Anda di halaman 1dari 12

PANITIA PEMILIHAN KEPALA DESA

DESA CURAH COTTOK KECAMATAN KAPONGAN


KABUPATEN SITUBONDO
Sekretariat : Jalan Dharma Murtajaya No. 01 Kode Pos 68362 Telp. 082331000247

KEPUTUSAN
PANITIA PEMILIHAN KEPALA DESA CURAH COTTOK
KECAMATAN KAPONGAN KABUPATEN SITUBONDO

Nomor :188/01/PAN.PILKADES.CC/2019

TENTANG
TATA TERTIB PEMILIHAN KEPALA DESA
DESA CURAH COTTOK KECAMATAN KAPONGAN
KABUPATEN SITUBONDO

Menimbang : Bahwa dalam rangka kelancaran dan guna menunjang suksesnya pelaksanaan
pemilihan Kepala Desa Curah Cottok Kecamatan Kapongan Kabupaten
Situbondo, dipandang perlu membuat Tata Tertib Pemilihan Kepala Desa Curah
Cottok Kecamatan Kapongan Kabupaten Situbondo dengan Keputusan Panitia
Kepala Desa.

Mengingat : 1. Undang - Undang Nomor 6 Tahun 2014


2. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 11 tahun 2019
3. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 112 Tahun 2014 sebagaimana
diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 65 Tahun 2017
3. Peraturan Daerah Kabupaten Situbondo Nomor 9 Tahun 2015
4. Peraturan Bupati Situbondo Nomor 14 Tahun 2016

MEMUTUSKAN :

Menetapkan :
KESATU : Tata Tertib Pemilihan Kepala Desa Curah Cottok Kecamatan Kapongan
Kabupaten Situbondo sebagaimana tersebut dalam Lampiran Keputusan ini.
KEDUA : Tata Tertib Pemilihan Kepala desa sebagaimana dimaksud dalam Diktum
KESATU sebagai pedoman dan agar dilaksanakan dalam Pelaksanaan Pemilihan
Kepala Desa.

KETIGA : Keputusan ini berlaku sejak ditetapkan, dan apabila dikemudian hari terdapat
kesalahan akan disempurnakan sebagaimana mestinya.

Panitia Pemilihan Kepala Desa Curah Cottok


Kecamatan Kapongan Kabupaten Situbondo
Ketua

H. HAYYI

Salinan Keputusan ini disampaikan kepada Yth.


1. Sdr. Ketua BPD Curah Cottok ;
2. Sdr. Kepala Desa Curah Cottok ;
3. Sdr Ketua Panitia Pemilihan Kabupaten
4. Arsip.
Lampiran : Keputusan Panitia Pemilihan Kepala Desa Curah Cottok
Tanggal : 30 Juli 2019
Nomor : 188/01/PAN.PILKADES.CC/2019

TATA TERTIB PEMILIHAN KEPALA DESA CURAH COTTOK KECAMATAN KAPONGAN


KABUPATEN SITUBONDO

I. DASAR PENYELENGGARAAN
Dasar penyelenggaraan Pemilihan Kepala Desa Curah Cottok Kecamatan Kapongan Kabupaten
Situbondo :
1. Undang - Undang Nomor 6 Tahun 2014
2. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 11 tahun 2019
3. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 112 Tahun 2014 sebagaimana diubah dengan
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 65 Tahun 2017
4. Peraturan Daerah Kabupaten Situbondo Nomor 9 Tahun 2015
5. Peraturan Bupati Situbondo Nomor 14 Tahun 2016

II. TUGAS, WEWENANG, DAN TANGGUNGJAWAB PANITIA


Tugas Panitia Pemilihan Kepala Desa diatur dalam Peraturan Daerah Kabupaten Situbondo Nomor
9 Tahun 2015 pada Pasal 17 huruf (a) sampai dengan (l) ;
a. Merencanakan, mengkoordinasikan, menyelenggarakan, mengawasi dan mengendalikan semua
tahapan pelaksanaan pemilihan kepala desa;
b. Merencanakan dan mengajukan biaya pemilihan kepala desa kepada Bupati melalui camat;
c. Melakukan pendaftaran dan penetapan pemilih;
d. Mengadakan penjaringan dan penyaringan bakal calon;
e. Menetapkan calon yang telah memenuhi persyaratan;
f. Menetapkan tata cara pelaksanaan pemilihan;
g. Menetapkan tata cara pelaksanaan kampanye;
h. Memfasilitasi penyediaan peralatan, perlengkapan dan tempat pemungutan suara;
i. Melaksanakan pemungutan suara;
j. Menetapkan hasil rekapitulasi penghitungan suara dan mengumumkan hasil pemilihan
k. Menetapkan calon Kepala Desa terpilih;
l. Melakukan evaluasi dan melaporkan pelaksanaan pemilihan Kepala Desa kepada BPD.

III. ANGGARAN
1. Anggaran Pemilihan Kepala Desa dimusyawarahkan dengan BPD ;
2. Anggaran Pemilihan Kepala Desa Curah Cottok dibebankan kepada :
a. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Situbondo ;
b. APBDesa, sesuai dengan kemampuan keuangan desa ;
IV. PENDAFTARAN PEMILIH
1. Waktu Pelaksanaan :
a. Pengumuman pendaftaran pemilih dilaksanakan pada tanggal 21 s/d 24 Juli 2019
b. Pendaftaran pemilih sementara dilaksanakan pada tanggal 27 Juli s/d 25Agustus 2019
c. Rekapitulasi daftar pemilih sementara pada tanggal 26 Agustus 2019
d. Pengumuman Daftar Pemilih Sementara (DPS) 27 s/d 29 Agustus 2019
e. Pendaftaran pemilih tambahan dilaksanakan pada tanggal 19 s/d 23 September 2019
f. Rekapitulasi daftar pemilih tambahan pada tanggal 24 September 2019
g. Pengumuman Daftar Pemilih Tambahan 25 s/d 26 September 2019
h. Rekapitulasi Daftar Pemilih Tetap (DPT) pada tanggal 27 September 2019
i. Pengesahan Pemilih pada tanggal 28 September 2019
j. Pengumuman Daftar Pemilih Tetap (DPT) 1 s/d 3 Oktober 2019
2. Syarat-syarat pemilih sesuai dengan Peraturan Bupati Situbondo Nomor 14 tahun 2016 Pasal
10 ayat (2) huruf (a) sampai dengan (e) antara lain ;
a. Penduduk Desa yang pada hari pemungutansuara PemilihanKepalaDesa sudah
berumur 17 (tujuh belas) tahun( l a h i r pada Tanggal 23 Oktober 2002) atau
lebih,atau sudahpernah menikah(dibuktikan Dengan F. Copy surat Nikah );
b. bukan sebagai anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI)/Kepolisian Republik Indonesia
(Polri);
c. Nyata-nyata tidak sedang terganggu jiwa/ingatannya (Harus Dengan Keterangan Dokter);
d. Tidak sedang dicabut hak pilihnya berdasarkan putusan pengadilan yang telah memperoleh
kekuatan hukum tetap; dan
e. Berdomisili di desa setempat sekurang-kurangnya 6 (enam) bulan sebelum disahkannya
daftar pemilih sementara yang dibuktikan dengan Kartu Tanda Penduduk atau Surat
Keterangan Penduduk (Yang di keluarkan Oleh Dinas Kependudukan dan catatan
Sipil).
3. Pemutakhiran dan validasi sebagaimana dimaksud pada Peraturan Bupati Situbondo Nomor 14
Tahun 2016 Pasal 11 ayat (3) huruf (a) sampai dengan (f) dilakukan dengan cara mencatat atau
menghapus daftar penduduk Desa yang :
a. Memenuhi syarat usia pemilih, yang sampai dengan hari dan tanggal pemungutan suara
sudah berumur 17 (tujuh belas) tahun;
b. Belum berumur 17 (tujuh belas) tahun, tetapi sudah/pernah menikah;
c. Telah diangkat/berhenti menjadi anggota tni/polri;
d. Telah meninggal dunia;
e. Pindah domisili; atau
f. Belum terdaftar di dalam daftar pemilih.
V. PENJARINGAN BAKAL CALON
1. Pengumuman Pendaftaran Bakal Calon Kepala Desa Curah Cottok dilaksanakan tanggal 21
Agustus s/d 2 September 2019
2. Pendaftaran Bakal Calon Kepala Desa Curah Cottok dilaksanakan tanggal 21 Agustus s/d 2
September 2019, bertempat di kantor sekretariat pemilihan Kepala Desa Curah Cottok dari Jam
08.00 WIB s/d 16.00 WIB
3. Bakal Calon harus hadir secara pribadi dan menyerahkan perlengkapan pendaftaran
4. Tempat Penyaringan di Kantor Desa Curah Cottok ;
5. Calon Kepala Desa wajib memenuhi persyaratan sebagai berikut :
a. Warga negara Republik Indonesia;
b. Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa;
c. Memegang teguh dan mengamalkan Pancasila, melaksanakan Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945, serta mempertahankan dan memelihara keutuhan Negara
Kesatuan Republik Indonesia dan Bhinneka Tunggal Ika;
d. Berpendidikan paling rendah tamat sekolah menengah pertama atau sederajat;
e. Berusia paling rendah 25 (dua puluh lima) tahun pada saat mendaftar;
f. Bersedia dicalonkan menjadi Kepala Desa;
g. Tidak sedang menjalani hukuman pidana penjara;
h. Tidak pernah dijatuhi pidana penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah mempunyai
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam dengan pidana penjara
paling singkat 5 (lima) tahun atau lebih, kecuali 5 (lima) tahun setelah selesai menjalani
pidana penjara dan mengumumkan secara jujur dan terbuka kepada publik bahwa
yangbersangkutan pernah dipidana serta bukan sebagai pelaku kejahatan berulang-ulang
dilengkapi bukti dokumentasi (foto atau video);
i. Tidak sedang dicabut hak pilihnya sesuai dengan putusan Pengadilan yang telah mempunyai
kekuatan hukum tetap;
j. Berbadan sehat;
k. Tidak pernah menjabat sebagai kepala desa selama 3 (tiga) kali masa jabatan;
l. Bebas dari penyalahgunaan narkotika dan obat-obatan terlarang.
m. Tidak pernah diberhentikan dari jabatan kepala desa sebelumnya.
6. Bakal Calon Kepala Desa Curah Cottok yang telah memenuhi persyaratan sebagaimana
dimaksud pada poin 5 diatas, oleh Panitia Pemilihan ditetapkan sebagai Calon Kepala Desa ;
7. Calon Kepala Desa sebagaimana dimaksud pada poin 6 ditetapkan sebagai Calon yang berhak
dipilih oleh Panitia Pemilihan Kepala Desa Curah Cottok pada tanggal 29 – 30 September 2019;
8. Lampiran Persyaratan sebagaimana dimaksud pada point (5) harus dibuktikan dengan:
a. Surat keterangan sebagaibukti sebagaiWarga NegaraIndonesia dari
Pejabat tingkat Kabupaten;
b. Surat pemyataan bertaqwakepadaTuhanYang Maha Esa yang dibuatoleh yang
bersangkutan diatas kertasbermateraicukup;
c. Surat pernyataan untuk memegang teguh dan mengamalkan pancasila,
melaksanakan Undang - Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945 , serta mempertahankan dan memelihara keutuhan Negara
Kesatuan RepublikIndonesiadan BhinnekaTunggalIka yang dibuat oleh
yang bersangkutan diatas kertasberrnaterai cukup;
d. Fotokopiijasah pendidikan formaldari tingkat dasar sampai dengan ijazah
terakhir yang telah dilegalisir oleh pejabat yang berwenang atau surat
pemyataan dari pejabat yang berwenang;
e. Fotokopi akta kelahiran atau surat keterangan kenai lahir yang telah dilegalisir
oleh pejabat yang berwenang;
f. Surat pernyataan bersedia dicalonkan menjadi Kepala Desa yang dibuat
oleh yang bersangkutan diatas kertas bermaterai cukup
g. Surat pernyataan sanggup bertempat tinggal diwilayah desa setempat selama
menjabat sebagai Kepala Desa;
h. Surat Pernyataan tidak akan mengundurkan diri setelah di tetapkan menjadi calon
kepala desa
i. Fotokopi Kartu Tanda Penduduk yang te1ah dilegalisir oleh pejabat yang
berwenang
j. Surat keterangan dari ketua pengadilan bahwa tidak pernah dijatuhi
pidana penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah mempunyai
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam dengan
pidana penjara paling singkat 5 (lima) tahun atau lebih;
k. Surat keterangan dari ketua pengadilan negeri bahwatidak sedang dicabut hak
pilihnya sesuai dengan putusan pengadilan yang telah mempunyai
kekuatan hokum tetap;
l. Surat keterangan berbadan sehat dari rumah sakit umum daerah;
m. Surat keterangan dari Pemerintah Daerah dan suratpemyataan dari yang
bersangkutan bahwa tidak pemah menjadi Kepala Desa selama 3
(tiga)kali masa jabatan;
n. Surat keterangan bebas penyalahgunaan narkotika, obat-obatan terlarang
lainnya dari Rumah Sakit Pemerintah dan
o. Ijin tertulis dari pejabat yang berwenang bagi PNS, karyawan BUMD /
BUMN atau anggotaTNI/POLRI.
p. Surat Keterangan Cuti Dari Camat (Bagi kepala desa yang ingin mencalonkan
kembali)
q. Pas Foto dengan ketentuan Sebagai berikut
a. Ukuran 4 x 6 Sebanyak 4 (Empat)Lembar ;
b. Ukuran 3 x 4 sebanyak 4 (Empat) Lembar ;
c. Ukuran 10 R Sebanyak 1 Lembar ;
d. Berupa Soft Copy dalam bentuk CD ;
e. Beground / Warna latar belakang Foto Merah (Jika Tahun Kelahiran Ganjil)
f. Beground / Warna latar belakang Foto Biru (Jika Tahun Kelahiran Genap)

VI. PENGUNDIAN NOMOR URUT


1. Panitia Pemilihan menetapkan Calon Kepala Desa yang berhak dipilih paling sedikit 2
(dua) orang dan paling banyak 5 (lima) orang calon.
2. Calon Kepala Desa yang ditetapkan sebagaimana dimaksud diumumkan kepada
masyarakat.
3. Setelah pengumuman kepada masyarakat sebagaimana dimaksud Panitia
Pemilihan melakukan undian nomor urut.
4. Dalam hal bakal calon berhalangan hadir dalam pengundian nomor urut , maka
bakal calon memberikan kuasa kepada salah seorang untuk melakukan pengundian
nomor urut;
5. Teknis pengundian nomor urut calon akan ditetapkan dengan keputusan panitia;
6. Nama Calon yang telah ditetapkan dan nomor urut sebagaimana dimaksud pada poin (1)
dan Poin (2) disusun dalam daftar calon dan dituangkan dalam berita acara penetapan
Calon Kepala Desa.

VII. SAKSI-SAKSI
1. Calon yang berhak dipilih mengajukan saksi-saksi disesuaikan dengan jumlah TPS.
2. Saksi yang diajukan terdiri dari :
a. Saksi Pemungutan Suara ;
b. Saksi Penghitungan Suara ;

VIII. KAMPANYE
1. Calon Kepala Desa yang berhak dipilih dapat melakukan kampanye.
2. Kampanye diselenggarakan oleh Panitia Pemilihan paling lama 3 (tiga) hari dengan masa tenang
selama 3 (tiga) hari sebelum hari pemilihan dilaksanakan.
3. Calon Kepala Desa dapat membentuk Tim Kampanye dan wajib melaporkan susunan Tim
kampanye kepada Panitia Pemilihan.
4. Kampanye dilaksanakan melalui pertemuan terbatas, tatap muka, dialog, penyebaran bahan
kampanye, dan ditempat lain yang ditentukan oleh Panitia Pemilihan.
5. Penyampaian program kampanye berupa orasi hanya dapat dilaksanakan pada siang hari di
lapangan terbuka yang telah ditentukan oleh Panitia pemilihan.
6. Kampanye merupakan forum perkenalan diri dan penyampaian program yang akan dilaksanakan
apabila yang bersangkutan terpilih menjadi Kepala Desa.
7. Selain Penyampaian program kampanye berupa orasi, dapat dilakukan pemasangan alat peraga
kampanye yang pembuatan dan pemasangannya dilaksanakan oleh Panitia Pemilihan.
8. Kampanye dilarang :
a. mempersoalkan dasar negara Pancasila, Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945, dan bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia;
b. melakukan kegiatan yang membahayakan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia;
c. menghina seseorang, agama, suku, ras, golongan dan/atau calon;
d. menghasut dan mengadu-domba perseorangan atau masyarakat dan calon kepala desa
lainnya;
e. mengganggu ketertiban umum;
f. mengancam untuk melakukan kekerasan atau menganjurkan penggunaan kekerasan kepada
seseorang, sekelompok anggota masyarakat, dan/atau calon yang lain;
g. merusak dan/atau menghilangkan alat peraga Kampanye calon;
h. menggunakan fasilitas pemerintah, tempat ibadah, dan tempat pendidikan;
i. membawa atau menggunakan gambar dan/atau atribut calon lain selain dari gambar
dan/atau atribut calon yang bersangkutan;
j. menjanjikan atau memberikan uang atau materi lainnya kepada peserta kampanye ; dan
k. pawai atau konvoi/arak-arakan.
9. Dalam hal calon kepala desa yang berhalangan hadir (Sakit dengan dibuktikan
dengan surat keterangan dokter) pada saat pelaksanaan kampanye terbuka yang di
selenggarakan oleh panitia , maka calon dapat menugaskan tim kampanye untuk
membacakan visi dan misi yang telah tercantum dalam proposal kampanye.
10. Pelaksana Kampanye dalam kegiatan Kampanye dilarang mengikutsertakan:
a. Kepala Desa;
b. Perangkat Desa;
c. Anggota Badan Permusyaratan Desa.
d. Panitia pemilihan.
11. Pelaksana Kampanye yang melanggar larangan Kampanye sebagaimana dimaksud di atas
dikenai sanksi:
a. peringatan tertulis apabila pelaksana Kampanye melanggar larangan walaupun belum
terjadi gangguan; dan
b. penghentian kegiatan Kampanye di tempat terjadinya pelanggaran atau di suatu wilayah
yang dapat mengakibatkan gangguan terhadap keamanan yang berpotensi menyebar ke
wilayah lain.

IX. SURAT UNDANGAN PEMILIHAN


a. Surat undangan disampaikan setelah pelaksanaan kampanye dan selambat-lambatnya 3 (tiga)
hari sebelum hari (H).
b. Dalam penyampaian surat undangan, petugas dapat didampingi Ketua RT/RW.
c. Panitia dapat menyerahkan dan kemudian menarik kembali undangan jika ada pemilih
yang masuk DPT tetapi tidak berada di rumah/kediaman pada saat pembagian undangan,
dan dilampirkan ke dalam berita acara.
d. Dalam hal terdapat pemilih yang surat undangannya hilang/rusak , maka yang
bersangkutan dapat menggunakan hak pilih nya dengan syarat membawa
KTP/KK/SUKET dan Nama yang bersangkutan tercantum dalam DPT

X. WAKTU DAN TEMPAT PEMILIHAN CALON KEPALA DESA


a. Waktu Pemilihan Calon Kepala Desa Curah Cottok pada hari Rabu tanggal 23 Oktober
2019 Pemungutan suara dilaksanakan pukul 07.00 s/d 13.00 WIB
b. Tempat Pelaksanaan Pemilihan calon Kepala Desa di Curah Cottok Kec. Kapongan ( Akan
dituangkan dalam keputusan panitia)

XI. PEMUNGUTAN SUARA


1. Pelaksanaan Pemilihan Kepala Desa ditempatkan pada satu tempat dengan jumlah TPS ditentukan
oleh Panitia Pemilihan.
2. Pemilihan Kepala Desa dimulai pukul 07.00 WIB sampai dengan 13.00 WIB.
3. Calon Kepala Desa hadir pada pukul 07.00 Wib , apabila sampai dengan pukul 07.00 wib belum
hadir maka di tunggu sampai dengan pukul 08.00 Wib
4. Calon Kepala Melewati Jalan yang telah disediakan oleh panitia .
5. Pada saat Pemilihan, Calon yang berhak dipilih menempati tempat duduk secara berdampingan
dan ditempatkan pada tempat yang mudah dilihat oleh pemilih.
6. Pakaian Calon Kepala Desa yang berhak dipilih pada saat pemilihan harus rapi, sopan dan tidak
berlebihan.
7. Apabila Calon Kepala Desa yang berhak dipilih tidak hadir ditempat pemilihan tanpa ada alasan
yang dapat dipertanggung jawabkan maka yang bersangkutan dinyatakan mengundurkan diri dan
pemilihan tetap dilaksanakan.
8. Dalam hal Calon Kepala Desa yang berhak dipilih tidak dapat hadir ditempat pemilihan karena
berhalangan tetap, maka sebagai gantinya dapat ditempatkan Pas Foto yang bersangkutan dengan
ukuran 10 R.
9. Sebelum pelaksanaan pemungutan suara dimulai, Ketua Panitia memberikan sambutan tentang
nama-nama Calon Kepala Desa yang berhak dipilih, hak dan kewajiban serta larangan bagi
pemilih dan memberikan himbauan kepada segenap pemilih yang hadir untuk menggunakan hak
pilihnya.
10. Semua KPPS menempati posisinya di masing-masing TPS yang telah ditentukan.
11. Kemudian KPPS di masing-masing TPS membuka kotak suara dan memperlihatkan kepada para
pemilih yang hadir, BPD dan saksi Calon bahwa kotak suara dalam keadaan kosong serta
menutupnya kembali dan mengunci kotak suara.
12. Setelah itu Ketua Panitia memberikan penjelesan mengenai tata cara pemungutan suara.
13. Mempersilahkan kepada Pemilih untuk masuk dan mempergunakan hak pilihnya
14. Para pemilih agar masuk pintu yang telah diatur oleh panitia, pengaturan pintu masuk dibuat
menurut jumlah TPS, sehingga para pemilih diarahkan melewati pintu yang telah diberi tulisan
TPS/tanda/umbul-umbul sesuai dengan warna pada surat undangan yang disampaikan kepada
pemilih.
15. Pemilih yang hadir diberikan 1 (satu) lembar surat suara oleh Panitia Pemilihan.
16. Setelah menerima surat suara , pemilih dapat memeriksa atau meneliti surat suara dan apabila
surat suara dalam keadaan cacat atau rusak, pemilih berhak meminta surat suara yang baru setelah
menyerahkan kembali surat suara yang cacat atau rusak kepada Panitia Pemilihan Cukup satu kali
Penggantian.
17. Pencoblosan surat suara dilaksanakan dalam bilik suara dengan menggunakan alat yang
disediakan oleh Panitia Pemilihan.
18. Setelah surat suara dicoblos, pemilih memasukkan surat suara kedalam kotak suara yang
disediakan dalam keadaan terlipat.
19. Seorang pemilih hanya memberikan suaranya kepada 1 (satu) orang Calon yang berhak dipilih.
20. Bagi Pemilih yang sakit atau cacat, dalam memberian suaranya dibantu oleh Panitia atau orang
lain dengan disaksikan oleh saksi masing-masing calon.
21. Pada saat pemungutan suara dilaksanakan, Panitia Pemilihan berkewajiban untuk :
a. Menjamin agar tata kehidupan demokrasi berjalan dengan lancar, tertib, aman dan teratur ;
b. Menjamin pelaksanaan pemungutan suara berjalan dengan tertib, aman dan lancar.
22. Pelaksanaan Pemilihan Kepala Desa dipimpin oleh Ketua Panitia Pemilihan dengan dihadiri oleh
sekurang-kurangnya 2/3 (dua per tiga) dari jumlah pemilih daftar pemilih tetap.
23. Apabila hasil penghitungan jumlah pemilih belum mencapai 2/3 dari jumlah pemilih daftar
pemilih tetap, pelaksanaan penghitungan ditunda paling lama 2 (dua) jam, dengan ketentuan
quorum tetap 1/2 + 1 (satu per dua plus satu ) dari jumlah pemilih.
24. Apabila pada waktu penundaan pelaksanaan Pemilihan Kepala Desa, quorum tetap belum tercapai,
maka pelaksanaan Pemilihan Kepala Desa dinyatakan batal dan dituangkan dalam suatu Berita
Acara.
25. Setelah semua pemilih menggunakan hak pilihnya, Panitia membuat Berita Acara tentang
Pelaksanaan Penghitungan Suara yang ditanda tangani oleh Ketua Panitia dan sekurang-kurangnya
2 (dua) orang anggota dan dapat ditanda tangani oleh Calon Kepala Desa dan Saksi Calon .
26. Calon kepala Desa yang berhak dipilih, meninggalkan tempat setelah selesainya pelaksanaan
pemungutan suara.
27. Pemilih tidak boleh membawa handphone ke dalam TPS

XII. PENGHITUNGAN SUARA


1. Penghitungan suara hasil Pemilihan Kepala Desa dimulai pukul 14.00 WIB sampai dengan
selesai, kecuali bagi yang memperpanjang waktu pencoblosan karena belum memenuhi qourum
2. Sebelum penghitungan suara dimulai di TPS, KPPS menghitung :
a.Jumlah pemilih yang memberikan suara berdasarkan salinan DPT di TPS ;
b.Jumlah surat suara yang tidak terpakai ;
c. Jumlah surat suara yang dikembalikan oleh pemilih karena rusak.
3. Memberikan penjelasan kepada para saksi dan pemilih yang hadir tentang sah tidaknya surat
suara.
4. Suara dinyatakan tidak sah, apabila :
a. Tidak memakai Surat Suara yang telah ditentukan.
b. Tidak terdapat tanda tangan Ketua Panitia Pemilihan pada Surat Suara.
c. Ditanda tangani atau memuat tanda yang menunjukkan identitas pemilih.
d. Memberikan suara untuk lebih dari 1 (satu) calon yang berhak dipilih.
e. Menentukan calon lain selain calon yang berhak dipilih yang telah ditentukan.
f. Mencoblos diluar kotak tanda gambar yang telah disediakan.
g. Mencoblos Surat Suara tidak dengan alat yang telah disediakan oleh Panitia Pemilihan.
h. Tidak terdapat coblosan pada surat suara.
5. Setiap lembar surat suara diteliti satu persatu untuk mengetahui surat suara yang telah diberikan
oleh pemilih dan ditulis dipapan penghitungan, sehingga dapat dilihat dengan jelas oleh semua
pemilih yang hadir.
6. Pembacaan penghitungan surat suara oleh Panitia sebagaimana pada angka 5 dibacakan secara
tegas dan jelas serta ditunjukkan kepada para saksi.
7. Setelah perhitungan suara selesai, Panitia Pemilihan membuat dan menanda tangani Berita
Acara Pemilihan untuk ditetapkan dan diumumkan sebagai calon terpilih.
8. Berita Acara Pemilihan juga ditanda tangani oleh semua calon yang berhak dipilih atau saksi
yang telah ditunjuk oleh calon yang berhak dipilih.
9. Apabila terdapat calon yang berhak dipilih atau saksi tidak mau menanda tangani Berita Acara
Pemilihan atau terdapat calon yang berhak dipilih atau saksi yang meninggalkan tempat
pemilihan sebelum proses perhitungan suara selesai, maka Ketua Panitia Pemilihan berhak
meneruskan perhitungan suara dan menyatakan bahwa proses perhitungan suara dinyatakan sah
dan dituangkan dalam Berita Acara.
10. Apabila pada waktu penundaan pelaksanaan Pemilihan Kepala Desa, quorum tetap belum
tercapai, maka pelaksanaan Pemilihan Kepala Desa dinyatakan batal dan dituangkan dalam
suatu Berita Acara.
11. Setelah semua pemilih menggunakan hak pilihnya, Panitia membuat Berita Acara tentang
Pelaksanaan Penghitungan Suara yang ditanda tangani oleh Ketua Panitia dan sekurang-
kurangnya 2 (dua) orang anggota dan dapat ditanda tangani oleh Calon Kepala Desa atau Saksi
Calon .
12. Calon kepala Desa yang berhak dipilih, meninggalkan tempat setelah selesainya pelaksanaan
pemungutan suara.
13. Setelah penghitungan suara selesai Panitia mengumumkan hasil Pemilihan Calon yang berhak
dipilih dan menyatakan sahnya pemilihan Calon terpilih.
XIII. PENETAPAN CALON TERPILIH
1. Calon Kepala Desa yang memperoleh suara sah terbanyak ditetapkan sebagai Calon Kepala Desa Terpilih.
2. Dalam hal jumlah Calon Kepala Desa yang memperoleh suara sah terbanyak yang sama lebih
dari 1 (satu) calon pada desa dengan TPS lebih dari 1 (satu), Calon Kepala Desa Terpilih
ditetapkan berdasarkan suara terbanyak pada TPS dengan jumlah pemilih terbanyak.
3. Dalam hal pada TPS dengan jumlah pemilih terbanyak perolehan suara tetap sama, makaCalon
Kepala Desa Terpilih ditetapkan berdasarkan suara terbanyak pada 2 TPS dengan jumlah
pemilih terbanyakditetapkan sebagai calon kepala desa terpilih.
4. Dalam hal jumlah Calon Kepala Desa yang memperoleh suara sah terbanyak yang sama lebih
dari 1 (satu) calon pada desa dengan TPS hanya 1 (satu), calon kepala desa yang berdomisili di
dusun dengan jumlah penduduk terbesar ditetapkan sebagai calon kepala desa terpilih

Hal-hal yang belum diatur dalam tata tertib ini dapat diperbaiki lebih lanjut oleh Ketua Panitia
Pemilihan diketahui oleh Calon Kepala Desa yang berhak dipilih dan/atau saksi yang telah disahkan oleh
Panitia

Panitia Pemilihan Kepala Desa Curah Cottok


Kecamatan Kapongan Kabupaten Situbondo
Ketua

H. HAYYI

Anda mungkin juga menyukai