Anda di halaman 1dari 14

IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN

AGAMA ISLAM (Studi Kasus di SDN Girimargo 1 dan SDN Gilirejo 2


Kecamatan Miri Kabupaten Sragen) TAHUN AJARAN 2013/2014

NASKAH PUBLIKASI

Diajukan Kepada
Program Studi Magister Pendidikan Islam
Sekolah Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Surakarta
untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh
Gelar Magister Manajemen Pendidikan Islam

Oleh

SUKAMDI

NIM: O100120030

PROGRAM STUDI MAGISTER PENDIDIKAN ISLAM


SEKOLAH PASCASARJANA
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2014 M/1435 H
2
SURAT PERNYATAAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH

Bismillahirrahmanirrahim

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya;

Nama : Sukamdi
NIM : O100120030
Program Studi : Magister Pendidikan Islam (M.Pd.I)
Jenis : Tesis
Judul :Implementasi Kurikulum 2013 dalam Pembelajaran Pendidikan agama
Islam (Studi Kasus di SDN Girimargo 1 dan SDN Gilirejo 2
Kecamatan Miri Kabupaten Sragen) Tahun Pelajaran 2013/2014.

Dengan ini menyatakan bahwa saya menyetujui untuk;

1. Memberikan hak bebas royalty kepada perpustakaan UMS atas penulisan karya ilmiah saya
demi pengembangan ilmu pengetahuan.
2. Memberikan hak menyimpan, mengalih mediakan/mengalih formatkan, mengelola dalam
bentuk pangkalan data (database), mendistribusikannya, serta menampilkannya dalam
bentuk softcopy untuk kepentingan akademis kepada perpustakaan UMS, tanpa perlu minta
izin dari saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis/pencipta.
3. Bersedia dan menjamin untuk menanggung secara pribadi tanpa melibatkan pihak
perpustakaan UMS, dari semua bentuk tuntunan hukum yang timbul atas pelanggaran hak
cipta dalam karya ilmiah ini.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan semoga dapat digunakan
sebagaimana semestinya.

Surakarta, 14 Oktober 2014

Yang menyatakan,

Sukamdi

3
ABSTRAK

Kurikulum yang berlaku di Indonesia telah mengalami beberapa kali perubahan. Hal ini
disebabkan pendidikan berjalan dari masa ke masa yang sudah dapat dipastikan perubahan sesuai
dengan konteks zamannya. Penelitian ini bertujuan untuk memaparkan kemampuan guru pendidikan
agama Islam dalam mengimplementasikan kurikulum 2013 di SDN Girimargo 1 dan SDN Gilirejo 2
Kecamatan Miri Kabupaten Sragen. Disamping itu penelitian ini juga bertujuan untuk menggali faktor
penghambat yang dihadapi sekolah dan guru dalam mengimplemantasikan kurikulum 2013 serta
upaya yang mereka tempuh untuk mengatasi hambatan tersebut. Penelitian ini termasuk penelitian
lapangan (field research). Berdasarkan hasil analisis dapat disimpulkan bahwa kurikulum 2013 sudah
dilaksanakan di SDN Girimargo 1 dan SDN Gilirejo 2 sesuai peraturan pemerintah. Namun dalam
pelaksanaan terdapat lima hambatan yaitu guru, siswa, manajemen sekolah, sarana dan prasarana, serta
forum KKG PAI. Usaha yang dilakukan untuk mengatasi hambatan dalam implementasi kurikulum
2013 adalah guru harus mampu mengembangkan dan menyesuaikan materi ajar dengan waktu yang
tersedia, siswa harus lebih aktfi lagi dalam proses pembelajaran, manajemen sekolah harus
dilaksanakan secara proporsional, sarana dan prasarana digunakan secara bergantian, dan penyamaan
persepsi antar guru melalui forum Kelompok Kerja Guru Pendidikan Agama Islam (KKG PAI).

Kata Kunci: Implementasi; Kurikulum 2013; Pembelajaran PAI.

4
ABSTRACT

Curriculum going into effect in Indonesia have experienced of several times change. This matter
is caused by education walk from time to time which have earned to be ascertained change as
according to its epoch context. This research purpose to elaborating of ability learns Islam education in
2013 curriculum implementation in SDN Girimargo 1 and SDN Gilirejo 2 Miri District of Sragen
Regency. Beside that this research also purpose to digging resistor factor faced by teacher and school
in 2013 curriculum implementation and also effort which they go through to overcome the resistance.
This research is including field research. Based on the analysis result can conclusion that 2013
curriculum has done in SDN Girimargo 1 and SDN Gilirejo 2 according to governmental regulation.
But in execution there are five resistances that are teacher, student, school management, facilities and
basic facilities, and also KKG PAI forum. Effort done to overcome resistance in 2013 curriculum
implementation is teacher have to can develop and accommodate items teach with available time,
student have to be more activity again in course of study, school management have to be executed by
proportional, facilities and basic facilities used by changes, and equation of perception between
teacher pass Working Team forum Learn Education of Islamic Religion (KKG PAI).

Key word: Implementation; 2013 Curriculum; PAI Learning.

5
PENDAHULUAN selaras dengan cita-cita pendiri bangsa.4
Sumber daya manusia yang bermutu Dijelaskan dalam jurnal internasional bahwa:
dan berkualitas memiliki peran yang sangat future curriculum needs to develop and
strategis dalam pembangunan bangsa. articulate clear processes, their has been
Pendidikan manjadi kebutuhan masyarakat innovating in response.5
yang mampu menghadapi dinamika dan Beberapa alasan perlunya perubahan,
tantangan arus globalisasi. Hal ini penyempurnaan dan pengembangan
sebagaimana yang diamanatkan Undang- kurikulum 2013 adalah: 1) Perubahan proses
Undang Dasar (UUD) 1945 pendidikan pembelajaran (dari siswa diberi tahu menjadi
merupakan kebutuhan dasar dalam siswa mencari tahu) dan proses penilaian
mencerdaskan kehidupan bangsa. (dari berbasis out put menjadi berbasis
Mencerdaskan bangsa merupakan tujuan proses dan out put) memerlukan penambahan
utama dari pendidikan nasional. jam pelajaran, 2) Kecenderungan banyak
Pendidikan adalah usaha sadar dan negara menambah jam pelajaran, dan 3)
terencana untuk mewujudkan suasana Perbandingan dengan negara-negara lain
pembelajaran secara aktif, inovatif, kreatif, menunjukkan jam pelajaran di Indonesia
efektif dan menyenangkan guna dengan Negara lain relatif lebih singkat.6
mengembangkan potensi peserta didik yang Peran utama suksesnya kurikulum
memiliki kompetensi spiritual keagamaan, 2013 dalam pembelajaran pendidikan agama
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan Islam adalah tertelak pada guru pendidikan
akhlak mulia, serta keterampilan yang agama Islam. Peran guru ini senantiasa akan
diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan menggambarkan pola tingkah laku peserta
negara.1 Pendidikan telah menjadi penggerak didik dalam berbagai interaksi, baik dengan
perubahan yang begitu cepat di era siswa, guru maupun dengan staf. Berbagai
globalisasi. Peran pendidikan telah dijadikan interaksi dalam proses pembelajaran dapat di
prioritas utama untuk kemajuan suatu bangsa pandang guru sebagai sentral. Sebab baik di
dan negara.2 sadari atau tidak bahwa sebagian dari waktu
Salah satu bentuk usaha peningkatan dan perhatian guru banyak dicurahkan untuk
mutu dan kualitas pendidikan di Indonesia menggarap administrasi pembelajaran dan
dengan adanya perubahan, penyempurnaan berinteraksi dengan siswanya.7 Kompetensi
dan pengembangan kurikulum, mulai dari; dan profesionalisme guru juga harus
Kurikulum 1947, Kurikulum 1952, disesuaikan dengan bidang studinya,
Kurikulum 1964, Kurikulum 1968, menurut Mulyoto Guru Professional adalah
Kurikulum 1975, Kurikulum 1984, guru yang telah memenuhi persyaratan
Kurikulum 1994, Kurikulum 2004 (KBK), akademis, yaitu mempunyai ijazah S1
dan Kurikulum 2006 (KTSP).3 Kurikulum
hakekatnya dihadirkan supaya menjadi alat
utama agar pendidikan nasional dijalankan
4 Moh. Yamin. Panduan Manajemen Mutu
Kurikulum Pendidikan, (Jogjakarta: Diva Press.
2012), hlm.17.
5
Mark, Priestley, etc, School Based
1
Kementrian pendidikan dan kebudayaan. Curriculum Development in Scotland: Curriculum
Undang-Undang Republik Indonesia No 20 Tahun Policy and Enactment, 01 Agustus 2013
6
2003 Tentang Sistem Pendidikan. Kemendikbud, Pedoman Pelatihan
2
Tilaar dan Nugroho, Kebijakan Pendidikan Implementasi Kurikulum 2013 Ke-1, (Jakarta: Badan
Pengantar Untuk Memahami Kebijakan Pendidikan Pengembangan SDM Pendidikan dan Kebudayaan
Sebagai Kebijakan Publik, (Yogyakarta: Pustaka dan Penjaminan Mutu Pendidikan. 2013), hlm.iii.
7
Belajar. 2009), hlm.6. Syaiful Bahri Djamarah, Guru dan Anak
3
Sholeh Hayat. Pengembangan Kurikulum Didik dalam Interaksi Edukatif, (Jakarta: Rineka
Baru, (Bandung: Remaja Rosdakarya. 2013), hlm.1. Cipta, 2000), hlm. 37.
6
kependidikan.8 Dalam jurnal internasional penelitian ini memiliki tujuan untuk
dijelaskan bahwa: teachers need to reclaim mendeskripsikan implementasi kurikulum
their professional autonomy and expertise 2013 dalam pembelajaran pendidikan agama
and create important spaces for negotiation Islam di SDN Girimargo 1 dan SDN Gilirejo
and experimentation in their classrooms. 9 2 Kecamatan Miri Kabupaten Sragen.
Penelitian yang terkait implementasi Mata pelajaran Pendidikan Agama
kurikulum pernah dilakukan oleh beberapa Islam dalam kurikulum 2013 memiliki tujuan
pihak seiring dengan perubahan dan umum sebagai berikut: mempersiapkan
penyempurnaan kurikulum baru dengan manusia Indonesia agar memiliki
fokus kajian yang tak jauh beda dengan kemampuan hidup sebagai pribadi dan
penelitian sebelumnya. Hal yang menjadi warga negara yang beriman, produktif,
Persamaan yaitu sama-sama meneliti kreatif, inovatif, dan afektif serta mampu
implementasi kurikulum pendidikan agama berkontribusi pada kehidupan
Islam, hanya perbedaannya pada tahun bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan
kurikulum yang diteliti dan kajian teori yang peradaban dunia.10 Dengan tujuan umum di
dipakai. Dua hasil penelitian itu sangat atas kemudian dirinci kembali untuk
mendukung pelaksanaan penelitian ini. mendapatkan tujuan khusus yang di
Penelitian tersebut adalah: Penelitian Sri dalamnya terdapat indikator keberhasilan.
Rahayu (2009) dengan judul Implementasi Perincian inilah yang dilakukan oleh satuan
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Mata penyelenggara pendidikan. Untuk itu, sangat
Pelajaran Bahasa Indonesia Di Smk Negeri 6 dimungkinkan terdapat beberapa hal yang
Surakarta Tahun 2008 / 2009. Penelitian berbeda dalam pelaksanaan dan materi
menggunakan pendekatan kualitatif. Hasil turunannya. Tujuan penelitian ini adalah (1)
penelitiannya adalah, Pertama, pada Mengetahui pelaksanaan pembelajaran
umumnya guru telah memahami tujuan pendidikan agama Islam pada kurikulum
pembelajaran PAI, yang menekankan 2013 di SDN Girimargo 1 dan SDN Gilirejo
pengetahuan, keterampilan dan sikap. Kedua, 2 Miri, (2) Mengetahui faktor penghambat
meskipun guru PAI telah memahami tujuan diimplementasikannya kurikulum 2013 di
kegiatan pembelajaran yang dilakukan, SDN Girimargo 1 dan di SDN Gilirejo 2
masing-masing guru belum keseluruhannya Miri, dan (3) memaparkan upaya yang
berorientasi pada tujuan. Ketiga, penilaian dilakukan pihak sekolah dan guru untuk
yang menekankan pada pengetahuan, mengatasi hambatan diimplementasikan
keterampilan dan sikap (penilaian proses) kurikulum 2013 dalam pembelajaran
belum banyak dilakukan guru. Keempat, pendidikan agama Islam di SDN Girimargo
guru ada yang belum memahami kurikulum 1 dan SDN Gilirejo 2 Kecamatan Miri
2013 karena kurangnya sosialisai dan Kabupaten Sragen.
perangkat kurikulumnya. METODE PENELITIAN
Berdasarkan latar belakang masalah di Penelitian ini dilakukan di SDN
atas, dapat dirumuskan permasalahan Girimargo 1 dan SDN Gilirejo 2 Kecamatan
penelitian sebagai berikut Bagaimanakah Miri Kabupaten Sragen. Waktu penelitian ini
implementasi kurikulum 2013 dalam dilakukan di semester genap (2) 2013/2014.
pembelajaran pendidikan agama Islam di Berdasarkan fokus masalah yang akan
SDN Girimargo 1 dan SDN Gilirejo 2 diamati, maka dalam penelitian ini lebih
Kecamatan Miri Kabupaten Sragen ? ditekankan pada masalah pembelajaran
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka materi pendidikan agama Islam yang
meliputi empat kompetensi inti. Dengan
8
Mulyoto, Strategi Pembelajarn di Era
Kurikulum 2013, (Jakarta: Prestasi Pustaka, 2013),
10
hlm. 66. Salinan Lampiran Peraturan menteri
9
Geraldine, Ditchburn, The Australian pendidikan dan kebudayaan Nomor 67 tahun 2013
Curriculum: History- the Challenges of a thin Tentang Kerangka dasar dan struktur kurikulum
Curriculum, Vol. 36, No 1, 2015. Sekolah dasar/madrasah ibtidaiyah. hlm. 4.
7
demikian, Penelitian ini termasuk penelitian Teknik analisis data adalah proses
lapangan (field research), sebab data yang pengorganisasian dan mengurutkan data
dikumpulkan terhadap objek yang kedalam pola, kategori dan satuan uraian
bersangkutan secara langsung. Penelitian ini dasar sehingga dapat ditemukan tema dan
bersifat kualitatif yaitu penelitian yang dirumuskan hipotesis kerja seperti yang
bersifat deskriptif kualitatif, yakni prosedur direncanakan oleh data. Teknik Analisis data
penelitian yang menghasilkan data deskriptif yang digunakan yaitu: 1) Reduksi data
berupa kata-kata tertulis atau lisan dari adalah bagian analisis yang berfungsi untuk
orang-orang yang diperlukan agar dapat mempertegas, memperpendek, dan membuat
diamati yang dilakukan dalam kehidupan fokus hal-hal yang penting serta mengatur
yang nyata dan sebenarnya.11 sedemikian rupa untuk dilakukan penarikan
Adapun sumber data yang didapatkan kesimpulan, 2) Sajian data adalah merupakan
dalam penelitian ini, meliputi (1) informan, rangkaian kalimat atau informasi yang
yakni kepala sekolah, guru dan siswa, (2) disusun secara logis dan sistematis sehingga
peristiwa, yakni proses pembelajaran yang memungkinkan peneliti untuk melakukan
berlangsung dengan materi pendidikan penarikan kesimpulan, 3) Penarikan
agama Islam terkait dengan empat kesimpulan adalah akhir perumusan dan
kompetensi inti, dan (3) dokumen, yakni pengumpulan data berakhir. Artinya jika
komponen kurikulum 2013 yang disusun kesimpulan-kesimpulan sementara telah
oleh forum KKG PAI Kebupaten Sragen. diperoleh masih memungkinkan untuk
Teknik pengumpulan data yang digunakan dilakukan data kembali, maka peneliti dapat
adalah wawancara, observasi, dan dokumen. menyimpulkan hasil penelitian untuk
Wawancara dilakukan dengan para informan menjawab rumusan masalah yang telah
yang meliputi kepala, guru dan siswa. ditetapkan oleh peneliti sebelumnya. 13
Kegiatan ini dilakukan untuk mendapatkan PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN
informasi mengenai proses pembelajaran 1. Deskripsi Implementasi Kurikulum
pendidikan agama Islam. Observasi 2013 Pembelajaran Pendidikan
dilakukan untuk mengetahui peristiwa nyata Agama Islam di SDN Girimargo 1
dalam proses pembelajaran pendidikan dan SDN Gilirejo 2 Miri
agama Islam. Observasi dilakukan dengan Implementasi kurikulum 2013 telah
mengamati keseluruhan kegiatan sehingga resmi dilaksanakan pada tahun pelajaran
akan mendapatkan gambaran mengenai 2013/2014 untuk jenjang (SD/MI),
implementasi kurikulum 2013 dalam (SMP/MTs), dan (SMA/MA/SMK).
pembelajaran pendidikan agama Islam. Implementasi kurikulum 2013 akan bertahap
Dokumen yang dianalisis meliputi dokumen sampai akhir tahun 2016. Hal ini
kurikulum 2013 yang disusun oleh sekolah, sebagaimana dituangkan dalam
rencana pelaksanaan pembelajaran dan Permendikbud Nomor 81A Tahun 2013
evaluasi hasil belajar siswa. tentang Implementasi Kurikulum 2013.
Pendekatan yang digunakan dalam Pasal 1 berbunyi: implementasi kurikulum
penelitian ini adalah pendekatan 2013 pada sekolah dasar/madrasah ibtidaiyah
fenomenalogis, yaitu: menggambarkan data (SD/MI), sekolah menengah
dengan apa adanya. Peneliti mengambil pertama/madrasah tsanawiyah (SMP/MTs),
kesimpulan dari obyek yang memancarkan sekolah menengah atas/madrasah aliyah
fenomena-fenomena, yang nantinya dapat (SMA/MA), dan sekolah menengah
digunakan peneliti dalam menyusun hasil kejuruan/madrasah aliyah kejuruan
akhir dari penelitian. 12 (SMK/MAK) dilakukan bertahap mulai
tahun pelajaran 2013/2014. Pasal 2 berbunyi:
11
1) implementasi kurikulum pada SD/MI,
Lexi J. Moleong, Metodologi Penelitian
SMP/MTs, SMA/MA, SMK/MAK
Kualitatif, (Bandung: Remaja Rosdakarya Offset,
2007), hlm. 4.
12 13
Ibit. hlm. 9. Lexi J. Moleong, op.cit., hlm. 280.
8
mengunakan pedoman implementasi mengidentifikasi dan menantukan jenis-jenis
14
kurikulum 2013. kompetensi dan tujuan setiap bidang studi,
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2) mengembangkan kompetensi dan pokok-
2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pokok bahasan serta mengelompokkannya
menyebutkan bahwa kurikulum adalah sesuai dengan ranah pengetahuan dan
seperangkat rencana dan pengaturan pemahaman, kemampuan, nilai, dan sikap, 3)
mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran mendeskripsikan kompetensi serta
serta cara yang digunakan sebagai mengelompokkannya, dan 4)
pedoman penyelenggaraan kegiatan mengembangkan indikator untuk setiap
pembelajaran untuk mencapai tujuan kompetensi serta kriteria pencapaianya.17
pendidikan tertentu. Berdasarkan pengertian Dalam jurnal internasional dijelaskan bahwa:
tersebut, ada dua dimensi kurikulum, yang the pedagogical psycologies are not
pertama adalah rencana dan pengaturan historically concerned with or intended to
mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran, translate disciplinary practicies aboout.18
sedangkan yang kedua adalah cara yang Hal ini, guna memberikan kesempatan
digunakan untuk kegiatan pembelajaran. 15 bagi guru untuk lebih konsentrasi pada
Kurikulum 2013 adalah kurikulum pelaksanaan kegiatan pembelajaran.
yang melakukan Sehingga guru benar-benar lebih fokus pada
pengembangan, penyederhanaan dan materi pelajaran yang telah diintegrasikan
penyempurnaan. Bertujuan untuk mendorong dengan pelajaran lainya. Peserta didik
peserta didik mampu lebih baik dalam memahami setiap Kompetensi Inti (KI) dan
melakukan observasi, bertanya, bernalar dan Kompetensi Dasar (KD) bisa secara
mengkomunikasikan apa yang mereka menyeluruh memahami dan mengerti serta
peroleh atau mereka ketahui setelah dapat melaksanakan dalam kehidupan sehari-
menerima materi pembelajaran hari. KI dan KD dirumuskan untuk mencapai
dan diharapkan siswa memiliki kompetensi kompetensi inti. Rumusan kompetensi dasar
pengetahuan, sikap dan keterampilan yang dikembangkan dengan memperhatikan
jauh lebih baik. Peserta didik akan lebih karakteristik peserta didik, kemampuan
kreatif, inovatif, kreatif, efektif, dan lebih awal, serta ciri dari suatu mata pelajaran.
menyenangkan, sehingga siswa bisa sukses Kompetensi dasar dibagi menjadi empat
dalam menghadapi problematika masa kelompok, sebagai berikut: (1) Kelompok 1:
depan. Dalam jurnal internasional juga kelompok kompetensi dasar sikap spiritual
disebutkan bahwa: Curriculum is understood dalam rangka menjabarkan KI- 1; (2)
as the course of experience in which Kelompok 2: kelompok kompetensi dasar
learners knowledge, understanding, sikap sosial dalam rangka menjabarkan KI-2;
capabilities.16 (3) Kelompok 3: kelompok kompetensi
Pengembangan silabus dalam dasar pengetahuan dalam rangka
kurikulum 2013, tidak lagi dibuat oleh guru, menjabarkan KI-3; dan (4) Kelompok 4:
tetapi sudah disiapkan oleh tim pengembang kelompok kompetensi dasar keterampilan.
kurikulum baik ditingkat Pusat maupun Kurikulum 2013 merupakan program
Wilayah. Pengembangan silabus meliputi: 1) pembelajaran yang dikembangkan adalah
tematik dan terpadu (integratif).19 Menurut
14
Sutirjo dan Sri Istuti Mamik, pembelajaran
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan,
tematik-integratif adalah pembelajaran yang
Nomor 81A Tahun 2013, (Jakarta: Kemendikbud,
2013)
15
Kemendikbud, Pedoman Pelatihan 17 E. Mulyasa, Pengenbangan dan
Implementasi Kurikulum 2013 Ke-1, (Jakarta: Badan Implementasi Kurikulum 2013, (Bandung: Remaja
Pengembangan SDM Pendidikan dan Kebudayaan Rosdakarya, 2013), hlm. 80.
18
dan Penjaminan Mutu Pendidikan, 2013), hlm. 6. Thomas, S. Popkewitz, Curriculum Study,
16
Tony Widson, Journal of Curriculum and Curriculum History and Curriculu Theory: the
Pedagogy; Decomposing Curriculum, vs Curriculum Reason of Reason, Vol. 41, No. 3.
as Text, London, 23 September 2011. 19 E. Mulyasa, op. cit., hlm. 81.

9
mengintegrasikan materi beberapa mata laksanakan namun dalam praktiknya
pelajaran dalam satu tema pembahasan.20 kurikulum KTSP masih dipakai, sehingga
Pembelajaran adalah proses interaksi baik terlihat kombinasinya.
antara manusia dengan manusia ataupun Hambatan dari siswa adalah Pada
antara manusia dengan lingkungan.21 dasarnya pertumbuhan dan perkembangan
Proses pembelajaran yang aktif, peserta didik (siswa) tergantung pada dua
inovatif, kreatif, efektif, dan menyenangkan unsur yang saling memengaruhi, yakni bakat
serta bermakna dirancang sabagai berikut: 1) yang telah dimiliki sejak lahir, dan
apersepsi, 2) eksplorasi, 3) konsolidasi kemampuan yang ditempa oleh lingkungan
pembelajaran, 4) pembentukan sikap, tempat tinggal dalam kehidupan sehari-hari.
kompetensi dan karakter, 5) penilaian Seseorang yang memiliki kemampuan untuk
formatif.22 Prosedur pembelajaran ini harus mengerjakan sesuatu bidang pekerjaan, dan
dilaksanakan sebagaimana mestinya. memiliki bakat tentang pekerjaan itu,
Sehingga materi pelajaran bisa diterima dan biasanya prestasi yang dicapainya dalam
bisa difahami peserta didik. Dalam jurnal bidang tersebut tinggi. Demikian juga
internasional dijelaskan bahwa: curriculum sebaliknya jika seorang siswa yang
have become the irrelevant refuge of mengikuti pelajaran, ia memiliki kemampuan
educations most traditional discourse, dan bakat yang rendah, maka kemungkingan
where educational reform is mostly besar prestasi belajarnya rendah pula, karena
discussed in the literatura independent kemampuan bersama-sama dengan bakat
curriculum.23 merupakan dua faktor yang turut
2. Deskripsi faktor Penghambat menentukan prestasi kegiatan belajarnya.
Implementasi kurikulum 2013 Hambatan dari sarana dan prasarana
Implementasi kurikulum 2013 di SDN merupakan salah satu dari sekian hal yang
Girimargo 1 dan SDN Gilirejo 2 Kecamatan wajib dimiliki oleh sebuah lembaga
Miri Kabupaten Sragen, khususnya dalam pendidikan disamping kurikulum dan tenaga
pembelajaran pendidikan agama Islam, kependidikan. sekolah yang terbatas sarana
terdapat beberapa hambatan yang dihadapi. dan prasarana mengakibatkan tidak semua
Berdasarkan wawancara dengan kepala kompetensi dasar dapat tuntas dilaksanakan.
sekolah dan guru, faktor penghambatnya Ada beberapa bagian kompetensi dasar yang
adalah (1) Guru, (2) Siswa, (3) Sarana dan diberikan secara teori saja. Misalnya pada
Prasarana, (4) Manajemen Sekolah, (5) KKG pembelajaran membacakan surat al-Mumin,
PAI. guru hanya memberikan contoh ayat-ayat
Hambatan dari guru adalah dalam hal dalam buku paket siswa. Akan lebih tepat
implementasi kurikulum 2013. Guru apabila siswa diputarkan CD tentang
mengalami kesulitan yang terletak pada membaca surat al-Mumin yang benar
beban belajar dan alokasi waktu. Hal itu kemudian siswa disuruh menirukan.
diakui oleh semua guru pendidikan agama Tersedianya sarana pendidikan yang
Islam. Kompetensi dan profesionalisme guru memadai akan turut memberikan kontribusi
mengakibatkan cara pandang yang berbeda. yang berarti bagi kelangsungan dan
Walaupun kurikulum 2013 tetap di keberhasilan pengelolaan pendidikan pada
suatu lembaga pendidikan. Sebaliknya jika
20
sarana prasarana tidak memadai maka
Mulyoto, Strategi Pembelajaran di Era
keberhasilan pencapaian tujuan pendidikan
Kurikuum 2013, (Jakarta: Prestasi Pustaka, 2013),
hlm.118. itu sendiri akan sangat diragukan.
21
Wina Sanjaya, Pembelajaran dalam Hambatan dari manajemen sekolah
Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi, adalah berkaitan dengan keberhasilan
(Jakarta: Prenada Media Grup, 2005), hlm. 129. lembaga pendidikan dalam pengelolaan
22
Ibid. hlm. 80.
23 lembaga pendidikan. Kompleksitasnya
F, Michael, Connelly, Curriculum
Studies and Educational Reform, Vol. 45, permasalahan yang muncul akibat kekeliruan
No. 5. dalam pengelolaan manajemen di sekolah
10
menjadi kendala tersendiri bagi pelaksanaan mengikuti pelajaran, mengupayakan guru-
kurikulum. Hal ini membuka peluang guru untuk terus memantau kemajuan belajar
terciptanya hubungan kerja sama yang erat siswa secara periodik, menggiatkan kegiatan-
antara staf sekolah, kepala sekolah, guru, kegiatan ekstra kurikuler yang dilaksanakan
personil lainnya dan masyarakat dalam di lingkungan sekolah untuk menumbuhkan
rangka mengupayakan pemerataan, efisiensi, rasa betah siswa di sekolah, dan lain
efektivitas, dan peningkatan kualitas, serta sebagainya. Tidak kalah pentingnya
produktivitas lembaga pendidikan. adalah penataan manajemen kesiswaan untuk
Hambatan dari KKG PAI adalah mengatur dan mengendalikan berbagai
pertemuan KKG PAI dalam satu bulan yang kegiatan dalam bidang kesiswaan agar
hanya sekali. Idealnya pertemuan KKG PAI kegiatan pembelajaran di sekolah dapat
dua kali dalam satu bulan, sehingga bisa berjalan lancar, tertib dan teratur, serta
berfungsi untuk menampung dan mencapai tujuan pendidikan sekolah. Dalam
memecahkan persoalan-persoalan yang kaitan ini bidang manajemen kesiswaan
berkaitan dengan pembelajaran di kelas. sedikitnya memiliki tiga tugas utama yang
Sehingga frekuensi pertemuan satu bulan harus diperhatikan, yaitu penerimaan siswa
sekali rasanya kurang akomodatif, sebaiknya baru, kegiatan untuk meningkatkan
terjadwal secara rutin dan diikuti oleh semua kemajuan belajar, serta bimbingan dan
guru agama Islam yang bersangkutan. Alasan pembinaan disiplin.
pembiayaan tentu bisa dipikirkan bersama. Usaha untuk mewujudkan pendidikan
Jika KKG PAI difungsikan secara Islam yang konsisten dengan visinya
maksimal maka guru-guru PAI akan memerlukan langkah-langkah praktis.
menjadi profesional. Lembaga pendidikan seperti sekolah dituntut
3. Solusi Mengatasi Hambatan untuk melakukan perubahan-perubahan
Implementasi Kurikulum 2013 strategis dalam bidang manajemen sekolah.
Adapun upaya-upaya yang dilakukan Hal ini kepala sekolah dituntut memiliki visi,
oleh SDN Girimargo 1 dan SDN Gilirejo 2 misi, tanggungjawab, wawasan, dan
Kecamatan Miri Kabupaten Sragen, untuk keterampilan manajerial yang tangguh. Ia
mengatasi masalah yang terjadi, diantaranya: hendaknya dapat memainkan peran sebagai
Guru adalah salah satu dari sekian lokomotif perubahan menuju terciptanya
banyak faktor pendukung pendidikan yang sekolah yang berkualitas. Keberhasilan
memiliki peranan yang sangat penting dan pengelolaan manajemen pendidikan
strategis dalam pengelolaan kurikulum, ditentukan pula oleh pengelolaan situasi dan
sebab gurulah sebetulnya sebagai pemegang kondisi kelas.
kunci yang paling menentukan bagi Sarana pendidikan adalah peralatan
suksesnya pendidikan nasional. Bahkan di dan perlengkapan yang secara langsung
tangan guru yang profesional fasilitas dan dipergunakan dan menunjang proses
sarana yang kurang mendukung pelaksanaan pendidikan, khususnya proses belajar
pembelajaran mendapatkan solusi mengajar, seperti gedung, ruang kelas, meja
pemecahannya. Sebaliknya meskipun kursi, serta alat-alat dan media pengajaran.
fasilitas dan sarana pendukung pembelajaran Proses pendidikan atau pengajaran serta
cukup memadai tetapi jika guru tidak pelatihan, seperti halaman, kebun, taman
profesional dalam menanganinya, maka sekolah, jalan menuju sekolah, tetapi jika
kegiatan belajar mengajar yang dilaksanakan dimanfaatkan secara langsung untuk
pun tidak dapat membuahkan hasil yang kelancaran pelaksanaan kegiatan belajar
berarti. mengajar, seperti taman sekolah untuk
Siswa berupaya mengaktifkan kembali pengajaran biologi, halaman sekolah
kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan sekaligus sebagai lapangan olahraga, dan lain
pengembangan diri siswa, membentuk sebagainya.
kelompok belajar, mengefektifkan KESIMPULAN
pengawasan kedisiplinan siswa dalam
11
Berdasarkan hasil informasi dan sepenuhnya menerapkan bentuk-
temuan peneliti, baik berasal dari data-data bentuk penilaian secara berkelanjutan
literatur, dokumen terkait dan obyek dan komprehensip yang sesuai dengan
penelitian maupun data-data yang diperoleh acuan dan pedoman kurikulum 2013.
dari lapangan dapat disimpulkan bahwa: 5. Usaha yang dilakukan untuk mengatasi
1. Dilihat dari implementasi kurikulum hambatan dalam
2013, SDN Girimargo 1 dan SDN mengimplementasikan kurikulum 2013
Gilirejo 2 sudah mengimplementasikan adalah (1) hambatan dari guru diatasi
kurikulum PAI 2013 pada tahun dengan cara guru harus mampu
pelajaran 2013/2014. Pelaksanaan mengembangkan dan menyesuaikan
kurikulum di mulai pada kelas I (satu) materi pelajaran dengan waktu yang
dan kelas IV (empat), namun dalam tersedia. SDM yang masih belum
implementasi kurikulum 2013 masih berubah cara berpikirnya diatasi
dikombinasikan dengan kurikulum dengan mengikutkan mereka pada
2006. pelatihan, diklat, Talkshow, seminar
2. Dilihat dari kesiapan guru pendidikan dan lain-lain, (2) hambatan siswa
agama Islam, masih belum optimal diatasi dengan cara mengajar ajar guru
dalam pembelajaran dikelas. Hal ini yang menggunakan strategi
disebabkan oleh kompetensi dan pembelajaran aktif, inovatif, kreatif,
profesionalisme guru dalam efektif dan menyenangkan, sehngga
mengembangkan kurikulum dalam siswa merasa tidak terbebani dalam
bentuk Silabus dan RPP kurang mengikuti proses belajar mengajar, (3)
maksimal. Dalam hal ini guru hambatan manajemen sekolah diatasi
pendidikan agama ISlam hanya dengan mengoptimal segala
mencontoh silabus dan RPP yang kompetensi tenaga pendidik yang ada
dibuat oleh Forum KKG PAI sesuai dengan bidang studinya, dan
Kabupaten Sragen. untuk menghindari tugas terbebani
3. Dilihat dari proses pembelajaran hanya pada satu guru. Tugas di bagi
kurikulum 2013, di SDN Girimargo 1 secara profesional sesuai dengan hak
dan SDN Gilirejo 2 sudah cukup baik, dan kewajibannya, (4) hambatan
walaupun masih ada kekurangan sarana dan prasarana bisa datasi,
terutama memotivafasi dan memaksimalkan pemanfaatan sarana
mengaktifkan siswa untuk rajin belajar prasarana untuk mendukung
dalam kegiatan pembelajaran. Guru pelaksanaan pembelajaran, sehingga
agam Islam perlu ketepantan memilih memungkinkan pencapaian hasil
metode dan media pembelajaran. belajar siswa yang optimal, (5)
Sehingga siswa termotivasi dan senang hambatan KKG PAI bisa diatasi
dengan proses pembelajaran dan tidak dengan di intensifkan rapat forum
menyebabkan bosan dalam belajar di KKG PAI yang dilaksanakan satu kali
kelas. dalam satu bulan untuk membahas
4. Adapun dilihat dari penilaian hasil persoalan yang ada di sekolah
belajar, di SDN Girimargo 1 dan SDN kemudian dicari solusi pemecahan
Gilirejo 2 sudah menggunakan masalahnya. Sehingga dapat menjadi
penilaian tes maupun non tes yang menambah wawasan keilmuan dan
mencakup tiga aspek, yaitu: kognitif, sikap disiplin.
afektif, dan psikomotorik. Penilaian- 6. Implementasi Kurikulum 2013 baru
penilaian tersebut dilaksanakan dalam berjalan 1 tahun, yaitu pada tahun
rangka untuk mencapai ketuntasan pelajaran 2013/2014 sehingga masih
belajar siswa berdasarkan kompetensi perlu perbaikan, pengembangan, dan
dasar yang sudah ditentukan. Namun penyempurnaan agar implementasi
dalam kenyataannya guru PAI belum kurikulum 2013 dalam pembelajaran
12
PAI khususnya di SDN Girimargo 1
dan SDN Gilirejo 2 bisa berjalan
sesuai tujuan pendidikan yang telah
ditentukan. Berdasarkan data-data dan DAFTAR PUSTAKA
temuan di lapangan saat penelitian,
peneliti menyampaikan rekomendasi E. Mulyasa. 2013. Pengenbangan dan
kepada semua pihak yang terkait secara Implementasi Kurikulum 2013, Bandung:
langsung, yaitu: Remaja Rosdakarya.
1. Untuk Dinas dan Mapenda
a. Segera mensosialisasikan Kemendikbud, 2013. Pedoman
kurikulum 2013 secara merata Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 Ke-
ke seluruh sekolah. Sehingga 1, (Jakarta: Badan Pengembangan SDM
pelaksanaannya benar-benar
Pendidikan dan Kebudayaan dan Penjaminan
dimengerti dan difahami oleh
guru PAI. Mutu Pendidikan.
b. Perubahan kurikulum
hendaknya disertai penerbitan Kementrian Pendidikan dan
buku. Sehingga proses Kebudayaan, Nomor 81A Tahun 2013,
pembelajaran tidak terkendala Jakarta: Kemendikbud, 2013)
dengan belum tersedianya Kementrian pendidikan dan
buku.
kebudayaan. Undang-Undang Republik
2. Untuk Kepala Sekolah dan Guru PAI
a. Meningkatkan kerja sama Indonesia No 20 Tahun 2003 Tentang Sistem
kepala sekolah dan guru-guru Pendidikan.
dalam satu team work.
b. Kepala sekolah hendaknya Kementrian pendidikan dan
lebih aktif melakukan supervisi kebudayaan. Undang-Undang Republik
dan evaluasi diakhir pekan Indonesia No 20 Tahun 2003 Tentang Sistem
untuk memantau pelaksanaan
Pendidikan.
kurikulum 2013.
3. Untuk Siswa
a. Meningkatkan kesadaran Lexi J. Moleong, 2007. Metodologi
belajar sesuai dengan yang Penelitian Kualitatif, Bandung: Remaja
diharapkan guru. Rosdakarya Offset.
b. Meningkatkan kedisiplinan
siswa dalam belajar
Moh. Yamin. 2012. Panduan
menyelesaikan tugas-tugas
pelajaran. Manajemen Mutu Kurikulum Pendidikan,
PENUTUP Jogjakarta: Diva Press.
Alhamdulillah, puji syukur kehadirat
Allah SWT, atas limpahan rahmat, taufiq Mulyoto, 2013. Strategi Pembelajaran
serta hidayah-Nya peneliti bisa di Era Kurikuum 2013, Jakarta: Prestasi
menyelesaikan Tesis ini tepat waktu. Pustaka.
Walaupun peneliti menyadari bahwa Tesis
ini masih sangat jauh dari kesempurnaan, Salinan Lampiran Peraturan menteri
namun ini merupakan usaha maksimal yang pendidikan dan kebudayaan Nomor 67
sudah peneliti lakukan. Tegur sapa dan tahun 2013 Tentang Kerangka dasar dan
sumbang saran dari pembaca terutama para
struktur kurikulum Sekolah Dasar/Madrasah
pemerhati dalam bidang pendidikan agama
Islam sangat peneliti harapkan. Semoga Ibtidaiyah. hlm. 4.
Tesis ini bermanfaat. Amiin.
13
Sholeh Hayat. 2013. Pengembangan
Kurikulum Baru, Bandung: Remaja
Rosdakarya.

Syaiful Bahri 2000. Djamarah, Guru


dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif,
Jakarta: Rineka Cipta.

Tilaar dan Nugroho. 2009. Kebijakan


Pendidikan Pengantar Untuk Memahami
Kebijakan Pendidikan Sebagai Kebijakan
Publik, Yogyakarta: P ustaka Belajar.

Wina Sanjaya. 2005. Pembelajaran


dalam Implementasi Kurikulum Berbasis
Kompetensi. Jakarta: Prenada Media Grup.

F, Michael, Connelly, Curriculum Studies


and Educational Reform, Vol. 45, No.
5.
Geraldine, Ditchburn, The Australian
Curriculum: History- the Challenges of
a thin Curriculum, Vol. 36, No 1,
2015.

Mark, Priestley, etc, School Based


Curriculum Development in Scotland:
Curriculum Policy and Enactment, 01
Agustus 2013.

Thomas, S. Popkewitz, Curriculum Study,


Curriculum History and Curriculu
Theory: the Reason of Reason, Vol. 41,
No. 3.

Tony Widson, Journal of Curriculum and


Pedagogy; Decomposing Curriculum,
vs Curriculum as Text, London, 23
September 2011.

14

Anda mungkin juga menyukai