Anda di halaman 1dari 8

Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Kimia (JIMPK)-Vol 1. No.

3 (9-16)

Pengembangan E-Module Kimia SMA Pada Materi Larutan Elektrolit


dan Non Elektrolit

Haris Zulvianda, Latifah Hanum, Muhamad Nazar

Prodi Kimia FKIP Universitas Syiah Kuala, Darussalam Banda Aceh 23111
*Corresponding Author: zulvianda.haris@yahoo.com

Abstrak.

Telah dilakukan penelitian yang berjudul “Pengembangan E-Module Kimia SMA Pada Materi
Larutan Elektrolit dan Non Elektrolit” (Uji coba di SMA Negeri 1 Peukan Bada Aceh Besar).
Penelitian ini Bertujuan (1) Mengembangkan dan membuat e-module kimia SMA pada
materi larutan elektrolit dan non elektrolit yang layak diterapkan di sekolah, (2) Mengetahui
kelayakan e-module hasil pengembangan yang telah dikembangkan berdasarkan aspek
materi dan aspek media, (3) Mengetahui bagaiamana tingkat penilaian e-module hasil
pengembangan berdasarkan hasil uji coba terbatas. Penelitian yang digunakan adalah
penelitian pengembangan media (Research and Development). Objek penelitian adalah E-
Module pembelajaran, subjek penelitian adalah guru bidang Studi kimia sebanyak 2 orang
dan 10 orang siswa dari SMA Negeri 1 Perukan Bada Aceh Besar. Pengumpulan data
dilakukan dengan membagikan angket. Berdasarkan hasil angket diperoleh hampir semua
siswa memberikan tanggapan positif terhadap pengembangan E-Module Kimia SMA Pada
Materi Larutan Elektrolit dan Non Elektrolit dengan alasan yang beragam seperti lebih
mudah dipahami daripada membaca buku, menarik dan tidak membosankan, penyampaian
bahasanya jelas dan tidak berbelit-belit, contoh-contoh yang ditampilkan dalam E-Module
berhubungan langsung di dalam kehidupan sehari-hari. Semua Guru memberikan
tanggapan positif terhadap kebenaran isi materi yang sudah sesuai dengan SK dan KD.
Berdasarkan dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pengembangan E-Module
Kimia SMA Pada Materi Larutan Elektrolit dan Non Elektrolit layak digunakan oleh guru pada
proses belajar mengajar dan menarik bagi siswa untuk mempelajari materi tersebut.

PENDAHULUAN
Latar Belakang
Mata pelajaran kimia di SMA merupakan mata pelajaran yang mempelajari segala
sesuatu tentang zat yang meliputi komposisi, struktur dan sifat, perubahan, dinamika dan
energetika zat. Dalam pembelajaran kimia dibutuhkan berbagai cara yang efektif untuk
mengembangkan minat belajar serta pemahaman konsep siswa, termasuk menggunakan
media pembelajaran yang tepat. Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mencapai
tujuan tersebut adalah dengan menggunakan modul pembelajaran.
SMA Negeri 1 Peukan Bada sendiri merupakan salah satu sekolah di Aceh Besar yang
telah menerapkan pembelajaran berbasis kurikulum 2013. Berdasarkan hasil pengamatan
penulis pada saat menjalani kegiatan guru praktik pengalaman lapangan (PPL) di SMA
tersebut, diketahui bahwa sebenarnya sekolah ini telah memiliki sarana pendukung untuk
penerapan pembelajaran berbasis multimedia sederhana. Hal ini dapat dilihat dari
terdapatnya laboratorium komputer serta tersedianya jaringan internet yang dapat diakses
oleh siswa dan guru.
Salah satu upaya yang dapat dilakukan dalam membantu guru yang berlatar belakang
pendidikannya bukan dari kimia adalah menyediakan bahan atau sumber belajar yang dapat
digunakan oleh guru dan siswa diantaranya dengan menyiapkan media pembelajaran
.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka yang menjadi permasalahan dalam penulisan ini
adalah : (1)Bagaimana mengembangkan e-module kimia SMA pada materi larutan elektrolit
dan non elektrolit yang valid?, (2) Bagaimana kelayakan dan tingkat kevalidan e-module
kimia SMA pada materi larutan elektrolit dan non elektrolit hasil pengembangan?dan, (3)
Bagaimana tanggapan guru dan siswa terhadap e-module yang dikembangkan?

9
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Kimia (JIMPK)-Vol 1. No. 3 (9-16)

Tujuan Penulisan
Penulisan ini dilakukan dengan tujuan untuk : (1) Mengembangkan dan membuat e-module
kimia SMA pada materi larutan elektrolit dan non elektrolit yang layak diterapkan di sekolah
, (2) Mengetahui kelayakan e-module hasil pengembangan yang telah dikembangkan
berdasarkan aspek materi dan aspek media. (3) Mengetahui Bagaimana tanggapan guru
dan siswa terhadap e-module yang dikembangkan.

Manfaat Penulisan
Manfaat yang diperoleh dari penelitian ini diantaranya adalah: (1) Adanya e-module kimia
yang dapat meningkatkan minat belajar dan pemahaman konsep larutan elektrolit dan non
elektrolit dengan lebih ringkas menarik dan murah. (2) E-module hasil pengembangan
dapat dijadikan sebagai bahan ajar alternatif kimia khususnya dalam pembelajaran pada
materi larutan elektrolit dan non elektrolit.

Media Pembelajaran
Modul merupakan suatu cara pengorganisasian materi pelajaran yang memperhatikan
fungsi pendidikan (Santyasa dalam Nurohman, 2011). Artinya, melalui modul suatu
pembelajaran diharapkan mampu membawa peserta didik mencapai tujuan kompetensi
dasar yang diharapkan.
1. Langkah-langkah Pengembangan Modul
Modul pembelajaran disusun berdasarkan prinsip-prinsip pengembangan suatu modul,
meliputi analisis kebutuhan, pengembangan desain modul, implementasi, penilaian,
evaluasi dan validasi, serta jaminan kualitas (Rahdiyanta, 2005).Pengembangan modul
harus mengikuti beberapa langkah yang sistematis sebagai mana dikatakan oleh Indriyanti
dan Endang (2010), langkah-langkah pengembangan modul antara lain:
1) Analisis tujuan dan karakteristik isi bidang studi
2) Analisis sumber belajar
3) Analisis karakteristik pebelajar
4) Menetapkan sasaran dan isi pembelajaran
5) Menetapkan strategi pengorganisasian isi pembelajaran
6) Menetapkan strategi penyampaian isi pembelajaran
7) Menetapkan strategi pengelolaan pembelajaran
8) Pengembangan prosedur pengukuran hasil pembelajaran.
Adapun keuntungan yang diperoleh dari pembelajaran dengan penerapan modul
menurut Nasution dalam Syauqi (2012), antara lain:
1) Memberikan feedback atau balikan yang segera dan terus menerus
2) Dapat disesuaikan dengan kemampuan anak secara individual dengan memberikan
keluwesan tentang kecepatan mempelajarinya, bentuk maupun bahan pelajaran
3) Memberikan secara khusus pelajaran remedial untuk membantu anak dalam mengatasi
kekurangannya
4) Membuka kemungkinan untuk membuka tes formastif.

Media Pembelajaran Electronic Module (E-Module) atau Modul


Elektronik
Perkembangan sains dan teknologi mengubah buku sebagai bahan dan media ajar
menjadi perangkat digital yang berbentuk buku, jurnal dan modul dalam bentuk elektronik.
Modul elektronik (e-module) merupakan media pembelajaran (modul) dengan
menggunakan komputer yang menampilkan teks, gambar, grafik, audio, animasi dan video
dalam proses pembelajaran (Sitepu dalam Nugraha, dkk., 2015)

10
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Kimia (JIMPK)-Vol 1. No. 3 (9-16)

Contoh Format Modul Elektronik (Ikhsan, dkk., 2010)

METODE PENELITIAN
Pendekatan dan Jenis Penelitian
Jenis penelitian dilakukan adalah penelitian pengembangan media (Research and
Development). Penelitian pengembangan merupakan suatu penelitian yang bermaksud
untuk mengembangkan suatu produk baru atau menyempurnakan produk yang telah ada
sebelumnya (Wahyudi, dkk., 2014). Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan
deskriptif kualitatif yaitu pendekatan yang di gunakan untuk meneliti pada kondisi objek
yang alamiah (Sugiyono, 2010).
Pada penelitian dilakukan termasuk research and development karena peneliti
membuat dan mengembangkan e-module materi larutan elektrolit dan non elektrolit
berdasarkan bahan ajar yang sudah ada di sekitar dengan memodifikasinya menjadi sebuah
e-module baru. E-module tersebut akan dinilai kelayakannya berdasarkan hasil validasi dan
uji coba terbatas.

Tempat dan Waktu Penelitian


Penelitian dilaksanakan di SMA Negeri 1 Peukan Bada, Kabupaten Aceh Besar. Pemilihan
sekolah ini berdasarkan pertimbangan bahwa sekolah SMAN 1 Peukan Bada telah
menerapkan kurikulum 2013, memiliki sarana pendukung seperti laboratorium komputer
dan jaringan internet (wifi) dan peneliti sudah mengetahui kondisi sekolah selama kegiatan
PPL berlangsung. Pelaksanaan penelitian direncanakan pada bulan April 2016.

Subjek Penelitian
Adapun yang menjadi subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas X di
SMA Negeri 1 Peukan Bada Aceh Besar tahun ajaran 2015/2016 yang berjumlah 2 orang
guru dan 10 orang siswa. Teknik pemilihan sampel ini menggunakan teknik purposive
sample, yaitu pemilihan didasarkan atas adanya tujuan atau pertimbangan tertentu oleh
peneliti (Arikunto, 2010).

Rancangan Penelitian
Penelitian pengembangan E-module pembelajaran ini dimulai dari : (1) potensi dan
masalah yaitu dilakukan penelusuran informasi terkait kondisi siswa, guru dan sekolah yang
akan menjadi sampel penelitian. Informasi lainnya yaitu masalah atau kekurangan dalam
pembelajaran kimia, (2) Pengumpulan data dilakukan studi literatur beberapa aspek
pembelajaran. Pengumpulan data aspek pembelajaran di mulai dari analisis materi, silabus,
kompetensi dasar dan menentukan tujuan pembelajaran. Kegiatan lainnya yaitu analisis
literatur berupa modul, e-module dan buku ajar yang sudah ada, termasuk jurnal dan
artikel yang mendukung, (3) Desain E-Module yaitu dilakukan dengan cara pembuatan
produk awal e-module. Produk disusun dengan memanfaatkan berbagai software

11
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Kimia (JIMPK)-Vol 1. No. 3 (9-16)

pendukung. Desain e-module terdiri dari pembuatan naskah materi, membuat stroryboard,
kemudian penyusunan bahan ajar berupa naskah ke dalam bentuk e-module. Pada tahapan
ini juga dibuat instrumen penelitian lainnya, (4) Validasi E-Module Oleh Ahli dan Revisi E-
Module yang bertujuan untuk memperoleh masukan dan pendapat ahli terkait kebenaran
materi dan strategi penyajian materi sebagai bahan ajar, serta fungsi media pada e-
module, dan (5) Uji coba E-module Tahap ini merupakan tahapan ujicoba terbatas. E-
Module hasil revisi diterapkan secara terbatas pada kelas kecil subjek penelitian yaitu guru
dan siswa di SMA yang ditentukan. Respon atau tanggapan guru dan siswa akan diperoleh
melalui teknik pemberian angket untuk mengetahui tanggapan dan reson penggunaan e-
module hasil pengembangan. Selain itu melalui juga akan diperoleh gambaran tingkat
keberhasilan e-module yang sudah di kembangkan.

Instrumen Pengumpulan Data


Instrumen memegang peranan penting dalam menentukan suatu penelitian dan
penilaian. Instrumen memiliki fungsi untuk mengungkapkan fakta menjadi data. Instrumen
yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket untuk siswa dan guru. Angket atau
kuisioner ini jenisnya tertutup, serta berisikan pertanyaan tertulis yang digunakan untuk
memperoleh informasi dari responden. Angket siswa memiliki 9 butir pertanyaan sementara
angket guru terdapat 17 butir pertanyaan.

Hasil Uji Instrumen


Hasil uji instrumen disajikan dalam bentuk tabel berupa data persentase tanggapan
2 orang guru dan 10 siswa SMA Negeri 1 Peukan Bada Aceh Besar terhadap E-Module yang
telah divalidasi oleh Dra.Latifah Hanum, M.Si dan Muhamad Nazar, S.Pd, MSCST. Hasil
validasi menunjukkan bahwa (Sangat Valid) validator memberi tanggapan positif, selain itu
validator juga memberikan masukan baik dari warna backgrond, isi materi dan kejelasan
sumber gambar..

Teknik Pengumpulan Data


Pengumpulan data dilaksanakan dengan pengisian angket. Pengisian angket
dilakukan untuk mendapatkan tanggapan siswa dan guru terhadap E-Module
materi larutan elektrolit dan non elektrolit. Peneliti Cuma melakukan kegiatan belajar 3 jp
dan selanjutnya hanya ingin melihat respon guru terhadap E-Module yang telah
dikembangkan

Teknik Analisis Data


Data yang diperoleh dari penelitian ini akan dianalisis dengan menggunakan analisis
deskriptif. Analisis deskriptif ini digunakan untuk memperoleh data dan informasi secara
holistik tentang pandangan guru terhadap media pembelajaran berbasis video. Data yang
dianalisis terdiri dari angket. Teknik analisis data yang digunakan untuk angket adalah
analisis deskriptif persentase. Tehnik ini digunakan untuk melihat persentase
tanggapan/respon guru. Rumus yang digunakan untuk menghitung persentase adalah
(Sudijono, 2005) : = × 100%

HASIL DAN PEMBAHASAN


Tanggapan siswa terhadap pengembangan E-Module materi larutan
elektrolit dan non-elektrolit

Tanggapan siswa terhadap pengembangan E-Module materi larutan elektrolit dan


non-elektrolit dilihat dengan menggunakan angket. Pengisian angket dilakukan oleh 10
siswa yang berasal dari SMA Negeri 1 Peukan Bada Aceh Besar, pengembangan E-Module
dilakukan di ruang laboratorium kemudian siswa mengisi angket yang diberikan. Data
tanggapan siswa terhadap pengembangan E-Module pembelajaran materi larutan elektrolit
dan non-elektrolit dapat dilihat pada Tabel 4.1

12
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Kimia (JIMPK)-Vol 1. No. 3 (9-16)

Tabel 4.1 Hasil tanggapan siswa kelas X di SMA Negeri 1 Peukan Bada Aceh Besar sebagai
sekolah uji coba.
Kesimpulan
Jumlah Persentase Berdasarkan
No Pertanyaan Angket Jawaban (%) Persentase
Jawaban
Ya Tidak Ya Tidak “Ya”
1 Apakah Anda tertarik dengan
e-module hasil pengembangan
10 0 100 0 Seluruhnya
pada materi larutan elektrolit
dan non elektrolit?
2 Apakah dengan menggunakan
e-module Anda merasa mudah
Sebagian
untuk mempelajari materi 8 2 80 20
besar
larutan elektrolit dan non
elektrolit?
3 Apakah dengan mengunakan
Sebagian
e-module anda merasa lebih 8 2 80 20
besar
termotivasi dalam belajar?
4 Apakah dengan contoh-contoh
yang terdapat pada e-module
membuat Anda lebih mudah 10 0 100 0 Seluruhnya
memahami materi larutan
elektrolit dan non elektrolit?
5 Apakah anda tertarik untuk
menyelesaikan soal-soal uji
10 0 100 0 Seluruhnya
kompetensi yang terdapat
pada e-module?
6 Apakah informasi yang
terdapat dalam e-module
dapat menambah wawasan 10 0 100 0 Seluruhnya
anda pada materi larutan
elekt?
7 Apakah dengan gambar dan
ilustrasi yang terdapat pada
Sebagian
e-module membuat anda 9 1 90 10
besar
tertarik untuk mempelajari
e-module tersebut?
8 Apakah anda tertarik
melakukan kegiatan praktikum Sebagian
9 1 90 10
yang terdapat di dalam e- besar
module?
9 Apakah e-module yang Anda
gunakan ini dapat membuat
Sebagian
suasana belajar Anda 8 2 80 20
besar
menyenangkan?

Sebagian
Rata-rata Persentase Jawaban Ya 91%
besar

Berdasarkan hasil tanggapan siswa secara keseluruhan diketahui bahwa persentase


tanggapan positif siswa sebanyak 90,0% dan persentase tanggapan negatif sebanyak
10,0%. Siswa memberikan tanggapan 90,0% pada pertanyaan ketujuh dan delapan,
sedangkan pada pertanyaan dua, tiga dan Sembilan siswa memberikan tanggapan 80,0%.
Sehingga dapat dikatakan bahwa tanggapan siswa secara keseluruhan sangat baik terhadap
pengembangan E-Module

13
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Kimia (JIMPK)-Vol 1. No. 3 (9-16)

Tanggapan guru terhadap pengembangan E-Module materi larutan


elektrolit dan non-elektrolit
Pada penelitian yang dilakukan untuk memperkuat data penelitian maka pengambilan
tanggapan guru kimia sebagai responden juga dilakukan. Guru kimia SMA Negeri 1 Peukan
Bada diberikan kesempatan untuk mempelajari dan menilai E-Module hasil pengembangan
termasuk meninjau langsung pada saat uji coba terbatas dilakukan. Hasil dari tanggapan
guru berdasarkan angket yang diberikan dapat dilihat pada Tabel 4.2. Berdasarkan data
Tabel 4.2 dapat dilihat seluruh pertanyaan dalam angket guru mendapatkan jawaban positif
atau ya dari kedua guru dengan persentase 100%.

Tabel 4.2 Hasil tanggapan guru SMA Negeri 1 Peukan Bada Aceh Besar sebagai sekolah uji
coba.

Jumlah Persentase
No Pertanyaan Angket Jawaban (%)

Ya Tidak Ya Tidak
1 Apakah e-module materi larutan elektrolit dan non
elektrolit hasil pengembangan dapat berperan 10 0 100 0
meningkatkan minat belajar siswa?
2 Apakah e-module menggunakan aplikasi martview
10 0 100 0
mudah digunakan?
3 Apakah e-module mudah untuk diajarkan kepada
10 0 100 0
siswa?
4 Apakah isi e-module sudah sesuai dengan tujuan
10 0 100 0
dan indikator pembelajaran?
5 Apakah penyajian materi pada e-module sudah
10 0 100 0
dijelaskan secara sistematis?
6 Apakah penyajian materi pada e-module sudah
lengkap (mencakup materi larutan elektrolit dan non 10 0 100 0
elektrolit SMA)?
7 Apakah bahasa penyajian materi pada e-module
10 0 100 0
bisa mudah dipahami oleh siswa?
8 Apakah petunjuk penggunaan e-module sudah
10 0 100 0
lengkap?
9 Apakah petunjuk penggunaan e-module mudah
10 0 100 0
dipahami?
10 Apakah tampilan e-module menggunakan aplikasi
10 0 100 0
martview sudah menarik?
11 Apakah gambar dan ilustrasi dalam e-module sudah
10 0 100 0
sesuai dengan materi?
12 Apakah e-module menggunakan aplikasi martview
10 0 100 0
ini bisa dijadikan salah satu bahan ajar alternatif?
13 Apakah soal-soal yang terdapat pada e-module
sudah tepat digunakan untuk mengukur tingkat 10 0 100 0
kepemahaman siswa?
14 Apakah soal-soal yang terdapat dalam e-module
10 0 100 0
sudah sesuai dengan tingkat berfikir siswa?
15 Apakah prosedur praktikum yang terdapat pada e-
10 0 100 0
module bisa diterapkan di sekolah?
16 Apakah langkah-langkah prosedur praktikum yang
terdapat pada e-module mudah dipahamai dan 10 0 100 0
dilakukan?
17 Apakah alat-alat dan bahan praktikum yang
terdapat pada e-module mudah didapatkan di 10 0 100 0
laboratorium sekolah dan lingkungan?

14
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Kimia (JIMPK)-Vol 1. No. 3 (9-16)

Guru responden menyatakan setuju bahwa e-module hasil pengembangan dapat


berperan dalam meningkatkan minat belajar siswa, mudah dipelajari dan mudah diajarkan,
isi e-module sudah sangat sesuai dengan tujuan dan indikator pembelajaran serta materi
dalam e-module dipaparkan secara sistematis dan dikaitkan dengan kehidupan sehari-hari.
Pemaparan materi dalam modul juga sudah sistematis, guru menyukai pemaparan materi
yang sederhana, penyajian soal dari yang termudah hingga yang tersulit, serta terdapat
beberapa kata kunci, contoh soal dan informasi yang sangat bermanfaat bagi siswa.

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pengembangan terhadap e-module kimia SMA materi
larutan elektrolit dan non elektrolit yang telah dilakukan peneliti di uji coba SMA Negeri 1
Peukan Bada maka dapat disimpulkan: ((1)E-module kimia SMA materi larutan elektrolit
dan non elektrolit hasil penelitian dikembangkan berdasarkan proses tahapan penelitian
research and development (R&D) yang dilakukan secara sistematis yaitu: potensi dan
masalah, pengumpulan data, desain e-module, revisi e-module, validasi dan uji coba
terbatas, (2) E-module hasil pengembangan dinyatakan sangat layak untuk digunakan
berdasarkan hasil validasi, (3) Berdasarkan uji coba terbatas dari hasil angket tanggapan
guru dan siswa e-module yang dikembangkan mendapat tanggapan positif.

Saran
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan maka peneliti menyarankan beberapa hal
untuk penelitian selanjutnya antara lain: (1) Berdasarkan nilai validasi terendah maka perlu
pengembangan lebih lanjut terhadap pembahasan e-module agar bisa mencakup semua
aspek dan tujuan pemebelajaran materi larutan elektrolit dan non elektrolit, (2) Perlu
dilakukan penerapan dalam kelas yang lebih besar untuk melihat pengaruh penerapan e-
module hasil pengembangan terhadap hasil belajar siswa, (3) Pada penggunaan dan
pengembangan lebih lanjut disarankan menggunakan aplikasi versi terbaru dan, (4) Pada
penggunaan dan pengembangan lebih lanjut dari e-module ini disarankan menggunakan
aplikasi lain yang bisa membuat tampilan e-module lebih menarik, atraktif dan interaktif.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. 2010. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : PT. Bumi Aksara.

Ikhsan, j., Baskoro, Nuraini, S dan Rahayu, D.R. 2010. Panduan Pengembangan Modul
Elektronik. Buku Elektronik. (Online), (https://indonesiapvb.Files.
wordpress.com/2011/10/panduan_me_pjj.pdf, diakses 17 Desember 2015)

Rahdiyanta, D. 2012. Teknik Penyusunan Modul. Artikel. (Online) (http://staff.


uny.ac.id/sites/default/files/penelitian/dr-dwi-rahdiyantampd/20-teknik-pen
yusunan-modul.pdf, diakses 23 Desember 2015).

Sudijono, A. 2011. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Raja Grafindo Rajawali Pers

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan, Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D.
Bandung : CV. Alfabeta.

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan, Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D.
Bandung : CV. Alfabeta.

15
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Kimia (JIMPK)-Vol 1. No. 3 (9-16)

Wahyudi, B.S., Slamet H dan Sulifah A.H. 2014. Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Model
Problem Based Learning Pada Pokok Bahasan Pencemaran Lingkungan Untuk
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas X SMA Negeri Grujugan Bondowoso. Jurnal
Pancaran. Volume 3(3), 2014 : 83-92.s

16

Anda mungkin juga menyukai