PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Mata kuliah Magang Universitas Hamzanwadi merupakan salah satu
kulminasi atau muara program yang memberikan kesempatan kepada
mahasiswa untuk memantapkan kompetensi pedagogic, kepribadian,
professional, dan social dalam rangka memperbaiki atau meningkatkan mutu
pembelajaran di kelas. Selain itu magang diharapkan dapat memberikan
pengalaman belajar bagi mahasiswa, terutama dalam hal pengalaman
pembelajaran, memperluas wawasan, melatih dan mengembangkan kompetensi
yang diperlukan dalam bidangnya, meningkatkan keterampilan, kemandirian,
tanggung jawab dan kemampuan dalam memecahkan masalah-masalah
pendidikan.
Kegiatan Magang dilaksanakan untuk memberikan kesempatan pada
mahasiswa agar terjadi interaksi-interaksi yang dapat menumbuhkembangkan
kompetensi yang perlu dimiliki oleh seorang calon guru. Magang
diselenggarakan oleh Universitas Hamzanwadi dilaksanakan secara individual,
yaitu seorang mahasiswa (praktikan) mampu memahami strategi pembelajaran
(metode, model, pendekatan), memahami pengembangan bahan ajar (sumber
belajar), dan sistem evaluasi pembelajaran, dan mengimplementasikannya
secara mandiri di bawah dosen pembimbing magang (DPM), bimbingan guru
pamong, dan kepala sekolah. Magang Universitas Hamzanwadi ini didesain
untuk membangun kebersamaan mahasiswa (praktikan) dengan warga sekolah
atau lingkungannya.
Kebersamaan ini diharapkan terjadi sharing pengalaman dan pengetahuan
dalam menyusun persiapan dan pelaksanaan pembelajaran. Kebersamaan ini
tidak akan mengurangi kemandirian praktikan, karena praktikan tetap
menyiapkan diri dalam menyusun perangkat pembelajaran secara mandiri,
demikian pula harus memperbaikinya berdasarkan hasil diskusi/pembahasan
yang telah dilakukan. Kegiatan observasi akan memberikan kesempatan pada
para praktikan untuk berlatih dalam mengevaluasi pembelajaran yang di
dalamnya tersirat adanya keterampilan dalam mengumpulkan data, mengolah
dan mengemukakan hasilnya. Kemampuan ini sangat penting bagi calon guru
dalam menjalankan tugasnya sehari-hari untuk senantiasa memperbaiki atau
meningkatkan mutu pembelajarannya yang didasarkan hasil observasi.
Pelaksanaan Magang Universitas Hamzanwadi melibatkan banyak pihak,
yakni: kepala sekolah/madrasah, guru pamong, DPM, dan mahasiswa.
Keterlibatan berbagai pihak tersebut menimbulkan terjadinya perbedaan
persepsi dalam menangani pelaksanaan magang. Untuk itu diperlukan pedoman
magang, agar semua pihak yang terlibat memiliki kesamaan persepsi yang
akhirnya dapat mewujudkan proses dan hasil program magang sebagaimana
yang diharapkan.
Visi dan Misi Magang
Visi Magang
Wahana pembentukan calon guru yang santri, professional, dan
kompeten.
Misi Magang
1. Menyiapkan dan menghasilkan tenaga kependidikan atau calon
guru yang memiliki nilai dan sikap, pengetahuan, dan keterampilan
professional.
2. Mengintegrasikan dan mengimplementasikan ilmu yang telah
dikuasai ke dalam praktik keguruan.
3. Memantapkan kemitraan FMIPA, FBSH, FIP & FISE Universitas
Hamzanwadi dengan sekolah/madrasah.
4. Mengkaji dan mengembangkan praktik keguruan.
Prinsip Pelaksanaan Magang
Pelaksanaan Magang FMIPA, FBSH, FIP & FISE Universitas
Hamzanwadi berprinsip pada adanya kerjasama sesama mahasiswa,
sehingga saling memberi dan menerima (sharing) pengalaman belajar
memahami strategi pembelajaran, system evaluasi pembelajaran,
mengobservasi, dan melakukan refleksi pada kegiatan-kegiatan tersebut.
Secara rinci prinsip pelaksanaan Magang Universitas Hamzanwadi
sebagai berikut:
1. Kegiatan magang bertolak dari permasalahan pembelajaran suatu
bidang studi.
2. Semua kegiatan magang dilaksanakan secara kolaborasi antara
mahasiswa dan DPM berdasarkan prinsip-prinsip kemitraan dan
mutual learning (pembelajaran yang saling membantu).
3. Pembelajaran yang dilakukan harus berorientasi pada kegiatan siswa
dalam rangka mengembangkan potensinya.
4. Adanya kegiatan refleksi yang dilaksanakan sesegera mungkin setelah
selesai praktik pembelajaran dan observasi.
5. Diskusi dalam kegiatan refleksi didasarkan pada hasil observasi, bukan
hanya berdasarkan pada teori/opini.
6. Adanya komitmen bersama di antara anggota kelompok mahasiswa
untuk meningkatkan pembelajaran di kelas.
7. Praktikan harus menyusun laporan magang sesuai dengan sistematika
yang ditentukan dalam pedoman ini.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah model pembelajaran Discovery Learning efektif digunakan dalam
pembelajaran Matematika?
2. Bagaimana metode yang digunakan agar siswa lebih mudah memahami
materi pembelajaran?
C. Tujuan dan Manfaat Magang
1. Tujuan Magang
Melalui kegiatan Magang FMIPA, FBSH, FIP & FISE Universitas
Hamzanwadi, mahasiswa diharapkan untuk mampu:
1) Mendalami karakteristik dari peserta didik dalam rangka memotivasi
belajarnya.
2) Melakukan evaluasi proses dan hasil pembelajaran.
3) Mampu mengkomunikasikan proses dan hasil pembelajarannya secara
lisan dan tertulis.
4) Mampu bekerja sama dalam mengembangkan kepribadiannya sebagai
calon guru.
2. Manfaat Magang
a. Bagi Mahasiswa
1) Menambah pemahaman dan penghayatan mahasiswa tentang proses
pendidikan dan pembelajaran di sekolah/madrasah.
2) Memperoleh pengalaman tentang cara berfikir dan bekerja secara
interdisipliner, sehingga dapat memahami adanya keterkaitan ilmu
dalam mengatasi permasalahan pendidikan yang ada di
sekolah/madrasah.
3) Memperoleh daya penalaran dalam melakukan penelaahan,
perumusan dan pemecahan masalah pendidikan yang ada di
sekolah/madrasah.
4) Memperoleh pengalaman dan keterampilan untuk melaksanakan
pembelajaran dan kegiatan manajerial di sekolah/madrasah.
b. Bagi Sekolah/Madrasah
1) Memperoleh kesempatan untuk dapat andil dalam menyiapkan calon
guru.
2) Mendapatkan bantuan pemikiran, tenaga, ilmu, dan teknologi dalam
merencanakan serta melaksanakan pengembangan
sekolah/madrasah.
3) Meningkatkan hubungan kemitraan antara FMIPA, FBSH, FIP &
FISE Universitas Hamzanwadi, pemerintah daerah melalui dinas
terkait (Dinas Pendidikan), sekolah/madrasah.
c. Bagi FMIPA, FBSH, FIP & FISE Universitas Hamzanwadi
1) Memperoleh umpan balik dari sekolah/madrasah guna
pengembangan kurikulum dan IPTEKS yang sesuai dengan
kebutuhan stakeholders.
2) Memperoleh berbagai sumber belajar dan menemukan berbagai
permasalahan untuk pengembangan penelitian dan kualitas
pendidikan.
3) Terjalin kerjasama yang lebih baik dengan pemerintah daerah dan
instansi terkait untuk pengembangan pelaksanaan Tri Dharma
perguruan tinggi.
D. Kondisi dan Kultur Sekolah
1. PROFIL SEKOLAH
Nama : MA Unwanul Falah NW Pao’ Lombok
Alamat Sekolah : Pao’ Lombok Desa Paok Lombok Kec.
Suralaga
No. Telpon : 081997843476
Kecamatan : Suralaga
Kabupaten/Kota : Kabupaten Lombok Timur
Provinsi : Nusa Tenggara Barat
Tahun Berdiri : 1977
Tanggal Pengesahan : 06 Desember 2011
Status Akreditasi : Terakreditasi A
Nomor Akreditasi : 011975
Nomor Statistik : 131252030027
Nama Organisasi Induk : Nahdlatul Wathan
Keadaan Tanah :
- Luas : 3150 m2
- Status Kepemilikan : Milik Sendiri
- Letak : Pedesaan
Luas Bangunan : 655,8 m2
Waktu Penyelenggaraan Belajar
- Pagi : 07.00 – 14.30
- Sore :-
Jumlah Jam Pelajaran Per Minggu : 705
2. Data Siswa MA Unwanul Falah Pao’ Lombok
Tabel 1.1 Data Siswa MA Unwanul Falah NW Pao’ Lombok
Jumlah Jumlah IPA IPS I IPS 2 Agama 1 Agama 2 Jumlah
No
Rombel Kelas Lk Pr Lk Pr Lk Pr Lk Pr Lk Pr Siswa
1. X IPA 10 22 32
2. X IPS 1 9 20 29
3. X IPS 2 11 16 27
4. X AG 1 13 10 23
5. X AG 2 15 8 23
6. XI IPA 15 14 30
7. XI IPS 1 8 13 21
8. XI IPS 2 9 13 22
9. XI AG 1 15 13 26
10. XI AG 2 17 5 22
15. XII AG 2 11 15 26
JUMLAH 40 54 32 50 30 41 40 36 43 28 391
4. Data Guru
Tabel 1.3 Jumlah Guru
Guru PNS
Laki-Laki Perempuan Jumlah
S2 - - 0
S1 1 2 3
DIII - - 0
DII - - 0
DI - - 0
SLTA - - 0
Jumlah 1 2 3
Guru Non PNS
Laki-Laki Perempuan Jumlah
S2 1 - 1
S1 23 10 33
DIII 1 - 1
DII - - 0
DI - - 0
SLTA 2 - 2
Jumlah 27 10 37
Pancor
Ramli, Kopong, KTU/ 6/15/20
1. √
S.Pd 15 Juni Operator 15
1987
Lalu Paok
Ahmad Lombok 15/07/2
2. Staf TU √
Jaelani Timur, 3 017
S.Tp Mei 1992
Pao’
Abd
Lombok 6/15/20
3. Rahman, Bendahara √
Timur 00
S.Ag
1960
Sembalu Bagian 6/15/20
4 Hj. Faridah √
n, 1980 Umum 10
b. Pendekatan Saintifik
Di dalam Kurikulum 2013 yang sekarang mulai diterapkan di
sebagian sekolah-sekolah piloting ada dikenal namanya istilah
Pendekatan Saintifik. Secara Istilah pengertian dari pendekatan saintifik
adalah proses pembelajaran yang dirancang sedemikian rupa agar peserta
didik secara aktif mengonstruk konsep, hukum atau prinsip melalui
tahapan-tahapan mengamati (untuk mengidentifikasi atau menemukan
masalah), merumuskan masalah, mengajukan atau merumuskan hipotesis,
mengumpulkan data dengan berbagai teknik, meng-analisis data, menarik
kesimpulan dan mengomunikasikan konsep, hukum atauprinsip yang
“ditemukan”
Proses pembelajaran yang mengacu pada pendekatan saintifik
menurut Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (2016) meliputi lima
langkah yaitu: mengamati, menanya, mengumpulkan data, mengasosiasi,
dan mengkomunikasikan. Selanjutnya dijelaskan sebagai berikut:
1) Mengamati, yaitu kegiatan siswa mengidentifikasi melalui indera
penglihat (membaca, menyimak), pembau, pendengar, pengecap dan
peraba pada waktu mengamati suatu objek dengan ataupun tanpa alat
bantu. Alternatif kegiatan mengamati antara lain observasi
lingkungan, mengamati gambar, video, tabel dan grafik data,
menganalisis peta, membaca berbagai informasi yang tersedia di
media masa dan internet maupun sumber lain. Bentuk hasil belajar
dari kegiatan mengamati adalah siswa dapat mengidentifikasi
masalah.
2) Menanya, yaitu kegiatan siswa mengungkapkan apa yang ingin
diketahuinya baik yang berkenaan dengan suatu objek, peristiwa,
suatu proses tertentu. Dalam kegiatan menanya, siswa membuat
pertanyaan secara individu atau kelompok tentang apa yang belum
diketahuinya. Siswa dapat mengajukan pertanyaan kepada guru,
narasumber, siswa lainnya dan atau kepada diri sendiri dengan
bimbingan guru hingga siswa dapat mandiri dan menjadi kebiasaan.
Pertanyaan dapat diajukan secara lisan dan tulisan serta harus dapat
membangkitkan motivasi siswa untuk tetap aktif dan gembira.
Bentuknya dapat berupa kalimat pertanyaan dan kalimat hipotesis.
Hasil belajar dari kegiatan menanya adalah siswa dapat merumuskan
masalah dan merumuskan hipotesis.
3) Mengumpulkan data, yaitu kegiatan siswa mencari informasi
sebagai bahan untuk dianalisis dan disimpulkan. Kegiatan
mengumpulkan data dapat dilakukan dengan cara membaca buku,
mengumpulkan data sekunder, observasi lapangan, uji coba
(eksperimen), wawancara, menyebarkan kuesioner, dan lain-lain.
Hasil belajar dari kegiatan mengumpulkan data adalah siswa dapat
menguji hipotesis.
4) Mengasosiasi, yaitu kegiatan siswa mengolah data dalam bentuk
serangkaian aktivitas fisik dan pikiran dengan bantuan peralatan
tertentu. Bentuk kegiatan mengolah data antara lain melakukan
klasifikasi, pengurutan (sorting), menghitung, membagi, dan
menyusun data dalam bentuk yang lebih informatif, serta menentukan
sumber data sehingga lebih bermakna. Kegiatan siswa dalam
mengolah data misalnya membuat tabel, grafik, bagan, peta konsep,
menghitung, dan pemodelan. Selanjutnya siswa menganalisis data
untuk membandingkan ataupun menentukan hubungan antara data
yang telah diolahnya dengan teori yang ada sehingga dapat ditarik
simpulan dan atau ditemukannya prinsip dan konsep penting yang
bermakna dalam menambah skema kognitif, meluaskan pengalaman,
dan wawasan pengetahuannya. Hasil belajar dari kegiatan
menalar/mengasosiasi adalah siswa dapat menyimpulkan hasil kajian
dari hipotesis.
5) Mengkomunikasikan, yaitu kegiatan siswa mendeskripsikan dan
menyampaikan hasil temuannya dari kegiatan mengamati, menanya,
mengumpulkan dan mengolah data, serta mengasosiasi yang
ditujukan kepada orang lain baik secara lisan maupun tulisan dalam
bentuk diagram, bagan, gambar, dan sejenisnya dengan bantuan
perangkat teknologi sederhana dan atau teknologi informasi dan
komunikasi. Hasil belajar dari kegiatan mengomunikasikan adalah
siswa dapat memformulasikan dan mempertanggungjawabkan
pembuktian hipotesis.
BAB III
PEMBAHASAN
A. Perencanaan Pembelajaran
Sebelum melaksanakan pembelajaran, perencanaan pembelajaran sangatlah
dibutuhkan untuk merencanakan strategi dalam pelaksanaan pembelajaran.
Banyak hal yang harus dipersiapkan oleh mahasiswa magang antara lain yaitu
mempersiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sebagai gambaran
atau langkah awal yang akan dilakukan oleh mahasiswa di dalam kelas pada saat
mengajar agar pembelajaran yang dilakukan menjadi lebih terarah. Praktikan
menyiapkan RPP dengan materi yaitu matriks dan transformasi geometri.
Dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang dipersiapkan oleh
praktikan didalamnya menggunakan model Discovery Learning. Dalam proses
pembelajaran dengan model Discovery Learning, guru hanya bertindak sebagai
pembimbing dan fasilitator yang mengarahkan siswa untuk menemukan konsep,
dalil, prosedur, algoritma, dan semacamnya. Dalam Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) yang dipersiapkan oleh praktikan di dalamnya juga
menggunakan metode pembelajaran. Metode pembelajaran yang digunakan
antara lain yaitu metode diskusi, tanya jawab, dan penugasan.
Selain itu, praktikan juga menyiapkan media pembelajaran yang sudah
dipersiapkan sesuai dengan model pembelajaran yang digunakan oleh praktikan.
Media pembelajaran diadakan untuk menunjang proses pembelajaran agar lebih
menyenangkan sehingga membuat siswa tertarik untuk mengikuti proses
pembelajaran.
Tabel 3.1
Kegiatan yang dilakukan Mahasiswa Magang Selama di MA Unwanul
Falah NW Pao’ Lombok
Hari/Tanggal Jenis Kegiatan Tempat
Pelepasan Mahasiswa
14 Agustus 2019 Ruang Guru
Magang oleh DPM
Observasi Lingkungan Ruang Guru,
14-15 Agustus 2019
Sekolah dan Kondisi Kelas Ruang Kelas
Ikut serta Apel Lapangan
17 Agustus 2019
Kemerdekaan Indonesia Yayasan
Pembagian Kelas dan
19 Agustus 2019 Ruang Guru
Guru Pamong
Penyerahan Administrasi
20-25 Agustus 2019 Ruang Guru
Pembelajaran
22,29 Agustus 2019
Posko Magang
5, 12,19,26 september 2019 Bimbingan DPM
dan KKN
3, 10 Oktober 2019
Lingkungan
14 Oktober 2019 Penarikan
Yayasan
Tabel 3.2
Jadwal Mahasiswa Magang dalam Proses Kegiatan Belajar Mengajar di
Kelas Semester Ganjil
Nama Guru
Kelas Mapel Hari Waktu
Mahasiswa Pamong
Selasa 09.55 – 11.15 Arrofiki
Novia Sukma X IPS 2 Ekonomi
Rabu 10.35 – 11.15 Autada, S.E
Rusmayadi X Agama 2 Penjaskes Rabu 08.20 – 09.40 Lalu Muh.
Imam
Jum'at 10.35 – 11.00
Wahyudi
Rabiatul
Khaerul Bahasa
Senin 11.15 – 12.35 Adawiyah,
Anam Inggris
S.Pd
Muh. Azni Rabiatul
Bahasa
Habiburrahm X Agama 1 Senin 11.15 – 12.35 Adawiyah,
Inggris
an S.Pd
Rabu 08.20 – 09.40 Lalu Muh.
Sholeha X Agama 2 Penjaskes Imam
Jum'at 10.35 – 11.00
Wahyudi
Selasa 09.55 – 11.15 Arrofiki
Farida Helmi X IPS 2 Ekonomi
Rabu 10.35 – 11.15 Autada, S.E
Ismun
Hudaebi X IPA 1 Seni Budaya Kamis 07.00 – 08.20 Farijah,
S.Pd
Ismun
Ahmad
X IPA 1 Seni Budaya Kamis 07.00 – 08.20 Farijah,
Nirwan Nur
S.Pd
Imania Rabu 07.00 – 08.20 Haisiah,
XI IPA 2 Matematika
Pratiwi Kamis 08.20 – 09.40 S.Pd
Bahasa Rabiatul
Siti Zulaikho X Agama 1 Inggris Senin 11.15 – 12.35 Adawiyah,
S.Pd
Siti Azmiatin Bahasa Selasa 08.20 – 09.40 Abdul Aziz,
X IPS 1
Hasna Indonesia Sabtu 09.55 – 11.15 M.Pd
Selasa 07.00 – 08.20 Abdul
Leni Yuliani X IPA 2 Fisika
Sabtu 11.55 – 12.35 Kadir, S.Pd
Perencanaan pembelajaran dimulai dari tahap observasi yang dilakukanpada
minggu pertama setelah pelepasan, bertujuan untuk mempelajari keadaan dan
kultur dalam pembelajaran di sekolah khususnya di kelas dan umumnya di MA
Unwanul Falah NW Pao’ Lombok pada pelajaran Matematika.
Pelaksanaan observasi dilakukan untuk dapat membaca keadaan dan mampu
mempersiapkan perangkat yang akan digunakan dalam kegiatan belajar mengajar
sekaligus bimbingan dalam mempersiapkan perangkat pembelajaran seperti:
1. Kalender Pendidikan dan Jadwal Pembelajaran
2. Analisis SK/KD
3. Pemetaan Materi Pembelajaran
4. Penentuan KKM
5. Program Tahunan
6. Program Semester
7. Analisis Program Semester
8. Pengembangan Silabus
9. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
B. Pelaksanaan Pembelajaran
Kegiatan Magang Universitas Hamzanwadi dilaksanakan pada bulan
Agustus sampai dengan Oktober atau bertepatan dengan tanggal 14 Agustus
2019 sampai dengan 14 Oktober 2019, yang terdiri dari 12 orang, 2 orang
mahasiswa ekonomi, 3 orang mahasiswa bahasa inggris, 2 orang mahasiswa
penjaskesrek, 2 orang mahasiswa sendratasik, 1 orang mahasiswa matematika, 1
orang mahasiswa fisika, 1 orang mahasiswa bahasa dan sastra Indonesia.
Daftar Kelompok Mahasiswa Magang
Ketua : Rusmayadi
Sekretaris : Siti Azmiatin Hasna
Bendahara : Novia Sukma
Anggota : 1. Ahmad Nirwan Nur
2. Farida Helmi
3. Hudaebi
4. Imania Pratiwi
5. Khaerul Anam
6. Leni Yuliani
7. Muh.Azni Habiburrahman
8. Sholeha
9. Siti Zulaikho
Tabel 3.5
Analisis Hasil Siklus I pada Siswa Kelas XI IPA 2 (Hasil Ulangan
Harian KD 3.5 & 3.6)
No Nama Siswa Skor Keterangan
1. Bq. Ziadah 25 TT
2. Aulia Diana Zulfa 85 T
3. Gina Sonia 36 TT
4. Hiyaratul Ilmi 70 T
5. Jannatul Ma’wa 52 TT
6. Kowa Daturrizkoh 52 TT
7. Leni Marsehhataini 52 TT
8. Mafadhilah Paoziah Suhaedi
9. Nispul Laili 23 TT
10. Rika Indi Sartika -
11. Rofi’ah Nur 75 T
12. Saumi Nurfitriana 75 T
13. Siti Khadijah 35 TT
14. Siti Mukminah 70 T
15. Sopiyani Safitri 72 T
16. Sukma Ayu 25 TT
17. Taifah Masrurah 20 TT
18. Tita Intan Kurnia 70 T
19. Yuliana Rahmawati S. 55 TT
Keterangan:
T : Tuntas
TT : Tidak Tuntas
Hasil belajar siswa dari hasil pengamatan atau observasi yang
dilaksanakan selama pelaksanaan pembelajaran menggunakan model
Discovery Learning belum menampakkan adanya hasil belajar siswa
dalam mengikuti proses pembelajaran matematika.pengukuran hasil
belajar yang didapatkan dari penyebaran soal yang telah dibuat
memperlihatkan bahwa diperoleh dari penyebaran soal yang telah dibuat
memperlihatkan bahwa hasil belajar siswa pada siklus I termasuk dalam
kategori rendah. Hal ini disebabkan karena masih banyak siswa yang
mendapatkan nilai di bawah KKM. Selain itu juga terdapat kekurangan-
kekurangan dalam proses pembelajaran dalam siklus I yang meliputi:
1) Faktor Guru
(1) Guru kurang memberikan motivasi dalam proses pembelajaran
sehingga siswa kurang aktif.
(2) Guru belum optimal dalam memberikan bimbingan kepada siswa
baik pada saat proses pembelajaran, penugasan maupun saat
berdiskusi.
2) Faktor Siswa
(1) Kurangnya minat siswa untuk mempelajari, mencari informasi,
dan membaca materi pembelajaran matematika.
(2) Motivasi belajar siswa yang masih sangat rendah.
(3) Sebagian besar siswa belum memahami materi pembelajaran.
(4) Masih banyaknya siswa kurang memperhatikan saat guru
menjelaskan.
d. Tahap Refleksi
Berdasarkan hasil evaluasi yang diperoleh, hasil belajar siswa
belum mencapai hasil yang diharapkan. Atas dasar tersebut, maka
peneliti melaksanakan tindakan pada siklus II dengan memperbaiki
kekurangan-kekurangan pada siklus I.
2. Siklus II
Pada siklus II ini akan lebih diperhatikan lagi apa penyebabnya dari
kurangnya nilai siswa pada siklus I. Setelah ditindaklanjuti ternyata terdapat
hambatan-hambatan yang berasal dari dalam ataupun luar mahasiswa magang
jumpai selama pelaksanaan pembelajaran.
1) Metode yang digunakan guru belum optimal yang mengakibatkan
pembelajaran berpusat pada guru sehingga siswa tidak aktif dalam proses
pembelajaran.
2) Guru kurang memberikan motivasi kepada siswa sehingga proses
pembelajaran masih berpusat pada guru.
3) Kurangnya motivasi belajar siswa.
4) Banyaknya siswa yang kurang konsentrasi dalam belajar sehingga banyak
siswa yang kurang memahami materi yang dipelajari.
Adapun pemecahannya yakni:
1) Untuk kelancaran Proses Kegiatan Belajar Mengajar (PKBM) dapat
dipecahkan dengan memvariasikan model pembelajaran dan model
pendekatan pada proses belajar mengajar.
2) Memberikan perhatian khusus terutama kepada siswa yang tergolong sulit
memahami materi pelajaran dengan cara mendekati dan memberikan
motivasi agar lebih semangat dalam belajar.
3) Guru hendaknya memvariasikan metode atau strategi pembelajaran
sehingga tidak menjadikan pelajaran matematika sebagai pelajaran yang
membosankan.
Setelah diketahui hambatan dan pemecahannya, ternyata masih banyak
hal yang perlu untuk diberikan perhatian oleh mahasiswa magang, mulai dari
penyusunan perangkat hingga pelaksanaan pembelajaran di kelas.
Oleh karena itu, berdasarkan pertimbangan dari hasil siklus ini mahasiswa
magang berusaha menyempurnakan rencana pembelajaran pada siklus
berikutnya dengan mencari metode yang lebih tepat dan sesuai dengan
karakter siswa di kelas XI IPA 2. Dan juga berdasarkan pada metode yang
sudah dipakai yaitu pembelajaran menggunakan metode diskusi, tanya jawab,
dan penugasan. Pada metode ini harus lebih tegas lagi untuk
menyempurnakan nilai dari siklus I.
a. Pembahasan Perangkat
Pada pembahasan RPP siklus II ini mahasiswa magang
menyempurnakan kekurangan pada siklus I agar pelaksanaan proses
belajar mengajar di dalam kelas lebih terencana untuk kelancaran dalam
penyampaian materi pelajaran dan dapat mencapai tujuan yang diinginkan.
b. Pelaksanaan Tindakan
Pada tahap pelaksanaan tindakan di siklus II 23 – 29 September
2019, mahasiswa magang melaksanakan kegiatan pembelajaran sesuai
dengan rencana pembelajaran yang telah dirumuskan pada tahap
perencanaan, dengan kegiatan pembelajaran untuk meningkatkan hasil
belajar siswa dengan menggunakan metode diskusi, tanya jawab, dan
penugasan.
c. Pelaksanaan Observasi
Dalam proses belajar mengajar mahasiswa magang melakukan
pengamatan terhadap aktivitas dan kegiatan siswa dalam mengikuti proses
belajar mengajar dengan menggunakan lembar observasi yang sama
seperti pada siklus I.
Hasil pengamatan terhadap aktivitas belajar siswa pada siklus II
dapat dilihat pada table berikut:
Tabel 3.6
Lembar Observasi Aktivitas Belajar Siswa Siklus II
Keterangan
No Aspek yang diamati
Ya Tidak
I Pra Pembelajaran
Tabel 3.7
Analisis Hasil Siklus II pada Siswa Kelas XI IPA 2
No Nama Siswa Skor Keterangan
1. Bq. Ziadah 50 TT
2. Aulia Diana Zulfa 80 T
3. Gina Sonia 60 TT
4. Hiyaratul Ilmi 80 T
5. Jannatul Ma’wa 60 TT
6. Kowa Daturrizkoh 75 T
7. Leni Marsehhataini 80 T
8. Mafadhilah Paoziah Suhaedi
9. Nispul Laili 50 TT
10. Rika Indi Sartika -
11. Rofi’ah Nur 75 T
12. Saumi Nurfitriana 75 T
13. Siti Khadijah 50 TT
14. Siti Mukminah 70 T
15. Sopiyani Safitri 70 T
16. Sukma Ayu 60 TT
17. Taifah Masrurah 50 TT
18. Tita Intan Kurnia 80 T
19. Yuliana Rahmawati S. 80 T
Keterangan :
T : Tuntas
TT : Tidak Tuntas
C. Refleksi Hasil Pembelajaran (Didukung dengan Data Analisis Hasil Belajar
Siswa)
Kegiatan refleksi pembelajaran adalah suatu komponen kegiatan yang
dilaksanakan setelah proses pembelajaran dengan tujuan untuk menilai dan
mengamati apa yang telah terjadi selama pembelajaran berlangsung.
Pada siklus I mahasiswa magang menemukan siswa masih dalam proses
penyesuaian dengan cara penyampaian materi pelajaran yang disampaikan oleh
praktikan. Hal ini dikarenakan dalam proses pembelajaran, siswa masih terlihat
canggung dalam bertanya dan sangat kurang motivasi saat mengikuti proses
pembelajaran yang dibimbing oleh mahasiswa magang.
Hasil belajar siswa yang tidak tercapai pada magang ini disebabkan
mahasiswa magang kurang memperhatikan pemahaman siswa terhadap materi
yang diajarkan. Mahasiswa magang juga kurang memberikan motivasi belajar
sehingga siswa kurang bersemangat dalam belajar.
Pada siklus I untuk mencari ketuntasan klasikal antara lain:
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑢𝑛𝑡𝑎𝑠
𝐾𝐾 = × 100%
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑒𝑠
7
𝐾𝐾 = × 100% = 41%
17
Pada siklus II sudah melihat adanya peningkatan hasil belajar siswa atau
peningkatan prestasi belajar siswa. Di dalam kelas siswa mulai aktif dan antusias
mengikuti proses pembelajaran.
Pada siklus II untuk mencari ketuntasan klasikal pada Siklus II
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑢𝑛𝑡𝑎𝑠
𝐾𝐾 = × 100%
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑒𝑠
10
𝐾𝐾 = × 100% = 58%
17
Pengukuran hasil prestasi belajar siswa yang dapat dilihat mulai
menunjukkan adanya peningkatan cukup besar yaitu dapat dikategorikan dalam
kategori rendah hal ini disebabkan siswa yang tuntas lebih banyak di siklus II
dibandingkan siklus I. Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan oleh
praktikan atau mahasiswa magang diantaranya:
1. Kondisi atau keadaan kelas cukup kondusif.
2. Adanya peningkatan hasil kognitif siswa dalam proses pembelajaran.
3. Siswa lebih antusia mengikuti pebelajaran.
Keberhasilan proses kegiatan belajar mengajar pada materi Matriks dapat
diukur dari keberhasilan siswa yang mengikuti kegiatan pembelajaran tersebut.
Keberhasilan itu dapat dilihat dari tingkat pemahaman dan penguasaan materi
serta prestasi belajar siswa. Semakin tinggi tingkat pemahaman dan penguasaan
materi maka semakin tinggi pula tingkat prestasi belajar dan keberhasilan siswa.
Untuk mata pelajaran Matematika memiliki KKM 70. Namun dalam
kenyataannya masih banyak siswa yang tingkat kemampuannya masih di bawah
rata-rata. Pelaksanaan pembelajaran yang dilaksanakan dengan implementasi
RPP sesuai dengan ketentuan yang ada, tetapi ada perbedaan antara siklus I dan
siklus II walaupun perubahannya tidak terlalu signifikan.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Setelah melakukan kegiatan Magang di MA Unwanul Falah NW Pao’
Lombok penulis dapat menyimpulkan keberhasilan proses belajar mengajar
dipengaruhi oleh metode dan strategi yang digunakan oleh mahasiswa magang.
Hal ini dapat dilihat dari siswa yang aktif dalam proses pembelajaran dan mampu
bekerja sama dengan anggota kelompoknya. Penggunaan model discovery
learning dengan metode diskusi, tanya jawab, dan penugasan dapat
meningkatkan hasil belajar siswa yakni pada siklus I ketuntasan klasikal
mencapai 41%, namun pada kegiatan siklus II jauh meningkat menjadi 58%.
Siswa yang awal mulanya kurang dalam menyelesaikan soal yang berkaitan
dengan materi tertentu khususnya materi Matriks dapat menjadi motivasi
tersendiri terlebih karena pelaksanaan kegiatan pembelajaran, praktikan
membimbing setiap anggota kelompok sehingga siswa juga dapat dengan leluasa
bertanya tanpa canggung dalam hal kurang pemahaman dalam penyelesaian soal
yang ada sehingga proses pembelajaran pun dapat terlaksana sesuai dengan yang
diharapkan.
Pada dasarnya pelaksanaan magang ini menjadi tolak ukur bagaimana
seorang mahasiswa yang nantinya membina kelas dalam lingkup yang luas serta
membina mata pelajaran yang lingkupnya lebih khusus. Tentunya pelaksanaan
kegiatan Magang ini sebagai salah satu hal yang menjadikan pelajaran serta
pengalaman yang sangat bagus yang nantinya sebagai refrensi terbaik dalam
sebuah pengelolaan ruang kelas.
B. Rekomendasi
Berdasarkan hambatan-hambatan yang terjadi di dalam kelas terutama ketika
dalam kegiatan belajar mengajar, maka beberapa hal yang perlu diperbaiki oleh
guru untuk memotivasi siswa, yaitu:
1. Sebaiknya dalam hal kegiatan pembelajaran lebih meningkatkan lagi
bimbingan kepada setiap siswa terlebih bagi siswa yang kurang dalam mata
pelajaran tertentu.
2. Lebih meningkatkan penyelarasan dalam pembagian kelompok belajar.
3. Peningkatan pemahaman tentang konsep dalam setiap materi yang
disampaikan dalam poses belajar mengajar.