Anda di halaman 1dari 6

14

1. Wanita hamil dilarang duduk di tengah pintu rumah karena menurut mitos adat
Lampung , duduk di tengah pintu ini akan membuat proses kelahiran susah serta
menyakitkan..
2. Wanita hamil dilarang bergumam atau "mbhatin" tentang sesuatu hal yang dirasa
cukup aneh. Ini dipercaya akan membuat bayi yang dikandung mengalami hal
serupa dengan apa yang digumamkan ibunya.
3. Ibu hamil dilarang menggaruk perut atau bokong yang gatal karena ini dipercaya
bisa membuat kulit bayi di dalam kandungan lebam.
4. Suami wanita yang sedang hamil dilarang memancing atau pun berburu hewan
apapun itu. Menurut mitos Lampung , suami yang memancing atau berburu bisa
menyebabkan bayi di dalam kandungan cacat atau sumbing.
5. Wanita yang sedang hamil dilarang membakar peralatan bayi atau peralatan untuk
membersihkan tubuh seperti bungkus sabun, tisu dan sejenisnya. Orang tua zaman
dulu percaya jika membakar benda-benda ini bisa membuat kulit bayi ruam bahkan
seperti terbakar.
6. Merendam pakaian kotor terlalu lama bisa membuat kaki menjadi bengkak Ketika
di dalam tubuh ibu mengandung buah hati tercinta, hidup ibu semakin bahagia dan
penuh arti. mittos yang pertama ini dianggap harus dihindari saat hamil, menurut
budaya lampung yaitu tidak merendam pakaian kotor terlalu lama. sebab bila ibu
yang sedang mengandung melakukan hal itu, akan membuat kaki menjadi bengkak
dan terasa berat. beban saat hamil menjadi lebih berat karena menopang calon bayi
yang sedang tumbuh dan berkembang di dalam tubuh ibu, bila kaki mengalami
bengkak tentu bisa membuat beban ibu semakin berat.
7. Tidak boleh keluar di malam hari, sebab banyak roh jahat yang bisa mengganggu
kehamilan jika ibu suka sekali berpergian di malam hari, sebaiknya harus ditunda
dahulu sebab hal ini menjadi pantangan bagi ibu ketika hamil. ibu tidak boleh keluar
saat malam hari, sebab kalau keluar di atas jam 6 sore banyak roh jahat yang suka
mengganggu. Sedangkan secara medis ibu tidak boleh keluar rumah pada malam
15

hari, sebab udara di luar ruangan kurang baik akibat polusi kendaraan dan di malam
hari udara lebih banyak mengandung karbon dioksida (co2). Lagi pula cuaca di
malam hari lebih dingin, jika ibu terlalu sering keluar malam mama bisa kedinginan
lalu masuk angin. tentu kondisi seperti ini bisa membuat tubuh mama menjadi
kelelahan dan mudah sakit.
8. Dilarang meletakan handuk di leher sebab bisa membuat bayi terlilit tali pusar saat
lahir. Saat hendak pergi mandi pasti mama sering meletakan handuk di pundak atau
leher. tindakan itu sering dilakukan sebab ingin membawa handuk untuk
mengeringkan tubuh yang basah setelah mandi. namun, mitosnya menaruh handuk
di bagian leher bisa membuat bayi yang baru lahir terlilit tali pusarnya. dalam dunia
medis, bayi yang terlilit tali pusar disebabkan oleh calon bayi yang terlalu aktif di
dalam perut mama. sehingga berpeluang membuat bayi terlilit tali pusarnya.
9. Duduk di tengah-tengah pintu bisa membuat persalinan menjadi sulit. Ibu pernah
mendengar bahwa perempuan dilarang duduk di depan pintu. duduk di depan pintu
katanya bisa menyebabkan susah dapat rezeki dan jodoh. namun, saat ibu
mengandung ada juga larangan untuk tidak boleh duduk di tengah-tengah pintu juga.
mitosnya, ibu yang sedang duduk di tengah-tengah pintu, bisa membuat proses
persalinan menjadi sulit dan mengalami banyak gangguan.
10. Duduk terlalu lama. Dalam adat lampung ibu hamil –terutama yang hamil tua-
dilarang untuk duduk dalam waktu terlalu lama. jika ibu hamil tersebut tidak
mematuhi pantangan ini, menurut mereka ibu tersebut akan mengalami kesulitan
dalam proses persalinan bayinya kelak.
11. Mengejek orang cacat. Pantangan adat lampung bagi ibu hamil selanjutnya adalah
mengejek orang yang cacat, baik cacat fisik maupun cacat mental. dikhawatirkan
bila ibu hamil tersebut melanggarnya, bayi yang dilahirkannya kelak akan memiliki
kelainan atau cacat yang serupa dengan orang yang ditertawakannya.
16

12. Mematikan hewan. Dalam adat lampung mematikan hewan seperti kodok, cicak,
menyembelih ayam, ikan, atau hanya sekedar mengikat kaki burung menggunakan
seutas benang rupanya juga menjadi pantangan ibu hamil dan juga suaminya. hal ini
karena dikhawatirkan janin yang dikandungnya akan mengalami hal seperti hewan
yang diperlakukan oleh ibunya.

13. Mandi larut malam. Ibu hamil dalam masyarakat lampung juga dipantang untuk
mandi larut malam. mereka umumnya harus sudah mandi sejak sore hari. meski
secara medis tidak ada hubungannya sama sekali, hal ini dipercaya untuk mencegah
janin yang ada dalam kandungan menyusut dan lahir prematur. konon, si janin
kena sawan bangkai alias sawan mayat. pucat. seperti bunga yang layu. mitos yang
satu ini masih menyertai keseharian warga.
17

A. PENUTUP

A. Kesimpulan
Ada hubungan anatara nilai dan norma. Jika nilai merupakan sesuatu yang baik,
diinginkan, dicita-citakan oleh masyarakat maka norma merupakan aturan
bertindak yang dibenarkan untuk mewujudkan cita-cita tersebut. Norma
adalah patokan perilaku dalam suatu kelompok masyarakat tertentu. norma
disebut pula peraturan sosial menyangkut perilaku-perilaku yang pantas dilakukan
dalam menjalani interaksi sosialnya.Bagi manusia, nilai berfungsi sebagai
landasan, alasan, atau motivasi dalam segala tingkah laku, dan perbuatannya.
Nilai mencerminkan kualitas pilihan tindakan dan pandangan hidup seseorang
dalam masyarakat.

Bulangekh merupakan budaya dan adat istiadat orang Lampung khususnya yang
beradat Saibatin yang sedang dalam keadaan hamil.Ibu hamil biasanya
melakukan tradisi Bulangekh. Hingga sekarang Bulangekh masih dilaksanakan
oleh orang Lampung Saibatin yang ada di Pekon Sumber Agung Kecamatan
Ngambur Kabupaten Pesisir Barat. Pelaksanaan ini merupakan acara inti dari tata
cara Bulangekh, yaitu dari waktu persiapan si ibu hamil untuk pelaksanaan
Bulangekh, perlengkapan dan peralatan yang akan digunakan, pembacaan
mantera dan do’a ayat suci Al-Qur’an oleh bapak dukun dalam proses
pemandiannya hingga pemberian petunjuk dan nasehat oleh dukun untuk ibu
hamil. Penutup merupakan akhir dari rangkayan Bulangekh terlihat ketika
pengadaan ucapan terimakasih kepada dukun, tetangga dan para keluarga yang
ikut membantu dalam proses Bulangekh.Bulangekh ini diakhiri dengan syukuran
atau do’a bersama dengan mengundang para tetangga dan sanak keluarga atas
rasa syukur kepada Tuhan karena acara Bulangekh telah selesai dilaksanakan.
18

Selain larangan dari ritual Bulanggekh ada juga larangan bagi wanita hamil yang
dipercayai suku Lampung. Yaiutu wanita hamil dilarang duduk di tengah pintu,
wanita hamil dilarang bergumam atau "mbhatin" tentang sesuatu hal yang dirasa
cukup aneh, wanita hamil dilarang menggaruk perut atau bokong yang gatal,. suami
wanita yang sedang hamil dilarang memancing atau pun berburu hewan apapun itu.
Wanita yang sedang hamil dilarang membakar peralatan bayi atau peralatan untuk
membersihkan tubuh seperti bungkus sabun, tisu dan sejenisnya. Mitos ibu hamil
dilarang dekat dan memelihara kucing Ibu hamil tidak boleh dekat-dekat atau
bahkan memelihara kucing di rumahnya. Tidak boleh keluar di malam hari.
Dilarang meletakan handuk di leher sebab bisa membuat bayi terlilit tali pusar saat
lahir. Duduk di tengah-tengah pintu bisa membuat persalinan menjadi sulit. Mengejek
orang cacat, mematikan hewan dan mandi larut malam.

B. Saran

Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna, kedepannya penulis akan
lebih fokus dan details dalam menjelaskan tentang materi yang telah di buat di atas
dengan sumber - sumber yang lebih banyak yang tentu yang dapat di pertanggung
jawabkan. Untuk saran bisa berisi kritik atau saran terhadap penulisan juga bisa untuk
menanggapi terhadap kesimpulan dari bahasan yang telah di jelaskan.
19

DAFTAR PUSTAKA

Barthes, Roland.2007. Membedah Mitos Mitos Budaya Massa Semiotika atau


Sosiologi Tanda, Simbol dan Representasi.Terjemahan Ikramullah Mahyuddin,
Jalasutra: Yogyakarta.

Depdikbud. 1981-1982. Upacara Tradisional Daerah Lampung Proyek


Inventarisasi dan Dokumentasi Kebudayaan Daerah Lampung. Kanwil
Propinsi Lampung:Bandar Lampung.

Hadikusuma, Hilman. 1989. Masyarakat dan Adat Budaya Lampung. Bandung:


Mandar Maju.

Imron, Ali.2005. Pola Perkawinan Saibatin.Bandar Lampung : Universitas


Lampung.

Pangesti, P Y. 2009. Dinamika Tradisi Pada Masa Kehamilan Hingga Pasca


Kelahiran. Skripsi Jurusan Antropologi Budaya, Fakultas Ilmu Budaya,
Universitas Gadjah Mada: Yogyakarta.

Soehardi.1986.Dalam Soedarsono Beberapa Aspek Kebudayaan Jawa.. Depdikbud


Javanologi.Yogyakarta.

Soerjono, Soekanto. 1990. Sosiologi, Suatu Pengantar. Rajawali Press:Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai