Anda di halaman 1dari 12

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sehat adalah kebutuhan dasar bagi kehidupan manusia. Kepentingan

kesegaran jasmani dalam pemeliharaan kesehatan tidak diragukan lagi, semakin

tinggi tingkat kesehatan, maka kesegaran jasmani akan semakin baik pula.

Berdasarkan Undang- Undang Kesehatan No 36 tahun 2009 yang memuat upaya

kesehatan adalah setiap kegiatan dan/atau serangkaian kegiatan yang dilakukan secara

terpadu,terintregasi dan berkesinambungan untuk memelihara dan meningkatkan

derajat kesehatan masyarakat dalam bentuk pencegahan penyakit, peningkatan

kesehatan, pengobatan penyakit, dan pemulihan kesehatan oleh pemerintah dan/atau

masyarakat.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan bahwa kesehatan adalah

keadaan sempurna, baik fisik, mental maupun sosial, dan tidak hanya bebas dari

penyakit dan cacar. Sedangkan Undang-undang Kesehatan No.36 Tahun 2009

memberikan batasan : Kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental,

spiritual maupun sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif

secara sosial dan ekonomis (Notoatmodjo, 2007).

Sehat merupakan hak setiap individu agar dapat melakukan segala aktivitas

hidup sehari-hari. Untuk bisa hidup sehat, kita harus mempunyai Perilaku Hidup

Bersih dan Sehat (PHBS). Perilaku ini merupakan sekumpulan perilaku yang

dipraktikkan atas dasar kesadaran sebagai hasil pembelajaran yang menjadikan

1
Universitas Sumatera Utara
2

sesorang atau keluarga dapat menolong diri sendiri di bidang kesehatan

masyarakatnya (Depkes, 2005).

Pembangunan yang ingin dicapai oleh bangsa Indonesia adalah tercapainya

bangsa yang maju dan mandiri, sejahtera lahir batin. Salah satu ciri bangsa yang maju

adalah mempunyai derajat kesehatan yang tinggi, karena derajat kesehatan

mempunyai pengaruh yang sangat besar terhadap kualitas sumber daya manusia.

Hanya dengan sumber daya manusia yang sehat akan lebih produktif dan

meningkatkan daya saing bangsa (Depkes, 2005).

Kondisi sehat dapat dicapai dengan mengubah perilaku dari yang tidak sehat

menjadi perilaku sehat dan menciptakan lingkungan sehat di rumah tangga. Oleh

karena itu, kesehatan perlu dijaga, dipelihara dan ditingkatkan oleh setiap anggota

rumah tangga serta diperjuangkan oleh semua pihak. Rumah Tangga ber-PHBS

berarti mampu menjaga, meningkatkan dan melindungi kesehatan setiap anggota

rumah tangga dari gangguan ancaman penyakit dan lingkungan yang kurang kondusif

untuk hidup sehat.

Suatu negara yang sehat berawal dari diri sendiri dan keluarga yang sehat juga.

Banyak penafsiran bahwa sehat itu haruslah memiliki peralatan penunjang kesehatan

yang lengkap dan memadai, sehingga tetap membutuhkan biaya yang tidak sedikit.

Tidak harus demikian, langkah yang paling sederhana untuk menjaga kesehatan

sekaligus mencegah penyakit adalah hanya dengan melakukan Perilaku Hidup Bersih

dan Sehat atau yang disingkat PHBS.

Menurut Fadillah (2008), pembangunan kesehatan akan dapat dicapai dengan

memberdayakan masyarakat agar mampu secara mandiri memenuhi kabutuhan

Universitas Sumatera Utara


3

kesehatan yang berkesinambungan. Ada beberapa hal yang perlu digaris bawahi

yakni pemberdayaan masyarakat dan kemandirian. Ini menjadi penting karena

memang kesehatan harus dimulai dari kesadaran setiap individu untuk menjamin agar

dirinya tidak sakit. Logikanya sederhana saja, jika setiap individu sehat, tentunya

keluarga juga sehat dan jika setiap keluarga sehat maka dengan sendirinya

masyarakat sehat. Oleh karena itu perlu kesadaran individu bahwa keluarga dan

masyarakat yang sehat, sesungguhnya diawali dari diri sendiri. Jika kita peduli

terhadap kesehatan diri sendiri, maka kita telah berpartisipasi untuk mewujudkan

masyarakat Indonesia yang lebih sehat.

Perilaku hidup bersih dan sehat tersebut harus dimulai dari tatanan rumah

tangga, karena rumah tangga yang sehat merupakan aset modal pembangunan dimasa

depan yang perlu dijaga. Beberapa anggota rumah tangga mempunyai masa rawan

terkena penyakit infeksi dan non infeksi. Oleh karena itu untuk mencegahnya rumah

tangga perlu melakukan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) (Depkes RI, 2009).

Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) di rumah tangga merupakan salah

satu upaya strategis untuk menggerakkan dan memberdayakan keluarga atau anggota

rumah tangga untuk hidup bersih dan sehat. Melalui ini setiap anggota rumah tangga

diberdayakan agar tahu, mau dan mampu menolong diri sendiri dibidang kesehatan

dengan mengupayakan lingkungan sehat, mencegah dan menanggulangi masalah-

masalah kesehatan yang dihadapi, serta memanfaatakan pelayanan kesehatan yang

ada. Setiap rumah tangga juga digerakkan berperan aktif dalam mewujudkan

kesehatan masyarakatnya dan mengembangkan upaya kesehatan bersumber

masyarakat (Depkes RI, 2008).

Universitas Sumatera Utara


4

Perilaku hidup bersih dan sehat adalah wujud keberdayaan masyarakat yang

sadar, mau dan mampu untuk mempraktikkan PHBS. Dalam PHBS ada lima prioritas

yaitu KIA, gizi, kesehatan lingkungan, gaya hidup dan asuransi kesehatan. Dengan

demikian, upaya untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan tindakan dalam

menciptakan suatu kondisi bagi kesehatan perorangan, keluarga, kelompok dan

masyarakat secara berkesinambungan. Upaya ini dilakukan melalui pendekatan

pimpinan (advokasi), bina suasana( social support) dan pemberdayaan masyarakat

(empowerment). Dengan demikian masyarakat dapat mengenali dan mengatasi

masalahnya sendiri, masyarakat dapat menerapkan cara-cara hidup sehat dengan

menjaga, memelihara dan meningkatkan kesehatannya (Depkes, 2011).

Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) merupakan tanggung jawab semua

anggota keluarga. Dalam 10 indikator tersebut ada beberapa indikator yang harus

dilakukan oleh ibu rumah tangga meski tidak terlepas dari dukungan anggota

keluarga yang lain. Peran ibu rumah tangga dalam menerapkan PHBS dalam keluarga

sangat penting karena ibu rumah lebih sering tinggal di rumah.

Seorang ibu rumah tangga mempunyai peran yang sangat penting untuk

menciptakan pola hidup sehat yang bisa menghindarkan semua anggota keluarga dari

ancaman penyakit. Salah satu tanggung jawab ibu rumah tangga adalah memelihara

kesehatan anggota keluarganya dengan setiap harinya menyediakan makanan yang

sehat, bergizi dan tetap enak dinikmati sert sesuai dengan pola hidup sehat. Karena

lebih sering dirumah maka ibu rumah tangga juga mempunyai kewajiban menjaga

kebersihan di dalam maupun diluar rumah yang merupakan pola hidup sehat dalam

Universitas Sumatera Utara


5

keluarga. Selain itu ibu rumah tangga juga memberikan pendidikan kepada anaknya

agar bisa mengatur pola hidup sehat dalam menjalankan kegiatannya setiap hari.

Berbagai kegiatan telah dilakukan untuk mencapai keberhasilan pelaksanaan

program PHBS, mulai dari pelatihan petugas pengelola PHBS tingkat Provinsi,

Kabupaten/Kota sampai dengan Puskesmas, memproduksi dan menyebarkan buku

panduan pedoman PHBS. Hasilnya sampai tahun 2001 tenaga kesehatan yang telah

terlatih PHBS tingkat Provinsi 100%(30 Provinsi), 76% Kabupaten/Kota, 71,3%

puskesmas. Masalah yang dihadapi dalam pelaksanaan program PHBS adalah

kemitraan/ dukungan lintas program/lintas sektor rendah, kemampuan teknis petugas

rendah, mutasi petugas terlatih, alokasi dana terbatas, perubahan struktur organisasi,

Indikator PHBS skala Nasional, indikator PHBS tatanan, pemetaan tatanan sehat,

pemetaan PHBS individu. Altematif pemecahan adalah melalui kegiatan advokasi

kebijakan, koordinasi dan keterpaduan manajemen, peningkatan kemampuan teknis

pelaksana PHBS, menetapkan indikator PHBS individu skala nasional dan

pembobotan, menetapkan indikator PHBS tatanan, melakukan asistensi, pemetaan

tatanan sehat serta PHBS individu (Pedoman PHBS).

Masalah yang dihadapi dalam pelaksanaan program PHBS adalah kemitraan/

dukungan lintas sektor yang rendah, kemampuan teknis petugas rendah, mutasi petugas

terlatih, alokasi dana terbatas, perubahan struktur organisasi, indikator PHBS skala

Nasional, indikator PHBS tatanan, pemetaan tatana sehat, pemetaan PHBS individu

(Pedoman PHBS).

Kesehatan masyarakat pada dasarnya berasal dari masyarakat, oleh

masyarakat dan untuk masyarakat diupayakan atas dasar kesadaran diri, sehingga

Universitas Sumatera Utara


6

diharapkan nantinya dapat memberikan hasil yang memuaskan sesuai dengan tujuan

nasional promosi kesehatan. Mencegah sakit adalah lebih mudah dari pada mengobati

apabila seseorang telah jatuh sakit. Salah satu cara untuk mencegah hal tersebut

adalah dengan bergaya hidup sehat. Gaya hidup sehat adalah segala upaya untuk

menerapkan kebiasaan yang baik dalam menciptakan hidup yang sehat dan

menghindarkan kebiasaan buruk yang dapat mengganggu kesehatan.

Salah satu cara menjaga kesehatan adalah dengan mengaplikasikan perilaku

hidup bersih dan sehat (PHBS), PHBS adalah hasil sekumpulan perilaku yang

dipraktikkan atas dasar kesadaran sebagai hasil pembelajaran yang menjadikan

seseorang atau keluarga dapat menolong diri sendiri di bidang kesehatan dan berperan

aktif dalam mewujudkan derejat kesehatan masyarakat. Adapun PHBS dalam rumah

tangga adalah persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan, ASI eksklusif, menimbang

balita setiap bulan, menggunakan air bersih, mencuci tangan dengan air bersih dan

sabun, menggunakan jamban sehat, memberantas jentik dirumah sekali seminggu,

makan buah dan sayur setiap hari, melakukan aktivitas fisik setiap hari dan tidak

merokok di dalam rumah.

Upaya pengembangan terhadap program promosi kesehatan dan PHBS 2010

tersebut terus ditingkatkan ke arah yang lebih terencana, terpadu dan

berkesinambungan. Hal ini dikembangkan melalui Kabupaten/Kota percontohan

integrasi promosi kesehatan dengan sasaran utama adalah PHBS Tatanan Rumah

Tangga (individu, keluarga, masyarakat).

Tugas mewujudkan masyarakat yang sehat tidak hanya dapat dilakukan

seluruhnya oleh pemerintah, melainkan dibutuhkan partisipasi dari berbagai pihak,

Universitas Sumatera Utara


7

masyarakat dan individu. Berkaitan dengan masalah kesehatan, kerap kali

didengungkan bahwa menjaga lebih baik daripada mengobati. Selain lebih mudah,

menjaga kesehatan relatif lebih menghemat biaya. Disamping itu beban psikologi

yang ditanggung oleh penderita dan keluarga menjadi sangat berat. Dan yang tak

kalah pentingnya adalah menurunnya produktifitas kerja.

Dari hasil Riskesdas 2013, menunjukkan bahwa yang memberikan ASI hanya

30,2%, 34,3% balita umur 5-59 bulan tidak pernah ditimbang dalam 6 bulan terakhir,

perilaku merokok penduduk usia 15 tahun ke atas 36,3% dan perokok aktif setiap hari

sebesar 33,4%, rumah tangga dengan akses air minun 66,8%, rumah tangga yang

memiliki fasilitas BAB sendiri 76,2%, rumah tangga yang memiliki akses sanitasi

58,9%, untuk penampungan air limbah rumah tangga umumnya dibuang lagsung ke

got 46,7% dan 15,5% menggunakan penampungan tertutup dilengkapi dengan SPAL,

pengelolahan sampah rumah tangga pada umumnya dengan cara dibakar 50,1% dan

diangkut petugas hanya 24,9%, rumah tangga yang ber PHBS dengan baik 32,2% dan

50,5% penduduk Indonesia belum memiliki jaminan kesehatan.

Dari hasil survey yang dilakukan Dinkes Tegal 2013 menunjukkan bahwa dari

10 indikator PHBS tersebut, ternyata didapat lima urutan terbesar masalah yang

masih dihadapi masyarakat Kabupaten Tegal, yaitu 1) Indikator Tidak merokok

masih sangat rendah yaitu 33.5% rumah tangga yang bebas dari asap rokok, 2) Masih

rendahnya masyarakat yang menjadi anggota Jaminan Pemeliharaan Kesehatan (JPK)

yaitu 51%, 3) Masih rendahnya masyarakat yang menerapkan ASI ekslusif (57,8%),

4) Rumah Tangga yang semua ruangan rumah berlantai kedap air (bukan tanah) dan

dalam keadaan bersih sebesar 79%, 5) Rumah tangga yang melakukan aktifitas fisik

Universitas Sumatera Utara


8

atau olahraga terukur minimal 30 menit/hari dan dilakukan 3-5 kali seminggu masih

rendah yaitu 80,5% rumah tangga.

Profil kesehatan Sumatera Utara 2012, rumah tangga yang memenuhi syarat

rumah sehat yaitu 69,71%, rumah tangga dengan sumber air minum dari kemasan

27,66% dan dari sumur 23,4%, rumah tangga dengan pembuangan tinja

menggunakan septik 67,49%, rumah tangga yang ber PHBS 54,30% ( Pusat Promosi

Kesehatan, Kemenkes 2013).

Penyakit yang sering muncul akibat rendahnya PHBS adalah cacingan, diare,

sakit gigi, sakit kulit, gizi buruk dan sebagainya yang pada akhirnya akan

mengakibatkan rendahnya derajat kesehatan Indonesia dan rendahnya kualitas

sumber daya manusia. Pada tahun 2012, kasus diare yang ditemukan dan ditangani

adalah sebanyak 216.175 atau 38,67%, dari 1.141.496 balita yang ditimbang, terdapat

42.190 (3,70%) balita yang menderita gizi kurang, sedangkan yang menderita gizi

buruk ada sebanyak 1.208 (0,11%) (Profil Kesehatan Sumatera Utara, 2012).

Menurut database kesehatan per Kabupaten (2012), di Kabupaten Labuhan

Batu Selatan rumah tangga yang ber PHBS (56,31%), rumah sehat (72,66%), rumah

tangga dengan akses air bersih (32%), jamban sehat (76.92%), pertolongan oleh

tenaga kesehatan (80%). Ditemukan 8 kasus DBD dan insiden diare per 1000 (42%).

Laporan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) di puskesmas Dawan I tahun

2010, meliputi : Tidak merokok dalam rumah 24,75 %, Memberantas jentik nyamuk

67,1 %, ASI Eksklusif 75,7 %, Makan sayur dan buah setiap hari 96,31 %, Mencuci

tangan dengan air bersih dan sabun 97,2 %, Jamban sehat 98,4 %, melakukan

Universitas Sumatera Utara


9

aktivitas fisik setiap hari 99,21 %, Memakai air bersih 100 %, Menimbang bayi dan

balita ( 100%), Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan 100 %.

Penelitian lain yang dilakukan Habibah (2008) tentang Hubungan

Pengetahuan dengan Sikap terhadap Penerapan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

dalam Rumah Tangga di Puskesmas Sidomulyo, menunjukkan adanya hubungan

bermakna antara pengetahuan terhadap penerapan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

dalam Rumah tangga, dengan nilai p value 0,033 = 0,05, maka pengetahuan

berhubungan dengan penerapan perilaku hidup bersih dan sehat dalam rumah tangga.

Jadi dapat disimpulkan bahwa pengetahuan dengan sikap ternyata berpengaruh

terhadap perilaku hidup bersih dan sehat masyarakat.

Berdasarkan penelitian Rini (2011) di Padang, penelitian yang dilakukan

kepada ibu-ibu rumah tangga diketahui bahwa dari 10 indikator PHBS yang masih

dibawah standart nasional yaitu pemberian ASI ekslusif sebanyak 41,3%,

penimbangan balita setiap bulan sebanyak 49,2%, cuci tangan dengan air bersih dan

sabun sebanyak 53,6%, memberantas jentik nyamuk dirumah seminggu sekali

sebanyak 43,2%, menggunakan jamban sehat sebanyak 61,5%, yang tidak merokok

di dalam rumah sebanyak 33,3%, melakukan aktivitas fisik setiap hari sebanyak

61,5%.

Persentase rumah tangga berperilaku hidup bersih dan sehat menurut

Puskesmas Tanjung Medan kecamatan Kampung Rakyat kabupaten Labuhan Batu

Selatan tahun 2012, rumah tangga yang ber-PHBS (43,3%), rumah tangga yang

memiliki jamban sehat sebanyak (57,2%), rumah tangga yang memiliki fasilitas air

bersih (52,3%), rumah tangga tangga yang memiliki jaminan kesehatan sebanyak

Universitas Sumatera Utara


10

(31,4%), rumah tangga yang menimbang balita setiap bulan sebanyak (37,4%), rumah

tangga yang memakan sayur dan buah setiap hari (53,01%), rumah tangga yang

melakukan kegiatan fisik setiap hari sebanyak (39,7%), rendahnya rumah tangga

yang menerapkan ASI eksklusif yaitu sebanyak (53,5%), tingginya angka merokok di

rumah tangga sebanyak (43,8%).

Dari hasil survei awal yang dilakukan peneliti di desa Perlabian terhadap 5

rumah tangga didapatkan masih adanya sampah dipekarangan rumah, barang-barang

bekas yang berserakan dibelakang rumah yang dapat menjadi wadah

berkembangbiaknya nyamuk serta tidak adanya SPAL sehingga disekitar rumah

tercium bau yang tidak sedap. Dari 5 rumah tangga hanya 1 rumah tangga yang

memiliki jaminan kesehatan, 5 rumah tangga yang merokok didalam rumah, serta ke

5 rumah tangga mengkonsumsi buah hanya 1 kali dalam 1 minggu, dari ke 5 lima

rumah tangga tersebut memiliki jamban yang tidak sehat. Dari 10 anak yang terlihat

bermain dipekarangan rumah tidak menggunakan sandal dan tidak mencuci tangan

selesai bermain.

Berdasarkan latar belakang tersebut diatas, peran ibu rumah tangga dalam

kesehatan sangat penting, maka peneliti tertarik untuk meneliti gambaran perilaku ibu

rumah tangga tentang perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) di desa Perlabian

Kecamatan Kampung Rakyat kabupaten Labuhan Batu Selatan.

Universitas Sumatera Utara


11

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan

permasalahan peneliti secara umum yaitu bagaimana gambaran perilaku ibu rumah

tangga tentang perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) di desa Perlabian kecamatan

Kampung Rakyat kabupaten Labuhan Batu Selatan tahun 2014.

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum

Untuk mengetahui gambaran perilaku ibu rumah tangga tentang perilaku

hidup bersih dan sehat (PHBS) di desa Perlabian kecamatan Kampung Rakyat

kabupaten Labuhan Batu Selatan tahun 2014.

1.3.2 Tujuan khusus

1. Untuk mengetahui pengetahuan ibu rumah tangga tentang perilaku hidup bersih

dan sehat (PHBS) di desa Perlabian.

2. Untuk mengetahui sikap ibu rumah tangga tentang perilaku hidup bersih dan sehat

(PHBS) di desa Perlabian.

3. Untuk mengetahui perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) ibu rumah tangga di

desa Perlabian.

1.4 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat:

1. Memberikan masukan kepada pemimpin/ kepala desa Perlabian untuk

menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) agar terhindar dari penyakit

yang berhubungan dengan rendahnya PHBS serta terwujudnya keluarga yang

mandiri terhadap kesehatan keluarganya.

Universitas Sumatera Utara


12

2. Sebagai masukan kepada msyarakat di desa Perlabian agar menerapkan perilaku

hidup bersih dan sehat di rumah tangga agar meningkatkan derejat kesehatan

keluarga.

3. Sebagai bahan perbandingan bagi peneliti delanjutnya yang berhubungan dengan

perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS).

4. Sebagai tahap penerapan ilmu penulis dalam melakukan penelitian pada bidang

kesehatan masyarakat yang diperoleh selama mengikuti pendidikan USU di

FKM.

Universitas Sumatera Utara

Anda mungkin juga menyukai

  • PW Psi Faal
    PW Psi Faal
    Dokumen79 halaman
    PW Psi Faal
    Afif Kunaifi
    Belum ada peringkat
  • NK
    NK
    Dokumen11 halaman
    NK
    Lora Oktadiana
    Belum ada peringkat
  • Kejang Demam PDF
    Kejang Demam PDF
    Dokumen36 halaman
    Kejang Demam PDF
    Lora Oktadiana
    Belum ada peringkat
  • PHBS Tatanan Sekolah
    PHBS Tatanan Sekolah
    Dokumen27 halaman
    PHBS Tatanan Sekolah
    lilih
    Belum ada peringkat
  • Kti Desiyanti
    Kti Desiyanti
    Dokumen87 halaman
    Kti Desiyanti
    rhoanyufa
    Belum ada peringkat
  • Kejang Demam PDF
    Kejang Demam PDF
    Dokumen36 halaman
    Kejang Demam PDF
    Lora Oktadiana
    Belum ada peringkat
  • Asam Urat Promkes
    Asam Urat Promkes
    Dokumen16 halaman
    Asam Urat Promkes
    Amriani Samad
    Belum ada peringkat
  • PHBS Tatanan Sekolah
    PHBS Tatanan Sekolah
    Dokumen27 halaman
    PHBS Tatanan Sekolah
    lilih
    Belum ada peringkat
  • Refreat Kejang Demam
    Refreat Kejang Demam
    Dokumen35 halaman
    Refreat Kejang Demam
    kepikbaru
    Belum ada peringkat
  • Status Epileptikus
    Status Epileptikus
    Dokumen47 halaman
    Status Epileptikus
    Lora Oktadiana
    Belum ada peringkat
  • VHJGK
    VHJGK
    Dokumen20 halaman
    VHJGK
    Lora Oktadiana
    Belum ada peringkat
  • 3 Daftar Isi
    3 Daftar Isi
    Dokumen4 halaman
    3 Daftar Isi
    Lora Oktadiana
    Belum ada peringkat
  • PPT Asam Urat
    PPT Asam Urat
    Dokumen9 halaman
    PPT Asam Urat
    Lora Oktadiana
    Belum ada peringkat
  • Presentation 1
    Presentation 1
    Dokumen11 halaman
    Presentation 1
    Lora Oktadiana
    Belum ada peringkat
  • Akalasia
    Akalasia
    Dokumen19 halaman
    Akalasia
    Lora Oktadiana
    Belum ada peringkat
  • Skema
    Skema
    Dokumen1 halaman
    Skema
    Lora Oktadiana
    Belum ada peringkat
  • Penulisan Resep A51
    Penulisan Resep A51
    Dokumen18 halaman
    Penulisan Resep A51
    meliabudi
    Belum ada peringkat
  • Bahasa Resep, Penulisan Resep Kuliah
    Bahasa Resep, Penulisan Resep Kuliah
    Dokumen23 halaman
    Bahasa Resep, Penulisan Resep Kuliah
    Gesty Zenerra
    88% (8)
  • Skenario 4
    Skenario 4
    Dokumen6 halaman
    Skenario 4
    Lora Oktadiana
    Belum ada peringkat
  • Makalah Sejarah Hukum Islam Di Indonesia
    Makalah Sejarah Hukum Islam Di Indonesia
    Dokumen15 halaman
    Makalah Sejarah Hukum Islam Di Indonesia
    Candra Quantrezz Pribadi
    75% (12)
  • Penulisan Resep
    Penulisan Resep
    Dokumen40 halaman
    Penulisan Resep
    BiancaJeanne
    Belum ada peringkat
  • Penyebab BBLR
    Penyebab BBLR
    Dokumen2 halaman
    Penyebab BBLR
    risma
    Belum ada peringkat
  • Visum Mati
    Visum Mati
    Dokumen8 halaman
    Visum Mati
    Lora Oktadiana
    Belum ada peringkat
  • Trombositosis
    Trombositosis
    Dokumen9 halaman
    Trombositosis
    Lora Oktadiana
    Belum ada peringkat
  • Halaman Depan Referat
    Halaman Depan Referat
    Dokumen5 halaman
    Halaman Depan Referat
    Lora Oktadiana
    Belum ada peringkat
  • Bahan DHFJJ
    Bahan DHFJJ
    Dokumen26 halaman
    Bahan DHFJJ
    Lora Oktadiana
    Belum ada peringkat
  • PPTKK
    PPTKK
    Dokumen25 halaman
    PPTKK
    Lora Oktadiana
    Belum ada peringkat
  • PPTKK
    PPTKK
    Dokumen25 halaman
    PPTKK
    Lora Oktadiana
    Belum ada peringkat
  • Epilepsiiiinn
    Epilepsiiiinn
    Dokumen20 halaman
    Epilepsiiiinn
    Lora Oktadiana
    Belum ada peringkat