Anda di halaman 1dari 5

TUGAS MATA KULIAH TELAAH KIMIA SEKOLAH (SMA/MA)

A. Pendahuluan
Apa yang seharusnya kita dapat dari belajar kimia?
1. Understanding Subject Matter (e.g., Atomic Structure; Acids and Bases; Redox and
Electrochemistry).
2. Developing Competencies Necessary to Do Scientific Inquiry (e.g., students formulate and
revise scientific explanations and models using logic and evidence).
3. Developing Understandings about Scientific Inquiry (e.g., scientific explanations must
adhere (terikat pada) to criteria such as: a proposed explanation must be logically
consistent; it must abide (obey) the rules of evidence; it must be open to question and
possible modification; and it must be based on historical and current knowledge).
Ilmu kimia diperoleh dan dikembangkan berdasarkan eksperimen untuk mencari jawaban atas
pertanyaan apa, mengapa, dan bagaimana suatu gejala alam terjadi, khususnya yang berkaitan
dengan komposisi, struktur dan sifat, transformasi, dinamika, dan energetika materi. Dengan
kata lain, itu ilmu kimia mempelajari segala sesuatu mengenai materi yang meliputi komposisi,
struktur dan sifat, perubahan, dinamika, dan energetika dengan melibatkan keterampilan dan
penalaran. Ilmu kimia menjelaskan fenomena makroskopik (dapat dirasakan oleh panca indera)
dan mikroskopik (dapat dilihat dengan mikroskop) suatu zat pada tingkat submikroskopik
(abstrak; tidak dapat dirasakan oleh indera dan tidak dapat dilihat dengan mikroskop; bersifat
molekuler).
Saintis (ilmuwan) mempelajari gejala alam melalui proses ilmiah tertentu dengan sikap ilmiah
tertentu pula. Proses ilmiah yang dimaksud di antaranya adalah pengamatan dan eksperimen,
sedangkan di antara sikap ilmiah yang harus dimiliki oleh saintis adalah objektif dan jujur.
Dengan proses dan sikap ilmiah saintis memperoleh penemuan-penemuan yang dapat berupa
fakta, prinsip/konsep, hukum, teori, prosedur, dan nalar. Penemuan-penemuan tersebut disebut
produk kimia. Dengan kata lain, pengetahuan kimia yang berupa fakta, konsep atau prinsip,
hukum, teori, prosedur, dan cara berpikir atau nalar merupakan produk proses ilmiah atau
saintific inquiry yang sering disederhanakan menjadi metode ilmiah yang dilakukan dengan
bimbingan sikap ilmiah.
Scientific Inquiry Scientific Inquiry Skills Scientific Approach
Pendahuluan: Doing observation: Observe (mengamati)
 Pengetahuan lengkap  Observasi
mengenai suatu objek  Inferensi
 Pengetahuan yang sudah
diketahui
 Pengetahuan yang belum
diketahui
Rumusan Masalah Ask Question(s) Ask question (menanya)
Metode
Data dan Analisis Evidence and Analyze Data collection
(mengumpulkan data)
Pembahasan, rangkuman Explane and Connect Associate (menalar)
Publikasi Communicate Communicate (menyaji)

Proses atau metode ilmiah merupakan langkah-langkah sistematis yang di dalamnya ada unsur
menyadari adanya masalah, mengumpulkan fakta-fakta (melakukan observasi guna menyusun
latar belakang), merumuskan masalah, membuat asumsi, mengendalikan variabel, menyusun
hipotesis, merancang percobaan, menyusun prosedur atau instrumen pengumpulan data,
mengumpulkan data [melakukan observasi, melakukan percobaan, melakukan pengukuran,
membuat inferensi (dugaan berdasarkan informasi yang ada)], mengolah data hasil
observasi/pengukuran, melakukan analisis, menyimpulkan, melakukan pembahasan, dan
mengomunikasikan.
Scientific Inquiry bersifat relative. Observations are theory-laden, scientists use a variety of
methods to conduct scientific investigations, scientists require accurate record keeping, peer
review and replicability, scientific knowledge is socially and culturally embedded, dan
scientific knowledge is partly the product of human creativity and imagination.
Sikap ilmiah berhubungan dengan tanggung jawab moral, nilai-nilai sosial, dan sikap dan
perilaku dalam melakukan proses ilmiah dalam rangka penemuan pengetahuan ilmiah. Sikap
dan perilaku ini di antaranya adalah keingintahuan, keseimbangan antara keyakinan dengan
keraguan, kejujuran, ketelitian, ketekunan, kehati-hatian, toleran, kerja sama, perhatian, dan
hemat.
Secara ringkas dapat dikatakan bahwa pengetahuan kimia merupakan produk dari proses
pencarian pengetahuan kimia yang dikenal dengan nama chemical saintific inquiry yang
dilakukan dengan sikap ilmiah. Sebagai konsekuensi dari pengertian ini, pemahaman kimia
yang utuh seharusnya dibangun sesuai dengan nature of chemistry scientific knowledge yang
terdiri atas pengetahuan saintifik, pengetahuan inkuiri saintifik (saintific inquiry knowledge),
keteramppilan inkuiri saintifik (saintific inquiry skills), dan sikap saintifik (scientific attitude).
Beranjak dari rasional ini maka Mata Kuliah Telaah Kimia Sekolah (SMA/MA/SMK)
dirancang untuk menyiapkan Mahasiswa Program Sarjana Pendidikan Kimia memahami kimia
secara utuh yang dapat membantunya dalam menyusun perangkat pembelajaran yang
diperlukan pada saat melakukan praktek pembelajaran dan menyusun tugas akhir dan karya
ilmiah lainnya.

B. Uraian Tugas
Berdasarkan rasional di atas, identifikasilah pengetahuan saintifik ke dalam bagian-
bagiannya kemudaian susunlah peta konsep dan makalah dengan ketentuan sebagai berikut:
1. Lakukan tugas ini secara kelompok di mana setiap kelompok terdiri atas 3 atau 4
mahasiswa. Setiap kelompok bertugas melakukan identifikasi KD tertentu sesuai dengan
bagiannya masing-masing.
2. Identifikasi pengetahuan dan keterampilan inkuiri saintifik yang menjadi learning outcome
masing-masing KD. Pengetahuan ilmiah dipisahkan menurut: (1) fakta, (2) konsep, hukum,
atau teori, dan (3) prosedur. Sedangkan keterampilan saintifik dipisahkan menurut: (1)
melakukan observasi, (2) merumuskan pertanyaan/masalah, (3) merancang dan melakukan
penelitian atau kajian, (4) menganalisis dan menyimpulka hasil penetilian, (5) malakukan
interpretasi dan pemaknaan hasil penemuan, dan mengkonfirmasi temuan berdasarkan apa
yang sudah ada di dalam buku.
3. Ambil sebagian materi yang terdapat pada peta konsep untuk membuat makalah yang
melibatkan aspek-aspek pengetahuan saintifik dan pengetahuan inkuiri saintifik.
4. Rangkailah pengetahuan saintifik yang telah saudara identifikasi dan klasifikasi
sebagaimana point 2 menjadi konstruksi pengetahuan dengan alur berikut:
 PENDAHULUAN atau OBSERVATION: rasional; pengetahuan dan data awal
 RUMUSAN MASALAH atau QUESTION
 PERCOBAAN: Metode/Prosedur, HASIL/data/evidence dan ANALYSE
 PEMBAHASAN atau EXPLANE (Interpretasi, pemaknaan, dan pendalaman) dan
CONNECT (mengaitkan dengan konsep-konsep yang lain dan implikasi matematis)
 KESIMPULAN dan sedikit penjelasan dari sudut pandang Pengetahuan Sains dan
Pengetahuan Inkuiri Saintifik
5. Kumpulkan tugas dalam bentuk print out dan file tanggal 17 Pebruari 2016.
6. Presentasi dimulai tanggal 17 Pebruari 2016, disediakan waktu 30 menit untuk presentasi
kemudian dilanjutkan dengan tanya jawab.
7. Pretes dilakukan tanggal 10 Pebruari 2016.
8. Pertanyaan paruh semester pertama dilakukan secara kelompok, sedangkan pertanyaan
paruh semester kedua dilakukan secara individu.
9. Urutan presentasi dilakukan berdasarkan urutan materi.

C. Contoh Tugas
TUGAS MATA KULIAH TELAAH KIMIA SEKOLAH
FAKTA, KONSEP, PROSEDUR DAN ALUR BERPIKIR
MATERI ASAM BASA

3.12. Menganalisis garam-garam yang mengalami hidrolisis.


4.12. Merancang, melakukan, dan menyimpulkan serta menyajikan hasil percobaan untuk
menentukan jenis garam yang mengalami hidrolisis.
Materi:
 Sifat garam yang terhidrolisis

Pengetahuan Saintifik
Fakta:
 Garam ada yang bersifat asam, netral, dan basa.

Konsep:
 Hidrolisis garam

Prosedur:
 Cara menentukan keasaman/kebasaan suatu larutan (uraikan cara dan logika berpikirnya,
mengapa urutan prosedurnya seperti itu).
Pengetahuan Inkuiri Saintifik
Observasi:
 Melakukan pengamatan untuk mengetahui pH beberapa larutan garam (asam, netral, dan basa
masing-masing satu contoh)
Menanya:
 Menyusun rumusan masalah misalnya (1) Mengapa garam ada yang bersifat asam, netral, dan
basa? (2) Garam apa saja yang bersifat asam? (3) Bila dilihat dari asam dan basa yang
menghasilkannya, apa ciri khusus garam yang bersifat asam?
Mengumpulkan Data, Data dan Analisis:
 Mengidentifikasi dan mengumpulkan (1) Garam-garam yang bersifat asam, (2) Garam-garam
yang bersifat netral, (3) …
 Melakukan analisis sehingga diperoleh kesimpulan (1) Garam-garam yang bersifat asam berasal
dari asam kuat dan basa lemah, (2) Garam-garam yang bersifat netral berasal dari asam dan basa
yang kekuatannya sama atau hamper sama, (3) …
Menalar
 Mencari jawaban mengapa garam-garam tertentu bersifat asam, …
 Mengaitkan besarnya pH dengan keasaman asam pembentuk garam, menemukan Kh …
Mengkomunikasikan / Mempresentasikan:
 Menentukan, dikomunikasikan dalam bentuk apa? Bagaimana menyajikannya? Perlengkapan apa
yang diperlukan? Tabel? Ulasan? Power Point?
 Bagaimana alur berpikirnya sehingga tampak saintifik, sederhana, mudah dimengerti, dan
matang?

Anda mungkin juga menyukai