Abstrak :
Jurnal Teknik WAKTU Volume 11 Nomor 01 – Januari 2013 – ISSN : 1412 – 1867 29
Sardi Umasugi dan Suning : Studi Pengembangan Potensi Objek Wisata Anyar Mangrove (WAM) Di
Kelurahan Gunung Anyar Tambak Surabaya
30 Jurnal Teknik WAKTU Volume 11 Nomor 01 – Januari 2013 – ISSN : 1412 – 1867
Sardi Umasugi dan Suning : Studi Pengembangan Potensi Objek Wisata Anyar Mangrove (WAM) Di Kelurahan
Gunung Anyar Tambak Surabaya
Jurnal Teknik WAKTU Volume 11 Nomor 01 – Januari 2013 – ISSN : 1412 – 1867 31
Sardi Umasugi dan Suning : Studi Pengembangan Potensi Objek Wisata Anyar Mangrove (WAM) Di Kelurahan
Gunung Anyar Tambak Surabaya
batas wilayah negaranya sendiri tanpa frekuensi dan waktu kunjungan, dan tipe
melewati perbatasan negaranya. kunjungan (Suwantoro, 2004).
Indigenous Foreign Tourist, warga
negara suatu negara tertentu, yang e. Mangrove
karena tugasnya atau jabatannya Menurut Wijayanti (2009) mangrove adalah
berada di luar negeri, pulang kenegara suatu komunitas tumbuhan atau suatu individu
asalnya dan melakukan perjalanan jenis tumbuhan yang membentuk komunitas
wisata di wilayah negaranya sendiri. tesebut di daerah pasang surut, hutan
Transit Tourist, wartawan yang sedang mangrove atau yang sering disebut hutan
melakukan perjalanan wisata kesuatu bakau merupakan sebagian wilayah ekosisten
negara tertentu, yang terpaksa mampir pantai yang mempunyai karakter unik dan
atau singgah pada suatu khas terdiri atas lingkungan biotik dan abiotik
pelabuhan/airport/stasiun bukan atas yang saling berinteraksi di dalam suatu habitat
kemauannya sendiri. mangrove. Sedangkan ekosistem mangrove
Business Tourist, orang yang menurut Santoso (2000) dalam Zulkifly (2008)
melakukan perjalanan untuk tujuan adalah suatu sistem di dalam tempat
bisnis, bukan wisata tapi perjalanan berlangsungnya kehidupan yang
wisata akan dilakukannya setelah mencerminkan hubungan timbal balik antara
tujuannya yang utama selesai. Jadi, makhluk hidup dengan lingkungannya dan
perjalanan wisata merupakan tujuan diantara makhluk hidup itu sendiri. Ruang
sekunder, setelah tujuan primer yaitu lingkup konservasi hutan mangrove meliputi
bisnis selesai dilakukan. usaha perlindungan, pelestarian alam dalam
Karakter wisatawan antara lain adalah bentuk penyisihan areal sebagai kawasan
jumlah wisatawan, umur/usia wisatawan, suaka alam baik untuk perairan laut, pesisir
tingkat pendidikan wisatawan, asal dan jenis dan hutan mangrove.
wisatawan, tujuan kunjungan, motif kunjungan,
non-sawah berupa tambak dan kawasan
HASIL PENELITIAN konservasi hutan mangrove. Akan tetapi
1. Analisa Karakteristik Objek Wisata WAM kondisi dan keberadaan hutan mangrove
Berdasarkan analisa yang dilakukan, objek semakin berkurang, karena diakibatkan oleh
wisata anyar mangrove memiliki kondisi alam adanya pemanfaatan tambak ikan yang
yang tenang dan alami, udara yang sejuk, semakin meluas. Atraksi yang ada di Objek
pemandangannya yang indah, dan terdapat Wisata Anyar Mangrove (WAM) Kelurahan
berbagai jenis satwa yang masih langka. Gunung Anyar Tambak beupa atraksi yang
Wisata Anyar Mangrove (WAM) terletak di masih alami, karena memiliki pemandangan
Kelurahan Gunung Anyar Tambak, Kecamatan lautan yang indah, dengan suasana yang
Gunung Anyar Kota Surabaya. Wisata anyar tenang dan alami.
mangrove memiliki kodisi topografi yang datar
sehingga memberi kesan pada objek wisata 2. Analisa Karakter Wisatawan
terasa nyaman. Selain itu, Objek Wisata Anyar Berdasarkan jumlah responden yang
Mangrove (WAM) memiliki kondisi klimatologi diambil oleh peneliti sebanyak 33 responden,
yang mencirikan panasnya suhu udara maka karakter wisatawan berdasarkan usia
mengakibatkan objek wisata anyar mangrove yang berkunjung ke wisata anyar mangrove di
(WAM) asyik untuk di kunjungi. Karena pada dapatkan hasil sebanyak 20 responden
Objek Wisata Anyar Mangrove (WAM) identik (60.6%) dengan usia 15 – 24 tahun, sebanyak
dengan ekosistem mangrove yang begitu 9 responden (27.3%) dengan usia 25 – 34
banyak sehingga membuat suasana menjadi tahun, dan sebanyak 4 responden (12.1%)
lebih sejuk walaupun panasnya terik matahari. dengan usia 35 – 44 tahun. Analisa karakter
Pola tata guna lahan yang ada di Objek wisatawan berdasarkan asal wisataswan
Wisata Anyar Mangrove (WAM) Kelurahan sebanyak 23 responden (69.7%) berasal dari
Gunung Anyar Tambak antara lain sebagai kota surabaya, dan 10 responden (30.3%)
tambak ikan, kawasan konservasi hutan berasal dari Sidoarjo. Analisa karakter
mangrove dan kawasan permukiman. Adapun wisatawan berdasarkan tujuan kunjungan
lahan yang di pergunakan sebagai kawasan wisatawan sebanyak 25 responden (75.8%)
non-pertanian sebesar 19.20 Ha, pertanian memiliki tujuan berekreasi, dan 8 responden
non-sawah sebesar 422.77 Ha. Kawasan non- (24.2%) memiliki tujuan penelitian. Analisa
pertanian yang maksud berupa karakter wisatawan berdasarkan waktu
perumahan/permukiman, fasilitas publik, kunjungan wisatawan sebanyak 28 responden
perdagangan dan jasa, sedangkan pertanian (84.8%) berkunjung pada hari minggu, dan 5
32 Jurnal Teknik WAKTU Volume 11 Nomor 01 – Januari 2013 – ISSN : 1412 – 1867
Sardi Umasugi dan Suning : Studi Pengembangan Potensi Objek Wisata Anyar Mangrove (WAM) Di Kelurahan
Gunung Anyar Tambak Surabaya
responden (15.2%) berkunjung pada hari libur. Berdasarkan potensi dan permasalahan
Analisa karakter wisatawan berdasarkan diatas maka dilakukan perumusan konsep
atraksi wiasata yang di sukaui oleh wisatawan pengembangan objek wisata WAM
sebanyak 33 responden (100%) wisatawan menggunakan analisa AHP. Analisa prioritas
menyukai atraksi wisata alam yang memiliki AHP menggunakan program komputer (Expert
daya tarik wisata yang alami dan menarik Choice). Oleh sebab itu dari hasil kuisioner
pada objek wisata anyar mangrove gunung yang dijawab oleh responden diperolehhasil
anyar tambak berupa memiliki pemandangan Dari hasil prioritas konsep pengembangan
laut dan hutan mangrove yang indah, udara wisata, menghasilkan Konsep 2 sebagai
yang segar dan berbagai jenis fauna dan flora. prioritas pertama dengan bobot sebesar 0,49
dan kriteria yang paling berpengaruh adalah
kriteria Karakteristik objek wisata dengan nilai
3. Analisa Kondisi Sarana dan Prasarana sebesar 0,62, selain itu konsep 3 sebagai
Wisata prioritas ke dua dengan bobot sebesar 0,30 %,
Dari jumlah responden yang diambil oleh konsep 4 sebagai priorotas ke tiga dengan
peneliti sebanyak 33 responden, maka kondisi bobot sebesar 0,12 %, dan konsep 1 sebagai
dermaga wisata WAM di kelurahan Gunung prioritaske empat dengan bobot sebesar 0,8
Anyar Tambak di dapatkan hasil sebanyak 29 %. Grafik penilaian prioritas dapat dilihat pada
responden (87.9%) memilih dalam kondisi Gambar 5.16.dengan cara yang sama
baik, dan 4 responden (12.1%) memilih dalam dilakukan analisis terhadap hasil kuisioner
kondisi sedang. Analisa kondisi responden yang lain. Lebih jelasnya dapat
perahu/angkutan wisata Anyar Mangrove di dilihat pada Grafik berikut :
kelurahan Gunung Anyar Tambak di dapatkan
hasil sebanyak 3 responden (9.1%) memilih
dalam kondisi baik, dan 30 responden (90.9%)
memilih dalam kondisi sedang. Analisa kondisi
tempat peristirahatan untuk wisatawan yang
berkunjung ke wisata Anyar Mangrove di
kelurahan Gunung Anyar Tambak di dapatkan
hasil sebanyak 3 responden (10.0%) memilih
dalam kondisi baik, 20 responden (66.7%)
memilih dalam kondisi sedang, dan 10
responden (30.30%) memilih dalam kondisi
buruk. Analisa kondisi toilet/WC yang ada di
objek wisata anyar mangrove kelurahan
gunung anyar tambak di dapatkan hasil
sebanyak 33 responden (100%) memilih
dalam kondisi buruk. Analisa kondisi tempat
sampah yang ada di objek wisata Anyar
Mangrove kelurahan Gunung Anyar Tambak di
dapatkan hasil sebanyak 8 responden (24.2%)
memilih dalam kondisi baik, 18 responden
(54.5%) memilih kondisi sedang, dan 7
responden (21.2%) memilih dalam kondisi
buruk. Analisa kondisi jalan akses ke objek
wisata Anyar Mangrove kelurahan Gunung Gambar 5 : Grafik Nilai Prioritas
Anyar Tambak di dapatkan hasil sebanyak 4 Perumusan Konsep Pengembangan
responden (12.1%) memilih dalam kondisi
baik, 19 responden (57.6%) memilih kondisi Jumla Priorit
sedang, dan 10 responden (30.3%) memilih R1 R2 R3 R4 h as
dalam kondisi buruk. Analisa ketersediaan K
0,9 0,8 0,8 0,7 0,32 IV
tempat parkir pada objek wisata Anyar 1
Mangrove kelurahan Gunung Anyar Tambak di K 0,4 0,4 0,3 0,3
2,26 I
dapatkan hasil sebanyak 33 responden 2 9 6 8 2
(100%) memilih dalam tidak ada. Analisa K 0,3 0,3 0.3 0,2
1,19 II
ketersidiaan kantor pengelola objek wisata 3 9 0 0 0
Anyar Mangrove kelurahan Gunung Anyar K 0,3 0,1 0,1 0,1
0,79 III
Tambak di dapatkan hasil sebanyak 33 4 3 9 5 2
responden (100%) memilih dalam kondisi tidak Tabel 5 : Hasil Perhitungan Prioritas
ada. Konsep Pengembangan
Jurnal Teknik WAKTU Volume 11 Nomor 01 – Januari 2013 – ISSN : 1412 – 1867 33
Sardi Umasugi dan Suning : Studi Pengembangan Potensi Objek Wisata Anyar Mangrove (WAM) Di Kelurahan
Gunung Anyar Tambak Surabaya
Jurnal Teknik WAKTU Volume 11 Nomor 01 – Januari 2013 – ISSN : 1412 – 1867 35
Sardi Umasugi dan Suning : Studi Pengembangan Potensi Objek Wisata Anyar Mangrove (WAM) Di Kelurahan
Gunung Anyar Tambak Surabaya
36 Jurnal Teknik WAKTU Volume 11 Nomor 01 – Januari 2013 – ISSN : 1412 – 1867
Sardi Umasugi dan Suning : Studi Pengembangan Potensi Objek Wisata Anyar Mangrove (WAM) Di
Kelurahan Gunung Anyar Tambak Surabaya
DAFTAR PUSATAKA
Jurnal Teknik WAKTU Volume 11 Nomor 01 – Januari 2013 – ISSN : 1412 – 1867 37