Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN KEGIATAN

PPI SEPTEMBER -
OKTOBER 2019
KLINIK KIRANA 1

KLINIK KIRANA 1
Jl. Raya Pemda Karadenan 105 Rt 3/10 Kel.Karadenan,
Kec.Cibinong, Kab.Bogor Telp: (021) 87923770
Email: klinikkirana@gmail.com
CIBINONG- 16917
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala rahmat dan
hidayatNya, sehingga penyusunan Laporan Kegiatan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di
Klinik Kirana 1 dapat terselesaikan. Keberadaan Laporan Kegiatan Penilaian Register Resiko ini
berguna untuk memberikan panduan secara lengkap terkait sistem manajemen mutu di Klinik
Kirana 1.

Laporan Kegiatan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi juga merupakan sebuah


persyaratan yang sangat penting bagi pelaksanaan peningkatan mutu dan kinerja Klinik Kirana
1. Harapannya laporan ini bisa menjadi acuan untuk meningkatkan kinerja oleh seluruh
penanggung jawab dan unit serta pelaksanaan terkait di Klinik Kirana 1.

Dengan tersusunnya Laporan Kegiatan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi, klinik


Kirana 1, kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang
telah memberikan kontribusi dalam penyusunan pedoman ini.

Kami sadari pedoman ini belum sempurna, oleh karenanya masukan dan saran
perbaikan sangat kami harapkan guna penyempurnaannya.

Semoga Tuhan Yang Maha Esa memberikan rahmat dan hidayaNya kepada kita semua.

Cibinong 12-01-2019
Kepala Klinik Kirana 1

Hendriyanto

Kepala Klinik Kirana 1

dr. Titis Ari Respatilatsih


NIP. 1973052420022007
DAFTAR ISI

Kata Pengantar....................................................................................................................

Daftar Isi..............................................................................................................................

Bab I Pendahuluan..............................................................................................................

Bab II Laporan Kegiatan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi.........................................

Bab III Penutup....................................................................................................................

I. Pendahuluan
Pelayanan kesehatan yang diberikan di Klinik harus didukung oleh sumber daya manusia
yang berkualitas untuk mencapai pelayanan yang prima dan optimal. Pelayanan yang prima dan
optimal dapat diwujudkan dengan kemampuan kognitif dan motorik cukup yang harus dimiliki
oleh setiap petugas kesehatan khususnya di Klinik Kirana. Seperti yang kita ketahui
pengendalian infeksi di Klinik merupakan rangkaian aktifitas kegiatan yang wajib dilakukan oleh
Tim Pencegahan dan Pengendalian Infeksi yang merupakan tuntutan kualitas sekaligus
persyaratan administrasi Klinik menuju akreditasi.
Infeksi nosokomial adalah suatu infeksi yang diperoleh/dialami pasien selama dirawat di
Klinik. Infeksi Nosokomial terjadi karena adanya transmisi mikroba pathogen yang bersumber
dari lingkungan rumah sakit dan perangkatnya. Akibat lainnya yang juga cukup merugikan
adalah hari rawat penderita yang bertambah, beban biaya menjadi semakin besar, serta
merupakan bukti bahwa manajemen pelayanan medis rumah sakit kurang membantu. Infeksi
nosokomial yang saat ini disebut sebagai healthcare associated Infection (HAIs) merupakan
masalah serius bagi semua sarana pelayanan kesehatan di seluruh dunia termasuk Indonesia.
Bagi masyarakat umum, sarana kesehatan merupakan tempat pemeliharaan kesehatan. Pasien
mempercayakan sepenuhnya kesehatan dirinya atau keluarganya kepada petugas kesehatan,
maka kewajiban petugas kesehatan adalah menjaga kepercayaan tersebut. Pelaksanaan
Kewaspadaan Universal merupakan langkah penting untuk menjaga sarana kesehatan (Rumah
Sakit, Klinik, Klinik dll) sebagai tempat penyembuhan, bukan menjadi sumber infeksi. Berkaitan
dengan hal di atas maka diperlukan rangkaian program yang berkesinambungan dalam rangka
pencegahan dan pengendalian Infeksi (PPI). Untuk meminimalkan risiko terjadinya infeksi di
rumah sakit dan fasilitas pelayanan kesehatan lainnya perlu diterapkan pencegahan dan
pengendalian infeksi (PPI).
Hasil survey tentang upaya pencegahan infeksi di Klinik (Bachroen, 2000) menunjukkan
masih ditemukan beberapa tindakan petugas yang potensial meningkatkan penularan penyakit
kepada diri mereka, pasien yang dilayani dan masyarakat luas yaitu : 1. Cuci tangan yang tidak
benar 2. Penggunaan alat pelindung diri yang tidak tepat 3. Pembuangan peralatan tajam
secara tidak aman 4. Tekhnik dekontaminasi dan sterilisasi peralatan yang tidak tepat 5. Praktek
kebersihan ruangan yang belum memadai. Hal tersebut dapat saja meningkatkan resiko petugas
kesehatan tertular akibat tertusuk jarum atau terpajan darah/ cairan tubuh yang terinfeksi.
Sementara pasien dapat tertular melalui peralatan yang terkontaminasi atau menerima darah
atau produk darah yang mengandung virus.
II. Laporan Hasil Kegiatan Pencegahan Pengendalian Infeksi

Program PPI mengacu pada kerangka acuan kegiatan yang terjadwal pada bulan Januari hingga Maret terdiri atas :

Bulan Ket
No Kegiatan
Sep Okt
1 Surveilans data insiden √ √ Hasil dari surveilans data insiden dilaporkan:
1. Adanya genangan air di ruang tindakan dan depan toilet
2. Terkuncinya dokter di toilet ruang istirahat karena kunci pintu rusak
Penanganan:
1. Mengecek penyebab adanya genangan air yang ternyata disebabkan air pada AC yang bocor.
Solusi: dilakukan pelaporan rusaknya ac dan segera ditindaklanjuti untuk service AC
2. Kunci pintu toilet ruang istirahat dokter rusak.
Solusi: dilakukan pelaporan rusaknya kunci pintu dan segera ditindaklanjuti untuk perbaikan kunci pintu.
2 Audit kepatuhan kebersihan tangan v Tenaga kesehatan yang terlibat pelayan kesehatan telah mematuhi dan melakukan cuci tangan, namun masih minim
dan kurangnya tingkat kepatuhan staf pegawai non medis klinik dikarenakan kurang memadainya fasilitas cuci tangan di
luar ruang tindakan.

Rencana tindak lanjut:


 Melakukan pemahaman ulang pada staf tenaga non medis klinik untuk mematuhi program PPI cuci tangan.
 Penambahan fasilitas cuci tangan selain di ruang tindakan, seperti di luar kamar mandi, ruang farmasi.
3 Audit kepatuhan penggunaan APD √ APD di beberapa ruangan tindakan terutama sarung tangan beberapa kali ditemukan habis. Tenaga kesehatan sudah
melakukan penggunaan APD saat tindakan.

Rencana tindak lanjut:


Pemahaman kembali pada penanggung jawab ruangan tentang SOP pengadaan barang habis pakai dan melakukan
kontrol tabel monitoring ketersediaan APD
4 Audit kelengkapan prasarana/sarana PPI √ S
5 Edukasi petugas baru √ Masih belum dilakukan edukasi pada petugas baru.

Rencana tindak lanjut:


Mengutuskan salah satu tim PPI untuk menjadipenanggung jawab dalam edukasi petugas baru
6 Edukasi petugas lama √ Sudah dilakukan edukasi PPI pada petugas lama di tanggal ....
Rencana tindak lanjut:
Dilakukan pemahaman rutin ulang 1 tahun sekali untuk edukasi pada petugas lama
7 Edukasi peserta didik Sesuai waktu orientasi/praktek klinik
8 Edukasi pasien √ Edukasi pada pasien masih belum terkoordinasi dengan baik

Rencana tiindak lanjut:


Koordinasi dengan penanggung jawab pelayanan untuk melakukan edukasi pada pasien
9 Edukasi pengunjung √ Edukasi pada pengunjung masih belum terkoordinasi dengan baik

Rencana tiindak lanjut:


Koordinasi dengan unit-unit terkait yang terlibat dengan pengunjung untuk melakukan edukasi pada pengunjung
10 Monitoring pengendalian lingkungan klinik √
11 Monitoring Strelisasi √ Sterilisasi sedang berproses menuju sterilisasi pusat

Rencana tindak lanjut:


Pemahaman dasar tentang SOP sterilisasi dengan unit-unit terkait
12 Monitoring linen √
16 Monitoring peralatan single use yg direuse √
17 Monitoring Farmasi √
18 Monitoring sampah infeksius dan cairan √
tubuh
19 Monitoring pembuangan darah dan √
komponen darah
20 Monitoring pembuangan benda tajam √ Pembuangan benda tajam sudah dilakukan sesuai dengan prosedur yang ada dan dikoordinasikan untuk pembuangan
nya dengan penanggung jawa unit-unit terkait.
21 Monitoring pencatatan pelaporan √ Sudah dilakukakan pencatatan berupa buku laporan insiden yang nantinya akan dilaporkan ke Ketua Tim PPI
23 Monitoring Kesehatan karyawan
24 Monitoring pelaksanaan √
renovasi/rekontruksi bangunan
26 Monitoring ruang tindakan, gigi, √ Sudah dilakukan monitoring dan dikoordinasikan dengan penanggung jawab unit-unit terkait.
kebidanan dan laboratorium

27 Monitoring penatalaksanaan √
kebersihan/dekontaminasi ambulan
29 Rapat Tim PPI
30 Peninjauan, perbaikan dan pengembangan √ Belum dilakukan kembali peninjauan, perbaikan, dan pengembanan kebijakan/SOP
kebijakan/SOP
31 Usulan pelatihan lanjutan PPI 1 kali setahun
32 Usulan pelatihan Dasar PPI 1 kali setahun
33 In house training PPI
34 Seminar/simposium/work shop 1 kali setahun
III. Penutup

Anda mungkin juga menyukai