Anda di halaman 1dari 11

Kumpulan LK Pembelajaran IPA Berbasis Inkuiri

Tahun 2018

NO JUDUL LEMBAR KERJA Kode


1 Hakikat IPA LK ..........
2 Proses dan Produk Sains LK ..........
3 Karakteristik Pembelajaran Inkuiri LK ..........
4 Scientific Practices and Intellectual skills LK ..........
5 Konsep dan Level Inkuiri LK ..........
6 Questioning Skills and Techniques LK ..........
7 Penilaian dalam pembelajaran berbasis inkuiri LK ..........
7 RPP/Skenario pembelajaran berbasis inkuiri LK ..........
LK 1. a

HAKIKAT IPA
Tujuan Kegiatan: Melalui kegiatan ini diharapkan Anda dapat mengungkapkan pengetahuan awal
tentang proses dan produk sains sebagai bahan diskusi materi Hakekat IPA

Langkah Kegiatan :
1. Jawablah pertanyaan berikut pada kolom yang tersedia sesuai kemampuan Anda!
2. Diskusikan dalam kelompok jawaban pertanyaan masing-masing. Buatlah kesepakatan
jawaban berdasarkan hasil diskusi kelompok Anda
3. Presentasikan hasil kerja kelompok Anda
4. Perbaiki jawaban Anda setelah ada kesepakatan dan sesuai dengan sumber bacaan yang
tersedia.

Soal

1. IPA atau Sains pada hakikatnya merupakan proses dan produk


Jelaskan apa yang dimaksud dengan proses sains dan produk sains!

Proses Sains: kegiatan mengobservasi, memprediksi, merancang serta melaksanakan penyelidikan,


mengumpulkan data, menganalisis dan menginterpretasi data, menarik generalisasi serta membuat
eksplanasi terhadap fenomena yang ditemukan.

Produk Sains: pengetahuan saintifik meliputi didik mengingat fakta, memahami dan mengaplikasikan
konsep, hukum dan teori IPA

2. Jelaskan minimal dua jenis proses dan produk produk sains berikut contohnya pada mata
pelajaran yang Anda ampu!

Jenis Proses Sains:


a. Observasi
Observasi adalah menggunaan indera manusia dan peralatan yang memperkuatnya
(mikroskop, teleskop, dan instrumen-intrumen canggih) untuk memperoleh informasi tentang
aspek alam yang tengah diteliti.

Contoh :
pengamatan perubahan warna larutan jika ditambah indikator asam basa alami
pengukuran pH larutan menggunakan pH meter
mengamati proses pembakaran kertas

b. Pengumpulan Data
Pengumpulan data merujuk pada aneka proses dan teknik untuk secara sistematik
mengumpulkan dan mencatat data, serta pada kondisi apa data dikumpulkan. Walaupun
observasi sebagai proses dasar untuk memperoleh fakta/peristiwa tentang alam,
pengumpulan data (data gathering) berbeda dengan observasi. Pertimbangan perlu dilakukan
sebelum proses pengumpulan data dimulai untuk menentukan fakta mana yang relevan,
bagaimana dan bilamana observasi akan dilakukan.

Contoh:
Melakukan pengumpulan data proses korosi paku dalam beberapa tabung reaksi yang diisi
dengan air panas, larutan asam, larutan garam, dan minyak setelah satu minggu
Jenis Produk Sains:
a. Fakta
Fakta adalah peristiwa yang terjadi dan dicatat dengan tanpa perbedaan pendapat. Fakta
diamati sama oleh semua pengamat.

Contoh
Pembakaran kertas menghasilkan panas dan abu
Besi berkarat

b. Data
Data adalah informasi yang dipertimbangkan relevan untuk suatu penyelidikan, dan
dikumpulkan dalam kondisi-kondisi yang khusus Farmer & Farrel,1980). Data merupakan fakta
yang terpilih yang diperoleh dengan cara khusus untuk tujuan tertentu sesuai yang
dipertimbangkan tepat oleh peneliti.

Contoh
Data yang diperoleh dari terjadinya korosi pada paku dalam beberapa tabung reaksi yang diisi
dengan air panas, larutan asam asetat, larutan garam, dan minyak.
Berdasarkan kecepatan terjadinya korosi (pengamatan secara kualitatif)

3. Jelaskan hubungan antara produk dan proses sains


Produk-produk sains adalah hasil dari proses sains.

Contoh :
Fakta diperoleh dari proses observasi
Data diperoleh dari proses pengumpulan data
Konsep diperoleh dari proses klasifikasi
Hukum, prinsip dan aturan diperoleh dari proses eksperimen
LK 1.b.

PROSES DAN PRODUK SAINS DALAM HAKIKAT IPA

Tujuan Kegiatan: Melalui kegiatan ini diharapkan Anda dapat memberikan contoh proses dan produk
Sains sesuai dengan materi ajar yang diampu

Langkah Kegiatan :
1. Cermati hasil diskusi dan bahan bacaan tentang proses dan produk sains sebagai
produk IPA
2. Berikan contoh proses dan produk sains sesuai dengan materi ajar yang Anda ampu
dan Kompetensi Dasar Mapel IPA/Fis/Kim/Bio!
3. Presentasikan hasil kerja kelompok Anda
4. Perbaiki jawaban Anda setelah ada kesepakatan dan sesuai dengan dengan sumber
bacaan yang tersedia.

Format Tugas
Mata Pelajaran: KIMIA
Materi : Alkohol

Format Tugas
Mata Pelajaran: KIMIA
A. Proses Sains

No Jenis Definisi Contoh Proses Sains dalam Kelas danKD


Proses Pembelajaran
Sains
1 Observasi Menggunaan indera  Mengamati Uji Alkohol Kelas XII,
manusia dan peralatan menggunakan Indikator KD 3.9
yang memperkuatnya lakmus merah dan biru dan 4.9
untuk memperoleh  Mengamati permukaan
informasi tentang aspek Irisan Logam Natrium
alam yang tengah diteliti.  Reaksi Logam Natrium
Sesuaikan dengan Alkohol
2 Pengump Proses mengumpulkan dan  Melakukan percobaan
ulan Data mencatat data,  Mengumpulkan data
Pertimbangan yang perlu percobaan
dilakukan :
menentukan fakta yang
relevan,
kapan observasi dilakukan.
Data deskriptif
dikumpulkan dan dicatat
secara sistematik.
Data kuantitatif
dikumpulkan pengukuran-
pengukuran.
3 Analisis Analisis dan interpretasi  Menganalisis sifat larutan
dan data melibatkan “reduksi Natrium etanolat
Interpreta data”, yakni aplikasi  Menganalisis sifat gas
si data matematika/statistika untuk Hidrogen
mengungkap pola-pola dari
data mentah (raw data)
berdasarkan data yang
tersedia,

No Jenis Definisi Contoh Proses Sains dalam Kelas danKD


Proses Pembelajaran
Sains
4 Klasifikasi Proses klasifikasi obyek- Klasifikasi data berdasarkan
obyek, peristiwa-peristiwa, pengamatan reaksi antara
dan ide-ide dengan etanol dengan logam
menggunakan ciri-ciri Natrium
khusus yang dipilih
membantu ilmuwan menarik
generalisasi-generalisasi,
yang melahirkan
kategorisasi-kategorisasi
dan konsep-konsep baru.
5 Eksperim Pada dasarnya eksperimen Melakukan Eksperimen
en merupakan program reaksi logam natrium
dengan desain terencana dengan alkohol
untuk menguji hipotesis
yang diturunkan dari teori.
Ilmuwan menggunakan
proses eksperimen untuk
menemukan efek suatu
variabel bebas terhadap
variabel bergantung,
dengan mengendalikan
(mengontrol) faktor-faktor
lain yang dapat
mempengaruhi variabel
bergantung (Carey, 2015).

B. Produk Sains
No Jenis Definisi Contoh produk sains dan Kelas
Produk Deskripsinya danKD
Sains
1 Fakta Fakta adalah peristiwa  Hasil pengujian alkohol
yang terjadi dan dicatat menggunakan indikator
dengan tanpa lakmus merah dan biru
perbedaan pendapat.  Uji adanya gas Hidrogen
Fakta diamati sama oleh
semua pengamat.
Bahwa logam memuai
ketika dipanaskan
adalah fakta. Begitupun
dengan matahari yang
muncul dari timur dan
tenggelam di barat,
diamati sama oleh
manusia di Bumi. Fakta
dapat dibuktikan benar
salahnya melalui
observasi saintifik. Fakta
mengenai fenomena
alam menjadi sumber
bagi pengembangan
IPA. Peran fakta dalam
pengembangan IPA
adalah menjadi
landasan bagi verifikasi
(membuktikan
kebenaran) teori, dan
falsifikasi (membuktikan
kesalahan) teori,
modifikasi teori agar
dapat menjelaskan lebih
luas fenomena, bahkan
melahirkan teori baru.
2 Data Data adalah informasi  Warna Indikator lakmus
yang dipertimbangkan merah dan biru
relevan untuk suatu  Gas yang dihasilkan mudah
penyelidikan, dan terbakar
dikumpulkan dalam
kondisi-kondisi yang
khusus Farmer &
Farrel,1980). Data
merupakan fakta yang
terpilih yang diperoleh
dengan cara khusus
untuk tujuan tertentu
sesuai yang
dipertimbangkan tepat
oleh peneliti.
3 Konsep Konsep adalah abstraksi  Logam Natrium bereaksi
sebagai generalisasi dengan alkohol,
tentang sekumpulan ide, menghasilkan gas
obyek, atau peristiwa, Hidrogen
berdasarkan
karakteristik esensial
dari proses, obyek, atau
peristiwa tersebut
(Farmer & Farrell, 1980).
Bahwa “asam
merupakan zat yang
larutannya dalam air
memerahkan warna
lakmus” adalah contoh
konsep (abstraksi dari
sejumlah zat yang
memiliki karakteristik
yang sama). Kata
“asam” dalam konteks
ini adalah suatu “label”
konsep. Contoh label
konsep lainnya adalah
mamalia, insekta,
populasi, mortalitas,
atom, mineral, logam,
gaya, magnet, fluida,
kepolaran, massa jenis.
Label konsep seringkali
dinyatakan dalam
bentuk lambang, seperti
halnya I (kuat arus), Ar
(massa atom relatif),
dan λ (panjang
gelombang).
Farmer dan Farrel
(1980)
mengklasifikasikan
konsep-konsep ke
dalam dua kategori,
yakni “konsep
berlandaskan
pengamatan” (concepts
by inspection) dan
“konsep berdasarkan
definisi” (concept by
definition), yang sering
disebut juga konsep
teoritis (theoretical
concepts) atau konstruk
teoritis. Konsep
berlandaskan
pengamatan merupakan
abstraksi dari hasil
pengamatan terhadap
sejumlah proses, obyek,
atau peristiwa. Konsep
berdasarkan definisi
tidak diabstraksi dari
hasil pengamatan,
melainkan didefinisikan
berdasarkan
kesepakatan pakar,
contohnya kemagnetan,
kepolaran, natalitas,
frekuensi.
4 Prinsip, Prinsip, hukum, dan
Hukum dan aturan adalah
Aturan pernyataan yang
memprediksi
antarhubungan konsep-
konsep (Farmer dan
Farrell, 1980). Terdapat
dua kategori prinsip,
yakni prinsip empirik dan
prinsip teoretik. Prinsip
empirik merujuk hanya
pada antarhubungan
konsep-konsep
berdasarkan
pengamatan, tetapi tidak
menyediakan
penjelasan terhadap
antarhubungan yang
diprediksikan.
Contohnya adalah
hukum Ohm: “Arus listrik
dalam suatu rangkaian
berbanding lurus
dengan gaya gerak
listrik (electromotive
force) dan berbanding
terbalik dengan
hambatan”, I = E/R.
Prinsip ini melibatkan
antarhubungan berbagai
konsep dan
memprediksi apa yang
akan terjadi dalam
interaksi antarkonsep
tersebut. Istilah prinsip,
hukum dan aturan
seringkali dipertukarkan
satu sama lain dalam
literatur IPA. Contoh lain
bagi prinsip empirik
adalah hubungan
kuantitatif antara bahang
(kalor) dan pemuaian,
sebagaimana
dideskripsikan dalam
formula Pt = Po (1 + λt).
Sementara itu prinsip
teoretik merujuk pada
konsep-konsep teoretik
yang menyediakan
penjelasan di samping
memprediksi.
Contohnya adalah
prinsip berikut: “Pada
temperatur di atas nol
absolut (Absolute Zero),
gerakan molekul gas
bersifat acak baik dalam
kecepatan maupun
arah”. Prinsip teoritis
tidak menggambarkan
relasi kuantitatif seperti
halnya Hukum Ohm,
tetapi mempunyai daya
eksplanasi terhadap
berbagai fenomena
terkait.
5 Teori Teori merupakan Alkohol dapat berekasi
“generalisasi- dengan logam natrium
generalisasi konseptual” menghasilkan Natrium
(Mannoia, 1980), oleh Etanolat dan gas Hidrogen
karenanya teori bersifat
abstrak dan umum,
serta mengeliminasi
detail-detail
(partikularitas). Teori
kinetik molekul (the
molecular kinetic theory)
berlaku umum terhadap
gas tanpa
mempersoalkan jenis
zatnya. Begitupun
dengan teori gravitasi
Newton, yang
mengabaikan bentuk
dan warna benda.
Pada dasarnya, teori
merupakan sistem
penalaran logis yang
dikontruksi secara hati-
hati dengan asumsi-
asumsi tertentu tentang
sifat alam. Asumsi ialah
hal-hal masuk akal yang
diterima secara tentatif
tanpa bukti-bukti yang
menunjangnya (Farmer
dan Farrell, 1980). Teori
kinetik molekul
mengasumsikan gas
terdiri atas molekul-
molekul dan ruang, dan
molekul tersebut
bergerak lurus hingga
bertumbukan secara
elastik sempurna
dengan dengan molekul
sejenisnya atau dengan
dinding wadahnya. Teori
kinetik molekul digagas
oleh Robert Clausius
dengan menggunakan
penalaran abduktif
(abductive reasoning),
yakni proses inferensi
logis dari observasi
menuju teori (Mannoia,
1980).
Teori menjelaskan
tentang apa yang terjadi
di alam, atau penjelasan
mengapa gejala terjadi.
Oleh karenanya teori
dapat dipandang
sebagai jawaban
terhadap pertanyaan
“mengapa”. Mengapa
dalam kondisi tertentu
gas-gas memenuhi
hukum-hukum gas ideal,
PV = nRT, dapat
dijelaskan oleh teori
kinetik molekul. Lebih
luas lagi, teori
memegang peranan
penting dalam
mengarahkan observasi,
merangkum
pengetahuan,
memprediksi, dan
mengendalikan fakta.
Oleh karenanya,
kedudukan teori sangat
penting dalam riset
ilmiah, teori terutama
dirujuk untuk
menggagas hipotesis
(eksplanasi terhadap
fakta) sebagai langkah
awal dari keseluruhan
proses inkuiri ilmiah.
6 Model Model dalam IPA adalah
representasi dari suatu
fenomena (obyek,
proses, sistem) sesuai
dengan teori yang
melandasinya. Model
dikonstruksi untuk
memberikan gambaran
yang lebih jelas tentang
fenomena (Gilbert,
Boulter & Elmer, 2000).
Model tatasurya dari
atom Bohr dikonstruksi
untuk
merepresentasikan
(lebih kongkrit & visual)
teori atom Bohr.
Begitupun dengan
model orbital s (bulat),
dan orbital-orbital p
(seperti halter) yang
dikonstruksi untuk
merepresentasikan
kedua macam orbital
tersebut menurut teori
atom berbasis mekanika
kuantum.
Perlu dicatat bahwa
sangat sukar untuk
memodelkan teori
secara sempurna,
sehingga model selalu
mengandung sedikit
kesalahan. Dalam
pendidikan, dikenal
berbagai model
mengajar/pembelajaran
(teaching models)
sebagai representrasi
proses pembelajaran
yang sesuai dengan
teori relevan, sehingga
setiap model
pembelajaran
mempunyai sintaks
(langkah-langkah
proses) tertentu.

Anda mungkin juga menyukai