Anda di halaman 1dari 10

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Konstipasi/Sembelit

Satuan Acara Penyuluhan Ini Disusun Untuk Memeneuhi Salah Satu Tugas Gizi
dan Diet yang Dibimbing Oleh :

Ns. Indriana Nur Istiqomah, M.Kep.

Disusun Oleh :

Dita Indah 182303101023


Dita Aryana 182303101024
Zilfi Datul Fitriyah 182303101025
Rieke Wahyu Ashari 182303101026
Maharani Cahyo Putri 182303101027
Hilmi Tri Mahfiroh 182303101028
Devi Elisa Dostya Ainul Qoyyimah 182303101029

KEMENTERIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI


PROGRAM STUDI D3 KEPERAWATAN FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS JEMBER – KAMPUS LUAMJANG
TAHUN AJARAN 2019/2020
SATUAN ACARA PENYULUHAN
KONSTIPASI / SEMBELIT

Pokok Bahasan : Konstipasi/Sembelit


: Penjelasan tentang Konstipasi Sasaran Mahasiswa
Hari/Tanggal : Jumat / 20 September 2019
Waktu : 15 menit
Tempat : Prodi D3 Keperawatan Fakultas Keperawatan
Universitas Jember Kampus Lumajang
Penyuluh : Dita Indah Sari
Dita Aryana
Zilfi Datul Fitriyah
Rieke Wahyu Ashari
Maharani Cahyo Putri
Hilmi Tri Mahfiroh
Devi Elisa Dostya Ainul Qoyyimah

A. Analisa Situasi
Meningkatkan derajat kesehatan seseorang, perlu adanya upaya untuk
meningkatkan perilaku hidup sehat perorangan dengan hasil akhir
menurunnya angka kesakitan penyakit gangguan pencernaan. Sekarang ini
banyak sekali orang-orang yang sakit karena faktor kurang memahami
pentingnya pola hidup sehat.

B. Diagnosa Keperawatan
Kurangnya pemahaman individu tentang gangguan pencernaan
berhubungan dengan kurangnya kesadaran akan pentingnya pola hidup sehat.

C. Tujuan
1. Tujuan Intruksional Umum
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan selama 15 menit, peserta
yang mengikuti pendidikan kesehatan diharapkan dapat memahami
tentang konstipasi pada gangguan pencernaan dengan benar dan tepat.
2. Tujuan Intruksional Khusus
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan selama 15 menit, peserta
yng mengikuti pendidikan kesehatan diharapkan mengerti apa yang telah
disampaikan dengan kriteria hasil :
a. Peserta dapat menjelaskan pengertian konstipasi.
b. Peserta dapat menjelaskan penyebab konstipasi.
c. Peserta dapat menjelaskan tanda dan gejala konstipasi.
d. Peserta dapat menjelaskan komplikasi dari konstipasi.
e. Peserta dapat menjelaskan penatalaksanaan konstipasi.
f. Peserta dapat menjelaskan pencegahan konstipasi.
g. Peserta dapat menjelaskan penanganan dan pengobatan konstipasi.
h. Peserta dapat menjelaskan obat tradisional konstipasi.

D. Isi Materi (Uraian materi penyuluhan terlampir/dilampirkan)


1. Pengertian konstipasi.
2. Penyebab konstipasi.
3. Tanda dan gejala konstipasi.
4. Komplikasi pada konstipasi.
5. Penatalaksanaan konstipasi.
6. Pencegahan konstipasi.
7. Penanganan dan pengobatan konstipasi.
8. Obat tradisional konstipasi.

E. Metode
1. Ceramah
2. Diskusi
3. Tanya Jawab

F. Media dan Alat


1. LCD Proyektor
2. Leaflet

G. Kegiatan Penyuluhan

Kegiatan
Waktu
PENYULUH PESERTA
Pembukaan a. Memberikan salam a. Peserta menjawab salam
b. Memperkenalkan diri b. Peserta mendengarkan
3 menit
c. Menyampaikan tujuan c. Peserta mendengarkan
d. Peserta menyetujui
umum, yaitu :
1. Peserta dapat
mejelaskan
pengertian
konstipasi.
2. Peserta dapat
menjelaskan
penyebab
konstipasi.
3. Peserta dapat
menjelaskan tanda
dan gejala
konstipasi.
4. Peserta dapat
menjelaskan
kompliaksi pada
konstipasi.
5. Peserta dapat
menjelaskan
penatalaksanaan
konstipasi.
6. Peserta dapat
menjelaskan
pencegahan
konstipasi.
7. Peserta dapat
menjelaskan
penanganan dan
pengobatan
konstipasi.
8. Peserta dapat
menjelaskan obat
tradisional yang
digunakan pada
pasien konstipasi.
d. Kontrak waktu
Penyampaian a. Menjelaskan isi Menyimak dan mendengarkan
Materi dan materi
b. Menunjukkan PPT
Tanya Jawab
dan Leaflet
10 menit
c. Memberikan
kesempatan pada
peserta untuk bertanya
d. Memberikan
kesempatan pada
peserta untuk
menjelaskan/
menyebutkan kembali
kesimpulan
a. Evaluasi materi a. Peserta memperhatikan
b. Peserta menjawab salam
penyuluhan kepada
peserta.
b. Menjelaskan
kesimpulan materi

Penutup kepada peserta.


c. Tindak Lanjut
2 menit
gangguan konstipasi.
d. Mengucapkan terima
kasih atas peran serta
peserta.
e. Mengucapkan salam
penutup.

H. Evaluasi
1. Evaluasi Struktural
a) Sasaran hadir di tempat penyuluhan sesuai waktu yang
dijadwalkan.
b) Penyelenggaraan dilaksanakan di Prodi D3 Keperawatan Fakultas
Keperawatan Universitas Jember.
c) Pengorganisasian penyelengaraan dilaksanakan sebelumnya.
2. Evaluasi Proses
a) Sasaran antusias terhadap materi penyuluhan.
b) Tidak ada sasaran yang meninggalkan tempat penyuluhan sampai
acara berakhir.
c) Sasaran mengajukan pertanyaan dan dapat menyimpulkan hasil
penyuluhan.
3. Evaluasi Hasil
a) Apakah definisi dari konstipasi ?
b) Apa saja penyebab terjadinya konstipasi?
c) Apa saja tanda dan gejala dari konstipasi?
d) Apa saja komplikasi yang terjadi pada klien konstipasi?
e) Apa sajakah penatalkasanaan konstipasi?
f) Apa saja pencegahan yang diperlukan pada klien konstipasi?
g) Apa sajakah penanganan dan pengobatan yang tepat pada klien
konstipasi?
h) Apa saja obat tradisional yang dianjurkan untuk klien konstipasi?

MATERI PENYULUHAN

A. Pengertian Konatipasi
Konstipasi adalah kelainan pada sistem pencernaan di mana
seorangmanusia (atau hewan) mengalami pengerasan feses yang sulit untuk
dibuang yang dapat menyebabkan kesakitan hebat pada penderitanya.
Konstipasi dapatdisebabkan oleh pola makan, hormon, akibat samping obat-
obatan, dan kelainan anatomis.
Konstipasi juga dapat di artikan masalah pada pencernaan yang umum
terjadi. Pada orang dengan konstipasi sering mengalami sensasi pergerakan
pada usus dan sulit buang air besar. Orang yang buang air besar lebih sedikit
dari tiga kali seminggu dengan tinja yang cenderung kering ada kemungkinan
mengalami konstipasi. Konstipasi hebat di sebut juga obstipasi.

B. Penyebab konstipasi
Konstipasi dibagi menjadi dua jenis, yakni konstipasi primer dan sekunder.
1. Konstipasi Primer
Merupakan konstipasi fungsional atau tidak ditemukannya kelainan
organik di dalam tubuh setelah dilakukannya pemeriksaan.
2. Konstipasi Sekunder
Disebabkan penyakit lain. Kebanyakan orang mengira kurang serat
sebagai penyebab utama konstipasi. Padahal ada banyak pemicu sembelit,
mulai dari gaya hidup, obat-obatan, sampai komplikasi penyakit.
Berikut beberapa di antaranya terkait konstipasi, yaitu :
1) Kurang Cairan
Kurang mengonsumsi cairan bisa menyebabkan tinja menjadi keras
sehingga sulitdikeluarkan. Minumlah sedikitnya 8 gelas cairan sehari.
2) Cokelat
Beberapa studi yang mengaitkan antara cokelat dengan terjadinya
sembelit. Meski pada beberapa orang mengkonsumsi cokelat justru
membantu melancarkan BAB. Bila Anda termasuk penggemar cokelat,
Anda bisa mulai menguranginya.
3) Kehamilan dan Persalinan
Konstipasi termasuk masalah yang sering dikeluhkan ibu hamil.
Biasanya kondisi ini masih akan terus berlanjut pasca persalinan.
Gangguan BAB ini terjadi karena melemahnya otot-otot perut atau efek
samping dari obat pereda nyeri.
4) Terlalu banyak makan daging
Pola makan yang rendah serat dan tinggi lemak seperti daging,
telur atau keju bisa membuat proses pencernaan menjadi lebih lambat.
Karena itu penuhi pula kebutuhan tubuh akan serat dengan mengonsumsi
cukup sayuran dan buah.
5) Vitamin
Vitamin secara umum tidak akan menyebabkan konstipasi, tetapi
beberapa jenis komponen seperti kalsium dan zat besi bisa jadi pemicu
terrjadinya konstipasi.
6) Pereda Nyeri dan Antidepresan
Penelitian menunjukkan, orang yang sering mengalami sembelit
kebanyakan adalah pengguna obat pereda nyeri dalam jangka panjang.
7) Hipotiroid
Hipotiroid atau tidak aktifnya kelenjar tiroid akan memperlambat
proses metabolik tubuh dan usus. Tidak semua penderita hipotiroid akan
mengalami konstipasi. Biasanya dokter akan meminta pasien konstipasi
kronik untuk mengecek kadar tiroidnya.
8) Diabetes
Diabetes yang tidak dikendalikan bisa menyebab kerusakan saraf
yang berpengaruh pada kemampuan tubuh mencerna makanan.
9) Kurang Olahraga
Gaya hidup yang kurang bergerak juga bisa memicu konstipasi.
Lakukan aktivitas fisik minimal 30 menit setiap hari. Sejumlah faktor yang
menyebabkan antara lain :
a. Kekurangan cairan atau dehidrasi.
b. Kekurangan serat pada makan.
c. Perubahan gaya hidup atau rutinitas, termasuk hamil, penuaan.
d. Sering menggunakan atau penyalahgunaan obat nyeri.
e. Masalah pada usus besar dan dubur, seperti penyumbatan pada
usus.
f. Kerusakan pada kulit dubur dan ambeien.
g. Hilangnya kadar garam di dalam tubuh karena muntah atau diare.

C. Tanda dan Gejala


Tanda dan gejala konstipasi antara lain :
1. Buang air besar lebih sedikit dari tiga kali seminggu.
2. Sulit buang air besar.
3. Tekanan pada perut yang menyiksa saat terjadinya pergerakan pada
usus.
4. Perasaan terjadi penyumbatan pada dubur.
5. Perasaan tidak selesai setelah buang air besar

D. Komplikasi Konstipasi
Konstipasi yang berlangsung lama dapat menyebabkan komplikasi berikut
ini :
a. Hemoroid,
b. Prolapse rectum,
c. Fisura ani (luka/lecet pada anus),
d. Fecal Impaction (feses atau tinja yang terlalu keras sehingga harus
dikeluarkan secara manual oleh dokter).

E. Penatalaksanaan Konstipasi
Konstipasi atau sembelit merupakan gangguan pencernaan yang sering
dialami oleh sebagian besar orang dan dapat menghambat aktivitas sehari-hari,
mempengaruhi kualitas hidup yang dapat bertambah parah dikemudian hari.
Pengurus Besar Perkumpulan Gastroenterologi Indonesia (PBPGI) Pada tahun
2006 yang lalu telah menyusun suatu Konsensus Nasional Penatalaksanaan
Konstipasi di Indonesia, diharapkan menjadi acuan bagi para praktisi medis di
seluruh Indonesia dalam penatalaksanaan konstipasi.
Dengan berkembangnya ilmu pengetahuan kedokteran saat ini, telah
ditemukan juga berbagai data-data baru baik dalam upaya untuk menegakkan
diagnosis maupun pengobatan konstipasi/sembelit. Khusus mengenai
pengobatan konstipasi, saat ini terdapat bukti yang sangat kuat tentang
manfaat produk yoghurt yang mengandung probiotik khususnya
“bifidobacterium animalislactis”.

F. Pencegahan
1. Makan makanan kaya serat,
2. Batasi makanan rendah serat,
3. Minum yang cukup,
4. Rutin berolahraga,
5. Tidak menunda ketika ingin buang air besar,
6. Coba suplemen berserat,
7. Berhati-hati dalam memilih obat pencahar

G. Penanganan dan Pengobatan Konstipasi


Tahap awal penanganan konstipasi yang ringan adalah dengan perubahan
pola hidup. Sebagian besar kasus konstipasi dapat membaik dengan perubahan
pola hidup seperti diet tinggi serat dan olah raga. Apabila tidak membaik
dengan perubahan pola hidup maka diperlukan pengobatan. Terapi konstipasi
bersifat jangka panjang. Apabila buang air besar dapat kembali normal maka
pola hidup sehat harus dilanjutkan untuk mencegah berulangnya konstipasi.
1) Terapi Diet dan Perubahan Pola Hidup
Diet dengan jumlah serat minimal 20-35gram sehari dapat
membantu melunakkan tinja dan mengurangi konstipasi.
2) Olahraga Teratur
Aktivitas fisik dapat membantu menstimulasi aktivitas saluran
pencernaan kita. Olah raga yang teratur dapat membantu mengatasi susah
buang air besar. Sebaliknya sedentary life atau kurang aktivitas
meningkatkan risiko susah buang air besar.
3) Biasakan ke toilet setiap pagi
Cobalah membiasakan diri duduk di toilet setiap pagi, terutama
setelah sarapan pagi, selama 10-15 menit.

H. Obat Tradisional Konstipasi


Sembelit atau Konstipasi adalah kesulitan buang air besar akibat feses
yang mengeras karena berbagai sebab. Sembelit menyebabkan seseorang jadi
jarang buang air besar (BAB). Feses yang terlalu kering juga beresiko tinggi
menyebabkan wasir atau nama lain dari hemoroid atau ambeien. Biasanya
seseorang sembelit karena kurang makan (makanan dan minuman) serat, serta
kurang minum air. Sehingga tinja orang tersebut mengeras sulit untuk
dikeluarkan tubuh secara normal.
Untuk menghilangkan sembelit secara alami, kita bisa menggunakan
bahan-bahan alami yang biasa digunakan di dapur untuk memasak yaitu jeruk
nipis segar. Untuk membuat ramuan tradisionil ini terdapat beberapa langkah :
1. Cukup dengan mencampur jeruk nipis yang rasanya asam ke dalam
satu gelas air panas
2. Campur dengan setengah sendok teh garam ke dalam gelasnya.
Pastikan perut Anda sudah terbiasa dengan yang asam-asam.
3. Minumlah sedikit demi sedikit terlebih dahulu. Jika tubuh Anda
belum terbiasa.

Anda mungkin juga menyukai