4
2.3 LANGKAH KERJA
Langkah kerja yang perlu dilakukan dalam merencanakan gedung
menggunakan aplikasi ETABS adalah sebagai berikut:
1. Menentukan satuan yang digunakan pada ETABS, pada initialization
options pilih use built-in settings with untuk menentukan standard code
maupun units yang digunakan dalam pembuatan model rancangan. Pada
bagian display units memilih Metric SI, kemudian klik OK.
5
Gambar 2. 2 Model Grid
6
Gambar 2.4 Material properties
5. Membuat dimensi kolom yang akan direncanakan, dengan cara pilih menu
define – section properties – frame sections – maka akan tampil kotak
dialog frame properties. pada kotak dialog frame properties – pilih add
new property – muncul kotak dialog frame property shape type – section
shape pilih concrete rectangular – pada bagian concrete klik bentuk
persegi panjang.
7
Gambar 2.6 Reinforcement Data Column
6. Memasukkan dimensi balok yang digunakan, pada hal ini tidak jauh
berbeda dengan dimensi kolom. Pada bagian ini ubah design type menjadi
beam, maka dimensi yang di-input kan berupa balok.
8
7. Merencanakan tebal slab/ plat lantai, dengan cara pilih menu define –
section properties – slab sections – add new property – input data – ok
9
9. Memasukkan data sher wall/ diding geser, yang berfungsi sebagai element
struktur untuk menahan gaya geser, gaya lateral akibat gempa bumi atau
gaya lainnya pada gedung bertingkat dan bangunan tinggi.
10
11. Penggambaran elemen kolom dapat dilakukan dengan cara klik draw –
draw beam/column/brace objects – quick draw columns.
12. Penempatan elemen shear wall/ dinding geser 1 pada denah rencana,
dengan cara memilih draw wall stack. Dinding geser 1 berbentuk siku, hal
ini disesuaikan dengan rencana awal perencanaan bangunan.
11
Pada penempatan dinding diputar 2700, posisi shear wall 1 disesuaikan
dengan posisi denah rencana.
13. Penempatan elemen shear wall/ dinding geser 2 pada denah rencana,
dengan cara memilih draw wall stack. Dinding geser 2, kemudian dinding
geser 2 diputar 900 sesuai dengan posisinya.
12
Gambar 2.16 Penempatan Shear Wall/ Dinding Geser 2
14. Penempatan balok 500 x 800 pada denah rencana, dengan cara
menggunakan menu draw – draw beam/ column/ brace objects – quick
draw beam/columns – perhatikan kotak dialog dibawah ini.
15. Penggambaran untuk elemen plat lantai dan elemen plat atap.
Penggambaran dibuat berbeda dikarenakan elemen plat lantai dengan
elemen plat atap beda tebal antara keduanya. Penggambaran ini dibuat
berbeda karena plat lantai akan menerima beban lebih berat daripada
13
beban yang diterima atap. Terlebih dahulu ubah bagian similar story yang
berarti lantai 1 hingga lantai 11 similar, sedangkan untuk lantai 12 dibuat
berbeda.
16. Langkah selanjutnya adalah penggambaran daerah void/ terbuka hal ini
berfungsi untuk lift/ tangga bagi bangunan tersebut. Daerah void dapat
dilakukan dengan cara yang sama seperti penggambaran pelat, namun
bedanya adalah pada bagian Property di kotak dialog properties of object
pilihannya adalah “opening”.
14
17. Perhitungan dan meng-input beban yang diterima oleh plat atap dan plat
lantai. Plat lantai menerima beban dari pekerjaan finishing sebesar 108
kg/m2, berat plafond 18 kg/m2, berat dinding 180 kg/m2, dan berat dari
pekerjaan elektrikal sebesar 10 kg/m2 sehingga total yang diterima plat
lantai adalah sebesar 316 kg/m2.
15
19. Perhitungan dan meng-input beban hidup yang diterima oleh plat atap dan
plat lantai. Plat lantai menerima beban hidup dari fungsi bangunan sebesar
1,92 kN/m2 adalah sebesar 195,72 kg/m2. Plat atap menerima beban hidup
dari fungsi bangunan sebesar 0,96 kN/m2 adalah sebesar 98 kg/m2.
Gambar 2.22 Input Beban Hidup untuk Plat Lantai dan Atap
20. Mengubah taraf penjepit lateral, untuk analisis gempa dan penulangan,
struktur atas dapat dianggap terjepit pada lantai base/dasar. Perletakan jepit
dipilih karena memiliki kemampuan menahan momen, gaya horizontal,
dan gaya vertikal. Pada bangunan tinggi juga digunakan pondasi dalam
sehingga asumsi perletakan jepit dapat diterima. Mengubah perletakan
menjadi jepit dapat menggunakan cara mengubah similar menjadi one
story lalu memilih menu view – set plan view – pilih base – ok – blok
seluruh denah pada lantai base – pilih menu assign – joint – restraints –
pada bagian fast restraints pilih jepit (kotak pertama) – apply – ok.
16
21. Mengubah angka rigid zone factor untuk kolom menjadi angka 1, hal
disesuaikan dengan asumsi kolom kuat dan balok lemah. Hal ini dapat
dilakukan dengan cara memilih menu select – select – properties – frame
sections – pilih semua tipe kolom – select – close – pilih menu assign –
frame – end length offsets – ganti rigid zone factor menjadi 1 – apply – ok.
22. Mengubah diafragma pada etabs karena diafragma untuk tiap lantai adalah
rigid/ kaku. Analisis struktur harus memperhitungkan kekakuan relatif
diafragma dan elemen vertikal sistem penahan gaya gempa.
17
23. Menentuka mass source adalah jumlah massa yang akan dihitung oleh
etabs, untuk beban mati sebesar 1 atau bernilai 100% sedangkan untuk
beban hidup 0,25 atau bernilai 25%.
24. Mengisi jumlah asumsi untuk modal, modal merupakan analisis dinamik
untuk mengetahui prilaku ragam gerak struktur pada setiap mode-
modenya.
18
Pemodelan pada etabs selesai maka langkah selanjutnya adalah
mendapatkan nilai waktu getar alami fundamental serta mengetahui analisis ragam
gerak yang berkontribusi dengan cara melakukan run analysis. Hal ini dapat
dilakukan dengan cara memilih menu analyze – check model – beri tanda ceklis
untuk semua options pengecekan – ok. Setelah itu pilih analyze kembali – set
active degrees of freedom – pilih full 3d – ok. pilih kembali menu analyze – set
load cases to run – beri tanda ceklis pada calculate diaphragm centers of rigidity –
run now.
19
Gambar 2.30 Run Analysis
20
kanan pada tabel, kemudian pilih Export to Excel. Sehingga hasilnya dapat dilihat
pada tabel dibawah ini.
Tabel 2.1 Modal Load Participations Ratios
Static Dynamic
Case Item Type Item
% %
Modal Acceleration UX 100,000 97,810
Modal Acceleration UY 99,990 96,700
Modal Acceleration UZ 0 0
Dari hasil tabel 2.1 dapat dilihat bahwa untuk analisis statik partisipasi
massa sudah mencapai 100% dikedua arah orthogonal dan untuk analisis dinamik
partisipasi massa telah mencapai lebih dari 90%, hal ini sudah sesuai dengan
persyaratan. Jika tidak tercapai tambahkan jumlah mode yang berkontribusi. Dari
hasil tabel 2.2 dapat dilihat bahwa pada mode 2 nilai faktor translasi UY
21
memberikan angka yang paling besar/dominan yaitu 78% hal ini menunjukan
bahwa gerak translasi arah Y terjadi pada mode ini sesuai dengan animasi layar
komputer. Pada mode 2 nilai faktor translasi UX memberikan angka yang paling
besar/dominan yaitu 79%. Pada mode 3 nilai RZ dominan yaitu 78,5%.
22
Penentuan klasifikasi jenis tanah diatur pada SNI 1726 – 2012 klasifikasi
kelas situs tanah dibagi menjadi 5, yaitu SA (batuan keras), SB (batuan), SC
(tanah keras), SD (tanah sedang), SE (tanah lunak), dan SF (tanah khusus) yang
didapat berdasarkan perhitungan 3 parameter yaitu kecepatan rata-rata gelombang
geser, tahanan penetrasi standar lapangan rata-rata dan tahanan penetrasi standar
rata-rata untuk lapisan tanah non-kohesif, serta kuat geser niralir rata-rata. Pada
perancangan ini diasumsikan gedung berdiri di atas tanah sedang di wilayah kota
banjarmasin. Parameter spektral tanah lunak Kota Banjarmasin berdasarkan web
Desain Spektra Indonesia adalah:
- PGA (g) = 0,033
- SS (g) = 0,060
- S1 (g) = 0,036
- CRS = 0,915
- CR1 = 0,916
- FPGA = 2,500
- FA = 2,500
- FV = 3,500
- PSA (g) = 0,082
- SMS (g) = 0,151
- SM1 (g) = 0,125
- SDS (g) = 0,1
- SD1 (g) = 0,083
- T0 (detik) = 0,166
- TS (detik) = 0,829
Dengan menggunakan web tersebut kita langsung secara otomatis
mendapatkan data lengkap dari parameter spektral yang dibutuhkan untuk
perencanaan gempa. Untuk perhitungan manual, penentuan parameter desain
spektral dijelaskan dalam SNI 1726 – 2012.
23
2.7 PEMBEBANAN GEMPA STATIK MANUAL
Pembebanan gempa mengacu pada peraturan SNI 1726 – 2012 dengan
rincian sebagai berikut (keterangan tabel dalam pembahasan ini disesuaikan
dengan nomor tabel pada SNI 1726-2012):
24
gempa harus memiliki elemen penahan beban lateral yang lebih baik
dibandingkan dengan daerah yang bukan rawan gempa
Pada tabel diatas, terdapat 2 jenis sistem ganda, yaitu sistem ganda yang
menggunakan rangka pemikul momen khusus (point D) dan rangka pemikul
momen menengah (point E). Pada perancangan ini sistem struktur untuk kedua
arah orthogonal X dan Y menggunakan Sistem Ganda dengan Rangka Pemikul
Momen Khusus yang mampu menahan paling sedikit 25% gaya gempa yang
ditetapkan dan Dinding Geser Beton Bertulang Khusus. Berdasarkan sistem
struktur yang akan digunakan, maka parameter faktor gempa yang digunakan
adalah :
- Koefisien Modifikasi Respons, R = 7
- Faktor Kuat Lebih Sistem, Ω0 = 2,5
- Faktir Pembesaran Defleksi, Cd = 5,5
25
2.7.4 Penentuan Periode Desain
Waktu Getar/ Perioda alami fundamental struktur merupakan waktu yang
dibutuhkan struktur untuk menempuh satu siklus gerakan yang nilainya
dipengaruhi oleh fungsi massa dan kekakuan. Nilai perioda desain akan digunakan
untuk mendapatkan beban gempa rencana. Penentuan perioda desain dalam SNI
1726 – 2012 berbeda dengan SNI 1726 – 2002 sebagai peraturan terdahulunya,
dalam SNI 1726 – 2002 perioda/ waktu getar suatu struktur dibatasi oleh nilai
hasil perkalian antara suatu koefisien berdasarkan zona gempa dengan jumlah
lantai tingkatnya.
Pada SNI 1726 – 2012 nilai perioda struktur dibatasi oleh batas bawah
perioda (perioda fundamental pendekatan) dengan batas atas perioda (perioda
maksimum). Perioda Fundamental pendekatan atau. batas perioda minimum
adalah:
Ta = Cthnx
26
pendekatan diatas dapat digunakan untuk menghitung beban gempa statik
rencana. Jika telah dilakukan analisis struktur dengan program dan mendapatkan
waktu getar yang akurat sesuai massa dan kekakuan struktur, maka harus
dilakukan pengecekan terhadap batas atas perioda, yaitu:
T = CuTa, dengan nilai Cu berdasarkan tabel berikut ini:
27
S DS 0,1
CS 0,012
R 7
T 1,513
Ie 1,5
28
Tabel 2.3 Berat Struktur Tiap Lantai
Cumulative Cumulative
Story Diaphragm Mass X Mass Y XCM YCM
X Y
Kg Kg m M Kg Kg
Story12 D1 440284,79 440284,8 16 8 440284,79 440284,79
Story11 D1 592677,72 592677,7 16 8 1032962,51 1032962,51
Story10 D1 592677,72 592677,7 16 8 1625640,22 1625640,22
Story9 D1 592677,72 592677,7 16 8 2218317,94 2218317,94
Story8 D1 592677,72 592677,7 16 8 2810995,66 2810995,66
Story7 D1 592677,72 592677,7 16 8 3403673,37 3403673,37
Story6 D1 592677,72 592677,7 16 8 3996351,09 3996351,09
Story5 D1 592677,72 592677,7 16 8 4589028,81 4589028,81
Story4 D1 592677,72 592677,7 16 8 5181706,52 5181706,52
Story3 D1 592677,72 592677,7 16 8 5774384,24 5774384,24
Story2 D1 592677,72 592677,7 16 8 6367061,95 6367061,95
Story1 D1 592677,72 592677,7 16 8 6959739,67 6959739,67
Pada tabel hasil output ETABS di atas, didapat data berat total per-lantai
dari mass source yang sudah dimasukkan sebelumnya. Berat keseluruhan struktur
juga dapat dilihat pada kolom kumulatif. Jadi total berat seismik efektif untuk
desain adalah:
WTOTAL = 6959739,71 Kg
29
k
wi hi
CV n
w h
k
i i
i 1
Interpolasi nilai k untuk nilai perioda desain pada rentang 0,5 < T < 2,5
adalah sebagai berikut:
k= 0,5 T + 0,75
k = 0,5 (1,513) + 0,75
k = 1,506
30
Gaya Geser Story 10, V10 = V11 + F10 = 38632,116 Kgf
Dst…..
Gaya Geser Story 1, V1 = V2 + F1 = 81820,973 = VBASE SHEAR
31
- Load = isikan EX sebagai gempa statik arah x
- Type = Seismic (gempa) - Self Weight Multiplier = 0
- Auto Lateral Load = ASCE 7 – 10
Kemudian klik Modify Lateral Load sehingga tampil kotak dialog seperti
dibawah ini.
Keterangan:
- Direction and Eccentricity : pilih X Dir
- Metode Pemilihan Time Period :
a. Approximate = jika memilih metode ini maka perhitungan Time
Period program berdasarkan formula perioda pendekatan atau
perioda minimum sesuai dengan fungsi Ct (ft), x.
b. Program Calculated = jika memilih metode ini maka program akan
langsung menghitung otomatis waktu getar/perioda desain dengan
mempertimbangkan batas atas dan batas bawah perioda .
32
c. User Defined = Jika memilih metode ini kita dapat langsung
memberikan nilai perioda desain yang telah kita hitung sebelumnya.
Untuk metode pertama kita pilih dengan Program Calculated dengan
fungsi Ct (ft), x sesuai dengan sistem ganda. Pemilihan fungsi Ct
(ft), x pada program ETABS sesuai dengan kode ASCE 7 – 10 yang
dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Berdasarkan tabel diatas, untuk All other structural systems nilai Ct = 0,02
dengan nilai metric ekuivalen (0,0488) dan x = 0,75. Maka untuk sistem ganda
dalam program, fungsi perioda pendekatannya adalah Ct (ft), x = 0,02; 0,75.
- Story Range :
a. Top Story for Seismic Loads = Story 12 (Lantai paling atas)
b. Bottom Story for Seismic Loads = Base (Lantai dasar penjepitan lateral)
- Factors : Nilai faktor diisi sesuai dengan parameter jenis sistem struktur, dalam
hal ini adalah sistem ganda dan faktor keutamaan bangunan, yaitu
a. Response Modification, R = 7
b. System Overstrength, omega = 2,5
c. Deflection Amplification, Cd = 5,5
d. Occupancy Important, Ie = 1,5
- Seismic Coefficients :
a. 0,2 Sec Spectral Accel, SS = 0,060
b. 1 Sec Spectral Accel, S1 = 0,036
33
c. Long Period-Transition Period = 8 sec, diambil dari peta Long Period-
Transtition Period
d. Site Class = E (Situs SD,tanah lunak)
34
Reactions – beri tanda centang pada Base Reactions – OK – klik kanan pada tabel
output – Export To Excel.
Tabel 2.6 Base Reactions Time Period Program Calculated
Load FX FY FZ MX MY MZ
Case/Combo Kgf Kgf Kgf kgf-m kgf-m kgf-m
DL 0 0 6726198 53809582 -107619163 -0,00004436
LL 0 0 1095634 8765071,616 -17530143 -0,000005475
EX -82799,282 5,55E-07 0 -0,00001774 -2903727 662394,2581
EY 0 -82799,282 0 2903727,084 0,00001299 -1324789
35
Gambar 2.43 Seismic Loading Y-Direction (Time Period User Defined)
Setelah itu lakukan analisis kembali dengan pilih menu Analyze – Set
Load Cases To Run – Run Now. Setelah proses run analysis selesai, pilih Display
– Show Tables – Analysis – Results – Reactions – beri tanda ceklis pada Base
Reactions – OK – klik kanan pada tabel output – Export To Excel.
36
Tabel 2.8 Perbandingan Nilai Base Shear Statik
NO METODE Vx Vy
1 Perhitungan manual 81820,97 81820,97
2 ASCE 7-10 time periode program calculated 82883,27 82883,27
3 ASCE 7-10 time periode user defined 82799,28 82799,28
37
Tabel 2.9 Perbandingan Nilai Base Shear Statik
T SA
(detik) (g)
0 0,055
0,166 0,1
0,83 0,1
1 0,083
1,2 0,069
1,4 0,059
1,6 0,052
1,8 0,046
2 0,042
2,2 0,038
2,4 0,035
2,6 0,032
2,8 0,030
3 0,028
3,2 0,026
3,4 0,024
3,6 0,023
3,8 0,022
4 0,021
38
T
S a S DS 0,4 0,6
T0
b. Untuk perioda lebih besar dari atau sama dengan T0 dan lebih kecil dari atau
sama dengan TS (T0 ≤ T ≤ TS) , spektrum respons desain (Sa):
S a S DS
c. Untuk perioda yang lebih besar daripada TS (T > TS), spektrum respons
desain (Sa) :
S D1
Sa
T
Keterangan:
S D1
T0 0,2
S DS
S D1
TS
S DS
Berikut ini akan ditampilkan kurva respons desain dengan SNI 1726 –
2012 dan sebagai perbandingan juga akan ditambahkan kurva respons spektrum
dengan wilayah dan jenis tanah yang sama menggunakan SNI 1726 – 2002.
39
menjadi 2 kolom ke dalan Notepad pada komputer dan save dengan hasil seperti
di bawah ini.
Setalah membuat spektrum desain, kembali pada jendela ETABS pilih
Unlock Model – Define – Functions – Response Spectrum – Choose Functions
Type to Add pilih From File – pilih Add New Function – Browse – OK
Keterangan:
- Function Name : ganti menjadi “SPEKTRA BANJARMASIN”
- Function Damping Ratio : 5% Damping
- Values are : Period vs Value
- Browse : Cari file notepad spektrum yang telah dibuat
- Function Graph : Lihat hasil kurva T vs Sa
40
Load
kgf Kgf Kgf kgf-m kgf-m kgf-m
Case/Combo
SPEC-X Max 61688,025 1215,4713 0 38883,438 1913481,4 488367,718
SPEC-Y Max 1215,473 64293,238 0 2010002,9 38495,041 1032874,07
41
- Plot Options : Linear X – Linear Y
42
Tabel 2.12 Hasil Perbandingan Gaya Geser Dinamik
No Metode Vx Vy
1 Respon Spectrum Manual 61048,512 63710,736
2 Respon Spectrum Otamatis ASCE 7-10 61688,025 64293,238
43
Gambar 2.49 Gaya Geser Dinamik Arah X
44
Tabel 2.13 Gaya Geser Dinamik – X Tiap Lantai
Elevation X-Dir Y-Dir
Story Location
M Kgf Kgf
Top 8472,757 147,6988
Story12 48
Bottom 8472,757 147,6988
Top 17958,25 329,4307
Story11 44
Bottom 17958,25 329,4307
Top 25831,3 491,0092
Story10 40
Bottom 25831,3 491,0092
Top 32409,47 631,3515
Story9 36
Bottom 32409,47 631,3515
Top 37974,05 753,0681
Story8 32
Bottom 37974,05 753,0681
Top 42802,42 859,4804
Story7 28
Bottom 42802,42 859,4804
Top 47135,74 953,2314
Story6 24
Bottom 47135,74 953,2314
Top 51105,16 1035,435
Story5 20
Bottom 51105,16 1035,435
Top 54709,79 1104,975
Story4 16
Bottom 54709,79 1104,975
Top 57780,71 1158,522
Story3 12
Bottom 57780,71 1158,522
Top 60046,26 1191,693
Story2 8
Bottom 60046,26 1191,693
Top 61048,51 1203,276
Story1 4
Bottom 61048,51 1203,276
Top 0 0
Base 0
Bottom 0 0
45
Elevation X-Dir Y-Dir
Story Location
M Kgf Kgf
Top 144,3945 8880,126
Story12 48
Bottom 144,3945 8880,126
Top 323,9804 18810,06
Story11 44
Bottom 323,9804 18810,06
Top 483,4937 27021,2
Story10 40
Bottom 483,4937 27021,2
Top 622,5997 33961,04
Story9 36
Bottom 622,5997 33961,04
Top 743,1249 39856,44
Story8 32
Bottom 743,1249 39856,44
Top 848,6664 44997,27
Story7 28
Bottom 848,6664 44997,27
Top 941,8726 49592,57
Story6 24
Bottom 941,8726 49592,57
Top 1024,168 53763,98
Story5 20
Bottom 1024,168 53763,98
Top 1095,018 57486,94
Story4 16
Bottom 1095,018 57486,94
Top 1151,407 60572,24
Story3 12
Bottom 1151,407 60572,24
Top 1188,813 62791,34
Story2 8
Bottom 1188,813 62791,34
Top 1203,278 63710,74
Story1 4
Bottom 1203,278 63710,74
Top 0 0
Base 0
Bottom 0 0
46
Story6 70890,208 70890,208 47135,744 49592,571
Story5 75231,661 75231,661 51105,165 53763,975
Story4 78333,696 78333,696 54709,789 57486,939
Story3 80344,803 80344,803 57780,707 60572,237
Story2 81436,660 81436,660 60046,257 62791,341
Story1 81820,973 81820,973 61048,512 63710,736
Berdasarkan tabel diatas, VDINAMIK < 85% VSTATIK, maka faktor skala gaya
yang harus diberikan adalah :
69547,8267
scale factor arah X 1,139
61048,512
69547,8267
scale factor arah Y 1,091
63710,736
47
Story4 78333,696 78333,696 54709,789 57486,939 62326,612 62753,814
Story3 80344,803 80344,803 57780,707 60572,237 65825,070 66121,783
Story2 81436,660 81436,660 60046,257 62791,341 68406,036 68544,198
Story1 81820,973 81820,973 61048,512 63710,736 69547,827 69547,827
48
V V
Vx Vy Vx Vy Vx Vy
SPEC-X SPEC-Y
(Kgf) (Kgf) (Kgf) (Kgf) (Kgf) (Kgf)
Story12 12059,03 12059,03 10250,18 10250,18 9652,35 9693,71 10250,18 10250,18
Story11 26297,77 26297,77 22353,10 22353,10 20458,44 20533,42 22353,10 22353,10
Story10 38632,12 38632,12 32837,30 32837,30 29427,59 29496,85 32837,30 32837,30
Story9 49156,23 49156,23 41782,80 41782,80 36921,60 37072,50 41782,80 41782,80
Story8 57969,32 57969,32 49273,92 49273,92 43260,88 43508,03 49273,92 49273,92
Story7 65176,52 65176,52 55400,05 55400,05 48761,47 49119,86 55400,05 55400,05
Story6 70890,21 70890,21 60256,68 60256,68 53698,09 54136,17 60256,68 60256,68
Story5 75231,66 75231,66 63946,91 63946,91 58220,14 58689,76 63946,91 63946,91
Story4 78333,70 78333,70 66583,64 66583,64 62326,61 62753,81 66583,64 66583,64
Story3 80344,80 80344,80 68293,08 68293,08 65825,07 66121,78 68293,08 68293,08
Story2 81436,66 81436,66 69221,16 69221,16 68406,04 68544,20 69221,16 69221,16
Story1 81820,97 81820,97 69547,83 69547,83 69547,83 69547,83 69547,83 69547,83
Nilai gaya geser desain didapat dari nilai maksimum antara gaya gempa
85% statik dan gaya gempa dinamik correction (dinamik terkoreksi).
49
Gambar 2.52 Distribusi Gaya Geser Gempa Arah Y Setinggi Gedung
Dari gambar distribusi gaya geser di atas dapat dilihat bahwa gempa
dinamik correction memberikan pengaruh yang cukup signifikan terhadap gaya
geser pada lantai-lantai paling atas karena nilai gaya gesernya lebih besar daripada
gaya gempa statiknya, sedangkan pada lantai bawah nilai gaya geser desain sudah
memenuhi syarat minimal 85% statik. Hal itulah yang menyebabkan perlunya
pertimbangan antara relasi gempa statik dan dinamik, karena semakin tinggi
bangunan dapat mempengaruhi perilaku dinamiknya yang bisa lebih dominan.
50
Story9 41782,798 41782,798 8945,500 8945,500
Story8 49273,919 49273,919 7491,121 7491,121
Story7 55400,045 55400,045 6126,126 6126,126
Story6 60256,677 60256,677 4856,632 4856,632
Story5 63946,912 63946,912 3690,235 3690,235
Story4 66583,642 66583,642 2636,730 2636,730
Story3 68293,083 68293,083 1709,441 1709,441
Story2 69221,161 69221,161 928,078 928,078
Story1 69547,827 69547,827 326,666 326,666
51
Gambar 2.53 Input Gaya Gempa Desain Fx
52
kotak dialog seperti tampak pada gambar di bawah ini – Formatted ke dalam
bentuk excel.
53
Story7 28 Top 9,005 0,535
Story6 24 Top 7,708 0,457
Story5 20 Top 6,329 0,373
Story4 16 Top 4,9 0,285
Story3 12 Top 3,446 0,196
Story2 8 Top 2,018 0,11
Story1 4 Top 0,704 0,036
Hsx ðe Δ Δi Δi ijin
Story KETERANGAN
(mm) (mm) (mm) (mm) (mm)
Story12 4000 13,265 48,638 1,778 40 TRUE
Story11 4000 12,78 46,860 2,468 40 TRUE
Story10 4000 12,107 44,392 3,197 40 TRUE
Story9 4000 11,235 41,195 3,828 40 TRUE
Story8 4000 10,191 37,367 4,349 40 TRUE
54
Story7 4000 9,005 33,018 4,756 40 TRUE
Story6 4000 7,708 28,263 5,056 40 TRUE
Story5 4000 6,329 23,206 5,240 40 TRUE
Story4 4000 4,9 17,967 5,331 40 TRUE
Story3 4000 3,446 12,635 5,236 40 TRUE
Story2 4000 2,018 7,399 4,818 40 TRUE
Story1 4000 0,704 2,581 2,581 40 TRUE
Berdasarkan tabel 16 Simpangan antar lantai ijin SNI 1726 – 2012 untuk
jenis struktur yang masuk kedalam tipe semua struktur lainnya dan berada pada
kategori risiko II, batas simpangan antar lantai ijin adalah 0,020 hsx, dimana hsx
merupakan tinggi antar tingkat. Maka dari perhitungan diatas didapat:
55
faktor beban individu tidak melebihi 1,0. Oleh karena itu diambil kombinasi untuk
pengecekan P-Delta adalah CombP-delta = 1,0 DL + 0,3 LL
Untuk memasukkan kombinasi ke dalam ETABS adalah dengan cara pilih
menu Define – Load Combination – klik Add New Combo – Buat kombinasi
seperti gambar dibawah ini – OK.
56
Story7 COMBO P-DELTA Bottom 3470309,11
Story6 COMBO P-DELTA Bottom 4067738,91
Story5 COMBO P-DELTA Bottom 4665168,71
Story4 COMBO P-DELTA Bottom 5262598,5
Story3 COMBO P-DELTA Bottom 5860028,3
Story2 COMBO P-DELTA Bottom 6457458,1
Story1 COMBO P-DELTA Bottom 7054887,9
57
a. Icracked Balok Pilih menu Define – Section Properties – Frame
Sections – pilih salah satu tipe balok – Modify/Show Property – pilih
Modify/Show Modifiers – ganti nilai Moment of Inertia about 3 axis
menjadi 0,35 – OK. Lakukan hal yang sama untuk tipe balok lainnya.
58
Gambar 2.59 Icracked Kolom
c. Icracked Shear Wall Pilih menu Define – Section Properties – Wall
Sections – pilih tipe shear wall – Modify/Show Property – pilih
Modify/Show Modifiers – ganti nilai Membrane Direction menjadi 0,7
(kondisi uncracked) dan Bending Direction menjadi 0,35 (kondisi
cracked) – OK
59
tersebut – Export to Excel. ETABS akan memberikan semua informasi nilai gaya
dalam dari hasil Run masing-masing Load Case/Combo, untuk memudahkan
mengetahui reaksi dari pembebanan gempa desain, pilih sort & filter pada
Microsoft excel kemudian select hanya untuk pembebanan gempa X (EX) dan
gempa Y (EY). Hasil design reaction masing-masing joint dapat dilihat pada tabel
berikut ini.
Tabel 2.26 Joint Reactions Akibat Gempa EX
Story Joint Label Load Case/Combo FX (Kgf)
Base 1 EX -2148,8
Base 2 EX -3058,7
Base 3 EX -3360,9
Base 4 EX -3339,9
Base 5 EX -3225,3
Base 6 EX -3507
Base 7 EX -3358,8
Base 8 EX -2913,3
Base 9 EX -2145,4
Base 10 EX -3403,1
Base 11 EX -110,18
Base 12 EX -6794,1
Base 13 EX -350,2
Base 14 EX -8796,3
Base 15 EX -90,767
Base 16 EX -1818,5
Base 17 EX -92,936
Base 18 EX -9086,1
Base 19 EX 1206,88
Base 20 EX -11009
Base 21 EX -73,33
Base 22 EX -503,5
Base 23 EX -558,83
Base 24 EX -510,25
Base 25 EX -499,32
TOTAL -69548
60
Berdasarkan tabel diatas, akibat gempa arah X (EX) shear wall dan kolom
menahan gaya geser pada lantai base/dasar sebesar :
Vshear wall = -42489,7807
% Vshear wall = 61,094%
Vkolom = -27058,046
% Vkolom = 38,905%
Tabel 2.27 Joint Reactions Akibat Gempa EY
Berdasarkan tabel diatas, akibat gempa arah Y (EY) shear wall dan kolom
menahan gaya geser pada lantai base/dasar sebesar :
61
Vshear wall = -41475,51
% Vshear wall = 59,635 %
Vkolom = -28072,32
% Vkolom = 40,36 %
62