Pada umumnya kinerja tim lebih unggul daripada kinerja individu bila tugas yang dikerjakan
membutuhkan keterampilan, penilaian, dan oengalaman yang bervariasi. Tim memiliki
kemampuan untuk dengan cepat berkumpulm menyebar dan berfokus ulang.
Context:
- Adequate resources
- Leadership and structure
- Climate of trust
- Performance evaluation
and reward systems
Composition:
- Abilities of members
- Personality Team effectiveness
- Allocating roles
- Diversity
- Size of teams
- • Member flexibility
Process:
- Common purpose
- Specific goals
- Team efficacy
- Conflict levels
- Social loafing
Team Composition
- Kemampuan anggota : Agar dapat bekerja secara efektif, sebuah tim membutuhkan
tiga jenis keterampilan. Pertama, memerlukan orang-orang yang memiliki keahlian
teknis. Kedua, tim membutuhkan orang-orang yang memiliki keterampilan
memecahkan masalah dan mengambil keputusan sehingga mampu mengidentifikasi
masalah, menghasilkan alternatif, mengevaluasi alternatif-alternatif, dan membuat
pilihan yang kompeten. Ketiga, tim juga membutuhkan orang-orang yang merupakan
pendengar yang baik, mempu memberikan umpan balik, menyelesaikan konflik, dan
memiliki kemampuan interpersonal sehingga bisa berhubungan dengan anggota yang
lain. Sebagai tambahan, jika anggota kelompok memiliki kemampuan yang rendah,
lebih baik membuat tim dengan tipe Cross Functional.
Team Processes
- Common purpose
- Specific goals
- Team efficacy
- Conflict levels
- Social loafing
Menghubungkan Tim dan Konsep Kelompok:
Menuju Penciptaan Tim Berkinerja Tinggi
Untuk menciptakan tim berkinerja tinggi ada beberapa syarat yang harus diketahui, yaitu
ukuran tim kerja kemampuan anggot, dan mengalokasikan peran dan menggalakan
keanekaragaman
· Ukuran Tim Kerja : Tim kerja yang baik cenderung berukuran kecil. Bila anggotanya
sudah lebih dari 10 sampai 12 anggota, maka akan sulit untuk menyelesaikan permasalahan
yang ada. Anggota kelompok akan mengalami kesulitan dalam berinteraksi secara konstruktif
dan membuat kesepakatan dalam banyak hal. Dengan jumlah yang banyak biasanya orang tidak
bisa mengembangkan kekohesifan kelompok, komitmen, dan tanggung jawab bersama yang
diperlukan untuk mencapai kinerja tinggi. Jika Anda ingin membuat tim dengan jumlah
anggota yang banyak, maka tim tersebut harus dipecah menjadi subteams.
· Kemampuan anggota : Agar dapat bekerja secara efektif, sebuah tim membutuhkan tiga
jenis keterampilan. Pertama, memerlukan orang-orang yang memiliki keahlian teknis. Kedua,
tim membutuhkan orang-orang yang memiliki keterampilan memecahkan masalah dan
mengambil keputusan sehingga mampu mengidentifikasi masalah, menghasilkan alternatif,
mengevaluasi alternatif-alternatif, dan membuat pilihan yang kompeten. Ketiga, tim juga
membutuhkan orang-orang yang merupakan pendengar yang baik, mempu memberikan umpan
balik, menyelesaikan konflik, dan memiliki kemampuan interpersonal sehingga bisa
berhubungan dengan anggota yang lain. Sebagai tambahan, jika anggota kelompok memiliki
kemampuan yang rendah, lebih baik membuat tim dengan tipe Cross Functional.
· Mengalokasikan Peran dan Mempromosikan Keanekaragaman
Anggota tim memiliki kebutuhan yang berbeda-beda serta ciri kepribadian yang berbeda-beda
pula. Anggota harus memilih tim berdasarkan kepribadian dan preferensi mereka. Kinerja tim
dapat ditingkatkan dengan menempatkan mereka pada pekerjaan yang cocok dengan
kepribadian anggota tersebut. Hal yang sama berlaku, berkenaan dengan pengisian posisi pada
suatu tim kerja. Misalnya, guru wali murid di sekolah yang sudah lama mengajar murid-
muridnya mengerti dan mampu mengidentifikasikan kekuatan dan kelemahan murid-
muridnya. Guru tersebut mampu menempatkan murid-muridnya pada posisi yang paling cocok
dengan kemampuan muridnya. Ketika pada suatu saat akan diadakan lomba akademik, guru
tersebut bisa memilih murid mana yang akan maju untuk mata pelajaran apa yang sesuai
dengan kemampuan muridnya sehingga murid tersebut bisa memberikan kontribusi yang
maksimal dalam mata pelajaran yang dilombakan.
Dimensions of Trust
Ada 5 dimensi kunci yang melandasi konsep kepercayaan yaitu:
Integritas
Integritas merujuk pada kejujuran dan kebenaran. Dari kelima dimensi kepercayaan, dimensi
ini tampak paling penting ketika seseorang menilai bahwa pihak lain bisa dipercaya atau tidak.
Tanpa pemahaman akan ‘karakter moral’ dan ‘kejujuran dasar’ orang lain, dimensi
kepercayaan lain tidak ada artinya.
Kompetensi
Kompetensi mencangkup pengetahuan serta keterampilan teknis dan interpersonal. Kita harus
mempercayai bahwa seseorang mempunyai keterampilan dan kemampuan untuk menjalankan
apa yang ia katakana.
Konsistensi
Konsistensi terkait dengan kehandalan, kemampuan memprediksi, dan pertimbangan
seseorang dalam menangani situasi-situasi. Ketidaksesuaian antara kata-kata dan tindakan akan
mengikis kepercayaan.
Loyalitas
Loyalitas merujuk pada keinginan untuk melindungi dan menyelamatkan kehormatan orang
lain. Kepercayaan menuntut kita untuk dapat bergantung kepada seseorang yang tidak akan
menghianati kepercayaan yang kita berikan.
Keterbukaan
Kita harus memberikan kepercayaan kepada seseorang yang akan selalu memberikan kita
kenyataan yang sesungguhnya atau dengan kata lain orang tersebut terbuka dengan kita.