Kata Pengantar
Kata Pengantar
Puji syukur di panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa. Karena berkat limpahan
rahmat, taufik dan hidayah-Nyalah sehingga dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik..
Makalah ini disusun dengan harapan mampu membangkitkan motivasi belajar bagi
mahasiswa dan siap membuka diri untuk menerima segala informasi yang berkaitan dengan
pembelajaran. Pada akhirnya mahasiswa mampu memahami manfaat belajar yang dilakukannya.
Akhirnya, semoga makalah ini dapat menjadi bagian penting dalam proses belajar dan
berlatih sehingga diharapkan sanggup memberi sumbangsih bagi pembangunan sumber daya
manusia. Kembangkanlah daya wawasan dan daya imajinasi untuk meningkatkan keterampilan
A. Pendahuluan ....................................................................................................1
B. Pengertian etika................................................................................................2
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masa remaja merupakan titik permulaan dari kebutuhan otonomi yang lebih jauh dan
terdapat keinginan untuk melepaskan diri dari supervisi oarang dewasa. Masa ini bagi kedua
jenis kelamin merupakan masa untuk menjalin hubungan heterososial seperti orang dewasa pada
umumnya. Masa ini adalah masa ketika remaja laki-laki dan perempuan melakukan suatu
hubungan guna mengantisipasi kehidupan berkeluarga kelak pada masa yang akan datang.
Pubertas ditandai dengan perkembangan ciri seksual sekunder yang memiliki pengaruh
langsung pada dorongan seksual intrinsik. Pada remaja laki-laki, perkembangan yang utama
adalah kapasitas ejakulasi yang langsung terkait dengan pengalaman seksual yang
menyenangkan. Pada remaja perempuan, ekspresi pubertas yang paling utama adalah
menstruasi.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
1. Tujuan umum :
2. Tujuan khusus :
Kita dapat mengetahui kesehatan reproduksi pada remaja. Maka dari itu kita harus mengetahui
perubahan-perubahan fisik pada remaja, dan bimbingan yang diberikan pada remaja.
D. Manfaat Penulisan
1. Manfaat teoritis :
memberikan pengetahuan tentang perubahan fisik pada remaja, dan kesehatan reproduksi pada
remaja.
2. Manfaat praktisi :
a. Untuk mahasiswa :
Sebagai bahan realisasi mahasiswa dalam membina dan menambah ilmu pengetahuan tentang
mata kuliah Kesehatan Reproduksi. khususnya mengenai asuhan kesehatan reproduksi pada
remaja.
b. Untuk pembaca :
TINJAUAN PUSTAKA
Masa remaja adalah masa transisi antara masa kanak-kanak dengan dewasa dan relatif
belum mencapai tahap kematangan mental dan sosial sehingga mereka harus menghadapi
tekanan-tekanan emosi dan sosial yang saling bertentangan. Banyak sekali life events yang akan
terjadi yang tidak saja akan menentukan kehidupan masa dewasa tetapi juga kualitas hidup
Seksualitas dan kesehatan reproduksi remaja didefinisikan sebagai keadaan sejahtera fisik
dan psikis seorang remaja, termasuk keadaan terbebas dari kehamilan yang tak dikehendaki,
aborsi yang tidak aman, penyakit menular seksual (PMS) ter-masuk HIV/AIDS, serta semua
Menurut Imran (1998) masa remaja diawali dengan masa pubertas, yaitu masa terjadinya
perubahan-perubahan fisik (meliputi penampilan fisik seperti bentuk tubuh dan proporsi tubuh)
dan fungsi fisiologis (kematangan organ-organ seksual). Perubahan fisik yang terjadi pada masa
pubertas ini merupakan peristiwa yang paling penting, berlangsung cepat, drastis, tidak beraturan
dan terjadi pada sisitem reproduksi. Hormon-hormon mulai diproduksi dan mempengaruhi organ
reproduksi untuk memulai siklus reproduksi serta mempengaruhi terjadinya perubahan tubuh.
Perubahan tubuh ini disertai dengan perkembangan bertahap dari karakteristik seksual primer
dan karakteristik seksual sekunder. Karakteristik seksual primer mencakup perkembangan organ-
organ reproduksi, sedangkan karakteristik seksual sekunder mencakup perubahan dalam bentuk
tubuh sesuai dengan jenis kelamin misalnya, pada remaja putri ditandai dengan menarche
sedangkan pada remaja putra mengalami pollutio (mimpi basah pertama), pembesaran suara,
tumbuh rambut-rambut pubis, tumbuh rambut pada bagian tertentu seperti di dada, di kaki, kumis
dan sebagainya.
kematangan seksual remaja. Anak remaja putri mengalami. Pertumbuhan tubuh pada usia rata-
rata 8-9 tahun, dan mengalami menarche rata-rata usia 12 tahun. Pada anak remaja putra mulai
menunjukkan perubahan tubuh pada usia sekitar 10-11 tahun, sedangkan perubahan suara terjadi
pada usia 13 tahun. Penyebab terjadi makin awalnya tanda-tanda pertumbuhan diperkirakan
karena faktor gizi yang semakin baik, rangsangan dari lingkungan, iklim, dan faktor sosio-
ekonomi.
Pilihan dan keputusan yang diambil seorang remaja sangat tergantung kepada kualitas
dan kuantitas informasi yang mereka miliki, serta ketersediaan pelayanan dan kebijakan yang
Jumlah fasilitas reproduksi yang menyeluruh untuk remaja sangat pada remaja dengan
masalah kehamilan dan persalinan tidak direncanakan. Keprihatinan akan jaminan kerahasiaan
(privacy) atau kemampuan membayar, dan kenyataan dan presepsi remaja terhadap sikap yang
tidak senang yang di tunjukkan oleh pihak kesehatan. Karena kondisi, remaja merupakan
Peran bidan dalam menanggulangi masalah sexsual, ikut serta dalam kelompok remaja
sehingga lebih mudah mengadakan pendekatan. Misalnya: pengajian remaja dan karang taruna
Secara umum dalam penganggulangan masalah pada remaja, peran bidan adalah sebagai
fasilitator dan konselor yang bisa di jadikan tempat mencari jawaban dari suatu
permasalahan yang dihadapi oleh remaja bidan harus memiliki pengetahuan dan wawasan yang
1. Mendengarkan keluhan remaja yang bermasalah, dengan tetap menjaga kerahasiaan kliennya.
PENUTUP
A. Kesimpulan
Masa remaja adalah masa transisi antara masa kanak dengan dewasa dan relatif belum
mencapai tahap kematangan mental dan sosial sehingga mereka harus menghadapi tekanan-
tekanan emosi dan sosial yang saling bertentangan. Masa remaja di awali dengan masa pubertas,
yaitu masa terjadinya perubahan-perubahan fisik meliputi penampilan fisik, seperti bentuk tubuh
dan proporsi tubuh dan fungsi fisiologis (kematangan organ-organ seksual). Peran bidan
melibatkan wanita wanita dalam penganmbilan keputusan secara umum dalam penanggulangan
masalah pada remaja, peran bidan adalah sebagai fasilitator dan konselor yang bisa di jadikan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
Sadarjoen, sawitri supardi: Bunga rampai Kasus gangguan psikoseksual, Bandung: 2005