakatobi
d. Perencanaan Drainase
Dalam perencanaan drainase harus mengacu pada standar Perencanaan
Drainase Permukaan Jalan SNI No. 03-3424-1994 dan mengakomodasi
faktor keselamatan, pengendalian hanyutan/polusi peralatan dan lain-lain.
Karena saluran drainase memegang peranan yang sangat penting dalam hal
mengumpulkan dan menyalurkan air permukaan dari daerah milik jalan,
sehingga perencanaannya harus mempunyai kapasitas yang cukup (dengan
periode ulang banjir 10 tahunan untuk jalan Arteri, 7 tahunan untuk jalan
Kolektor).
Lokasi dan bentuk saluran drainase harus direncanakan agar
dapat mencegah bahaya terhadap lalu lintas, tahan erosi, dapat
dibersihkan terhadap hanyutan/penumpukan material yang akan
mengurangi kapasitas drainase.
Perencanaan drainase meliputi :
1) Mempelajari pola aliran sesuai dengan kondisi terrain dan rencana
jalan
2) Mempelajari daerah tangkapan air yang terkait prasarana
drainase yang diperlukan
3) Menampung dan mengalirkan air permukaan pada daerah manfaat
jalan
4) Merencanakan alinyemen saluran
5) Merencanakan saluran pada daerah kaki lereng
timbunan untuk menyalurkan air permukaan pada daerah sekitar
menuju daerah buangan
6) Merencanakan saluran di atas lereng bukit yang
berfungsi untuk mencegah rembesan air dari atas
7) Merencanakan saluran yang berfungsi untuk terjunan atau
pematah arus pada daerah curam.
19
Kerangka Acuan Kerja Perencanaan Rekotruksi/Peningkatan Kapasitas Struktur Jalan Langge/Sandi-Pajam – Dinas
Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kab. Wakatobi
f. Stabilitas Lereng
Perhitungan stabilas lereng dilakukan guna memberikan informasi tentang
berapa tinggi maksimum dan kemiringan lereng desain galian yang aman
dari keruntuhan.
20
Kerangka Acuan Kerja Perencanaan Rekotruksi/Peningkatan Kapasitas Struktur Jalan Langge/Sandi-Pajam – Dinas
Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kab. Wakatobi
a. Perhitungan kuantitas
o Daftar kuantitas pekerjaan disusun menurut pay
item/mata pembayaran didalam Spesifikasi Umum yang dipakai.
o Perhitungan kuantitas pekerjaan harus dilakukan terhadap semua
pekerjaan yang ada pada setiap kilometer panjang jalan. Tabel
perhitungan harus mencakup lokasi dan semua jenis mata
pembayarannya (pay item).
o Kuantitas pekerjaan tanah dihitung dari gambar
penampang melintang.
Jangka waktu pelaksanaan kegiatan ini selama 21 (Dua Puluh Satu) Hari Kalender
22
Kerangka Acuan Kerja Perencanaan Rekotruksi/Peningkatan Kapasitas Struktur Jalan Langge/Sandi-Pajam – Dinas
Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kab. Wakatobi
9. TENAGA AHLI
Posisi dan jumlah tenaga ahli yang dibutuhkan dalam kegiatan ini, adalah
sebagai berikut :
Total 1
Setiap tenaga ahli tersebut harus mempunyai sertifikat keahlian (SKA) untuk
bidang yang sama/sesuai dengan jabatannya yang di keluarkan oleh Asosiasi Keahlian
Bidang Jalan / Jembatan. Sebelum tanda tangan kontrak, calon tenaga akan
dievaluasi oleh Pengguna Jasa tentang kesesuaian riwayat kerja, pengalaman dan
kualifikasi.Apabila terdapat ketidaksesuaian, maka tindakan selanjutnya dilakukan
menurut peraturan yang berlaku termasuk Peraturan Kepala Lembaga Kebijakan
Pengadaan Barang/Jasa PemerintahNomor 7 Tahun 2011 tentang Petunjuk Teknis
Operasional Daftar Hitam.
Tugas dan tanggung jawab Pemimpin Tim meliputi, namun tidak terbatas
pada hal-hal tersebut di bawah ini :
a. Mengkoordinasikan semua personil yang terlibat dalam pekerjaan
ini sehingga bias menghasilkan pekerjaan seperti yang telah
diuraikan/ditentukan pada Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini dengan efektif,
dan pekerjaan dapat diselesaikan tepat waktu.
23
Kerangka Acuan Kerja Perencanaan Rekotruksi/Peningkatan Kapasitas Struktur Jalan Langge/Sandi-Pajam – Dinas
Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kab. Wakatobi
b. Bekerja sama dengan Tenaga Ahli dan staf teknik lainnya yang
membantu
melaksanakan pekerjaan perencanaan ini, sehingga hasil yang didapat
sesuai dengan yang diharapkan pengguna jasa.
c. Menyusun hasil observasi visual mengenai kondisi permukaan, dan
rekomendasi kepada Penyedia Jasa tentang urutan prioritas lokasi untuk
penanganan dengan pekerjaan besar, dan jenis survei detil yang
dibutuhkan.
d. Mengasistensikan semua hasil pekerjaan secara bertahap dan teratur
kepada pengguna jasa agar hasil akhir pekerja sesuai dengan Kerangka
Acuan Kerja ini.
e. Membuat laporan-laporan sesuai KAK ini dan diserahkan tepat
pada
waktunya.
10. Keluaran
Keluaran yang dihasilkan dari pelaksanaan pekerjaan ini adalah berupa Dokumen
Perencanaan Teknis dan Dokumen Pengadaan serta dokumen lain yang
mencakup segala persyaratan yang ditetapkan dan harus dipertanggung jawabkan
dalam pelaksanaan pekerjaan fisik dikemudian hari.
11. Laporan
Jenis laporan berikut ini harus diserahkan kepada pengguna jasa, masing-masing
1 (satu)buku asli dan 4 (Empat) buku copy, dibuat dalam bahasa Indonesia dengan
ukuran kertas A4, kecuali gambar-gambar rencana menggunakan kertas A3.Khusus
Dokumen Pengadaan, laporan juga harus diserahkan dalam soft copy (asli dan
.pdf).
1. Laporan Pendahuluan
Laporan ini dibuat selengkap-lengkapnya yang berisi seluruh kegiatan pada
Survei Penjajakan yang memuat antara lain:
a. Foto dokumentasi
b. Data lapangan hasil SurveiPenjajakan
c. Metodologi dan rencana kerja Penyedia Jasa secara menyeluruh
d. Ringkasan hasil observasi visual mengenai kondisi permukaan, dan
rekomendasi tentang urutan prioritas lokasi untuk penanganan dengan
pekerjaan besar.
e. Mobilisasi tenaga ahli dan tenaga pendukung lainnya
Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya 1 (satu) bulan
sejak SPMK diterbitkan.
24
Kerangka Acuan Kerja Perencanaan Rekotruksi/Peningkatan Kapasitas Struktur Jalan Langge/Sandi-Pajam – Dinas
Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kab. Wakatobi
2. Laporan Akhir
Laporan ini berisi rangkuman semua kegiatan yang telah dilaksanakan,
pengolahan data, perhitungan perencanaan beserta asumsi yang digunakan
dalam pekerjaan ini.
2. Dokumen Pengadaan
25