Anda di halaman 1dari 3

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Pengamatan

Hasil pengamatan dapat dilihat dalam table di bawah:

Tabel 4.1 Hasil Pengamatan Ekstraksi Padat-Cair

Massa
Tekanan Temperatur Laju Kukus / konstan zat Massa Volume
Kukus Kondensat ( Kondensat Tahap sisa pada Kondensat Solven
(bar a) ℃) (kg/menit) kaca arloji (Kg) (L)
(gram)
Ekstrak
1,5 65 0,61 87,13 12,2 5,73
Siklus I
Ekstrak
1,5 65 0,22 43,08 4,44 5,73
Siklus II
Ekstrak
1,5 70 0,28 21,04 5,68 5,73
Siklus III
Ekstrak
1,5 69 0,29 87,11 5,8 5,73
Siklus IV
Ekstrak
1,5 69 0,29 43,05 5,8 5,73
Siklus V

 Nilai massa solute


(𝑏 − 𝑎)
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑠𝑜𝑙𝑢𝑡𝑒 = 𝑥 𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑠𝑖𝑘𝑙𝑢𝑠
𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑝𝑖𝑘𝑛𝑜𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟
 Nilai Massa Solut Total

Massa solut total = Massa solut siklus I + Massa solut siklus II + Massa solut
siklus III + Massa solut siklus IV

 Yield
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑠𝑜𝑙𝑢𝑡 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 (𝑔𝑟𝑎𝑚)
𝑌𝑖𝑒𝑙𝑑 = 𝑥 100%
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑢𝑚𝑝𝑎𝑛 (𝑔𝑟𝑎𝑚)
Tabel 4.2 Data Hasil Perhitungan Yield

Massa
Massa kaca
Massa kaca ekstrak
arloji + sampel Massa solute %Yield
Tahap arloji kosong sampel 5 ml
5 ml setelah di siklus (gram) Siklus
(gram) kering
oven (gram) (c)
(a) (gram)
(b)
(b – a)
Siklus I 87,08 87,13 0,05 57,3 45,84
Siklus II 43,03 43,08 0,05 57,3 45,84
Siklus III 21 21,04 0,04 45,84 36,672
Siklus IV 87,08 87,11 0,03 34,38 27,504
Siklus V 43,03 43,05 0,02 22,92 18,336
% Yield total 34,8384

 Panas yang Dikonsumsi Tiap Siklus


Q= (mkks x Hg) – (mkks x Hf) + (mkks x Hfg)

Tabel 4.3 Data Hasil Perhitungan Panas yang Dikonsumsi

Mkks
Hg (kj/kg) Hf (kj/kg) Hfg (kj/kg) Q (kj/menit)
(kg/menit)

0,61 2646 272,05 2345,5 2878,8645

0,22 2646 272,05 2345,5 1038,279

0,28 2646 293 2333 1312,08

0,29 2646 288,8 2335,5 1360,883

0,29 2646 288,8 2335,5 1360,883

Q total 7950,9895
4.2 Pembahasan

DINA OCKTAFIANI (171411075)


Pada praktikum kali ini dilakukan proses leaching. Prinsip dari leaching adalah
zat padat mengalami kontak dengan pelarut sehingga senyawa dalam zat padat akan
berpindah ke dalam pelarut. Transfer massa senyawa bergantung pada kelarutannya
dalam pelarut, sehingga diperlukan pemanasan pelarut agar proses transfer senyawa dapat
meningkat. Para percobaan kali ini solute berupa ekstrak teh dan pelarut adalah etanol.
Percobaan dilakukan dalam 5 tahap atau siklus. Dalam satu siklus dibutuhkan 5,73 liter
etanol untuk mengekstraksi daun teh sebanyak 500 gram. Proses dilakukan pada tekanan
steam 1,5 bar a.
Hasil pengamatan pada Tabel 4.2 menunjukkan yield total sebanyak 34,8384%.
Yield didapat dari massa solute yang terekstraksi dibagi dengan massa umpan. Apabila
dilihat dari setiap siklus, hasil menunjukkan bahwa seiring bertambahnya siklus yield
yang didapat semakin sedikit karena proses ekstraksi mendekati keadaan setimbang. Hal
ini bersesuaian dengan teori dimana kecepatan transfer massa akan menurun ketika
konsentrasi senyawa dalam pelarut meningkat hingga kesetimbangan tercapai yaitu
konsentrasi senyawa dalam zat padat dan pelarut sama. Jika kesetimbanagn telah tercapai
maka transfer massa senyawa dari zat padat ke dalam pelarut akan berhenti (ICS UNIDO,
2008).
Panas yang dikonsumsi setiap siklus umumnya sama (dilihat pada Tabel 4.3),
namun pada siklus pertama terdapat perbedaan dimana panas yang dibutuhkan lebih
banyak dari siklus lain. Hal ini dikarenakan terdapat kenaikan tekanan steam yang tidak
dikehendaki saat siklus pertama sehingga proses pemanasan menjadi lebih cepat dan
tidak terkendali. Oleh karena itu tekanan steam diturunkan menjadi 1,5 bar a agar proses
ekstraksi transfer massa dalam ekstraksi berjalan dengan baik. Total panas yang
dibutuhkan untuk percobaan kali ini adalah 7950,9895 kJ/menit.

Anda mungkin juga menyukai