CURRENT BIOCHEMISTRY
e-ISSN: 2355-7877
Journal Homepage: http://biokimia.ipb.ac.id/
Journal Email: current.biochemistry@gmail.com
Corresponding author: Dr. Laksmi Ambarsari, MS; Departemen Biokimia, Jl. Agatis Gd. Fapet Lt. 5, Wing 5, Bogor
16680; Telp/Fax. +62251-8423267; Email: ami_icha@yahoo.com
ABSTRACT
Curcumin, the major compound of curcuma longa L, has been proven to have the toxicity effect on
prostate cancer cell. This research was aimed to study the affinity and interaction of curcumin and its analogs
as compettitive inhibitor to androgen hormon before working in vitro/in vivo research. Curcumin and its
analogs were transformed into 3D structure, then docked to androgen receptor (3B67). The data of Gibbs
energy (ΔG) value showed stability interaction between ligand and androgen receptor residues. The docking
results showed that curcumin and its analogs have potential as inhibitor on androgen receptor. Based on
results ΔG score, analog 4 (1,7-bis-(3,4-dihydroxy-phenyl)-hepta-1,6-diene-3,5-dione) has highest potential
as the inhibitor for androgen receptor.
ABSTRAK
Kurkumin merupakan suatu kandungan dari Curcuma longa L. yang telah dibuktikan efek sitotoksiknya
secara in vitro terhadap sel kanker prostat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui afinitas dan interaksi
dari senyawa kurkumin dan analognya sebagai inhibitor kompetitif pada hormon androgen sebelum dilakukan
uji secara in vitro/in vivo. Struktur kurkumin dan analognya yang telah ditransformasikan dalam struktur 3D,
kemudian dilakukan proses docking senyawa uji dengan residu pada reseptor androgen (3B67). Data hasil
simulasi berupa nilai energi bebas Gibbs (ΔG) menunjukkan kestabilan interaksi ligand senyawa uji terhadap
residu pada reseptor androgen. Hasil docking menunjukkan senyawa kurkumin dan analognya memiliki
potensi sebagai kandidat obat pada kanker prostat. Dari data ΔG, analog 4 (1,7-Bis-(3,4-dihydroxy-phenyl)-
hepta-1,6-diene-3,5-dione) memiliki potensi terbesar sebagai inhibitor reseptor androgen.
11
Curr. Biochem. 1 (1): 11-19
mutasi dan mulai berkembang di luar kendali terikat pada reseptor androgen (3B67) melalui proses
(Aggarwal 2008). Pengobatan kanker prostat secara molecular docking.
umum dilakukan dengan cara operasi, radioterapi,
dan kemoterapi (Gan et al. 2009; Pchejetski et al. 2. BAHAN DAN METODE
2010). Namun pengobatan tersebut memiliki resiko
Bahan dan Alat
efek samping yang cukup tinggi bagi pasien sehingga
Bahan yang digunakan dalam simulasi
perlu suatu terobosan cara pengobatan kanker prostat
docking ini berupa struktur dua dimensi dari ligan
dengan efektifitas tinggi dan efek samping yang
pembanding berupa bikalutamida dan ligan uji
minimal. Salah satu upaya pengobatan kanker prostat
kurkumin dan analognya yang dapat di unduh
adalah dengan menghambat aktivitas androgen pada
di Pubmed database (PMID: 18775680) (http://
reseptor androgen. Reseptor androgen memiliki
www..ncbi.nlm.nih.gov/ pubmed/). Sedangkan
peran pada regulasi proliferasi sel kanker prostat
makromolekul yang dipilih adalah reseptor androgen
(Lavery & Bevan 2010). Efek proliferasi ini dapat
dengan kode Pdb 3B67, dapat diunduh di Protein
dihambat dengan pemblokan reseptor tersebut oleh
Data Bank (PDB) (http://www.rscb.org/pdb/).
senyawa yang mampu berkompetisi dengan hormon
Alat-alat yang digunakan berupa perangkat keras
androgen (Nakamura et al. 2002). Kurkumin secara
dan perangkat lunak. Perangkat keras terdiri atas
in vitro terbukti menghambat pertumbuhan sel
komputer dengan spesifikasi RAM (Random Access
kanker prostat karena memiliki sifat antiandrogenik
Memory) delapan gigabyte, Quad Core Processor
(Ohtsu et al. 2002; Deeb et al. 2004).
(Intel CoreI7, Amerika), Graphic Card NVIDIA
Kurkumin merupakan polifenol hidrofobik
Ge Force GTS 9400 (Taiwan), dan sistem operasi
yang berasal dari rimpang tanaman kunyit (Curcuma
Microsoft Windows 8 (Amerika). Perangkat lunak
Longa) (Grynkiewicz & Slifirski 2012). Kurkumin
berupa LigPlot+ 1.5.4 (Wallace et al. 1995), PyMOL
memiliki aktivitas farmakologi yang luas dan secara
1.3 (Delano Scientific LLC, Italia), AutoDock Vina
tradisional telah dimanfaatkan dalam penyembuhan
berbantu AutoDock Tools 5.6 (Trott & Olson 2010)
berbagai penyakit. Kurkumin menunjukkan
aktivitas antioksidan, antikanker, antiinflamasi dan
Preparasi struktur ligan
hepatoprotektif (Ravindran et al. 2009; Shahani
Preparasi struktur ligan senyawa uji dan ligan
et al. 2010). Kurkumin telah banyak mengalami
senyawa pembanding merupakan langkah pertama
modifikasi agar didapatkan senyawa yang lebih stabil
yang harus dilakukan. Bikalutamida, senyawa
dan memiliki aktivitas yang lebih spesifik terhadap
kurkumin, dan analognya (PMID: 18775680)
protein target (Fitriasari 2008). Kurkumin yang
dibuat dalam struktur dua dimensi (2D) kemudian
telah dimodifikasi (analog kurkumin) diperkirakan
ditransformasikan menjadi struktur tiga dimensi
memiliki aktivitas yang sama dengan kurkumin
(3D) dengan paket program Marvinsketch 6.0.
dalam menginhibisi interaksi hormon androgen
terhadap reseptornya..
Preparasi struktur makromolekul
Studi interaksi molekular pada kurkumin
Makromolekul yang digunakan adalah
terhadap protein target telah banyak dilakukan
reseptor androgen (kode Pdb 3B67) yang diperoleh
dengan metode molecular docking, di antaranya
dari database PDB pada situs http/www/pdbbeta.
penelitian yang dilakukan oleh Pebriana et al (2008)
rscb.org/pdb
menunjukkan bahwa kurkumin berpotensi sebagai
kandidat obat pada pengobatan kanker payudara
dengan menghambat aktifitas hormon progesteron.
Selain itu kurkumin berpotensi dalam pengobatan
penyakit parkinson dengan menghambat monoamine
oxidase (Singh et al. 2012). Penelitian ini dirancang
untuk mengetahui potensi kurkumin dan analognya
.
sebagai inhibitor pada reseptor androgen dengan Gambar 1. Reseptor androgen (3B67) (Bohl et al. 2008)
memperhatikan afinitas dan interaksi ligan ketika
12
Arwansyah - Simulasi Docking Senyawa Kurkumin
Tabel 1. Struktur 2D dari bikalutamida, kurkumin dan analognya (Anand et al. 2008)
Kurkumin
1.
1,7-Bis-(4 hydroxy-3methoxy-phenyl)-
hepta-1,6-diene-3,5-dione
Analog 1
2.
1,7-Bis-(3,4-dimethoxy-phenyl)-hepta-1,6-
diene-3,5dione
Analog 2
3.
1,7-Bis-(4-methoxy-phenyl)-hepta-1,6-
diene-3,5-dione
Analog 3
4.
1,7-Bis-(4-hysdroxy-3-methoxy-phenyl)-
heptane-3,5-dione
Analog 4
5.
1,7-Bis-(3,4-dihydroxy-phenyl)-hepta-1,6-
diene-3,5-dione
Analog 5
6.
1,7-Bis-(3-fluoro-4-hydroxy-phenyl)-
hepta-1,6-diene-3,5-dione
7.
Bikalutamida
Simulasi docking ligan uji dan ligan pembanding masing-masing ligan terhadap reseptor androgen
Struktur reseptor androgen (3B67) dan ligan dalam format *.pdbqt diubah ke dalam format *.pdb
uji berupa kurkumin dan analognya, dan ligan melalui program AutoDock Tools 1.5.6. Interaksi
pembanding berupa bikalutamida dalam format berupa ikatan hidrogen, interaksi hidrofobik,
*.pdb diubah ke dalam format *.pdbqt melalui dan jarak ikatan dapat divisualisasikan dengan
program AutoDock Tools 1.5.6. Metode docking menggunakan LigPLot+ 1.5.4 (2D) dan PyMOL 3.1
dilakukan dengan menambatkan setiap ligan pada (3D) dengan radius interaksi <5Å dari posisi ligan
reseptor androgen dengan koordinat penambatan tertambat.
(Grid Center) x = 20, y = 5, z = 10 Å dan ukuran Grid
Box x= 42, y= 38, z= 46 Å. Masing-masing ligan 3. HASIL
berada pada kondisi fleksibel yang akan berinteraksi
Skrining ligan uji
dengan biomakromolekul pada kondisi rigid.
Pada penelitian ini digunakan analog kurkumin
AutoDock Vina digunakan pada simulasi docking
yang diperoleh dari NCBI Pubmed database (PMID:
ligan uji dan ligan pembanding terhadap reseptor
18775680). Hasil skrining ligan uji menggunakan
androgen, docking dilakukan tiga kali pengulangan.
Mcule database diperoleh lima analog terbaik yang
Hasil docking diberi skor dan diperoleh nilai terbaik
selanjutnya akan digunakan sebagai inhibitor bagi
(ΔG paling negatif) diamati pada area penambatan
reseptor androgen (Tabel 2).
ligan terhadap reseptor androgen. Area penambatan
13
Curr. Biochem. 1 (1): 11-19
Simulasi docking ligan uji dan pembanding androgen dapat ditentukan dengan metode kristalo-
Hasil simulasi docking ligan uji dan ligan grafi sinar-X (X-ray crystallography) dan juga den-
pembanding diperoleh nilai energi ikatan (ΔG) gan metode Nuclear Magnetic Resonance (NMR).
dari interaksi ligan-reseptor androgen yang paling Kedua metode tersebut dapat merepresentasikan
stabil (Gambar 2). Visualisasi interaksi ligan- aktivitas, stabilitas, fungsi, serta dapat memberikan
reseptor menunjukkan residu-residu dari reseptor informasi struktural tingkat atom dari protein pada
androgen yang berperan penting pada area binding keadaaan unfolded yang penting dalam karakterisasi
site (Gambar 3 dan Gambar 4). Secara keseleuruhan proses pelipatan protein. Pada penelitian ini digu-
interaksi yang terjadi pada masing-masing ligan uji nakan reseptor androgen dengan kode Pdb 3B67
dan ligan pembanding pada area <5Å dapat dilihat namun masih terdapat banyak kode Pdb yang da-
pada Tabel 2. pat digunakan dalam pemilihan reseptor androgen.
Wilayah pengikatan ligan (ligand-binding region)
4. PEMBAHASAN reseptor androgen terdapat pada urutan sekuens re-
Reseptor androgen merupakan protein dari sidu 690-919 (unitprot.org). Kristalografi sinar-X
jenis reseptor inti (nuclear receptor) yang aktivi- (X-ray crystallography) pada reseptor androgen den-
tasnya dapat diaktifkan oleh terbentuknya interaksi gan kode Pdb 3B67 mencakup residu pada wilayah
ikatan dengan hormon androgen. Reseptor androgen pengikatan ligan (ligand-binding region) tersebut
dikenal sebagai NR3C4 (nuclear receptor subfamily yang selanjutnya akan digunakan sebagai simulasi
3, group C, member 4) yang berfungsi sebagai fak- docking ligan terhadap reseptor androgen.
tor transkripsi pada regulasi ekspresi gen kususnya Selain reseptor androgen yang akan digu-
perkembangan fenotip seksual pria (Culig et al. nakan dalam metode docking juga diperlukan suatu
2002). Struktur tiga dimensi protein pada reseptor ligan yang akan berinteraksi dengan reseptor andro-
Gambar 2. Nilai energi ikatan (ΔG) ligan uji dan ligan pembanding
14
Arwansyah - Simulasi Docking Senyawa Kurkumin
(a) (b)
Gambar 3. Visualisasi molecular docking reseptor androgen terhadap ligan (a) bikalutamida;
(b) analog 4
(a) (b)
Gambar 4. Visualisasi molecular docking dari interaksi (A) analog 2; (B) analog 3 terhadap reseptor
androgen
gen. Pemilihan ligan yang digunakan dalam penam- Docking merupakan interaksi penambatan
batan terhadap protein target dilakukan dengan antara ligan dan protein yang digunakan untuk
skrining awal berdasarkan kriteria dari aturan Lipin- prediksi posisi dan orientasi ligan ketika terikat pada
ski. Ligan dianggap memiliki potensi dapat masuk reseptor protein (Girija et al. 2010). Dari proses
ke dalam membran sel dan diserap oleh tubuh jika docking akan diperoleh energi ikatan (ΔG) yang
memenuhi aturan Lipinski dengan kriteria: (1) be- merupakan parameter kestabilan konformasi antara
rat molekul <500 gram/mol, (2) jumlah grup donor ligan dengan reseptor androgen. ligan-reseptor yang
proton ikatan hidrogen <5, (3) jumlah grup akseptor saling berinteraksi akan cenderung berada pada
proton ikatan hidrogen <10, (4) nilai logaritma koe- kondisi energi yang paling rendah, kondisi tersebut
fisien partisi dalam air dan 1-oktanol <5 (Lipinksi et menyebabkan molekul akan berada pada keadaan
al. 2001). Struktur dari analog kurkumin yang telah yang stabil sehingga semakin kecil harga ΔG in-
melalui proses skrining awal dapat dilihat pada Tabel teraksi ligan dengan reseptor akan semakin stabil.
1. Berdasarkan kriteria Lipinski maka diprediksikan Interaksi molekul pada Ligan-reseptor mencakup
analog kurkumin yang digunakan memiliki potensi interaksi elektrostatik, interaksi hidrofobik, dan ika-
bioavabilitas yang tinggi bagi tubuh. Bioavabilitas tan hidrogen yang berkontribusi pada harga energi
merujuk pada kemampuan suatu obat dapat diserap ikatan (ΔG) dari ligan-reseptor. Ligan uji yang di-
dan beredar dalam tubuh (Veber et al. 2002). Hasil gunakan berupa kurkumin dan analognya sedang-
skrining ligan kurkumin dan analognya dapat dilihat kan yang menjadi ligan pembanding merupakan bi-
pada Tabel 2. kalutamida. Bikalutamida merupakan obat komersil
15
Curr. Biochem. 1 (1): 11-19
Tabel 3. Hasil docking ligan uji dan ligan pembanding pada reseptor androgen (3B67)
Asam Gugus
Jarak ikatan
Senyawa amino yang fungsi yang Residu terdekat (<5Å)
hidrogen (Å)
berikatan berikatan
2,80 Gln711 -OCH3 His874, Ile899, Val903, Trp741, Thr877, Met742, Met895,
Analog 3 3,27 Gln711
-OH Gly708, , Leu873, Leu704, Met780, Leu701, Asn705, Met749,
Phe764, Met745
3,24 Gln711
-OH
3,30 His874 -OH Ile898, Trp741, Met895, Ile899, Val903, Asn705, Leu873,
Analog 4 2,80 Met 742
-OH Leu707, Leu704, Thr877, Met780, Met745, Peh764, Met749,
Gln711, Val746
3,14 Arg752 -OH
3,23 Leu704 -OH Met749, Met745, Val746, Gln711, Met780, Gly708, Met742,
bikalutamida
2,96 Asn 705
-OH Leu873, Trp741, His874, Val903, Met895, Thr 877, Leu701
yang digunakan dalam pengobatan kanker prostat mol, dan analog 1 (1,7-Bis-(3,4-dimethoxy-phenyl)-
karena kemampuannya dalam menghambat aktivitas hepta-1,6-diene-3,5dione) sebesar -7,7 kkal/
reseptor androgen (Scher et al. 1997). Selain itu, jika mol. Hasil tersebut menunjukkan kurkumin dan
diperhatikan pada Tabel 1, kurkumin dan analognya analognya memiliki nilai energi ikatan (ΔG) yang
memiliki kemiripan struktur dengan bikalutamida lebih rendah jika dibandingkan dengan bikalutamida
karena terdapat gugus fenil (aromatik) pada kedua sebesar -7,1 kkal/mol (gambar 2), sehingga ligan uji
ligan sehingga struktur ligan akan berpengaruh pada berupa kurkumin dan analognya berpotensi sebagai
geometri ligan-reseptor setelah berinteraksi dengan inhibitor bagi aktivitas reseptor androgen dalam
reseptor androgen dalam penentuan keadaan stabil pengobatan kanker prostat.
dari masing-masing ligan-reseptor. Hasil molecular docking divisualisasikan
Berdasarkan hasil molecular docking dengan program LigPlot+ 1.5.4 (2D) dan PyMOL 3.1
kurkumin dan analognya terhadap reseptor androgen (3D). Interaksi yang terjadi berupa ikatan hidrogen,
menunjukkan bahwa nilai energy ikatan (ΔG) terbaik interaksi hidrofobik, dan interaksi elektrostatik pada
dimiliki oleh analog 4 (1,7-Bis-(3,4-dihydroxy- area penambatan <5Å. Ikatan hidrogen melibatkan
phenyl)-hepta-1,6-diene-3,5-dione) sebesar -8,9 interaksi atom hidrogen yang terikat secara kovalen
kakl/mol, disusul oleh analog 2 (1,7-Bis-(4- dengan atom elektronegatif seperti flour (F),
methoxy-phenyl)-hepta-1,6-diene-3,5-dione) dan nitrogen (N), oksigen (O) (Glowacki et al. 2013).
analog 3 (1,7-Bis-(4-hysdroxy-3-methoxy-phenyl)- Ikatan hidrogen pada bikalutamida terhadap reseptor
heptane-3,5-dione) sebesar -8,3 kkal/mol, analog androgen terjadi pada residu Leu704, Asn705. Jika
5 (1,7-Bis-(3-fluoro-4-hydroxy-phenyl)-hepta-1,6- dibandingkan dengan kandidat obat yang memiliki
diene-3,5-dione) -8,2 kakl/mol, kurkumin -7,9 kkal/ energi ikatan (ΔG) yang paling rendah yaitu analog
16
Arwansyah - Simulasi Docking Senyawa Kurkumin
4 menunjukkan bahwa ikatan hidrogen terbentuk hidrofobik merupakan residu dari asam amino yang
pada residu His874, Arg752 dan Met742 (Gambar 3). bersifat nonpolar. Residu asam amino yang bersifat
Penelitian yang dilakukan oleh Perpina et al (2007) nonpolar (hidrofobik) cenderung membentuk
menunjukkan bahwa ikatan hidrogen pada ligan asli kelompok pada bagian interior protein.
berupa androgen terhadap reseptor androgen terjadi Hasil visualisasi dua dimensi (2D) dan tiga
pada residu Arg752, Asn702, dan Thr877. Masing-masing dimensi (3D) pada area penambatan ligan dan
ligan terikat oleh satu residu yang sama dengan hasil reseptor hanya dapat menunjukkan ikatan hidrogen
experimen yaitu pada ligan uji terdapat pada residu dan interaksi hidrofobik sedangkan interaksi
Arg752 sedangkan pada ligan pembanding terdapat elektrostatik belum dapat divisualisasikan degan
pada residu Asn705 sehingga kedua ligan dapat software yang digunakan. Interaksi elektrostatik juga
menghambat aktivitas reseptor androgen. Perbedaan berperan dalam stabilitas ligan terhadap reseptor.
nilai ΔG diprediksikan karena terdapat perbedaan Interaksi elektrostatik merupakan interaksi antara
pengikatan ligan terhadap asam amino pada reseptor atom yang disebabkan perbedaan kepolarannya
androgen sehingga konformasi tersebut dapat (Sharp & Honig 1990. Interaksi ini termasuk
menentukan keadaan geometri molekul yang paling interaksi yang lemah dan bersifat non kovalen
stabil. Arginin merupakan residu yang memiliki sehingga mudah lepas, tetapi karena jumlahnya yang
sifat hidrofilik yang tinggi jika dibandingkan banyak interaksi elektrostatik memiliki kontribusi
dengan residu Asparagin. Sifat hidrofilik pada residu yang besar dalam pembentukan konformasi protein.
tersebut menyebabkan tingkat kestabilan interaksi Interaksi elektrostatik berupa jembatan garam
antara ligan dan reseptor sehingga analog 4 memiliki (salt bridge) dan gaya van der Waals. Jembatan
nilai ΔG yang lebih rendah yaitu sebesar -8.2 kkal/ garam merupakan ikatan garam antara gugus
mol jika dibandingkan dengan bikalutamida sebesar yang bermuatan berlawanan pada rantai samping
-7,1 kkal/mol. Sedangkan residu Leu704 dan Met742 asam amino maupun gugus ligan (Bosshard et al.
merupakan asam amino yang bersifat nonpolar 2004). Jembatan garam yang terjadi pada analog 4
yang cenderung membentuk interaksi hidrofobik melibatkan residu-residu yang bermuatan seperti
pada wilayah interior protein. Gugus fungsi pada His874, Arg752, dan gugus hidroksi pada ligan.
analog 4 juga berperan penting dalam pengikatan Sedangkan gaya van der Waals merupakan gaya
terhadap residu reseptor androgen sehingga tarik menarik listrik yang relatif lemah akibat
modifikasi terhadap gugus fungsi pada kurkumin kepolaran molekul yang permanen atau terinduksi
(analog kurkumin) dapat menentukan stabilitas (Buckingham et al. 1988). Gaya Van Der Walls
ligan berinteraksi dengan reseptor androgen. Ikatan dapat terjadi pada residu bermuatan maupun residu
hidrogen terbentuk pada gugus hidroksil (-OH) dari yang tidak bermuatan.
analog 4 terhadap gugus amina pada residu His874, Selain terjadi pada analog 4, interaksi juga
Arg752 dan Met742. terjadi pada keempat ligan lainnya. Jika kita
Interaksi hidrofobik juga berperan dalam perhatikan pada Tabel 2, analog 2 dan analog 3
menentukan stabilitas ligan terhadap reseptor memiliki energi ikatan yang sama yaitu sebesar -8,3
androgen. Interakasi hidrofobik merupakan interaksi kkal/mol lebih rendah jika dibandingkan dengan
yang bersifat menghindari lingkungan cair dan cende- bikalutamida. Ikatan hidrogen pada kedua ligan
rung berkelompok di sebelah dalam struktur globular uji tersebut terjadi pada gugus hidroksil (-OH),
dari protein (Lins & Brasseur 1995). Pembentukan dan gugus keton (-CO) pada ligan terhadap gugus
ikatan hidrofobik meminimalkan interaksi residu amina (-NH2) pada residu Gln711. Meskipun glutamin
nonpolar dengan air. Pada bikalutamida interaksi berbeda dengan data experimen yang menunjukkan
hidrobik terhadap ligan terjadi pada residu Met749, bahwa residu Asn702 merupakan salah satu residu
Met745, Val746, Met780, Gly708, Met742, Leu873, Trp741, yang penting pada pengikatan ligan-reseptor
Val903, Met895, sedangkan analog 4 melibatkan residu androgen, namun asam amino asparagin (Asn)
Ile898, Trp741, Met895, Ile899, Val903, Asn705, Leu873, merupakan asam amino yang memiliki karakteristik
Leu707, Leu704, Thr877, Met780, Met745, Peh764, Met749, yang sama dengan glutamin (Gln) karena memiliki
Gln711, Val746. Residu yang terlibat pada interaksi gugus rantai samping yang bersifat polar, tidak
17
Curr. Biochem. 1 (1): 11-19
Glowacki ED, Vladu MI, Bauer S. 2013. Hydrogen- Shahani K, Swaminathan SK, Freeman D. 2010.
bonds in molecular solids-from biological injectable sustained release microparticles
systems to organic electronics. J. Mater. Chem. of curcumin: a new concept for cancer
B. 1: 3742-3753. chemoprevention. cancer res. 70: 4443-4452.
Grynkiewicz & Slifirski 2012. Curcumin and Sharp KA & Honig B. 1990. Electrostatic interactions
curcuminoids in quest for medicinal status. Acta in macromolecules: theory and applications.
Biochim. Pol. 59(2): 201-212. Annu Rev Biophys Biophys Chem. 19: 301-
Lavery DN & Bevan CL. 2010. Androgen receptor 322.
signalling in prostate cancer: the functional Singh R, Chaturvedi N, Singh VK. 2012. In silico
consequences of acetylation. Journal of study of herbal compounds as novel MAO
Biomedicine and Biotechnology. 20(11):1-7. inhibitors for parkinsons disease treatment. Life
Lins L & Brasseur R. 1995. The hydrophobic effect Science Phar Res. 2: 81-98.
in protein folding. Faseb J. 9: 535-540. Trott O & Olson A. 2010. AutoDock vina: improving
Lipinski CA, Lombardo F, Segawa T, Ko D. 2001. the speed and accuracy of docking with a new
Experimental and computational approaches scoring function, efficient optimization and
to estimate solubility and permeability in drug multithreading. J. Comput. Chem. 31: 455-461.
discovey and development setting. Adv Drug Veber DF, Johnson SR, Cheng HY, Smith BR. 2002.
Deliv Rev. 46: 3-26. Molecular properties that influence the oral
Liu Z, Chen K, Dai H. 2008. Treatment drug delivery bioavailability of drug Candidates. J. Med.
with carbon nanotubes for in vivo cancer. Cancer Chem. 45: 2615-2623.
Res. 68(16): 6652-6660. Wallace AC, Laskowski RA, Thornton JM. 1995.
Nakamura K, Yasunaga Y, Segawa T, Ko D. 2002. LIGPLOT: a program to generate schematic
Curcumin down-regulates ar gene expression diagrams of protein-ligand interaction. Protein
and activation in prostate cancer cell lines. Int. Eng. 8 (2): 127-34.
J. Oncol. 21: 825-830.
Ohtsu H, Xiao Z, Ishida J, Nagai M. 2002. Antitumor
Agents 217. Curcumin analogues as novel
androgen receptor antagonists with potential as
anti-prostate cancer agents. J. Med. Chem. 45:
5037-5042.
Pchejetski D, Bohler T, Brizuela L. 2010. Fty720
(fingolimod) sensitizes prostate cancer cells
to radiotherapy by inhibition of sphingosine
kinase-1. Cancer Res. 70: 8651-8661.
Pebriana RB, Romadhan AF, Yunianto A, Rokhman
MR. 2008. Docking kurkumin dan senyawa
analognya pada reseptor progesteron: studi
interaksinya sebagai selective progesterone
receptor modulators (SPRMs) Pharmacon.
9(1): 14-20.
Perpina EE, Arnold AA, Baxter D, Webb P. 2007.
A surface on the androgen receptor that
allosterically regulates coactivator binding.
Proc Natl Acad Sci U S A. 104: 16074-16079.
Ravindran J, Prasad S, Aggarwal BB. 2009.
Curcumin and cancer cells: how many ways can
curry kill tumor cells selectively. AAPS J. 11(3):
495-510.
Scher H, Liebertz C, Kelly WK, Mazumdar M.
1997. Bicalutamide for Advanced Prostate
Cancer: The Natural Versus Treated History of
Disease. Journal of Clinical Oncology. 15(8):
2928-2938.
19