Anda di halaman 1dari 5

PEMERINTAH KABUPATEN SERAM BAGIAN TIMUR

DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS PERAWATAN AMARSEKARU
KECAMATAN PULAU GOROM
Jln. Poros Soli Desa Amarsekaru
Email : Pkmamarsekaru@yahoo.com

KEPUTUSAN
KEPALA PUSKESMAS PERAWATAN AMARSEKARU
Nomor :445/113/SK/PKM-AMK/II/2019

TENTANG
KEWAJIBAN TENAGA KLINIS DALAM PENINGKATAN MUTU KLINIS DAN
KESELAMATAN PASIEN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA


KEPALA PUSKESMAS PERAWATAN AMARSEKARU,

Menimbang : a. Bahwa pelayanan klinis harus diberikan dengan efektif dan


efisien, dan untuk melaksanakan tanggungjawab tersebut,
tenaga klinis wajib melaksanakan peningkatan mutu
layanan;
b. Bahwa untuk melaksanakan maksud tersebut poin a,
perlu ditetapkan Keputusan Kepala Puskesmas Perawatan
Amarsekaru tentang kewajiban tenaga klinis dalam
peningkatan mutu klinis dan keselamatan pasien;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2003 tentang


Pembentukan Kabupaten Seram Bagian Timur, Kabupaten
Seram Bagian Barat dan Kabupaten Kepulauan Aru di
Provinsi Maluku (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2003 Nomor 155, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4350);
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009
tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5063);
3. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75
tahun 2014, tentang Puskesmas;
4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 46
tahun 2015, tentang Akreditasi Fasilitas Kesehatan Tingkat
Pertama;
5. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 4 tahun 2019 tentang
Standar Teknis Pemenuhan Mutu Pelayanan Dasar Pada
Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan;
6. Surat Keputusan Bupati Seram Bagian Timur Nomor 62.c
Tahun 2017 tentang Izin Operasional Pusat Kesehatan
Masyarakat (Puskesmas) di Lingkup Dinas kesehatan
Kabupaten Seram Bagian Timur

MEMUTUSKAN
Menetapkan :
KESATU : Semua tenaga klinis di Puskesmas Perawatan Amarsekaru
mempunyai kewajiban untuk melakukan upaya peningkatan
mutu layanan klinis;
KEDUA : Setiap tenaga klinis harus memperhatikan keselamatan
pasien dalam memberikan pelayanan kesehatan;
KETIGA : Tenaga klinis adalah dokter, perawat, bidan dan tenaga
kesehatan lain yang bertanggung jawab dalam melaksanakan
asuhan pasien
KEEMPAT : Panduan peningkatan mutu klinis dan keselamatan pasien
sebagaimana tertera dalam lampiran keputusan ini harus
dijadikan acuan dalam melakukan peningkatan mutu klinis
dan keselamatan pasien di Puskesmas Perawatan Amarsekaru
KELIMA : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan
ketentuan apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam
penetapan ini akan diadakan perbaikan sebagaimana
mestinya;

Ditetapkan di : Amarsekaru
Pada tanggal : 13 Februari 2019

KEPALA PUSKESMAS
PERAWATAN AMARSEKARU,

NURPAIGA
NIP. 19751112 2005012009
LAMPIRAN : KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS
PERAWATAN AMARSEKARU
NOMOR : 445/113/SK/PKM-AMK/II/2019
TENTANG : KEWAJIBAN TENAGA KLINIS DALAM
PENINGKATAN MUTU KLINIS DAN
KESELAMATAN PASIEN

KEWAJIBAN TENAGA KLINIS DALAM PENINGKATAN MUTU KLINIS DAN


KESELAMATAN PASIEN

1. Menentukan indicator mutu layanan klinis dan keselamatan pasien


2. Menentukan indicator perilaku pemberi layanan klinis
3. Menyusun standar dan SOP layanan klinis yang sesuai dengan acuan yang
jelas dan dapat dipertanggungjawabkan
4. Memberikan pelayanan kesehatan sesuai dengan standar dan SOP layanan
klinis yang telah disusun bersama
5. Menerapkan manajemen resiko klinis di semua unit pelayanan untuk
mencegah timbulnya Kejadian Tidak Diharapkan (KTD), Kejadian Nyaris
Cedera (KNC), dan Keadaan Potensial Cidera (KPC)
6. Berperanaktif dalam melakukan identifikasi permasalahan mutu layanan
klinis dan keselamatan pasien.
7. Berperanaktif dalam melakukan analisis terhadap permasalahan mutu
layanan klinis dan keselamatan pasien.
8. Berperanaktif dalam menyusun rencana peningkatan mutu layanan klinis
dan keselamatan pasien. Perencanaan mutu harus ditetapkan berdasarkan
prioritas fungsi dan proses pelayanan Puskesmas Perawatan Amarsekaru.
9. Berperanaktif dalam melaksanakan program perbaikan mutu layanan klinis
dan keselamatan pasien yang sudah direncanakan
10. Berperanaktif dalam menindaklanjuti hasil pelaksanaan perbaikan mutu
layanan klinis dan keselamatan pasien
11. Kepala Puskesmas, penanggungjawab UKP dan penanggungjawab UKM wajib
berpartisipasi dalam program peningkatan mutu klinis dan keselamatan
pasien mulai dari perencanaan, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi.
12. Seluruh tenaga medis wajib melakukan kolaborasi dalam pelaksanaan
program peningkatan mutu klinis dan keselamatan pasien yang
diselenggarakan diseluruh jajaran Puskesmas Perawatan Amarsekaru.
13. Perencanaan peningkatan mutu klinis disusun oleh seluruh jajaran
Puskesmas Perawatan Amarsekaru dengan pendekatan multidisiplin, dan
dikoordinasikan oleh wakil manajemen mutu.
14. Perencanaan mutu berisi antara lain:
a. Area prioritas berdasarkan data dan informasi, baik dari hasil
monitoring dan evaluasi indikator, maupun keluhan
pasien/keluarga/staf dengan mempertimbangkan kekritisan, resiko
tinggi dan kecenderungan terjadinya masalah.
b. Salah satu prioritas adalah sasaran keselamatan pasien.
c. Kegiatan-kegiatan pengukuran dan pengendalian mutu dan
keselamatan pasien yang terkoordinasi dari semua unit kerjadan unit
pelayanan.
d. Pengukuran mutu dan keselamatan pasien dilakukan dengan pemilihan
indikator, pengumpulan data untuk kemudian dianalisis dan
ditindaklanjuti dalam upaya peningkatan mutu klinis dan keselamatan
pasien.
e. Indikator meliputi indicator manajerial, indicator kinerja UKM ,dan
indicator klinis, yang meliputi indicator struktur, proses dan outcome.
f. Upaya-upaya peningkatan mutu klinis dan keselamatan pasien melalui
standarisasi, perancangan system, rancang ulang system untuk
peningkatan mutu dan keselamatan pasien.
g. Penerapan manajemen risiko pada semua klinis pelayanan baik
pelayanan klinis maupun penyelenggaraan UKM.
h. Manajemen resiko klinis untuk mencegah terjadinya kejadian sentinel,
kejadian tidak diharapkan, kejadian nyaris cedera dan keadaan
potensial cedera.
i. Program dan kegiatan-kegiatan peningkatan mutu klinis dan
keselamatan pasien termasuk didalamnya program peningkatan mutu
laboratorium dan peningkatan mutu pelayanan obat.
j. Program pelatihan yang terkait dengan peningkatan mutu klinis dan
keselamatan pasien. Rencana pertemuan sosialisasi dan koordinasi
untuk menyampaikan permasalahan, tindak lanjut, dan kemajuan
tindak lanjut yang dilakukan.
k. Rencana monitoring dan evaluasi program mutu dan keselamatan
pasien
15. Perancangan system/proses pelayanan memperhatikan butir-butir di
bawah ini:
a. Konsisten dengan visi, misi, tujuan dan tata nilai, dan perencanaan
Puskesmas Perawatan Amarsekaru
b. Memenuhi kebutuhan pasien, keluarga dan staf
c. Menggunakan pedoman penyelenggaraan UKM, pedoman praktik klinis,
standar pelayanan klinis, kepustakaan ilmiah dan berbagai panduan
dan profesi maupun panduan dari Kementrian Kesehatan.
d. Mempertimbangkan informasi dari manajemen resiko
e. Dibangun sesuai dengan pengetahuan dan keterampilan yang ada di
puskesmas
f. Dibangun berbasis praktik klinis yang baik
g. Menggunakan informasi dari kegiatan peningkatan yang terkait
h. Mengintegrasikan serta menggabungkan berbagai proses dan system
pelayanan
16. Seluruh kegiatan mutu dan keselamatan pasien harus didokumentasikan.
17. Wakil manajemen mutu wajib melaporkan kegiatan peningkatan mutu dan
keselamatan pasien kepada Kepala Puskesmas setiap triwulan
18. Berdasarkan pertimbangan hasil keluhan pasien/keluarga dan staf, serta
mempertimbangkan kekritisan, resiko tinggi, dan potensial bermasalah,
maka area prioritas yang perlu mendapat perhatian dalam peningkatan
mutu dan keselamatan pasien adalah:
a. Pencapaian 6 sasaran keselamatan pasien
b. Pelayanan rawat jalan
c. Pelayanan farmasi
d. Pelayanan gawat darura

Ditetapkan di : Amarsekaru
Pada tanggal : 13 Februari 2019

KEPALA PUSKESMAS
PERAWATAN AMARSEKARU,

NURPAIGA
NIP. 19751112 2005012009

Anda mungkin juga menyukai