Anda di halaman 1dari 6

LABORATORIUM KIMIA TERAPAN

PROGRAM STUDI DIII ANALISIS KIMIA FMIPA UII


GedungLaboratoriumTerpadu Jl. Kaliurang Km 14,5 Sleman Yogyakarta

JudulPraktikum
Reaksi Pembentukan Esterifikasi
Nama Mahasiswa Fikri Magribi
NIM 19231013
Kelas A
Kelompok 2
Asisten Annisa Ayu Widyaningtyas, S.Pd.Si
Hari/TanggalPraktikum Rabu,
Hari/TanggalPengumpulanLogsheet

I. TujuanPraktikum
Mempelajari reaksi esterifikasi amil alcohol dengan asam asetat

II.Analisis Data
Diketahui reaksi sebagai berikut : CH3COOH + C5H11OH  CH3COOC5H11 + H2O

Tentukan massa CH3COOH, g = (ρv)CH3COOH(ρ CH3COOH =1,05 g/mL)


Tentukan mol CH3COOH, n = g/Mr CH3COOH
Tentukan massa C5H11OH, g = (ρv)C5H11OH
Tentukan mol C5H11OH, n = g/Mr C5H11OH (C5H11OH = 0,824 g/mL)

Dari persamaan reaksi, tentukan jumlah mol saat setimbang:


CH3COOH + C5H11OH  CH3COOC5H11 + H2O
mula-mula :
berekasi :
setimbang : a mol b mol

Sehingga massa CH3COOC5H11 secara teoritias = b mol x Mr CH3COOC5H11

massa CH3COOC5H11 secara praktik = vsecara praktik x ρ

massa praktik
% rendemen = x 100 %
massa teoritis

 Reaksi:
LABORATORIUM KIMIA TERAPAN
PROGRAM STUDI DIII ANALISIS KIMIA FMIPA UII
GedungLaboratoriumTerpadu Jl. Kaliurang Km 14,5 Sleman Yogyakarta

CH3COOH + C5H11OH à CH3COOC5H11 + H2O

 Massa CH3COOH
Diketahui :
ρ CH3COOH =1,05 g/mL
V CH3COOH = 30 mL
Jawab :
m=ρxV
m = 1,05 g/mL x 30 mL
m = 31,5 g

 mol CH3COOH
Diketahui :
Mr CH3COOH = 60,05 g/mol
g CH3COOH = 31,5 g
Jawab :
n = g/Mr CH3COOH
n= 31,5 g
60,05 g/mol
n = 0,5245 mol

 Massa C5H11OH

Diketahui :

ρ C5H11OH = 0,824 g/mL


V C5H11OH = 10 mL
Jawab :
m=ρ×V
m = 0,824 g/mL × 10 mL
m = 8,24 g

 mol C5H11OH
LABORATORIUM KIMIA TERAPAN
PROGRAM STUDI DIII ANALISIS KIMIA FMIPA UII
GedungLaboratoriumTerpadu Jl. Kaliurang Km 14,5 Sleman Yogyakarta

Diketahui :
Mr C5H11OH = 88,15 g/mol
m C5H11OH = 8,24 g
Jawab :
n = g/Mr C5H11OH
n = 8,24 g
88,15 g/mol
n = 0,0934 mol

Jumlah mol saat setimbang :


CH3COOH + C5H11OH à CH3COOC5H11 + H2O
mula-mula : 0,5245 mol 0,09 mol - -
Berekasi : 0,09 mol 0,09 mol 0,09 mol -
Setimbang : 0,44 mol - 0,09 mol -

 Massa CH3COOC5H11 teoritias :


Diketahui
Mr CH3COOC5H11 : 130,19 g/mol
mol CH3COOC5H11 : 0,935 mol
Jawab :
m = mol CH3COOC5H11 x Mr CH3COOC5H11
m = 0,935 mol x 130,19 g/mol
m = 12,8 g

 % rendemen
Diketahui :
massa praktik = 7,8 g
massa teoritis = 12,18 g
Jawab :

%rendemen = massa praktik


x 100%
massa teoritis

%rendemen = 7,8 g
x 100%
LABORATORIUM KIMIA TERAPAN
PROGRAM STUDI DIII ANALISIS KIMIA FMIPA UII
GedungLaboratoriumTerpadu Jl. Kaliurang Km 14,5 Sleman Yogyakarta

12,18 g
%remdemen = 0,6403 %

III.Hasil dan Pembahasan


Esterifikasi adalah reaksi pengubahan dari suatu asam karboksilat dan alcohol menjadi
suatu ester dengan menggunakan katalis asam. Ester asam karboksilat adalah suatu senyawa
yang mengandung gugus -CO2R dengan R dapat berbentuk alkil maupun aril. Pembuatan ester
ini dikenal dengan sebutan reaksi esterifikasi. Proses terifikasi dapat dipercepat dengan ada
nya asam mineral sebagai katalisator. Pada umumnya, asam mineral yang digunakan adalah
H2SO4 atau HCl.

Tabel 1.1 Data Pengamatan Esterifikasi

N Tahapan prosedur Pengamatan


O

1 Bau ester yang dihasikan Aroma pisang

2 Berat ester yang dihasilkan 7,8 g

Jika asam asetat di reaksikan dengan amil alkohol akan menghasilkan suatu senyawa
ester. Asam karboksilat yang terbentuk pada percobaan ini terbentuk dari amil alkohol
dengan asam asetat dan katalisator yang digunakan yaitu asam sulfat
Berdasarkan kesetimbangan jumlah mol didapatkan mol tersisa pada CH 3COOH
sebanyak 0,44 mol dan pada CH3COOC5H11 sebanyak 0,935 mol. Pada Tabel 1.1
menunjukkan bahwa ester yang diperoleh menghasilkan aroma pisang dengan massa 7,8
gram dan massa teoritis yang telah dihitung sebesar 12,18 gram. %rendemen yang diperoleh
sebesar 64,04% sehingga reaksi esterifikasi yang dilakukan telah mendapatkan hasil yang
cukup baik.

III. Kesimpulan
Ester terbentuk dari reaksi alkohol dan asam karboksilat. Reaksi yang terjadi pada
pembuatan ester adalah reaksi bolak-balik sehingga kesetimbangan harus di geser kearah
produk dengan menaikkan konsentrasi reaktan.

IV. DaftarPustaka
LABORATORIUM KIMIA TERAPAN
PROGRAM STUDI DIII ANALISIS KIMIA FMIPA UII
GedungLaboratoriumTerpadu Jl. Kaliurang Km 14,5 Sleman Yogyakarta

Anonim. 2003. Esterification. http://www.chemguide.co.uk


Carey, F. 1993. Advanced Organic Chemistry Part B : Reaction a Syntesis. London:
Plenum Press.
Fessenden. 1982. Kimia Organik Edisi Ketiga Jilid 1. Jakarta: Erlangga.

VALIDASI
Yogyakarta,
Disetujuioleh, Diperiksaoleh, …………………………
Dibuatoleh,
DosenPengampu Asisten Praktikan

PujiKurniawati, M.Sc AnnisaAyu Fikri Magribi

PEMBENTUKAN REAKSI ESTERIFIKASI


LABORATORIUM KIMIA TERAPAN
PROGRAM STUDI DIII ANALISIS KIMIA FMIPA UII
GedungLaboratoriumTerpadu Jl. Kaliurang Km 14,5 Sleman Yogyakarta

A. Pertanyaan
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan reaksi esterifikasi ?
2. Jelaskan fungsi dari penambahan H2SO4dan jelaskan mekanisme yang terjadi ?

B. Jawaban
1. Esterifikasi merupakan reaksi antara asam karboksilat atau turunannya dengan
alkohol melalui pelarut air yang menghasilkan produk hasil reaksi berupa senyawa
ester. Senyawa ester yang terbentuk tergantung dari asam karboksilat dan alkohol
yang digunakan sebagai prekursor. Dalam reaksi ini, prekursor berarti bahan yang
digunakan untuk bereaksi yaitu asam karboksilat dan juga alkohol. Kedua senyawa ini
merupakan senyawa organik dasar yang memiliki struktur tertentu dan
memungkinkan terjadinya reaksi antar kedua senyawa ini. Meskipun telah dibahas
pada artikel Senyawa Organik, akan diulas sedikit tentang senyawa ester. Ester
merupakan senyawa organik yang memiliki rumus molekul RCOOR dimana R
tersebut adalah gugus alkil yang dapat berupa rantai alkil alifatik maupun aromatik.
Ester merupakan turunan asam karboksilat dimana hidrogen pada gugus hidroksil
(OH) digantikan oleh R atau alkil.
2. penambahan asam sulfat sebagai katalis untuk mempercepat kecepatan reaksi karena
reaksi antara asam sulfat dengan air (proses esterifikasi menghasilkan etil asetat dan
air) adalah reaksi eksoterm yang kuat. Air yang ditambahkan asam sulfat pekat akan
mampu mendidih, sehingga suhu reaksinya akan tinggi. Makin tinggi suhu reaksi,
makin banyak molekul yang memiliki tenaga lebih besar atau sama dengan tenaga
aktivasi, hingga makin cepat reaksinya. Katalis akan menyediakan rute agar reaksi
berlangsung dengan energi aktivasi yang lebih rendah sehingga nilai konstanta
kecepatan reaksi (k) akan semakin besar, sehingga kecepatan reaksinya juga semakin
besar. Selain itu, karena asam sulfat pekat mampu mengikat air (higroskopis), maka
untuk reaksi esterifikasi setimbang yang menghasilkan air, asam sulfat pekat dapat
menggeser arah reaksi ke kanan (ke arah produk), sehingga produk yang dihasilkan
menjadi lebih banyak.

Anda mungkin juga menyukai