Anda di halaman 1dari 10

BAB II

RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP

Pada dokumen Anallsls Dampak Lingkungan Hidup (ANDAL) sesuai hasilevaluasl dampak llngkungan
yang telah diuraikan, teridentifikasi beberapakomponen keglatan rencana pcngembangan pelabuhan
Bonthain KabupatenBantaeng, yang dapat menlmbulkan perubahan mendasar
(dampakposftrpMegallFpcnttqg) terhadap sejumlah komponen lingkungan hidup, sesuaikrlterla
dampak penting bcrdasarkan Penjelasan Pasal 3 ayat (1) peraturanPemerlntah Nomor 27 Tahun
2012 tentang Izin Lingkungan. Komponenllngkungan hlclup yang akan terkena dampak
negatif{positif akibat kegiatanpengcmbangan pelabuhan Bonthai n, yang perlu dikelola adalah

1. Tahap Prakonstruksi

Pada tahap prakonstruksi rencana pengembangan pelabuhan Bonthain,

keglatan yang dlprakirakan menimbulkan dampak bersumber dari kegiatan

sosialisasl dan pertemuan konsultasi publik. Sedangkan jenis dampak

pentlng yang dlprakirakan akan timbul dari kegiatan tersebut yang perlu

dlkelola adalah timbulnya persepsi negatif masyarakat, keresahanmasyarakat, konfllk sosial dan
gangguan keamanan/ketertiban.

2. Rahap Konstruksi

Pada tahap inl dampak lingkungan yang perlu dikelola bersumber dari

keglatan moblllsasl tenaga kerja konstruksi ; mobilisasi-demobilisasi peralatan

dan alat berat pemagaran dan penimbunan (reklamasi); pembuatan &

operaslonal base camp, gudang dan direksi keet pengangkutan bahan dan

material bangunan ; pembangunan peruntukan lahan (pembangunan fasilitas

pokok dan pembangunan fasilitas penunjang) ; pembangunan peruntukan

peralran (pembangunan fasilitas pokok perairan dan pembangunan fasilitaspenunjang peralran),

Jenls dampak pentlng yang dipraklrakan akan timbul dari kegiatan tersebut

yang perlu dlkclola adalah penurunan kualitas udara, peningkatan

keblslngan, gangguan akseslbllitas darat, gangguan aksesibilitas laut,

Penurunan kualltas alr permukaan, penurunan kualitas air laut, gangguan

hldro-oseanografl, tlmbulnya bahaya kebakaran, flora-fauna darat, biota


Peralran, kesempatan kerja, kesempatan berusaha, pendapatan, persepsi

masyarakat, kcresahan masyarakat, konflik sosial, gangguan

keamanan/keteruban, gangguarl sanltasl llngkungan, keselamatan dankcsehatnn kerja (K3) dan


gangguan kesehatan masyarakat.

3. Tahap Operasional

Kegiatan penyebab dampak pada tahap operasional bersumber dari keglatan

penerimaan tenaga kerja operasional ; operasional dermaga (trestle)

pelayanan penumpang dan arus barang ; operasional kantor, gedung service

dan area perdagangan ; operasional jalan, lapangan parkir dan dralnase

operasional zona hijau ; pengoperasian fasilitas peralran ; operasional

Iapangan penumpukan; operasional tangki BBM operasional gardu reservoir

pengoperasian genset pemeliharaan fasilitas kepelabuhanan danpemeliharaan alur pelayaran.

Dampak lingkungan yang dikelola pada tahap operasional adalah penurunan

kualitas udara, peningkatan kebisingan, gangguan aksesibilitas darat,

gangguan aksesibilitas laut, penurunan kualitas air permukaarv penurunan

kualitas air laut, gangguan hidro-oseanografi, timbulnya bahaya kebakaran,

flora-fauna darat, biota perairan, kesempatan kerja, kesempatan berusaha,

peningkatan pendapatan, peningkatan perekonomian lokal, perse psi

masyarakat, keresahan masyarakat, konflik sosial, keamanan/ketertiban,

gangguan sanitasi lingkungan, keselamatan dan kesehatan kerja (K3) dangangguan kesehatan
masyarakat.

Dampak yang timbul dari kegiatan pengembangan pelabuhan Bonthain,harus dikelola sedemikian
rupa sehingga dampak negatif yang timbul dapatdiminimalisasi dan dampak positif lebih
ditingkatkan sehingga lebih berdayaguna, baik bagi pemrakarsa, pemerintah maupun masyarakat di
sekitarnya.

Berdasarkan Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 16 Tahun2012 tentang Pedoman
Penyusunan Dokumen Lingkungan Hidup (Lampiran IIIPedoman Penyusunan RKL-RPL), maka uraian
rencana pengelolaan lingkunganidup meliputi : dampak lingkungan yang dikelola (dampak penting
dan dampaklingkungan hidup lainnya), sumber dampak (dampak penting dan dampaklingkungan
hidup lainnya), indikator keberhasilan pengelolaan Iingkunganhidup, bentuk pengelolaan lingkungan
hidup, lokasi pengelolaan lingkunganhidup, periode pengelolaan lingkungan hidup dan institusl
pengelolaanlingkungan hidup (pelaksana pengelolaan lingkungan hidup, pengawaspengelolaan
lingkungan hidup, pelaporan hasll pengelolaan lingkungan hldup).

Pada penyusunan rencana pengelolaan llngkungan hldup atas berbagaidampak tersebut digunakan
beberapa pendekatan, seperti pendekatanteknologi, pendekatan sosial-ekonomi dan pendekatan
Instltusl. Berdasarkanpertimbangan terhadap ketiga pendekatan tersebut, maka disusun
rencanapengelolaan lingkungan hidup atas rencana pengembangan pelabuhanBonthaln, yang dirinci
menurut tahap pembangunannya maslng-maslng yaltutahap prakonstruksi, tahap konstruksi dan
tahap operaslonal,

2. 1. Tahap Pra-Konstruksi

2. 1. 1. pengelolaan Lingkungan Hidup Dampak Kegiatan Sosialisa*i

dan Pertemuan Konsultasi Publik

A. persepsi Masyarakat

1) Dampak Lingkungan yang Dikelola

Dampak lingkungan yang akan dikelola adalah timbulnya persep\i

negatif masyarakat Desa Bontojai, khususnya yang berprofesi sebagai nelayandan petani rumput
laut.

2) Sumber Dampak

Sumber dampak adalah kegiatan sosialisasi dan pertemuan konsultasi

publik.

3) Indikator Keberhasilan Pengelolaan Lingkungan Hidup

Perubahan sikap dan persepsi negatif pada masyarakat akibat kegiatan

sosialisasi dan pertemuan konsultasi publik adalah minimal.

4) Bentuk Pengelolaan Lingkungan Hidup


a. Pendekatan Sosial Ekonomi

· Memberikan informasi yang jetas kepada masyarakat tentang manfaat

yang diperoleh dari rencana pengembangan pelabuhan Bonthain

· Memberikan informasi yang jetas kepada kepada masyarakat, tokoh

masyarakat, pemuka agama dan masyarakat lainnya di sekitar lokasi

pengembangan pelabuhan Bonthain, tentang kegiatan yang akandilakukan dan jenis dampak yang
diprakirakan dapat timbul.

* Memberikan informasi bahwa masyarakat yang berprofesi sebagai nelayan

tetap dapat melaut pada zona-zona tertentu demi keamanan nelayan dan

bagi petani rumput laut tetap dapat menanam rumput laut pada lokasi

tertentu disekitar pelabuhan agar tanaman rumput laut tidak tergangguoleh aktifitas pelabuhan.

b. Pendekatan Institusional

· Bekerjasama dengan Kepala Desa Bontojai dan Camat Bissapu.

· Bekerjasama dengan Kepala Desa Bontojai dan Camat Bissapu.

5) Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup

Lokasi pengelolaan lingkungan hidup pada lokasi tapak rencanapengembangan pelabuhan Bonthain
dan daerah sekitarnya di Desa Bontojai,Kecamatan Bissapu, Kab. Bantaeng.

6) Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup

Pengelolaan lingkungan hidup dilakukan selama kegiatan sosialisasi danPertemuan konsultasi publik
untuk pengembangan pelabuhan Bonthain, pada

tahap prakonstruksi.

7) Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidup


Institusi pengelolaan lingkungan adalah

* pelaksana : Dinas Perhubungan dan Infokom Kab. Bantaeng

· pengawas

· pelaporan : BAPEDALDA Kab. Bantaeng

-BLHD Prov. Sulawesi Selatan

B. Keresahan Masyarakat dan Konflik Sosial

1) Dampak Lingkungan yang Dikelola

Dampak lingkungan yang akan dikelola adalah keresahan masyarakatdan konflik sosial.

2) Sumber Dampak

Sumber dampak adalah kegiatan sosialisasi dan pertemuan konsultasipublik.

3) Indikator Keberhasilan Pengelolaan Lingkungan Hidup

Minimalnya keresahan dan konflik sosial pada masyarakat akibatkegiatan sosialisasi dan pertemuan
konsultasi publik.

4) Bestuk Pengelolaan Lingkungan Hidup

a. Pendekatan Sosial Ekonomi

* Mencegah terjadinya kecemburuan sosial dan gangguan keamanan,

menciptakan dan menjalin interaksi sosial yang harmonis antarapemrakarsa dengan masyarakat
lokal.

· Memberikan penjelasan kepada masyarakat nelayan dan petani rumput

laut bahwa mereka tetap dapat melaksanakan aktifitasnya sehari-haripada zona-zona yang telah
direncanakan untuk kegiatan tersebut.
b. Pendekatan Institusional

· Bekerjasama dengan Kepala Desa Bontojai dan Camat Bissapu.

5) Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup

Lokasi pengelolaan lingkungan hidup pada lokasi

pengembangan pelabuhan Bonthain dan daerah sekitarnya di Desa

Kecamatan Bissapu, Kab. Bantaeng.

6) Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup

Pengelolaan lingkungan hidup dilakukan selama kegiatan sosialisasi danpertemuan konsultasi publik
untuk pengembangan pelabuhan Bonthain, padatahap prakonstruksi.

-Kepala Desa Bontojai dan Camat Bissapu

-BAPEDALDA Kab. Bantaeng

-LSM Kab. Bantaeng

-BLHD Prov. Sulawesi Selatan

rencana

Bontojai,

Memberikan jaminan sosial, perlindungan keselamatan dan kesehatan

Kerja (K3) sesuai dengan Peraturan Menteri Tenaga Kerja No.

04/MEN/1993 tentang Jaminan Kecelakaan Kerja.


Pihak pemrakarsa Dinas Perhubungan dan Infokom Kab. Bantaeng

Mempersyaratkan datam perjanjian kerjasama agar pihak ke m

(kontraktor pelaksana) memprioritaskan penduduk Desa Bontojai

Sebagai tenaga kerja dan memberikan pelatihan untuk penduduk lokal

Agar mereka mampu bekerja di lokasi pengembangan pelabuhan

Bonthain.

. Tenaga kerja yang akan dipekerjakan merupakan tanggungjawab pihak

III (kontraktor pelaksana).

 Pihak pemrakarsa Dinas Perhubungan dan Infokom Kab. Bantaeng

Meru pakan penanggung jawab umum datam pelaksanaan penqelolaan

Ini.

b.
Pendekatan Institusional

· Bekerjasama dengan Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kab.

Bantaeng.

Bontojai dan Camat Bissapu serta

Masyarakat yang akan berusaha dibcnlLdr iundsi tapaK pengembangan pelabuhan Bonthain.

5) Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup

Lokasi pengelolaan lingkungan hidup pada lokasi pengembanganpelabuhan Bonthain dan sekitarnya
di Desa Bontojai, Kecamatan Bissapu, Kab.

Bantaeng.

6) Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup

Pengelolaan lingkungan hidup dilakukan selama kegiatan mobilisasitenaga kerja konstruksi pada
awal tahap konstruksi pelabuhan Bonthain.

7) Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidup


Institusi pengelolaan lingkungan adalah

 Pelaksana : Dinas Perhubungan dan Infokom Kab. Bantaeng

· Pengawas : Kepala Desa Bontojai dan Camat Bissapu

-Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kab.

Bantaeng

-BAPEDALDA Kab. Bantaeng

-PT. Jamsostek Kab. Bantaeng

-Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) Kab.

Bantaeng
-LSM Kab. Bantaeng

Pelaporan : BAPEDALDA Kab. Bantaeng

-BLHD Prov. Sulawesi Selatan

· Bekerjasama dengan Kepala Desa

LSM setempat untuk mengarahkan

Anda mungkin juga menyukai