Daun Singkong
waktu yang cukup lama karena daun singkong memiliki struktur fisik yang kuat.
meningkatkan daya tahan tubuh, mencegah mata rabun dan membantu diferensiasi
sel (Meiliana, dkk., 2014). Daun singkong juga berguna untuk melancarkan
protein yang tinggi, dapat mencegah anemia dan sebagai penghasil energi karena
mengandung zat besi dan kalori, menjaga kesehatan jaringan mata dan kulit
karena mengandung vitamin A dan B17, dan berguna untuk pembentukan massa
tulang dan memperkuat tulang dari dalam karena mengandung zat fosfor dan
kalsium (Anugerah, 2016). Gambar daun singkong dapat dilihat pada Gambar 1.
dalam daun singkong. Kandungan gizi per 100 g daun singkong dapat dilihat pada
Tabel 1.
Fruit leather merupakan produk berbasis buah yang terbuat dari bubur
buah, berbentuk lembaran yang tipis dengan tekstur yang elastis sehingga dapat
dilipat. Pemberian nama “leather” pada produk ini karena pada saat bubur buah
simpan yang cukup dan mudah diproduksi merupakan keunggulan dari produk
fruit leather. Dalam pembuatan fruit leather, bubur buah akan membentuk gel
(Prasetyowati, dkk., 2014). Proses pembentukan gel dalam fruit leather terjadi
selama proses pemanasan karena adanya pengaruh pektin, gula, asam, dan air
(Desrosier, 1988).
Fruit leather dapat menjadi alternatif bagi orang-orang yang tidak sempat
mengonsumsi buah dan sayuran, seperti orang yang sedang melakukan travelling
yang dijual secara komersial dengan varian rasa mangga dan stoberi
(Frutaday, 2015). Fruit leather yang dijual secara komersil di kota Washington
adalah Stretch Island Fruit Co. varian rasa yaitu nenas, stoberi, anggur, mangga,
Standar mutu produk leather dapat mengacu pada standar mutu manisan kering
Vegetable leather memiliki definisi yang hampir sama dengan fruit leather
hanya saja bahan baku yang berbeda. Vegetable leather memiliki bahan dasar
leather merupakan jenis produk olahan yang berasal dari sayur-sayuran yang telah
terdapat ciri khas sayur yang digunakan (Handayani dan Ayustaningwarno, 2014).
Kriteria yang diharapkan dari vegetable leather yaitu memiliki warna yang
menarik, tekstur yang sedikit liat dan kompak, juga memiliki plastisitas yang baik
diharapkan dapat membentuk plastisitas vegetable leather yang baik. Selain itu
Guar Gum
Guar gum merupakan jenis penstabil yang dibuat dari endosperma biji
β-1,4. Dalam setiap residu, manosa akan berikatan dengan rantai samping satu
molekul galaktosa melalui ikatan -1,6 (Estiasih, dkk., 2015). Guar gum
merupakan penstabil yang tingkat viskositasnya tinggi di dalam air sehingga dapat
digunakan dalam pembuatan salad dressing dan es krim. Struktur kimia guar
penambahan guar gum yang persentasenya berbeda-beda yaitu 0%; 0,2%; 0,4%;
dan 0,6%. Roselle leather merupakan leather yang dibuat dari bunga rosela.
Adapun persentase guar gum yang menghasilkan produk roselle leather terbaik
adalah guar gum 0,4% karena warna, rasa, tingkat kelengketan, dan rasa manis
pengaruh terhadap sifat fisik roselle leather. Peningkatan persentase guar gum
leather. Hal ini dikarenakan molekul polisakarida pada guar gum memiliki
roselle leather tidak mempengaruhi rasa dan aroma produk roselle leather. Hal ini
dikarenakan guar gum tidak memiliki rasa dan aroma sehingga produk roselle
leather adalah dengan penambahan guar gum 0,2% dan pada penambahan guar
gum 0,4% tingkat kecerahan pada roselle leather mulai menurun. Hal ini mungkin
dikarenakan adanya interaksi komponen warna rosela dan unsur pokok dari matrik
hidrokoloid (Bylaite, dkk., 2005). Perpaduan pektin dan guar gum dalam
10
Locust bean gum berasal dari tanaman polong-polongan yaitu biji carob
bahan pangan, locust bean gum memiiki fungsi untuk memperbaiki daya ikat air
dalam adonan terutama pada adonan yang memiliki kadar gluten rendah. Pada
locust bean gum terdapat 88% galaktomanan yang terdiri dari rantai linier manosa
-1,6. Struktur kimia locust bean gum dapat dilihat pada Gambar 3.
Locust bean gum tidak mampu membentuk gel yang kuat tanpa
penambahan hidrokolid lain. Kombinasi antara locust bean gum dengan xantan
gum akan menghasilkan gel yang membentuk tekstur produk menjadi kaku dan
elatis. Kemampuan locust bean gum membentuk gel yang lemah menghasilkan
tekstur yang lembut dan tidak berlendir. Oleh karena itu, locust bean gum lebih
11
kaleng, sosis, keju, dan es krim. Adapun nama lain dari locust bean gum adalah
carob bean (Estiasih, dkk., 2015). Pada suatu penelitian menggunakan percobaan
(karagenan, xantan gum, dan locust bean gum) dengan persentase 0-0,5% dan
fruit leather tersebut adalah karagenan 0,1%; xantan gum 0,3%; locust bean gum
0,3%; dan maltodekstrin 1,0% karena pada komposisi tersebut dihasilkan analisis
bubur. Hal ini dikarenakan locust bean gum tidak mampu membentuk gel yang
Xantan Gum
Xantan gum tergolong polisakarida ekstra seluler yang berasal dari bakteri
Xanthomonas campestris. Xantan gum adalah turunan dari selulosa dengan rantai
utamanya adalah unit glukosa yang berikatan dengan β-1,4. Terdapat rantai
samping yang terdiri dari trisakarida (manosa, glukosa, dan manosa) pada setiap
unit glukosa kedua. Struktur kimia xantan gum dapat dilihat pada Gambar 4.
12
karena memiliki sifat yang stabil terhadap suhu. Dalam pembuatan pudding
instan, biasanya xantan gum dicampurkan dengan locust bean gum untuk
membentuk gel (Estiasih, dkk., 2015). Penelitian pembuatan fruit leather kulit
buah naga daging super merah dilakukan dengan penambahan xantan gum yang
persentasenya berbeda-beda yaitu 0%; 0,1%; 0,3%; dan 0,5%. Adapun persentase
xantan gum yang menghasilkan produk terbaik dari fruit leather kulit buah naga
daging super merah adalah xantan gum 0,1% karena hasil pengujian
pengaruh terhadap sifat fisik dan kimia fruit leather. Pada pembuatan fruit leather
13
fruit leather kulit buah naga daging super merah menurunkan nilai kesukaan
panelis terhadap warna fruit leather kulit buah naga daging super merah. Hal ini
dikarenakan panelis menyukai fruit leather kulit buah naga daging super merah
dengan warna merah cerah yang dihasilkan tanpa penambahan xantan gum.
Sedangkan pada pembuatan fruit leather kulit buah naga daging super merah
Penambahan xantan gum pada pembuatan fruit leather kulit buah naga
terhadap produk fruit leather kulit buah naga daging super merah. Hal ini
peningkatan viskositas atau karena adanya interaksi komponen flavor dan unsur
pokok dari matrik hidrokoloid (Bylaite, dkk., 2015). Akan tetapi, penambahan
xantan gum pada pembuatan fruit leather kulit buah naga daging super merah
tidak mempengaruhi tingkat kesukaan panelis terhadap rasa. Hal ini dikarenakan
xantan gum memiliki rasa yang netral sehingga tidak mempengaruhi rasa fruit
leather kulit buah naga daging super merah (Ramadhan, dkk., 2015).
pula tingkat kesukaan panelis terhadap tekstur fruit leather kulit buah naga daging
super merah. Hal ini dikarenakan semakin meningkat jumlah pati yang terkandung
dalam xantan gum, sehingga tekstur semakin keras karena granula pati bertambah
(Sibuea, 2001). Penambahan xantan gum dapat meningkatkan kadar air fruit
leather kulit buah naga daging super merah. Hal ini dikarenakan xantan gum
14
meningkatkan kadar air dan air bebas yang teruapkan menjadi berkurang
(Cui, 2000).
meningkatkan juga kadar abu pada produk fruit leather kulit buah naga daging
super merah. Hal ini dikarenakan xantan gum mengandung mineral berupa
kalsium, potassium, dan sodium (Dexter, 2002). Penambahan xantan gum pada
pembuatan fruit leather kulit buah naga daging super merah dapat meningkatkan
nilai pH. Hal ini dikarenakan pH xantan gum yang netral (pH= 6,95), sehingga
Gum Arab
Gum arab merupakan getah yang mengeras yang berasal dari pohon
akasian Acacia Senegal dan Acacia Seyal. Rantai utama pada gum arab adalah
berikatan melalui melalui ikatan glikosidik β-1,6. Rantai utama dan rantai cabang
(Estiasih, dkk., 2015). Struktur kimia gum arab dapat diihat pada Gambar 5.
15
(Praja, 2015). Peningkatan persentase gum arab dalam suatu bahan pangan yang
bahan pangan yang telah dilarutkan dalam air ataupun minyak, gum arab sebagai
(Adbelgader dan Inaam, 2011). Dalam suatu penelitian, pembuatan fruit leather
nanas dan wortel dilakukan dengan penambahan gum arab yang persentasenya
berbeda-beda yaitu 0%; 0,3%; 0,6%; dan 0,9%. Adapun persentase gum arab yang
menghasilkan produk terbaik dari fruit leather nanas dan wortel adalah gum arab
pengaruh terhadap sifat fisik dan kimia fruit leather. Pada pembuatan fruit leather
terhadap warna, tekstur, total padatan terlarut, kadar air, kadar abu, dan serat
fruit leather pisang tanduk maka warna fruit leather pisang tanduk yang
16
hingga kuning kecoklatan sehingga warna fruit leather pisang tanduk dengan
penambahan gum arab menjadi lebih cerah menyerupai warna pisang tanduk
Dalam hal aroma, penambahan gum arab pada pembuatan fruit leather
(Whistler dan Daniel, 1990). Hal ini dikarenakan gum arab berfungsi sebagai
mikroenkapsulan atau bahan penyalut yang baik sehingga gum arab mampu
mempertahankan aroma khas bahan baku pada fruit leather (Glicksman, 1969).
Penambahan gum arab pada pembuatan fruit leather pisang tanduk juga tidak
memberikan pengaruh terhadap rasa produk yang dihasilkan. Hal ini dikarenakan
gum arab tidak memiliki rasa, sehingga penambahan gum arab dalam produk fruit
leather pisang tanduk memiliki rasa khas pisang tanduk yang kuat
menyebabkan tekstur fruit leather pisang tanduk liat dan mudah dikunyah,
sedangkan fruit leather pisang tanduk yang tidak ditambahkan gum arab memiliki
tekstur yang keras dan kering sehingga sulit untuk dikunyah. Hal ini dikarenakan
adanya pembentukan gel oleh gum arab selama proses pemanasan, sehingga gel
Semakin tinggi penambahan gum arab pada pembuatan fruit leather nanas
dan wortel maka total padatan terlarut pada produk fruit leather nanas dan wortel
penurunan kadar air pada fruit leather. Hal ini dikarenakan gum arab mengandung
17
hidrofilik, gugus ini akan membentuk ikatan hidrogen dengan satu atau lebih
molekul air, sehingga mampu menyerap air dan menahannya dalam struktur
molekul dan terbentuk koloid yang kental dengan struktur gel (Winarno, 2004).
peningkatan penambahan gum arab. Hal ini dikarenakan gum arab mengandung
garam mineral seperti kalsium, magnesium, dan potassium yang berasal dari asam
polisakarida (Astuti, dkk., 2015). Peningkatan gum arab pada fruit leather nanas
dan wortel juga menyebabkan kandungan serat pangan pada fruit leather nanas
dan wortel semakin meningkat. Hal ini dikarenakan gum arab tergolong serat
pangan larut (SDF) dan mengandung 45% galaktosa, 24% arabinosa, 13%
gel sehingga dapat melindungi vitamin C serta komponen gizi lain dari kerusakan
oksidatif. Gum arab juga merupakan komponen larut air yang mampu mengikat
air. Semakin banyak persentase gum arab yang ditambahkan dalam pembuatan
fruit leather maka akan semakin kuat daya ikatnya dan akan melindungi
besar persentase gum arab maka akan semakin tinggi kadar vitamin C fruit
pengaruh terhadap kadar serat kasar fruit leather tersebut. Gum arab merupakan
18
dipertahankan. Hal ini menyebabkan semakin besar persentase gum arab maka
Asam Sitrat
Asam sitrat merupakan asam trikarboksilat dan bersifat larut dalam air,
tersebut adalah Mn, Mg, dan Fe. Logam-logam tersebut akan kehilangan
kereaktivitasannya karena telah diikat oleh asam sitrat sehingga tidak mampu
melakukan oksidasi dan reaksi browning tidak terjadi (Belitz dan Grosch, 1999).
0,2% akan menurunkan tingkat keasaman puree sehingga umur simpan leather
akan lebih lama. Struktur kimia asam sitrat dapat dilihat pada Gambar 6.
terdapat pada buah-buahan dengan kadar yang berbeda-beda dan kadar yang
19
paling diperlukan adalah pektin, gula, dan asam (Prasetyowati, dkk., 2009).
Berdasarkan kekuatan gelnya, pektin dibagi menjadi dua macam yaitu High
Methoxyl (HM) Pectin dan Low Methoxy (LM) Pectin. HM pektin digunakan
untuk membuat produk permen dengan pH asam. HM pektin membentuk gel jika
total solid melebihi 55% dan pH kurang dari 4. Sedangkan LM pektin digunakan
untuk membuat permen yang tidak mengandung asam seperti permen dengan rasa
karamel, vanila, atau peppermint. Untuk membentuk gel, dosis pektin yang
digunakan adalah antara 0,5 4%. Salah satu karakteristik pektin yaitu
mengalami proses gelatinisasi yang sangat cepat saat larutan terlalu dingin dan
tekstur roselle leather menjadi tidak mudah retak (Dangkrajang, dkk., 2009).
Gula
persentase tinggi akan mengikat air bebas yang ada di sekitarnya, sehingga
20
umur simpan baha pangan akan meningkat (Syarief dan Halid, 1993). Gula juga
kekentalan gel yang terbentuk (Shin, dkk., 2002). Dalam penelitian pembuatan
fruit leather kulit buah naga daging super merah dilakukan penambahan gula 30%
yang bertujuan untuk memberi rasa manis pada fruit leather kulit buah naga
daging super merah (Ramadhan, dkk., 2015). Adanya penambahan gula juga
dapat mempengaruhi tekstur atau kekerasan dari produk fruit leather yang
dihasilkan (Widayanti, dkk., 2013). Struktur kimia gula dapat dilihat pada
Gambar 8.
Penambahan guar gum 0,4% dalam pembuatan roselle leather yang dibuat
dari bunga rosela (Hibiscus sabdariffa L.) menghasilkan roselle leather dengan
mutu terbaik dilihat dari segi warna, rasa, lengket, manis dan penerimaan
salah satu hidrokoloid yang digunakan adalah locust bean gum dengan
21
terhadap sifat fisik dan kimia serta organoleptik fruit leather kulit buah naga
daging super merah, penambahan xantan gum 0,1% akan menghasilkan fruit
dan sensoris terbaik dari fruit leather nanas (Ananas comosus l. merr.) dan wortel
leather brokoli dengan inulin 100% memiliki nilai indeks glikemik (IG) dan
beban glikemik (BG) yang paling rendah sehingga sangat bermanfaat dalam
Pada penelitian tentang pengaruh jenis zat penstabil dan persentase zat
penstabil terhadap mutu fruit leather campuran jambu biji merah dan sirsak,
semakin tinggi persentase zat penstabil yang ditambahkan pada pembuatan fruit
leather maka kadar air fruit leather tersebut semakin tinggi (Astuti, dkk., 2016).
Hal ini dikarenakan zat penstabil merupakan hidrokoloid, sehingga semakin tinggi
persentase hidrokoloid maka air yang terikat dalam jaringan hidrokoloid lebih
22