Anda di halaman 1dari 6

LABORATORIUM KIMIA TERAPAN

PROGRAM STUDI DIII ANALISIS KIMIA FMIPA UII


Gedung Laboratorium Terpadu Jl. Kaliurang Km 14,5 Sleman Yogyakarta

Judul Praktikum
Identifikasi Alkohol
Nama Mahasiswa Fikri Magribi
NIM 19231013
Kelas A
Kelompok 2
Asisten Annisa Ayu Widyaningtyas, S.Pd.Si
Hari/Tanggal Praktikum Rabu,
Hari/Tanggal Pengumpulan Logsheet

I. TUJUAN
1. Mahasiswa dapat melakukan uji kualitatif senyawa alkohol
2. Mahasiswa dapat mengidentifikasi jenis alkohol, seperti alkohol alifatik, aromatik
primer, sekunder, atau tersier.

II. HASIL DAN PEMBAHASAN


Alkohol adalah senyawa organik yang mempunyai satu atau lebih gugus fungsi
hidroksil (OH-). Dalam praktikum ini yang berjudul identifikasi alkohol terdapat tiga
pengujian. Yang pertama yaitu Uji Iodoform. Uji iodofrom hanya bisa bereaksi dengan
alkohol primer dan sekunder.
Tabel 1.1 Data Pengamatan Tes Iodoform

Pengamatan
No Nama Alkohol
Sebelum Sesudah Kesimpulan

1 Butanol Larutan tidak Tidak terbentuk Tidak mengandung


berwarna endapan kuning iodoform
2 2-Butanol Larutan tidak Tidak terbentuk Tidak mengandung
berwana endapan kuning iodoform
3 2-metil-2-propanol Larutan tidak Terbentuk endapan Mengandung
berwarna kuning dan muncul iodoform
bau menyengat
4 Fenol Kristal tidak Tidak terbentuk Tidak mengandung
berwarna endapan kuning iodoform

Uji iodoform merupakan reaksi antara etanol absolute atau sampel alkohol yang lain
dengan iodin yang akan membentuk larutan berwarna kuning. Hal ini disebabkan karena
alkohol bereaksi dengan hydrogen halide menghasilkan alkil halida. Hasil percobaan pada
LABORATORIUM KIMIA TERAPAN
PROGRAM STUDI DIII ANALISIS KIMIA FMIPA UII
Gedung Laboratorium Terpadu Jl. Kaliurang Km 14,5 Sleman Yogyakarta

Tabel 1.1 menunjukkan bahwa butanol, 2-butanol, fenol tidak terbentuk endapan kuning
sedangkan 2-metil-2-propanol yang membentuk endapan kuning, dari hasil data percobaan
dapat disimpulkan bahwa uji iodoform hanya bereaksi dengan alkohol primer dan sekunder
akan tetapi data diatas tidak sesuai literature bahwasanya butanol termasuk alkohol primer,
2-butanol termasuk alkohol sekunder sedangkan 2-metil 2-propanol termasuk tersier dan
fenol termasuk alkohol aromatik.

Tabel 1.2 Data Pengamatan Tes Lucas


Pengamatan
No Nama Alkohol
Sebelum Sesudah Kesimpulan
1 Butanol Satu layer Satu layer + Alkohol primer
Dua layer (reaksi + Alkohol sekunder
2 2-Butanol Satu layer lebih lambat
daripada fenol)
Dua layer + Alkohol tersier
3 2-metil-2-propanol Satu layer (reaksi berjalan
paling cepat)
4 Fenol Satu layer Dua layer + Alkohol tersier

Pada Uji Tes Lucas, Tabel 1.2 menunjukkan bahwa larutan s a m p e l b u t a n o l d a n

2 - b u t a n o l sebelum dan sesudah bereaksi memiliki kecepatan yang berbeda. Sampel


butanol termasuk alkohol primer dan 2-butanol termasuk alkohol sekunder. Senyawa yang
termasuk alkohol primer yaitu etanol, metanol, butanol, dan iso amil alkohol,
sedangkan senyawa yang termasuk alkohol sekunder yaitu amil alkohol,
propilenglikol, dan 2-butanol. Sedangkan senyawa yang termasuk alkohol tersier
adalah 2- metil 2- propanol dan fenol sama seperti benzyl alkohol karena lebih cepat
dibandingkan tiga jenis alkohol diatas. Sampel 2-butanol termasuk alkohol sekunder
karena memiliki 2 fase atau 2 garis yang lebih lama dibandingkan dengan alkohol
primer dan tersier.

Pada sampel 2-metil-2-propanol dan fenol menghasilkan hasil yang sesuai dengan
literatur yakni keduanya dapat bereaksi secara cepat tanpa membutuhkan pemanasan
terlebih dahulu karena gugus –OH menempel pada atom C tersier, alkohol tersier
memerlukan waktu selama 2-3 menit sedangkan primer memberikan 1 fase dan yang lebih
cepat ialah benzyl alkohol atau fenol.

Tabel 1.3 Data Pengamatan Oksidasi Alkohol dengan Asam Kromat


LABORATORIUM KIMIA TERAPAN
PROGRAM STUDI DIII ANALISIS KIMIA FMIPA UII
Gedung Laboratorium Terpadu Jl. Kaliurang Km 14,5 Sleman Yogyakarta

Pengamatan
No Nama Alkohol Kesimpulan
Sebelum Sesudah
1 Butanol Larutan bening Larutan berwarna + mengalami oksidasi
orange dan hijau dan termasuk alkohol
(larutan dominan primer
berwarna hijau)
2 2-Butanol Larutan bening Larutan berwarna + mengalami oksidasi
orange dan hijau. dan termasuk alkohol
sekunder

3 2-metil-2-propanol Larutan bening Larutan warna + mengalami oksidasi


orange termasuk alkohol
sekunder
4 Fenol Larutan bening Larutan berwarna + mengalami oksidasi
oranye dan hijau dan termasuk alkohol
(larutan berwarna primer
orange lebih
dominan)

Pada Uji larutan alkohol dengan asam kromat, menurut literatur yang didapatkan
prinsip percobaannya adalah penambahan senyawa asam kromat yang akan bereaksi
dengan alkohol primer dan sekunder. Alkohol tersier tidak dapat bereaksi dengan asam
kromat. Hasil dari percobaan pada Tabel 1.3 di atas menunjukkan bahwa sampel butanol
menghasilkan larutan berwarna orange dan hijau (larutan berwarna hijau lebih dominan
sehingga di katakan butanol positif oksidasi dan termasuk alkohol primer) karena
membentuk warna kehijauan yang lebih dominan. Sampel 2-butanol menghasilkan warna
oranye dan hijau sehingga dikatakan 2-butanol (positif) dan termasuk alkohol sekunder
membentuk warna kehijauan dan alkohol sekunder membentuk warna ke orangean. Pada
sampel 2-metil-2-propanol menghasilkan larutan berwarna orange sehingga dapat dikatakan
2-metil-2-propanol positif termasuk alkohol sekunder karena membentuk warna orange.
Sedangkan pada sampel fenol menghasilkan larutan berwarna orange dan hijau (larutan
berwarna oranye lebih dominan), sehingga dapat dikatakan fenol positif teroksidasi dan
termasuk alkohol sekunder.

III. KESIMPULAN

Praktikan dapat melakukan uji kualitatif senyawa alkohol dan dapat mengidentifikasi
jenis alkohol seperti alkohol alfatik, aromatik, primer, sekunder, atau tersier dengan baik.
Berdasarkan praktikum yang telah di lakukan pada Identifikasi Alkohol dapat disimpulkan
LABORATORIUM KIMIA TERAPAN
PROGRAM STUDI DIII ANALISIS KIMIA FMIPA UII
Gedung Laboratorium Terpadu Jl. Kaliurang Km 14,5 Sleman Yogyakarta

bahwa alkohol primer bila di oksidasi dengan oksidator kuat maka alkohol akan bereaksi
menjadi aldehid, bila dilakukan secara terus menerus maka akan berubah menjadi asam
karboksilat. Alkohol sekunder akan mengalami oksidasi dan akan menjadi keton dan alkohol
sekunder akan membentuk keton dengan kecepatan reaksi yang sangat lambat. Alkohol
tersier akan membentuk Alkil Klorida dengan kecepatan reaksi yang cepat, tetapi tidak larut
karena sangat sulit mengalami oksidasi.

IV. DAFTAR PUSTAKA

Fadillah G, Kurniawati P, Kuntari. 2019 Buku Panduan Praktikum Kimia Organik.


Yogyakarta : FMIPA Universitas Islam Indonesia.
Fassenden, joan.1997. Dasar-Dasar Kimia Organik. Jakarta : Bina Aksara

https://www.academia.edu/11432263/Laporan_Praktikum_Alkohol_Fakultas_Teknologi_Pert
anian_Universitas_Brawijaya

Syukri, 1999. Kimia dasar prinsip dan terapan alkohol. Jakarta : Erlangga
https://www.scribd.com/doc/290712130/Laporan-Praktikum-Identifikasi-Alkohol

VALIDASI
Yogyakarta,
Disetujui oleh, Diperiksa oleh, …………………………
Dibuat oleh,
Dosen Pengampu Asisten Praktikan

Puji Kurniawati, M.Sc Annisa Ayu Fikri Magribi

IDENTIFIKASI ALKOHOL

A. Pertanyaan
1. Jelaskan prinsip dasar dari pengujian identifikasi senyawa alkohol ?
2. Apa perbedaan antara alkohol primer, sekunder dan tersier ?
LABORATORIUM KIMIA TERAPAN
PROGRAM STUDI DIII ANALISIS KIMIA FMIPA UII
Gedung Laboratorium Terpadu Jl. Kaliurang Km 14,5 Sleman Yogyakarta

3. Jelaskan macam-macam uji dalam melakukan identifikasi senyawa alkohol ?


B. Jawaban
1. Prinsip percobaan ini adalah menentukan sifat-sifat dari senyawa alkohol dan fenol
sertamembedakan senyawa-senyawa fenol danalkohol dengan uji iodoform, uji
lukas,ujiisterifikasi dan uji oksidasi. Uji dilakukandengan menambahkan pereaksi
dalametanol maupun metanol, diamati perubahan warna dan bau pada sampel uji.

2. Alkohol primer, sekunder dan tersier dapat dibedakan dengan cara oksidasi, jika
alkohol primer dioksidasi maka akan terbentuk alkanal (aldehid). Bila oksidasi
dilanjutkan akan terbentuk asam karboksilat. Alkohol sekunder dioksidasi akan
terbentuk alkanon (keton). Sedangkan alkohol tersier tidak dapat dioksida sebab atom
C pada gugus fungsional (-OH) tidak mengikat atom H

3. Beberapa macam uji dalam melakukan identifikasi senyawa alkohol


A. UJI KELARUTAN DALAM AIR
Alkohol dengan bobot molekul rendah dapat larut dalam air disebabkan karena
kemampuannya untuk membentuk ikatan hidrogen dengan air. Kelarutan dalam air
menurun dengan meningkatnya massa molar, tetapi kelarutan akan semakin besar dengan
bertambah cabang dan dengan jumlah gugus hidroksil (-OH).

B. UJI SIFAT FISIKA ALKOHOL


Alkohol bereaksi dengan logam natrium bersamaan dengan penggantian hidrogen
seperti yang ditunjukkan pada Gambar 1.2. Keasaman relatif alkohol dan mengakibatkan
laju reaksi relatif dengan natrium berada menurut urutan: primary > sekunder > tersier.

Gambar 1.2. Reaksi alkohol dengan logam natrium

C. OKSIDASI ALKOHOL DENGAN ASAM KROMAT


Alkohol primer dan sekunder dioksidasi oleh asam kromat menjadi asam karboksilat
dan keton sesuai dengan reaksi masing-masing. Alkohol tersier umumnya tidak reaktif
pada kondisi yang sama. Pada saat alkohol teroksidasi, maka sekaligus mereduksi
kromium (VI) menjadi Cr (III), dan mengubah warna larutan dari oranye menjadi hijau
(Gambar 1.3). Oleh karena itu, reaksi oksidasi adalah metode yang dapat digunakan untuk
membedakan golongan alkohol primer dan sekunder dari alkohol tersier.

D. UJI LUCAS
Larutan seng klorida dalam asam klorida pekat (pereaksi Lucas) dapat digunakan untuk
membedakan antara alkohol primer, sekunder dan tersier. Sehingga, pereaksi ini sangat tepat untuk
senyawa yang bereaksi dengan mekanisme SN1. Seng klorida (asam Lewis) membantu dalam
LABORATORIUM KIMIA TERAPAN
PROGRAM STUDI DIII ANALISIS KIMIA FMIPA UII
Gedung Laboratorium Terpadu Jl. Kaliurang Km 14,5 Sleman Yogyakarta

memutus ikatan C-OH seperti ditunjukkan pada Gambar 1.4.

Gambar 1.4. Mekanisme uji lucas

Alkohol (dengan alkil yang tidak lebih dari enam karbon) dapat larut dalam pereaksi Lucas, dan tidak
sesuai untuk alkil klorida. Alkohol tersier bereaksi cepat dengan pereaksi membentuk lapisan alkil
klorida yang tidak mudah larut. Alkohol sekunder bereaksi dalam waktu 5-10 menit, sedangkan
alkohol primer memerlukan beberapa jam untuk bereaksi

E. UJI IODOFORM
Uji iodoform digunakan untuk pengujian metil karbinol yang memiliki struktur RCH3CH-
OH dan metil keton (CH3CO-). Metil karbinol pertama kali dioksidasi oleh pereaksi menjadi metil
keton yang berubah menjadi iodinasi dan kemudian ikatannya diputus oleh basa untuk membentuk
endapan kuning cerah iodoform seperti ditunjukkan pada Gambar 1.5.

Gambar 1.5. Mekanisme uji iodoform

Anda mungkin juga menyukai