DISUSUN OLEH
AHMAD SOLIKIN
FALDO YUDANTHA
FEBI UTAMI
NOFRIDAWATI
RETNO DIANA SARI
RIKO APRIZAL
Assalamualaikum wr.wb
Puji syukur marilah kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa ,karena dengan
rahmat dan ridhonya lah kami dapat menyelesaikan proposal terapi aktivitas kelompok ini dengan
tepat waktu.
Proposal ini kami buat dengan tujuan melatih psikomotorik dan aktivas pada klien dengan
gangguan kejiwaaan dengan masalah keperawatan gangguan persepsi sensori : halusinasi yang
terdapat di ruang Epsilon Rumah Sakit Jiwa Daerah Jambi
Diharapkan dalam pelaksanaannya mahasiswa dapat kompeten melakukan terapi aktivitas
kelompok pada klien dengan gangguan persepsi sensori : halusinasi di Ruang Epsilon. Tak ada
gading yang tak retak, begitu pula dalam pembuatan proposal masih banyak kekurangan. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan sangat kami harapkan.
Wassalamualaikum Wr.Wb.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Terapi Aktivitas Kelompok (TAK): sosialisasi TAK adalah upaya memfasilitasi
kemampuan sosialisasi sejumlah klien dengan masalah hubungan sosial. Salah satu gangguan
hubungan sosial pada pasien gangguan jiwa adalah gangguan persepsi sensori: Halusinasi
merupakan salah satu masalah keperawatan yang dapat ditemukan pada pasien gangguan
jiwa. Halusinasi adalah salah satu gejala gangguan jiwa di mana pasien mengalami perubahan
sensori persepsi; merasakan sensasi palsu berupa suara, penglihatan, pengecapan perabaan
atau penghiduan. Pasien merasakan stimulus yang sebetulnya tidak ada. Dampak dari
halusinasi yang diderita klien diantaranya dapat menyebabkan klien tidak mempunyai teman
dan asyik dengan fikirannya sendiri. Salah satu penanganannya yaitu dengan melakukan
Terapi Aktivitas Kelompok yang bertujuan untuk mengidentifikasi halusinasi dan
mengontrol halusinasi yang dialaminya. Terapi aktivitas kelompok merupakan salah satu
terapi modalitas yang dilakukan perawat kepada kelompok klien yang mempunyai masalah
keperawatan yang sama. Aktivitas digunakan sebagai terapi dan kelompok digunakan sebagai
target asuhan. Di dalam kelompok terjadi dinamika interaksi yang saling bergantung, saling
membutuhkan, dan menjadi laboratorium tempat klien berlatih perilaku baru yang adaptif
untuk memperbaiki perilaku lama yang maladaptif. Tindakan keperawatan yang ditujukan
pada sistem klien, baik secara individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat merupakan
upaya menyeluruh dalam menyelesaikan masalah klien. Terapi aktivitas kelompok
merupakan terapi modalitas keperawatan untuk ditujukan pada kelompok klien dengan
masalah yang sama. Terapi aktivitas kelompok yang dikembangkan adalah sosialisasi,
stimulasi persepsi, stimulasi sensori, dan orientasi realita.
Dari beberapa kasus gangguan jiwa yang ada di RSJD Provinsi Jambi khususnya Ruang
rawat inap Epsilon dan Yudistira sebagian besar pasien menderita halusinasi. Oleh karena itu,
perlu diadakan Terapi Aktivitas Kelompok tentang halusinasi. Atas dasar itu itu maka kami
menganggap dengan Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) klien dengan gangguan
sensori persepsi dapat tertolong dalam hal sosialisasi dengan lingkungan sekitarnya dan juga
klien dapat mengontrol halusinasinya serta dapat beraktivitas tanpa ada halusinasi yang
mengikutinya. Namun tentu saja klien yang mengikuti terapi ini adalah klien yang sudah
mampu mengontrol dirinya dari halusinasi sehingga pada saat TAK klien dapat bekerjasama
dan tidak mengganggu anggota kelompok yang lain.
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian Halusinasi
Halusinasi adalah salah satu gejala gangguan sensori persepsi yang dialami oleh
pasien dengan gangguan jiwa. Pasien merasakan sensasi berupa suara, penglihaan,
pengecapan, perabaan, atau penghidupan tanpa stimulus nyata. (Budi Anna Keliat, 2011)
Halusinasi adalah persepsi yang salah (misalnya tanpa stimulus eksternal) atau
persepsi sensori yang tidak sesuai dengan relitas/kenyataan seperrti melihat bayangan
atau suara-suara yang sebenarnya tidak ada. Pencerapan tanpa adanya rangsang apapun
dari panca indra, dimana orang tersebut sadar dan dalam keadaan terbangun yang
disebabkan oleh psikotik, gangguan fungsional, organic atau histerik. (Wijayaningsih,
2015)
2. Tujuan
Tujuan Umum
Adapun tujuan dari TAK stimulasi persepsi adalah pasien mempunyai kemampuan
untuk menyelesaikan masalah yang diakibatkan oleh paparan stimulus kepadanya.
Tujuan khusus:
a. Peran Leader
Kriteria Pasien:
A. Tujuan
C. Pembagian Tugas
Leader : Faldo Yudantha
Co – Leader : Ahmad Solikin
Fasilitator : Retno Diana Sari
Febi Utami
Riko Aprizal
Observer : Nofridawati
Pasien : Khoiril (k1), Agus (k2), Arya (k3), Fauzan (k4), Asmadi (k5)
D. Setting Tempat
L CL K2
K1
F
F
K3
O
K5
F K4
Keterangan Gambar :
L : Leader
CL : Co Leader
F : Fasilitator O : Observer
E. Metode
1. Persiapan
a. Memilih klien sesuai dengan indikasi yaitu klien dengan perubahan
sensori persepsi; halusinasi
b. Membuat kontrak dengan klien
c. Mempersiapkan tempat pertemuan
2. Orientasi
a. Salam terapeutik: terapis mengucapkan salam
b. Evaluasi validasi : terapis menanyakan perasaan peserta hari ini
c. Kontrak :
3. Kerja
2) Waktu terjadinya
3) Frekuensi halusinasi
a. Evaluasi
3 Menyebutkan frekuensi
halusinasi
4 Menyebutkan perasaan bila
halusinasi timbul
A. Tujuan
C. Pembagian Tugas
Leader : Riko Aprizal
Co – Leader : Febi Utami
Fasilitator : Retno Diana Sari
Nofridawati
Ahmad Solikin
Observer : Faldo Yudantha
Pasien : Khoiril (k1), Agus (k2), Arya (k3), Fauzan (k4), Asmadi (k5)
D. Setting Tempat
L CL K2
K1
F
F
K3
O
K5
F K4
E. Metode
1. Persiapan
2. Orientasi
b. Evaluasi/validasi:
c. Kontrak
a. Evaluasi
cara
3. Menyebutkan cara
mengatasi halusinasi dengan
menghardik
4. Memperagakan menghardik
halusinasi
A. Tujuan
C. Pembagian Tugas
Leader : Febi Utami
Co – Leader : Retno Diana Sari
Fasilitator : Riko Aprizal
Nofridawati
Faldo Yudantha
Observer : Ahmad Solikin
Pasien : Khoiril (k1), Agus (k2), Arya (k3), Fauzan (k4), Asmadi (k5)
D. Metode
L CL
K5 K4
F F
K3
K1
F K2
O
Keterangan Gambar :
L : Leader
CL : Co Leader
F : Fasilitator O : Observer
1. Persiapan
2. Orientasi
b. Evaluasi / validasi :
c. Kontrak
3. Kerja
4. Terminasi
a. Evaluasi