Anda di halaman 1dari 4

Kerangka Acuan Lokalatih

Pendekatan Sistem Pasar dalam Respon Tanggap Bencana


Palu, 22-25 Oktober 2019

Latar

Sebagai sebuah negara beriklim tropis yang terletak di jalur cincin api pasifik dan
dihimpit oleh 3 lempeng benua yang aktif, Indonesia merupakan sebuah negara yang
memiliki tingkat kerentanan bencana yang cukup tinggi. Di periode Januari hingga
September 2019, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat terjadi
2.8291 bencana terjadi di Indonesia dimana 98% bencana yang terjadi merupakan
bencana hidrometeorologi2. Gempa 6,5 SR pada 26 September 2019 yang mengguncang
Maluku baru-baru ini hanya merupakan salah satu dari sekian banyak kejadian bencana
yang terjadi di Indonesia.

Dalam setiap kejadian bencana yang terjadi, dampak yang ditimbulkan tidak hanya
adanya korban jiwa manusia, kerugian harta benda dan guncangan psikologis semata.
Namun lebih dari itu, bencana juga mengakibatkan kerusakan lingkungan dan kerusakan
fasilitas umum yang menjadi penunjang daur hidup masyarakat di seluruh sektor,
termasuk sektor perekonomian.

Sebagai salah satu elemen penting dalam daur perekonomian masyarakat, pasar
memegang peranan sentral dalam kehidupan perekonomian di masyarakat.
Mengingat pasar berfungsi sebagai muara aktivitas perekonomian mulai dari proses
produksi, distribusi, hingga konsumsi.

Pola penanganan bencana secara umum akan terdiri dari 3 fase utama yakni; (1) Fase
Tanggap Darurat; (2) Fase Rehabilitasi dan Rekonstruksi; dan (3) Fase Pemulihan dan
Kesiapsiagaan. Fase Tanggap Darurat merupakan fase yang krusial dimana dalam fase ini
seluruh ….  apa yang dilakukan di fase tanggap darurat? Beragam data yang dihimpun
dalam fase ini akan menjadi basis acuan bagi semua pihak yang terlibat dalam
penanganan bencana untuk masuk ke fase berikutnya.

Sistem pasar merupakan salah satu aspek penting yang semestinya juga menjadi
perhatian oleh para pihak yang bekerja dalam respon bencana. Penilaian terhadap sistem
pasar harus menjadi bagian dalam penilaian kebutuhan darurat setelah terjadi bencana.
Hasil analisa atas penilaian sistem pasar akan bermanfaat bagi para pihak khususnta tim
respon bencana, baik NGO, Swasta, dan Pemerintah untuk menemukan skema
distribusi/transfer bantuan yang paling sesuai bagi masyarakat terdampak bencana.

1
https://www.cnnindonesia.com/nasional/20191002174806-20-436166/data-bnpb-bencana-2019-meningkat-
korban-tewas-turun
2
https://www.merdeka.com/uang/indonesia-rawan-bencana-hidrometeorologi-apa-itu.html
Tujuan dan Hasil

Secara umum, lokalatih ini bertujuan untuk…

Hasil yang diharapkan dari lokalatih ini adalah digunakannya pendekatan sistem pasar
sebagai bagian dari penanganan respon bencana…

Metodologi
Dalam lokalatih ini, metodologi yang digunakan adalah metode Pendidikan Orang
Dewasa (POD) berbasis pendekatan apresiatif dan partispatif, dengan komposisi 40%
paparan materi dan 60% latihan.

Peserta, Trainer, dan Fasilitator

Kegiatan ini akan diikuti oleh

Pelaksanaan

Lokalatih ini akan dilaksanakan pada;


Hari/Tanggal : Selasa-Kamis, 22-25 Oktober 2019
Waktu : Pukul 08:30 s/d 17:00 WITA
Tempat : TBI

Agenda Lokalatih

Waktu/Sesi Topik Materi PIC


Hari ke-1
Sesi 1 Regristrasi dan  Tujuan dan Alur Fasilitator
08:30 – 10:00 Pembukaan Lokalatih
 Tata Cara Lokalatih
 Perkenalan
10:00 – 10:30 Obrolan Kopi
Sesi 2 ICCO?  Fasilitator
10:30 – 12:00  ICCO
12:00 – 13:00 ISHOMA
Sesi 3 ICCO?  Fasilitaor
13:00 – 14:30  ICCO
14:30 – 15:00 Obrolan Kopi
Sesi 4 Pasar dalam situasi  Pasar dan ekonomi  Fasilitator
15:00 – 16:30 darurat masyarakat  Trainer
 Dampak bencana
terhadap
perekonomian
masyarakat
Waktu/Sesi Topik Materi PIC
 Dampak bencana
terhadap sistem
pasar
 Peran pasar dalam
situasi tanggap
darurat
Hari ke-2
08:30 – 09:00 Review Hari ke-1 dan
Refleksi
Sesi 5 Sistem pasar  Sistem pasar  Fasilitator
09:00 – 10:30  Tahapan sistem pasar  Trainer

10:30 – 11:00 Obrolan Kopi
Sesi 6 Sistem pasar di masa  Tantangan sistem  Fasilitator
11:00 – 12:30 tanggap darurat pasar di masa  Trainer
tanggap darurat

12:30 – 13:30 ISHOMA


Sesi 7 Rantai nilai di masa  Identifikasi  Fasilitator
13:30 – 15:00 tanggap darurat komoditas lokal  Trainer
dalam masa tanggap
darurat
 Pemetaan komoditas
lokal di masa tanggap
darurat
15:00 – 15:30 Obrolan Kopi
Sesi 8 Rantai pasok di masa  Pemetaan rantai  Fasilitator
15: 30 – 17:00 tanggap darurat pasok dalam masa  Trainer
tanggap darurat
Hari ke-3
08:30 – 09:00 Persiapan kunjungan
Panitia
lapangan
Sesi 9 Kunjungan Lapangan:
Panitia
09:00 – 10:30 1. Pasar Tradisional
10:30 – 11:00 Obrolan Kopi
Sesi 10 Kunjungan Lapangan:
Panitia
11:00 – 12:30 2. xxxxx
12:30 – 13:30 ISHOMA
Sesi 11 Kunjungan Lapangan:
Panitia
13:30 – 15:00 3. xxxxx
15:00 – 15:30 Obrolan Kopi
Sesi 12 Penyusunan hasil  Fasilitator
15: 30 – 17:00 kunjungan lapangan  Trainer
Hari ke-4
08:30 – 09:00 Review hari ke-3 dan
refleksi
Waktu/Sesi Topik Materi PIC
Sesi 13 Presentasi hasil  Fasilitator
09:00 – 10:30 kunjungan lapangan
10:30 – 11:00 Obrolan Kopi
Sesi 14 Rencana tindak lanjut  Fasilitator
11:00 – 12:00  Trainer
 ICCO
12:30 – 13:30 ISHOMA
Sesi 15 Wrap up dan Penutupan
13:30 – 15:00
15:00 – 15:30 Obrolan Kopi
Sesi 16
15: 30 – 17:00

Anda mungkin juga menyukai