Etika secara garis besar dapat didefinisikan sebagai serangkaian prinsip atau nilai moral. Perilaku etis sangat diperlukan oleh masyarakat agar dapat berfungsi secara teratur. Sebagian besar orang mendefinisikan perilaku tidak etis sebagai tindakan yang berbeda dengan apa yang mereka anggap tepat dilakukan dalam situasi tertentu. Alasan utama mengapa bertindak tidak etis adalah standar etika seseorang berbeda dengan masyarakat umum dan orang memilih untuk bertindak mementingkan diri sendiri. B. Dilema Etika Merupakan situasi yang dihadapi oleh seseorang saat ia harus mengambil keputusan tentang perilaku yang tepat. Metode – metode rasionalisasi yang sering digunakan yang dengan mudah dapat mengakibatkan tindakan tidak etis : setiap orang melakukannya, jika sah menurut hukum maka hal itu etis, dan kemungkinan penemuan dan konsekuensinya. Pendekatan enam langkah yang diikuti dimaksudkan sebagai pendekatan yang relatif sederhana untuk menyelesaikan dilema etika: 1. Dapatkan fakta yang relevan. 4. Identifikasi alternatif yang tersedia 2. Identifikasi masalah etika dari fakta- untuk orang yang harus fakta. menyelesaikan dilema. 3. Tentukan siapa yang dipengaruhi oleh 5. Identifikasi kemungkinan konsekuensi hasil dilema dan bagaimana setiap dari setiap alternatif. orang atau grup terpengaruh. 6. Tentukan tindakan yang tepat. C. Kebutuhan Khusus akan Perilaku Etis dalam Profesi Masyarakat kita telah melekatkan arti khusus pada istilah profesional. Istilah profesional berarti tanggung jawab atas perilaku yang melampaui tanggung jawab individu yang memuaskan dan di luar ketentuan hukum dan peraturan masyarakat kita. CPA, sebagai seorang profesional, mengakui tanggung jawab kepada publik, kepada klien, dan kepada rekan-rekan praktisi, termasuk perilaku terhormat, bahkan jika itu berarti pengorbanan pribadi. Alasan untuk mengharapkan perilaku profesional yang tinggi oleh profesi apa pun adalah perlunya kepercayaan publik terhadap kualitas layanan oleh profesi, terlepas dari individu yang menyediakannya. D. Kode Perilaku Profesional 1. Prinsip – prinsip perilaku professional ( tanggung jawab, kepentingan publik, integritas, objektivitas dan independensi, keseksamaan, ruang lingkup dan sifat jasa ). 2. Peraturan perilaku – standar minimum dari perilaku etis yang dinyatakan sebagai peraturan spesifik. 3. Interpretasi peraturan perilaku – interpretasi atas peraturan perilaku oleh divisi etika professional dari AICPA. 4. Kaidah Etika – penjelasan yang diterbitkan dan jawaban atas pertanyaan tentang peraturan perilaku yang diserahkan kepada AICPA oleh para praktisi dan pihak lain yang berkepentingan dengan persyaratan etis. E. Peraturan Independensi Seorang anggota dalam praktik publik harus independen dalam kinerja layanan profesional sebagaimana disyaratkan oleh standar yang ditetapkan oleh badan-badan yang ditunjuk oleh Dewan. F. Sarbanes-Oxley dan Peraturan Independensi Terkait Auditor perusahaan publik harus mematuhi persyaratan independensi dari Sarbanes-Oxley Act, serta persyaratan PCAOB dan SEC. Layanan Nonaudit Undang-undang Sarbanes- Oxley Act dan SEC membatasi, tetapi tidak sepenuhnya menghilangkan, jenis layanan nonaudit yang dapat diberikan kepada klien audit yang dimiliki publik. G. Aturan Perilaku Lainnya Meliputi : 1. Independensi 7. Fee Kontinjen 2. Integritas dan objektivitas 8. Tindakan yang dapat 3. Standar umum didiskreditkan 4. Kepatuhan pada standar 9. Iklan dan bentuk permohonan lain 5. Prinsip – prinsip akuntansi 10. Komisi dan fee referral 6. Informasi rahasia klien 11. Bentuk dan nama organisasi H. Pemberlakuan Kelalalian dan mengikuti peraturan perilaku dapat mengakibatkan pemecatan dari AICPA. Divisi etika professional AICPA bertanggung jawab untuk menyelidiki pelanggaran atas kode dan menentukan tindakan disipliner. Hal yang paling penting ketimbang dikeluarkan dari AICPA adalah peraturan perilaku, yang serupa dengan AICPA, yang telah diberlakukan oleh Dewan Akuntansi dari seluruh 50 negara bagian di Amerika Serikat. Selain tindakan pemberlakuan oleh AICPA dan dewan akuntansi negara bagian, auditor perusahaan publik juga menjadi subjek sanksi PCAOB.