melakukan kontinuasi keatas juga dapat mengurangi efek dari sumber anomali
dangkal (Blakely, 1996).
Dalam banyak kasus, data anomali medan magnetik yang menjadi target survei
selalu bersuperposisi atau bercampur dengan anomali magnetik lain yang berasal
dari sumber yang sangat dalam dan luas di bawah permukaan bumi. Anomali
magnetik ini disebut sebagai anomali magnetik regional. Untuk menginterpretasi
anomali medan magnetik yang menjadi target survei, maka dilakukan koreksi efek
regional, yang bertujuan untuk menghilangkan efek anomali magnetik regioanl
dari data anomali medan magnetik hasil pengukuran. Salah satu metode yang
dapat digunakan untuk memperoleh anomali regional adalah pengangakatan ke
atas hingga pada ketinggian-ketinggian tertentu, dimana peta kontur anomali yang
dihasilkan sudah cenderung tetap dan tidak mengalami perubahan pola lagi ketika
dilakukan pengangkatan yang lebih tinggi (Breiner, 1973).
Medan magnet memenuhi Hukum Laplace. Jika harga medan magnet pada suatu
permukaan diketahui, maka dapat ditentukan medan magnet pada sembarang
permukaan yang lain apabila tidak ada massa diantara permukaan tersebut. Proses
ini disebut, kontinuasi ke atas. Kontinuasi keatas merupakan proses medan
magnetik magnetik suatu data yang terukur diatas permukaan yang lebih tinggi.
Kontinusi ini digunakan untuk memisahkan anomali lokal terhadap anomali
regional. Anomali regional berasosiasi dengan kondisi geologi umum yang
5
Forward modeling biasa disebut juga permodelan tidak langsung. Permodelan ini
betujuan untuk memberi gambaran secara matematik geometri benda penyebab
anomali. Pada umumnya berupa suatu poligon yaitu suatu benda dengan sudut
banyak. Pengukuran geomagnet mengukur medan magnet total, yaitu besaran
medan magnet bumi ditambah dengan medan yang beranomali. Kemagnetan
imbasan selalu sejajar dengan medan magnet bumi (Arif, 2014).
Metode magnet adalah salah satu metode geofisika yang digunakan untuk
menyelidiki kondisi permukaan bumi dengan memanfaatkan sifat kemagnetan
batuan yang diidentifikasikan oleh kerentanan magnet batuan. Metoda magnetik
berguna untuk memetakan dan menghitung potensi bijih besi dibawah
permukaan. Interpretasi kuantitatif dilakukan untuk menggambarkan bentuk
tubuh ’iron ore’ di bawah permukaan berdasarkan anomali magnetik dan geologi.
Interpretasi dilakukan dengan pemodelan kedepan (forward modeling) secara 2D
dan 3D. Pemodelan ke depan dilakukan dengan membuat benda anomali dengan
geometri dan harga kemagnetan tertentu. Respon magnetikdihitung pada titik
amat didasarkan pada harga kemagnetan yang dimiliki oleh benda anomali. Setiap
benda yang memiliki harga kemagnetan akan memberikan suatu medan potensial
tertentu (Setiawan, 2009).
3