Anda di halaman 1dari 8

AKTIVITAS SALURAN PENCERNAAN

Gastrointestinal Activity

Zakiah Syifa Urrahmah 1)*, Saidina Bima2), Annisa Sarasi Pertiwi3), Agil Kris Amrela4),
Sintia Rahmadani5), Nadila Rahmadhani6)
1)
NIM. 1710423013, Kelompok VI B, Praktikan Fisiologi Hewan, Biologi, FMIPA, UNAND
2)
NIM. 1710421026, Kelompok VI B, Praktikan Fisiologi Hewan, Biologi, FMIPA, UNAND
3)
NIM. 1710422014, Kelompok VI B, Praktikan Fisiologi Hewan, Biologi, FMIPA, UNAND
4)
NIM. 1710422018, Kelompok VI B, Praktikan Fisiologi Hewan, Biologi, FMIPA, UNAND
5)
NIM. 1710423012, Kelompok VI B, Praktikan Fisiologi Hewan, Biologi, FMIPA, UNAND
6)
NIM. 1710423014, Kelompok VI B, Praktikan Fisiologi Hewan, Biologi, FMIPA, UNAND
*
Koresponden: zakiahsyifaurrahmah@gmail.com

ABSTRACT
The experiment about Activity of Digestive Tract was held on Friday, Oktober 25th, 2019 at the
Laboratory of Teaching II, Department Biology, Faculty of Mathematics and Natural Sciences, Andalas
University, Padang. The purpose of the experiment was to digestive tract with gastric emptying raye
techniques. The result shown that on Adlibitium weighed 29,77 g, ventriculus weight 0,89 g, and
intestinum 2,90 g. At the time of fasting, body weight was 27,75, ventriculus 0,41 g and intestinum
4,06g. In the fasting- refeeding treatment for 15 minutes the body weight was 29,39 to 28,63 g,
ventriculus 0,75 g and intestinum 2,26 g. Fasting- refeeding for 45 minutes weight 28,70 g to 29,64,
ventriculus 0,89 g. The conclusion the faster the eating, the digestive tract activity will be faster too so
that the rate of emptying the stomach will also be faster, which was initially full, will gradually empty
again due to the process of transporting food to the intestine for absorption by the body.
Keywords: Osmoregulasi, salinitas, organisme akuatik, tekanan osmotic.
PENDAHULUAN
Metabolisme erat kaitannya dengan gizi Sistem pencernaan makanan
dan ketersediaan nutrisi. Bioenergetik berurusan penerimaan makanan dan
adalah istilah yang menggambarkan jalur mempersiapkannya untuk diasimilasi
biokimia atau metabolisme yang sel tubuh. Seluruh saluran pencernaan dibatasi
akhirnya memperoleh energi. dengan selaput lendir (membrane mukosa),
Pembentukan energi adalah salah satu dari bibir sampai ujung akhir esophagus,
komponen vital metabolisme (Kimball, yang ditambah dengan lapisan epithelium.
1996). Selama dalam proses pencernaan makanan
Digesti merupakan proses dihancurkan menjadi zat-zat sederhana
penguraian bahan makanan ke dalam zat- yang dapat diserap dan digunakan sel
zat makanan yang terjadi dalam saluran jaringan tubuh. Berbagai perubahan sifat
pencernaan, yaitu agar dapat diserap dan makanan yang terjadi karena kerja
digunakan oleh jaringan-jaringan tubuh. berbagai enzim yang berkembang di dalam
Pada pencernaan tersangkut suatu seri cairan pencerna setiap jenis zat ini
proses mekanis dan khemis dan mempunyai tugas khusus menyaring dan
dipengaruhi oleh banyak faktor. Fungsi bekerja atas satu jenis makanan dan tidak
utama pencernaan adalah memecah mempunyai pengaruh terhadap jenis
molekul kompleks dan molekul besar lainnya (Pearce, 2009).
dalam makanan sehingga molekul itu dapat Struktur alat pencernaan berbeda-
diserap dan digunakan tubuh. Penguraian beda dalam berbagai jenis hewan,
komponen kompleks menjadi komponen tergantung pada tinggi rendahnya tingkat
sederhana disebut hidrolisis (Djuhanda, organisasi sel hewan tersebut serta jenis
1984). makanannya. pada hewan invertebrata alat
pencernaan makanan umumnya masih esophagus yang berupa saluran pendek,
sederhana, dilakukan secara fagositosis kemudian menuju ke lambung yang
dan secara intrasel, sedangkan pada berbentuk kantung bila terisi makanan
hewan-hewan vertebrata sudah memiliki menjadi lebar, menuju usus usus dapat
alat pencernaan yang sempurna yang dibedakan usus halus dan tebal. Usus halus
dilakukan secara ekstrasel (Gunarso, meliputi: duodenum, jejunum, dan ileum,
1979). tetapi belum jelas batas-batasnya. Usus
Hati merupakan kelenjar yang tebal berakhir pada rektum dan menuju
berukuran besar, berwarna merah kloaka, dan kloaka merupaka muara
kecoklatan, terletak dibagian depan rongga bersama antara saluran pencernaan
badan, dan menglilingi usus, bentuknya makananm saluran reproduksi, dan urine
tidak tegas. Fungsi hati menghasilkan (Gunarso, 1979).
empedu yang di simpan dalam kantung Metabolisme adalah proses-proses
empedu, berwarna kehijauan terletak kimia yang terjadi di dalam tubuh makhluk
disebelah kanan hati, dan salurannya hidup atau sel. Metabolisme disebut juga
bermuara pada lambung. Kantung empedu reaksi enzimatis, karena metabolisme
berfungsi untuk menyimpan empedu. terjadi selalu menggunakan katalisator
Pancreas merupakan organ yang berukuran enzim. Metabolisme juga berperan
mikroskopik sehingga sukar dikenali, mengubah zat yang beracun menjadi
fungsi pankreas, antara lain menghasilkan senyawa yang tak beracun dan dapat
enzim-enzim pencernaan dan hormon dikeluarkan dari tubuh. Proses ini disebut
insulin. Kemudian makanan menuju usus detoksifikasi. Mekanisme masuk dan
yang terdiri dari usus halus dan usus tebal keluarnya zat kimia melalui membran sel
yang bermuara pada kloaka (Syarifuddin, mempunyai arti penting dalam
2006). mempertahankan keseimbangan energi
Sistem digesti pada mammalia dan materi dalam tubuh. Proses sintesis
dibagi menjadi dua macam yaitu dan penguraian berlangsung dalam
monogastrik dan poligastrik. Monogastrik berbagai jalur metabolisme. Adapun hasil
memiliki saluran pencernaan meliputi reaksi tiap tahap metabolisme merupakan
mulut, oesophagus, lambung, usus halus, senyawa pemula dari tahap reaksi
usus besar, rektum dan anus. Sedangkan berikutnya (Johnson, 2001).
pada poligastrik perut dibagi menjadi Proses metabolisme yang terjadi di
empat yaitu rumen, reticulum, omasum, dalam sel makhluk hidup seperti pada
dan abomasum, sehingga urutan saluran tumbuhan dan manusia, melibatkan
pencernaannya menjadi mulut, sebagian besar enzim (katalisator) baik
oesophagus, rumen, reticulum, omasum, berlangsung secara sintesis (anabolisme)
abomasum, small intestinum, large dan respirasi (katabolisme). Pada saat
intestinum, rektum dan anus (Johnson, berlangsungnya peristiwa reaksi biokimia
2001). di dalam sel, enzim bekerja secara spesifik.
Sistem pencernaan makanan pada Enzim mempercepat reaksi kimia yang
amfibi, hampir sama dengan ikan, meliputi menghasilkan senyawa ATP dan senyawa-
saluran pencernaan dan kelenjar senyawa lain yang berenergi tinggi seperti
pencernaan salah satu binatang amphibi pada proses respirasi, fotosintesis,
adalah katak makanan katak berupa kemosintesis, sintesis protein, dan lemak
hewan-hewan kecil (serangga). Saluran (Johnson, 2001).
pencernaan katak dimulai dari rongga Menurut Tobin (2005), laju
mulut, terdapat gigi berbentuk kerucut metabolisme adalah jumlah total energi
untuk memegang mangsa dan lidah yang diproduksi dan dipakai oleh tubuh per
menangkap mangsa, kemudian ke satuan waktu. Laju metabolisme berkaitan
erat dengan respirasi karena respirasi menghasilkan energi yang dapat diketahui
merupakan proses ekstraksi energi dari jumlahnya juga. Akan tetapi, laju
molekul makanan yang bergantung pada metabolisme biasanya cukup
adanya oksigen. Laju metabolisme diekspresikan dalam bentuk laju konsumsi
biasanya diperkirakan dengan mengukur oksigen.
banyaknya oksigen yang dikonsumsi Adapun tujuan dari praktikum ini
makhluk hidup per satuan waktu. Hal ini adalah untuk mengamati kerja saluran
memungkinkan karena oksidasi dari bahan pencernaan dengan teknik gastric
makanan memerlukan oksigen (dalam emptying (laju pengosongan lambung).
jumlah yang diketahui) untuk

METODE PRAKTIKUM
Waktu dan Tempat B, C) selama 12 jam sejak sehari sebelum
Praktikum Aktivitas Jantung dan Aliran praktikum dilaksanakan. Sedangkan 1 ekor
Darah dilakukan pada Jum’at, 25 Oktober mencit (D) tetap diberi makan tanpa puasa.
2019 di Laboratorium Teaching II, Jurusan Pada hari praktikum, timbang terlebih
Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu dahulu berat badan keempat mencit
Pengetahuan Alam, Universitas Andalas, tersebut dan catat sebagai berat awal.
Padang. Selanjutnya, mencit A dan B diberi makan
(refeeding) dimana mencit A dibiarkan
Alat dan Bahan makan 15 menit dan mencit B 45 menit,
Adapun alat dan bahan yang digunakan lalu makanan diangkat segera dari
adalah wadah ikan (akuarium mini), gelas kandang. Timbang kembali bobot masing-
ukur, pipet tetes, pinset, stopwatch, masing mencit tersebut dan catat sebagai
timbangan, kertas label, air ledeng, larutan berat setelah diberi makan (refeeding).
NaCl konsentrasi 0.5% dan 5%, ikan air Selanjutnya matikan hewan dengan
tawar (6-10 cm). dislokasi vertebrae cervicalis dan isolasi
bagian lambung dan ususnya. Timbang
Cara Kerja dan foto masing-masing lambung dan usus
Disediakan 4 ekor mencit jantan dengan lalu catat pada buku kerja. Bandingkan
umur seragam dan dipelihara dalam data berat ventriculus, berat intestinum
kandang standar. Puasakan tiga mencit (A, untuk semua jenis perlakuan.

HASIL DAN PEMBAHASAN


Berdasarkan praktikum yang telah dilaksanakan, didapatkan hasil sebagai berikut:
Tabel 1. Aktivitas Saluran Pencernaan Mus musculus
Berat Badan (g) Berat saluran pencernaan (g)
No. Perlakuan
Fasting Refeeding Ventriculus Intestinum

1. Adlibitium 29,77 0,89 2,90

2. Fasting-Fasting 27,75 0,41 4,06

3. Fasting-Refeeding (15`) 29,39 28,63 0,75 2,26

4. Fasting-Refeeding (45`) 28,70 29,64 0,89 2,18


Grafik 1. Berat Badan Mus musculus
30
29.5
29
28.5
28
27.5
27
26.5
Adlibitium Fasting-Fasting Fasting-refeeding (15`) Fasting-refeeding (45)`

Fasting Refeeding

Grafik 2. Berat Saluran Pencernaan Mus musculus


5

0
Adlibitium Fasting-Fasting Fasting-refeeding (15`) Fasting-refeeding (45)`

Ventriculus Intestinum

Berdasarkan tabel dan grafik diatas dapat makan. Menurut Syarifuddin (2006),
diketahui bahwa aktivitas saluran cerna saluran cerna pada Mus musculus tidak
pada Mus musculus mempengaruhi bekerja secara optimal saat puasa karena
volume berat tubuh dari hewan uji. Pada tidak ada makanan yang masuk sehingga
perlakuan adlibitium atau perlakuan tanpa lambung akan mengalami pengosongan
puasa didapatkan berat badan badan 29,77 yang mengakibatkan mengecilnya ukuran
g dengan berat venticulus 0,89 g dan berat lambung dan massa tubuhpun akan
intestinum 2,90 g. Ini merupakan berat berkurang.
badan dan berat saluran cerna tertinggi saat Pada perlakuan fasting-fasting
percobaan. Hal ini dikarenakan Mus didapatkan berat badan badan 29,39 g
musculus mendapatkan makananan secara dengan berat venticulus 0,41 dan berat
terus-menerus yang mengakibatkan intestinum 4,06. Berat ventriculus pada
meningkatnya volume lambung. Hal ini perlakuan ini merupakan berat terendah,
sesuai dengan pendapat Parakkasi (2006) namun memiliki berat interstinum
yang menyatakan bahwa kapasitas tertinggi. Hal ini sesuai dengan pendapat
ventriculus dan intestinum setiap Mus Radiopoetro (1995) yang menyatakan
musculus berbeda tergantung pada berat, bahwa pada saat puasa lambung akan
panjang, dan bentuk lambung. Semakin mengalami pengosongan selama 12 jam
besar ukuran Mus musculus maka ukuran sehingga makanan yang ada di lambung
makanannya juga akan bertambah yang telah dicerna dan kemudian masuk ke
mengakibatkan meningkatnya derajat dalam intestinum untuk dicerna dan
kepenuhan lambung dalam satu kali dibuang.
Pada perlakuan fasting-refeeding menyatakan bahwa setiap makana yang
(15 menit) didapatkan berat badan badan masuk akan disimpan di dalam lambung
awal Mus musculus 29,39 g dan berat untuk kemudian dicerna dan diserap oleh
badan akhir 28,63 g dengan berat usus.
venticulus 0,75 g dan berat intestinum 2,26 Pada perlakuan fasting-refeeding
g. Hasil menunjukkan bahwa berat badan (45 menit) didapatkan berat badan badan
awal lebih tinggi dari pada berat badan awal 28,70 g dan berat badan akhir 29,64 g
akhir. Hal ini tidak sesuai dengan literatur dengan berat venticulus 00,89 g dan berat
karena nilai yang diambil adalah nilai rata- intestinum 2,18 g yang menandakan bahwa
rata dari semua kelompok, sehingga makanan yang masuk selama 45 menit
telah dicerna dan di serap oleh intestinum.
memiliki standar error. Pada perlakuan ini,
Hal ini sesuai dengan pendapat Ensminger
makanan yang selama 15 menut masuk
et all., (1990) yang menyatakan bahwa
akan disimpan dan dicerna di lambung kecepatan laju pengosongan lambung
sebelum diserap oleh usus sehingga berat dapat meningkat akibat bertambahnya
lambung lebih berat. Hal ini sesuai dengan volume makanan di dalam lambung.
pendapat Syarifuddin (2006) yang

Tabel 2. Indeks Isi Lambung (ISC)


No. Perlakuan Berat Isi Lambung (g) Nilai ISC (%)

1. Adlibitium 0,69 2,55

2. Fasting-Fasting 0,08 0,27

3. Fasting-refeeding (15`) 1,06 3,42

4. Fasting-refeeding (45`) 0,12 0,38

Berdasarkan Tabel 2. Didapatkan bahwa lambung. Semakin tinggi nilai volume


indeks isi lambung tertinggi terdapat pada materi lambung maka nilai ISC akan
perlakuan fasting-refeeding (15 menit) semakin tinggi pula. Faktor-faktor yang
yaitu sebanyak 3,42%, sedangkan indeks mempengaruhi nilai ISC secara langsung
isi lambung terendah terdapat pada adalah volume materi lambung serta
perlakuan fasting-fasting yaitu 0,27%. volume maksimal lambung. Volume
Tingginya nilai ISC dipengaruhi oleh berat material lambung yaitu jumlah isi material
materi lambung yang tinggi pula. Pada yang berada pada lambung pada waktu
perlakuan Fasting-refeeding (15 menit), tertentu. Sedangkan volume maksimal
Mus musculus memiliki nilai berat materi lambung yaitu jumlah kapasitas total
lambung yang paling tinggi yaitu sebesar lambung. Sedangkan kedua faktor tersebut
1,06 g. dipengaruhi oleh jenis pakan, suhu, pH,
Hal ini sesuai dengan pendapat tingkat kekeruhan, tingkat DO, dan tingkat
Nilla (2009) yang menyatakan bahwa nilai stress.
ISC dipengaruhi oleh nilai volume materi

KESIMPULAN
Berdasarkan praktikum yang telah
dilkasanakan didapatkan kesimpulan
yaitu:
1. Berat badan tertinggi pada Mus tertinggi terdapat pada perlakuan
musculus terjadi pada perlakuan fasting-fasting, yaitu sebesar 4,06
adlibitium, yaitu sebesar 29,77 g g. Sedangkan berat intestinum
sedangkan berat badan terendah terendah pada perlakuan fasting-
terdapat pada perlakuan fasting- refeeding 45 menit yaitu sebesar
fasting yaitu sebesar 27,75 g 2,18.
2. Berat saluran cerna ventriculus 3. Indeks ISC tertinggi terdapat pada
tertinggi terdapat pada perlakuan perlakuan fasting-refeeding 15
adlibitium yaitu sebesar 0,89 g menit yaitu sebesar 3,42%
sedangkan terendah terdapat pada sedangkan terendah terdapat pada
perlakuan fasting-fasting yaitu perlakuan fasting-fasting yaitu
sebesar 0,41 g. Berat intestinum sebesar 0,27%.

DAFTAR PUSTAKA
Djuhanda, T. 1984. Analisa Struktur
Vertebrata Jilid 2. Armico:
Bandung.
Ensminger, M. E., Oldfield, J.E dan
Heinemann, W.W. 1990. Feed and
Nutrition Second Edition. The Ensminger
Publishing, Co.
Gunarso, W.1979. Dasar-Dasar Histologi.
Erlangga: Jakarta.
Jhonson, R. 2001. Biology, sixth edition.
Erlangga: Jakarta.
Kimball, J. W. 1996. Biologi. Erlangga:
Jakarta.
Nilla, D.A. 2009. Buku Ajar Fisiologi
Hewan. Universitas Andalas:
Padang.
Parakkasi, A. 2006. Ilmu Nutrisi dan
Makanan Ternak Monogastrik.
UI-Press: Jakarta
Pearce, E. C., 2009. Anatomi dan Fisiologi
untuk Paramedis. Gramedia:
Jakarta.
Radiopoetro. 1995. Zoologi. Erlangga:
Jakarta
Syarifuddin. 2006. Anatomi Fisiologi.
Erlangga: Jakarta
Tobin, A. J. 2005. Asking About Life.
Thomson Brooks/Cole: Canada.
LAMPIRAN
Kel perlakuan Berat badan berat sal. Cerna

awal refeeding ventriculus intestinum

1 tanpa fasting 27,24 0,00 0,73 2,80

2 31,48 0,00 0,42 2,37

3 32,30 0,00 0,86 2,74

4 33,00 0,00 0,76 2,25

5 30,00 0,00 1,28 3,00

6 27,11 0,00 0,73 2,74

7 28,00 0,00 0,37 2,33

8 29,00 0,00 2,00 5,00

Rata-rata 29,77 0,00 0,89 2,90

SD 2,15 0,00 0,49 0,83

SE 0,81 0,00 0,19 0,31

1 fasting-fasting 28,27 0,00 0,33 21,00

2 27,69 0,00 0,39 1,98

3 26,18 0,00 0,96 2,33

4 27,00 0,00 0,36 1,90

5 29,00 0,00 0,23 1,87

6 29,33 0,00 0,40 1,63

7 26,03 0,00 0,20 1,62

8 28,51 0,00 0,38 0,17

Rata-rata 27,75 0,00 0,41 4,06

SD 1,17 0,00 0,22 6,43

SE 0,44 0,00 0,08 2,43

1 fasting-refeeding 32,21 32,44 0,61 1,97


15'
2 29,57 31,36 0,61 2,75

3 29,54 19,26 0,50 2,84

4 32,26 33,00 0,71 1,98

5 25,64 26,00 0,72 1,97

6 30,45 31,00 1,06 2,38

7 30,90 31,00 1,25 2,60


8 24,55 25,00 0,57 1,57

Rata-rata 29,39 28,63 0,75 2,26

SD 2,67 4,47 0,25 0,42

SE 1,01 1,69 0,09 0,16

1 fasting-refeeding 28,80 29,01 0,53 1,77


45'
2 32,12 39,00 1,07 1,47

3 30,53 31,05 0,34 2,33

4 30,58 31,00 0,85 2,74

5 25,17 25,00 0,70 1,90

6 31,20 31,78 0,54 2,55

7 25,30 25,00 1,80 2,39

8 25,93 25,26 1,31 2,31

Rata-rata 28,70 29,64 0,89 2,18

SD 2,66 4,45 0,45 0,40

SE 1,00 1,68 0,17 0,15

Anda mungkin juga menyukai