Anda di halaman 1dari 4

Motor Induksi 3 Fasa

.
Pembahasan motor induksi 3 fasa pada kursus edisi ini dibatasi pada
seputar masalah cara penyambungan serta maksud dan tujuannya, dan
seputar masalah input tegangan sumber terkait dengan name plate yang
tersedia.
.
Berbeda dengan motor induksi 1 fasa, sebenarnya motor induksi 3 fasa
lebih sederhana dalam segala aspek teknisnya. Yang pertama pola gulungan
dan rewindingnya hanya merupakan perulangan pola yang sama sebanyak 3
kali. Yang kedua tidak memerlukan kapasitor dan saklar sentrifugal
dengan segala kerumitan perhitungannya.
.
Sementara dari segi kinerja tentu saja motor induksi 3 fasa jauh lebih
unggul dari motor induksi 1 fasa. Motor induksi 1 fasa hanya terbatas
sampai daya 5 HP, sementara motor induksi 3 fasa bisa sampai ratusan HP
dengan tegangan kerja sampai 6000 volt (6 kV). Ini tidak efisien
dilakukan pada motor induksi 1 fasa.
.
Secara rancangan sumber daya (power source), maka sebenarnya sumber
tegangan 3 fasa memang benar benar di desain untuk menggerakkan motor
listrik 3 fasa itu sendiri, tidak ada yang lain ! Alat listrik lainnya
yang 1 fasa itu cuma numpang, bahkan hanya bikin repot dan rusak, karena
dapat menyebabkan drop tegangan di salahsatu atau salah dua fasa yang
menyebabkan gangguan pada kinerja motor listrik 3 fasa dan bahkan
kerusakan akibat ketidakseimbangan tegangan inputnya 馃槃馃槃馃槃. Ini
serius...
.
Kembali ke laptop, sumber tegangan 3 fasa terdiri dari 4 kabel, R S T
dan N. N adalah Netral atau Nol, sementara nama fasa menggunakan huruf R
S dan T yang tidak ada kepanjangannya sama sekali 馃槀馃槀馃槀.
Begitulah kesepakatannya.
.
Berikut ini nilai tegangan rendah sumber 3 fasa sebagai berikut:
.
R - N = 220 V
S - N = 220 V
T - N = 220 V
.
R - S = 380 V
S - T = 380 V
R - T = 380 V
.
Pengetahuan nilai tegangan di atas menjadi penting, karena terkait
dengan teknik penyambungan motor induksi 3 fasa ke sumber tegangan.
Sebagaimana diketahui bahwa setiap alat listrik harus dihubung ke sumber
tegangan dengan nilai yang tepat. Demikian juga dengan setiap gulungan
pada motor induksi harus mendapat suplai tegangan yang tepat. Sambungan
motor induksi 3 fasa yang sudah dikenal adalah sambungan "Bintang" dan
"Segitiga" atau star dan delta.
.
Pada sambungan bintang, U2 V2 dan W2 dijadikan satu dan U1 V1 W1 masing
masing terhubung dengan R S T. Dalam situasi ini maka masing masing
gulungan fasa dikenai tegangan sebesar 220 V. Lalu mengapa kabel N tidak
digunakan? Hal ini karena pertemuan U2 V2 dan W2 telah menghasilkan
semacam "N virtual/ N bayangan" disebabkan secara matematis pergeseran
fasa 120 derajat sebanyak 3 kali akan menghasilkan 360 derajat yang
artinya kembali ke Nol. Justru apabila sambungan U2 V2 dan W2
dihubungkan ke N nya PLN malah ada potensi mengalirkan arus hasil
ketidakseimbangan tegangan R S T ke kabel Netral tersebut. Anda dapat
membuktikan keNetralan titik sambungan U2 V2 W2 dengan voltmeter.
Ukurlah tegangan antara kabel Netral PLN dengan titik sambungan U2 V2
W2, jika angkanya mendekati 0 volt berarti keseimbangan pengumpanan
tegangan ke masing masing gulungan fasanya bagus. Tentu saja pengukuran
dilakukan pada saat motornya sedang running dan tetap memperhatikan
keselamatan kerja 馃榿馃榿馃榿.
.
Pada sambungan segitiga, U1 terhubung W2, U2 terhubung V1, dan V2
terhubung W1, intinya kepala selalu dapat ekor, dan ekor selalu dapat
kepala secara urut, tidak boleh terbalik. Dalam situasi ini maka masing
masing gulungan fasa dikenai tegangan sebesar 380 V. Secara umum
kemampuan tegangan maksimal yang dapat dikenakan pada masing masing
gulungan fasa motor induksi adalah pada saat tersambung secara segitiga.
Hal ini dapat dilihat pada nameplate. Jika tertulis Y / 鈭? - 380 / 220
itu artinya setiap gulungan fasa hanya dapat dikenai tegangan maksimal
sebesar 220 V, sementara jika akan dikenai tegangan 380 V harus
tersambung secara bintang, karena dengan sambungan ini masing masing
gulungan fasa jatuhnya tetap akan terkenai tegangan 220 V.
Penjelasannya, sebenarnya jika diperhatikan maka sambungan bintang itu
identik dengan sambungan seri, sehingga 380 V akan terbagi menjadi 2
atau lebih tepatnya terbagi dengan angka 1,73.
memang VA bkn watt, pengertian yg simpel aja,VA satuan daya listrik yg
belum terpakai beban yg di batasi dgn mcb dgn satuan Ampernya
Sedangkan,watt adalah satuan daya yg terpakai oleh beban/peralatan
listrik Klw cos phi 1,VA=watt Klw cos phi 0,bla bla bla...,tdk bisa di
katakan VA=watt

Susah sekali menjelaskan beda daya nyata dg daya semu dg daya reaktif.
Walau dibantu dg diagram phasor sekalipun.
Penyebabnya adalah orang awam biasa berpikir secara skalar. Padahal
listerik adalah besaran vektor.
Belum lagi membetulkan salahkaprah mengenai kapasitas trafo. Orang2
masih salahkaprah menyebut kapasitas trafo sebagai amper. Padahal yg
betul adalah volt•ampere (VA). Trafo 24volt/5A tentu lebih besar drpd
trafo 12volt/5A walau kapasitas arus sama2 5 ampere.

Anda mungkin juga menyukai