Anda di halaman 1dari 2

Abstrak

PENDAHULUAN

Sampai saat ini Indonesia belum dapat karbohidrat, dilakukan melalui proses konversi
melepaskan ketergantungan terhadap energi fosil dan karbohidrat menjadi gula (glukosa) [2].
sebagian dari energi tersebut harus diimpor dari Pati merupakan bahan utama yang dihasilkan
negara lain. Melalui Peraturan Presiden Republik oleh tumbuhan untuk menyimpan kelebihan glukosa
Indonesia No. 5 Tahun 2006 tentang Kebijakan (sebagai produk fotosintesis) dalam jangka panjang.
Energi Nasional, Pemerintah telah menetapkan Singkong karet (Manihot glaziovii Muell)
bauran energi nasional tahun 2025 dengan peran mempunyai kadar karbohidrat (pati) sebesar 98,47%
minyak bumi sebagai energi akan dikurangi dari 52% [2]. Ini merupakan angka yang potensial guna
saat ini hingga kurang dari 20% pada tahun 2025. pengolahan amilum menjadi etanol. Amilum atau
Pada tahun 2025 itu pula, energi alternatif diharapkan pati yang berbentuk polisakarida dapat dihidrolisis
mulai mengambil peran yang lebih penting dengan menjadi glukosa dalam kadar yang tinggi melalui
menyuplai 17% terhadap bauran energi nasional, pemanasan. Glukosa inilah yang selanjutnya
termasuk di dalamnya biofuel atau bahan bakar difermentasi untuk menghasilkan etanol. Singkong
nabati (BBN) ikut memasok sebesar 5%. karet (Manihot glaziovii Muell) adalah salah satu
Pemanfaatan bioetanol sebagai bahan jenis atau varietas singkong pohon yang mengandung
campuran (aditif) dari bensin sering disebut dengan senyawa beracun yaitu asam sianida (HCN) berkadar
gasohol ED10. Gasohol ED10 merupakan campuran tinggi, sehingga tidak diperjualbelikan dan kurang
antara bensin dengan 10% bioetanol murni. Gasohol dimanfaatkan oleh masyarakat. Karena berukuran
ED10 memiliki angka oktan 92 yang hampir setara lebih besar, dengan daun yang juga lebih lebar dan
dengan pertamax yang memiliki nilai oktan 92-95. lebat, maka potensi singkong karet untuk
Bioetanol mempunyai beberapa kelebihan dibanding berfotosintesis juga lebih besar dibanding dengan
dengan bahan bakar minyak bumi [1]. Bioetanol singkong biasa, dimana dapat menghasilkan ubi
merupakan cairan hasil proses fermentasi gula dari dengan berat hampir empat kali lipat dibandingkan
sumber karbohidrat (pati) menggunakan bantuan singkong biasa. Singkong karet sangat layak
mikroorganisme. Produksi bioetanol dari tanaman dijadikan bahan baku pembuatan etanol dikarenakan
yang mengandung pati atau ketersediannya sebagai bahan baku cukup aman.

Anda mungkin juga menyukai